OLEH:
Pemberdayaan
Komunitas Adat Terpencil
“Negara mengakui dan menghormati
kesatuan
‐
kesatuan masyarakat
hukum adat beserta hak
‐
hak
tradisionalnya sepanjang masih
hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan
prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang diatur dalam
undang
‐
undang.”
Perbandingan Anggaran PKAT
Pusat, Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan
Tahun 2017
KP
DK
TP
Direktorat PKAT
Rp.
15.164.672.000,-Dekonsentrasi
Rp.
4.625.517.000,-Tugas Pembantuan
Rp.
98.920.750.000,-3.90%
83.33%
12.77%
Pagu Anggaran Pemberdayaan KAT : Rp.
118.710.939.000,-Setelah Penghematan
Rp.
Kewenangan
Pagu
Realisasi SP2D
%
Sisa Dana
%
A. PUSAT
Rp. 15.164.672.000,-
Rp. 13.909.726.935,- 91.72
1.254.945.065
8.28
B. DEKONSENTRASI
Rp. 4.625.517.000,-
Rp. 4.326.245.009,- 93.53
299.271.991
6.47
C. TUGAS PEMBANTUAN
Rp. 98.920.675.000,-
Rp. 89.110.153.428,- 90.08
9.810.596.572
9.92
TOTAL
Rp. 118.710.939.000,- Rp 107.346.125.372,- 90.43
11.364.813.628
9.57
100% 91.72% 13000000 13500000 14000000 14500000 15000000 15500000Pusat
PAGU REALISASI 100% 93.53% 4100000 4200000 4300000 4400000 4500000 4600000 4700000Dekonsentrasi
PAGU REALISASI 100% 90.08% 84000000 86000000 88000000 90000000 92000000 94000000 96000000 98000000 100000000Tugas Pembantuan
PAGU REALISASI1
ANGGARAN DAN REALIASI
Direktorat Pemberdayaan KAT
5
Per 10 Januari 2018Kendala : Pelaksanaan tidak mencapai target dikarenakan terjadi kendala-kendala di Provinsi Sulawesi Tengah 27 KK, Sulawesi Tenggara 33 KK, Sulawesi Selatan 20 KK dan Papua 30 KK.
Indeks Bantuan PKAT
* Rumah KAT : Rp. 37.655.000 /KK * Peralatan Kerja & Bibit Tanaman: Rp.380.000/KK
* BBR : Rp.16.500.000/KK * Jaminan Hidup : Rp. 300.000,-/bulan/KK untuk 4-6 bulan selama setahun
No. Jenis Bantuan Target
Capaian
Sasaran Sasaran %
1. Bantuan Permukiman Sosial(Rumah & BBR) KAT 2.099 1,989 94,76
2. Bantuan Peralatan Kerja, Peralatan Rumah Tangga dan Bibit Tanaman untuk KAT 2.099 1,989 94,76
3. Bantuan Jaminan Hidup KAT (Tahun I & II) 3.955 3,845 97,22
4. Bantuan Sarana Prasarana Lingkungan 72 68 94,44
3
KENDALA PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN KAT
Direktorat Pemberdayaan KAT
7
A. PROVINSI SULAWESI SELATAN
Provinsi Sulawesi Selatan tidak dapat melaksanakan Pemberdayaan Komunitas Adat
Terpencil di lokasi Desa Gunung Silanu, Kec. Bangkala, Kab. Jeneponto sebanyak 20 KK,
dikarenakan beberapa faktor yaitu:
•
Rekomendasi dari Dinas Kehutanan mengenai Status Kawasan Hutan pada calon
lokasi tersebut baru terbit tanggal 20 September 2017.
•
Proses perencanaan teknis dan lelang membutuhkan waktu sampai satu bulan,
sedangkan proses pembangunan diperkirakan selesai dalam waktu 90 hari kalender,
belum termasuk kendala lain dilapangan, mengingat pada bulan Oktober - Desember
memasuki musim penghujan. Sehingga pembangunan rumah bagi warga KAT tidak
memungkinkan dilaksanakan pada sisa waktu tahun 2017.
