• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangannya.dalam kehidupan sehari hari kita tidak pernah lepas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangannya.dalam kehidupan sehari hari kita tidak pernah lepas"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini,maka kita dituntut untuk bisa mengikuti perkembangannya.Dalam kehidupan sehari – hari kita tidak pernah lepas dengan namanya Listrik.Listrik sudah menjadi kebutuhan pokok,seperti kita tahu bahwa dalam segala bentuk kebutuhan rumah tangga sudah tidak terlepas dari namanya Energi listrik,untuk itu dalam rangka untuk kenyamanan dan keamanan perlu adanya system pemasangan dan pengamanan yang baik. Dengan adanya Praktikum ini diharapkan Mahasiswa dapat mengenal dan mempelajari permasalahan yang muncul dalam pemasangan instalasi listrik.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan praktikum Bengkel Listrik I ini diharapkan Mahasiswa mampu merancang dan membangun system instalasi Listrik yang aman,handal,nyaman, handal dan efisien.Disini Mahasiswa diharapkan juga mengenal komponen listrik yang ada di pasaran.melalui praktikum ini juga diharapkan Mahasiswa dapat mengerti dan menguasai pekerjaan instalasi penerangan rumah dan gedung.

(2)

BAB II TEORI Keselamatan Kerja Dalam Pekerjaan

Untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan dalam suatu instalasi listrik maka dalam peraturan umum insatalasi listrik (PUIL) juga dibuat beberapa

ketentuan.Dalam puil disebutkan bahwa sesorang yang memasuki ruang kerja listrik harus :

 Mendapat izin dari petugas yang berwenang dan jika perlu harus diawasi oleh petugas yang ditunjuk.Ditemani paling sedikit oleh seorang untuk saling mengingatkan kemungkinan bahaya dan saling membantu menghindarkan tindakan yang keliru yang dapat menimbulkan kecelakaan.

 Dalam keadaan jasmani dan rohani sehat,menggunakan pakaian kering ,waspada terhadap bahaya yang mungkin timbul dan mengetahui dengan pasti apa yang akan dilakukannya dalam ruang tersebut.

 Membawa atau memakai perlengkapan pengaman yang diperlukan seperti sepatu pengaman,bangku isolasi,dan tongkat pengaman.

 Memperhatikan rambu peringatan dan menjaga agar badan dan anggota badan berada dalam jarak yang aman dari perlengkapan listrik yang bertegangan  Ruang kerja listrik harus mendapat penerangan yang cukup.

(3)

PHB (Papan Hubung Bagi)

PHB adalah suatu perlengkapan instalasi listrik yang biasanya dipasang setelah alat ukur PLN, PHB disini menjadi pembatas Instalasi PLN dengan konsumen. Pada umumnya PHB terdiri dari kotak fuse yang didalamnya terdapat saklar 2 kutub, pembagi rumah fuse dan fuse itu sendiri. Namun untuk PHB pada modul ini menggunakan suatu kotak MCB yang terdiri dari 4 Grup.yang besar kapasitas pengamannya dapat ditentukan sesuai kebutuhan. Untuk instalasi Gedung besar PHB berupa panel yang didalamnya terdapat berbagai unsur pokok diantaranya:

 Unsur Pengaman  Pemutus (Saklar)  Rel

 Alat ukur

 Indikator dan unsur Acesoris lain

Pembagian Grup

Pembagian grup disini bertujuan untuk memenuhi criteria dari pemasangan instalasi listrik yaitu untuk kehandalan system,dimana apabila terjadi suatu gangguan pada salah satu grup dalam suatu insatalasi,maka diharapkan tidak akan mengganggu system lainnya. Pada pembagian grup disini supaya diusahakan rata (seimbang) untuk pembagian bebannya,terutama untuk instalasi yang dihubungkan dengan saluran 3 fasa, bebannya harus dibagi serata mungkin untuk masing-masing fasa

(4)

GAMBAR DIAGRAM

MCB (Miniature Circuit Breaker)

MCB adalah suatu pengaman listrik yang bekerja berdasarkan unsur panas (Bimetal). MCB disini berfungsi sebagai pembatas arus dan juga sebagai pengaman arus lebih, yang mana apabila ada arus yang mengalir melebihi besar kapasitas pengaman yang ditentukan maka MCB akan memutus secara otomatis.

