• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keyword: Definisi, teknik dekorasi, bahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keyword: Definisi, teknik dekorasi, bahan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

SENI HIAS PADA KERAMIK BAGIAN KE 2 :

Penerapan Dekorasi Clay body plastis pada benda keramik

Oleh: Sugihartono, Drs

WIDYAISWARA PPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA

Abstrak

Penampilan benda keramik perlu direncanakan sejak mulai proses pembentukan hingga penerapan dekorasi/hiasannya. Berikut ini beberapa pengertian dan teknik dekorasi : 1.Faceting merupakan metode/cara merubah bentuk bulat dengan mengiris bagian dinding luar badan keramik, sehingga terbentuk benda yang bersegi atau memiliki banyak bidang (yang bervariatif).2. Combing,istilah comb berarti sisir atau sikat. Dalam kenteks ini comb berarti suatu alat yang digunakan untuk menyisir (lebih tepat menggores) permukaan benda keramik yang telah dilapisi slip warna, hasil goresan tersebut merupa jejak garis yang berjajar, membentuk suatu ritme yang terstruktur atau tidak terstruktur. 3. Feather (efek yang tampak seperti bulu) dan marble (seperti marmer). Dekorasi feathering, combing dan marbling diperlukan slip warna tanah liat yang dituangkan pada benda keramik yang berbentuk datar atau flat pada saat kondisi benda masih basah, seperti cawan, piring dan bentuk cekung (mangkok). Penerapan slip warna harus tipis tetapi merata.Teknik marbling permukaan benda banyak didominasi hasil dengan gaya putaran (goyangan) slip pada permukaan benda keramik yang dilakukan dengan cepat dan segera dituang balik sehingga terbetuk motif-motif tidak terstruktur. 4. Impressing techniques decoration, merupakan dekorasi yang aplikasinya menggunakan alat bantu, yang dilakukan pada saat kondisi benda keramik yang masih basah. 5. Relief: dalam bahasa Inggris diartikan sebagai gambar timbul, yaitu karya seni yang diwujudkan dalam dua/tiga dimensi. Secara teknis adalah untuk membentuk permukaan yang menonjol (timbul) dan permukaan yang berongga. Relief merupakan efek hiasan timbul yang dapat ditampilkan dari hasil cetakan atau langsung dibuat diatas permukaan benda keramik. Kesemuanya teknik tersebut dikerjakan menggunakan peralatan yang sesuai dengan keteknikan. bahan yang digunakanpun disesuaikan dengan spesifikasi dekorasi.

(2)

2

A. Pendahuluan

Penerapan unsur-unsur dekorasi harus dipertimbangkan, tidak asal mendekorasi dengan cara mengiris permukaan dinding benda, menempel, mewarnai permukaan badan keramik.

Pertimbangan tersebut antara lain harus tahu bentuk--bentuk mana yang perlu di dekorasi dan kapan faktor dekorasi ini dibubuhkan. Perlu diingat juga bahwa dekorasi dapat memperindah penampilan keramik, menguatkan bahkan bisa merusak bentuk yang sudah baik.

Benda keramik merupakan benda yang banyak dibutuhkan orang, baik perorangan ataupun kelompok, sebagai keperluan individu, peralatan rumah tangga, keperluan restoran maupun elemen estetis. Penampilan benda keramik perlu direncanakan sejak mulai proses pembentukan hingga penerapan dekorasi/hiasannya. Dalam penerapan dekorasi pada benda

keramik dapat dilakukan dengan berbagai kondisi tanah liat, seperti kondisi benda masih basah (bersamaan pada waktu pembentukan), kondisi benda setengah keras/kering, dan setelah selesai pembentukan, hal ini terkait dengan keteknikan dekorasi yang akan dikerjakan. Namun demikian perlu dipikirkan pula disain dekorasi, nilai estetis dan artistiknya.

Penampilan benda keramik perlu direncanakan sejak mulai proses pembentukan hingga penerapan dekorasi/hiasannya. Dalam penerapan dekorasi pada benda keramik dapat dilakukan dengan berbagai kondisi tanah liat, seperti kondisi benda masih basah (bersamaan pada waktu pembentukan), kondisi benda setengah keras/kering, dan setelah selesai pembentukan, hal ini terkait dengan keteknikan dekorasi yang akan dikerjakan. Namun demikian perlu dipikirkan pula disain dekorasi, nilai estetis dan artistiknya.

