• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPeranan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas v pada mata pelajaran pkn di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor: skripsi program pendidikan program studi PGMI dual mode sistem Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Un

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PPeranan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas v pada mata pelajaran pkn di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor: skripsi program pendidikan program studi PGMI dual mode sistem Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Un"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

E. FARIDAH

NIM. 809018300043

PROGRAM STUDI PGMI

DUAL MODE SYSTEM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

System Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PKn di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peranan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor. Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang terdiri atas empat tahapan, yaitu Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Pengamatan (Observing), Refleksi (Reflecting). Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor kelas V dengan jumlah siswa 25 orang pada semester genap tahun pelajaran 2011-2012.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus pada materi keputusan bersama dengan menggunakan media gambar. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan tes ojektif pilihan ganda (multiple choice),lembar observasi rangkaian pembelajaran yang dilakukan guru, dan lembar observasi aktivitas siswa terhadap pembelajaran, teknis analisis data secara komulatif hasil perhitungan rata-rata skor tes dan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PKn dengan menggunakan media gambar lebih disukai siswa, hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran PKn bagi siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor.

Kata-kata kunci: Pengajaran dengan Media Gambar, Hasil belajar siswa.

(3)

Studi Pgmi Dual Mode System Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Eguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Pkn di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peranan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor. Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang terdiri atas empat tahapan, yaitu Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Pengamatan (Observing), Refleksi (Reflecting). Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor kelas V dengan jumlah siswa 25 orang pada semester genap tahun pelajaran 2011-2012. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus pada materi keputusan bersama dengan menggunakan media gambar. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan tes ojektif pilihan ganda (multiple choice),lembar observasi rangkaian pembelajaran yang dilakukan guru, dan lembar observasi aktivitas siswa terhadap pembelajaran, teknis analisis data secara komulatif hasil perhitungan rata-rata skor tes dan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II. Aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran dan hasil belajar PKn siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan interaksi siswa dalam mengikuti pelajaran dan hasil belajar PKn bagi siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor

(4)

Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PKrr, di Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Falah Asem Parungpanjang Bogor, disusun oleh E. FARIDAH NIM.

809018300043, Program Studi PGMI Dual Mode System Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah

melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk

diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 3 Juni2012

Yang Mengesahkan,

(5)

Nurul Falah Asem Parung panjang Bogor disusun oleh E. FARIDAH NIM. g09018300043, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam uji

Munaqasah pada tanggal 28 Juli 2012 dihadapan dewan penguji. Karena itu,

penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S.I (S.Pdi) dalam bidang Pendidikan

Guru Ibtidaiyah Dual Mode Syestem.

Jakarta, 28 Juli2012

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Panitia

Fauzan. MA

N r P . r9 7 6 1 1 0 7 2 0 0 7 0 1 l 0 l

Penguji I

Dr. Ulfah Fajarini" M.Si NrP. 1 96708281993032006

Penguji II

Drs. H. Syaripulloh. M"Si NrP. 1 9670909200701 1033

Tanggal

o//ef oo$

. . f " " " " '

*ls.{np

Tanda Tangan

S**.

1e/*t'A

I
(6)

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V

Pada Mata Pelajaran PKn di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem

Parungpanjang Bogor

Yans disusun oleh : : E. FARIDAH

NIM.

Jurusan

: 809018300043

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

fblatr Oiu.li kebenarannya oleh pembimbing sktipsi pada tanggal 06 Mei 2012

Mei2012

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V

Pada Mata Pelajaran Pkn Di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem

Parungpanjang Bogor

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi PGMI Dual Mode System Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Kerikil-kerikil tajam yang mengiringi proses pembuatan skripsi ini membuat penulis jatuh bangun. Namun berkat bantuan, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak, penulis tetap semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Program Studi PGMI Dual Mode System Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

3. Bapak Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, motivasi dan nasehat hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

(8)

8. Guruku tercinta yang telah menjadi sumber inspirasiku dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas doa dan bimbinganmu.

9. Sanak saudaraku yang turut membantu studiku dan terus berdoa untuk kelancaran skripsi ini.

10. Rekan-rekan guru, sahabat seperjuangan, senior-senior pemberi informasi, serta semua pihak yang turut terlibat dalam membantu proses penyelesaian skripsi ini yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhirnya hanya kepada Allah penulis berserah diri dan memohon semoga amal baik mereka mendapat balasan dari - MU. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. namun penulis berharap skripsi ini dapat memenuhi persyaratan wajib untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan . Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Jakarta, Mei 2012

(9)
(10)

i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C.Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI dan PENGAJUAN HIPOTESIS A.DeskripsiTeoritis ... 9

1. Pengertian Media Pengajaran ... 9

2. Tujuan dan Fungsi Media Pengajaran ... 11

a. Jenis- jenis Media Pengajaran ... 13

b. Kriteria Dalam Penggunaan Media Pengajaran ... 14

B. Peranan Media Gambar 1. Nilai-Nilai Praktis Media Gambar ... 14

2. Prinsip-prinsip Pemilihan Media Gambar ... 16

3. Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Media Gambar ... 17

(11)

i

D. Kerangka Berfikir ... 22

E. Perumusan Hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 24

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus ... 24

C.Subyek Penelitian ... 28

D.Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ... 28

E. Tahapan Intervensi Tindakan ... 28

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ... 29

G.Data dan Sumber Data ... 30

H.Instrument Pengumpulan Data ... 31

I. Teknik Pengumpulan Data ... 34

J. Pengembangan Perencanaan Tindakan ... 35

BAB IV PEMBAHASAN A.Temuan Hasil Penelitian ... 37

Siklus I a. Hasil Pengamatan ... 37

b. Hasil Belajar Pada Siklus 1 ... 39

c. Lembar Observasi ... 41

d. Refleksi ... 43

e. Keputusan ... 46

Siklus II a. Hasil Pengamatan ... 47

b. Hasil Belajar Pada Siklus 1I ... 49

(12)

i

1. Analisis Data Hasil Belajar PKn ... 53

2. Analisis Data Nilai Hasil Belajar PKn ... 56

C.Interpretasi Hasil Analisis ... 56

Siklus I 1. Perencanaan (Planning) ... 56

2. Tindakan (acting) ... 57

3. Tahap Pengamatan (observing) ... 57

4. Refleksi ... 58

5. Keputusan ... 59

Siklus II 1. Perencanaan ... 60

2. Tindakan (acting) ... 60

3. Tahap Pengamatan (observing) ... 60

4. Refleksi ... 61

5. Keputusan ... 62

D.Pembahasan ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(13)

i

Lampiran 2 : Lembar Observasi ... 67

Lampiran 3 : Silabus ... 68

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 69

Lampiran 5 : Materi Pembelajaran ... 70

Lampiran 6 : Kisi – kisi Instrumen Penelitian ... 71

Lampiran 7 : Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 72

Lampiran 8 : Tabel 4.1 Data Hasil Kegiatan Observasi Siswa ... 73

Lampiran 9 : Tabel 4.2 Data Nilai Preetest dan Posttest ... 74

Lampiran 10 : Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru ... 75

Lampiran 11 : Tabel 4.4 Tindakan Perbaikan Siklus I ... 76

Lampiran 12 : Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Kegiatan Siswa ... 77