•
Berdasarkan hal tersebut, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan selaku pelaksana
kegiatan TP PKAT melalui Surat Nomor 460/19051/Dinsos tanggal 10 Oktober 2017
menyatakan tidak dapat melaksanakan pemberdayaan KAT di lokasi dimaksud pada
tahun 2017
3
KENDALA PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN KAT
Direktorat Pemberdayaan KAT
8
B. PROVINSI SULAWESI TENGAH
Provinsi Sulawesi Tengah tidak dapat melaksanakan Pemberdayaan Komunitas Adat
Terpencil di lokasi Dusun 2 Pegunungan Durian, Desa Ogotumbu, Kec. Tomini, Kab. Parigi
Moutong sebanyak 27 KK, dikarenakan factor sebagai berikut yaitu:
•
Berdasarkan surat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah Nomor :
467.1/130.87/Bid.P2H tanggal 9 Oktober 2017 perihal Lokasi Pemukiman KAT,
menyatakan bahwa lokasi yang sudah direkomendasikan oleh Pemerintah Kabupaten
Parigi Moutong melalui Surat Rekomendasi UPT Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Nomor : 522/I/BID.PPH masih sebagian masuk dalam kawasan Hutan Lindung (HL).
3
KENDALA PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN KAT
Direktorat Pemberdayaan KAT
9
C. PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Provinsi Sulawesi Tenggara tidak dapat melaksanakan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil di
Desa Lapandewa Jaya, Kec. Lapandewa, Kab. Buton Selatan sebanyak 33 KK, dikarenakan beberapa
faktor yaitu:
•
Minimnya alokasi anggaran yang ada mengingat material kayu yang tidak ada dilokasi dan
untuk memperolehnya harus menempuh jarak yang relative jauh sehingga anggaran sebesar
Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) per unit rumah tidak mencukupi.
•
Revisi yang dilakukan dengan mengubah Pembangunan rumah Panggung menjadi Bahan
Bangunan Rumah tidak diterima oleh warga KAT, karena tidak sesuai dengan rencana awal
yang dilakukan oleh Tim PA SK bersama Supervisor dari Direktorat Pemberdayaan KAT
Kemensos RI.
•
Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara melalui surat nomor 467.1/1192 tanggal 14
September 2017 menyatakan tidak dapat melaksanakan pemberdayaan KAT di lokasi
dimaksud pada tahun 2017.
D. PROVINSI PAPUA
Provinsi Papua tidak dapat melaksanakan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil di Lokasi
Papane, Desa Papane, Kec. Gamelia, Kab. Lanny Jaya sebanyak 30 KK, dikarenakan terjadi Konflik
social di lokasi pemberdayaan.
4
ALTERNATIF SOLUSI
Direktorat Pemberdayaan KAT
10
•
Pengenaan Sanksi terhadap Daerah pelaksana Pemberdayaan KAT melalui Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan sesuai dengan PMK Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan
•
Penguatan pemahaman PPK pelaksana pemberdayaan KAT di daerah, mulai dari regulasi
serta mekanisme pengadaan konstruksi fisik pembangunan pemukiman sosial (rumah
warga KAT) di daerah.
•
Optimalisasi mekanisme monitoring pemberdayaan KAT, dengan menyusun mekanisme
quality control pemberdayaan KAT sebagai early warning munculnya gagal pemberdayaan,
sehingga langkah-langkah strategis seperti revisi lokasi dan anggaran dapat dilaksanakan
mulai dari awal tahun.
