• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Strategi Bisnis Pada PT. Graha Mitra Lestarijaya (Transway Rent-a-Car)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Formulasi Strategi Bisnis Pada PT. Graha Mitra Lestarijaya (Transway Rent-a-Car)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Formulasi Strategi Bisnis Pada PT. Graha

Mitra Lestarijaya (Transway Rent-a-Car)

Chandra Mustadiansyah

Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11530 mustadiansyah@gmail.com

Agustinus Dedy Handrimurtjahjo, Drs., MBM

Abstract

PT. Graha Mitra Lestarijaya (Transway Rent-a-Car) is a company that works in car rental service. Their cars are reserved for consumers who rent in large quantity (B2B) and for individual consumers (B2C). The purpose of this research is to know the condition of their strengths and weaknesses (internal factors) as well as the opportunities and menaces (external factors) in the company, to formulate an effective business strategy that can be recommended to the company, so they can compete with their competitors. The method used in this research is descriptive method. The data is collected by doing a direct interview with the management of the company and observation in the company. The collected data then being analyzed by using IFE matrix, EFE matrix, and CPM matrix for data input, continued by SWOT matrix, SPACE matrix, and Grand Strategy matrix for data adjustment, then finished by QSPM matrix for decision stage.

(CM)

Key Words : Rent car, business strategy, competition, SWOT, QSPM matrix

Abstrak

PT. Graha Mitra Lestarijaya (Transway Rent-a-Car) adalah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa persewaan mobil. Unit mobil yang disewakan kepada konsumen yang membutuhkan kendaraan operasional dalam jumlah yang banyak (B2B) namun juga menawarkan kepada konsumen individual (B2C). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kekuatan dan kelemahan (faktor internal) serta peluang dan ancaman (factor eksternal) yang ada pada perusahaan, untuk merumuskan strategi bisnis yang efektif sebagai rekomendasi bagi perusahaan agar mampu bersaing dengan para pesaingnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan melakukan wawancara langsung kepada pimpinan perusahaan serta pengamatan pada perusahaan. Data-data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks CPM, pada tahap masukan, lalu dilanjutkan kepada tahap pencocokan dengan menggunakan matriks SWOT, matriks SPACE, matriks Grand Strategy, kemudian diselesaikan pada tahap keputusan menggunakan matriks QSPM.

(CM)

Kata kunci: jasa sewa mobil, strategi bisnis, persaingan, SWOT, matriks qspm

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada industri jasa persewaan kendaraan roda empat di Indonesia sangat terlihat persaingan yang dikarenakan oleh banyaknya perusahaan yang menekuni bidang ini. Pada bidang jasa penyewaan kendaraan seperti ini dapat dikatakan menjanjikan jika mengingat banyaknya jenis segment pasar yang dapat dipilih dan juga luas. Namun, di karenakan pangsa pasar bidang ini luas dan juga menjanjikan,

(2)

pesaing yang juga menggeluti bidang jasa persewaan kendaraan roda empat bisa dikatakan banyak jumlahnya.

PT. Graha Mitra Lestarijaya atau dikenal dengan Transway Rent-a-Car adalah salah satu perusahaan bidang jasa persewaan kendaraan roda empat di Indonesia, khususnya pada kota-kota besar di Indonesia yang dimana kota-kota tersebut adalah kota-kota pusat bisnis di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Surabaya, serta Denpasar. Kebutuhan akan jasa penyewaan pada kota-kota sentral bisnis tersebut sangatlah tinggi. Selain itu juga, banyak perusahaan juga membutuhkan kendaraan untuk operasional mereka namun tidak ingin mengeluarkan biaya tinggi untuk membeli kendaraan baru serta melakukan perawatan secara rutin yang semakin mengeluarkan biaya yang besar.Seperti dilangsir pada www.tribunnews.com (27/5/2013) bahwa, saat ini diperkirakan terdapat sekitar 1,5 juta kendaraan operasional yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.Dari jumlah tersebut, sekitar 400 ribu unit merupakan kendaraan yang disewa dari berbagai perusahaan rental mobil.Meningkat bila dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Tujuan utama yang ingin dicapai oleh PT. Graha Mitra Lestarijaya saat ini adalah menjadi

market leader pada industri persewaan kendaraan dan meningkatkan permintaan sewa mobil lebih dari

50% dari tahun sebelumnya pada setiap tahunnya. Karena PT. Graha Mitra Lestarijaya hanya memiliki peningkatan permintaan saat ini masih kurang dari 30% setiap tahunnya dan pada saat ini PT. Graha Mitra Lestarijaya masih berada pada urutan kedua pada pasar industri persewaan mobil di banding dengan pesaing lainnya yang sejenis. Selain itu, PT. Graha Mitra Lestarijaya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih unggul dibandingkan dengan para pesaing yang ada agar membantu menunjang untuk menjadi market leader pada industri persewaan mobil.