Lampiran 13 : Tabel 4.6 Data Skor N - Gain ... 78

Lampiran 14 : Tabel 4.7 Data Hasil Obsevasi Guru Siklus II ... 79

Lampiran 15 : Tabel 4.8 Data Skor N – Gain II ... 80

Lampiran 16 : Tabel 4.9 Data Skor N Gain Pada Siklus Kedua ... ... 81

Lampiran 17 : Tabel 4.10 Rentang Penilaian ... 82

Lampiran 18 : Gambar 2.1 Contoh Media Gambar ... 83

Lampiran 19 : Gambar 2.2 Keterkaitan guru dengan alat peraga ... 84

Lampiran 20 : Gambar 3.1 Alur Dalam PTK ... 85

Lampiran 21 : Gambar 3.2 Pemungutan Suara ... 86

Lampiran 22 : Gambar 3.3 Musyawarah Untuk Mufakat ... 87

Lampiran 23 : Jadwal Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 88

Lampiran 24 : Surat Permohonan Izin Penelitian ... 89

Lampiran 25 : Surat Keterangan Penelitian ... 90

Lampiran 26 : Daftar Riwayat Hidup Penulis ... 91

Lampiran 27 : Photo Kegiatan selama pembelajaran dalam siklus PTK ... 92

Lampiran 28 : Jadwal Sidang Munaqosah ... 93

(14)

i

Tabel 4.2 Data Nilai Preetest dan Posttest... 73

Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru ... 74

Tabel 4.4 Tindakan Perbaikan Siklus I ... 75

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Kegiatan Siswa ... 76

Tabel 4.6 Data Skor N - Gain... 77

Tabel 4.7 Data Hasil Obsevasi Guru Siklus II ... 78

Tabel 4.8 Data Skor N – Gain II ... 79

Tabel 4.9 Data Skor N Gain Pada Siklus Kedua ... ... 80

Tabel 4.10 Rentang Penilaian ... 81

(15)

i

Gambar 2.2 : Keterkaitan guru dengan alat peraga ... 83

Gambar 3.1 : Alur Dalam PTK ... 84

Gambar 3.2 : Pemungutan Suara ... 85

Gambar 3.3 : Musyawarah Untuk Mufakat ... 86

Photo Kegiatan selama pembelajaran dalam siklus PTK ... 91

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memang sudah sedemikian pesatnya, sehingga perkembangan dunia ilmu pendidikanpun tidak dapat terlepas darinya. Dampak positifnya jelas akan terasa bagi masyarakat luas dan juga terhadap dunia pendidikan dewasa ini.

Alat-alat yang dihasilkan dari karya cipta dunia ilmu pengetahuan dan teknologi seperti: tape recorder, computer, laptop, slide, OHP, labolatorium bahasa, globe, tentu akan memberikan manfaat terhadap jalannya proses belajar mengajar.

Peranan guru sebagai pendidik dan pengajar sudah cukup disadari oleh masyarakat. Pada dasarnya masyarakat mengharapkan agar setiap lulusan sekolah memliki bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik. Hal itu tentunya harus disertai dengan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya seefektif mungkin sehingga belajar siswapun akan lebih baik.

Kompetensi guru sebagai tenaga professional selaku pendidik, pengajar dan pelatih pada umumnya berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikapnya. Lebih khusus kemampuan yang perlu dimiliki guru dalam memerankan

“alat peraga”. Hampir semua mata pelajaran di berbagai jenjang pendidikan

memerlukan alat peraga atau media pendidikan, termasuk di dalamnya pelajaran PKn.

(17)

Dampak positif dari adanya perkembangan IPTEK adalah tersedianya media yang dapat dipergunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar yang

selanjutnya kita kenal dengan nama “media pembelajaran”.“Media adalah saluran informasi yang menghubungkan antara sumber informasi dan penerima ”.1

Sementara itu menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) : “Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca”.2

Berdasarkan pendapat diatas, dapat kita simpulkan bahwa media pengajaran adalah segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk membawa pesan atau informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan atau dari guru kepada siswa. Dalam menggunakan alat peraga pada saat memberikan pelajaran kepada siswa tidak terbatas pada satu atau dua jenis alat peraga saja, melainkan meliputi segala macam bentuk dan jenis alat peraga yang dapat digunakan oleh guru dalam situasi belajar mengajar.

Penyelenggaraan pendidikan menitik beratkan kepada kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya terdapat suatu proses yang kita kenal dengan istilah

“Proses Pembelajaran”. Proses Pembelajaran dimaksud sebagaimana

dikemukakan oleh Tohirin dalam buku Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai berkut:

1

HM. Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran (Prestasi Pustakaraya, 2012, Jakarta) h. 26

2

(18)

“Di dalam Proses Pembelajaran, terkandung dua aktivitas sekaligus,

yaitu aktivitas mengajar (guru) dan aktivitas belajar (siswa) Proses Pembelajaran merupakan proses interaksi, yaitu interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Proses pembelajaran merupakan situasi psikologis, dimana banyak ditemukan aspek-aspek psikologis ketika proses pembelajaran berlangsung”3

Sementara Supriyadi,dkk. dalam buku materi pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 2 merinci komponen Proses Belajar Mengajar yaitu terdiri dari :

1. Sisiwa 2. guru 3. tujuan 4. bahan 5. metoda 6. media 7. evaluasi 4

Dengan memperhatikan uraian diatas, dapat dipahami bahwa proses belajar mengajar yang baik adalah adanya interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Guru sebagai komponen utama dalam proses belajar mengajar yang memungkinkan terciptanya peningkatan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik. Guru harus memperlakukan anak didik dengan penuh kasih sayang, membimbing anak didik ke arah selalu ingin tahu dan tidak lekas puas dengan hasil yang dicapai. Guru harus memberi kesempatan yang cukup kepada anak didik untuk belajar melakukan sendiri, merasakan sendiri, berpikir bebas. Karena

3

Tohirin , Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Raja Grafindo Persada, 2005) h. 7

4

(19)

guru merupakan pengayom, tempat bertanya, pengarah, pembimbing, fasilitator dan juga sebagai organisator bagi siswa dalam belajar.

Faktor media atau alat pembelajaran merupakan salah satu penunjang dalam situasi belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar yang baik. Pelaksanaan pengajaran di sekolah dalam menggunakan alat peraga masih terbatas pada buku teks dan papan tulis. Walaupun disamping buku teks dan papan tulis masih tersedia media lainnya, tetapi kebanyakan guru masih sangat jarang menggunakannya. Hal itu bisa saja terjadi diduga karena kurangnya kesadaran guru akan pentingnya alat peraga yang dapat membantu pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.

Berdasarkan pengamatan peneliti diketahui bahwa sebagian besar siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor menganggap mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang sulit dimengerti, membosankan dan kurang menarik. Anggapan siswa tersebut juga berdampak kepada rendahnya hasil belajar siswa.

Selain itu, masalah yang dihadapi siswa selama proses pembelajaran di kelas ketika mengikuti pembelajaran PKn, siswa merasa bosan, sulit, dan kurang bergairah. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah kurangnya penggunaan media pembelajaran PKn oleh guru sebagai penyampai materi.

