• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSPEKTORAT KHUSUS INSPEKTORAT JENDERAL KEMENDAGRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INSPEKTORAT KHUSUS INSPEKTORAT JENDERAL KEMENDAGRI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENDAGRI

(2)

ISU-ISU STRATEGIS

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TERKAIT SANKSI

INSPEKTORAT JENDERAL

Amanat Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

No Pasal Uraian

1 Pasal 68 ayat 1, 2 dan 3 Tidak melaksanakan program strategis nasional

2 Pasal 73 ayat 1, 2, 5 dan 6 Kepala daerah yang tidak menyampaikan laporan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

3 Pasal 77 ayat 1 - 5 berkaitan

dengan pasal larangan KDH dan WKDH Pasal 76)

Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah menjadi pengurus suatu perusahaan, baik milik swasta maupun milik negara/daerah atau pengurus yayasan bidang apapun, melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin, meninggalkan tugas dan wilayah kerja lebih dari 7 (tujuh) Hari berturut-turut atau tidak berturut-turut dalam waktu 1 (satu) bulan tanpa izin

(3)

No Pasal Uraian

5 Pasal 252 ayat 1,2 & 3 Penyelenggara Pemerintahan Daerah Provinsi atau

Kabupaten/Kota yang masih memberlakukan Perda yang dibatalkan oleh Menteri atau oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.

6 Pasal 254 ayat 2 dan 3 •Kepala daerah yang tidak menyebarluaskan Perda dan

Perkada.

•Program Pembinaan Khusus pendalaman bidang

Pemerintahan.

7 Pasal 266 ayat 1 dan 2 Penyelenggara Pemerintahan Daerah tidak

menetapkan Perda tentang RPJPD dan RPJMD, tidak menetapkan Perkada tentang RKPD, berkaitan dengan tidak dibayarkannya hak - hak keuangan.

8 Pasal 287 ayat 1 dan 2 Kepala daerah yang melakukan pungutan atau dengan sebutan lain di luar yang diatur dalam undang-undang.

9 Pasal 311 ayat 2 dan 321 ayat 2 Perda tentang APBD

10 Pasal 348 ayat 1 Kepala daerah yang tidak mengumumkan informasi tentang

pelayanan publik

Lanjutan…

(4)

No Pasal Uraian

11 Pasal 350 ayat 4, 5 dan 6 Kepala daerah yang tidak memberikan pelayanan perizinan.

12 Pasal 351 ayat 5 Kepala daerah yang tidak melaksanakan rekomendasi

Ombudsman sebagai tindak lanjut pengaduan masyarakat.

13 Pasal 353. Pelayanan publik

14 Pasal 394 ayat 3 dan 4 Kepala daerah yang tidak mengumumkan informasi

pembangunan Daerah dan informasi keuangan Daerah.

15 Pasal 398. KDH yang tidak memberikan pelayanan perizinan dikenai sanksi

pidana. Apakah termasuk ruang lingkup RPP ?.

Lanjutan…

(5)

INSPEKTORAT JENDERAL

No

Uraian

1 Ketentuan umum 2 Maksud dan Tujuan 3 Ruang Lingkup

4 Kewenangan Pemerintah  Umum

 Asas Pemerintahan Yang Baik  Atribusi, delegasi dan Mandat  Pembatasan Kewenangan  Larangan Kewenangan  Deskresi.

5 Penyelenggara Pemerintahan Daerah

6 Prosedur Penjatuhan Sanksi Adminstratif

 Standar Operasional Prosedur Pemeriksaan Dokumen Pemerintahan.  Masa Berlaku Sanksi Administratif.

 Penundaan, Pencabutan dan Pembatalan Sanksi Administratif.

PERATURAN PEMERINTAH

TENTANG

TATACARA PENJATUHAN SANKSI ADMINISTRASI DAN

PROGRAM PEMBINAAN KHUSUS BIDANG PEMERINTAHAN

(6)

No

Uraian

7

Upaya Adminstratif Penyelesaian Sanksi Adminsitratif.

