PENENTUAN LOKASI WAREHAOUSE DALAM RANGKA
RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN UNTUK MEMINIMASI BIAYA
DISTRIBUSI DAN LOGISTIK
RZ Abdul Aziz, Heri Setiawan, Ch Desi K
Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Musi, PalembangAbstract
Distribution is a complex problem because it involves many factories. One of the important factors in distribution problems is how to reach the costumer with the possible lowest distribution cost, therefore, in the effort of company reorganization, the determination of warehouse location has to be carried out as good as possible. On this paper a model to determine the warehouse location and its coverage is proposed. The criterion used minimization cost of distribution and logistics which consist of distribution cost, warehouse’s fixed cost, and operating cost of warehouse. The optimal solution was solved with heuristic approach
Key word: warehouse, distribution, heuristic
1.
PENDAHULUAN
Masalah penentuan lokasi warehouse merupakan salah satu masalah yang terpenting dalam suatu sistem industri. Hal ini disebabkan karena keputusan mengenai lokasi warehouse akan mempengaruhi biaya disribusi dan logistic dalam industri tersebut. Distribusi dan logistic merupakan salah satu komponen biaya yang sangat besar dalam suatu sistem industri modern. Suatu keputusan yang baik mengenai lokasi warehouse akan dapat meningkatkan efisiensi dan meminimisasi biaya distribusi dan logistic yang berarti akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Lokasi warehouse yang kurang baik dan tepat akan menyebabkan meningkatnya biaya yang dikeluarkan untuk distribusi dan logistic.
Selama ini perusahaan mendirikan warehouse-warehouse yang lokasinya berdekatan dengan konsumen untuk meminimasi biaya distribusi dan logistic, tetapi karena perekonomian mengalami krisis beberpa pwaktu yang lalu menyebabkan berkurangnya jumlah konsumen (liputan warehouse) sehingga perusahaan perlu melakukan restrukturisasi. Salah satu usaha yang dilakukan dalam restruktusisasi ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dengan meminimasi biaya distribusi dan logistic, yang salah satu alternatiifnya adalah melakukan pemilihan warehouse-warehouse yang tetap dipertahankan da yang akan ditutup.
Banyak formulasi (model) linear programming yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan distribusi tersebut. Salah satu model tersebut adalah model transportai (Lieberman, 1991). Tetapi di dalam model ini hanya memasukkan biaya distribusi, sehingga keputusan yang diambil baru melihat bagaimana lokasi warehouse itu dipilih berdasarkan biaya distribusi saja.
Didalam tulisan ini dicoba dikembangkan suastu model yang dapat memecahkan permasalahan tentang penetuan lokasi warehouse tersebut dengan menggunakan pendekatan heuristic.
2.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah memberikan suatu model yang baik bagi perusahaan dalam menentkan warehouse yang dipertahankan dan warehouse yang ditutup dalam rangka restrukturisasi perusahaan. Pemilihan warehouse yang tapat untuk dipertahankan akan dapat meminimasi biaya distribusi danlogistik yang ada, serta konsumen tetap dapat dilayani dengan baik.
3.
METODOLOGI
Kerangka pemecahan masalah pemilihan lokasi warehouse danpenetuan kumpulan liputan konsumen berdasarkan pada minimasi biaya distribusi dan logistic. Kerangka pemecahan permasalahan yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Skematika Pemecahan Permasalahan
3.1 Batasan Model
Adapun yang menjadi batasan mosel ini adalah : 1. Jumlah barang konstan.
Jumlah barang yang akan didistribusikan dari warehouse ke konsumen pada model ini diasumsikan konstan (tetap)
