• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENATALAKSANAAN RELINING PADA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENATALAKSANAAN RELINING PADA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENATALAKSANAAN RELINING PADA GIGI

TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)

Ricky Setiawan

Universitas Prof.DR.Moestopo (Beragama) Email: rektorat@moestopo.ac.id

Abstrak: Tujuan pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah memperbaiki estetika, fungsi pengunyahan, fungsi bicara serta melindungi jaringan pendukung di bawahnya. Salah satu keluhan yang paling sering terjadi gigi tiruan menjadi longgar sehingga mengganggu retensi dan stabilisasi. Tujuan penulisan makalah ini untuk membahas masalah keluhan yang terjadi pada gigi tiruan sebagaian lepasan dan solusinya. Metoda yang digunakan adalah kajian kepustakaan serta pengalaman di lapangan. Dapat disimpulkan bahwa untuk mengembalikan retensi dan stabilisasi gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang longgar karena resorbsi residual ridge, dilakukan relining, yaitu dengan penambahan bahan baru secukupnya pada permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung. Untuk mengisi ruangan yang ada antara basis gigi tiruan dengan permukaan jaringan pendukung. Tehnik relining ini dilakukan dengan cara direct atau indirect.

Kata Kunci: Relining, gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)

Abstract: The purpose of making denture is to improve, to esthetic, masticator, speech function and to protect support tissue under

the denture. Sometimes some patients complain about the lack retention and stabilization due to loose of the denture. The objective of this paper is to discuss the problem of the denture and the solutions. The methods used library research and the clinical experience. It can be concluded that to restore the retention and stabilization of partial dentures that are loose due to restoration of the residual ridge, denture relining is performed, by adding appropriate amount of new material onto the surface of the denture facing supporting tissue. In order to fill the existing space between the surface of the denture base and supporting tissues. The denture relining technique can be performed directly or indirectly.

Key words: Relining, partial dentures loose.

PENDAHULUAN

Dalam bidang prostodonsia pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan bertujuan untuk memperbaiki estetika, fungsi pengunyahan, fungsi bicara serta melindungi jaringan pendukung di bawah gigi tiruan sebagian lepasan. Tidak semua pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan berhasil atau berfungsi dengan baik, karena terdapat banyak ditemui keluhan–keluhan pasien antara lain protesa yang longgar, rasa sakit akibat luka pada jaringan mukosa mulut yang terlalu menekan, kesalahan oklusi dan adanya basis protesa yang mengalami fraktur. Salah satu keluhan yang paling sering adalah protesa yang longgar, yang disebabkan oleh resorbsi residual ridge, sehingga protesa tidak dapat berfungsi dengan baik.

Relining adalah suatu prosedur untuk menambahkan bahan baru pada sisi protesa yang menghadap jaringan pendukung untuk mencekatkan kembali gigi tiruan. Prosedur relining merupakan suatu proses yang dilakukan dengan maksud memperbaiki gigi tiruan sebagian lepasan agar dapat berfungsi dengan baik tanpa membuat protesa baru.

Tujuan penulisan makalah ini untuk membahas masalah-masalah yang ada pada gigi tiruan sebagian lepasan dan cara melakukan relining gigi tiruan sebagian lepasan secara direct dan indirect untuk mendapatkan kembali retensi dan stabilisasi yang optimal. Metoda yang digunakan adalah kajian kepustakaan serta pengalaman yang dilakukan di klinik gigi.

PEMBAHASAN

Gigi Tiruan Sebagian Lepasan.

Beberapa penyebab Longgarnya antara lain: 1. Resorbsi Residual Ridge; yaitu pasien immediate denture dimana pasien kehilangan berat badan,

2. Penyakit sistemik,

3. Kesalahan–kesalahan oklusi yang menyebabkan iritasi jaringan,

4. Peradangan dan terjadi resorbsi.

5. Pembuatan sayap gigi tiruan yang terlalu pendek, 6. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan yang lama sehingga terjadi resorbsi prosesu aveolaris. Menurut Henderson,D (1973:421), Rudd, K

(2)

(1981:403–411) dan Gunadi (1994 ) bahwa indikasi penyebab terjadinya masalah pada gigi tiruan sebagian lepasan sebagai berikut:

1. Adaptasi basis gigi tiruan dengan residual ridge tidak baik akibat adanya resorbsi residual ridge. 2. Immediate denture yang telah dipakai 3–6 bulan setelah insersi.