Symbol MCB dan gambar MCB

Menentukan Besarnya Pengaman

Untuk menentukan besarnya kapasitas pengaman ditentukan dengan cara mengetahui besar arus yang mengalir pada beban tersebut.

Rumus yang digunakan :

I = P/V Dimana :

(5)

I = Arus V = Tegangan

Saklar

Saklar merupakan suatu komponen listrik yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus aliran listrik. Dipasaran kita dapat menemukan berbagai macam saklar yang dapat kita gunakan sesuai kebutuhan. Macam – macam saklar yang ada :

 Saklar tunggal atau sering juga disebut saklar engkel saklar ini hanya mempunyai satu aliran penghubung.  Saklar seri

saklar seri merupakan kombinasi dari dua buah saklar tunggal yang mempunyai fungsi sama,hanya saja saklar seri dapat melayani 2 titik

beban,bahkan dipasaran saat ini sudah dikembangkan saklar yang mempunyai titik pelayanan beban yang lebih banyak sesuai dengan kebutuhan kita.

 Saklar tukar

Saklar tukar disini merupakan saklar yang dapat bekerja secara bergantian dan dapat pula dikombinasikan dengan dua atu lebih saklar lagi sehingga dapat membentuk suatu kombinasi control.

 Saklar Silang

Saklar sialang disini tidak dapat bekerja sendiri,saklar ini dapat bekerja dengan kombinasi dari macam saklar lain.

(6)

 Dan banyak lagi macam saklar seperti saklar kutub dan saklar banyak kutub lainnya,hanya saja dalam praktikum ini tidak kita pakai.

TABEL SIMBOL SAKLAR DAN PENGAWATAN SAKLAR

Stop Kontak

Stop kontak adalah suatu komponen listrik yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan listrik,jadi stop kontak disini dapat dikatakan sumber bila diberi aliran listrik.

SIMBOL DAN PENGAWATAN

Relay

Pada dasarnya prinsip kerja relay sama dengan kontaktor, yang mana berfungsi untuk membuka dan menutup kontak listrik yang di control dengan prinsip kerja elektromagnetik.Relay merupakan rangkaian terpisah antara kontak dan coil.

Gambar 2.3.a Relay kontak menutup Gambar 2.3.b Relay kontak terbuka Gambar 2.3.c Relay dua kutub

(7)

Gambar 2.4. Relay dua kutub

Gambar 2.5.

Dimensi dan urutan soket relay dua kutub

Timer Switch (saklar waktu)

Timer switch adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus aliran listrik yang bekerjanya berdasarkan waktu, Jadi kita dapat menseting waktu penyalaan dan mematikan beban sesuai keinginan

(8)

SIMBOL DAN KONTRUKSI TIMER SWITCH

Penghantar (kabel)

Dalam instalasi listrik kita mengenal banyak jenis penghantar (Kabel) yang ada dipasaran dan sering digunakan dalam instalasi listrik untuk rumah dan gedung ,diantaranya NYM, NYA, NYY, NYFGBY, NYAF dan lain – lain.

Menentukan Luas Penampang kabel

Dalam suatu instalasi listrik,luas penampang merupakan factor yang sangat dominan karena menyangkut keamanan dari system instalasi listrik listrik itu sendiri. Luas penampang hantaran yang harus digunakan pertama-tama ditentukan oleh kemampuan hantar arus yang diperlukan dan suhu keliling yang juga harus diperhitungkan,selain itu juga harus diperhatikan rugi tegangannya terutama pada penghantar yang berada dekat dengan KWHmeter untuk rugi tegangannya tidak boleh melebihi 5% dari tegangan diperlengkapan hubung bagi utama.Disamping itu juga harus dipertimbangkan kemungkinan perluasan instalasi dikemudian hari dan juga kekuatan mekanis hantarannya.

