• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Peran Kemendagri dalam Optimisasi Rencana dan Anggaran Daerah dlm Upaya Peningkatan PAM dan Pemenuhan SPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "4. Peran Kemendagri dalam Optimisasi Rencana dan Anggaran Daerah dlm Upaya Peningkatan PAM dan Pemenuhan SPM"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN KEMENDAGRI DALAM

OPTIMALISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

DAERAH DALAM UPAYA PERCEPATAN PENINGKATAN

PELAYANAN AIR MINUM DAN PEMENUHAN SPM

Oleh:

NITA ROSALINA, SE. MA

KASUBDIT PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Disampaikan pada acara

LOKAKARYA SOSIALISASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM PERKOTAAN NASIONAL (NATIONAL URBAN WATER SUPPLY PROJECT-NUWSP

(2)

ISU PERMASALAHAN AIR MINUM DI DAERAH

Laju peningkatan perpipaan yang belum

dapat mengimbangi laju pertumbuhan penduduk perkotaan

Kurangnya perhatian Pemda terhadap PDAM

Kurang regulasi untuk pengaturan tarif dan pengelolaan aset

Belum adanya kebijakan untuk deleniasi wilayah yang akan dilayani perpipaan dan

non-perpipaan terlindungi

Infrastruktur yang dibangun pusat tidak ditindaklanjuti dengan

penyediaan SR oleh pemda

Lemahnya kapasitas dan manajemen PDAM

Penggunaan air tanah dan air kemasan yang tidak terkendali

Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan PDAM

Kurangnya dana OM

(3)

1. Menjamin efektivitas

penyelenggaraan pemerintahan

daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Menata manajemen pemerintahan daerah yang lebih responsif, akuntabel, transparan dan efisien.

3. Menata keseimbangan tanggung jawab antar tingkatan/susunan

pemerintahan dalam

menyelenggarakan urusan

pemerintahan.

4. Menata pembentukan daerah agar lebih selektif sesuai dengan kondisi dan kemampuan daerah.

5. Menata hubungan antara pusat dan daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1. Menjamin efektivitas

penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Menata manajemen pemerintahan daerah yang lebih responsif, akuntabel, transparan dan efisien.

3. Menata keseimbangan tanggung jawab antar tingkatan/susunan

pemerintahan dalam

menyelenggarakan urusan

pemerintahan.

4. Menata pembentukan daerah agar lebih selektif sesuai dengan kondisi dan kemampuan daerah.

5. Menata hubungan antara pusat dan daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menimbang: ...

b. bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia;

c. bahwa efisiensi dan efektivitas

penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antara Pemerintah Pusat dengan daerah dan antardaerah, potensi dan keanekaragaman daerah, serta peluang dan tantangan persaingan global dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara;

(4)

U R U S A N P E M E R I N TA H A N

U R U S A N P E M E R I N TA H A N

PRESIDEN

Pasal 5 ayat (1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan sesuai dengan UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

PRESIDEN

Pasal 5 ayat (1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan sesuai dengan UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

DAERAH DAERAH MENTERI

Pasal 5 ayat (3)

Dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Presiden

dibantu oleh menteri yang

menyelenggarakan Urusan Pemerintahan tertentu

MENTERI

Pasal 5 ayat (3)

Dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Presiden

dibantu oleh menteri yang

menyelenggarakan Urusan Pemerintahan tertentu

PUSAT PUSAT

DEKONSENTRASI

DEKONSENTRASI TUGAS

PEMBANTUAN

TUGAS PEMBANTUAN

DESENTRALISASI

DESENTRALISASI

Azas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Pasal 5 Ayat (4)

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di Daerah dilaksanakan berdasarkan asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas

Pembantuan

Pasal 5 ayat (2)

Kekuasaan Pemerintahan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan dalam berbagai

Urusan Pemerintahan

(5)

PEMBAGIAN URUSAN DAN KEWENANGAN

SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KABUPATEN/

KOTA

Air Minum A. Penetapan

pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum (SPAM) secara nasional.

B. Pengelolaan dan

pengembangan SPAM lintas Daerah provinsi, dan SPAM untuk

kepentingan strategis nasional.

Pengelolaan dan

pengembangan SPAM lintas Daerah

kabupaten/kota.

