• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMASI PENCAMPURAN BATUBARA MELALUI SIMULASI BERDASARKAN KRITERIA PARAMETER BATUBARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OPTIMASI PENCAMPURAN BATUBARA MELALUI SIMULASI BERDASARKAN KRITERIA PARAMETER BATUBARA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

11

OPTIMASI PENCAMPURAN BATUBARA MELALUI SIMULASI

BERDASARKAN KRITERIA PARAMETER BATUBARA

Agung Dwi Prasetyo

1

*

, Agus Triantoro

2

, Uyu Saismana

2

, Wahyu Permadi

3

, Hafidz Noor Fikri

2

1 Mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat 2 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

3 PT Cinta Puri Pratama, Cintapuri Darussalam

e-mail: *adwi745@gmail.com

ABSTRAK

Pencampuran (blending) batubara merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan parameter kualitas batubara yang dijual agar sesuai dengan kriteria yang diharapkan pembeli. Pencampuran menggunakan batubara yang berasal dari beberapa perusahaan tambang memberikan banyak kemungkinan produk baru dengan parameter kualitas yang bervariasi. Simulasi pencampuran perlu dilakukan dalam menentukan beberapa opsi rumusan pencampuran untuk memenuhi kriteria parameter kualitas batubara. Dari beberapa opsi tersebut dipilih yang menghasilkan nilai produk paling optimum.

Penelitian dilakukan pada Unit Pemrosesan Batubara/Coal Processing Plant (CPP) yang terletak di Desa Lepasan Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala. Simulasi pencampuran menggunakan pendekatan teoritik yang didasari atas parameter permintaan pembeli. Kriteria parameter kualitas produk yang diharapkan adalah nilai kalori (CV) 4,100-4,300 kkal/kg, kelembaban total (TM) 32-35%, total sulphur (TS) 0.8-1%, dan kandungan abu (AC) 6-8%. Lima simulasi dilakukan terhadap tiap batubara yang berasal dari 5 lokasi tambang, yaitu CPPA, CPPB, DK, BPR, dan GS. Opsi rumusan pencampuran yang memerlukan biaya pembelian terendah dan harga penjualan tertinggi dipilih sebagai yang paling optimum.

Simulasi pencampuran batubara CPPA-DK menghasilkan 5 produk, batubara CPPA-BPR menghasilkan 2 produk, batubara CPPB-PT BPR menghasilkan 3 produk, dan batubara CPA-GS menghasilkan 5 produk batubara yang berada dalam batas permintaan pembeli. Sehingga dari 20 simulasi diperoleh 15 produk yang sesuai kriteria, sedangkan 5 sisanya tidak memenuhi kriteria. Rumusan pencampuran yang paling optimal didapat pada simulasi terhadap batubara CPPA-CVDK dengan perbandingan 6,924 ton batubara CPPA dan 576 ton batubara DK. Parameter kualitas batubara optimal yang diperoleh adalah nilai kalori 4,100 kkal/kg, TM 32.79%, TS 0.11%, AC 6.93%. Harga dasar batubara untuk pencampuran ini sekitar IDR 289,177. Harga penjualan IDR 375,000/ton memberikan keuntungan IDR 85,824/ton.

Kata-kata kunci: Pencampuran, Simulasi, Blending Batubara, Parameter Kualitas Batubara

PENDAHULUAN

Pencampuran (blending) batubara merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan parameter kualitas batubara yang dijual agar sesuai dengan kriteria yang diharapkan pembeli. Produk yang diminta pembeli harus memiliki nilai kalori/Calorivic Value (CVAR) sebesar

4,298 kkal/kg. Kendala yang dihadapi di pelabuhan adalah tidak tersedianya produk batubara yang memenuhi kriteria tersebut. Melalui penelitian ini diharapkan ada solusi agar perusahaan tetap bisa menjual batubaranya.

Pencampuran menggunakan batubara yang berasal dari beberapa perusahaan tambang atau pemasok lain memberikan banyak kemungkinan produk baru dengan parameter kualitas yang bervariasi. Simulasi pencampuran perlu dilakukan dalam menentukan beberapa opsi rumusan pencampuran untuk memenuhi kriteria parameter kualitas batubara. Penelitian ini bertujuan untuk memilih rumusan pencampuran yang paling optimum, yaitu rumusan pencampuran yang memerlukan biaya pembelian paling rendah tetapi menghasilkan harga penjualan paling tinggi.