3. Bila pembuatan gigi tiruan merupakan beban bagi pasien.

4. Bila pembuatan gigi tiruan baru memerlukan beberapa kali kunjungan, metal stress dan physical stress (pasien tua / pasien dengan penyakit kronis)

Kontra Indikasi:

1. Estetik gigi tiruan buruk.

2. Hubungan intermaxillary sudah tidak selaras. 3. Susunan oklusal tidak benar.

4. Resorbsi sangat banyak hubungan horizontal dan oklusal yang tidak benar.

5. Oklusi sentries dan relasi sentries tidak sesuai.

Relining; adalah proses menambahkan bahan baru

secukupnya pada permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung untuk mengisi ruangan yang ada antara basis gigi tiruan dengan permukaan jaringan yang telah berubah.(Steward,K,1993:609)

Menurut Terkla, L (1963), Kema D (1969), Steward (1993:421), Henderson,D (1973:421), Rudd, K (1981:403 –411), Austin K (1957:195), Stamanoght,D (1978) dan Gunadi (1994) tujuan relining adalah:

1. Menentukan ulang relasi yang tepat pada protesa terhadap basis jaringan.

2. Memperbaiki relasi oklusal dan maxilomandibula yang hilang.

3. Memperbaiki retensi dan stabilisasi.

4. Untuk memperbaiki perubahan yang terjadi pada kontur / bentuk jaringan pendukung setelah gigi tiruan sebagian lepasan (GTLS) digunakan.

5. Untuk memperbaiki basis yang patah yang tidak dapat diperbaiki lagi.

6. Untuk memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang mengalami porus akibat curing yang salah. 7. Untuk memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan

(GTSL) yang sudah mengalami perubahan warna atau rusak.

8. Untuk memperbaiki protesa yang sudah tidak pas lagi atau longgar.

9. Untuk memperbaiki perubahan tulang alveolar yang sangat besar setelah pencabutan gigi asli.

10. Untuk memperbaiki hubungan oklusi maupun artikulasi yang tidak seimbang.

11. Untuk alasan estetik.

12. Untuk membuat protesa yang lebih efektif.

13. Agar kontak gigi tiruan dengan permukaan jaringan menjadi lebih cekat.

14. Agar mencapai penyesuaian terhadap terjadinya resorbsi yang terjadi di dalam mulut tanpa mengganggu hubungan oklusi yang ada.

Pada proses relining menurut Kema, D (1969) Rudd,K (1981:403-411), Austin K (1957:195) dan Gunadi (1994) menggunakan:

1. Alat–alat: spatla, bowl, articulator, scraper / bur, handpiece / lathe – mounted akrilik bur, fissure bur, reline jig, kuas, pressure container.

2. Bahan–bahan: jelly petroleum, zinc oxide eugenol pasta, cold curing acrylic, heat curing acrylic, tissue conditioning, hydocal, pumice.

Macam–macam metode yang dipakai dalam relining pada gigi tiruan sebagian lepasan yaitu: 1. Relining tanpa perubahan dimensi vertikal; Relining

pada protesa dengan dimensi vertical yang tidak berubah, pembuatannya lebih sederhana bila dibandingkan dengan p r o t e s a y a n g d i m e n s i v e r t i k a l n y a b e r u b a h .