Menurut data yang dimiliki oleh PT. Graha Mitra Lestarijaya, jumlah sewa kendaraan roda empat regional Jakarta sejak tahun 2011 hingga tahun 2013 meningkat namun tidak meningkat secara tajam. Setiap tahunnya meningkat hanya sekitar 15% hingga 20% dari total sewa dari tahun sebelumnya. Dari data 3 tahun terakhir, tercatat pada akhir tahun 2011 jumlah sewa pada PT. Graha Mitra Lestari Jaya ada 991 mobil, pada akhir tahun 2012 ada 1.170 mobil, dan pada akhir tahun 2013 tercatat 1.451 mobil. Data peningkatan tersebut masih dianggap masih kurang sesuai dengan tujuan yang dimiliki oleh PT. Graha Mitra Lestarijaya saat ini. PT. Graha Mitra Lestarijaya ingin lebih meningkatkan jumlah permintaan sewa lebih dari 50% setiap tahunnya sehingga di butuhkan strategi yang tepat dengan melihat keaadaan sekitar perusahaan serta faktor yang mempengaruhi dan melihat kekuatan yang dimiliki PT. Graha Mitra Lestari Jaya.

Untuk menetapkan strategi yang tepat pada PT. Graha Mitra Lestarijaya para pihak manajemen perusahaan harus dapat melihat dan menganalisa setiap perubahan pada kondisi lingkungan, internal maupun eksternal dari perusahaan. PT. Graha Mitra Lestarijaya harus mengenal dan mengetahui lebih dalam kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan serta harus mengetahui juga peluang dan ancaman yang akan di alami oleh perusahaan. Hal-hal tersebut akan menjadi arahan, pacuan, dan target sasaran yang nantinya sangat membantu PT. Graha Mitra Lestarijaya untuk merancang serta menetapkan strategi yang tepat agar PT. Graha Mitra Lestarijaya dapat terus berkembang dan bertahan dari persaingan yang cukup ketat pada industri jasa penyewaan kendaraan, juga dengan harapan mendapat hasil yang optimal.

(3)

Adanya pesaing atau kompetitor sejenis yang menjalankan jenis usaha yang sama sehingga menjadikan PT.Graha Mitra Lestarijaya harus memiliki strategi yang kuat demi meningkatkan daya saing pada perusahaannya. Pesaing yang harus di hadapi oleh PT. Graha Mitra Lestarijaya antara lain PT. Adi Sarana Armada Tbk atau yang lebih dikenal dengan ASSA dan TRAC Rent A Car yang di miliki oleh Astra Indonesia. Para pesaing ini memiliki kriteria yang sejenis dengan PT. Graha Mitra Lestarijaya, yaitu melakukan jasa penyewaan kendaraan roda empat dengan jumlah yang besar pada suatu institusi bisnis yang berada di suatu wilayah tertentu. Meskipun PT. Graha Mitra Lestarijaya memiliki pelanggan tetap, namun itu tidak dapat menjanjikan pesaing tidak akan mengambil pelanggan tetap tersebut, karenanya PT. Graha Mitra Lestarijaya harus dapat meningkatkan daya saing.

Oleh sebab itu, untuk menentukan strategi yang tepat, pihak manajemen perusahaan dituntut bisa menganalisa faktor internal dan faktor eksternal yang dihadapi dan dapat mempengaruhi perusahaan pada saat ini. Dengan menganalisa faktor internal dan faktor eksternal pada perusahaan maka perusahaan akan mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta mengetahui peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan.

Dengan mengetahui kekuatan serta kelemahan yang dimiliki perusahaan, maka akan membantu perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada dan juga dapat meminimalkan dan dapat menghindari ancaman yang akan dihadapi perusahaan. PT. Graha Mitra Lestarijaya harus menentukan setiap langkah strategi secara efektif untuk menciptakan keunggulan pada persaingan di industri jasa persewaan kendaraan saat ini. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul “Formulasi Strategi Bisnis Pada PT. Graha Mitra Lestarijaya (Transway Rent-a-Car).”

Identifikasi Masalah

1. Apa faktor eksternal faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan (peluang dan ancaman) yang dapat mempengaruhi PT. Graha Mitra Lestarijaya?