B. Proses

1. Dekorasi teknk Faceting

a. Pengertian dekorasi teknik faceting.

Faceting merupakan

metode/cara merubah bentuk bulat dengan mengiris bagian dinding luar badan keramik, sehingga terbentuk benda yang bersegi atau memiliki banyak bidang (yang bervariatif).

Faceting disebut juga cara memotong dinding bagian luar benda keramik setelah selesai pembentukan.

Dekorasi faceting Sumber: Peter Cosentino

Sebuah alat semacam pisau pasah dan aplikasinya

Sumber: http://www.cowanauctions.com

Faceting merupakan cara yang bagus untuk mengubah dinding permukaan dengan mengiris secara acak atau teratur. Ada banyak cara untuk membuat segi banyak pada permukaan benda keramik basah atau

(3)

3

agak keras, dengan menggunakan kawat atau alat faceting khusus, dengan kawat lurus atau

bergelombang.

Cara mengiris permukaan benda keramik

dengan kawat bergelombang

Sumber: http://www.bigceramicstore.com Sebuah pitcher dengan dekorasi faceting

Sumber: PPPPTK Seni dan Budaya

b. Bahan dan alat 1). Bahan

Berbagai macam bahan untuk sebuah benda keramik dapat digunakan. Namun untuk membuat dekorasi benda keramik, yang perlu diperhatikan adalah kualitas bahan tersebut karena dapat mempengaruhi keindahan benda keramik yang dibuat. Bahan berupa tanah liat beraneka warna diantaranya adalah: Tanah Liat.

Tanah liat yang digunakan berupa jenis earthenware, stoneware ataupun porselin, tetapi yang paling prinsip adalah bahwa tanah yang digunakan telah di olah sehingga tanah tersebut memiliki criteria yang dipersyaratkan.

2). Alat

Faceting tool/(cheese slicer Untuk mengiris dinding benda dengan ketebalan relatif sama. Bahan dari logam dengan rol karet dan kawat stainless steel.

Kawat juga dapat sebagai alat pengiris dinding benda keramik. Pisau : berbagai mata pisau yang tipis dan runcing untuk mengiris, menusuk, menyobek dan melobang tanah liat.

(4)

4

Bentuk mata pisau dengan

berbagai ukuran untuk mengiris tanah liat.

Kawat pemotong (ukuran panjang 15 cm) dapat juga untuk mengiris bidang /dinding tanah liat

3). Proses Pembuatan Dekorasi teknik faceting

Irislah bagian luar benda keramik mulai dari atas kebawah menggunakan kawat pemotong, faceting tool, atau pisau.

Lakukan pengirisan secara melingkar/menyeluruh dan konsisten pada bagian luar benda.

Rapikan pada bagian bawah benda dengan menggunakan pisau.

Beberapa contoh dekorasi faceting.

(5)

5

2. Dekorasi teknik Combing

a. Pengertian Dekorasi benda keramik teknik combing

Istilah comb berarti sisir atau sikat. Dalam kenteks ini comb berarti suatu alat yang digunakan untuk menyisir (lebih tepat menggores) permukaan benda keramik yang telah dilapisi slip warna. Hasil goresan tersebut merupa jejak garis yang berjajar, membentuk suatu ritme yang terstruktur atau tidak terstruktur. Peralatan untuk ini berupa sebuah sisir yang terbuat dari kayu, pada comb jumlah gigi yang digunakan 2-5 atau paling banyak 10 gigi untuk membuat garis pararel. Baik garis lurus, garis sudut, garis lengkung dan garis zig-zag dengan slip basah dibubuhkan pada bagian permukaan benda. Dengan menggunakan alat comb atau tanpa alat, yaitu menggunakan 2-3 jari tangan akan menampakkan hasil jejak goresan yang spontan, pararel dan teratur. Dengan cara ini efek yang timbul berupa warna asli benda akan tampak. Beberapa peralatan untuk comb dapat dibuat dari kayu, sisir plastik, mata

gergaji ataupun gigi garpu.

Teknik comb dengan berbagai alat (sumber: Peter Cosentino)

Sebagai efek permukaan benda berupa tekstur, kadang jejak goresan combing digunakan untuk membubuhkan pengisi (filler) pada goresan, hal ini juga dapat disebut cara menghias dengan sederhana. Peralatan untuk ini berupa sebuah sisir yang tyerbuat dari kayu, pada comb jumlah gigi yang digunakan 2-5 atau paling banyak 10 gigi untuk membuat garis pararel.

