• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA 2011"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

DI KELOMPOK TANI MANDAR BARU DESA BADAK

MEKAR KECAMATANMUARA BADAK KABUPATEN

KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh HERMAN NIM. 080 500 153

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

2011

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan PKL : Peraktek Kerja Lapang (PKL) kelompok Tani Mandar Baru, Desa Badak Mekar, Kecamatan muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur

Nama : Herman

Nim : 080 500 153

Program Studi : Budidaya Tanaman Perkebunan Jurusan : Manajemen Pertanian

Lulus Ujian Tanggal 18 Mei 2011

Pembimbing, Jamaluddin, SP, MSi NIP. 197220612200112 1 003 Penguji, Daryono, SP NIP. NIP.19800202200812 1 002 Mengesahkan,

Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Syarifuddin, MP NIP. 19650706 200112 1 001

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas selama Peraktek Kerja Lapang (PKL) Kelompok Tani Mandar Baru Desa Badak Mekar.

Dalam kesempatan ini penulis ucapkan banyak terimah kasih atas peran dan bantua n yang telah diberikan kepada.

1. Orang tua yang senantiasa memberikan do’a dan dukungannya.

2. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

3. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian.

4. Bapak Ir. Syarifuddin, MP selaku ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan.

5. Bapak Jamaluddin, SP, M, Si selaku dosen pembimbing. 6. Bapak Daryono, SP selaku dosen penguji.

7. Seluruh Staf Dosen dan Teknisi program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan.yang telah banyak member masukan dan motifasi baik itu didalam proses belajar mengajar maupun di luar jam perkuliahan.

8. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu penyusunan laporan PKL. 9. Rekan-rekan mahasiswa PKL, serta rekan-rekan Mapa Politani yang

(4)

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, mudah- mudahan laporan ini dapat bermanfaat untuk pembaca.

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR GAMBAR 1... iv

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 3

C. Hasil yang diharapkan ... 3

II. GAMBARAN UMUM ... 4

A. Tinjauan Umum Kelompok Tani Mandar Baru ... 4

B. Lokasi dan waktu Kegiatan... 4

III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG ... 5

A. Penyiapan Lahan ... 5

1. Pemancangan ... 5

2. Pembersihan Lahan ... 6

3. Membuat Lubang Tanam ... 7

B. Penanaman Kelapa Sawit ... 9

1. Penanaman ... 9

C. Perawata Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) ... 10

1. Pemeliharaan piringan... 10

D. Panen ... 12

1. Pemotongan buah ... 12

IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 16

A. Kesimpulan ... 16

B. Saran... 16

DAFTAR PUSTAKA ... 18

(6)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Struktur Kelompok Tani Mandar Baru ... 20

2. Pemasangan ajir ... 21

3. Pembersihan lahan ... 21

4. Pembuatan lubang tanam ... 22

5. Penana man ... 22

6. Pemupukan... 23

7. Alat dan bahan pemupukan... 23

8. Pembuatan piringan... 24

9. penyemprotan gulma... 24

10. Alat dan bahan penyemprotan gulma... 25

11. Panen ... 25

(8)

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkebunan kelapa sawitpun bisa menghadirkan prestasi-prestasi yang membanggakan dan layak untuk ditiru, kesemuanya itu bergantung pada manajemen dan pemimpinnya. Kelapa sawit (Elaeis guinneensis Jacq.) diusahakan secara komersial di Afrika, Amerika Selatan, Asia Tenggara, Pasifik Selatan, serta beberapa daerah lain dengan skala yang lebih kecil.

Tanaman kelapa sawit berasal dari Afrika dan Amerika Selatan, tempatnya Brasilia. Di Brasilia, tanaman ini dapat ditemukan tumbuh secara liar atau setengah liar di sepanjang tepi sungai. Kelapa sawit yang termasuk dalam Subfamili cocodiae merupakan tanaman asli Amerika Selatan, termasuk spesies E. oleifera dan E. odora.

Pada tahun 2005 persentase kontribusi sektor pertanian terhadap GDP (gross domestic product) Indonesia semakin menurun. Presiden Susilo Bambang Yudoyono telah merencanakan program ekonomi yang pro-pertumbuhan, pro-orang kecil, dan pro-kesempatan kerja yang akan memacu agribisnis kelapa sawit sebagai salah satu ujung tombak bagi kerangka dasar pembangunan indonesia menyongsong era globalisasi dan pasar bebas pasca-2020. Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu pondasi bagi tumbuh dan berkembangnya sistemagribisnis kelapa sawit. Sistem agribisnis kelapa sawit merupakan gabungan subsistem sarana produksi pertanian (agroindustri hulu), pertanian, indrustri hilir, dan pemasaran yang dengan cepat akan merangkaikan seluruh subsistem untuk mencapai skala ekonomi.

