• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1. Desain Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan merupakan penelitian kausalitas. Dengan penelitian kausalitas ini selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (mempertanyakan masalah sebab-akibat). (Kuncoro, 2003; 10-11) yang dikutip oleh Suharso (2007 ; 14)

Jadi dalam penelitian ini ingin mengetahui pengaruh antara bauran pemasaran yang terdiri dari Produk/product (X1), Harga/price

(X2), Promosi/ promotion (X3), Tempat/place (X4) terhadap keputusan

konsumen membeli motor merek Yamaha Mio J pada CV. Surya Prima Sentral Yamaha Banjarmasin.

1.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada CV. Surya Prima Sentral Yamaha Banjarmasin A. Yani Km.2 No.31 Banjarmasin. Sedangkan waktu penelitian mulai dari pengambilan data hingga penyusunan skripsi diperkirakan memakan waktu kurang lebih empat bulan yaitu bulan Mei s/d bulan Agustus 2012.

(2)

1.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1.3.1. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang akan dianalisis terdiri dari dua bagian ; 1. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat atau dependent variable yang disimbolkan dengan Y adalah keputusan konsumen membeli motor merek Yamaha Mio J pada CV. Surya Prima Sentral Yamaha Banjarmasin.

2. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas atau Independent Variable yang disimbolkan dengan X adalah bauran pemasaran motor merek Yamaha Mio J pada CV. Surya Prima Sentral Yamaha Banjarmasin, yang terdiri dari Produk/Product (X1), Harga/Price (X2), Promosi/Promotion (X3), dan Tempat/Place (X4).

1.4. Definisi Operasional Variabel

Agar data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat diukur, maka dikemukakan pengertian terhadap variabel yang akan diukur sebagai berikut :

1. Bauran Pemasaran adalah merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.

(3)

2. Produk (product) adalah: “A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Kotler dan Amstrong (2001:274). Indikator yang diukur dalam penelitian ini adalah : kecepatan, suara mesin, tampilan sepeda motor, tenaga besar, dan daya tahan terhadap segala cuaca.

3. Harga (price) adalah suatu nilai tukar yang bisa di samakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Istilah harga digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa. Harga jual adalah nilai jual sepeda motor yang ditentukan oleh perusahaan dalam penjualan yang diukur dalam satuan rupiah (Rp). Indikator yang diukur dari variabel ini adalah : harga sperpart, hemat bahan bakar, potongan harga, angsuran murah, dan harga terjangkau.

4. Promosi (promotion) adalah upaya untuk memberitahukan atau menawar-kan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan. Promosi adalah sumber informasi sehingga

(4)

konsumen mengetahui keunggulan produk. Indikator variabel ini diukur dari sumber informasi tentang Yamaha Mio J, Ketertarikan dengan promosi, dampak promosi bagi orang lain, informasi lewat petugas yang sangat jelas. Mengetahui keunggulan-keunggulan produk.

5. Tempat (Place) adalah bagaimana perusahaan membuat produk/jasanya tersedia dalam jumlah dan lokasi yang tepat ketika konsumen memerlukan produk Sepeda Motor Yamaha Mio J. Ini dapat juga digunakan perusahaan dalam mendistribusikan produknya. Indikator yang digunakan dalam variabel ini adalah : ketersediaan Yamaha Mio J di dealer, dealer mudah dijangkau, lokasi dealer yang strategis, lokasi dealer sering kali dileweti, ketersediaan pelayanan antar.

6. Keputusan konsumen membeli Yamaha Mio J adalah dasar, alasan, atau penyebab yang membuat konsumen memilih membeli Yamaha Mio J. Indikator variabel ini adalah : tidak ragu membeli Yamaha Mio J, Memilih berdasarkan pertimbangan terbaik, Bangga membeli dan Menggunakan Yamaha Mio J.

1.5. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002 ; 108) Sedangkan menurut Sugiyono (2009 ; 297), pengertian populasi tergantung dari jenis penelitian ; kuantitatif atau kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif populasi diartikan sebagai wilayah

(5)

generalisasi sedangkan penelitian kualitatif tidak mempergunakan istilah populasi tetapi social situation.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Konsumen yang berminat untuk membeli sepeda motor merek Yamaha Mio J pada CV. Surya Prima Sentral Yamaha Banjarmasin. Populasi pada penelitian ini diambil berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui. Sehingga tidak dapat diteliti seluruhnya, sehingga perlu dilakukan penarikan sampel.