2. Barang terdiri dari satu jenis.
Barang yang akan didistribusikan ke setiap warehouse diasumsikan sama
3.2 Formulasi Model
Formulasi model objective yang akan meminimasi biaya – biaya yang berhubungan dengan masalh pemilihan lokasi warehouse dan penetuan kumpulan liputan konsumen, mempunyai tiga elemen biaya yaitu :
Biaya distribusi
Biaya tetap operasi warehouse
Biaya operasi warehouse per jumlah barang
Ketiga elemen biaya diatas di formulasikan dalam bentuk model matematis sebagai berikut :
Minimasi TC = ∑ ∑ ∑ (∑ ) ∑ ( ) ……… (1) dengan kendala
Kapasitas warehouse ke-i (jumlah barang yang dialokasikan dari warehouse ke-i tidak melebihi kapasitas warehouse ke-i )
∑ j = 1, 2, 3, …, n
Permintaan jumlah barang pada konsumen (demand) ke-j (jumlah barang yang dialokasikan pada konsumen (demand) ke-j sama dengan permintaan jumlah barang pada konsumen (demand) ke-j)
∑ i = 1, 2, 3, …, m
Biaya tetap untuk operasi warehouse akan ada jika warehouse tersebut digunakan atau sebaliknya. ( ) {
Dimana :
= biaya distribusi dari warehouse ke-i ke konsumen (demand) ke-j
= jumlah barang yang dibutuhkan konsumen (demand) ke-j dialokasikan dari warehouse ke-i
Penentuan kebutuhan data Kapasitas warehouse
(biaya tetap+biaya operasi per jumlah
barang
Penentuan biaya distribusi (biaya angkut) Penentuan biaya total
minimum (biaya distribusi+biaya tetap warehouse+biaya warehouse
per jumlah barang)
Pemecahan persoalan Identifiaksi persolana dan
= kapasitas warehouse ke-i
= Jumlah barang yang dibutuhkan konsumen (demand) ke-j = biaya operasi warehouse per jumlah barang
= biaya biaya tetap operasi warehouse ke-i = perubahan ongkos tetap,
( ) {
∑
Langkah–langkah yang akan ditempuh untuk mendapatkan solusi yang optimal berdasarkan karakteristik diatas adalah sebagai berikut :
1. Semua warehouse yang ada diperhitungkan dalam mencari kemungkinan solusi kemudian dilakukan perhitungan biaya total.
2. Lakukan pengurangan jumlah warehouse yang digunakan sebanyak N kombinasi, kemudian hitung biaya total (biaya distribusi, biaya tetap operasi warehouse dan biaya operasi warehouse per jumlah barang) setiap N kombinasi.
3. Bandingkan semua biaya total yang didapat sehingga didapatkan biaya total minimum.
Dari persamaan (1) dengan melihat bahwa perubahan ongkos tetap adalah biner (0,1) dimana ongkos ini ada jika warehouse tersebut digunakan dan ongkos ini tidak ada jika warehouse tersebut tidak digunakan, sedangkan ongkos operasi warehouse per jumlah barang adalah konstan maka dengan menggabung ruas ke 1 dan ke 2 dari persamaan (1) akan didapat persamaan (2)
Minimasi TC = ∑ ∑ ( ) ∑ ( ) ………. (2) Dengan kendala :
Kapasitas warehouse ke-i (jumlah barang yang dialokasikan dari warehouse ke-i tidak melebihi kapasitas warehouse ke-i )
∑ j = 1, 2, 3, …, n
Permintaan jumlah barang pada konsumen (demand) ke-j (jumlah barang yang dialokasikan pada konsumen (demand) ke-j sama dengan permintaan jumlah barang pada konsumen (demand) ke-j)
∑ i = 1, 2, 3, …, m
Biaya tetap untuk operasi warehouse akan ada jika warehouse tersebut digunakan atau sebaliknya. ( ) {
3.3 Biaya distribusi
Biaya distribusi dapat diidentifikasikan sebagi berikut : 1. Jarak warehouse ke setiap titik konsumen (demand) 2. Biaya angkut per jumlah barang per kilometer
Dengan demikian biaya distribusi jumlah barang dari warehouse ke konsumen (demand) adalah sebagai berikut : ………. (3) Dimana
= biaya distribusi dari warehouse ke-i ke konsumen (demand) ke-j
= Biaya angkut per jumlah barang per kilometer,
= jarak antara warehouse ke-i ke konsumen (demand) ke-j
Maka biaya distribusi merupakan fungsi dari biaya angkut barang yang berhubungan dengan jarak. Variable jarak yang digunakan disni lebih bersifat subjective, dan pengelompokkan didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan.
3.4 Menentukan biaya operasi warehouse
Biaya operasi warehouse adalah biaya–biaya pemeliharaan barang dalam warehouse dan biaya lain-lain. Biaya operasi warehouse ini terdiri dari dua bagian yaitu ; biaya tetap dan biaya operasi warehouse per jumlah barang (naik secara linear dengan jumlah barang)
Biaya tetap operasi warehouse
Biaya tetap operasi warehouse adalah mewakili biaya dari personal untuk menyelenggarakan pemeliharaan dan operasi fasilitas fisik
Adalah biaya operasi warehouse yang naik secara linear dengan kapasitas warehouse.