(9)

Setrategi keunggulan kompetitif di subsektor perkebunan harus di manfaatkan semaksimal mungkin untuk menghasilkan kuantitas bahan baku berkualitas bagi sektor industri. Keunggulan konpotitif ini akan menciptakan daya saing produk yang tinggi bagi komoditi perkebunan karena memanfatkan keunggulan tenaga kerja, iklim tropis (sinar matahari dan curah hujan merata sepanjang tahun), ketersedian yang luas, serta di tambah dengan dukungan pemerintah dalam pendanaan investasi. (Pahan, 2008).

Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah Malaysia. Sebanyak 85% lebih pasar dunia kelapa sawit di kuasai oleh Indonesia dan Malaysia. Menurut Daron Bangun, ketua GAPKI (Gabungan Perusahaan kerja Sawit Indonesia), pada tahun 2008 di perkirakan Indonesia bisa menghadirkan dan layak untuk di tiru. Kesemuanya itu bergantung pada manajemen dan pemimpinnya. (Pahan, 2008).

Dengan berkembangnya perkebunan kelapa sawit dewasa ini, di mana perusahaan sawit dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda adalah satu kampus di mana salah satu program study yang dimiliki adalah budidaya Tanaman Perkebunan, untuk dapat bersaing di dunia kerja maka ma hasis wa bukan hanya mendapat ilmu dalam bentuk teory saja tetapi juga dibutuhkan aplikasi maka dari itu program Praktek Kerja Lapang (PKL) harus di berikan dengan harapan nantinya alumnus politeknik pertanian negeri samarinda dapat bersaing di dunia kerja.

(10)

B. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mendapatkan pengalaman prinsip kegiatan dalam Budidaya Kelapa Sawit.

2. Mahasiswa dapat menyamakan antara teori yang diperoleh diperkuliahan dengan prinsip kerja di dunia kerja secara langsung di lapangan.

3. Mahasiswa dapat memahami tata cara penggunaan alat-alat, bahan dan sarana yang ada dilapangan.

C. Hasil Yang Diharapkan

1. Agar mahasiswa dapat mengenal dan memahami urutan pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan struktur pekerjaan.

2. Agar mahasiswa dapat mempelajari dan memahami semua tahapan proses budidaya kelapa sawit.

3. Agar mahasiswa mampu menerapkan hasil PKL pada saat terjun langsung di dunia kerja.

4. Menambah pengetahuan mahasiswa agar mampu bekerja secara praktis dalam pembengunan kebun kelapa sawit.

(11)

II. GAMBARAN UMUM KELOMPOK TANI

A. Kelompok Tani Mandar Baru

Kelompok tani Mandar Baru didirikan pada awal Januari 2006 di Desa Badak Mekar Kacamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartenagara. Dibantu oleh Dinas Perkebunan. Kelompok tani ini bergerak di bidang perkebunan sawit, penanaman kelapa sawit dimulai pada awal tahun 2007 dengan luas lahan 120 ha, sampai saat ini lahan yang sudah di tanami seluas 90 ha. Dari 90 ha kebun sawit yang sudah terrealisasi 65 ha yang sudah panen buah pasir, dan 25 ha yang belum produksi.

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan

Peraktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di Kelompok Tani Mandar Baru yang dibawah naungan Cabang Dinas Perkebunan Kecamatan Muara Badak, kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Program PKL ini dilaksanakan selama 2 bulan di mulai tanggal 02 Maret sampai 01 Mei 2011.

(12)

III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

A. Penyiapan Lahan 1. Pemancangan

a. Tujuan

Pembuatan ajir bertujuan untuk memberikan tanda-tanda guna mempermudah di saat membuat lubang tanam dan meluruskan jarak tanam, dengan jarak tanam (8x8x8) m segi tiga sama sisi.

b. Dasar teori

Ajir ini sebagai tanda bagi kontraktor atau buruh untuk membuat lubang tanam. Jarak tanam yang dipakai 9x9x9 m dengan pola segi tiga sama sisi sehingga dalam satu hektar adalah 142 tanaman. (Sastrosayono, 2008).

c. Alat dan bahan

Alat yang digunakan : parang, kayu pancang, meteran, tali nilon dan tali rafia.

d. Prosedur kerja

1. Menyiapkan tali yang telah diberi tanda jarak 8 m. 2. Buat pancang dari kayu dengan panjang ± 2 m.

3. Setiap tanda yang sudah di ukur dengan jarak 8 m di sepanjang tali, pancang di tancapkan ke tanah dan di ikat dengan tali yang di bentangkan tujuannya untuk memastikan ajir lurus dengan ajir yang lainnya.

