• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB 4

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1 Spesifikasi Sistem

4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras

Untuk mendukung performa kerja jaringan yang ada didalam PT Telkomsel, telah dipilih beberapa perangkat keras yang akan digunakan dalam jaringan di PT Telkomsel.

Berikut Perangkat Keras yang dipilih:

1. Router Cisco 7606-s

Gambar 4.1 Router Cisco 7606-s

(Sumber:http://www.cisco.com/en/US/prod/collateral/routers/ps368/ps371/product_d ata_sheet0900aecd8057f3c8.html)

(2)

Pada router ini memiliki 2 module slot interface yang dapat di konfigurasi dan memiliki 2 port Gigabit Ethernet yang available, router Cisco 7606-s ini juga memiliki kemampuan forwading rate yang didistribusikan sampai dengan 240-Mpps dan men-support throughput sampai dengan 480 Gbps. Dengan alasan keunggulan forwading rate dan

throughput yang besar sehingga menunjang kecepatan pengiriman data maka router Cisco 7606-s digunakan sebagai router CE pada riset ini.

2. Router Cisco 7609-s

Gambar 4.2 Router Cisco 7609-s

(Sumber:http://www.cisco.com/en/US/prod/collateral/routers/ps368/ps367/product_ data_sheet0900aecd8057f3d2.html)

(3)

Memiliki 9 slot module interface yang dapat dikonfigurasi, memiliki

cable management tray untuk jenis fiber, coaxial dan dense. Router Cisco

7609-s ini juga memiliki kemampuan forwading rate yang didistribusikan sampai dengan 400-Mpps dan men-support throughput sampai dengan 720 Gbps. Bila pada router sebelumnya (router Cisco 7206VXR) memiliki

service yang men-support MPLS (MPLS), Voice/Video/Data integration dan Customer Premises Equipment (CPE), pada router Cisco 7609-s ini memiliki

semua service pada router Cisco 7206VXR dengan memiliki beberapa keunggulan pada jumlah module slot yang lebih banyak, mekanisme failover yang cepat, men-support untuk hierarchical network dan high availability dan memiliki forwading rate serta throughput yang lebih besar. Dengan

alasan keunggulan serta memiliki service yang sama dengan router

pendahulunya, maka router Cisco 7606-s dipilih untuk menjadi router PE

untuk menunjang kinerja router PE pada bagian kecepatan pengiriman data,

(4)

3. Router Cisco 7613

Gambar 4.3 Router Cisco 7613

(Sumber:http://www.cisco.com/en/US/prod/collateral/routers/ps368/ps5103/product_ data_sheet09186a008015cfeb_ps368_Products_Data_Sheet.html)

Memiliki 13 slot module interface dimana terdiri dari 12 slot module

interface yang dapat dikonfigurasi dan 1 slot ditempati oleh forwading dan routing engine. Router Cisco 7613 ini juga memiliki kemampuan forwading rate yang didistribusikan sampai dengan 400-Mpps dan men-support throughput sampai dengan 720 Gbps. Memiliki service yang sama dengan

router Cisco 7609-s dengan memiliki keunggulan pada jumlah module slot yang lebih banyak, memiliki service keamanan jaringan yang paling baik di Cisco, men-support untuk hierarchical network dan high availability. Dengan alasan keunggulan serta memiliki service yang sama dengan router

pendahulunya, maka router Cisco 7613 dipilih untuk menjadi router P untuk

menunjang kinerja router P pada bagian kecepatan pengiriman data dan

(5)

4.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak

GNS3 perangkat lunak network simulator grafis yang memungkinkan

untuk merancang topologi jaringan yang kompleks dan dapat menjalankan

simulasi atau mengkonfigurasi device network secara real time. GNS3 dapat

berjalan pada berbagai macam operating system yang ada (Linux/Windows/Macintosh)

Cara Konfigurasi:

1. Ketika GNS3 dijalankan pertama kali, terdapat 3 pilihan bantuan

untuk menjalankan GNS3 dengan optimal. Tekan pilihan "1".

(6)

2. Tekan "Test Settings" untuk menguji apakah Dynamips telah

berjalan, lalu tekan "Apply" dan "OK".

Gambar 4.5 Konfigurasi GNS3 2

3. Tekan pilihan 2 untuk mengetahui tempat Image IOS yang akan

dipakai.

(7)

4. Lihat tempat menaruh OS image router yang akan dipakai, pada

bagian OS image, lalu tekan "OK" untuk kembali ke menu pilihan.

Gambar 4.7 Konfigurasi GNS3 4

5. Pilihlah pilihan 3 untuk menambahkan uncompressed IOS Image.

\

(8)

6. Tekan tombol "..." untuk mengambil Image File yang dapat

diletakan pada pilihan "2" sebelumnya.

Gambar 4.9 Konfigurasi GNS3 6

7. Pilih IOS image yang akan nantinya digunakan lalu save, IOS

image yang dimuat sudah dapat digunakan dalam GNS3.

(9)

4.2 Rancangan Topologi

4.2.1 Network Hierarchical Design

Pada desain arsitektur yang baru, diterapkan jaringan yang berbentuk

hierarchical, dimana di setiap bagian memiliki tugas khusus secara tersendiri

berbeda dengan topologi flat network sebelumnya. Selain lebih terstrukturnya

kerja setiap bagian dari hierarchical jaringan yang dibuat, jaringan ini pun

nantinya akan membantu kinerja dari MPLS VPN yang dijalankan.

Gambar 4.11 Hierarchical Design MPLS VPN

Ada pun beberapa bagian tersebut adalah:

Provider Core : Merupakan bagian yang berada di dalam jaringan provider yang tidak terhubung langsung dengan CE dan bertanggung jawab untuk

fungsi routing dan forwarding.