(20)

pelajaran, memperjelas, dan menarik perhatian siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Media pembelajaran atau alat peraga sebaiknya mudah cara penggunaannya, tidak berbahaya, mudah dicari, murah harganya, dan lebih utama lagi siswa dapat membuatnya sendiri. Dengan demikian alat peraga pendidikan merupakan alat pembelajaran yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, karena dengan menggunakan alat peraga, pembelajaran akan lebih menarik dan hasil yang diperoleh akan lebih baik karena tidak terjadi ”verbalisme” pada diri siswa.

Barang-barang yang tidak bermanfaat di lingkungan sekitar sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk membuat alat peraga, tergantung dari kejelian guru dalam memanfaatkannya. Alat peraga yang berfungsi untuk menerangkan konsep pembelajaran itu dapat berupa benda nyata dan dapat pula berupa gambar atau tiruan model. Alat peraga yang berupa benda-benda riil itu memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan benda-benda nyata itu dapat dipindah-pindahkan atau dimanipulasikan sedangkan kelemahannya tidak dapat disajikan dalam bentuk tulisan atau buku. Karenanya untuk bentuk tulisan, kita buat gambarnya atau tiruan modelnya. Tetapi media gambar juga memiliki kelemahan karena tidak dapat dimanipulasikan, berbeda dengan benda-benda nyata (aslinya) .

Media gambar merupakan bagian dari media visual, seperti yang dikemukakan oleh Azhar Arsyad dalam buku Media Pembelajaran sebagai berikut :

(21)

antara unsur-unsur dalam materi; (d) grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecendrungan data atau antar hubungan seperangkat gambar atau angka-angka”5

Dari pendapat tersebut di atas, dapat kita tarik satu kesimpulan bahwa media gambar dapat menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda. Untuk itu apabila kita hendak menggunakan media gambar, maka gunakanlah warna yang bervariasi karena siswa biasanya tertarik akan warna warni. Dan agar penggunaan alat peraga dapat mencapai sasaran, guru dituntut untuk dapat mengatasi hal–hal yang dapat menghambat dalam penggunaannya.

Mengingat pentingnya peranan media gambar dalam proses belajar mengajar, maka penulis mencoba mengadakan penelitian dengan judul :

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PKn Di

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah-masalah yang terkait dengan pembelajaran PKn dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Adanya anggapan siswa tentang sulitnya mata pelajaran PKn

2. Adanya anggapan siswa tentang mata pelajaran PKn kurang menarik dan membosankan.

3. Kurangnya minat siswa dalam belajar PKn.

5

(22)

4. Kurang dimanfaatkannya penggunaan media pembelajaran PKn secara optimal, sehinga respon siswa terhadap pembelajaran PKn menjadi rendah. 5. Kurangnya ketersediaan sumber belajar PKn.

6. Kurangnya kompetensi guru dalam pembelajaran PKn. 7. Rendahnya hasil prestasi belajar PKn.

C. Pembatasan Masalah

Dengan pertimbangan aspek-aspek metodologis, keterbatasan kemampuan, pengetahuan, waktu dan biaya, maka dalam penelitian ini hanya dibatasi pada masalah pemanfaatan media gambar dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa kelas V pada mata pelajaranPKn di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah tersebut diatas, maka penulis dalam penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut :

”Bagaimana peranan media gambar dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran PKn di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem

Parungpanjang Bogor ?”

E. Tujuan Penelitian

(23)

kelas V pada mata pelajaran PKn di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor.

F. Manfat Penelitian.

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoretis

a. Memberikan penguatan terhadap teori-teori maupun hasil penelitian yang terdahulu

b. Menambah khasanah perbendaharaan hasil penelitian di bidang pendidikan

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan kontribusi positif bagi guru untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang cara menyajikan materi pembelajaran.

b. Memberikan masukan bagi guru dalam pemanfaatan media pembelajaran PKn.

(24)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Pengertian Media Pengajaran

Pada hakekatnya proses belajar mengajar merupakan interaksi atau adanya hubungan timbal balik antara guru dengan siswa dalam situasi penididikan. Kebanyakan pendapat bahwa keberhasilan pendidikan tergantung kepada guru dan murid yang berperan sebagai pelaku utama dalam proses belajar mengajar. Namun pada kenyataannya tidaklah selalu demikian, ternyata masih ada faktor lain yang turut mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar, salah satu diantaranya adalah media pengajaran yang berfungsi sebagai alat bantu yang dipergunakan guru dalam mengajar. Dengan media pengajaran maka siswa akan lebih banyak berbuat ketimbang teori, sehingga siswa dapat langsung melakukan apa yang diterangkan guru. Pepatah Cina mengatakan, “saya mendengar maka

saya lupa, saya melihat maka saya tau, saya berbuat maka saya mengerti”.6

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru dituntut kemampuannya untuk dapat memilih, membuat dan menggunakan media pengajaran. Hal ini mengingat bahwa proses belajar mengajar dengan menggunakan media pengajaran akan dapat mempermudah pemahaman bagi siswa dan tentunya akan dapat menciptakan iklim belajar yang lebih efektif dan

6

http://id-id.facebook.com/notes/%D9%8A%D8%A4%D8%B1%D8%AE-

%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%AC%D8%AA%D9%85%D8%B9- %D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B3%D9%84%D9%85/77-kutipan-bagus-yang-akan-membantu-hidupmu/145900662104658

(25)

menarik, sehinga sangat memungkinkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik.

Ada beberapa pandangan atau pengertian tentang media pengajaran yang dikemukakan oleh para ahli untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan sehingga akhirnya dapat dirumuskan atau ditetapkan suatu pandangan tentang media pengajaran yang lebih objektif dan efektif.

HM. Musfiqon berpendapat : ”media pembelajaran dapat didefinisikan

sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih

efektif dan efisien”.7

Seiring dengan pendapat diatas, Sudirman N.dkk, mengemukakan, bahwa:

”Media pengajaran merupakan bagian dari sumber pengajaran yang didalamnya

terdapat pengajaran yang disampaikan”8

.

Dimaksudkan dengan media pembelajaran, Gerlach dan Ely mengatakan bahwa :

“media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”9

Sedangkan menurut kriteria, dalam memilih dan menggunakan media pengajaran hendaknya :

1. Dikaji banding antar pilihan dari segi nilai dan hasilnya

7

HM.Musfiqon , Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran , (Prestasi Pustakaraya,2012) h.28

8

Sudirman N.dkk,, Ilmu Pendidikan (Remaja Rosda Karya Bandung,1991) h. 205

9

(26)

2. Dikaji kelayakan dan keajegannya serta domain taksonomi yang akan diajarkan.

3. Dikaji jumlah dan jenisnya agar tidak berlebihan dan menjadi beban bagi siswa.

Disamping pengertian- pengertian tersebut diatas, sebenarnya masih banyak pengertian lainnya tentang media pengajaran yang dikemukakan oleh para ahli berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Walaupun antara pengertian yang satu dengan yang lainnya terdapat perbedaan, namun pada hakekatnya perbedaan tersebut tetap menunjukkan satu persamaan yaitu bahwa media adalah alat bantu yang akan memberikan kemudahan, kelancaran, serta keberhasilan dalam proses belajar mengajar sebagaimana yang diharapkan.