2. Bagaimana merumuskan formulasi strategi bisnis PT. Graha Mitra Lestarijaya pada Tahap Input (input stage), Tahap Pencocokan (matching stage) dan Tahap Keputusan (decision

stage)?

3. Apa rekomendasi strategi yang tepat bagi PT. Graha Mitra Lestarijaya?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui segala faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang dapat mempengaruhi PT. Graha Mitra Lestarijaya.

2. Untuk mengetahui perumusan formulasi strategi bisnis PT. Graha Mitra Lestarijaya pada Tahap Input (input stage), Tahap Pencocokan (matching stage) dan Tahap Keputusan

(decision stage).

(4)

Manfaat Penelitian

Bagi PT. Graha Mitra Lestarijaya, diharapkan dapat memberikan informasi dan pertimbangan bagi perusahaan, dapat membantu menetapkan formulasi strategi yang baru dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dan peluang dan ancaman yang akan dihadapi bagi perusahaan, serta membantu perusahaan mengevaluasi strategi yang digunakan apakah sudah efektif.

METODOLOGI PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dengan melakukan wawancara serta memberi kuesioner terhadap 5 manajer perusahaan dan data sekunder dengan jenis data kualitatif.Dalam mencari formulasi yang tepat, penulis menggunakan metode formulasi strategi dengan 3 tahapan dan cara dalam masing-masing tahapan.

STAGE 1: The Input Stage Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix External Factor Evaluation (EFE) Matrix

Competitive Profile Matrix (CPM) Stage 2 : The Matching Stage

SWOT Matrix

Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix Grand Strategy Matrix

Stage 3 : The Decision Stage

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Untuk pengisian bobot dan rating IFE, EFE, dan CPM, penulis menyebarkan kuesioner kepada lima manajer PT. Graha Mitra Lestarijaya.Setelah didapatkan bobot dan rating lalu diolah dengan menggunakan software Expert Choice.Setelah itu, penulis menyusun matriks SWOT, matriks SPACE, dan matriks Strategi Besar, lalu mengolah matriks tersebut.Dari matriks-matriks tersebut, didapatkan strategi-strategi alternatif terbaik untuk PT. Graha Mitra Lestari Jaya. Untuk memilih strategi yang terbaik maka disusun matriks QSPM, untuk pengisian matriks QSPM dilakukan melalui kueisoner kepada lima manajer PT. Graha Mitra Lestari Jaya. Hasil dengan angka yang tertinggi merupakan strategi yang terbaik dan tepat untuk PT. Graha Mitra Lestari Jaya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan wawancara dan kuesioner dengan lima manajer PT. Graha Mitra Lestari Jaya dan pengolahan data, maka hasil penelitian adalah sebagai berikut.

A. Faktor internal kekuatan: Harga yang bersaing dan terjangkau bagi perusahaan (pelanggan) yang membutuhkan kendaraan operasional, memiliki pelayanan service kendaraan yang mudah dijangkau dengan pelayanan bengkel yang memiliki teknisi dan mekanik yang handal, memiliki jaringan kerjasama yang luas dan kuat dengan para vendor (supplier), memiliki

(5)

sumber daya manusia yang kompeten, komunikatif, dan cekatan, dan pengambilan keputusan yang cepat dan responsif

B. Faktor internal kelemahan: Komunikasi antar divisi yang kurang baik, serta sulitnya komunikasi antara staff dengan top manager, kurangnya evaluasi kerja yang rutin dan hasil dari laporan perkerjaan yang tidak tertata rapi, sistem pengambilan keputusan (pada struktural) yang tidak teratur, pengolahan keuangan yang kurang baik, dan banyaknya staff yang kurang disiplin terhadap waktu

C. Faktor eksternal peluang: Kebijakan pemerintah yang baru tentang instansi pemerintahan yang tidak lagi membeli asset kendaran operasional, bertambahnya supplier dan bertambahnya pelanggan tetap, tata cara transaksi dengan supplier yang lebih mudah, bertambahnya investor untuk perusahaan sewa kendaraan dalam skala yang besar, dan kesempatan bekerja sama dengan usaha perawatan kendaraan (salon mobil, bengkel, dan lain-lain)

D. Faktor eksternal ancaman: Munculnya pesaing baru dan banyaknya pesaing yang meningkatkan pelayanan, kenaikan BBM yang berpengaruh pada peningkatan biaya operasional, nilai tukar mata uang Rupiah yang kurang stabil, banyaknya perusahaan yang mulai memiliki asset kendaraan sendiri tanpa sewa, dan transportasi massal yang semakin trend di Jakarta

