• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 462008042 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 462008042 BAB III"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam

bentuk angka-angka, meskipun juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya,

seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam kuesioner, kalimat hasil

wawancara atau pengisian kuesioner antara peneliti dan responden. Penelitian

kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti. Penelitian

kuantitatif menggunakan instrumen-instrumen formal, standar dan bersifat mengukur

(Sugiyono, 2008).

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Cross sectional adalah suatu penelitian dimana variable-variabel yang akan diobservasi sekaligus

pada waktu yang sama (Dharma, 2011). Desain penelitian ini bertujuan untuk

menjelaskan antara variabel-variabel yaitu variabel bebas (independent variable)

adalah perubahan pola menstruasi, sedangkan untuk variabel terikat (dependent

variable) yaitu lama pemakaian, umur, berat badan aktivitas olahraga dan jenis pekerjaan.

3.3 Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik yang

(2)

3.3.2 Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik yang

menggunakan kontrasepsi suntik DMPA di Desa Mawea Tobelo Timur. Besar sampel

diambil 50% populasi dengan jumlah responden sebanyak 92 orang.

3.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana responden penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. Sedangkan

kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana responden penelitian tidak dapat mewakili

sampel penelitian karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Hidayat,

2007). Kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kriteria Inklusi

a. Responden yang terdaftar di data puskesmas Mawea dan Akseptor yang

menggunakan KB suntik DMPA minimal 1 tahun (3 kali penyuntikan) dengan

tahun terakhir teratur.

b. Dapat berkomunikasi dengan baik.

c. Dapat membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia.

d. Umur akseptor 20-45 tahun.

e. Bersedia menjadi responden.

2. Kriteria Eksklusi

a. Ada riwayat siklus menstruasi yang tidak teratur sebelum menggunakan KB

suntik DMPA.

b. Tidak bersedia menjadi responden.

3.3.4 Teknik sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode non random yaitu Purposive Sampling, dimana pemilihan sampel dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan tertentu yang dilakukan oleh peneliti (Narimawati

(3)

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.4.1 Lokasi

Penelitian dilakukan di Desa Mawea Kecamatan Tobelo Timur kabupaten Halmahera Utara. Privinsi Maluku Utara. Alasan tempat ini dipilih karena di Desa

Mawea, kecamatan Tobelo Timur terdapat banyak ibu-ibu yang menggunakan KB

suntik DMPA, sehingga peneliti mudah mendapatkan responden penelitian. Selain itu

juga, belum ada yang melakukan penelitian tentang “Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Perubahan Pola Mestruasi Pada Akseptor KB suntik DMPA”.

Penelitian ini di mulai pada tanggal 15 Juni sampai 30 Juni 2013 dengan besar

sampel yang diteliti adalah sebanyak 92 responden yang semuanya telah memenuhi

kriteria yang telah ditentukan, dan setelah mendapat ijin penelitian dari Fakultas Ilmu

Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan dan juga ijin penelitian dari Desa

Mawea. Penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2013 pagi ketika di

Puskesmas sedang dilakukan posyandu. Pada tangal 16 Juni sampai dengan 24

Juni peneliti berkunjung ke rumah-rumah responden untuk menyebarkan kuesioner.

Sebagian kuesioner langsung dikumpulkan, namun sebagiannya tidak langsung

dikumpulkan karena responden memiliki aktifitas lain. Seluruh kuesioner terkumpul

pada tanggal 27 Juni 2013.

3.4.2 Waktu

Penelitian ini dilakukan kurang lebih dua minggu mulai dari tanggal 15 Juni

sampai 30 Juni 2013.

3.5 Variabel penelitian

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010).

3.5.1 Variabel bebas

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independent variable),

(4)

3.5.2 Variabel terikat

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (dependent variable), yaitu:

perubahan pola menstruasi terhadap penggunanan DMPA.

3.6 Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik responden yang diamati, dan kemungkinan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena (Hidayat, 2007).

Pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Variabel-variabel dalam

penelitian ini yaitu: umur, berat badan, lama pemakaian KB suntik DMPA, olahraga

[image:4.595.77.554.217.767.2]

dan pekerjaan.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Operasional Kriteria Objektif Variabel Independen

Umur Umur adalah usia seseorang yang

dihitung dari tanggal kelahiran

hingga ulang tahun terakhir,

kemudian dikategorikan menjadi

dewasa muda dan dewasa tua

1. Dewasa muda: bila umur

responden ≤ 35 tahun

2. Dewasa tua: bila umur

responden ≥ 35 tahun.

Berat Badan Perubahan berat badan yang terjadi

pada responden dalam 3-6 bulan

sebelumnya, berat badan diukur

menggunakan timbangan dengan

hasil dalam kilogram, hasil

selanjudnya dikategorikan menurut

kategori rumus IMT (indeks massa

tubuh).