2. Tujuan dan Fungsi Media Pengajaran

a. Tujuan Media Pengajaran

Media pengajaran sebagai sarana untuk mempermudah guru dalam berkomunikasi dengan siswanya dalam pembelajaran, sudah barang tentu erat hubungannya dengan kegiatan proses belajar mengajar. Media pengajaran juga bertujuan untuk membangkitkan keinginan dan minat siswa dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik sebagai berikut :

”pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

(27)

keefektifanproses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran

pada saat itu”10

Dari pendapat diatas jelaslah bahwa tujuan media gambar adalah untuk mengembangkan atau memperjelas suatu masalah atau pokok persoalan sehingga pelajaran tidak membosankan, adanya penelitian dalam berbagai aspek tingkah laku siswa dan memadukan dunia sekolah, ilmu, norma dengan dunia kehidupan nyata atau lingkungan.

b. Fungsi Media Pengajaran

Fungsi Media Pengajaran, Oemar Hamalik (1994:6) mengemukakan

bahwa :

1 Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan siswa dalam proses belajar mengajar.

2. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan 3. Tentang proses belajar mengajar

4. Hubungan antara metoda pengajaran dengan media pendidikan 5. Nilai atau manfaat media pengajaran dalam pendidikan

6. Memilih dan menggunakan media pendidikan 7. Berbagai alat dan teknik media pengajaran 8. Media pendidikan dalam setiap pelajaran

9. Usaha inovasi dalam media pendidikan, dan lain-lain11

10

Oemar Hamalik dalam Azhar Arsyad, 2010. Media Pembelajaran (Rajawali Pers, Jakarta ) hal. 15

11

(28)

Dilihat dari pendapat diatas jelaslah bahwa seorang guru dituntut untuk dapat mengetahui dan memahami tentang jenis media pengajaran yang digunakan, apakah yang diharapkan itu bisa jadi kenyataan.

3. Jenis-jenis Media Pengajaran

Sebagaimana telah diuraikan dimuka bahwa media pengajaran tidak hanya terdiri dari satu macam saja, melainkan meliputi bermacam-macam bentuk dan jenis. Untuk memperoleh gambaran mengenai jenis-jenis media pengajaran, Sudirman,dkk, mengemukakan dalam buku Ilmu Pendidikan sebagai berikut :

a) Media Auditif, yaitu media yang harus mengandalkan kemampuan suara saja, seperti raio cassette recorder, pirinan audio. Media ini kuang cocok bagi orang tuli atau kelainan indra pendengran.

b) Media Visual, yaitu media yamg hanya mengandalkan indra penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slide (film bingkai),fot, gamabar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.

c) Media Audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua12

Sejalan dengan pendapat diatas, Briggs mengidentifikasi tiga belas macam media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu: objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai, film, televisi dan gambar.13

12

Sudirman,dkk, 1991, Ilmu Pendidikan, (Remaja Rosda Karya, Bandung) h. 207

13

(29)

4. Kriteria Dalam Penggunaan Media Pengajaran

Dalam menggunakan media pengajaran, kepada guru-guru dihimbau agar dapat menggunakan media pengajaran yang mudah, efesien dan mampu dimiliki atau mudah diperoleh di sekolah agar penggunaan media pengajaran tersebut mampu diikuti oleh siswa dan mampu digunakan oleh guru sebagai pemerannya.dengan demikian media pengajaran tersebut akan dapat membantu mempercepat pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Adapun kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan dalam menggunakan media pengajaran adalah :

a) Tujuan pengajaran b) Bahan pengajaran c) Metode mengajar

d) Tersedianya alat yang dibutuhkan e) Jalannya pelajaran

f) Minat dan kemampuan siswa

g) Situasi pembelajaran yang sedang berlangsung h) Penilaian hasil belajar

B. Peranan Media Gambar

1. Nilai-Nilai Praktis Media Gambar

(30)

dimana-mana. Sebuah pepatah Cina mangatakan ” sebuah gambar berbicara lebih

banyak daripada sebuah kata”

Arief S. Sadiman,dkk dalam buku Media Pendidikan memngemukakan mengenai beberapa kelebihan media gambar/foto diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Sifatnya konkret; Gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa siswa-siswa dibawa ke objek/peristiwa tersebut. Air terjun Niagara atau danau Toba dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin, atau bahkan semenit yang lalu kadang-kadang tak dapat kita lihat seperti apa adanya. Gambar atau foto amat bermanfaat dalam hal ini.

3) Gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.

4) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.

(31)

Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar/foto mempunyai beberapa kelemahan yaitu :

1) Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata,

2) Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran,

3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.14

Semua jenis media pasti akan memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian juga halnya dengan media gambar, walaupun media gambar mempunyai beberapa kelamahan namun lebih pada kenyataannya banyak memiliki keuntungan yang diperoleh dari media gambar tersebut, karena media gambar adalah kumpulan gambar-gambar yang dapat diambil dari berbagai sumber buku, majalah, koran dan lain-lain baik itu gambar binatang, manusia atau tempat yang ada kaitannya dengan tema yang akan disajikan guru dan mempunyai kesederhanaan bahan tetapi memiliki daya tarik tinggi.

Dari uraian tersebut dapatlah dipahami disamping sebagai unsur yang harus diperhatikan guru, media gambar juga memilki fungsi dan nilai tertentu dalam membantu kelancaran dan kemudahan belajar mengajar. Oleh sebab itu guru dituntut untuk dapat memilih, menentukan, dan menggunakan media gambar yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran.

2. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Gambar

Prinsip-prinsip pemilihan media gambar seperti dikemukakan oleh Sudirman,dkk, yaitu:

14

(32)

a) Tujuan Pemilihan

Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran (siswa belajar), untuk informasi yang bersifat umum ataukah hanya untuk sekedar hiburan saja.

b) Karakteristik Media Pengajaran

Setiap media pengajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran.

c) Alternatif Pilihan

Memilih pada dasarnya adalah proses membuat keputusan dari beberapa alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang akan diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.

15

3. Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Media Gambar

Agar media gambar yang dipilih itu harus tepat, disamping memenuhi prinsip-prinsip pemilihan, masih terdapat beberapa faktor yang harus

15

(33)

diperhatikan. Untuk itu dalam buku Ilmu Pendidikan, Sudirman,dkk (1991 : 213), mengemukakan sebagai berikut :

a) Objektivitas

Unsur subjektivitas guru dalam memilih media pengajaran harus dihindarkan. Artinya guru tidak diperbolehkan memilih suatu media pengajaran atas dasar kesenangan pribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, suatu media pengajaran menunjukan keefektivan dan efesiensi yang tinggi, maka guru jangan bosan menggunakannya.

b) Program Pengajaran

Program pengajaran yang akan disampaikan kepada sisiwa harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamannya. Meskipun secara teknis program itu sangat baik, jika tidak sesuai dengan kurikulum, maka tidak akan banyak membawa manfaat.

c) Sasaran Program

(34)

d) Kualitas Teknik

Dari seigi teknik, media pengajaran. yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada rekaman atau gambar-gambarnya yang kurang jelas sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan.16

C. Hasil Belajar Siswa

1. Pengertian Hasil Belajar

Keberhasilan seorang guru sangat ditentukan oleh sejauhmana kesiapan guru dalam mempersiapkan siswanya pada kegiatan belajar mengajar. Dalam mengelola kegiatan belajar mengajar seorang guru harus bijaksana dan terarah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan membuat desain pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkannya. Serangkaian aktivitas yang dilakukan guru pada akhirnya akan bermuara kepada peningkatan hasil belajar siswa.