(13)

4. terdiri atas lima orang yaitu 1 orang tukang teropong, 3 orang melakukan pemancangan, dan 3 orang tarik tali.

e. Hasil yang di capai

Pemancangan diselesaikan selama satu hari dengan waktu kerja enam (6) jam yang dimulai dari jam lapan (8) sampai jam sebelas (11), dan dilanjutkan sore hari sekitar jam dua (2) sampai jam empat (4). Pemancangan dilaksanakan 1 ha/HK.

2. Pembe rsihan Lahan

Pembersihan lahan dilakukan setelah pemasangan ajir, dikerjakan selama dua hari. Lahan dibesihkan dengan cara manual, yaitu menggunakan parang.

a. Tujuan

Untuk memudahkan disaat melakukan pembuatan lubang tanam, dan disaat pengeceran bibit sawit.

b. Dasar teori

Batang pohon yang sudah di tebang, di potong menjadi ukuran yang lebih kecil dan di tumpuk agar lebih mudah kering. Untuk rencana peremajaan, di potong sepanjang 5 meter, lalu di tumpuk menurut barisan yang teratur. (Sunarko 2007)

c. Alat dan bahan

Alat : parang, cangkul.

(14)

d. Prosedur kerja

1. Rumput yang ada disekitar lahan dirintis atau di tebas.

2. Ranting kayu yang ada di tempat yang sudah diberi tanda untuk lubang tanam atau sudah dipasang ajir seharusnya disingkirkan agar tidak mengganggu di saat pembuatan lubang tanam.

3. Pembersihan lahan dilakukan dengan sistim jalur, agar penebasan bisa merata. Pembersihan dilakukan dengan cara bergantian.

e. Hasil yang di capai

Pembersihan lahan dikerjakan dengan cara jalur selama satu (1) hari dengan luas lahan 1/ ha, dengan jumlah tenaga kerja 6 orang. 3. Membuat lubang tanam

a. Tujuan

Tujuan dari pembuatan lubang tanam adalah sebagai tempat letak bibit dilapangan selain itu sebagai penggemburan struktur tanah sehingga dapat menyerap unsur hara.

b. Dasar teori

Lubang tanam yang disarankan yaitu 90x 90x60 – panjang 90, lebar 90 cm dan dalam 60 cm-dengan dinding lubang yang tegak lurus. Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan secara manual dan mekanis dengan menggunakan alat post hole digger. Sistem tanam yang dianjurkan yaitu membuat lubang tanam 1 bulan sebelum tanam. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemasaman tanah.(Pahan, 2008).

(15)

c. Alat dan bahan

Alat yang digunakan : cangkul, parang. Bahan yang digunakan : kelapa sawit. d. Prosedur kerja

1) Sebelum membuat lubang tanam, akar-akar, atau tunggul yang ada dipermukaan tanah harus dibersihkan terlebih dahulu. Jika pada lokasi tempat lubang tanam terdapat tugul kayu yang tidak dapat dibakar maka lubang tanam dapat digeser sedikit tetapi tetap mengikuti arah barisan.

2) Membuat lubang tanam dengan ukuran 60x60x40 cm dan tanah hasil galian dipisahkan antara topsoil dan subsoil.

3) Lubang tanam dibiarkan selama dua hari sebelum penanaman. 4) Dinding lubang tanam harus tegak dan lubang tanam berbentuk

mangkuk.

Gambar. 1 Lubang tanam kelapa sawit

e. Hasil yang dicapai

Kegiatan Pembuatan Lubang tanam yang telah di lakukan pada kegiatan PKL di Kelompok Tani Mandar Baru selama dua (2) hari dengan luasan satu (1) hetar 145 lubang tanam.