Adapun untuk menentukan luas penampang penghantar dapat menggunakan rumus :

(9)

Dimana :

I = Arus yang mengalir V = Tegangan

L = Panjang penghantar ρ = Massa jenis

ΔV = Rugi tegangan

Namun untuk dilapangan luas penampang kabel disesuaikan dengan tabel yang tertulis dalam PUIL.dan di PUIL juga tertulis bahwa untuk instalasi rumah tinggal pasangan tetap, hantarannya harus memiliki luas penampang temabaga sekurang-kurangnya 1,5 mm².

Identifikasi Warna Hantaran

Salah satu tujuan dari identifikasi hantaran dengan warna disini bertujuan untuk mempermudah pengenalan hantaran. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempermudah dalam proses pemeliharaan instalasi, apabila sewaktu-waktu terjadi trouble maka dengan keseragaman (Standart) ini dapat diatasi dengan segera meski dengan teknisi yang berbeda, sehingga mudah dalam pengecekan.

Adapun Standarisasai waran hantaran yang digunakan adalah: Fasa 1 (fasa R) : Warna Merah

Fasa 2 (fasa S) : Warna kuning Fasa 3 (fasa T) : Warna Hitam Netral : Warna Biru

(10)

Ketentuan – ketentuan diatas berlaku untuk semua instalasi pasangan tetap maupun sementara, termasuk dalam perlengkapan hubung bagi.

Tahanan Isolasi

Setiap instalasi yang selesai dipasang harus diukur tahanan isolasinya. Pengukuran tahanan isolasi ini dilakukan dengan sebuah inductor yang dapat membangkitkan tegangan searah minimal 500 V dan dapat memberi arus minimal 1 mA. Pada umumnya inductor – inductor ini dapat mengukur tahanan isolasi sampai 50 MΩ. Adapun hantaran yang harus diukur dalam pengukuran tahanan isolasi yaitu tiap hantaran antara :

 Hantaran Fasa R dengan Fasa S

 Hantaran Fasa R dengan Fasa T

 Hantaran Fasa S dengan Fasa T

 Hantaran Fasa R,S,T dengan Netral

 Hantaran Fasa R,S,T dengan Pentanahan

 Hantaran Netral dengan Pentanahan

Namun pada prakteknya, umumnya hanya diukur antara masing-masing hantaran dengan pentanahan dan pada instalasi listrik satu fasa cukup mengukur antara fasa dengan netral,pengukuran ini sudah cukup mewakili dari semua Item pengukuran diatas. Yang perlu diingat dalam pelaksanaan pengukuran ini yaitu semua beban dan pengaman harus dilepas (terputus) sedangkan untuk saklar (penghubung) harus dalam keadaan terhubung.

(11)

Pada PUIL dijelaskan bahwa untuk besarnya tahanan isolasi yang diukur minimal 1000 Ω x tegangan kerja (tegangan nominal).Jadi untuk tegangan 220 Volt,tahanan isolasinya minimal harus 220.000 Ω.

Untuk instalasi yang dipasang dalam ruang lembab,tahanan isolasinya minimal harus 100 Ω untuk setiap Volt tegangan kerjanya (tegangan nominal).

Untuk mengukur tahanan isolasi tidak bisa digunakan tegangan bolak balik (AC), kalau diukur dengan tegangan AC hasilnya akan dipengaruhi oleh kapasitas antar hantaran yang diukur atau antara hantaran dan tanah.