2. Relining dengan perubahan dimensi vertikal; Untuk

melakukan relining pada protesa dengan dimensi vertikal yang telah berubah, maka terlebih dahulu ditempatkan tiga bulatan kecil dari impression compound yang hangat di daerah Premolar I kanan dan kiri serta di daerah anterior ridge

(tengah). Kemudian cetak ke dalam mulut. Penderita diminta untuk menutup mulutnya serta dibantu menekan protesa tersebut sampai dicapai dimensi vertikal yang dikehendaki. Selanjutnya tambahkan impression compound pada pinggir–pinggir protesa dan lakukan

(3)

muscle trimming. Kemudian dilakukan pencetakan dengan pasta zink oxid.

Tehnik serta material yang biasa digunakan dalam Relining Protesa

1. Relining secara direct

a. Menggunakan self curing acrylic resin yang dilakukan langsung di dalam mulut penderita.

b. Untuk memperbaiki protesa yang tidak mengalami banyak perubahan

c.Penderita tidak mempunyai penyakit sistemik. d. Dikerjakan dalam satu kali kunjungan.

e. Dalam processing bahan self curing acrylic menimbulkan panas menyebabkan iritasi pada mucosa f. Penderita sukar untuk menggigit dalam oklusi sentrik, karena terganggu bau tak enak yang dikeluarkan oleh self curing acrylic.

g. Porosity serta warna self curing acrylic yang tidak stabil (mudah berubah)

2. Relining secara indirect

a. Mempergunakan heat curing acrylic resin yang dilakukan di luar mulut penderita (secara laboratorium) b. Baik digunakan untuk penderita yang berusia lanjut serta dapat digunakan penderita yang bersikap mental tak stabil (histerical mind )

c. Keuntungan pemakaian heat curing acrylic resin dihasilkan protesa yang jauh lebih kuat dari pada protesa yang dibuat dari self curing acrylic

d. Porosity jauh berkurang.

Menentukan Protesa yang Harus Diperbaiki Lebih Dahulu

Apabila komposisi residual ridge kompak/padat maka protese bawah direline lebih dahulu, tetapi bila jaringan sangat lunak terutama pada residual mandibular ridge, maka protese atas diperbaiki lebih dahulu. Hal ini diperlukan untuk memudahkan memperoleh oklusi yang diinginkan. Apabila protese atas dan bawah akan direline maka protese atas diperbaiki lebih dahulu. Protese baik atas maupun bawah apabila membutuhkan banyak perubahan, maka perbaikannya dilakukan dengan rebasing. Prosedur Relining: ( Kema,D:1969; Rudd,K :1981:403-411; Austin K:1957:195; Gunadi::994)

1. Persiapan pasien:

a. Pasien harus melepas gigi tiruan selama 1 – 2 hari. b. Pemberian tissue conditioner bila perlu.

c. Bila terdapat hyperplatic tissue yang besar harus dioperasi.

2 . P ro s e d u r k l i n i k : P e r s i a p a n g i g i t i r u a n : a. Permukaan gigi tiruan yang menghadap jaringan pendukung direlief dengan mengerok akrilik sebanyak 1 – 2 mm.

b. Seluruh undercut yang ada dihilangkan. c. Tepi – tepi gigi tiruan dipendekkan 1 – 2 mm.

d. Pencetakan dilakukan dengan memakai gigi tiruan sebagai sendok cetak.

e. Pada metode direct pencetakkan dilakukan dengan menggunakan cold curing acrylic, sedangkan untuk metode indirect pencetakkan dilakukan menggunakan bahan cetak Zinc Oxide Eugenol pasta.

Teknik mencetak terdiri dari closed mouth technique/pencetakan pada relasi centries dan open mouth technique/pencetakan pada rahang atas dan rahang bawah terpisah.

3. Prosedur Laboratoris; Prosedur relining dan rebasing meliputi masalah pembuatan cetakan yang baru pada gigi tiruan dimana pada cetakan harus memperhatikan dimensi vertikal (DV) dan relasi sentries (RS) yang benar... Sebelum dilakukan perawatan maka perlu persiapan sebagai berikut::

a. Melepaskan gigi tiruan sebelum 24 jam, agar jaringan dalam keadaan sehat.

b. Jaringan mulut harus dalam keadaan sehat tidak ada kelainan.

c. Misalnya jika ada jaringan hyperplastic yang besar bisa dilakukan pembedahan, sedangkan jika kecil cukup diberi tissue conditioning.

d. Jika ada jaringan yang teriritasi, dilakukan pengobatan. e. Batas protesa rahang atas dan rahang bawah harus tepat.