(16)

B. Penanaman Kelapa Sawit 1. Penanaman

a. Tujuan

Penanaman kelapa sawit bertujuan untuk mengoptimalisasi bibit yang seharusnya ditanam kelapangan, sehingga mendapatkan produksi secara optimal. Umur bibit yang ditanam berkisar 12 bulan.

b. Dasar teori

Penanaman bibit kelapa sawit di lapanangan berkisar 12 ± 2 bulan. Bibit umur 10 – 14 bulan (dari pembbibitan 2 tahap)ini umumnya cukup baik untuk ditanam di lapangan karena sudah memenuhi syarat-syarat utama penanaman.(Pahan, 2008).

c. Alat dan bahan

Alat yang digunakan : cangkul dan parang.

Bahan : bibit kelapa sawit.

d. Prosedur kerja

1) Bibit kelapa sawit ditanam dengan tegak lurus, jika penanaman kelapa sawit miring bisa memempengaruhi pertumbuhan menjadi tidak optimal.

2) Pada saat penanaman tanah topsoil terlebih dahulu dimasukkan ke lubang tanam, kemudian diikuti tanah subsoil.

3) Pada pinggiran lubang tanam tanahnya di cangkul dan dimasukkan kedalam lubang lalu di injak- injak agar tanaman tersebut kokoh dari guncangan angin.

(17)

4) Setelah selesai penanaman, pancang yang digunakan sebagai titik tanam di tancapkan kembali disamping tanaman untuk mempermuda jika melakukan pengecekan atau Streaking pada tamana.

5) Setelah tanah di padatkan, dilanjutkan dengan Pemberian pupuk NPK+BRIKET (PALMO) dengan takaran satu tanaman satu genggam pupuk dengan dua lubang yang sudah dibuat di sekitar tanaman.

e. Hasil yang dicapai

Penanaman kelapa sawit dilapangan dilaksanakan selama dua (2) hari. Hasil yang diharapkan yaitu norma prestasi serta penanaman yang benar untuk mendapatkan hasil produksi yang baik. Norma prestasi menanam kelapa sawit berkisar 21 pokok 1 orang/1HK.

C. Perawatan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Kemampuan lahan dalam penyediaan unsur hara secara terus- menerus bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit yang berumur panjang sangatlah terbatas. Keterbatasan daya dukung lahan dalam penyediaan hara ini harus diimbangi dengan penambahan unsur hara melalui pemupukan.

1. Pemeliharaan Piringan

Gulma merupakan vegetasi yang tumbuh secara alami dan menjadi pesaing bagi tanaman utama sehingga kehadiranya tidak dikehendaki karena dapat menghambat pertumbuhan dan produksi serta dapat

(18)

mengganggu kegiatan lainya. Umumnya gulma mudah melakukan regenerasi sehingga unggul dalam persaingan dengan tanaman budidaya. a. Tujuan

Mengurangi kompetisi unsur hara karena akar halus tanaman masih berada di sekitar piringan/pokok serta mengurangi penyerapan unsur hara, air, dan sinar matahari, mempermudah pekerjaan untuk melakukan pemupukan dan kontrol di lapangan.

b. Dasar Teori

Menurut Anonim (2008), piringan pohon harus bebas dari gulma dengan jadwal pengendaliannya disesuaikan dengan program pemupukan. Pengendalian gulma di piringan pohon dapat dilakukan secara manual atau kimia dengan rotasi berturut – turut satu atau tiga bulan. Pengendalian secara kimia dapat menggunakan glyphosate atau

paraquat. Selanjutnya dapat dilakukan secara kombinasi antara manual

dan kimia yaitu tiga kali secara kimia dan satu kali manual. c. Alat dan bahan

Alat yang digunakan : parang, cangkul, sprayer sa 15 liter, tanki air selang 100 m.

(19)

d. Prosedur Kerja 1. Dengan cara kimia

a. Pengisian air ke dalam sprayer SA 15 liter air, kemudian di campurkan dengan herbisida Too Seep 60cc dengan menggunakan botol takaran kemudian diaduk sampai rata. b. Penyemprotan dilakukan secara perlahan pada piringan, jalan

dan teresan pada piringan disesuai dengan lebar tajuk secara merata dan jangan sampai mengenai pelepah serta daun kelapa sawit.

2. Dengan cara menual

a. Menebas gulma yang ada disekitar tanaman

b. Mencangkul dan mencabut gulma yang ada di pinggiran pohon tanaman.

e. Hasil Yang Dicapai

Piringan kelapa sawit bersih dari gulma. Standar norma Hari Kerja (HK) satu orang mampu membersihkan piringan sebanyak sepuluh (10) pohon selama delapan (8) jam kerja/hari. Untuk kegiatan pemeliharaan piringan dan jalan tergantung dari ketebalan gulma dan yang ada di sekitar piringan.