Dekorasi teknik combing Sumber : Peter Cosentino

Menyisir slip tanah : mendorong garpu ke dalam tanah liat dan menariknya, jejak ini akan meninggalkan garis-garis sejajar dengan tepi kasar, kemudian harus dirapikan.

Menyisir slip warna: menutupi apa yang dihiasi dengan satu warna, kemudian menghiasnya dengan warna lain dengan mengikuti atau menetes dan sisir di antara mereka sehingga warna tumpang tindih dan mengintegrasikan. Hal ini dapat dilakukan langsung pada tanah liat atau bisque, hasilnya

merupkan tumpang tindih warna yang berbeda menciptakan efek yang bagus. Dekorasi Teknik Combing yang Lain

Selain teknik dekorasi combing ada teknik dekorasi lain yang hampir sama yaitu teknik feather (efek yang tampak seperti bulu) dan marble (seperti marmer). Dekorasi ini sangat populer di Inggris dan Amerika pada abad 18 dan 19. Teknik feathering, combing dan marbling diperlukan slip warna tanah liat yang dituangkan pada benda keramik yang berbentuk datar atau

flat pada saat kondisi benda masih basah, seperti cawan, piring dan bentuk cekung (mangkok). Penerapan slip warna harus tipis tetapi merata. Teknik marbling permukaan benda banyak

(6)

6

didominasi hasil dengan gaya putaran (goyangan) slip pada permukaan benda keramik yang

dilakukan dengan cepat dan segera dituang balik sehingga terbetuk motif-motif tidak terstruktur. Lihat gambar berikut ini:

Produk keramik dengan hiasan combing (sumber: Peter Cosentino)

(sumber: http://iweb.tntech.edu) (sumber: https://www.pinterest.com) Produk keramik dengan hiasan feathering

b. Bahan dan alat 1). Bahan

Berbagai macam bahan dapat digunakan untuk membuat dekorasi benda keramik, yang perlu diperhatikan adalah kualitas bahan tersebut karena dapat mempengaruhi keindahan benda keramik yang dibuat. Bahan-bahan tersebut diantaranya adalah:

Engobe (Slip Tanah Liat)

Slip merupakan tanah liat halus yang berbentuk cair/kental. Slip tanah liat yang digunakan haruslah dari jenis tanah liat yang sama, bila tidak sama akan dapat mengganggu atau mempengaruhi penampilan warna. Slip tanah liat warna untuk dekorasi benda keramik dibuat dari bahan campuran tanah lokal yang dicampur dengan pewarna, untuk menghasilkan slip warna yang terang sebaiknya menggunakan tanah liat yang agak muda atau terang/putih.

Slip tanah . (sumber : Studio Keramik P4TK Seni dan Budaya)

Pengertian Engobe

Engobe merupakan salah satu teknik dekorasi pada benda keramik yang dilakukan dengan cara melapisi permukaan badan keramik dengan slip tanah warna. Menurut James Chappell

(7)

7

(1991:141), engobe pada dasarnya berupa cairan atau slip yang dituangkan di atas tanah untuk dekorasi. Engobe terdiri dari campuran metalik oxide dan tanah liat yang sejenis.

Teknik engobe merupakan cara paling sederhana untuk mewarna sekaligus mendekorasi permukaan benda keramik yang belum dibakar.

Persyaratan Engobe

a. Menutup badan benda keramik dengan baik.

b. Engobe melekat erat pada permukaan benda keramik selama proses penyusutan, yaitu pada saat pengeringan dan pembakaran.

c. Engobe mengeras pada suhu pembakaran yang sama dengan suhu pembakaran badan keramik (biscuit).

d. Engobe tidak larut atau mengelupas di bawah lapisan glasir yang menutupinya,

Bahan untuk Engobe

Secara garis besar bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat engobe antara lain: a). Tanah liat, merupakan bahan utama untuk pewarna alami seperti kaolin, ballclay. b). Feldspar, sebagai penurun titik lebur (flux).

c). Kwarsa, sebagai pengisi/filler.

d). Borax, sebagai pengeras yang membuat lapisan engobe lebih kuat, keras dan tidak mudah terhapus sebelum dibakar.

e). Zirconium (ZrO2) dan titanium (TiO2), sebagai bahan penutup (opacifer) khusus untuk engobe warna putih, atau berwarna terang, karena engobe berwarna gelap sudah cukup menutup.

f). Oxidesi-oxidesi atau glaze-stained, sebagai pewarna/colorants.