METODOLOGI

Rancangan kegiatan penelitian terdiri dari lima tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, tahap analisis data dan tahap penyusunan laporan akhir. Pada tahap persiapan disusun rencana penelitian dan studi pustaka terkait proses perhitungan pencampuran batubara, serta dilakukan penyelidikan terhadap lokasi penelitian dan karakteristik batubara yang tersedia.

Pada tahap pengumpulan data, dikumpulkan data-data yang berhubungan dengan kegiatan penambangan

oleh perusahaan dan proses pencampuran batubara di pelabuhan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari observasi lapangan, studi literatur, dan wawancara. Data-data yang diperlukan yaitu parameter kualitas batubara pemasok dan harga pembelian oleh pelabuhan, serta kriteria parameter kualitas batubara yang diinginkan pembeli dan harga penjualannya.

Selanjutnya data diolah menggunakan fasilitas Microsoft Excel 2010 dengan tambahan perhitungan teoritis dan perhitungan penentuan penggunaan persentase batubara. Pencampuran dilakukan terhadap batubara yang berbeda nilai kalori, kandungan sulfur dan kandungan abu, sehingga kualitas batubara hasil pencampuran merupakan perpaduan dari parameter kualitas batubara yang dicampur dan dapat memenuhi batasan-batasan persyaratan untuk memenuhi permintaan konsumen. Pencampuran batubara dilakukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Secara teoritis parameter kualitas campuran komposisi yang homogen dapat didekati dengan persamaan rumus berikut:

(C.Z) = (A.X) + (C-A).Y (1)

C-A = B (2)

Zn = (𝐴.𝑋𝑛)+(𝐵.𝑌𝑛)

𝐶 (3)

A merupakan tumpukan batubara 1, B adalah tumpukan batubara 2, dan C merupakan muatan tongkang atau cargo, ketiganya dalam satuan ton. X, Y, dan Z berturut-turut adalah nilai kalori batubara 1, batubara 2, dan batubara yang diinginkan, semua dalam satuan kkal/kg. Xn, Yn, dan Zn merupakan kualitas hasil campuran

(2)

12 batubara 1 dan 2 yang dinyatakan dengan parameter TM, TS, atau AC yang semuanya dinyatakan dalam %.

Pada tahap keempat, hasil pengolahan data digunakan untuk menganalisis data simulasi mana yang bisa direkomendasikan sebagai rumusan pencampuran oleh perusahaan. Tahap terakhir berupa penarikan kesimpulan, penyusunan laporan akhir, dan presentasi atau penyampaian hasil penelitian. Kelima tahapan metodologi penelitian yang dijabarkan di atas terangkum dalam diagram penelitian (Gambar-1).

Gambar-1. Diagram Penelitian

HASIL DAN DISKUSI Parameter Kualitas Batubara

Simulasi pencampuran batubara menggunakan 5 jenis batubara yang berbeda nilai kualitasnya. Kualitas batubara dapat dilihat pada Tabel-1 sampai Tabel-5.

Batubara CPP memiliki nilai kalori pada kisaran (adb) 5,100-5,400 kkal/kg, berasal dari Pit Kasturi yang berada di Desa Surian Hanyar dan Desa Cintapuri Kecamatan Simpang Empat, dengan luasan Pit saat ini ± 3.4 Hektar. Seam batubara memiliki ketebalan yang bervariasi dengan seam batubara yang paling tebal ± 15 meter. Adapun seam batubara yang berada pada Pit Kasturi terdiri dari seam A, B, dan C. Kegiatan produksi

batubara difokuskan pada seam C pada lokasi Pit Kasturi. Simulasi menggunakan batubara dengan penamaan CPPA untuk batubara kalori 5,158 kkal/kg dan CPPB dengan nilai kalori sebesar 5,421 kkal/kg. Penggunaan batubara CPPA dan CPPB untuk pencampuran ini dengan mempertimbangkan ketersediaan batubara di stockpile.

Tabel-1. Parameter Kualitas Batubara CPPA

Tabel-2. Parameter Kualitas Batubara CPPB

Tabel-3. Parameter Kualitas Batubara GS

Tabel-4. Parameter Kualitas Batubara GS

(3)

Batubara DK berasal dari tambang batubara di Desa Lima, Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, yang memiliki luas area konsesi penambangan ± 203.4 Ha. Nilai kalori batubara hasil kegiatan penambangan (adb) antara 6,100-6,800 kkal/kg. Hasil analisis laboratorium terhadap batubara DK yang dijual ke pelabuhan menunjukkan nilai CVADB 6,786 kkal/kg. Stock

batubara DK yang tersedia di pelabuhan ditaksir dari volume tumpukan memanjang, yakni lebih dari 15,000 ton.