3.5 Langkah-langkah penting perhitungan total biaya (biaya distribusi, biaya tetap warehouse dan biaya operasi warehouse per jumlah barang)
Metode heuristic yang digunakan untuk optimasi jumlah lokasi warehouse dan liputannya adalah dengan langkah-langkah kerja sebagai berikut :
Langkah 1 : Pemilihan warehouse pertama :
Lakukan distribusi barang pada setiap warehouse dengan menggunakan model transportasi, diasumsikan semua warehouse dipertahankan, hitung
BT0 = ∑ ∑ ∑ (∑ ) ∑ ( ) Lanjutkan ke langkah 2
Langkah 2 : Pemerikasaan kapasitas warehouse
Jika jumlah seluruh kapsitas warehouse – jumlah seluruh barang = ψ, dan ψ > Min (warehouse), lanjutkan ke langkah 3; jika tidak, lanjutkan ke langkah 5.
Langkah 3 : Pengurangan jumlah warehouse
Lakukan pengurangan jumlah warehouse dengan melakukan kombinasi pengurangan warehouse, dengan syarat jumlah kapasitas seluruh warehouse lebih besar atau sama dengan jumlah seluruh barang. Kemudian hitung
BT(k)n =∑ ∑ ∑ (∑ ) ∑ ( )
Untuk setiap kombinasi pengurangan warehouse, lanjutkan ke langkah 4. Langkah 4 : Pemeriksaan biaya total
BTk = Min (BT(k)n)
BTk > BTk-1 , Lanjutkan ke langkah 5. Jika tidak, ulangi kembali langkah 3 Langkah 5 : Penugasan
Dari harga BTk-1 adalah biaya total minimum dan akan diketahui jumlah warehouse yang digunakan dan liputannya untuk emmenuhi kebutuhan konsumen (demand) j, maka optimasi telah selesai dan persoalan telah dipecahkan.
4.
APLIKASI MODEL
Model distribusi dan logistic yang diformulasikan diatas, dicoba untuk diaplikasikan pada sebuah perusahaan yang akan melakukan restrukturisasi warehouse untuk meminimasi biaya yang ada.
Perusahaan yang dideskripsikan memeiliki sejumlah N warehouse dan M konsumen. Adapun data - data perusahaan yanag berhubungan dengan model diatas, adalah sebagai berikut :
Data jumlah dan kapasitas setiap warehouse
Data jumlah dan kapasitas setiap warehouse ditetapkan terlebih dahulu. Jumlah dan kapasitas dari warehouse yang akan diteliti ditunjukkan pada tabel1.
Tabel 1. Jumlah dan kapasitas Setiap Warehouse
No. Warehouse Kapasitas Warehouse (Ton)
1 Warehouse-1 120 2 Warehouse-2 120 3 Warehouse-3 120 4 Warehouse-4 120 5 Warehouse-5 70 6 Warehouse-6 120 7 Warehouse-7 80 8 Warehouse-8 120 9 Warehouse-9 120 10 Warehouse-10 120 11 Warehouse-11 90 12 Warehouse-12 100 13 Warehouse-13 60 14 Warehouse-14 40
Data hubungan jarak antara warehouse dengan konsumen
Adapun jarak antara warehouose dengan konsumen ditunjukkan pada lampiran 1
Biaya distribusi per jumlah barang (Ton) per kilometer
Biaya distribusi per jumlah barang per kilometer adalah sebesar Rp 1622 per ton per kilometer. Data biaya distribusi dari setiap warehouse ke konsumen (demand) ditunjukkan pada lempiran 2
Data jumlah barang (Ton) yang dibutuhkan setiap konsumen
Data jumlah barang yang dibutuhkan oleh setiap konsumen ditunjukkan pada table 2. Tabel 2. Jumlah barang yang dibutuhkan untuk setiap konsumen
No. Konsumen (demand) Kapasitas Warehouse (Ton)
1 Demand-1 17 2 Demand-2 129 3 Demand-3 13 4 Demand-4 19 5 Demand-5 15 6 Demand-6 27 7 Demand-7 56 8 Demand-8 16 9 Demand-9 8 10 Demand-10 14 11 Demand-11 32 12 Demand-12 9 13 Demand-13 110 14 Demand-14 20 15 Demand-15 11 16 Demand-16 10 17 Demand-17 106 18 Demand-18 12 19 Demand-19 15 20 Demand-20 31 21 Demand-21 6 22 Demand-22 24 23 Demand-23 10 24 Demand-24 13 25 Demand-25 7 Jumlah 730
Biaya operasi warehouse
Biaya operasi warehouse adalah biaya-biaya pemeliharaan barang dalam warehouse dan biaya lain-lain. Biaya operasi warehouse ini terdiri dari dua bagian yaitu : biaya tetap dan biaya operasi warehouse per jumlah barang (naik secara linear dengan jumlah barang)
Biaya tetap operasi warehouse
Biaya tetap operasi warehouse adalah mewakili boiaya dari personal untuk menyelenggarakan pemeliharaan dan operasi fasilitas fisik.