Untuk membuat engobe sebaiknya menggunakan tanah liat berwarna terang jangan terlalu tua.

Pewarna

Bahan pewarna digunakan untuk menimbulkan warna pada tanah liat, sebaiknya digunakan tanah liat berwarna putih agar lebih leluasa dalam memberikan warna, selain itu warna yang ditambahkan dapat muncul dengan lebih jelas.

Pewarna yang dapat digunakan ada beberapa jenis. Yang utama adalah jenis pewarna oksida yang merupakan kombinasi dari oksigen dan unsur lain dalam kombinasi numerik yang berbeda, dalam oksigen hanya ada satu atom oksigen dan dua kombinasi unsur lain; dioxide mempunyai dua dua atom oksigen; trioxide mempunyai tiga atom oksigen, sampai dengan pentaoxide yang mempunyai lima atom oksigen. Selain oksida ada jenis pewarna lain yaitu stain/pigmen yang merupakan bahan pewarna glasir atau tanah liat yang terbuat dari bahan-bahan oksida logam melalui proses pembakaran (proses kalsinasi) sehingga warna yang dihasilkan menjadi lebih stabil.

Sebagai pembanding beberapa contoh pewarna dengan persentase penggunaannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Daftar pewarna oksida dan hasil bakar oksidasi.

Pewarna Persentase Hasil Pembakaran

Cobalt carbonate 0.50 % Biru sedang

(8)

8

Copper carbonate 2 % Hijau muda

Copper oxide 1 % Hijau muda

Iron oxide 2 % Coklat kemerahan

Iron chromate 2 % Abu-abu muda

Manganese carbonate

2 % Ungu muda

Chrome oxide 1 % Hijau muda

Rutile 5 % Coklat kemerahan

Vanadium stain 4 % Kuning muda

Daftar kombinasi pewarna oksida dan hasil bakar oksidasi.

Pewarna Persentase Hasil Pembakaran

Cobalt carbonate 0.50 % Ungu kebiruan Manganese carbonate 2 % Cobalt carbonate 0.50 % Biru kehijauan Copper carbonate 2 % Copper carbonate 2 % Hijau Iron oxide 2 % Cobalt carbonate 3 % Hitam berkilau Iron oxide 3 % Manganese carbonate 2.50 % Keterangan:

Hasil pembakaran dari bahan-bahan pewarna tersebut di atas terjadi pada glasir proses pembakaran oksidasi.

Pewarna oksida

Pewarna stain.

(sumber: Joaquim Chavarria)

2). Alat Comb

Untuk membuat hasil jejak yang ditinggalkan lebih lembut bervariatif sesuai banyaknya gigi yang dirancang. Comb dibuat dari bahan kayu. Mata gergaji

Untuk membuat jejak goresan pada permukaan benda kerja agak sedikit lebar, tetapi hasil goresan lebih dalam.

(9)

9

Gigi garpu

Untuk membuat jejak goresan pada permukaan benda dengan jarak antar gigi lebih kurang 1/8 inci (3 mm).

Slip trailer

Untuk mengalirkan slip tanah liat pada permukaan badan tanah liat. Ukuran tinggi 16,5 cm

Wadah

Untuk mencampur adonan pewarna dengan medium (oil atau water base).

3). Proses dekorasi keramik teknik combing Tuangkan slip warna pada permukaan benda secara merata. Kemudian goreslah dengan alat secara spontan pada permukaan benda

Dekorasi Teknik Combing yang Lain

Selain teknik dekorasi combing ada teknik dekorasi lain yang hampir sama yaitu teknik feather (efek yang tampak seperti bulu) dan marble (seperti marmer). Dekorasi ini sangat populer di Inggris dan Amerika pada abad 18 dan 19. Teknik feathering, combing dan marbling diperlukan slip warna tanah liat yang dituangkan pada benda keramik yang berbentuk datar atau flat pada saat kondisi benda masih basah, seperti cawan, piring dan bentuk cekung (mangkok). Penerapan slip warna harus tipis tetapi merata. Teknik marbling permukaan benda banyak didominasi hasil dengan gaya putaran (goyangan) slip pada permukaan benda keramik yang dilakukan dengan cepat dan segera dituang balik sehingga terbetuk motif-motif tidak terstruktur.