D. Panen

1. Pemotongan Buah Segar

Kegiatan panen merupakan salah satu aktivitas untuk mendapatkan semua hasil tanaman yang masa panennya harus diolah untuk

(20)

mendapatkan hasil produksi yang lebih optimal. Karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi maka harus dipahami dan diusahakan berada pada level yang optimal dan dipahami teknik pemanenan tandan buah Segar (TBS) yang matang sehingga kualitas dan kuantitas produksi dapat dicapai.

a. Tujuan

Panen bertujuan untuk mendapatkan hasil minyak per hektar yang tinggi dengan mutu yang diterima oleh pasar. Pohon matang panen adalah pohon yang mempunyai minimal 1 tandan buah matang panen dengan berat lebih dari 3 kg. Semua buah yang matang panen wajib dikirim ke pabrik saat kualitas optimum agar mencapai hasil yang tinggi dan Asam Lemak Bebas (ALB) rendah.

b. Dasar Teori

Tanaman dinyatakan memasuki usia panen apabila sudah berumur 30 bulan setelah tanam. Kriteria matang panen yaitu :

1) Mentah : brondolan segar yang terlepas kurang dari 6 brondolan

2) Matang / masak : brondolan segar yang terlepas lebih dari 5 brondolan

3) Lewat matang : 75% atau 100% brondolan luar telah lepas 4) Tandan Kosong : brondolan yang sisa dalam tandan hanya 25% 5) Tangkai Panjang : panjang tangkai melebihi 3cm dari pangkal

(21)

Panen juga sangat erat dengan kualitas potong buah yaitu memanen semua TBS masak dan mengutip bersih seluruh brondolan untuk diantrikan di tempat pengumpulan hasil (TPH) serta menyusun pelepah yang dipotong pada gawangan mati. Penurunan pelepah harus mendapatkan perhatian agar mempertahankan songgo 2 dua pelepah ditandan bawah (Nurhayati, 1997).

c. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yait : karung, ember, dodos dan angkong.

Bahan yang digunaka : buah kelapa sawit. d. Prosedur Kerja

1) Sehari sebelum pelaksanaan panen menyiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan dan harus mengetahui lokasi yang akan dipanen ini untuk melancarkan kerja pemanenan selain itu, transportasi juga harus cukup untuk kebutuhan sehingga pencapaian lebih efiesien. 2) Buah dipanen sesuai denga n kriteria buah matang yaitu lebih dari

tiga brondolan yang lepas dari tandan kelapa sawit.

3) Mengutip semua brondolan yang tercecer dan memasukkan ke dalam ember atau karung.

4) Setelah penurunan buah selesai, kemudian TBS diangkut ke TPH dengan menggunakan alat angkut angkong. sedangkan brondolan yang gugur di angkut dengan ember atau karung.

(22)

5) Penumpukan TBS ke TPH, untuk mempermudah pengangkutan ke pickup.

e. Hasil yang Dicapai

Pada kegiatan pemanenan yang telah kami lakukan di kelompok tani mandar baru pada tanaman yang berusia 4 tahun dengan luasan satu (1) hektar mendapatkan 500 kg ( ½ ton ) buah sawit. Dalam satu (1) pohon tanaman kelapa sawit dapat menghasilkan 1-2 Tandan Buah Segar (TBS), norma kerja yang diperoleh untuk 1 HK sebanyak 30-40 pohon.

(23)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan Praktek Kerja Lapang yang dilakukan di Kelompok Tani Mandar Baru Desa Badak Mekar dapat di simpulkan sebagai berikut.

1. Penyiapan lahan yang dilakukan antara lain yaitu Pemancangan, Pembersihan lahan, Membuat lubang tanam. Dan dilanjutkan Penanaman bibit kelapa Sawit di lapangan serta pemberian pupuk NPK+BRIKET. 2. Perawatan tanaman belum menghasilkan (TBM) di lakukan dengan

Pemeliharaan piringan.

3. Pemanenan Tandan Buah Segar (TBS) dan diangkut ke Tempat Pengumpulan Hasil (TPH).

Mahasiswa mampu memahami teknis penggunaan alat dan bahan yang digunakan dalam budidaya kelapa sawit serta dapat menggunakan alat-alat (dodos, sprayer, parang, arit, alat penabur pupuk, gancu, cangkul, tractor) dan bahan (pupuk, bibit, herbisida, TBS, pokok kelapa sawit) tersebut dengan baik di lapangan.