Tahap Input

Tahap input terdiri dari Matriks IFE, Matriks EFE dan Matriks CPM. Hasilnya adalah:

• Hasil matriks IE diketahui bahwa jumlah total peringkat bobot PT.Graha Mitra Lestarijaya adalah 2.2586. Nilai ini menujukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang kurang cukup kuat, karena nilai yang diperoleh di atas nilai dibawah rata-rata dari nilai tengah 2.5. • Hasil Matriks EFE diketahui bahwa jumlah total peringkat bobot PT.Graha Mitra Lestaijaya

adalah 3.1162. Karena nilai yang diperoleh di atas nilai diatas rata-rata dari nilai tengah 2.5, maka nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan dianggap berhasil, mampu menarik keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari ancaman yang menghadang perusahaan. • Hasil Matriks CPM dapat diketahui PT. Graha Mitra Lestarijaya diketahui bahwa nilai CPM

PT. Graha Mitra Lestarijaya adalah 3.6662, PT.Adi Sarana Armada adalah 3.709 dan PT. Serasi Autoraya adalah 3.6084. Hal ini menunjukkan bahwa posisi PT. Graha Mitra Lestarijaya jika dibandingkan kedua pesaing utamanya, perusahaan berada diantara kedua pesaing pada profil kompetitifnya. Untuk itu diperlukan strategi bisnis yang tepat untuk pencapaian hasil yang lebih optimal ke depannya.

Tahap Matching

Tahap pencocokan terdiri dari Matriks SWOT, Matriks SPACE, dan Matriks Strategi Besar. Hasilnya adalah:

• Matriks SWOT

Dari hasil Matriks SWOT dapat diketahui alternatif strategi untuk PT.Graha Mitra Lestarijaya

(6)

1. Penetrasi pasar

2. Pengembangan produk

3. Penciutan

Matriks Space

Dari hasil perhitungan Matriks SPACE, sumbu x = 4 sumbu y = 3 , dapat disimpulkan bahwa

PT. Graha Mitra Lestarijaya berada di kuadran Agresif. Alternatif strategi pada kuadran Agresif

adalah: 1. Integrasi ke belakang 2. Integrasi ke depan 3. Integrasi horizontal 4. Penetrasi pasar 5. Pengembangan produk 6. Pengembangan pasar

7. Diversifikasi (terkait atau tidak terkait)

Matriks Strategi Besar

Hasil yang didapat pada matriks strategi besar adalah PT Graha Mitra Lestarijaya berada di

kuadran I. Alternatif strategi pada kuadran I adalah:

1. Pengembangan pasar 2. Penetrasi pasar 3. Pengembangan produk 4. Integrasi ke depan 5. Integrasi ke belakang 6. Integrasi horizontal 7. Diversivikasi terkait

(7)

Tahap Decision

Berdasarkan perhitungan frekuensi alternatif pada tahap tahap sebelumnya, maka diketahui

alternatif strategi yang paling banyak muncul adalah: Penetrasi pasar, dan Pengembangan produk.

Selanjutnya alternatif strategi tersebut dianalisis untuk tahap keputusan dengan menggunakan Matriks

QSPM.

Dari hasil Matriks QSPM diatas diketahui bahwa Strategi Penetrasi Pasar memiliki total nilai daya tarik sebesar 5.1064, dan Strategi Pengembangan Produk memiliki total nilai daya tarik sebesar 3.2246. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai daya tarik Strategi Penetrasi Pasar lebih tinggi daripada Strategi Pengembangan Produk.Jadi dari kedua alternatif strategi tersebut yang sesuai untuk diterapkan oleh PT Graha Mitra Lestarijaya adalah Strategi Penetrasi Pasar.

SARAN

Saran-saran yang dapat diberikan untuk PT. Graha Mitra Lestarijaya adalah:

Dilihat dari hasil Matriks QSPM, diketahui bahwa strategi yang paling mempunyai daya tarik dan

tepat bagi PT. Graha Mitra Lestarijaya adalah strategi Penetrasi pasar.Sehingga sebaiknya PT. Graha

Mitra Lestarijaya dalam menerapkan strateginya, menggunakan strategi Penetrasi pasar.