(12)

PERCOBAAN I

DASAR INSTALASI PENERANGAN

Tujuan

1. Dapat mengenal symbol-symbol instalasi listrik 2. Dapat mengerti tentang prinsip dari rangkaian 3. Dapat mengenal komponen instalasi listrik

4. Dapat mengetahui prinsip kerja komponen dan peralatan listrik 5. Dapat menentukan besar pengaman dan luas penampang 6. Dapat mencari letak titik kesalahan.

Peralatan dan komponen

1. Kwh meter 1 fasa 1 buah

2. MCB 1 fasa 1 buah

3. PHB (MCB Box) 1 set

4. Saklar tunggal 1 buah

5. Saklar seri 1 buah

6. Stop Kontak 1 buah

(13)

8. Beban (lampu) 0 buah

9. Kabel penghubung 1 set

Langkah Kerja

1. Pelajari diagram garis tunggal dan buatlah diagram pengawatan dari rangkaian 2. Adapun cara kerjanya yaitu untuk rangkaian pertama bila S1 ditekan maka

lampu 1 menyala dan stop kontak harus ada tegangan bila system sudah dinyalakan.untuk rangkaian kedua bila S1 ditekan maka lampu 1 menyala dan bila S2 ditekan maka lampu 2 menyala.

3. Tunjukkan hasil gambar diagaram pengawatan yang sudah anda buat kepada Instruktur.

4. Siapkan peralatan dan komponen yang digunakan dan pasang pada papan peraga

5. kerjakan pengawatan sesuai dengan gambar yang sudah anda buat 6. Setelah selesai,mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil rakitan 7. Kemudian ukurlah tahanan isolasinya (dengan Megger) pastikan semua beban

(lampu) dilepas dan saklar pada posisi terhubung. 8. Operasikan Rangakaian sbb:

a) Nyalakan Power Supply,kemudian nyalakan juga MCB setelah Kwhmeter

b) Tekan saklar satu persatu yang ada pada rangkaian,apa yang terjadi?catat hasilnya dalam bentuk tabel.

(14)

c) Carilah data data – data yang diperlukan untuk menghitung besar pengaman dengan pengukuran dan melihat besar beban.yang terpasang. d) Tentukan luas penampang kabel dengan L = 30 m, ΔV = 2 %, ρ

Tembaga = 0,017 untuk I dan V didapat dari pengukuran.

e) Buatlah rangkaian gabungan dari 2 rangkain dasar diatas,yang terdiri dari 2 saklar tunggal 1 saklar seri 4 titik lampu dan 1 stop

kontak.Buatlah diagram garis tunggal dan pengawatannya kemudian catat data – data yang dibutuhkan untuk mencari besar pengaman dan luas penampang,untuk data – data yang lain sesuaikan dengan poin (d) 8. Buatlah kesimpulan dari praktek yang sudah anda lakukan !

(15)

KWH

KWH

PERCOBAAN II HUBUNGAN SAKLAR HOTEL

Tujuan

1. Dapat mengenal symbol-symbol saklar hotel

2. Dapat merakit dan mengerti tentang prinsip dari rangkaian 3. Dapat mengenal komponen hubungan hotel

4. Dapat mengetahui prinsip kerja komponen dan peralatan listrik terutama untuk saklar hotel.

6. Dapat mencari letak titik kesalahan.

Peralatan dan komponen yang digunakan

(16)

2. MCB 1 fasa 1 buah

3. PHB (MCB Box) 1 set

4. Saklar Tukar 2 buah

5. Saklar silang 1 buah

6. Saklar tunggal 1 buah

7. Fitting 2 buah

8. Beban (lampu) 2 buah

9. Penghubung (kabel) 1 set

Langkah kerja

1. Pelajari diagram garis tunggal dari gambar dan buatlah diagram pengawatan dari rangkaian tersebut.

2. Tunjukkan gambar pengawatan yang sudah anda buat kepada Instruktur

3. Siapkan peralatan dan komponen yang digunakan dan pasang pada papan peraga

4. kerjakan pengawatan sesuai dengan gambar yang sudah anda buat 5. Setelah selesai,mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil

rakitan.