1. Tidak ideal: ≤ 20 IMT atau ≥

20 IMT (Indeks Massa Tubuh)

2. Ideal: 20-25 IMT (Indeks

Massa Tubuh)

Lama Pemakaian Lama penggunaan KB suntik DMPA,

suntikan KB yang mengandung 150

mg DMPA yang di berikan setiap

tiga bulan secara intramuskuler

1. Pemakaian jangka pendek:

≤ 6 bulan

(5)

≥ 6 bulan

Olahraga Aktivitas olahraga yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah aktivitas

untuk melatih tubuh seseorang

dalam kesehatan jasmani.

1. Tidak teratur: apabila

berolahraga sebanyak ≤ 2 kali

atau tidak pernah melakukan

kegiatan olahraga.

2. Teratur: apabila berolahraga

sebanyak ≥ 2 kali dalam

seminggu (misalnya: bekerja di

kebun atau senam).

Pekerjaan Pekerjaan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah salah satu

aktivitas harian seseorang untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

1. Tidak bekerja: Tidak

mempunyai pekerjaan dan

tidak punya penghasilan

sendiri.

2. Bekerja: Bekerja ≥ 5 hari

dalam seminggu dan

mempunyai penghasilan.

Variabel Dependen Perubahan Pola

Menstruasi

Perubahan pola menstruasi adalah

dimana seseorang mendapatkan

menstruasi tidak teratur dari

biasanya yang disebabkan ada

gangguan dari aktivitas atau dalam

diri seseorang/individu.

1. Berubah setelah

menggunakan

kontrasepsi.

2. Tidak berubah setelah

menggunakan kontrasepsi.

3.7 Instrumen penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yaitu: Kuesioner

berdasarkan variabel, menggunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan tertutup

dengan 4 pilihan jawab (multiple choise). Dimana responden hanya memilih 1

jawaban yang sesuai dengan pendapat responden. Total score berkisar 1-4 untuk

setiap butir pertanyaan, sehingga nilai terendah yang mungkin di capai 1 dan

tertinggi 4. Semakin tinggi total score yang diperoleh maka semakin baik hasil yang

(6)

3.8 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner. Dengan menggunakan kuesioner maka peneliti dapat

memperoleh informasi dari responden, yang menggunakan daftar pertanyaan, dibuat

sendiri oleh peneliti berdasarkan 6 pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian

dan menggunakan skala Guttman yang merupakan skala pengukuran dengan

jawaban ya dan tidak dimana jika (ya) di beri jawaban 2, (tidak) di beri jawaban 1

(Hidayat, 2007).

Table 3.2 Skala Item

Skor jawaban Item

Tidak 1

Ya 2

3.9 Teknik Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh

dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian

hipotesis. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus

ditempuh, di antaranya:

3.9.1 Editing (Pemeriksaan data)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

3.9.2 Coding (Pemberian kode)

(7)

pengolahan dan analisis data menggunakan computer. Biasanya dalam pemberian

kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk

memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.

3.9.3 Memasukkan data (data entry) atau processing

Data entri adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam master table atau database computer, kemudian membuat distribusi frekuensi

sederhana atau bias juga dengan membuat table kontigensi.

3.9.4 Pembersihan data (cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan sebagainya. Kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data.

3.9.5 Tabulasi data (Penyusunan data)

Tabulasi data dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data ke

dalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan peneliti, tabel

mudah di analisa. Tabel tersebut dapat berupa tabel sederhana maupun tabel silang.

3.10 Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen

Uji validitas dan realibilitas yaitu untuk dapat mengukur besarnya nilai dari suatu variabel yang ingin diteliti, diperlukan alat ukur berupa skala atau tes yang

reliable dan valid agar kesimpulan penelitian nantinya tidak keliruh dan tidak

memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya.

3.10.1 Validitas

Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung

kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek yang diukur dengan cermat dan

(8)

cukup valid apabila koefisien validitas itu kurang daripada 0,30 biasanya diangap

sebagai tidak memuaskan (Azwar, 2003). Untuk mengetahui validitas dari alat ukur

peneliti menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan bantuan komputer dengan SPSS for windows versi 16.0 pada setiap item dari kuesioner yang digunakan. Koefisien korelasi Pearson adalah indeks atau

angka yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel.

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara skor item dan skor tunggal

= Jumlah skor masing-masing item

= Jumlah skor seluruh item

= Jumlah hasil perkalian antara skor item dan skor tunggal

3.10.2 Reliabilitas

Reabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Jika pengukuran yang dilakukan berulang menghasilkan hasil yang relatif

sama, pengukuran tersebut dianggap memiliki nilai reabilitas yang baik

(Suliyanto,2005). Suatu instrumen dikatakan memiliki tingkat kepercayaan yang

tinggi apabila instrumen tersebut mampu mengukur hasil yang tetap. Penelitian ini

menggunakan Alpha Cronbach dengan rumus :

Keterangan:

 = koefisien reabilitas alpha

(9)