Seorang siswa dikatakan berhasil dalam belajarnya, apabila ia telah mengalami perubahan tingkah laku atau pribadi sesuai dengan apa yang diharapkan setelah proses belajar mengajar. Sudirman,dkk. menjelaskan pengertian belajar dengan bentuk tingkatan hasilnya berikut ini:

”Belajar adalah proses perubahan prilaku, yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian tentang pengetahuan, sikap, dan nilai, dan keterampilan.

(Sudirman,dkk,dalam Engkoswara)”17

16

Sudirman,dkk,1991, Ilmu Pendidikan, (1991 : 213),

17

[image:34.595.113.514.268.567.2]
(35)

Sementara Azhar Arsyad dalam buku Media Pembelajaran mengemukakan bahwa:

”Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda seorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya

perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya”18

.

2. Jenis tes hasil belajar siswa

Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Evaluasi Pendidikan menyebutkan “

Tes dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

a) Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan-kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.

b) Tes formatif (ulangan harian), dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu.

c) Tes sumatif (ulangan umum), dilaksanakan setelah berakhir pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar.19

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis tes hasil belajar atau hasil belajar adalah tes formatif (ulangan harian, yaitu diberikan setelah pelajaran selesai. Sedangkan tes sumatif dikenal sebagai angka raport

18

Azhar Arsyad, 2010. Media Pembelajaran (Rajawali Pers, Jakarta ) hal. 1

19

(36)

untuk menentukan kemajuan atau hasil belajar dan dikenal sebagai hasil belajar siswa masing-masing.

3. Pengaruh Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Pkn

Perubahan-perubahan tingkah laku sebagai hasil dari kegiatan belajar tidak selamanya dapat dicapai secara maksimal, akan tetapi dapat pula sebaliknya yaitu jauh lebih rendah dari apa yang diharapkan.

Penggunaan media gambar pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran akan dapat membantu daya ingat siswa, apalagi jika gambar yang ditampilkan divariasi dengan desain warna yang menarik sehingga menimbulkan kesan senang pada siswa dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Perasaan senang tersebut akan membekas dalam diri siswa dan memberikan kontribusi tersendiri terhadap keberhasilan belajar.

[image:36.595.112.514.282.579.2]

Dengan demikian dapat dipahami bahwa belajar merupakan suatu proses yang banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor didalamnya, salah satu diantaranya adalah kesiapan seorang guru dalam menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan media gambar.

(37)

D. Kerangka Berfikir

Keberhasilan siswa dalam berhasil juga tidak luput dari peran aktif orang tua sebagai pendidik yang pertama dan yang utama, oleh karena itu orang tua harus memulainya sedini mungkin untuk mendidik anaknya tentang kebiasaan-kebiasaan yang baik seperti kebiasaan-kebiasaan kejujuran, kehormatan, kerapihan,tanggung jawab, membaca dan belajar.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh sejauhmana perhatian orang tua dalam membimbing anaknya untuk belajar. Begitupun di dalam sekolah, kesiapan guru dalam mempersiapkan siswanya melalui kegiatan belajar mengajar tentu sangat diperlukan suatu rencana yang matang yang biasanya dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Dalam mengelola kegiatan belajar mengajar seorang guru harus bijaksana dan terarah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa yaitu membuat alat peraga yang sesuai dengan materi yang akan diajarkannya. Serangkaian aktivitas yang dilakukan guru pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa seperti terlihat pada bagan berikut :

Gambar 2.2 Keterkaitan Guru Dalam PBM Dengan Alat Peraga GURU

PBM DENGAN

ALAT PERAGA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

(38)

E.Perumusan Hipotesis

Dengan memperhatikan kajian teori dan kerangka berfikir yang diuraikan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho: Tidak terdapat peningkatan hasil belajar pada pembelajaran PKn

dengan menggunakan media gambar.

H1: Terdapat peningkatan hasil belajar pada pembelajaran PKn dengan

(39)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor, karena tempatnya yang strategis dan sekolah tersebut memenuhi syarat untuk dilakukan penelitian skripsi.

Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Tempat : MI Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor 2. Kelas : V (Lima)

3. Mata Pelajaran : Pendidikan Kwarganegaraan 4. Waktu Penelitian : Bulan April s.d Mei 2012

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus. Langkah-langkah dalam siklus terdiri dari: Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Pengamatan (Observing), Refleksi (Reflecting).20

bab 5 11

Pelaksanaan

Pengamatan Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan Refleksi

MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Perencanaan

?

SIKLUS I

SIKLUS II

[image:39.595.114.513.284.694.2]

Refleksi

Gambar 3.1 Alur dalam siklus PTK

20

Maifalinda Fatra ,Penelitian Tindakan Kelas (FITK UIN Syarif Hidayatullah ,Jakarta,2010) hal;28

(40)

Cara pengumpulan data dengan menggunakan metode Tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional.

Dalam dunia pendidikan penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research yang dapat dilakukan oleh guru dan tenaga kependidikan lainnya, semakin dirasakan manfaatnya baik untuk perbaikan kegiatan pembelajaran maupun untuk peningkatan hasil pembelajaran di kelas. Untuk dapat melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang benar, kita perlu mengenal dan memiliki pengetahuan yang cukup dan gambaran yang jelas tentang penelitian ini.

PTK adalah suatu penelitian praktis yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran di kelas, dengan cara melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Masalah-masalah yang diungkap dan dicarikan jalan keluarnya dalam PTK adalah masalah yang benar-benar ada dan dialami guru. Oleh Karenanya PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran yang dialami guru sehari-hari.

(41)

umpan balik yang sistematik mengenai apakah selama ini yang selalu dilakukan cocok dengan teori belajar mengajar dan dapat diterapkan dengan baik di kelasnya. Melalui PTK guru mengadaptasi teori yang ada untuk kepentingan proses dan atau produk pembelajaran agar lebih efektif dan optimal.

PTK mempunyai tujuan untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses pembelajaran, Keunggulan PTK diantaranya : Guru tidak harus meninggalkan tempat kerja, guru dapat merasakan hasil tindakannya, dan siswa dapat merasakan hasil treatmen. PTK juga mempunyai manfaat diantarnya :

a) Sebagai Inovasi pembelajaran mandiri, percaya diri dan berani mencobakan hal baru yang diduga dapat membawa perbaikan

b) Pengembangan kurikulum

c) Peningkatan profesionalisme guru

d) Adapun prinsip dalam PTK dapat berpola SMART, dengan uraian sebagai berikut:

- S = Specific, khusus, tertentu

- M = Managable, dapat dilaksanakan - A = Acceptable, dapat diterima - R = Realistic, terdukung sumber daya - T = Time-bound, ada batasan waktu

(42)

harus diajak bicara. Tindakan yang akan diberikan oleh guru dan akan mereka lakukan harus disepakati dengan suka rela. Dengan demikian, guru dapat mengharapkan tindakan yang dilakukan oleh siswa dilandasi atas kesadaran dan kemauan penuh. Dampaknya adalah akan menghasilkan semangat atau kegairahan yang tinggi bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Penelitian yang bersifat PTK mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Merupakan kegiatan nyata, hasil pemikiran yang dirancang guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

2. Merupakan tindakan yang diberikan oleh guru kepada siswa,

3. Tindakan harus tampak nyata berbeda dari biasanya, harus tidak seperti biasanya

4. Terjadi dalam siklus sebagai eksperimen berkesinambungan, minimum dua siklus

5. Harus ada pedoman yang jelas secara dertulis, diberikan kepada siswa agar dapat mengikuti tahap demi tahap.

6. Terlihat adanya unjuk kerja siswa sesuai pedoman tertulis yang diberikan oleh guru.

7. Ada penelusuran terhadap proses, dengan pedoman pengamatan 8. Ada evaluasi terhadap hasil dengan Instrumen yang relevan.