Tehnik yang digunakan pada prosedur Relining dengan (1)mulut terbuka (open mouth)/direct dan (2) Tehnik mulut tertutup (closed mouth)/indirect

(4)

Gambar 2. Cetakan Reline Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Gigi tiruan sebagian lepasan tidak boleh dilepaskan dari coran sampai prosedur

berikutnya, sementara coran masih berada pada indeks oklusal, letakan pada bagian atas duplicator dengan hydrocal. Pastikan bagian atas dan bawah duplikator dan skrupnya benar–benar berkontak dan kencang.

oklusal indeks sebelum memisahkan gigi tiruan sebagian lepasan dari coran, dengan hati–hati lepaskan gigi tiruan sebagian lepasan dari reline cast dan letakan lapisan tinfoil pada reline cast dan oklusal indeks kemudian buang sisa–sisa bahan cetak dari sisi basis gigi tiruan sebagian lepasan yang menghadap mukosa. Permukaan resin yang bersih harus terlihat.

Gambar 3. Duplicator dengan hidrocal sampai mencapai final set

Setelah hydrocal mengeras, p i s a h k a n k e d u a b a g i a n duplikator, cek kembali

Gambar 4. Tempatkan kembali protesa ke dalam oklusal indeks

Asah tepi–tepi basis gigi tiruan sebagian lepasan dan siapkan untuk menerima

Gambar 1. Cetakan pada basis gigi tiruan sebagian lepasan disiapkan untuk di reline

Selanjutnya relining d e n g a n m e n g g u n a k a n

duplicator prosedurnya sebagai berikut:

Buatlah tanda pada permukaan oklusal dan inisial gigi pada model gigi tiruan sebagian lepasan. Tempatkan tanda ini pada bagian bawah tengah duplikator,

mesin baru, tempatkan gigi tiruan sebagian lepasan pada indeks dan lekatkan dengan wax, aduk self curing akrilik resin sesuai aturan pabrik, letakan adonan akrilik resin pada basis gigi tiruan dan pada model dan gabungkan kedua bagian duplicator, kencangkan skrup dan pastikan kedua bagian duplicator benar – benar berkontak rapat, proses reline selama 30 menit pada pressure container. Gambar 5. Gigi tiruan

sebagian lepasan yang sudah direline

Setelah processing, lepaskan gigi tiruan sebagian lepasan yang sudah di reline

dari model, kemudian buang tepi–tepi dan permukaan luar gigi tiruan sebagian lepasan, poles tepi–tepi dan permukaan gigi tiruan sebagian lepasan, periksa bagian yang di reline apakah ada porus, tonjolan atau kerusakan lainnya lalu dicoba dalam mulut pasien.

Akan lebih baik jika prosedur relining dilakukan secara konvensional/biasa/sederhana di lab. dengan menggunakan flask / reline jig:

1. Batas tepi gigi tiruan lama dikasarkan dengan trimmer tapi tidak dipendekkan dengan maksud agar lebih baik dalam menahan bahan cetak.

2. Semua undercut yang menggangu harus sudah dibuang, dan permukaan basis gigi tiruan yang dipoles dilapisi dengan jelly petroleum untuk memudahkan pembuangan kelebihan bahan cetak dan gunakan partial denture sebagai sendok cetak, campurkan zinc oxide dan eugenol impression pasta sesuai dengan petunjuk pabrik. 3. Taruhlah campuran bahan diatas permukaan jaringan basis partial denture yang telah dikeringkan lalu masukan ke dalam mulut pasien, kerangka dipegang kuat dengan menekan pada masing–masing rest sampai bahan cetak mengeras dan usahakan pasien tidak boleh beroklusi dan bahan cetak berlebihan dibuang, kemudian partial d e n t u re d i k e l u a r k a n d a r i m u l u t , p r o t e s a dirapikan/dibentuk dengan scapel tajam seperti pada gambar 1 berikut:

Masalah–masalah yang Timbul Pada Prosedur Relining 1. Masalah Porus pada Gigi tiruan yang Sudah Direline.