Provider Edge : Merupakan bagian yang berada didalam jaringan provider

yang terhubung dengan CE dan bertanggung jawab untuk memberikan akses

(10)

Customer Edge : Merupakan bagian customer yang secara langsung terhubung dengan service provider dan menjalankan fungsinya sendiri.

4.2.2 Redesign Arsitektur Topologi

Berdasarkan pengertian network hierarchical design yang telah

dibahas sebelumnya maka didapat hasil rancangan ulang terhadap topologi

jaringan yang lama dimana bersifat flat architecture menjadi hierarchical

architecture.

(11)

Pada desain topologi region jakarta yang baru terdapat 2 provider

core router dimana terhubung dengan router core di region lainnya dan jalur

keluar untuk akses internet, 5 provider edge router yang nantinya membantu

dalam pemberian hak akses CE, dan 8 customer edge router yang menjalankan

service-nya sendiri. P.core router dan PE nantinya akan bekerjasama

membentuk laju MPLS VPN yang akan digunakan CE dalam berhubungan

dengan CE lainya.

Routing protokol IGP yang berjalan pada topologi ini adalah OSPF

area 0, sedangkan routing protokol EGP adalah BGP AS number 65000 yang

nantinya digunakan untuk menunjang terjadinya VRF dalam MPLS VPN.

Pada PE digunakan MP BGP yang nantinya digunakan untuk melakukan

peering loopback sehingga terbentuk jalur untuk dilalui VRF dari masing

masing service.

4.2.3 IP Address Structure

IP range dari MPLS core network di PT.Telkomsel akan diganti secara keseluruhan yang sebelumnya menggunakan struktur private IP

address menjadi public IP address. Public IP address akan digunakan

kedalam provider core (P router) dan provider edge (PE router) yaitu pada

loopback interfaces dan point-to-point links antara provider core dan provider edge.

(12)

Semua provider core dan provider edge router dikonfigurasi dengan

loopback interface yaitu loopback 0 untuk tujuan routing. Loopback 0 address dikonfigurasi sebagai untuk routing protocol dan MPLS VPN. Setiap router akan dikonfigurasi dengan /32 subnet mask loopback IP address pada loopback 0.

Tabel 4.1 IP Loopback 0

∑ Routers

IP Range

∑ Routers

IP Range ∑ Routers IP Range

Lo0 (Public IP)

193.168.208.0/28

2

1-2

5

3-7

Lo0 (Private IP)

10.0.0.0/27

8

1-8

CE

Loopback Interface

IP Address

P

PE

Sedangkan untuk konektivitas point-to-point antara core-to-core dan

core-to-provider edge setiap router akan dikonfigurasi dengan /30 subnet mask IP address disetiap interface.

Services yang dimiliki oleh PT Telkomsel, Tbk yaitu:

• OCS : Service yang melakukan perhitungan billing.

CS-PS-VAS : Services yang melayani pertukarann dan pengiriman paket data.

• Office : Service yang melayani kebutuhan kantor disetiap cabang pada PT. Telkomsel,Tbk.

(13)

Tabel 4.2 IP address point to point

IP Address

Summary IP Address Link

P.Core - P.Core

(Public IP) 193.168.213.0/25

193.168.213.0/30 TB ↔ B

P.Core - PE (Public IP) 193.168.213.0/25

193.168.213.4/30 TB ↔ A 193.168.213.8/30 TB ↔ M 193.168.213.12/30 B ↔ G 193.168.213.16/30 B ↔ S 193.168.213.20/30 B ↔ Mr PE - CE (Private IP) 192.168.223.0/24 192.168.223.0/30 G ↔ Office 192.168.223.4/30 S ↔ CS-PS-VAS 192.168.223.8/30 S ↔ OCS 192.168.223.12/30 Mr ↔ Office 192.168.223.16/30 A ↔ CS-PS-VAS 192.168.223.20/30 A ↔ OCS 192.168.223.24/30 M ↔ CS-PS-VAS 192.168.223.28/30 M ↔ OCS Tabel di atas merupakan address point-to-point dari satu router ke arah

(14)

4.3 Simulasi Sistem dan Konfigurasi

Adapun tahapan konfigurasinya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Langkah-langkah konfigurasi

1 Konfigurasi IP address

2 Konfigurasi OSPFv2 Pada Backbone Area 3 Konfigurasi MPLS Pada P dan PE Router 4 Membuat VRF Pada PE Router

5 Memasang VRF Pada Interface Semua PE Router 6 Konfigurasi MP-BGP pada PE Router

7 Konfigurasi PE to CE Routing 8 Konfigurasi Route Distribution

Tabel diatas akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian sub bab selanjutnya.

4.3.1 Konfigurasi IP address

Pada langkah pertama mengkonfigurasi semua IP address

point atau directly connected dan IP loopback0 pada seluruh router P, PE,

dan CE sampai semua status dan protocol dari masing-masing interface sudah berstatus up.

Berikut adalah konfigurasi pada semua P router(Core): router B

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router B ### ip address 193.168.208.1 255.255.255.255 !

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router B ### ip address 193.168.213.1 255.255.255.252 negotiation auto

!

interface GigabitEthernet2/0

description ### Link to router G ### ip address 193.168.213.13 255.255.255.252

negotiation auto !

(15)

interface GigabitEthernet3/0

description ### Link to router S ### ip address 193.168.213.17 255.255.255.252 negotiation auto

!

interface GigabitEthernet4/0

description ### Link to router Mr ### ip address 193.168.213.21 255.255.255.252 negotiation auto

router TB

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router TB ### ip address 193.168.208.2 255.255.255.255 !