Sampel dalam suatu penelitian merupakan sebagian dari seluruh individu yang menjadi subyek penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto mengemukakan “Sampel adalah sebagian kecil atau wakil populasi yang diteliti (2002 ; 104).

Untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan dan mencandrakan populasi, maka dalam penentuan sampel penelitian digunakan rumus Slovin (dalam Sugiyono, 2009; 108) sebagai berikut ;

Dimana :

n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan dalam pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir. 2 1 Na N n  

(6)

Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan CV. Surya Prima Sentral Yamaha Banjarmasin diketahui bahwa meskipun banyak konsumen yang datang ke dealer ini untuk berbagai keperluan, namun konsumen yang telah melakukan pembelian Mio J selama bulan April, Mei dan Juni 2012 dirata-ratakan setiap bulannya rata-rata 360 dengan tingkat kesalahan yang masih ditolerir sebesar 10 % adalah:

Berdasarkan perhitungan di atas maka sampel sebanyak 78 orang responden, yang ditarik dengan menggunakan teknik accidental sampling, yaitu dengan menunjuk 78 orang responden yang kebetulan datang di dealer CV. Surya Prima Sentral Yamaha Banjarmasin.

1.6. Jenis Dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan bersumber dari : 1. Jenis Data

a. Data Kualitatif yaitu data atau informasi dalam bentuk tertulis mengenai bauran pemasaran pada perusahaan CV. Surya Prima Sentral Yamaha Banjarmasin.

b. Data Kuantitatif adalah data mengenai target dan realisasi penjualan motor pada CV. Surya Prima Sentral Yamaha

) 78 ( 26 , 78 ) 1 , 0 ( 360 1 360 1 2 2 orang Na N n     

(7)

Banjarmasin dan membandingkan mana yang lebih efisien dan lebih efektif digunakan.

2. Sumber Data

Sedangkan sumber data yang digunakan adalah :

a. Data Primer data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan, melalui wawancara dengan pimpinan perusahaan, kepala bagian pemasaran, dan karyawan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

b. Data Sekunder adalah berupa dokumen-dokumen dan laporan tertulis yang tersedia di perusahaan serta informasi lain yang ada hubungannya dengan masalah bauran pemasaran.

1.7. Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan ini, metode pengumpulan data yang penulis tempuh adalah sebagai berikut :

1. Angket

Angket, berupa daftar pertanyaan tertulis yang disusun sedemikian rupa untuk dijawab secara tertulis oleh para responden.

Mengingat angket merupakan alat penggali utama. Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup langsung, yang tujuannya untuk memudahkan responden memberikan jawaban, maka pertanyaan disusun dalam, bentuk pilihan ganda. Dalam hal ini ada lima alternatif jawaban.

(8)

Jawaban atas pertanyaan disusun dengan menggunakan skala 5 (lima) tingkat yang dan setiap alternatif jawaban diberi skor (bobot) sebagai berikut :

a. Untuk jawaban Sangat Memuaskan dengan bobot = 5 b. Untuk jawaban Memuaskan dengan bobot = 4 c. Untuk jawaban Cukup Memuaskan dengan bobot = 3 d. Untuk jawaban Kurang Memuaskan dengan

bobot

= 2

e. Untuk jawaban Tidak Memuaskan dengan bobot = 1 2. Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati langsung objek yang diteliti.

3. Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data yang langsung dalam bentuk tanya jawab dengan pimpinan perusahaan dan sejumlah personil yang berhubungan dengan penelitian ini pada CV. Surya Prima Sentral Yamaha Banjarmasin.

4. Dokumentasi

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen atau arsip-arsip perusahaan yang ada kaitannya dengan bauran pemasaran.

(9)

1.8. Uji Validitas dan Reabilitas

Mengingat pentingnya data dalam sebuah penelitian, maka perlu dipasti-kan bahwa data yang diperoleh benar dan diperoleh dari alat penggali data yang benar dan sahih, sehingga tingkat keilmiahan suatu penelitian dapat dijhamin. Untuk itu alat penggali data harus memenuhi ketentuan valid dan reliabel.