6. Kemudian ukurlah tahanan isolasinya (dengan Megger) pastikan semua beban (lampu) dilepas dan saklar pada posisi terhubung.

(17)

7. Kemudian operasikan Rangakaian sbb:

f) Nyalakan Power Supply,kemudian nyalakan juga MCB setelah Kwhmeter

g) Tekan saklar satu persatu yang ada pada rangkaian,apa yang terjadi?catat hasilnya dalam bentuk tabel.

h) Ukurlah tegangan dan arus pada beban

8. Buatlah modifikasi rangakain sehingga mempunyai fungsi,yang terdiri 3 saklar tukar dan 2 buah titik lampu.Prinsip kerja rangkaiannya,lampu 1 dapat dinyalakan dan dipadamkan dari saklar 1 dan saklar 2 jika saklar 3 ditekan maka lampu 1 padam dan lampu 2 menyala.buatlah diagram garis tunggal dan pengawatannya.

9. Setelah selesai praktek kembalikan komponen ketempat semula.

(18)

PERCOBAAN III

HUBUNGAN APLIKASI RANGKAIAN

Tujuan

1. Dapat mengenal symbol-symbol saklar hotel

2. Dapat merakit dan mengerti tentang prinsip dari rangkaian

3. Dapat mengaplikasikan berbagai rangakian dengan komponen yang ada 5. Dapat mencari letak titik kesalahan.

Peralatan dan komponen yang digunakan

10. KWHmeter 1 fasa 1 buah

11. MCB 1 fasa 1 buah

12. PHB (MCB Box) 1 set

(19)

14. Saklar Tukar 2 buah

15. Fitting 2 buah

16. Beban (lampu) 2 buah

17. Penghubung (kabel) 1 set

Langkah kerja

1. Pelajari diagram garis tunggal dan buatlah diagram pengawatan dari rangkaian tersebut.

2. Setelah selesai tunjukkan gambar diagram pengawatan yang anda buat kepada Instruktur.

3. Siapkan peralatan dan komponen yang digunakan dan pasang pada papan peraga

4. kerjakan pengawatan sesuai dengan gambar pengawatan yang sudah anda buat.

5. Setelah selesai,mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil rakitan 6. Kemudian ukurlah tahanan isolasinya (dengan Megger).pastikan semua

beban (lampu) dilepas dan saklar pada posisi terhubung. 7. Kemudian operasikan Rangkaian sbb:

(20)

i) Nyalakan Power Supply,kemudian nyalakan juga MCB setelah Kwhmeter

j) Tekan saklar satu persatu yang ada pada rangkaian,apa yang terjadi?catat hasilnya dalam bentuk tabel.

k) Ukurlah tegangan dan arus yang mengalir

8. Buatlah modifikasi rangkaian lampu gelap terang yang terdiri dari sebuah saklar tunggal,sebuah saklar tukar dan 2 buah titik lampu.yang mana

lampu 1 dan 2 dapat dihubungkan seri sehingga nyalanya tidak terang namun hanya salah satu lampu saja yang dapat menyala terang. 9. Setelah selesai praktek kembalikan komponen ketempat semula.

PERCOBAAN IV

HUBUNGAN BEL PANGGIL Tujuan

1. Dapat mengerti tentang hubungan komunikasi dua arah

2. Dapat mengerti tentang prinsip dari rangkaian bel panggil rumah sakit. 3. Dapat membuat suatu rangakaian komunikasi aplikasi yang sederhana. 4. Dapat mencari letak titik kesalahan

Peralatan dan komponen yang digunakan

1. KWHmeter 1 fasa 1 buah

2. MCB 1 fasa 1 buah

3. PHB (MCB Box) 1 set

(21)