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router B ### ip address 193.168.213.2 255.255.255.252 negotiation auto

!

interface GigabitEthernet2/0

description ### Link to router A ### ip address 193.168.213.5 255.255.255.252 negotiation auto

!

interface GigabitEthernet3/0

description ### Link to router M ### ip address 193.168.213.9 255.255.255.252 negotiation auto

Berikut adalah konfigurasi pada semua PE router(Service): router G

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router G ### ip address 193.168.208.3 255.255.255.255 !

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router B ### ip address 193.168.213.14 255.255.255.252 negotiation auto

!

interface GigabitEthernet2/0

description ### Link to router office.G ### ip address 192.168.223.1 255.255.255.252 negotiation auto

(16)

router S

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router S ### ip address 193.168.208.4 255.255.255.255 !

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router B ### ip address 193.168.213.18 255.255.255.252 negotiation auto

!

interface GigabitEthernet2/0

description ### Link to router CS-PS-VAS.S ### ip address 192.168.223.5 255.255.255.252

negotiation auto !

interface GigabitEthernet3/0

description ### Link to router OCS.S ### ip address 192.168.223.9 255.255.255.252 negotiation auto

router Mr

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router Mr ### ip address 193.168.208.5 255.255.255.255 !

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router B ### ip address 193.168.213.22 255.255.255.252 negotiation auto

!

interface GigabitEthernet2/0

description ### Link to router office.Mr ### ip address 192.168.223.13 255.255.255.252 negotiation auto

router A

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router A ### ip address 193.168.208.6 255.255.255.255 !

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router TB ### ip address 193.168.213.6 255.255.255.252 negotiation auto

!

(17)

description ### Link to router CS-PS-VAS.A ### ip address 192.168.223.17 255.255.255.252 negotiation auto

!

interface GigabitEthernet3/0

description ### Link to router OCS.A ### ip address 192.168.223.21 255.255.255.252 negotiation auto

router M

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router M ### ip address 193.168.208.7 255.255.255.255 !

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router TB ### ip address 193.168.213.10 255.255.255.252 negotiation auto

!

interface GigabitEthernet2/0

description ### Link to router CS-PS-VAS.M ### ip address 192.168.223.25 255.255.255.252 negotiation auto

!

interface GigabitEthernet3/0

description ### Link to router OCS.M ### ip address 192.168.223.29 255.255.255.252 negotiation auto

Berikut adalah konfigurasi pada semua CE router(Service Edge): router office.G

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router office.G ### ip address 10.0.0.1 255.255.255.255

!

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router G ### ip address 192.168.223.2 255.255.255.252 negotiation auto

router CS-PS-VAS.S

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router CS-PS- VAS.S###

(18)

!

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router S ### ip address 192.168.223.6 255.255.255.252 negotiation auto

router OCS.S

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router OCS.S ### ip address 10.0.0.3 255.255.255.255

!

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router S ### ip address 192.168.223.10 255.255.255.252 negotiation auto

router office.Mr

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router office.Mr ### ip address 10.0.0.4 255.255.255.255

!

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router Mr ### ip address 192.168.223.14 255.255.255.252 negotiation auto

router CS-PS-VAS.A

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router CS-PS-VAS.A ###

ip address 10.0.0.5 255.255.255.255 !

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router A ### ip address 192.168.223.18 255.255.255.252 negotiation auto

router OCS.A

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router OCS.A ### ip address 10.0.0.6 255.255.255.255

!

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router A ### ip address 192.168.223.22 255.255.255.252 negotiation auto

(19)

router CS-PS-VAS.M

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router CS-PS-VAS.M ###

ip address 10.0.0.7 255.255.255.255 !

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router M ### ip address 192.168.223.26 255.255.255.252 negotiation auto

router OCS.M

interface Loopback0

description ### ip loopback 0 router OCS.M ### ip address 10.0.0.8 255.255.255.255

!

interface GigabitEthernet1/0

description ### Link to router M ### ip address 192.168.223.30 255.255.255.252 negotiation auto

4.3.2 Konfigurasi OSPFv2 Pada Backbone Area

Setelah semua interface router point-to-point sudah berjalan maka setelah itu mengkonfigurasi Dynamic Routing Internal Gateway Protocol (IGP) pada backbone area diseluruh router P dan PE agar seluruh router dapat mengetahui jalur routing ke router yang lainnya ke dalam routing table dan juga agar semua router dalam MPLS Domain dapat saling berkomunikasi satu sama lain. IGP yang digunakan untuk Dynamic Routing di backbone

(20)

Berikut adalah konfigurasi pada seluruh P router (Core): router B router ospf 1 log-adjacency-changes network 193.168.208.1 0.0.0.0 area 0 network 193.168.213.1 0.0.0.0 area 0 network 193.168.213.13 0.0.0.0 area 0 network 193.168.213.17 0.0.0.0 area 0 network 193.168.213.21 0.0.0.0 area 0 router TB router ospf 1 log-adjacency-changes network 193.168.208.2 0.0.0.0 area 0 network 193.168.213.2 0.0.0.0 area 0 network 193.168.213.5 0.0.0.0 area 0 network 193.168.213.9 0.0.0.0 area 0

Berikut adalah konfigurasi pada seluruh PE router(Service): router G router ospf 1 log-adjacency-changes network 193.168.208.3 0.0.0.0 area 0 network 193.168.213.14 0.0.0.0 area 0 router S router ospf 1 log-adjacency-changes network 193.168.208.4 0.0.0.0 area 0 network 193.168.213.18 0.0.0.0 area 0 router Mr router ospf 1 log-adjacency-changes network 193.168.208.5 0.0.0.0 area 0 network 193.168.213.22 0.0.0.0 area 0 router A router ospf 1 log-adjacency-changes network 193.168.208.6 0.0.0.0 area 0 network 193.168.213.6 0.0.0.0 area 0

(21)

router M

router ospf 1

log-adjacency-changes

network 193.168.208.7 0.0.0.0 area 0 network 193.168.213.10 0.0.0.0 area 0

Jika OSPF adjacency change sudah naik diseluruh router dan pada

routing table sudah terisi seluruh alamat router lainnya yang didapat dari

OSPF dengan menggunakan command "show ip route" maka routing

protocol pada backbone area sudah berjalan dengan baik.