•
Menyusun dan menyepakati jangka waktu (timeline) pentahapan pelaksanaan PKAT antara
Pusat dan Daerah dalam satu tahun berjalan (persiapan maupun pelaksanaan)
•
Bekerjasama dan berkoordinasi dengan lembaga yudikatif setempat (Kejati Provinsi atau
Kejati Kabupaten) dalam rangka pengawasan dan pengendalian proses pelaksanaan TP
PKAT (contoh : Provinsi Gorontalo), dengan mengacu kepada Instruksi dan Peraturan
Kejagung RI tentang Pembentukan dan Pelaksanaan serta Mekanisme Tugas Tim Pengawal &
Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Pusat dan Daerah
Masalah & Kendala Pemberdayaan
Komunitas Adat Terpencil (KAT)
•
PERSIAPAN PEMBERDAYAAN
•
PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN SDM KAT
•PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN SOSBUD,
EKOLING
MASALAH & KENDALA
PERSIAPAN PEMBERDAYAAN KAT
01
02
03
04
05
06
07
Penetapan target output program pemberdayaan KAT masih mengacu pada output fisik, yang menyita anggaran cukup besar setiap tahun. Sedangkan anggaran non-fisik sangat terbatas
Pengajuan calon lokasi
pemberdayaan KAT masih ada yang belum melampirkan data dukung sebagai pra-syarat
Keterbatasan waktu pengumpulan data di lapangan, dianggap kurang mencukupi dalam menggali data demografi, permasalahan dan kebutuhan di lokasi KAT
Pengajuan calon lokasi tidak mempertimbangkan ketuntasan dan pemerataan di lokasi yang masih terdapat sisa pemberdayaan
Laporan studi kurang menggali potensi SDM, sosial-budaya, ekonomi dan lingkungan sehingga rekomendasi pemberdayaan masih bersifat generalis, kurang mencerminkan usulan kegiatan yang spesifik
Target penyelesaian kegiatan PA/SK masih dihadapkan pada kendala keterlambatan penetapan pengelola kegiatan oleh Gubernur/Bupati setempat, ketersediaan waktu Ketua Tim Peneliti dari perguruan tinggi, hambatan cuaca, dan sarana transportasi menuju lokasi
Hasil semiloka daerah kurang
menggambarkan komitmen daerah, khususnya anggota Pokja
Pemberdayaan KAT untuk
mengalokasikan program/kegiatan di lokasi KAT sehingga
cenderung mengandalkan anggaran APBN pemberdayaan KAT
Laporan studi kurang dilengkapi dokumen pendukung yang memadai dari berbagai pihak, khususnya yang terkait dengan status lahan calon lokasi permukiman, surat penyerahan lahan, rekomendasi pemerintah daerah, dan kesepakatan/komitmen calon warga binaan
08
Penetapan nama KK warga KAT penerima bantuan kurang selektif dan tidak tepat sasaran, sehingga ketika penyerahan bantuan masih ditemui adanya pergantian nama KK yang tidak disertai dengan berita acara penyerahan.
Pemilihan
Pendamping Lokal kurang selektif dan cenderung masih mengandalkan Kepala Desa/Kepala Kampung setempat sehingga kurang berfungsi secara maksimal di lapangan. Penugasan Pendamping Profesional kurang didukung supervisi dari Dinas/instansi di
daerah untuk dapat mengakses program/ kegiatan dari
dinas/instansi sesuai dengan kebutuhan warga KAT;
Materi peningkatan SDM Pendamping Lokal dan Profesional masih perlu disesuaikan dengan tugas, fungsi, dan kewenangan, serta kapasitas
(kualitas) dan kompetensi Pendamping sehingga
antara Pendamping dan beban tugas menjadi rasional dan proporsional
Intensitas (volume) dan varian (jenis-jenis) kegiatan bimbingan sosial dasar, motivasi, serta keterampilan teknis dan non-teknis yang spesifik lokasi (misalnya perbatasan antar negara, wilayah industri, wilayah konflik, wilayah pemekaran, kawasan hutan lindung) masih sangat terbatas
Masalah & Kendala
Pelaksanaan Pemberdayaan SDM KAT
Direktorat Pemberdayaan KAT