Pengelolaan dan

(6)

U R U S A N P E M E R I N TA H A N

5. POLITIK LUAR NEGERI

5. POLITIK LUAR NEGERI

Dibagi berdasarkan kriteria

Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi, Strategis Nasional

Dibagi berdasarkan kriteria

Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi, Strategis Nasional

URUSAN

PEMERINTAHAN UMUM

URUSAN

PEMERINTAHAN UMUM

PELAYANAN DASAR PELAYANAN

DASAR

NON PELAYANAN

DASAR

NON PELAYANAN

DASAR

S P M S P M

PEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN DAERAH

NSPK NSPK

(7)

PEMBINAAN UMUM

UU 23/2014 (Psl.374)

MENDAGRI

(1) PERENCANAAN (2) PELAKSANAAN (3) PENGENDALIAN

(4) EVALUASI

(1) PERENCANAAN (2) PELAKSANAAN (3) PENGENDALIAN

(4) EVALUASI

URUSAN WAJIB DASAR SUB URUSAN AIR

MINUM

SPM AIR MINUM

RPJMN 2015 – 2019

AKSES AIR BERSIH DAN SANITASI

PENYEDIAN AIR BAKU a. PEMBAGIAN URUSAN

PEMERINTAHAN

b. KELEMBAGAAN DAERAH c. KEPEGAWAIAN PERANGKAT

DAERAH

d. KEUANGAN DAERAH e. PEMBANGUNAN DAERAH

f. PELAYANAN PUBLIK DI DAERAH

g. KERJASAMA DAERAH h. KEBIJAKAN DAERAH

i. KEPALA DAERAH dan DPRD j. PEMBINAAN Lainnya sesuai peraturan

(8)

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) & SPM

PENYELENGGARAAN & BINWAS URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) & SPM

PENYELENGGARAAN & BINWAS URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN

PEMERINTAH PUSAT

(K/L)

PEMERINTAH PUSAT

(K/L)

PENYELENGGAR AAN URUSAN PEM KONKUREN

(NSPK) PENYELENGGAR

AAN URUSAN PEM KONKUREN

(NSPK)

KOORDINASI PENYUSUNAN DGN

K/L TERKAIT

URUSAN PEMERINTAHAN

WAJIB NON PELAYANAN DASAR

& PILIHAN oleh prov, kab/kota

PEDOMAN

PENYELENGGAR AAN URUSAN

PEM WAJIB PELAYANAN

DASAR

(SPM)

PENYELENGGAR AAN URUSAN

PEM WAJIB PELAYANAN

DASAR

(SPM)

URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB PELAYANAN

DASAR

oleh prov, kab/kota

PEDOMAN

BINW AS BINW

(9)

Pasal 18 UU No23 /2014

(1)Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3). (2)Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib

yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(10)

SPM BIDANG AIR MINUM (PP No 2 Tahun 2018)

10 NO JENIS LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR PENERIMA LAYANAN DASAR

1. pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas

kabupaten/kota;

Sesuai standar teknis, yang sekurang-kurangnya

memuat:

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa; dan

b. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.

Setiap Warga Negara

PROVIN SI

KAB/ KOTA

NO JENIS LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR PENERIMA LAYANAN DASAR

1. Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari;

Sesuai standar teknis, yang sekurang-kurangnya

memuat:

a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa; dan

b. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.

(11)

Penerapan SPM (Pasal 11 )

Ayat (1) Pemerintah Daerah menerapkan SPM untuk pemenuhan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.

Ayat (2) Penerapan SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tahapan:

a. pengumpulan data;

(12)

Laporan Penerapan SPM (Pasal 17)

Ayat (1) Laporan penerapan SPM termasuk dalam materi muatan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan disampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Ayat (2) Materi muatan laporan penerapan SPM sekurang-kurangnya terdiri atas:

a. hasil penerapan SPM;

b. kendala penerapan SPM; dan

(13)

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 19

(1) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM Daerah provinsi secara umum.

(14)

Pasal 20

(1) Kepala Daerah dan/atau wakil kepala Daerah yang tidak melaksanakan SPM dijatuhi sanksi administratif.

(15)

SINERGI PUSAT DAERAH dalam UU23/2014

Sinergi Perencanaan Pembangunan Daerah (Pasal 260)

Sinergi Pelaksanaan Pembangunan Daerah, khususnya

pengembangan potensi ungguan melalui pemetaan

urusan (pasal 24)

Sinergi

Kelembagaan Pusat dan Daerah (penjelasan, bagian

Umum butir 9  Inovasi Daerah)

Sinergi BinWasUm dan BinWasTek

Dalam Rangka Pemberdayaan (pasal 373; dan penjelasan, bagian

Umum butir 9  Inovasi Daerah)

Sinergi Anggaran melalui Hubungan

Keuangan Pusat dan Daerah (Pasal

279)

Tercipta KESEIMBANGAN antara KEPENTINGAN

NASIONAL dan KEPENTINGAN DAERAH yang SINERGIS dan tetap memperhatikan kondisi, kekhasan, dan kearifan lokal

dalam PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN secara KESELURUHAN.

Tercipta KESEIMBANGAN antara KEPENTINGAN

NASIONAL dan KEPENTINGAN DAERAH yang SINERGIS dan tetap memperhatikan kondisi, kekhasan, dan kearifan lokal

(16)

SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Pola hubungan antar dokumen perencanaan

dan penganggaran, mengharuskan adanya

konsistensi dan sinkronisasi perencanaan antar SKPD, Antar Daerah,

dan antar level pemerintahan.