5. Bell Listrik 220 V 2 buah

6. Penghubung (kabel) Secukupnya

Langkah kerja

1. Pelajari diagram garis tunggal dan buatlah diagram pengawatan dari rangkaian tersebut.

2. Setelah selesai tunjukkan gambar diagram pengawatan yang anda buat kepada Instruktur.

3. Siapkan peralatan dan komponen yang digunakan dan pasang pada papan peraga 4. kerjakan pengawatan sesuai dengan gambar pengawatan yang sudah anda buat. 5. Setelah selesai,mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil rakitan 6. Kemudian operasikan Rangkaian sbb:

a) Nyalakan Power Supply,kemudian nyalakan juga MCB setelah Kwhmeter b) Tekan push botton satu persatu yang ada pada rangkaian,apa yang

terjadi?catat hasilnya dalam bentuk tabel.

8. Buatlah sebuah rangkaian bel panggil panggil kembali dengan penyederhanaan yang menggunakan 3 kabel penghubung.Buatlah diagram pengawatannya, 9. Setelah selesai praktek kembalikan komponen ketempat semula.

(22)

PERCOBAAN V

PENGENDALI DENGAN RANGKAIAN TERPISAH

Tujuan

1. Dapat mengerti tentang prinsip kerja dari saklar waktu ( Timer Switch) 2. Dapat merakit dan mengerti tentang prinsip dari rangkaian terpisah relay 3. Dapat membuat berbagai aplikasi dari rangakaian terpisah

5. Dapat mencari letak titik kesalahan.

Peralatan dan komponen yang digunakan

18. KWHmeter 1 fasa 1 buah

19. MCB 1 fasa 1 buah

(23)

21. Saklar tunggal 1 buah

22. Relay 2 buah

23. Saklar waktu (Timer switch) 1 buah

24. Fitting 2 buah

25. Beban (lampu) 2 buah

26. Penghubung (kabel) 1 set

Langkah kerja

1. Pelajari diagram garis tunggal dan buatlah diagram pengawatan dari rangkaian tersebut.

2. Setelah selesai tunjukkan gambar diagram pengawatan yang anda buat kepada Instruktur.

3. Siapkan peralatan dan komponen yang digunakan dan pasang pada papan peraga

4. kerjakan pengawatan sesuai dengan gambar pengawatan yang sudah anda buat.

5. Setelah selesai,mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil rakitan 6. Kemudian ukurlah tahanan isolasinya (dengan Megger).pastikan semua

beban (lampu) dilepas dan saklar pada posisi terhubung. 7. Kemudian operasikan Rangkaian sbb:

(24)

a) Nyalakan Power Supply,kemudian nyalakan juga MCB setelah Kwhmeter

b) Tekan saklar satu persatu yang ada pada rangkaian,apa yang terjadi?catat hasilnya dalam bentuk tabel.

c) Ukurlah tegangan dan arus yang mengalir

8. Buatlah modifikasi rangkaian lampu gelap terang yang terdiri dari sebuah saklar tunggal,sebuah saklar tukar dan 2 buah titik lampu.yang mana

lampu 1 dan 2 dapat dihubungkan seri sehingga nyalanya tidak terang namun hanya salah satu lampu saja yang dapat menyala terang. 9. Setelah selesai praktek kembalikan komponen ketempat semula.

PERCOBAAN VI PEMBAGIAN GRUP Teori

Seperti telah dijelaskan di teori awal bahwa pembagian grup disini bertujuan untuk

Tujuan

1. Dapat mengenal symbol-symbol saklar hotel

2. Dapat merakit dan mengerti tentang prinsip dari rangkaian

3. Dapat mengaplikasikan berbagai rangakian dengan komponen yang ada 5. Dapat mencari letak titik kesalahan.

Peralatan dan komponen yang digunakan

(25)

28. MCB 1 fasa 1 buah

29. PHB (MCB Box) 1 set

30. Saklar tunggal 1 buah

31. Saklar Tukar 2 buah

32. Saklar silang 0 buah

33. Saklar seri 0 buah

34. Stop Kontak 0 buah

35. Fitting 2 buah

36. Beban (lampu) 2 buah

37. Penghubung (kabel) 1 set

Langkah kerja

1. Pelajari diagram garis tunggal dan buatlah diagram pengawatan dari rangkaian tersebut.

2. Setelah selesai tunjukkan gambar diagram pengawatan yang anda buat kepada Instruktur.

3. Hitunglah besar pengaman yang dibutuhkan pada masing – masing grup,untuk besar beban yang dipakai mintalah pada Instruktur yang bersangkutan.