= jumlah varians tiap item

= jumlah varians total

1 = bilangan konstanta

Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala

alpha 0 sampai dengan 1 (Budi, 2006). Apabila skala tersebut dikelompokkan ke

[image:9.595.81.526.221.657.2]

dalam lima kelompok dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasi seperti pada tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,20 Kurang reliable >0,20 – 0,40 Agak reliable >0,40 – 0,60 Cukup reliable >0,60 – 0,80 Reliable >0,80 – 1,00 Sangat reliable

3.11 Analisa Data

3.11.1 Analisis Korelasi

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat hubungan antara perubahan pola menstruasi dengan lama pemakaian, umur, berat badan, riwayat olahraga dan jenis

pekerjaan di Puskesmas Mawea Tobelo Timur, Halmahera Utara. Analisa korelasi

adalah alat ukur statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan

linear antara satu variable dengan variable lain. Hubungan antara satu variabel

dengan variabel lainnya dapat merupakan hubungan yang kebetulan belaka, tetapi

dapat juga merupakan hubungan sebab akibat (Suliyanto, 2005). Nilai korelasi dapat

bertanda positif atau negatif. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan

pada satu variabel akan diikuti perubahan variabel lain, baik dengan arah yang sama

maupun dengan arah yang berlawanan, yaitu besarnya skor pada variabel terjadi

bersamaan dengan rendahnya skor pada variabel yang lain dan rendahnya skor

pada variabel yang satu terjadi bersamaan dengan tingginya skor pada variabel yang

(10)

0,05 atau p< 0,05, maka hubungan korelasi tersebut signifikan (Suliyanto, 2005). Berikut ini tabel 3.4 menunjukkan interpretasi terhadap nilai r hasil analisis nilai

[image:10.595.98.528.143.615.2]

korelasi.

Tabel 3.4 Interpretasi Terhadap Nilai r Hasil Analisis Korelasi Interval Nilai r *) Interpretasi

0,001 – 0,200 Korelasi sangat lemah 0,201 – 0,400 Korelasi lemah 0,401 – 0,600 Korelasi cukup kuat 0,601 – 0,800 Korelasi kuat 0,801 – 1,000 Korelasi sangat kuat *) Interpretasi berlaku untuk nilai r positif maupun negative

3.11.2 Analisa Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis

datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan

standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi

frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoadmojo, 2010). Analisa univariat

pada penelitian ini menggunakan jumlah dan proporsi karena jenis data untuk

variabel dependen dan independenya adalah kategorik.

3.11.3 Analisa Bivariat

Analisis bivariat dimaksudkan untuk menunjukkan uji hubungan antara variable terikat dependent variable (lama pemakaian, umur, berat badan, aktivitas olahraga dan status pekerjaan) dengan variabel bebas independen variable (perubahan pola menstruasi pada akseptor KB suntik DMPA). Untuk melihat

hubungan dari tiap-tiap variabel dengan menggunakan uji statistik Chi-Kuadrat

dengan tingkat kemaknaan α= 0,05 dengan bantuan program SPSS 16.00.

3.12 Etika Penelitian

(11)

pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh

dampak hasil penelitian tersebut.

3.12.1 Informed Consent

Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informed consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden. Pemberian informed consent ini bertujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan

mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus

menghormati keputusan tersebut (Hidayat, 2007).

3.12.2 Anonymity (Tanpa Nama)

Anonommity yaitu untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (kuesioner), tetapi

pada lembar tersebut diberikan kode pengganti nama responden. (Hidayat, 2007).

3.12.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, bahwa data yang telah

dikumpulkan dari responden akan dirahasiakan oleh peneliti, hanya kelompok data

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Tabel 3.4 Interpretasi Terhadap Nilai r Hasil Analisis Korelasi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Variabel penelitian terdiri dari variable bebas yaitu suhu, pencahayaan, jumlah kuman, umur, lama kerja sedangkan variable terikat adalah sick building syndrome

Sedangkan variabel terikat ( dependent variable ) dalam penelitian ini adalah minat beli (Z) yang terdiri dari keinginan membeli produk, kemungkinan membeli merek,

Penelitian ini adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas ( independent variable ) terhadap variabel terikat ( dependent variable )

Analisis yang memuat distribusi frekuensi untuk mendeskripsikan masa kerja dan lama kerja sebagai variabel bebas, kejadian Carpal Tunnel Syndrome sebagai variabel terikat serta

Analisis bivariat dimaksudkan untuk melihat pengaruh faktor utama (paritas) dan faktor pengganggu (umur, pendidikan, jarak antar kelahiran, riwayat persalinan buruk sebelumnya

Variabel terikat atau dependent variable yang disimbolkan dengan Y adalah keputusan konsumen membeli motor merek Yamaha Mio J pada CV.. Surya Prima Sentral Yamaha

Model statistik yang digunakan adalah sebagai berikut Y ij = μ + Ƭi + ɛij Keterangan : Y ij : Nilai pengamatan variabel terikat dependent variable pada taraf perlakuan ke-i replikasi

Analisis Bivariat Data dianalisis secara bivariat merupakan analisis untuk melihat hubungan antara variabel bebas maupun variabel terikat, meliputi status pekerjaan, tingkat