Penyebab

a. Resin akrilik kurang b. Ada udara terjebak

Solusi

a. Gunakan jumlah mesin yang cukup b. Letakan adonan mesin dengan hati-hati

(5)

PENUTUP Kesimpulan

1. Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang lama, seringkali menemukan masalah– masalah seperti perubahan warna, perubahan tulang alveolar setelah pencabutan gigi asli, porus atau gigi tiruan tersebut mengalami fraktur sehingga membuat ketidaknyamanan pasien.

2. Dalam melakukan relining sangat dibutuhkan kondisi gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang masih dalam keadaan baik dimana masih dapat diterima oleh pasien seperti adanya perubahan warna atau adanya porus dan sudah tidak cekat lagi.

3. Sebelum dilakukan relining perlu persiapan seperti, gigi tiruan harus dibiarkan di luar mulut selama sekurang–kurangnya 24 jam sebelum pencetakan dibuat dan jaringan mulut harus dalam keadaan sehat. Saran - saran

1. Gigi tiruan yang longgar karena resorbsi residual ridge menyebabkan retensi dan stabilisasi terganggu sebaiknya segera diperbaiki dengan cara relining.

2. Agar gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) dapat digunakan lagi, maka dianjurkan untuk dilakukan relining, yaitu suatu proses melapisi gigi tiruan yang menghadap mukosa dengan bahan baru untuk mencekatkan kembali. 3. Relining dapat dilakukan secara direct atau indirect tapi sebaiknya dilakukan secara indirect dengan heat curing acrylic karena menghasilkan protesa yang lebih kuat dari pada self curing acrylic, porosity jauh lebih berkurang, tidak menyebabkan iritasi pada mukosa pendukung dan pasien tidak terganggu oleh bau dari self curing acrylic.

DAFTAR PUSTAKA

Austin, K. et al. Partial Dentures, St. Louis, The Mosby,1957. Gunadi, HA, dkk. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepas, Jilid 2, Jakarta,

Hipokrates,1994.

Henderson, D. et al. Removable Partial Prosthodontics, Edisi 4, St Louis, The Mosby,1973.

Kratochvil, F. Partial Removable Prosthodontics, W.B. Saunders,1988. Kema. D, at al. Modern Practice in Removable Partial Prosthodontics, W.B.Saunders

1969.

Miller. E, Removable Partial Prosthodontics, The Williams and Wilkins Baltimore,1972.

Rudd, K. et al. Dental Laboratory Procedures Removable Partial Dentures, Vol 3, St. Louis, The.Mosby.Toronto,, 1981.

Steward, K. et al. Clinic Removable Partial Prosthodontics Edisi 2, St. Louis, Ishiyaku Euro 4 merica, Inc, Tokyo, 1993.

Stamanought, D. Laboratory Procedures for Full and Partial Dentures, Blassbell Scientific.1978.

Terkla, L.et al. Partial Denture, Vol. 3, St Louis, The Mosby,1963.

Penyebab

a. Resin akrilik kurang Resin kurang tertekan pada bagian tepi

2. Masalah - masalah porus pada bagian tepi Solusi

a. Gunakan jumlah mesin yang cukup b. Gunakan semen untuk meratakan resin pada tepi setelah duplikator

4. Masalah Garis tepis antara resin baru dan resin lama (menghadap mukosa)

Penyebab

Resin terlalu kering sebelum duplikator ditutup

Penyebab

a. Basis gigi tiruan tidak bersih dan kurang diasah sebelum relining. b. Terdapat minyak pada gigi tiruan.

c. Resin terlalu kering waktu duplikator ditutup.