1. Validitas

Validitas data merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrument (Suharsimi A., 2002:143). Instrumen yang sahih memiliki validitas tinggi. Instrumen yang dikembangkan dalam daftar pertanyaan, dianggap realibel apabila mempunyai tingkat konsistensi hasil yang dicapai. Untuk menguti tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, maka dilakukan uji realibilitas. Pengjian realiabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua. Kriteria pengujian menurut Singgih (2001 : 280) adalah :

a. Apabila nilai rpq > rxy tabel, dengan df = n – 2, pada level convidence 95% (α= 0,05), maka kuesioner tersebut dianggap realibel.

b. Apabila nilai rpq < rxy tabel, dengan df = n – 2, pada level convidence 95% (α = 0,05), maka kuesioner tersebut dianggap tidak realibel.

Nilai korelasi (r) dibandingkan dengan 0,227, jika korelasi (r) lebih besar dari 0,284 maka pertanyaan yang dibuat dikategorikan valid.

(10)

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih (Arikunto, 2002 : 122). Instrumen penelitian yang dianggap valid adalah suatu instrumen yang benar–benar mampu mengukur variabelnya Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut valid maka dilakukan uji validitas dengan menggunakan analisis kesalihan butir, dengan teknik korelasi produk moment (momen takar) kriteria pengujian validitas menurut Singgih (2000 : 278) adalah : a. Apabila nilai rpq > rxy tabel, dengan df = n – 2, pada level

convidence 95% (α = 0,05), maka instrumen tersebut dianggap valid.

b. Apabila nilai rpq < rxy tabel, dengan df = n – 2, pada level convidence 95% (α = 0,05), maka instrumen itu dianggap tidak valid.

Kriteria uji reliabilitas instrumen menggunakan batas 0,6, jika Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka pertanyaan dinyatakan reliabel.

(11)

1.9. Metode Analisis Data 1.9.1. Model Analisis

Teknik analisa yang akan digunakan untuk memperoleh penjelasan tentang pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel bebas (Y) adalah dengan metode regresi berganda (Multifler Linier Regresion) dengan model persamaan sebagai berikut :

i e X b X b X b X b X b a Yˆ   1 12 23 34 45 5  (J. Supranto, 2001 ; 236) Dimana :

= Keputusan Konsumen A = Konstanta

b1, = Koefisien regresi Produk (product) b2 = Koefisien regresi Harga (price)

b3 = Koefisien regresi Promosi (promotion) b4 = Koefisien regresi Tempat (place) X1 = Produk (product)

X2 = Harga (price)

X3 = Promosi (promotion) X4 = Tempat (place)

i

e = Gallat (disturbance error) 1.9.2. Pengujian Asumsi Ekonomitrik

1. Uji Multikolonearitas

Untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen digunakan uji multikolonearitas. Dengan kreteria pengujian sebagai berikut :

1. Jika model regresi mempunyai nilai VIF tidak lebih dari 5 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1, maka model regresi bebas dari masalah multikolonearitas.

(12)

2. Jika model regresi mempunyai nilai VIF lebih dari 5 dan tidak mempunyai angka tolerance mendekati 1, maka model regresi terdapat masalah multikolonearitas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya perbedaan varian dari residu pada satu pengamatan kepengamatan yang lain digunakan uji heteroskedastisitas. Adapun kreteria dari uji heteros-kedastisitas adalah sebagai berikut :

1. Bila ada Scatterplot memiliki pola tertentu seperti bergelombang, melebar dan kemudian menyempit, maka pada model regresi terjadi gejala heteroskedastisitas.