PT. Graha Mitra Lestarijaya dalam menerapkan strategi Penetrasi pasar dapat memberikan

penawaran produk jasa yang dimiliki perusahaan kepada pangsa pasar yang baru, sehingga dapat

memperluas pangsa pasar, kemudian dapat meningkatkan layanan sesudah penjualan berlangsung,

misalnya mengadakan review mengenai kualitas jasa yang diberikan dan menerima saran dan kritik

dalam meningkatkan kualitas dan layanan, lalu dapat menjaga hubungan hingga jangka panjang yang

baik dengan pihak yang berkaitan langsung dengan perusahaan seperti pemasok dan konsumen untuk

terus saling bertransaksi, kemudian meningkatkan promosi serta penjualan dengan menawarkan produk

jasa yang dimiliki perusahaan secara lebih luas kepada banyak perusahaan yang membutuhkan

kendaraan operasional serta menambah jumlah tenaga penjualan untuk memperlancar promosi kepada

pelanggan.

REFERENSI

Buku Teks

Basuki, Sulistyo. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Penaku

David, Fred R. (2012). Strategic Management (Manajemen Strategis) Edisi 12. Salemba Empat, Jakarta

(8)

Purwanto, Iwan. (2006). Manajemen Strategi. Penerbit Yrama Widya, Bandung

Rangkuti, Freddy. (2001). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Cetakan Kedelapan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Robbins, Stephen P.(2014). Management Twelfth Edition. Pearson Education Limited, England

Solihin, Ismail. (2012). Manajemen Strategik. Penerbit Airlangga, Jakarta

Umar, Husein. (2008). Strategic Management in Action. Cetakan Kelima. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Jurnal

Candra, Sevenpri. (2013). APLIKASI MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

PADA RESTORAN DRUPADI.BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 4 No.1 Mei 2013

Hal.398-404

Kuncoro, EngkosAchmad. (2010). AnalisisPerumusanStrategiBisnisPada

PT. SAMUDERA NUSANTARA LOGISTINDO. BINUS BUSINESS REVIEW Vol.1 No.1

Mei 2010

Leung,Barbara Y. P.,dkk. (2010). SWOT dimensional analysis for strategic planning – the case of

overseas real estate developersin Guangzhou, China. INTERNATIONAL JOURNAL OF STRATEGIC PROPERTY MANAGEMENT ISSN 1648-9179 2022 Vol.15

Nejad,MahsaBeidokhty, dkk. (2011). APPLYING TOPSIS AND QSPM METHODS IN FRAMEWORK

SWOT MODEL: CASE STUDY OF THE IRAN’S STOCK MARKET. Australian Journal Business and Management Research Vol.1 No.5 (93-103) August 2011.

Praba,Indariawati, dkk. (2011). StrategiPengembangan Usaha IndustriKripikSingkong Perusahaan PT. Inti Sari Rasa di Bekasi.Manajemen IKM, September 2011 (99-104) ISSN 2085-8418

Shojaei,Mohammad Reza,dkk. (2010). Strategic planning for a food Industry Equipment

manufacturing factory,Using SWOT Analysis, QSPM, and MAUT models. ASIAN JOURNAL OF MANAGEMENT RESEARCH ISSN 2229-3795.

Lain-lain

KamusUmumBahasa Indonesia (1998). Jakarta:Balai Pustaka

Online

http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-persaingan.html

http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/05/27/bisnis-sewa-kendaraan-naik-mpmrent-akuisisi-usaha-rental-mobil

(9)

RIWAYAT PENULIS

Chandra Mustadiansyah, lahir di Bogor, 6 Maret 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Manajemen pada tahun 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Prioritas Penanggulangan Kemiskinan 4 prinsip utama : Perbaikan dan pengembangan sistem perlindungan sosial Peningkatan akses pelayanan dasar Pemberdayaan kelompok

upravnim aktima.Nasuprot tome,donosilac akta može odbiti zahtjev stranke odnosno riješiti zahtjev negativno za stranku,i tada je riječ o negativnom ili odbijajućem

Indonesia juga perlu mengantisipasi perubahan ketentuan atau standar perdagangan baik dengan UE maupun UK yang mungkin bisa menetapkan ketentuan yang lebih ketat dari

/// Inilah variabel yang menyimpan nilai matriks, serta memunyai fungsi untuk memrosesnya dengan

bahwa dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam membina dan melaksanakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga di Kelurahan Kidul Dalem Kecamatan Klojen Kota

Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaeruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan belajar aktif sehingga siswa menjadi lebih

• Pilihanraya Umum 1955 telah membuktikan penolakan sikap perkauman dalam kalangan orang Melayu , kerana sekiranya orang Melayu mengamalkan sikap perkauman, sudah tentu mereka

Atho’ Mudzhar, berupaya agar bagaimana ijtihad bisa digunakan sebagai salah satu cara agar hukum Islam dapat bersifat dinamis menyikapi perkembangan zaman dan perkembangan