Masalah & Kendala Pelasaksanaan
Pemberdayaan Sosbud, Ekoling
Keterbatasan
pengetahuan dan
teknologi yang dimiliki
warga KAT
Penetapan lokasi
permukiman kurang
valid dan akurat
Terbatasnya sarana
transportasi yang
berdampak pada
pemasaran hasil
produksi
Realisasi bantuan
pembangunan
rumah/BBR pada
beberapa daerah tidak
tepat waktu
Masalah & Kendala
Rujukan , Terminasi dan Evaluasi
04
03
02
01
Terbatasnya
Pelaksanaan
Monitoring
Pelaksanaan Monitoring sebagai bentuk pengawasan terhadap program pemberdayaan KAT tidak bisa dilaksanakan disemua lokasi Karena keterbatasan anggaran.Rekomendasi
Belum Optimal
Rekomendasi yang dihasilkan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi belum optimal, Karena menyangkut berbagai K/L lainnya.Komitmen
Pemda Belum
Optimal
Pemerintah Daerah belum menunjukan komitmennya secara optimal, dapat dilihat dari sisi penganggaran terhadap pemberdayaan KAT pada APBD.Tata Kelola
Dekon/TP
Masih lemahnya penata kelolaan administrasi pada satker Dekon dan TP PKAT, menimbulkan banyak sekali permasalahan, pada tataran teknis seperti SIMAK BMN, dan SAIBA.05
Reward &
Punishment
Sistem reward & punishment belum terlaksana dengan baik, bagi daerah yang sering bermasalah, ataupun daerah yang memberikan kontribusi lebih pada PKAT.1
ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2018
BERDASARKAN KEWENANGAN
Direktorat Pemberdayaan KAT
17
DISTRIBUSI
Alokasi
Anggaran
Rp. 127.586.120.000
,-PUSAT
Rp. 16.327.889.000
12,80 %
Dekonsentrasi
Rp. 4.679.648.000
3,67 %
Tugas Pembantuan
Rp. 106.578.583.000
83,53 %
22 Provinsi
Direktorat Pemberdayaan KAT19 Provinsi 10
Kabupaten
1
SANDINGAN ANGGARAN 2017 DAN 2018
Direktorat Pemberdayaan KAT
18
T.A PUSAT DEKON TP ANGGARANTOTAL
TAHUN 2017 15,164,672,000 4,625,517,000 98,920,750,000 118,710,939.000 TAHUN 2018 16,327,889,000 4,679,648,000 106,578,583,000 127,586,120,000 0 20000000 40000000 60000000 80000000 100000000 120000000 PUSAT DEKON TP
Perbandingan Anggaran
TA. 2017 & 2018
2017 2018Kenaikan Anggaran
Rp.
8.875.181.000,-NO JENIS BANTUAN TARGET ANGGARAN 1 PENATAAN LINGKUNGAN SOSIAL 2.099 96,661,893,000
RUMAH 1.900 92,926,893,000 BBR 199 3,735,000,000 2 JADUP 3.784 5,294,700,000 TAHUN I 2.099 3,778,200,000 TAHUN II 1.685 1,516,500,000 3 BIBIT TANAMAN 2.099 629,700,000 4 PERALATAN RUMAH TANGGA 2.099 629,700,000 5 PERALATAN KERJA 2.099 629,700,000
NO WILAYAH INDEKS
1 BARAT 37.000.000
2 TENGAH 39.000.000
3 TIMUR 46.000.000
4 PAPUA & PAPBAR 71.000.000
Indeks Pembangunan
Rumah
UNIT PEGAWAIBELANJA
BELANJA BARANG
BELANJA
MODAL BELANJA SOSIAL JUMLAH MENGIKAT MENGIKATTIDAK
Dit. PKAT - - 15.777.889 - 550.000 16.327.889
DEKON - - 4.679.648 - - 4.679.648
TUGAS
PEMBANTUAN - - 9.341.783 97.236.800 106.578.583
TOTAL 29.799.320 97.786.800 127.586.120
Dalam Ribu Rupiah (.000,-)
Direktorat Pemberdayaan KAT
20
• Sebagian besar anggaran Direktorat PKAT digunakan untuk bantuan sosial sebesar 76,64 %
• Sedangkan untuk operasional Pemberdayaan KAT sebesar 23,36%, yang mana masih harus dibagi untuk pelaksanaan pemberdayaan di Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
• Belanja Barang tidak mengikat cukup besar dikarenakan, biaya jasa konsultan perencana dan pengaawasan untuk pembangunan rumah KAT.
3
NEW INISIATIF TA. 2018
Direktorat Pemberdayaan KAT
21
•
•
No. Bidang Pemberdayaan Program Keterlibatan K/L/Pemda 1. Administrasi Kependudukan a. Penyuluhan sosial tentang administrasi kependudukan.
b. Penyediaan, supervisi dan advokasi hak-hak sipil (Akte Perkawinan, Akte Kelahiran, KK dan NIK).