G#show ip route

Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2 E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2

i - IS-IS, su - IS-IS summary, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2 ia - IS-IS inter area, * - candidate default, U - per-user static route o - ODR, P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

193.168.208.0/32 is subnetted, 7 subnets

O 193.168.208.1 [110/2] via 193.168.213.13, 00:56:31, GigabitEthernet1/0 C 193.168.208.3 is directly connected, Loopback0

O 193.168.208.2 [110/3] via 193.168.213.13, 00:56:31, GigabitEthernet1/0 O 193.168.208.5 [110/3] via 193.168.213.13, 00:56:31, GigabitEthernet1/0 O 193.168.208.4 [110/3] via 193.168.213.13, 00:56:31, GigabitEthernet1/0 O 193.168.208.7 [110/4] via 193.168.213.13, 00:56:31, GigabitEthernet1/0 O 193.168.208.6 [110/4] via 193.168.213.13, 00:56:31, GigabitEthernet1/0 193.168.213.0/30 is subnetted, 6 subnets O 193.168.213.20 [110/2] via 193.168.213.13, 00:56:31, GigabitEthernet1/0 O 193.168.213.16 [110/2] via 193.168.213.13, 00:56:31, GigabitEthernet1/0 C 193.168.213.12 is directly connected, GigabitEthernet1/0

O 193.168.213.8 [110/3] via 193.168.213.13, 00:56:33, GigabitEthernet1/0 O 193.168.213.4 [110/3] via 193.168.213.13, 00:56:33, GigabitEthernet1/0 O 193.168.213.0 [110/2] via 193.168.213.13, 00:56:33, GigabitEthernet1/0

(22)

4.3.3 Konfigurasi MPLS Pada P dan PE Router

Pertama MPLS dikonfigurasi didalam backbone area pada semua

interface router P-P dan router P-PE dengan menggunakan command

"mpls ip". MPLS tidak dikonfigurasi pada semua interface router CE. Jadi, semua router CE dan interface router PE yang menuju CE tidak menjalankan MPLS. LDP diaktifkan secara otomatis sebagai default label distribution

protocol. Tipikal LDP berjalan antara loopback addresses oleh karena itu

penting untuk mengkonfigurasi IGP didalam backbone area sebelum mengaktifkan MPLS.

Berikut adalah konfigurasi pada seluruh P router(Core): router B ip cef mpls ip ! interface GigabitEthernet1/0 mpls ip ! interface GigabitEthernet2/0 mpls ip ! interface GigabitEthernet3/0 mpls ip ! interface GigabitEthernet4/0 mpls ip router TB ip cef mpls ip ! interface GigabitEthernet1/0 mpls ip ! interface GigabitEthernet2/0

(23)

mpls ip !

interface GigabitEthernet3/0 mpls ip

Berikut adalah konfigurasi pada seluruh PE router(Service): router G ip cef mpls ip ! interface GigabitEthernet1/0 mpls ip router S ip cef mpls ip ! interface GigabitEthernet1/0 mpls ip router Mr ip cef mpls ip ! interface GigabitEthernet1/0 mpls ip router A ip cef mpls ip ! interface GigabitEthernet1/0 mpls ip router M ip cef mpls ip ! interface GigabitEthernet1/0 mpls ip

Setelah MPLS sudah dikonfigurasikan pada semua router di backbone

(24)

dengan baik dengan menggunakan command "router#show mpls

forwarding-table".

G#show mpls forwarding-table

Local Outgoing Prefix Bytes tag Outgoing Next Hop

tag tag or VC or Tunnel Id switched interface

16 Pop tag 193.168.208.1/32 0 Gi1/0 193.168.213.13

17 Pop tag 193.168.213.0/30 0 Gi1/0 193.168.213.13

18 Pop tag 193.168.213.16/30 0 Gi1/0 193.168.213.13

19 Pop tag 193.168.213.20/30 0 Gi1/0 193.168.213.13

20 17 193.168.208.5/32 0 Gi1/0 193.168.213.13 21 18 193.168.208.4/32 0 Gi1/0 193.168.213.13 22 21 193.168.208.2/32 0 Gi1/0 193.168.213.13 23 19 193.168.213.4/30 0 Gi1/0 193.168.213.13 24 20 193.168.213.8/30 0 Gi1/0 193.168.213.13 25 22 193.168.208.6/32 0 Gi1/0 193.168.213.13 26 23 193.168.208.7/32 0 Gi1/0 193.168.213.13 27 Untagged 10.0.0.1/32[V] 0 Gi2/0 192.168.223.2

4.3.4 Membuat VRF Pada PE Router

Langkah selanjutnya adalah membuat VRF didalam semua router PE. Pada VRF harus ditetapkan nilai RD (Route Distinguisher) yang digunakan sebagai identitas unik untuk setiap VRF dan menetapkan nilai RT (Route