B. Saran

1. Untuk Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Kegiatan PKL ini dirasakan sangat bermanfaat bagi mahasiswa/i, oleh karena itu menyarankan untuk POLTANESA umumnya dan Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan khususnya mengadakan kerja sama dengan pihak perusahaan perkebunan negeri maupun swasta dan petani

(24)

masyarakat bukan hanya dalam hubungan sebagai tempat kegiatan PKL namun lebih mengarah kepada hubungan kerja.

Kegiatan PKL ini sangat bermanfaat dan penting bagi mahasiswa sehingga sebagaimana telah disebutkan di atas dari banyak atau sedikit pelajaran yang di dapat maka kami perlu menambahkan saran demi meningkatkan efisiensi dan efektifitas demi meraih kinerja yang profesional dimasa mendatang :

2. Kelompok Tani Mandar Baru.

a. Kelompok Tani dalam melakukan kegiatan harus mengutamakan keselamatan diri, dan kiranya rajin untuk controlling ke afdeling atau kontak dengan Petugas Penyuluh Lapangan apakah ada permasalahan pada masing- masing afdeling serta kekurangan yang perlu di lengkapi sehingga kebun Kelompok tani bisa menghasilkan buah yang sehat. b. Kelompok Tani harus melakukan study banding ke perkebunan

di tempat yang lain untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengelolaan kebun sawit.

c. Perlu menyiapkan peralatan tanam sehingga teknik penanaman yang benar dapat terlaksana dengan adanya fasilitas alat yang lengkap.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati. 1997. Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jaq.) Laporan Ketrampilan Profesi, Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Sunarko, 2007. Petunjuk Praktis Budi Daya dan Pengolahan Kelapa Sawit, Jakarta: Agromadia Pustaka.

Anonim. 2008. Kultur Teknis Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Sumatera Utara.

Pahan, I, 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Swadaya. Jakarta.

(26)
(27)

1.

Struktur Kelompok Tani Mandar Baru Desa Badak Mekar Kec. Muara Badak. Kab. Kutai Kartanegara.

1. Pelindung : Camat Muara Badak Kades Muara Badak 2. Ketua : Sahuddin Hatta 3. Sekretaris : Eka Farianti 4. Bendahara : Jamaluddin

5. Anggota : 1) A. Asdar, S. H 6) M. Amin 2) Amiruddin 7) Jumata

3) Jamalia

8) H. Semmang

4) Sampurna 9) Mustamin 5) Sapina 10) Suardi

(28)

2. Kegiatan Pemasangan ajir

(29)

4. Kegiatan Pembuatan lubang tanam

(30)

7. Alat dan bahan yang digunakan untuk pemupukan 6. Kegiatan Pemupukan

(31)

8. Pemeliharaan peringan

(32)

10 Alat dan bahan penyemprotan gulma

(33)
(34)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka introduksi energi nukllir dalam sistem kelistrikan di Indonesia (PLTN) dan rencana pembangunan Reaktor Daya Eksperimental (RDE), BAPETEN sebagai

Individu atau kelompok masyarakat memiliki etos kerja tinggi jika menunjukan tanda-tanda adalah: (1) mempunyai penilaian yang sangat positif terhadap hasil kerja

31 dalam Meningkatkan Laba dan Market Share pada Produk Pembiayaan Mudharabah (Studi PT. Bank BNI Syariah cabang Makassar) dalam penelitian ini adalah kualitatif

Hal ini sesuai dengan teori bahwa AV terjadi pada pria dengan kisaran umur 16-19 tahun (Wasitaatmadja, 2011) karena pada laki-laki umur 16-19 tahun adalah waktu

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Saat ini, kondisi hutan rawa gambut terdegradasi yang tergenang fluktuatif dan didominasi belukar merupakan faktor lingkungan yang harus dibuktikan apakah dapat menghambat

7 Kegunaan penilaian dalam proses pendidikan adalah untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah menguasai tujuan pelajaran yang telah ditetapkan, juga dapat

Hasil Ujian Silabus dan Tujuan Perkuliahan Struktur Perkuliahaan Pendahuluan Model Autoregresif Model Autoregresif Bernilai Integer.. MA4081 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Topik