Dekorasi Teknik Feathering Proses Pembuatan Dekorasi

Tuangkan slip warna menggunakan trailer diatas benda keramik yang telah dilapisi warna.

(10)

10

Tuangkan slip warna lain

menggunakan trailer diatas benda keramik yang telah dilapisi warna.

Tariklah garis lurus dengan berlawanan arah menggunakan jarum.

Dekorasi Teknik Marbling (permukaan) Proses Pembuatan Dekorasi

Siapkan benda keramik berbentuk piring dalam kondisi basah.

Siapkan siip warna merah dan slip warna putih, dan atau bisa ditambah warna lain , maksimal 3 macam warna.

Tuang slip warna merah pada area yang akan dihias, tuangkan lagi warna lain, misalnya warna putih.

Goyangkan secara cepat.

(11)

11

Rapikan pada bagian pinggir benda

menggunakan spon basah.

sumber: Peter Cosentino sumber: koleksi studio keramik PPPTK SB

Piring dengan dekorasi teknik marbling permukaan

3. Dekorasi teknik Impress

a. Pengertian dekorasi teknik impress,

Impressing techniques decoration, merupakan dekorasi yang aplikasinya menggunakan alat bantu, yang sebaiknya dilakukan pada saat kondisi benda keramik yang masih basah. Peralatan bantu yang biasa digunakan berupa alat cetak (cap) dari gips atau kayu, namun media karet juga dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang telah dibuat motif. Stempelan/cetak bisa juga dibuat dari kayu, logam, gips, atau menggunakan tanah yang dibakar. Perlu diingat bahwa hasil pencetakan dengan alat bantu (cetak) tersebut menghasilkan motif yang terbalik dengan motif pada cetakannya. Berikut ini beberapa contoh hasil jejak hand tool/alat tangan yang di tekan diatas lempeng tanah.

Sumber: http://pottery.about.com sumber:http://www.veniceclayartists.com Alat pembetutkan sebagai motif

dan benda dengan dekorasi cap (timbul)

Dalam dekorasi cap/impress pola yang ditampilkan sangat beragam bentuknya, misalnya bentuk geometris, organis, bentuk-bentuk figuratif dan lainnya yang dapat diciptakan/dibuat sendiri, hasilnya akan meninggalkan jejak yang berulang-ulang.

Teknik impress diatas lempeng tanah Sumber: Peter Consentino

(12)

12

Sebagai referensi untuk menghasilkan kesan motif yang ditinggalkan dapat ditampilkan selain alat bantu (cap) tersebut diatas, dapat pula dari bentuk permukaan baut, tutup spidol, bentuk daun yang memiliki tekstur timbul yang dapat digali dari bentuk-bentuk alam. Teknik stempelan/cap dapat diterapkan pada keramik dengan menekankan sebuah stempelan pada permukaan benda keramik.

Teknik ini dipergunakan apabila kita menginginkan suatu hiasan atau motif yang seragam.

Hiasan Kendi dengan teknik impress Sumber: Peter Consentino

b. Bahan dan alat 1). Bahan

Berbagai macam bahan untuk sebuah benda keramik dapat digunakan. Namun untuk membuat dekorasi benda keramik, yang perlu diperhatikan adalah kualitas bahan tersebut karena dapat mempengaruhi keindahan benda keramik yang dibuat. Bahan berupa tanah liat beraneka warna diantaranya adalah: Tanah Liat.

Tanah liat yang digunakan berupa jenis earthenware, stoneware ataupun porselin, tetapi yang paling prinsip adalah bahwa tanah yang digunakan telah di olah sehingga tanah tersebut memiliki criteria yang dipersyaratkan.

2). Alat

Rolled decoration tools

Untuk membuat dekorasi, berupa alat cap yang aplikasinya digulungkan dengan tangan pada permukaan benda keramik yang masih basah. Alat ini dibuat dari gips, biskuit, atau kayu.

Cap/stamp

Untuk membuat dekorasi dengan cara menekannya pada permukaan dinding benda, dibuat dari batangan gips yang telah diberi motif. Alat ini dibuat dari gips, biskuit, kayu. atau dibuat dari tanah liat yang dibakar.

(13)

13

Rolled decoration dengan motif, dilengkapi

dengan handle. Dan juga alat dekorasi (rol) tanpa handle.