Target) yang digunakan untuk menentukan route mana yang akan di import

kedalam VRF dan menentukan route mana yang akan di export. berikut adalah konfigurasi pada seluruh PE router(Service): router G

ip vrf office rd 65000:1

route-target export 65000:1 route-target import 65000:1

(25)

router S ip vrf CS-PS-VAS rd 65000:2 route-target export 65000:2 route-target import 65000:2 ! ip vrf OCS rd 65000:3 route-target export 65000:3 route-target import 65000:3 router Mr ip vrf office rd 65000:1 route-target export 65000:1 route-target import 65000:1 router A ip vrf CS-PS-VAS rd 65000:2 route-target export 65000:2 route-target import 65000:2 ! ip vrf OCS rd 65000:3 route-target export 65000:3 route-target import 65000:3 router M ip vrf CS-PS-VAS rd 65000:2 route-target export 65000:2 route-target import 65000:2 ! ip vrf OCS rd 65000:3 route-target export 65000:3 route-target import 65000:3

(26)

4.3.5 Memasang VRF Pada Interface Semua PE Router

Berikutnya mengkonfigurasi VRF yang sudah dibuat kedalam

interface antara router PE menuju ke router CE. Pada saat VRF dipasang

maka IP address yang sudah dikonfigurasi pada interface tersebut akan dihapus oleh VRF maka setelah VRF dipasang kemudian IP address pada

interface tersbut dikonfigurasi kembali.

Berikut adalah konfigurasi pada seluruh PE router (Service): router G

interface GigabitEthernet2/0

description ### Link to router office.G ### ip vrf forwarding office

ip address 192.168.223.1 255.255.255.252 negotiation auto

router S

interface GigabitEthernet2/0

description ### Link to router CS-PS-VAS.S ### ip vrf forwarding CS-PS-VAS

ip address 192.168.223.5 255.255.255.252 negotiation auto

!

interface GigabitEthernet3/0

description ### Link to router OCS.S ### ip vrf forwarding OCS

ip address 192.168.223.9 255.255.255.252 negotiation auto

router Mr

interface GigabitEthernet2/0

description ### Link to router office.Mr ### ip vrf forwarding office

ip address 192.168.223.13 255.255.255.252 negotiation auto

router A

interface GigabitEthernet2/0

(27)

ip vrf forwarding CS-PS-VAS

ip address 192.168.223.17 255.255.255.252 negotiation auto

!

interface GigabitEthernet3/0

description ### Link to router OCS.A ### ip vrf forwarding OCS

ip address 192.168.223.21 255.255.255.252 negotiation auto

router M

interface GigabitEthernet2/0

description ### Link to router CS-PS-VAS.M ### ip vrf forwarding CS-PS-VAS

ip address 192.168.223.25 255.255.255.252 negotiation auto

!

interface GigabitEthernet3/0

description ### Link to router OCS.M ### ip vrf forwarding OCS

ip address 192.168.223.29 255.255.255.252 negotiation auto

4.3.6 Konfigurasi MP-BGP pada PE Router

Agar VRF dapat disebarkan dari router PE ke router PE yang lainnya maka diperlukan untuk mengkonfigurasi Multiprotocol BGP (MP-BGP). MP-BGP digunakan oleh router PE untuk membawa routing information, IPv4 prefixes, dan VPN router CE menuju router PE lainnya. MP-BGP hanya berjalan pada router PE saja.

Berikut adalah konfigurasi pada seluruh PE router (Service): router G

router bgp 65000 no synchronization

bgp log-neighbor-changes

neighbor 193.168.208.5 remote-as 65000

(28)

no auto-summary !

address-family vpnv4

neighbor 193.168.208.5 activate

neighbor 193.168.208.5 send-community extended exit-address-family router S router bgp 65000 no synchronization bgp log-neighbor-changes neighbor 193.168.208.6 remote-as 65000

neighbor 193.168.208.6 update-source Loopback0 neighbor 193.168.208.7 remote-as 65000

neighbor 193.168.208.7 update-source Loopback0 no auto-summary

!

address-family vpnv4

neighbor 193.168.208.6 activate

neighbor 193.168.208.6 send-community extended neighbor 193.168.208.7 activate

neighbor 193.168.208.7 send-community extended exit-address-family router Mr router bgp 65000 no synchronization bgp log-neighbor-changes neighbor 193.168.208.3 remote-as 65000

neighbor 193.168.208.3 update-source Loopback0 no auto-summary

!

address-family vpnv4

neighbor 193.168.208.3 activate

neighbor 193.168.208.3 send-community extended exit-address-family router A router bgp 65000 no synchronization bgp log-neighbor-changes neighbor 193.168.208.4 remote-as 65000

neighbor 193.168.208.4 update-source Loopback0 neighbor 193.168.208.7 remote-as 65000

neighbor 193.168.208.7 update-source Loopback0 no auto-summary

(29)

address-family vpnv4

neighbor 193.168.208.4 activate

neighbor 193.168.208.4 send-community extended neighbor 193.168.208.7 activate

neighbor 193.168.208.7 send-community extended exit-address-family router M router bgp 65000 no synchronization bgp log-neighbor-changes neighbor 193.168.208.4 remote-as 65000

neighbor 193.168.208.4 update-source Loopback0 neighbor 193.168.208.6 remote-as 65000

neighbor 193.168.208.6 update-source Loopback0 no auto-summary

!

address-family vpnv4

neighbor 193.168.208.4 activate

neighbor 193.168.208.4 send-community extended neighbor 193.168.208.6 activate

neighbor 193.168.208.6 send-community extended exit-address-family

4.3.7 Konfigurasi PE to CE Routing

Setelah mengkonfigurasi MP-BGP pada seluruh router PE maka sekarang saatnya mengkonfigurasi dynamic routing IGP antara setiap router PE dengan semua router CE yang berhubungan secara langsung atau directly

connected untuk saling bertukar route information antara router CE. IGP

yang digunakan adalah OSPFv2 single-area untuk dynamic routing antara

router PE dengan router CE.