Batubara GS berasal dari tambang batubara di Desa Gunung Baku, Kecamatan Pengaron, yang memiliki luas area konsesi penambangan ±199.8 Ha. Hasil pengujian terhadap batubara GS menunjukkan nilai kalori (adb) sebesar 6,892 kkal/kg. Batubara DK belum tersedia di pelabuhan. Namun produksi dari tambang batubara GS diketahui 50,000 ton/bulan.

Batubara BPR berasal dari salah satu tambang di Kabupaten Banjar. Hasil analisis laboratorium terhadap batubara BPR menunjukkan nilai kalori 6,258 kkal/kg. TM rendah (4.47%) menjadi kelebihan batubara BPR. Batubara BPR belum tersedia di pelabuhan. Produksi harian unit peremukan (crushing plant) batubara BPR ini sekitar 6,000 ton/hari.

Parameter Kualitas Batubara Permintaan Pembeli

Peraturan jual beli yang telah disepakati menjadi pertimbangan yang harus diperhatikan pada simulasi pencampuran batubara.

▪ Apabila GCV (Gross As Received Calorivic Value) di pelabuhan muat yang tercantum dalam Certificate

Sampling and Analysis -yang dikeluarkan oleh Surveyor Independent- lebih rendah dari batas nilai

4,100 kkal/kg, batubara mendapatkan penolakan. ▪ Apabila GCV lebih besar dari 4,300 kkal/kg, harga jual

tetap tidak mengalami perubahan.

Agar batubara hasil pencampuran tidak ditolak maka dalam simulasi menggunakan nilai tipikal dan

rejection pembeli yang tercantum pada permintaan.

Sehingga disimulasikan nilai kalori batubara dinaikkan 50 poin dari nilai kalori terendah untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang didapat dari simulasi pencampuran serta mengetahui hasil paling optimal yang diperoleh perusahaan. Hal ini dilakukan karena pada permintaan pembeli tidak menerapkan penurunan nilai jual, tetapi hanya memberlakukan penolakan apabila parameter kualitas berada di luar batas penolakan. Kualitas batubara yang diminta oleh tercantum dalam Tabel-6.

Tabel-6. Parameter Kualitas Batubara Permintaan Pembeli

Simulasi Pencampuran Batubara

Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam simulasi pencampuran batubara meliputi kualitas, harga, dan ketersediaan batubara. Harga per ton batubaraCPPA dan CPPB IDR 250,000, batubara DK IDR 760,000, batubara GS IDR 770,000, dan batubara BPR IDR

780,000. Batubara CPP dipilih sebagai batubara utama yang akan dicampur dengan 3 jenis batubara lainnya karena batubara CPP ketersediannya lebih berkelanjutan. Dengan demikian disimulasikan 6 pasangan pencampuran yang terdiri dari 2 macam batubara :

▪ Batubara CPPA dengan BPR ▪ Batubara CPPB dengan BPR ▪ Batubara CPPA dengan DK ▪ Batubara CPPB dengan DK ▪ Batubara CPPA dengan GS ▪ Batubara CPPB dengan CGS

Adapun tahapan pengolahan data yang dilakukan dalam pencampuran batubara, seperti berikut.

▪ Pada tahap awal perhitungan simulasi yang dilakukan adalah untuk memperoleh jumlah tumpukan/berat batubara 1 dan batubara 2 yang akan digunakan untuk memperoleh kalori batubara sesuai permintaan

▪ Kemudian dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai kualitas TM, TS dan AC dari perhitungan berat tumpukan batubara yang diperoleh pada tahap awal perhitungan simulasi

▪ Selanjutnya dilakukan analisa terhadap kualitas, penggunaan batubara dan harga dasar untuk mengetahui kentungan yang akan didapat. Parameter kualitas batubara disesuaikan dengan permintaan produk batubara yang dinginkan oleh pembeli apakah kualitas sesuai dengan kriteria atau tidak.

▪ Merekomendasikan hasil simulasi yang telah dilakukan kepada perusahaan sebagai pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan actual pencampuran batubara

Tabel-7 merupakan hasil perhitungan simulasi terhadap pasangan batubara disesuaikan dengan permintaan pembeli.

Analisis Kualitas Produk

Dilihat pada grafik hasil simulasi pecampuran batubara CPPA atau CPPB dengan batubara DK, menunjukkan hubungan nilai kalor terhadap nilai TM, TS, dan AC (Gambar-2 dan Gambar-3). Pada simulasi antara CPPB-DK hasil produk pencampuran batubara kalori 4,100 kkkal/kg s.d. 4,300 kkal/kg, menunjukkan TM berada di luar rentang permintaan yaitu, 35.21% - 37.81% (batas TM < 35%). Simulasi CPPA-DK sesuai permintaan, berada di bawah parameter yang telah ditentukan (batas rejection).