8

Fasilitasi Khusus Bidang Pemerintahan.

Jenis-Jenis Fasilitasi Khusus.

Kriteria Pemberian Fasilitasi Khusus.

Tata Cara Pemberian Fasilitasi Khusus

Tata Cara Pengambilalihan Pelaksanaan Urusan

Pemerintahan Tertentu.

9

Ketentuan Peralihan (Tata Cara Pelimpahan Kewenangan

kepada Gubernur).

10 Ketentuan Penutup

Lanjutan…

(7)

PERATURAN PEMERINTAH

TENTANG

TATACARA PENJATUHAN SANKSI ADMINISTRASI DAN

PROGRAM PEMBINAAN KHUSUS BIDANG PEMERINTAHAN

INSPEKTORAT JENDERAL

SANKSI

Penyelenggara Pemda

Kepala Daerah/

Wakil Kepala Daerah

DPRD

Perangkat Daerah

Tidak

menaati

ketentuan Peraturan

PerUUan

Melakukan

pelanggaran

terhadap kewajiban

dan larangan

(8)

Sanksi Administratif, berupa :

Sanksi pembinaan, berupa :

Teguran tertulis

Pemberhentian sementara dari

jabatannya

Pemberhentian pembayaran hak

keuangan

Penundaan atau pemotongan DAU

dan/ atau DBH

Pengambilalihan kewenangan

Pemberhentian dari Jabatan

kewajiban mengikuti program

pembinaan khusus pendalaman

bidang pemerintahan yang

dilaksanakan oleh Kementerian

yang diatur lebih lanjut dengan

peraturan menteri.

Lanjutan…

Pelanggaran terhadap Kewajiban dan Larangan

Jenis Sanksi

(9)

INSPEKTORAT JENDERAL

Sanksi Administratif, berupa teguran tertulis dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap kewajiban :

 Melaksanakan program

strategis nasional.

 menyampaikan laporan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, laporan keterangan

pertanggungjawaban, dan

ringkasan laporan

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

 menyebarluaskan Perda yang

telah diundangkan dalam

lembaran daerah dan Perkada yang telah diundangkan dalam berita daerah.

 dll

Sanksi administratif berupa pemberhentian sementara selama 3 (tiga) bulan dijatuhkan apabila sanksi administratif berupa teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut.

Sanksi administratif berupa pemberhentian pembayaran hak-hak keuangan selama 3 (tiga) bulan dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap kewajiban :

 Menetapkan Perkada tentang RKPD.

 Membatalkan Perda yang telah dibatalkan oleh Menteri atau oleh Gubernur sebagai Wakil

Pemerintah Pusat.

 Menetapkan Perda tetang RPJPD dan RPJMD.

 dll

Sanksi administratif berupa pemberhentian pembayaran hak-hak keuangan selama 6 (enam) bulan

dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap kewajiban :

 Mengajukan rancangan Perda tentang APBD disertai penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD sesuai dengan waktu yang

ditentukan oleh ketentuan peraturan

perundang-undangan untuk memperoleh persetujuan bersama.

 Menyetujui bersama rancangan Perda tentang APBD paling lambat 1 (satu) bulan sebelum dimulainya tahun anggaran setiap tahun.

(10)

INSPEKTORAT JENDERAL

Sanksi administratif berupa Penundaan atau pemotongan DAU dan/atau

DBH dijatuhkan apabila

dilakukan pelanggaran

kewajiban membatalkan Perda yang telah dibatalkan oleh Menteri atau oleh Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat khusus untuk Perda

mengenai Pajak Daerah

dan/atau Retribusi Daerah.

Sanksi administratif berupa Pengambilalihan kewenangan dijatuhkan apabila sanksi administratif berupa teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut.