Berikut adalah konfigurasi pada seluruh PE router (Service) dan CE

(30)

router G

router ospf 2 vrf office router-id 192.168.223.1 log-adjacency-changes ! interface GigabitEthernet2/0 ip ospf 2 area 0 router office.G router ospf 1 router-id 192.168.223.2 log-adjacency-changes ! interface Loopback0

ip ospf network point-to-point ip ospf 1 area 0

!

interface GigabitEthernet1/0 ip ospf 1 area 0

router S

router ospf 3 vrf CS-PS-VAS router-id 192.168.223.5 log-adjacency-changes !

router ospf 4 vrf OCS router-id 192.168.223.9 log-adjacency-changes ! interface GigabitEthernet2/0 ip ospf 3 area 0 ! interface GigabitEthernet3/0 ip ospf 4 area 0 router CS-PS-VAS.S router ospf 1 router-id 192.168.223.6 log-adjacency-changes ! interface Loopback0

ip ospf network point-to-point ip ospf 1 area 0

!

interface GigabitEthernet1/0 ip ospf 1 area 0

(31)

router OCS.S router ospf 1 router-id 192.168.223.10 log-adjacency-changes ! interface Loopback0

ip ospf network point-to-point ip ospf 1 area 0 ! interface GigabitEthernet1/0 ip ospf 1 area 0 ! router Mr

router ospf 2 vrf office router-id 192.168.223.13 log-adjacency-changes ! interface GigabitEthernet2/0 ip ospf 2 area 0 router office.Mr router ospf 1 router-id 192.168.223.14 log-adjacency-changes ! interface Loopback0

ip ospf network point-to-point ip ospf 1 area 0

!

interface GigabitEthernet1/0 ip ospf 1 area 0

router A

router ospf 3 vrf CS-PS-VAS router-id 192.168.223.17 log-adjacency-changes !

router ospf 4 vrf OCS router-id 192.168.223.21 log-adjacency-changes ! interface GigabitEthernet2/0 ip ospf 3 area 0 ! interface GigabitEthernet3/0

(32)

ip ospf 4 area 0 router CS-PS-VAS.A router ospf 1 router-id 192.168.223.18 log-adjacency-changes ! interface Loopback0

ip ospf network point-to-point ip ospf 1 area 0 ! interface GigabitEthernet1/0 ip ospf 1 area 0 router OCS.A router ospf 1 router-id 192.168.223.22 log-adjacency-changes ! interface Loopback0

ip ospf network point-to-point ip ospf 1 area 0

!

interface GigabitEthernet1/0 ip ospf 1 area 0

router M

router ospf 3 vrf CS-PS-VAS router-id 192.168.223.25 log-adjacency-changes !

router ospf 4 vrf OCS router-id 192.168.223.29 log-adjacency-changes ! interface GigabitEthernet2/0 ip ospf 3 area 0 ! interface GigabitEthernet3/0 ip ospf 4 area 0 router CS-PS-VAS.M router ospf 1 router-id 192.168.223.26 log-adjacency-changes ! interface Loopback0

(33)

ip ospf network point-to-point ip ospf 1 area 0 ! interface GigabitEthernet1/0 ip ospf 1 area 0 router OCS.M router ospf 1 router-id 192.168.223.30 log-adjacency-changes ! interface Loopback0

ip ospf network point-to-point ip ospf 1 area 0

!

interface GigabitEthernet1/0 ip ospf 1 area 0

4.3.8 Konfigurasi Route Distribution

MPLS dan MP-BGP pada backbone area sudah berjalan dengan baik dan semua router CE mengirim route information ke router PE dalam VRF mereka masing-masing. Langkah terakhir adalah mengaktifkan route

redistribution dari sisi CE proses OSPF menuju MP-BGP dan juga

sebaliknya pada router PE.

Berikut adalah konfigurasi pada seluruh PE router (Service): router G

router ospf 2 vrf office

redistribute bgp 65000 subnets !

router bgp 65000

address-family ipv4 vrf office redistribute ospf 2 vrf office no synchronization

(34)

router S

router ospf 3 vrf CS-PS-VAS redistribute bgp 65000 subnets !

router ospf 4 vrf OCS

redistribute bgp 65000 subnets !

router bgp 65000

address-family ipv4 vrf OCS redistribute ospf 4 vrf OCS no synchronization

exit-address-family !

address-family ipv4 vrf CS-PS-VAS redistribute ospf 3 vrf CS-PS-VAS no synchronization

exit-address-family

router Mr

router ospf 2 vrf office

redistribute bgp 65000 subnets !

router bgp 65000

address-family ipv4 vrf office redistribute ospf 2 vrf office no synchronization

exit-address-family

router A

router ospf 3 vrf CS-PS-VAS redistribute bgp 65000 subnets !

router ospf 4 vrf OCS

redistribute bgp 65000 subnets !

router bgp 65000

address-family ipv4 vrf OCS redistribute ospf 4 vrf OCS no synchronization

exit-address-family !

address-family ipv4 vrf CS-PS-VAS redistribute ospf 3 vrf CS-PS-VAS no synchronization

(35)

router M

router ospf 3 vrf CS-PS-VAS redistribute bgp 65000 subnets !

router ospf 4 vrf OCS

redistribute bgp 65000 subnets !