9. Keberhasilan tindakan dilakukan dalam bentuk refleksi, melibatkan siswa yang dikenai tindakan.

(43)

C. Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor tahun pelajaran 2011/2012, berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 15 perempuan.

D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti berperan sebagai guru kelas V dan sekaligus menjadi peneliti yang berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam melaksanakan kegiatan penelitian di kelasnya. Sehingga peneliti mengetahui persis objek yang ditelitinya.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Dalam Intervensi Tindakan ini peneliti membuat beberapa langkah yang akan ditempuh agar lebih terarah pada tindakan yang tepat. Langkah-langkah tersebutadalah :

1. Perencanaan ( Planning)

Tahap perencanaan pada penelitian ini meliputi : a. Menentukan pokok bahasan

b. Menentukan media yang tepat untuk pokok bahasan c. Mengembangkan skenario pembelajaran

d. Menyiapkan instrument tes (soal tes, lembar observasi) e. Membentuk kelompok siswa

(44)

2. Tindakan (Acting)

Tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu menerapkan media gambar yang mengacu pada RPP dan scenario pembelajaran tentang materi yang diajarkan

3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan atau observasi terhadap peranan media gambar dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung

4. Refleksi (Reflecting)

Dalam kegiatan refleksi meliputi :

a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan

b. Membahas hasil evaluasi mengenai RPP, skenario,dan lain-lain.

c. Memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada hasil evaluasi, dan digunakan untuk tahap berikutnya.

5. Pengambilan keputusan

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

[image:44.595.120.512.284.539.2]
(45)

dikembangkan di dalam kelas sehingga dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa.

Gambar yang dimaksud disini adalah foto, lukisan, dan seketsa dengan tujuan menampilkan berbagai jenis gambar ini untuk memvisualisasikan kepada siswa. Media Gambar tersebut termasuk ke dalam media gambar diam. Media gambar diam adalah sejumlah gambar, foto, lukisan, baik dari majalah, buku, koran, atau dari sumber lain yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengajaran sehingga siswa termotivasi untuk inovatif dalam pembelajaran.

G. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

a. Hasil pengamatan aktivitas siswa.

b. Hasil tes tertulis siswa kelas V pada setiap akhir siklus. c. Hasil angket siswa.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah:

a. Lembar pengamatan aktivitas siswa, untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

[image:45.595.112.495.301.556.2]
(46)

siklus dan dibuat dalam bentuk essay dengan pertimbangan akan lebih mudah melihat perkembangan kemampuan komunikasi PKn siswa lewat hasil ujiannya.

c. Angket, angket diberikan kepada siswa. Angket siswa diberikan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran PKn.

Untuk memperoleh data yang akurat, maka peneliti mengadakan tes hasil belajar dengan metode tes tertulis yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, pengumpulan data pelaksanaan dan hasil tindakan yang telah dilaksanakan akan menggunakan beberapa instrumen yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

a. RPP I, yang dilakukan antara lain:

1. Berkonsultasi dengan pembimbing sebelum melaksanakan penelitian untuk menentukan langkah-langkah penelitian yang akan dilaksanakan. 2. Koordinasi dengan Kepala Sekolah mengenai kegiatan penelitian dan

meminta izin untuk mengadakan penelitian.

3. Koordinasi dengan teman sejawat untuk meminta bantuan dalam mengamati dan menilai proses pembelajaran pada pelaksanaan terhadap kegiatan guru dan siswa, juga rencana pembelajaran yang dibuat sebagaimana terlampir.

4. Membuat skenario pembelajaran.

(47)

6. Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP I) yang akan diterapkan pada saat penelitian.

7. Melaksanakan proses pembelajaran. 8. Melakukan evaluasi.

9. Memeriksa hasil belajar siswa. 10.Merekapitulasi nilai belajar siswa.

11.Memberikan tugas kepada siswa untuk mengulang kembali materi yang telah dipelajari, di rumah.

12.Meminta pendapat teman sejawat mengenai kekurangan dan kelebihan terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan sebagaimana terlampir. 13.Mengadakan refleksi terhadap apa yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan masalah dalam penelitian.

b. RPP II, yang dilakukan antara lain:

1. Berkonsultasi dengan pembimbing mengenai tindakan perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Membuat skenario pembelajaran.

3. Menyiapkan media yang diperlukan dalam proses pembelajaran. 4. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus II.

5. Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dalam melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran.

(48)

terhadap kegiatan guru dan siswa, juga rencana perbaikan pembelajaran yang dibuat sebagaimana terlampir.

7. Melakukan proses pembelajaran dengan diawasi oleh teman sejawat. 8. Melakukan evaluasi.

9. Memeriksa hasil belajar siswa. 10.Merekapitulasi nilai belajar siswa.

11.Memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.

12.Meminta kembali pendapat teman sejawat mengenai kekurangan dan kelebihan terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan sebagaimana terlampir.

13.Mengadakan refleksi terhadap apa yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan masalah dalam penelitian.

14.Tindak lanjut

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

a. Melaksanakan sesuai tindakan dengan sekenario yang sudah dirancang sebelumnya

b. Pelaksanaan pembelajaran dengan LKS dibantu alat atau media pembelajaran yang relevan dalam situasi yang aktual

(49)

3. Observasi (Observing)

Observasi bersama, dan adanya (feedback) antara guru dan pengamat dan siswa sehingga dapat lebih bermanfaat dalam pembelajaran dalam penjaringan siswa dengan instrumen dan segera diolah (analisis) sebagai bahan pertimbangan/pengendalian mutu (qualiti control of data interpretation) terhadap tafsiran /interpretasi data yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti.

4. Refleksi (Reflecting)

a. Melakukan evaluasi terhadap hasil tindakan yang telah dilakukan berupa alokasi waktu yang digunakan, RPP, instrumen, dan analisis data, dan interpretasi data ( tentu berdasarkan analisis)

b. Melakukan diskusi pembahasaan hasil tindakan ( hasil analisis data dan interpretasi/pembahasaan hasil penelitian) bersama tim kolaborasi

c. Menginterventarisir komponen hipotesis tindakan yang belum terpecahkan dengan baik sesuai dengan harapan, indikator keberhasilan yang disepakati adanya indikator perbaikan hasil belajar terjadi dari 50% menjadi 75% berdasarkan KKM dan komponen yang berhasil dijadikan dasar untuk tindakan siklus II yang merupakan

“Rencana Tindakan Perbaikan”

I. Teknik Pengumpulan Data

(50)

dilaksanakan setelah siswa mendapatkan materi pelajaran. Selain itu untuk mengetahui tanggapan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar.

J. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Untuk memperbaiki kekurangan hasil penelitian pada siklus awal, maka dilanjutkan ke siklus kedua.