Sanksi administratif

berupa Pemberhentian dari Jabatan dijatuhkan apabila setelah menjalani pemberhentian sementara selama 3 (tiga) bulan, tetap melakukan pelanggaran

terhadap kewajiban

melaksanakan program strategis nasional. Sanksi pembinaan berupa kewajiban mengikuti program pembinaan khusus pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan oleh Kementerian dijatuhkan apabila sanksi administratif berupa teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut serta

pelanggaran terhadap

kewajiban melaksanakan rekomendasi Ombudsman sebagai tindak lanjut pengaduan masyarakat.

(11)

INSPEKTORAT JENDERAL

Pelanggaran terhadap Larangan :

Sanksi administratif berupa teguran tertulis dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap larangan meninggalkan tugas dan wilayah kerja lebih dari 7 (tujuh) Hari berturut-turut atau tidak berturut-turut dalam waktu 1 (satu) bulan.

Sanksi administratif berupa Pemberhentian sementara selama 3 (tiga) bulan dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap larangan :

 Menjadi pengurus suatu perusahaan, baik milik swasta maupun milik negara/daerah atau pengurus yayasan bidang apa pun.

 Melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa izin.

Sanksi administratif berupa pemberhentian pembayaran hak-hak

keuangan selama 6 (enam) bulan dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap larangan melakukan pungutan atau dengan sebutan lain di luar yang diatur dalam undang-undang.

Sanksi pembinaan berupa kewajiban mengikuti program pembinaan khusus pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan oleh Kementerian dijatuhkan apabila sanksi administratif berupa teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut.

(12)

INSPEKTORAT JENDERAL

Pejabat yang berwenang memberikan Sanksi

Presiden

Menetapkan

penjatuhan

sanksi

bagi

Kepala Daerah

dan/atau Wakil

Kepala Daerah

tingkat Provinsi.

Menteri

Menetapkan penjatuhan

sanksi bagi :

 Kepala

Daerah

dan/atau Wakil Kepala

Daerah

dan/atau

Penyelenggara

Pemerintahan Daerah

tingkat Provinsi.

 Kepala

Daerah

dan/atau Wakil Kepala

Daerah

tingkat

Kabupaten/Kota.

Gubernur

Menetapkan

penjatuhan

sanksi

bagi

Kepala

Daerah

dan/atau

Wakil

Kepala

Daerah

dan/atau

Penyelenggara

Pemerintahan

Daerah

tingkat

Kabupaten/Kota.

Lanjutan…

(13)

INSPEKTORAT JENDERAL

Tata Cara Pemanggilan, Pemeriksaan,

Penjatuhan dan Penyampaian Sanksi

Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah dan/atau Penyelenggara Pemerintahan

Daerah tingkat Provinsi yang diduga melakukan pelanggaran terhadap larangan

dipanggil secara tertulis oleh Presiden melalui Menteri.

Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah dan/atau Penyelenggara Pemerintahan

Daerah tingkat Kabupaten/Kota yang diduga melakukan pelanggaran terhadap

larangan dipanggil secara tertulis oleh Menteri melalui Gubernur.

Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah dan/atau Penyelenggara Pemerintahan

Daerah tingkat Provinsi yang diduga melakukan pelanggaran terhadap kewajiban

dipanggil secara tertulis oleh Menteri.

Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah dan/atau Penyelenggara Pemerintahan

Daerah tingkat Kabupaten/Kota yang diduga melakukan pelanggaran terhadap

kewajiban dipanggil secara tertulis oleh Gubernur.

Pemanggilan terhadap Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah dan/atau

Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang diduga melakukan pelanggaran terhadap

kewajiban dan larangan dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal

pemeriksaan.

(14)

 Apabila pada tanggal yang seharusnya yang bersangkutan diperiksa tidak hadir, maka dilakukan pemanggilan kedua paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal seharusnya yang bersangkutan diperiksa pada pemanggilan pertama.

Apabila pada tanggal pemeriksaan sebagaimana dimaksud di atas, yang bersangkutan tidak hadir juga, maka Pejabat yang berwenang menghukum menjatuhkan sanksi berasarkan alat bukti dan keterangan yang ada tanpa dilakukan pemeriksaan.