4. Siapkan peralatan dan komponen yang digunakan dan pasang pada papan peraga

5. kerjakan pengawatan sesuai dengan gambar pengawatan yang sudah anda buat.

(26)

6. Setelah selesai,mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil rakitan 7. Kemudian ukurlah tahanan isolasinya (dengan Megger).pastikan semua

beban (lampu) dilepas dan saklar pada posisi terhubung. 8. Kemudian operasikan Rangkaian sbb:

a) Nyalakan Power Supply,kemudian nyalakan juga MCB setelah Kwhmeter

b) Tekan saklar – saklar yang bersangkutan dan juga cek tegangan yang masuk pada stop kontak?catat hasilnya dalam bentuk tabel. c) Ukurlah tegangan dan arus yang mengalir

8. Tentukan banyak grup yang dibutuhkan dan besar masing – masing pengaman yang dibutuhkan apabila diketahui beban – beban sbb: ………..

……… ……… Hitung pula luas penampang yang dibutuhkan jika diketahui data – data sbb

(27)

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

1.Tujuan

Tujuan dari pengukuran tahanan pentanahan disini agar mahasiswa mengetahui secara langsung pengukuran tahanan pentanahan,juga pentingnya pentanahan dalam suatu kelistrikan dan juga mahasiswa diharapkan dapat menganalisa bagaimana mendapatkan tahanan pentanahan yang baik.

Peralatan yang digunakan 1. Earth Resistance Meter 2. Ground road

3. Kabel penghubung

(28)

Gambar

GAMBAR DIAGRAM
TABEL SIMBOL SAKLAR DAN PENGAWATAN SAKLAR

Referensi

Dokumen terkait

• Berdasarkan hal tersebut, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan selaku pelaksana kegiatan TP PKAT melalui Surat Nomor 460/19051/Dinsos tanggal 10 Oktober 2017 menyatakan tidak

Kemudian muatan P itu ditentukan sebesar q positif (yang kecil) yang disebut muatan uji. Medan listrik E bisa didefinisikan sebagai gaya F yang diberikan pada muatan uji positif

Proses ataupun cara pengangkatan ada tiga yaitu dengan bay’at, istikhlaf dan Istila’, dari ketiga itu terbagi menjadi dua, cara bay’at dan istikhlaf disebut

Dalam konteks living law tentang cerai talak di Aceh, kecendrungan fikih mazhab Syafi’i telah kuat tertanam dalam masyarakat sehingga mazhab hukum lokal ini sulit untuk

Kadar anti-HBs pasca vaksinasi yang protektif yaitu ≥ 10 mIU/mL ditemukan pada 64,1% mahasiswa kepaniteraan klinik yang telah memperoleh vaksin hepatitis B, sedangkan 35,9%

bernilai rendah dengan rentang nilai 3,05 – 5,45 Hz dan zona II yang bernilai tinggi dengan rentang nilai 10,4 – 13,25 Hz, berdasarkan analisis particle motion

Dalam bagian kedua dari konvensi ini diatur mengenai perbuatan- perbuatan yang di tetapkan sebagai tindak pidana cyber, beberapa perbuatan tersebut telah di atur dalam hukum

Langkah-langkah dalam pembentukan model meliputi tahap identifikasi input, pembagian data menjadi data training dan testing, penentuan banyak neuron pada lapisan