2. Bila ada Scatterplot tidak ada pola yang jelas/beraturan, maka pada model regresi ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. 3. Uji Autokorelasi

Untuk menguji adanya korelasi antar pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 digunakan uji autokorelasi. Kreterianya adalah :

1. Bila angka Durbin – Watson di antara –2 sampai +2 berarti tidak ada gejala autokorelasi.

2. Bila angka Durbin – Watson tidak di antara –2 sampai +2 berarti ada gejala autokorelasi.

(13)

1.9.3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dilakukan dengan alat uji statistik dan untuk memudahkan pengujian perlu digunakan hipotesis statistik yakni ;

Ho : b1, b2, b3, b4

= 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y)

Ho : b1, b2, b3, b4

 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y)

1. Uji F

Uji ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat secara bersama-sama (simultan) dengan model persamaan F hitung, dengan model formulasi sebagai

berikut: residual SS regresi SS 1) -k -(N / Y) (Y /k Y) (Y F 2 2       (Wahid Sulaiman, 2002 ; 154) Dimana : Y = nilai pengamatan

Y = nilai Y yang ditaksir dengan menggunakan model regresi Y = nilai rata-rata pengamatan

N = Jumlah pengamatan/sampel k = jumlah variabel independen

Untuk menentukan nilai F tabel, digunakan tingkat signifikansi 5 % dengan derajat kebebasan (degree of fredom)

(14)

df = ( n – k ) dan (k – 1). Dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel.

Kriteria uji ditentukan adalah :

Jika F hitung > F tabel (df - , k – 1, n – k) maka Ho ditolak, sehingga Ha diterima.

Jika F hitung < F tabel (df - , k – 1, n – k) maka Ho diterima, sehingga Ha ditolak.

2. Uji t

Uji ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat secara sendiri-sendiri (parsial) dengan model persamaan t hitung dengan model formulasi sebagai berikut :

(Wahid Sulaiman, 2002 ; 155)

Dimana : bi = Koefisien variabel ke-i

i = Parameter ke-i yang dihipotesiskan Se(bi) = Kesalahan standar bi

Untuk menentukan nilai t tabel, digunakan tabel dengan tingkat signifikan 5 % dengan derajat kebebasan df = ( n – k ). Dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel.

Kriteria uji ditentukan adalah : ) ( ) ( 1 b se b t i i hit   

(15)

Jika t hitung > t tabel (df - , k – 1, n – k) maka Ho ditolak, sehingga Ha diterima.

Jika t hitung < t tabel (df - , k – 1, n – k) maka Ho diterima, sehingga Ha ditolak.

3. Koefisien Determinasi

Uji mengetahui besarnya kontribusi suatu variabel bebas dengan variabel terikat digunakan koefisien determinasi, dengan formulasi sebagai berikut :

(Wahid Sulaiman, 2002 ; 154) Dimana : Y = Nilai pengamatan

Y = Nilai Y yang ditaksir dengan menggunakan model regresi

Y = Nilai rata-rata pengamatan N = Jumlah Pengamatan/sampel total SS regresi SS /k Y) (Y /k Y) (Y R 2 2 2     

Referensi

Dokumen terkait

Cuenca, 28 Yánkuam 2013.. Margarita Cecilia Sando Hushpa, jú takatan najánaitjiai “SHUAR AENTS SUWA NUYÁ IPIAK YAKÁMATAI YAPINIAM NAKÚMKAR INIÁKMATAIN SHIRIN NAJÁNKAMUN

Hasil penelitian ini adalah aplikasi multimedia sebagai media pembelajaran Aljabar Linier pada materi Matrik Transformasi bagi mahasiswa Program Studi

Ingkang angreksa wanita YU luwih / akekasih NI DEWI KARUMAN / punika kang sinung gawe / ing benjang janjenipun / lamun sampun dhateng ubanggi / dadi ratuning syarga /

Penelitian ini didapatkan primigravida muda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya anemia, prematuritas dan persalinan patologis dibandingkan dengan primigravida

Dalam hadits yang mulia ini, Rasulullah yang ber-bicara dengan wahyu menjelaskan, orang yang bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya dia

Menurut Abdullah (2008) dalam Kristanto (2009) Belanja Modal berpengaruh terhadap kelemahan pengendalian internal. Hal ini disebabkan karena semakin besar anggaran

Adapun permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana bentuk perlindungan hukum yang diberikan terhadap konsumen pada usaha asuransi jiwa, apakah bentuk-bentuk

Dengan demikian dapat diketahui kai- tannya antara substansi Pasal 97 ayat (1) dan (2) dengan doktrin self dealing yaitu dengan tegas pada pasal tersebut dise- butkan bahwa