Sebelum Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah dan/atau Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang diduga melakukan pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan dijatuhi sanksi dilakukan pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa terlebih dahulu.

Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari unsur Inspektorat Jenderal, Inspektorat Provinsi/KabKota, unsur kepegawaian dan/atau pejabat lain yang ditunjuk.

Hasil pemeriksaan dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan dengan dilampiri berita acara pemeriksaan, harus ditandatangani oleh Tim Pemeriksa dan Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah dan/atau Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang bersangkutan, Dalam hal yang bersangkutan tidak bersedia menandatangani berita acara pemeriksaan, berita acara pemeriksaan tersebut tetap dijadikan dasar untuk menjatuhkan sanksi.

Lanjutan…

(15)

Penyampaian keputusan sanksi dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak keputusan ditetapkan.

UPAYA ADMINISTRATIF

Upaya administratif berupa keberatan dan banding administratif

Keberatan diajukan secara tertulis kepada pejabat yang menjatuhi sanksi dengan memuat

alasan keberatan dan diajukan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari, terhitung mulai

tanggal yang bersangkutan menerima sanksi.

Pejabat yang yang menjatuhi sanksi harus memberikan tanggapan atas keberatan yang

diajukan oleh yang bersangkutan.

Pejabat yang berwenang dapat memanggil dan/atau meminta keterangan dari yang

bersangkutan dan/atau pihak lain yang dianggap perlu.

Keputusan atas tanggapan bersifat final dan mengikat.

Apabila dalam waktu 21 (dua puluh) satu hari kerja pejabat yang berwenang tidak

mengambil keputusan atas keberatan maka keputusan pejabat yang berwenang batal

demi hukum.

Lanjutan…

(16)

INSPEKTORAT JENDERAL

Aturan Disharmonisasi Aturan

Sanksi

Wewenang Jenis Sanksi Jenis hukuman Dikenakan kpd UU No. 23 Thn 2014 PresidenMenteri Gubernur 1. Sanksi administratif 2. Pembinaan. • Teguran tertulis

• Pemberhentian sementara dari jabatannya • Pemberhentian pembayaran hak keuangan • Penundaan atau pemotongan DAU dan/ atau

DBH

• Pengambilalihan kewenangan • Pemberhentian dari Jabatan

Kewajiban mengikuti program pembinaan

khusus pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan oleh Kementerian.

 KDH/WKDH.  Aparat Perangkat

Daerah.

UU No. 5

Thn 2014 (dijelaskan oleh Komisi ASN) UU No. 30 Thn 2014 PresidenMenteri Gubernur Bupati/Walikota Atasan Pejabat 1. Ringan 2. Sedang 3. Berat.  Teguran lisan.  Teguran tertulis.

 Penundaan Kenaikan pangkat, gol dan / atau hak-hak jabatan

Pejabat Pemerintahan

(17)

Referensi

Dokumen terkait

(1)Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

(3) Dasar pensiun bagi bekas Kepala Daerah Tingkat I, bekas Wakil Kepala Daerah Tingkat I, bekas Kepala Daerah Tingkat II, dan bekas Wakil Kepala Daerah Tingkat II,

Hibah (Uang, barang dan Jasa)*) NPHD/SP2D/Dokumen yang dipersamakan Bantuan Sosial (uang dan barang)*) Surat Keputusan Kepala Daerah. /SP2D/Dokumen yang dipersamakan

anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga dan biaya lain harus dilunasi dalam kurung waktu tidak melebihi sisa masa jabatan Kepala

Penyelenggara pemerintahan adalah presiden dibantu oleh wakil presiden dan para menteri negara. Penyelenggara pemerintah daerah adalah pemerintah daerah dan

Pada tingkat daerah, Badan Pengawas Provinsi, Kabupaten/Kota juga tidak dapat melakukan pengawasan terhadap seluruh instansi tingkat daerah sampai Pemerintahan

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Umum Persentase Kegiatan Pemerintahan yang terfasilitasi Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah 621,644,600