1. Perencanaan ( Planning)

Tahap perencanaan pada penelitian ini meliputi : a. Menentukan pokok bahasan

b. Menentukan media yang tepat untuk pokok bahasan c. Mengembangkan skenario pembelajaran

d. Menyiapkan instrument tes (soal tes, lembar observasi) e. Membentuk kelompok siswa

f. Menyimpulkan materi

2. Tindakan (Acting)

[image:50.595.136.442.278.527.2]

Tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu menerapkan media gambar yang mengacu pada RPP dan skenario pembelajaran tentang materi yang diajarkan.

3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan atau observasi terhadap peranan media gambar dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung

4. Refleksi (Reflecting)

(51)

a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan

b. Membahas hasil evaluasi mengenai RPP, skenario,dan lain-lain.

c. Memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada hasil evaluasi, dan digunakan untuk tahap berikutnya.

5. Pengambilan Keputusan

(52)

BAB IV PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian

1. Siklus 1

a. Hasil Pengamatan

[image:52.595.114.511.286.762.2]

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MI Nurul Falah Asem Parungpanjang Bogor pada siklus I, diperoleh catatan hasil observasi kegiatan siswa. Untuk mengetahui catatan yang diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Kegiatan Siswa Kelas V Siklus I

No. Aspek yang Di amati Komentar Skor Penilaian

1 2 3 4

1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran

Masih ada yang ngobrol dengan temannya

2 Kekondusifan suasana belajar

Suasana tertib tetapi kesan terpaksa

3 Keantusiasan siswa dalam melaksanakan tugas

Ada kerja sama karena perintah guru

4 Keberanian siswa dalam mengerjakan tugas di depan kelas

Masih ada yang

canggung √

5 Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat

Masih ragu-ragu

6 Keterampilan siswa dalam menulis di papan tulis

Masih ada yang

gemetar √

7 Keberanian siswadalam bertanya

Belum berani

muncul sendiri √

8 Hubungan kerjasama antar siswa

Saling mengisi bagi siswa yang mampu

(53)

Keterangan Skor Penilaian:

4 = Sangat Baik 3 = Baik

2 = Cukup 1 = Kurang Baik

Berdasarkan data pada tabel di atas, kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran masih belum sesuai dengan harapan, karena masih adanya siswa yang kurang konsentrasi, hal itu terlihat dari adanya siswa yang selalu ngobrol dengan teman sebangkunya. Dalam kekondusifan suasana belajar, terlihat siswa sudah menciptakan suasana tertib walau masih terkesan terpaksa dan belum menunjukkan sikap disiplin. Keantusiasan siswa dalam melaksanakan tugas sudah nampak adanya kerja sama yang dilakukan siswa, namun hal itu terlaksana karena adanya perintah guru. Keberanian siswa dalam mengerjakan tugas di depan kelas masih terlihat takut dan terkesan adanya rasa canggung untuk tampil di depan rekan-rekan. Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat masih terlihat ragu-ragu dan belum nampak rasa percaya diri pada siswa. Keterampilan siswa dalam menulis di papan tulis, belum semuanya mampu menulis dengan baik

9 Suasana diskusi antar siswa

Berjalan masih

lambat √

10 Kekompakan dalam kerja kelompok

Suasana tertib namun agak mencekam

11 Kemampuan kelompok dalam menyelesaikan tugas

Anggota

kebanyakan ada yang tak aktif

12 Kemampuan ketua kelompok dalam

memimpin kelompoknya

Masih canggung sesama teman kelompok

Jumlah 28

Prosentase (%) 58,33 %

(54)

dan masih ada siswa yang gemetar berdiri di depan kelas, hal ini disebabkan karena tulisan siswa yang belum rapih (naik turun) dan kurangnya kesiapan mental dalam diri siswa. Keberanian siswa dalam bertanya juga belum terlihat adanya keberanian untuk sendiri tampil bertanya walau sebetulnya ada hal-hal yang ingin ditanyakan. Hubungan kerja sama antar siswa sudah terlihat adanya saling mengisi bagi siswa yang mampu dengan siswa yang kurang mampu. Suasana diskusi antar siswa berjalan masih lambat sehingga banyak waktu yang terbuang untuk hal-hal yang kurang efekif. Kekompakan dalam kerja kelompok sudah nampak baik dan suasananya pun terlihat tertib namun agak sedikit mencekam karena masih ada siswa yang tegang menghadapi masalah dalam diskusi. Kemampuan kelompok dalam menyelesaikan tugas masih mengandalkan teman yang pinter dalam kelompoknya, sehingga kebanyakan anggota tidak aktif. Kemampuan ketua kelompok dalam memimpin kelompoknya masih canggung karena adanya rasa tidak enak sesama teman.

Berdasarkan data dari tabel diatas, diketahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran siswa sudah menunjukkan aktivitas yang baik, hal tersebut diperoleh dengan adanya catatan nilai yang sudah menunjukkan presentase mencapai 58,33 %, namun nilai tersebut masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 85 %.

b. Hasil Belajar Pada Siklus I

(55)

diberi tes awal (pretes) untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Selain tes awal juga dilakukan tes akhir (posttes) pada siklus 1 diperoleh nilai N-Gain. Instrumen tes yang digunakan sebelumnya telah diuji validitas dan reabilitasnya sehingga instrumen ini telah layak pakai. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan media gambar berupa tes obyektif multiple choice (pilihan ganda). Untuk mengetahui nilai pemahaman yang diperoleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 dengan menggunakan rumus hitung N-Gain sebagai berikut :

Skor postes . Skor pretes g = x 100

Skor ideal . Skor pretes Dengan kategori :21

[image:55.595.113.505.294.703.2]

g tinggi: nilai (g) > 0.70 g sedang: 0.70 > (g) > 0.30 g rendah: nilai (g) < 0.30 g = tingkat pemahaman

Tabel 4. 2 Data Nilai Pretes dan Posttes Siklus Pertama

No

. Siswa Pretes Posttes

Nilai

N-Gain Kategori Keterangan

1 A1 30 70 0.57 Sedang Tercapai

2 B1 20 70 0.62 Sedang Tercapai

3 C1 25 75 0.66 Sedang Tercapai

4 D1 20 50 0.37 Sedang Belum

5 E1 35 85 0.76 Tinggi Tercapai

6 F1 35 70 0.54 Sedang Tercapai

7 G1 30 85 0.78 Tinggi Tercapai

8 H1 25 50 0.33 Sedang Belum

21

Richard R.Hake, .Analyzing Change/Gain Scores.,

(56)

9 I1 40 75 0.58 Sedang Tercapai

10 J1 35 80 0.69 Sedang Tercapai

11 K1 20 65 0.56 Sedang Tercapai

12 L1 25 75 0.66 Sedang Tercapai

13 M1 30 65 0.5 Sedang Tercapai

14 N1 15 55 0.47 Sedang Belum

15 O1 20 75 0.68 Sedang Tercapai

16 P1 30 75 0.64 Sedang Tercapai

17 Q1 30 85 0.78 Tinggi Tercapai

18 R1 30 80 0.71 Tinggi Tercapai

19 S1 20 70 0.62 Sedang Tercapai

20 T1 30 55 0.35 Sedang Belum

21 U1 35 75 0.61 Sedang Tercapai

22 V1 20 67 0.58 Sedang Tercapai

23 W1 20 55 0.43 Sedang Belum

24 X1 25 65 0.53 Sedang Tercapai

25 Y1 25 55 0.4 Sedang Belum

Jumlah 670 1727 16,49

Rata-rata 26,87 69,08

Rata-rata N- Gain 0,57 Sedang

Berdasarkan data dari tabel di atas pada nilai pretes belajar siswa nilai tertinggi 40 dan nilai terendah 15. Sedangkan pada nilai posttes nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50. Nilai rata-rata pada pretes 26,87 sedangkan pada posttes 69,08