Solusi

Letakkan resin pada model dan basis pada tahap yang tepat dan oleskan monomer sebelum duplikator ditutup

3. Masalah Garis batas atau kerutan pada bagian yang Direline

Solusi

a. Bersihkan semua sisa bahan cetak dan asah semua permukaan yang berkontak dengan resin baru. b. Jangan menggunakan udara untuk membersihkan resin jika sumber udara terkontaminasi minyak / air.

c. Perbandingan liquid/podwer tepat dan tahap tepat.

d. Oleskan monomer pada resin lama sebelum ditambahkan resin baru.

5. Masalah Gigi Tiruan direline Porus Penyebab

Tidak diproses dalam pressure container

Solusi

Proses di dalam pressure container 30 menit dengan tekanan 15-25 psi

Penyebab

a. Cetakan reline dibuat pada saat beroklusi. b. Pada saat mencetak jari menekan pada basis gigi. c. Hindari relining gigi tiruan sebagian lepasan yang tidak dibuat dengan 3 titik kontak.

d. Lihat dengan teliti apakah gigi tiruan sudah pas dengan occlusal indeks,

e. Lekatkan gigi tiruan dengan wax.

7. Masalah Gigi tiruan sebagian lepas bergoyang-goyang dalam mulut setelah reline

6. Masalah Gigi tiruan sebagian lepasan tidak dapat dilepas dari model dan tidak pas setelah di Reline

Penyebab

a. Undercut tidak dibuang sebelum pencetakan b. Processing dengan kuvet tidak rapat c. Cengkram tidak pas saat percetakan

d. Duplikator tidak tertutup rapat

Solusi

a. Buang undercut sebelum mencetak b. Gunakan metode reline dengan duplikator

c. Pada saat mencetak jari menekan pada cengkram

Pastikan skrup sudah kencang pada saat processing

Solusi

a. Gunakan open mouth impression tehnik.

b. Jari menekan hanya pada cengkram. c. Hindari relining gigi tiruan sebagian lepasan yang tidak dibuat dengan 3 titik kontak.

d. Lihat dengan teliti apakah gigi tiruan sudah pas dengan occlusal indeks, e. Lekatkan gigi tiruan dengan wax.

8. Masalah Gigi tiruan sebagian lepasan tidak dapat masuk ke dalam mulut

Penyebab

a. Resin tertinggal pada guide plane atau di bawah

Solusi

a. Periksalah apakah ada resin yang tersisa

b. Asah basis agar tidak menghambat cengkram

c. Perlahan–lahan saat melepas gigi cengkram

b. Basis mengganggu gerakan cengkram

tiruan dari model saat melepas gigi tiruan dari

Gambar

Gambar 2. Cetakan Reline Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Referensi

Dokumen terkait

Fitri Yunita Batubara : Prevalensi Denture Stomatitis Yang Disebabkan Stafilokokus Aureus Pada Pemakai Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Rahang Atas, 2007... Fitri Yunita Batubara

Martha Hasianna Purba : Penanggulangan Gigi Penyangga Pasca Pemasangan Gigitiruan Sebagian Lepasan, 2000... Martha Hasianna Purba : Penanggulangan Gigi Penyangga Pasca

Salah satu perawatan yang dapat dilakukan dokter gigi adalah dengan membuat gigitiruan sebagian lepasan (GTSL) yang sesuai dengan kondisi rongga mulut pasien.. Pemakai GTSL

Prevalensi Plak pada Permukaan Anatomis Landasan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Akrilik saat Penyesuaian Pertama – Risna Hartantry –

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul “ Analisis Perbandingan Tingkat Kepuasan Pasien dalam Pemakaian Protesa Gigi Tiruan Lepasan yang

2 Hasil penelitian membuktikan bahwa pengguna gigi tiruan sebagian lepasan di Kelurahan Batu Kota yang diperiksa sebagai responden umumnya mengalami gangguan pada

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas hidup pasien usia produktif pengguna gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang dibuat di Rumah Sakit Gigi dan Mulut

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengkaji perawatan gigi tiruan sebagian lepasan immediate pada pasien dengan periodontitis kronis untuk mengembalikan efektifitas pengunyahan