- Kemensos - Kemendagri - Kemenag - Pemda 2. Kehidupan Beragama Penyuluhan sosial tentang kerukunan hidup antar umat
beragaama.
- Kemensos - Kemenag - Pemda 3. Kesehatan a. Penyuluhan dan bimbingan sosial kesehatan
b. Perbaikan gizi masyarakat
c. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular d. Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak e. Pelayanan kesehatan penduduk miskin
f. Pemeriksaan kesehatan secara berkala g. Penyediaan tenaga kesehatan
- Kemensos - Kemenkes
- Kemendes, PDT & T - Pemda
4. Pendidikan a. Penyuluhan dan bimbingan pendidikan b. Pendidikan anak usia dini
c. Wajib belajar Pendidikan dasar
d. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan e. Penyediaan fasilitas Pendidikan (buku, media belajar, dll) f. Pelayanan pendidikan non formal
- Kemenssos - Kemendikbud - Pemda
- LSM dan Dunia usaha 5 Pelayanan Sosial a. Rehabilitasi Sosial
b. Perlindungan dan Jaminan Sosial c. Pemberdayaan Sosial
d. Penanganan Fakir Miskin
- Kemensos - Kemendagri - Pemda setempat - LSM dan Dunia Usaha
1. PEMBERDAYAAN MANUSIA
Lanjutan…
22
2.
PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN
No Bidang Pemberdayaan Jenis Kegiatan Keterlibatan K/L/Pemda 6. Permukiman dan Infrastruktur a. Pembangunan Jalan
b. Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi c. Pembangunan Sarana Air Bersih
d. Pembangunan Jaringan Komunikasi e. Pembangunan Sarana Penerangan f. Pembangunan Rumah dan Balai Sosial g. Pembangunan Sarana Prasarana Kesehatan h. Pembangunan Sarana Prasarana pendidikan
- Kemen PU PR - Kemen Perhubungan - Kemen Kominfo - Kemen ESDM - Kemensos
- Kemen Desa dan Trans - Kemenkes
- Kemendikbud - Pemda - Dunia Usaha 7. Advokasi Sosial dan bantuan
Hukum
Identifikasi dan advokasi masalah dan hambatan warga KAT dalam proses pemberdayaan;
a. Masalah penyediaan akses lahan b. Kesempatan pendidikan dan bekerja c. Pelayanan kesehatan d. Pelayanan kependudukan e. Dukungan Psikososial - Kemensos - Kemen LHK - Kemen ATR/BPN - Kemenkum & HAM - Pemda
8. Lingkungan Hidup a. Penyuluhan dan bimbingan sosial tentang pengelolaan lingkungan hidup, tata kehidupan ramah lingkungan, keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup. b. Pengembangan destinasi dan objek pariwisata
c. Konservasi lahan dan pelestarian sumber daya kehutanan d. Penataan Agraria dan tata ruang
- Kemensos - Kemenkes - Kemen LHK - Kemendes, PDT & T - Pemda - Kemen BPN/ATR
Lanjutan…
23
3. PEMBERDAYAAN EKONOMI/ USAHA
Lanjutan…
No Bidang Pemberdayaan Program Keterlibatan K/L/Pemda 9. Ketahanan Pangan a. Penyuluhan dan Bimbingan keterampilan
tentang Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan.
b. Pemberian Jaminan Hidup (Jadup) c. Bantuan Bibit (tanaman, peternakan,
perikanan)
d. Pemanfaatan teknologi tepat guna
- Kementan
- Kemendes, PDT & T - Kemensos
- Kemen Kelautan dan Perikanan - Kemen Ristek dan Dikti
- Pemda 10. Penyediaan dan Perluasan Akses
Kesempatan Bekerja a. Bimbingan teknis keterampilan usahaekonomi produktif b. Pemberian stimulans modal UEP c. Penyediaan peralatan bekerja d. Penyediaan tempat usaha
- Kemensos - Kemendag
- Kemenkop & UKM - Kemendes, PDT & T - Pemda
Kementerian Sosial Republik Indonesia