Tugas Bangda adalah menjaga konsistensi dan sinkronisasi ini,

dan memastikan bahwa indikator SPM

secara konsisten direncanakan dan dianggarkan dalam RPJMD, RKPD, dan

APBD.

RPJMN RKPRKP

RPJPD PROV RPJPD

PROV RPJMD RPJMD PROVPROV RKPD PROV RKPD

AN DIJABARKAN

PEDOM

SPM SPMSPM

(17)

Konsultasi Awal Draf Rancangan

Evaluasi Hasil Penyusunan

RPJMD

Program Percepatan Pencapaian SPM

Air Minum

Kebijakan Pembangunan Daerah di bidang Air

Minum

input input

Menjadi Indikator Kinerja

(18)

DAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

PROG. PRIORITAS NASIONAL PENYEDIAAN AIR MINUM

PROG. PRIORITAS PEMDA PROV PERCEPATAN PENCAPAIAN SPM AIR

MINUM

PROG. PRIORITAS PEMDA KAB. PERCEPATAN PENCAPAIAN SPM

AIR MINUM

PEMBANGUNAN DAERAH KAB. BID. INFRASTRUKTUR DASAR AIR

MINUM DAN SANITASI

PEMBANGUNAN DAERAH PROV.

BID. INFRASTRUKTUR DASAR AIR MINUM DAN SANITASI

PEMBANGUNAN PRASARANA DASAR KAWASAN PERMUKIMAN

Pengelolaan dan pengembangan SPAM lintas Daerah provinsi, dan strategis nasional.

Pengelolaan dan pengembangan SPAM lintas Daerah kabupaten/kota.

Pengelolaan dan pengembangan SPAM di Daerah kabupaten/kota

(19)

SASARAN MAKRO

(UNIVERSAL ACCES 100: 0: 100)

SASARAN MEZO

(BERAPA BANYAK SPAM YANG MENJADI TANGGUNG JAWAB

PEMDA PROVINSI )

INDIKATOR

SASARAN MIKRO

PRODUKSI AIR MINUM (KEWENANGAN PROV)

SASARAN MEZO

(BERAPA BANYAK SPAM YANG MENJADI TANGGUNGJAWAB

MASING2 KABUPATEN )

oleh SKPD

Penyediaan infrastruktur dasar Sistem Penyediaan Air Minum

PROG. PRIORITAS PROVINSI

PROG. PRIORITAS KABUPATEN

KEGIATAN PRIORITAS

Produktsi Air Minum (m3/dt)

Tingkat Layanan SPAM (jumlah

sambungan rumah/yg dapat diakses oleh masyarakat)

KINERJA SKPD

SASARAN MIKRO

PRODUKSI AIR MINUM (KEWENANGAN KAB)

(20)

Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah

Pasal 192

Pengendalian dan evaluasi pembangunan Daerah adalah suatu proses pemantauan dan supervisi dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan serta menilai hasil realisasi kinerja dan keuangan untuk memastikan tercapainya target secara ekonomis, efisien, dan efektif.

Pasal 192

Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJPD antarprovinsi.

Pasal 193

Dalam hal evaluasi dari hasil pemantauan dan supervisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 192 ayat (4), ditemukan adanya ketidaksesuaian/penyimpangan, Menteri menyampaikan rekomendasi dan langkah-langkah penyempurnaan RPJMD provinsi untuk ditindaklanjuti oleh gubernur.

Pasal 193, Ayat (1)

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Pada tampilan ini akan meminta data dikirim ke server yang mana berguna untuk mengecek keberangkatan yang diinginkan, jika format atau pilihan sesuai dengan data yang

Disamping itu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada: (a) Dosen Program Studi Bahasa Inggris, khususnya yang mengasuh matakuliah writing sebagai masukan

Hifema merupakan keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata depan, yaitu daerah di antara kornea dan iris, yang dapat terjadi akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh

Selain mengubah ukuran utama, optimisasi yang dilakukan juga dilakukan dengan memilih material yang akan digunakan antara mild steel dan high tensile steel, memilih

a. Menulis resep Komitmen mutu Dalam pemberian terapi *ika tidak melakukan penulisan resep dengan tulisan %ang rapi& dan muda& dipa&ami maka akan

Dengan penggunaan algoritma eksak ataupun heuristik didapat sebuah solusi yang terdiri dari empat rute perjalanan kendaraan yang diawali dan diakhiri di depot serta

convergence pada sisi VRF yang telah dikonfigurasi antara Customer Edge router dan mengetahui bahwa VRF sudah berjalan dengan baik. Gambar 4.39 Pengecekan modularitas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran beras, besarnya margin pemasaran yang diperoleh setiap lembaga pemasaran pada masing-masing saluran