Dilihat pada grafik pecampuran batubara CPPA atau CPPB dengan DK (Gambar-4 dan Gambar-5), menunjukkan hubungan nilai kalor terhadap nilai TM, TS, dan AC. Pada simulasi antara CPPB-DK, hasil produk pencampuran batubara kalori 4,100 kkal/kg s.d. 4,300 kkal/kg menunjukkan TM berada di luar rentang permintaan yaitu, 35.21%-37.81% (batas rejection TM<35%). Simulasi CPPA-DK sesuai permintaan, berada di bawah parameter yang telah ditentukan (batas rejection).

Dilihat pada grafik hasil simulasi pecampuran batubara CPPA atau CPPB dengan BPR (Gambar-6 dan Gambar-7), menunjukkan hubungan kalori terhadap nilai TM, TS, dan AC. Pada simulasi antara CPPA-BPR hasil produk pencampuran batubara kalori 4,100 kkal/kg s.d. 4,300 kkal/kg, menunjukkan AC berada di luar rentang permintaan yaitu, 8,14%-8,86% (batas Ash Content < 8%). Simulasi CPPBBPR, TM berada di luar rentang

(4)

14 permintaan yaitu, 35.27%-36.04%. Hasil simulasi yang lain berada di bawah parameter yang telah ditentukan (batas rejection).

Simulasi menunjukkan bahwa tidak semua pasangan batubara pada simulasi menghasilkan produk yang memenuhi permintaan pembeli. Hasil simulasi yang tidak memenuhi permintaan didominasi oleh tingginya kandungan total moisture (TM > 35%) pada simulasi CPP B-DK produk 4,100 kkal/kg-4,300 kkal/kg, CPPB-BPR pada produk 4,100 kkal/kg-4,300 kkal/kg dan CPPB-GS pada produk 4,100 kkal/kg-4,300 kkal/kg serta dikarenakan tingginya AC yang melebihi batas permintaan (AC > 8%) terdapat pada simulasi CPPA-BPR, hasil simulasi melebihi dari permintaan pembeli pada produk 4,200 kkal/kg-4,300 kkal/kg.

Analisis Penggunaan Batubara

Penggunaan batubara pada grafik hasil simulasi pecampuran batubara CPP dengan batubara lain (Tabel-9) keseluruhan masih didominasi oleh penggunaan batubara CPP rata-rata sebesar > 6.000 ton. Ada 3 hasil simulasi penggunaan batubara lain di atas 2.000 ton yaitu 2,253 Ton, 2,388 ton, dan 2,522 ton pada simulasi pencampuran antara CPPB-BPR. Hasil ini berbeda jauh terhadap hasil simulasi yang lain di mana rata-rata penggunaan batubara lain berada di bawah 1,000 ton.

Tabel-7. Parameter Kualitas Batubara Hasil Simulasi

Pencampuran (Produk 4.100-4.300 kkal/kg)

Tabel-8. Harga Dasar Simulasi dan Keuntungan Produk

Gambar-2. Grafik Kualitas Produk Batubara CPPA-DK

(5)

Gambar-4. Grafik Kualitas Produk Batubara CPPB-BPR

Gambar-5. Grafik Kualitas Produk Batubara CPPB-BPR

Gambar-6. Grafik Kualitas Produk Batubara CPPA-BPR

Gambar-7. Grafik Kualitas Produk Batubara CPPB-BPR Tabel-9. Simulasi Penggunaan Batubara untuk Pencampuran

Analisis Keuntungan

Hasil akhir simulasi yang dilakukan terhadap pencampuran batubara serta, telah menganalisa kualitas dan pengunaan batubara selanjutnya menganalisa keuntungan dari seluruh hasil analisa yang masuk dalam range permintaan.

Dari data analisa keuntungan berdasarkan grafik (Gambar-8 sampai Gambar-10) yang telah dibuat diperoleh bahwa CPPA-DK keuntungan tertinggi yaitu, pada produk 4,100 kkal/kg sebesar IDR 85,824. CPPA-GS keuntungan tertinggi yaitu, pada produk 4,100 kkal/kg sebesar IDR 84,606. CPPA-BPR keuntungan tertinggi yaitu, pada produk 4,100 kkal/kg sebesar IDR 73,446. Kecenderungan keuntungan terhadap produk batubara dengan nilai kalori rendah dibandingkan nilai kalori yang semakin tinggi keuntungan yang akan diperoleh semakin kecil.