Biaya operasi warehouse per jumlah barang
Adalah biaya operasi warehouse yang naik secara linear dengan kapasitas warehouse untuk masing-masing warehouse biaya tersebut adalah sama adalah sebesar Rp.135.127,-/ton.
Pemilihan lokasi warehouse dan liputannya
Pemillihan warehouse dan liputannya dilakukan dengan menggunakan prosedur heuristic untuk meminimasi model pemilihan lokasi warehouse. Masukan dari pada model ini adalah matrik biaya distribusi dan biaya operasi warehouse.
Prosedur pemecahan persoalan disajikan dalam bentuk tabel yang merupakan harsil perhitungan langkah demi langkah. Prosedur perhitungan dimulai dengan memililh lokasi warehouose yang ditutup, kemudian dilakukan penambahan jumlah loaksi warehouse yang ditutup sampai didapatkan total biaya minimum.
Setiap penambahan jumlah lokasi warehouse yang ditutup diperiksa terlebih dahulu untuk melihat kemungkinan pasangan lokasi warehouse yang terbaik. Hasil kombinasi terbaik ditunjukkan pada tabel 4 dan gambar 2.
Tabel 3 biaya tetap setiap warehouse
No. Warehouse Biaya tetap warehouse
1 Warehouse-1 120590 2 Warehouse-2 252804 3 Warehouse-3 195343 4 Warehouse-4 186854 5 Warehouse-5 81738 6 Warehouse-6 121850 7 Warehouse-7 159820 8 Warehouse-8 254543 9 Warehouse-9 112857 10 Warehouse-10 152059 11 Warehouse-11 135770 12 Warehouse-12 76710 13 Warehouse-13 69397 14 Warehouse-14 59383
Tabel 4. Biaya total pemilihan lokasi warehouse Warehouse yang dipertahankan Kombinasi
Warehouse yang ditutup Biaya Distribusi Biaya Tetap Warehouse Total Biaya 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 - 7.290.890 1.979.716 9.270.606 1,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 2 7.320.086 1.726.912 9.046.998 1,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 2,3 7.370.368 1.531.569 8.901.937 1,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14 2,3,7 7.399.564 1.371.749 8.771.313 1,4,5,6,8,9,10,12,13,14 2,3,7,11 7.495.262 1.235.979 8.731.241 1,4,5,6,8,10,12,13,14 2,3,7,11,9 7.800.198 1.123.122 8.923.320
Tabel 5. Pendistribusian barang untuk konsumen dari warehouse yang dipertahankan Kosumen Warehouse 1 4 5 6 8 9 10 12 13 14 Demand-1 - - - 17 - - - - Demand-2 - 120 - - - 9 - - - - Demand-3 - - 13 - - - - Demand-4 - - - 19 - - - - Demand-5 15 - - - - Demand-6 - - - 27 - Demand-7 - - - 56 - - - Demand-8 - - - 16 - - - Demand-9 - - - 8 - - - - Demand-10 - - 14 - - - - Demand-11 - - - 32 - - - Demand-12 - - - 9 - - - - Demand-13 - - - - 110 - - - - - Demand-14 20 - - - - Demand-15 - - - 11 - - - Demand-16 - - - 10 - - - - Demand-17 - - 16 39 - - - 51 - - Demand-18 - - 12 - - - - Demand-19 - - 15 - - - - Demand-20 - - - 31 - - - - Demand-21 - - - 6 - - - - Demand-22 - - - 24 - - Demand-23 - - - - 10 - - - - - Demand-24 - - - 13 Demand-25 - - - 7
5.
KESIMPULAN DAN STUDI LANJUTAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan pemecahan masklah yang didapat serta pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan :
1. Warehouse-warehouse yang ditutup adalah warehouse 2,3,7, dan 11, sedangkan yang dipertahankan adalah warehouse 1,4,5,6,8,9,10,11,12,13, dan 14 dengan liputannya adalah sebagai berikut :
Warehouse Jumlah Barang (Ton) Konsumen (demand) yang diliput
W-1 35 D-5, D-14 W-4 120 D-2 W-5 70 D-3, D-10, D-17, D-18, D-19 W-6 120 D-1, D-9, D-12, D-16, D-17, D-20, D-21 W-8 120 D-13, D-23 W-9 28 D-2, D-4 W-10 115 D-7, D-8, D-11, D-15 W-12 75 D-17, D-22 W-13 27 D-6 W-14 20 D-24, D-25
2. Biaya total dari optimasi jumlah warehouse dan liputannya adalah sebesar Rp. 107.373.951,- per tahun yang terdiri dari biaya distribusi sebesar Rp.7.495.262 per tahun, biaya tetap (fixed) warehouse sebesar Rp. 1.235.979 per tahun, dan biaya operasi warehouse sebesar Rp. 98.642.710 per tahun.