router bgp 65000

address-family ipv4 vrf OCS redistribute ospf 4 vrf OCS no synchronization

exit-address-family !

address-family ipv4 vrf CS-PS-VAS redistribute ospf 3 vrf CS-PS-VAS no synchronization

exit-address-family

4.4 Evaluasi/Analisis Hasil Simulasi

Setelah melakukan konfigurasi dalam simulasi maka akan dilakukan

pengujian dan analisis, berikut adalah hasil analisis yang diperoleh:

4.4.1 Evaluasi Routing Table

Pada semua router yang berada didalam backbone area akan dilakukan pengecekan kelengkapan route information dari seluruh router

yang berada didalam backbone area dan melakukan uji ping untuk

(36)

Gambar 4.13 Routing table pada Core router B

Dari gambar diatas diketahui informasi routing yang dimiliki oleh

router B beserta informasi dari exit interface-nya.

(37)

Dari gambar diatas diketahui informasi routing yang dimiliki oleh

router TB beserta informasi dari exit interface-nya.

Gambar 4.15 Routing table pada Service router G

Dari gambar diatas diketahui informasi routing yang dimiliki oleh

(38)

Gambar 4.16 Routing table pada Service router S

Dari gambar diatas diketahui informasi routing yang dimiliki oleh

router S beserta informasi dari exit interface-nya.

(39)

Dari gambar diatas diketahui informasi routing yang dimiliki oleh

router Mr beserta informasi dari exit interface-nya.

Gambar 4.18 Routing table pada Service router A

Dari gambar diatas diketahui informasi routing yang dimiliki oleh

router A beserta informasi dari exit interface-nya.

(40)

Dari gambar diatas diketahui informasi routing yang dimiliki oleh

router M beserta informasi dari exit interface-nya.

Dari seluruh routing table diatas dapat diketahui bahwa dari sisi

provider, setiap router sudah dapat saling terhubung. Untuk mengetahui

setiap router dapat saling terhubung maka dilakukan uji coba dengan

melakukan ping.

Gambar 4.20 Uji ping dari Core router TB menuju Service router

Dari gambar dapat diketahui bila uji ping pada core router sudah

berhasil 100 persen dengan cara mengirimkan echo request ketujuan dan di

kembalikan dari tujuan dengan menggunakan echo reply sebanyak

masing-masing 5 kali sehingga menghasilkan 100 persen pengiriman. Dengan

penjelasan waktu perjalan terendah, rata-rata dan tertinggi.

(41)

Dari gambar dapat diketahui bila uji ping pada service router sudah

berhasil 100 persen dengan cara mengirimkan echo request ketujuan dan di

kembalikan dari tujuan dengan menggunakan echo reply sebanyak

masing-masing 5 kali sehingga menghasilkan 100 persen pengiriman. Dengan

penjelasan waktu perjalan terendah, rata-rata dan tertinggi.

4.4.2 Evaluasi MPLS

Kemudian lakukan langkah berikutnya adalah memastikan apakah

MPLS labeling sudah berjalan dengan didalam seluruh router P dan PE

dengan menggunakan command "router#show mpls forwarding-table" untuk

melakukan forwarding packet kesetiap interface yang menuju keluar dan

memastikan paket yang melalui MPLS akan diberi label dengan melihat

menggunakan command "router#traceroute <IP address destination>".

(42)

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa setiap paket yang melalui

outgoing interface yang dimiliki oleh Core router B telah diberi tag atau label oleh MPLS untuk menuju next hop atau tujuan IP address selanjutnya.

Gambar 4.23 MPLS forwarding-table pada Core router TB

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa setiap paket yang melalui

outgoing interface yang dimiliki oleh Core router TB telah diberi tag atau label oleh MPLS untuk menuju next hop atau tujuan IP address selanjutnya.

(43)

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa setiap paket yang melalui

outgoing interface yang dimiliki oleh Service router G telah diberi tag atau label oleh MPLS untuk menuju next hop atau tujuan IP address selanjutnya.

Gambar 4.25 MPLS forwarding-table pada Service router S

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa setiap paket yang melalui

outgoing interface yang dimiliki oleh Service router S telah diberi tag atau label oleh MPLS untuk menuju next hop atau tujuan IP address selanjutnya.

(44)

Gambar 4.26 MPLS forwarding-table pada Service router Mr

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa setiap paket yang melalui

outgoing interface yang dimiliki oleh Service router Mr telah diberi tag atau label oleh MPLS untuk menuju next hop atau tujuan IP address selanjutnya.

Gambar 4.27 MPLS forwarding-table pada Service router A

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa setiap paket yang melalui

outgoing interface yang dimiliki oleh Service router A telah diberi tag atau label oleh MPLS untuk menuju next hop atau tujuan IP address selanjutnya.

(45)

Gambar 4.28 MPLS forwarding-table pada Service router M

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa setiap paket yang melalui

outgoing interface yang dimiliki oleh Service router M telah diberi tag atau label oleh MPLS untuk menuju next hop atau tujuan IP address selanjutnya.

Gambar 4.29 traceroute yang dilakukan dari salah satu router PE menuju

router PE yang lainnya

Pada gambar diatas dilakukan uji coba pengiriman paket yang

dikirimkan antara router PE dengan router PE lainnya dan didapatkan hasil

jalur pengiriman data yang dilalui oleh paket serta menunjukkan identifikasi

(46)

Maka hasil evaluasi yang didapatkan pada kinerja MPLS yang sudah

dikofigurasi menghasilkan topologi dengan forwarding rate yang cepat dan

mendukung skalabilitas.