Terdapat hasil yang berbeda pada simulasi keuntungan yang menggunakan batubara CPPB-BPR, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil simulasi mengalami kerugian yang diakibatkan terlalu tingginya harga dasar yang diperoleh terhadap harga jual patokan dari pelabuhan. Apabila simulasi digunakan dapat berakibat penolakan penjualan produk batubara kepada pembeli yang dianggap harga jualnya terlalu mahal. Karena semakin kecil harga dasar simulasi yang didapat terhadap harga jual dari perusahaan maka semakin besar keuntungan yang akan didapat sehingga apabila harga dasar yang diperoleh tinggi maka akan semakin merugikan perusahaan serta pembeli).

Produk batubara dengan nilai kalori sebesar 4,100 kkal/kg diperoleh harga dasar terendah yaitu, pencampuran batubara CPPA-DK sebesar IDR 289,177/ton, CPPA-BPR sebesar IDR 301,551/ton serta batubara CPPA-GS sebesar IDR 290.394/ton.

KESIMPULAN

Simulasi pencampuran batubara CPPA-DK menghasilkan 5 produk, batubara CPPA-BPR menghasilkan 2 produk, batubara CPPB-PT BPR menghasilkan 3 produk, dan batubara CP A-GS menghasilkan 5 produk batubara yang berada dalam batas permintaan pembeli. Sehingga dari 20 simulasi diperoleh 15 produk yang sesuai kriteria, sedangkan 5 sisanya tidak memenuhi kriteria. Rumusan pencampuran yang paling optimal didapat pada simulasi terhadap batubara CPPA-CVDK dengan perbandingan 6,924 ton batubara CPPA dan 576 ton batubara DK. Parameter kualitas batubara optimal yang diperoleh adalah nilai kalori 4,100 kkal/kg,

(6)

16 TM 32.79%, TS 0.11%, AC 6.93%. Harga dasar batubara untuk pencampuran ini sekitar IDR 289,177. Harga penjualan IDR 375,000/ton memberikan keuntungan IDR 85,824/ton.

Gambar-8. Grafik Keuntungan Produk Batubara CPPA-DK

Gambar-9. Grafik Keuntungan Produk Batubara CPPA-GS

Gambar-10. Grafik Keuntungan Produk Batubara CPPA dan

CPPB-BPR

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap karyawan CV Cinta Puri Pratama yang telah banyak membantu selama penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim. 2002. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi UVAYA 2002. Universitas Ahmad Yani, Banjarmasin.

[2] Anonim. 2008. Basic Sampling dan Preparasi Batubara. Banjarbaru. hal 8.

[3] Irwandy, A. 2014. Batubara Indonesia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. pp 9, 25-30.

[4] Muchjidin. 2006. Pengendalian Mutu dalam Industri Batubara. Institut Teknologi Bandung, Bandung. pp 2, 21-24, 95.

[5] Sukandarrumidi. 1995. Batubara dan Gambut. Gadjah Mada University, Yogyakarta. pp 36, 77-79, dan 376. [6] Sukandarrumidi. 2006. Batubara dan

Pemanfaatannya : Pengantar Teknologi Batubara

Menuju Lingkungan Bersih. Gadjah Mada

Referensi

Dokumen terkait

Studi kepustakaan, yaitu suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis dari para ahli melalui sumber bacaan yang berhubungan dan menunjang terhadap variabel-variabel

Menurut Pasal 77 sampai 83 KUHAP adalah Praperadilan merupakan wewenang Pengadilan Negeri untuk memeriksa dan memutuskan menurut cara yang telah diatur dalam

Transfer Umum, yaitu sekurang-kurangnya 25% untuk belanja infrastruktur daerah (UU Nomor 18 Tahun 2016 tentang APBN) Untuk mendukung pembangunan. infrastruktur agar dipastikan

Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia, Undang- undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, Undang-undang Nomor Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000

Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas konservatif

Tidak diperkenankan untuk menawarkan Tug Boat yang masih dalam keadaan disewa oleh Pertamina dengan akhir masa sewa (plus 15 hari) jatuh pada laycan yang telah ditentukan,

Dari hasil penelitian di lapangan sebagian besar responden tidak mempunyai tanaman hias dalam wadah yang berisi air yang memungkinkan ditemukannya jentik sehingga keberadaan tanaman

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif antara kompensasi dan motivasi terhadap prestasi kerja karyawan PT Bank Sahabat Purba Danarta