Studi lanjutan dari penelitian ini dapat dilakukan dengan membuka asumsi-asumsi yang ada, adapun studi kelanjutan yang dapat dilakukan adalah :
1. Pada studi ini diasumsikan barang satu jenis, untuk studi lanjutan dapat dilakukan untuk beberapa jenis barang.
2. Untuk studi lanjutan revenue yang didapat dari penutupan sebuah warehouse tidak hanya dilihat hanya dari biaya fixed (tetap) sebuah warehouse.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Hayat : Penggunaan metode heuristic dalam penetuan kumpulan liputan warehouse di PT Pan Java bottling Company, Tugas Sarjana, Teknik Industry, ITB,1985.
2. Ballou, Ronald H : Business Logistic Management, prentice-Hall, Inc., Engelwood Cloffs, New Jersey, 1973 3. Bazaraa, Mokhtar S.,Jarvis, john j., and Sherali, Hanif D : linear programming and network flows, John
Wiley and Sons, New York, 1990
4. Eilon, Samuel., Watson-gandy, C.D.T., and chistofides, Nicos: Distribution Management : Mathematical Modeling and Practical Analysis. Hafner, New York, 1971
5. Lieberman, Gerald J., and Hillier, Frederick S : introduction to mathematical programming, McGraw-Hill, 1991
6. RZ Abd Aziz : Optimasi Lokasi Depo dan Alokasi Bus Pada Setiap Depo Serta Rute di Perum PPD Jakarta, Tesis Magister, Program Studi Teknik dan Manajemen Industry ITB, Bandung, 1997
Lampiran 1
Tabel 6. Jarak Antara Warehouse dengan Konsumen (km)
No
Konsumen
Warehouse
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
Demand-155
25
26
53
17
16
25
27
26
52
54
25
48
65
2
Demand-219
10
19
10
18
18
12
15
14
19
23
18
34
34
3
Demand-336
13
13
18
10
11
12
22
17
16
16
13
38
36
4
Demand-428
2.1
14
25
10
9
3
4
2
25
28
13
26
40
5
Demand-52
26
37
15
34
33
25
28
26
32
38
37
32
32
6
Demand-630
28
35
32
24
23
28
26
27
37
39
35
5
47
7
Demand-728
17
22
10
20
20
16
22
24
5
8
22
40
26
8
Demand-837
30
34
11
32
32
30
32
33
8
5
34
52
15
9
Demand-940
15
6
28
4
3
14
16
17
27
29
6
36
48
10
Demand-1042
16
10
22
9
10
15
24
20
19
19
11
40
39
11
Demand-1136
18
16
14
16
17
17
24
26
11
12
17
50
35
12
Demand-1228
10
10
20
6
6
9
14
13
22
23
10
36
40
13
Demand-1330
8
19
28
15
15
9
4
6
31
32
18
22
44
14
Demand-1410
18
30
13
26
25
17
20
18
26
30
30
24
29
15
Demand-1539
26
18
14
20
21
25
28
30
11
10
19
52
33
16
Demand-1642
16
8
30
6
5
15
16
17
27
31
7
36
50
17
Demand-1740
15
4
26
1.5
2
14
20
18
26
26
3
40
46
18
Demand-1838 14.5 13
19
11
12 13.5 22 18.5 16
16
13
39
36
19
Demand-1938
12
12
20
8
9
11
20
16
17
18
12
38
37
20
Demand-2036
10
6
23
2
1
11
14
13
25
25
5
36
44
21
Demand-2128
13
14
14
10
10
12
20
17
14
16
14
36
31
22
Demand-2252
22
10
30
15
16
21
26
25
23
24
11
54
50
23
Demand-2335
42
52
24
50
50
42
40
42
21
22
52
52
2
24
Demand-2433
38
49
20
48
48
38
38
39
20
20
49
50
1
25
Demand-2532
7
18
29
14
14
8
2
4
30
32
17
23
44
Lampiran 2
Tabel 7. Biaya Distribusi dari warehouse ke Konsumen