Berdasarkan kategorisasi perolehan nialai rata-rata N Gain adalah 0,57 menunjukkan Gain sedang. Hal ini berarti menunjukkan tingkat efektivitas yang sedang atas perlakuan tindakan pembelajaran, menggunakan kontekstual pada materi keputusan bersama dalam pembelajaran PKn.

c. Lembar Observasi

(57)
[image:57.595.114.512.220.644.2]

dilakukan oleh observer yang mencatat seluruh aktivitas guru selama pembelajaran. Hasil observasi dari tindakan pertama terhadap guru sesuai dengan perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru Siklus 1

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 4.3 diatas terkait aktivitas guru dalam pembelajaran sudah baik, guru melakukan dengan baik setiap langkah-langkah yang ada di RPP, sesuai dengan data tersebut ada peningkatan hasil

No. Aspek yang Diamati Komentar Bobot Kualitatif

1 2 3 4

1 Kehadiran Guru Tepat waktu

2 Penampilan guru di depan kelas

Aktif di depan

siswa √

3 Cara menyampaikan materi

Menguasai dan

berurutan √

4 Cara Pengelolaan Kelas Suasana kelas terjangkau pengamatan

5 Suasana guru dalam penyampaian pelajaran

Siswa yang paling belakangpun bisa jelas

6 Cara guru memberi bimbingan kepada kelompok yang membutuhkan

Semua kelompok diamati dan

dibimbing √

7 Waktu yang dipergunakan Sesuai alokasi waktu √ 8 Situasi kelas yang

menyenangkan

Tidak membuat

anak takut √

9 Penataan tempat duduk siswa

Sebaiknya melingkar

10 Buku-buku pelajaran yang menunjang

Buku tersedia

Jumlah 35

Prosentase (%) 87,5 %

(58)

observasi guru pada setiap pertemuannya. Pada siklus pertama hasil yang diperoleh guru mencapai 87,5 % dengan sebutan sangat baik.

d. Refleksi

Proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada materi keputusan bersama mampu membuat siswa lebih terkondisikan untuk belajar. Media gambar dapat membuat siswa terlihat lebih aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat menyebabkan tidak adanya siswa yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun kekurangan pun masih terlihat pada beberapa aspek, misalnya dalam hal:

1) Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran ; saat pembelajaran dimulai, terlihat siswa masih kurang menunjukkan sikap disiplin hal itu terbukti dengan adanya siswa yang masih asyik ngobrol dengan teman sebangkunya padahal guru sudah memulai pembelajaran.

2) Kekondusifan suasana belajar ; siswa masih terkesan belum menyadari dirinya sebagai siswa yang sedang belajar dalam kelas, walaupun mencoba tertib tapi masih terkesan terpaksa.

3) Keantusiasan siswa dalam mengerjakan tugas ; siswa cukup antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, namun masih ada beberapa siswa yang terlihat malas.

(59)

5) Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat ; siswa masih ragu-ragu dan terlihat masih ada rasa takut untuk menyampaikan pendapatnya.

6) Keterampilan siswa dalam menulis di papan tulis ; belum semuanya mampu menulis dengan baik dan masih ada siswa yang gemetar berdiri di depan kelas,

7) Keberanian siswa dalam bertanya ; belum terlihat adanya keberanian untuk sendiri tampil bertanya walau sebetulnya ada hal-hal yang ingin ditanyakan. 8) Hubungan kerjasama antar siswa ; sudah terlihat adanya saling mengisi bagi

siswa yang mampu dengan siswa yang kurang mampu.

9) Suasana diskusi antar siswa belum terlihat hidup dan berjalan cukup lambat, interaksi antar siswa masih kaku

10) Kekompakan dalam kerja kelompok ; dari jumlah anggota kebanyakan ada yang tidak aktif

11) Kemampuan kelompok dalam menyelesaikan tugas masih mengandalkan teman yang pinter dalam kelompoknya

[image:59.595.114.513.249.536.2]

12) Kemampuan ketua kelompok dalam memimpin kelompoknya ; masih ragu dan terlihat kaku mersa tidak enak terhadap sesama teman.

Tabel 4.4 Tindakan Perbaikan Siklus 1

No. Indikator Perbaikan

1. Kesiapan siswa dalam

mengikuti pelajaran

 Diberikan motivasi terhadap siswa dalam cara mengikuti pelajaran..

(60)

2 Kekondusifan suasana belajar

 Diberikan gambaran susana yang kondusif dalam suasana belajar

3 Keantusiasan siswa dalam melaksanakan tugas

 Memberikan penguatan agar siswa selalu antusias dalam mendemontrasikan kemampuannya dan berinisiatif tuk maju kedepan

4 Keberanian siswa dalam

mengerjakan tugas di depan kelas

 Diberikan motivasi agar membiasakan diri untuk maju kedepan kelas.

5 Keberanian siswa dalam

menyampaikan pendapat

 Meyakinkan siswa untuk berani menyampaikan pendapatnya tanapa harus ragu

 Menjelaskan beberapa keuntungan dalam menyampaikan pendapat untuk berlatih mengendalikan emosi dan menguatkan mental 6 Keterampilan

siswa dalam menulis di papan tulis

 Memberikan bimbingan terhadap siswa tentang cara menulis di papan tulis dengan baik dan benar.

7 Keberanian siswa dalam bertanya

(61)

8 Hubungan kerjasama antar siswa

 Memberikan penguatan terhadap siswa agar dapat menjalin kerjasama yang baik sesame teman

9 Suasana diskusi antar siswa

 Memberikan bimbingan mengenai tatacara berdiskusi dengan kelompok.

10 Kekompakan dalam kerja kelompok

 Menjelaskan penting

Gambar

gambar-gambarnya
Gambar 2.1  Contoh Media   Gambar
Gambar 3.1 Alur dalam  siklus   PTK
gambar  ini dapat meningkatkan hasil belajar, baik dari ranah kognitif, afektif, dan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul: Dinamika Prestasi Belajar Mahasiswa Aktivis Organisasi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut

Kompetensi lulusan Program Strata 1 (S1) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari Banjarmasin didasari pada visi,

Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2020. Penerapan media pembelajaran berbasis digital

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SDN 4 Margototo dengan menggunakan model pembelajaran kooperattif tipe STAD pada mata

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara klasifikasi stroke dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien

 Energi photon sinar-X karakteristik ini bergantung pada besarnya energi elektron proyektil yang digunakan untuk melepaskan elektron dari kulit atom tertentu dan bergantung

.Gambar 4.9 merupakan bentuk gelombang yang dihasilkan untuk jenis belitan continuous disk windings pada piringan ke-1 dengan nilai tegangan maksimal yaitu 327210V

Hasil penelitian Jubaidah, Skripsi Mahasiswa Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dengan judul skripsi Perbedaan Hasil Belajar Materi