4.4.3 Evaluasi VRF

Untuk memastikan VRF yang dikonfigurasi didalam router PE sudah

berjalan dengan baik maka akan dilakukan pengujian dengan menggunakan

command "router#show ip route" untuk melihat routing table pada router CE

kemudian masukkan command "router#ping vrf <vrf name> <ip target>"

pada router PE untuk mengecek bahwa VRF yang telah dikonfigurasi sudah

berjalan dengan baik dan juga melakukan tes ping pada router CE menuju

router CE lainnya yang berada didalam satu service untuk memastikan bahwa

sudah saling reachable.

(47)

Dari gambar diatas diketahui informasi routing table yang dimiliki

oleh salah satu CS-PS-VAS router dimana hanya memiliki routing

information mengenai CS-PS-VAS lainnya saja dan tidak mengetahui routing information service yang lainnya.

Gambar 4.31 Routing table pada salah satu OCS router

Dari gambar diatas diketahui informasi routing table yang dimiliki

oleh salah satu OCS router dimana hanya memiliki routing information

mengenai OCS lainnya saja dan tidak mengetahui routing information service

yang lainnya.

(48)

Dari gambar diatas diketahui informasi routing table yang dimiliki

oleh salah satu office router dimana hanya memiliki routing information

mengenai office lainnya saja dan tidak mengetahui routing information

service yang lainnya.

Gambar 4.33 Uji ping pada salah satu VAS router menuju

CS-PS-VAS router yang lainnya

Pada gambar diatas dilakukan ping antara CS-PS-VAS router untuk

menguji convergence antara Customer Edge router.

Gambar 4.34 Uji ping pada salah satu OCS router menuju OCS router yang

lainnya

Pada gambar diatas dilakukan ping antara OCS router untuk menguji

(49)

Gambar 4.35 Uji ping pada salah satu office router menuju office router

yang lainnya

Pada gambar diatas dilakukan ping antara office router untuk menguji

convergence antara Customer Edge router.

Gambar 4.36 Pengecekan VRF CS-PS-VAS

Pada gambar diatas dilakukan ping antara CS-PS-VAS router untuk

menguji convergence pada sisi VRF yang telah dikonfigurasi antara

Customer Edge router dan mengetahui bahwa VRF sudah berjalan dengan

baik.

(50)

Pada gambar diatas dilakukan ping antara OCS router untuk menguji

convergence pada sisi VRF yang telah dikonfigurasi antara Customer Edge router dan mengetahui bahwa VRF sudah berjalan dengan baik.

Gambar 4.38 Pengecekan VRF office

Pada gambar diatas dilakukan ping antara office router untuk menguji

convergence pada sisi VRF yang telah dikonfigurasi antara Customer Edge router dan mengetahui bahwa VRF sudah berjalan dengan baik.

Gambar 4.39 Pengecekan modularitas pada VRF yang sudah dikonfigurasi

VRF bersifat modularitas dimana setiap VRF tidak mengetahui VRF yang

lainnya. Untuk mengetahui bahwa setiap VRF tidak dapat berhubungan

(51)

name> <ip target>" dari router PE menuju VRF yang tidak dimilikinya

seperti pada gambar diatas.

Hasil yang didapatkan dari evaluasi VRF yang telah dilakukan maka

dapat diketahui bahwa jaringan yang terlah dibuat memiliki sifat modularitas

(52)

4.4.4 Evaluasi Perbandingan Topologi Jaringan Lama Dengan Topologi Jaringan Baru

Dari hasil seluruh evaluasi yang dilakukan diperoleh hasil topologi

jaringan baru dengan arsitektur hierarchical yang mendukung modularitas,

skalabilitas yang mudah, kejelasan pada topologi jaringan, mudah untuk melakukan maintenance dan troubleshooting, dan jalur data packet mudah diprediksi jika terjadi gangguan pada jaringan.

Tabel 4.4 Perbandingan Topologi Lama dan Baru

Topologi Jaringan yang Lama

Topologi Jaringan Yang Baru

Flat architecture topology

• Tidak adanya modularitas, skalabilitas yang sulit, dan topologi jaringan kurang efisien

• Kompleks jika terjadi

troubleshoot dan maintenance pada

jaringan

Jalur data packet sulit untuk diprediksi jika terjadi gangguan pada jaringan

Hierarchical architecture topology

• Mendukung modularitas, skalabilitas yang mudah, dan kejelasan pada topologi jaringan

• Mudah jika network administrator ingin melakukan

troubleshoot dan maintenance

• Jalur data packet mudah diprediksi jika terjadi gangguan pada jaringan

Gambar

Gambar 4.1 Router Cisco 7606-s
Gambar 4.4 Konfigurasi GNS3 1
Gambar 4.5 Konfigurasi GNS3 2
Gambar 4.7 Konfigurasi GNS3 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Amalia (2013) tentang hubungan karakteristik dan pengetahuan menunjukan tidak adanya hubungan

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan pengetahuan dan kekuatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas sarjana yang berjudul

Untuk sistem daur tertutup konvensional, implementasi A TW menawarkan sistem olah ulang dan daur ulang baik pada strata pertama pada reaktor-reaktor daya maju berbahan bakar MOX

Berdasarkan hal tersebut, ilmu al-mubhamat ini yang tidak dijelaskan dalam al-Qur’an, dan tidak pula dirincikan penjelasannya sedikitpun (kecuali yang dijelaskan al-Qur’an pada

Shortcourse Chemotherapy (DOTS). Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui secara pasti, karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala

Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan

Empat formula transfersom dibuat dengan konsentrasi kofein yang berbeda (1; 2; 3; 5%) menggunakan metode hidrasi lapis tipis. Suspensi formula 4 dengan ukuran partikel 202,35