3. Proses pembuatan dekorasi teknik impress Lakukan penghiasan dengan cara menekan motif alat cetak pada dinding benda keramik atau tile sesuai rancangan disain yang dibuat.

Lakukan penghiasan dengan cara menekan alat dekorasi cetak yang berupa rol decoration kemudian diputar dengan hati-hati.

4. Dekorasi teknik Relief

a. Pengertian dekorasi keramik teknik relief

Relief: dalam bahasa Inggris diartikan sebagai gambar timbul, yaitu karya seni yang diwujudkan dalam dua/tiga dimensi. Secara teknis adalah untuk membentuk permukaan yang menonjol (timbul) dan permukaan yang berongga. Relief (Ing): adalah kenis karya seni rupa iga dimensi yang nilai perwujudannya ditekankan pada penataan dalam dan dangkalnya (timbul atau dalam) suatu permukaan. Relief merupakan efek hiasan timbul yang dapat ditampilkan dari hasil cetakan atau langsung dibuat diatas permukaan benda keramik. Dekorasi relief ini langsung dibuat diatas benda keramik pada dasarnya dilakukan dengan mengurangi atau menambahkan tanah liat pada obyeknya. Dari teknik ini dapat ditampilkan berbagai obyek yang bervariatif seperti: relief ceritera, motif geometris dan sebagainya.

(14)

14

.Relief berbahan tanah liat sumber: PPPPTK Seni dan Budaya

Teknik ini dilakukan pada benda keramik yang masih basah agar dapat menempel dengan kuat. Benda keramik yang dapat didekorasi dengan teknik ini berupa vas bunga, piring hias, canister, tile dan lain sebagainya.

Relief tembus: adalah suatu gambar timbul yang dalam mewujudkan obyeknya dengan jalan mengikis bidang dasarnya sehingga berlubang.

Relief tinggi: adalah suatu gambar timbul yang perwujudan obyeknya lebih tinggi atau muncul dari permukaan bidang relief.

Dekorasi relief pada tempat surat. Sumber: PPPPTK Seni dan Budaya

b. Bahan dan alat 1). Bahan

Berbagai macam bahan untuk sebuah benda keramik dapat digunakan. Namun untuk membuat dekorasi benda keramik, yang perlu diperhatikan adalah kualitas bahan tersebut karena dapat mempengaruhi keindahan benda keramik yang dibuat. Bahan berupa tanah liat beraneka warna diantaranya adalah: Tanah Liat.

Tanah liat yang digunakan berupa jenis earthenware, stoneware ataupun porselin, tetapi yang paling prinsip adalah bahwa tanah yang digunakan telah di olah sehingga tanah tersebut memiliki criteria yang dipersyaratkan.

2). Alat

Butsir kawat (wire modelling tools)

Untuk merapikan, mengerok, membentuk detail, menghaluskan, dan membuat tekstur benda kerja. Ukuran: panjang 22 cm, tangkai dari kayu sawo dan kawat stainless steel.

Butsir kayu (wood modelling tools)

Untuk menghaluskan, membentuk detail, merapikan, membuat dekorasi benda kerja. Ukuran: panjang 22 cm, bahan kayu sawo.

(15)

15

3). Proses Pembuatan Dekorasi

Buatlah lempengan tanah liat dan buatlah pula bagian-bagian dekorasi yang akan ditempel.

Potonglah lempengan tanah liat, kemudian pasanglah komponen obyek pada lempengan tanah.

Lakukan penyelesaian akhir dengan merapikan bagian tepi obyek.

Produk relief yang telah di selesai dibuat.

relief dekoratif sumber : http://upload.wikimedia.org relief realis sumber : http://cdn.c.photoshelter.com Dekorasi relief

(16)

16

Referensi

Cosentino, Peter. 1990. The encyclopedia of pottery techniques. London: Quarto Publishing Plc. Cosentino, Peter. 1993. Creative pottery: A complete guide to designing, making, and decorating

ceramics. London: Tiger Book International Plc.

Hammer, Frank and Janet. 1986. The potters dictionary of materials and techniques. London: A & C Black.

Fournier, Robert. 1986. Illustrated dictionary of pottery decoration. New York: Prentice Hall Press. Suwardono. 2002. Mengenal keramik hias. CV.Yrama Widya, Bandung

Paak, Carl E. 1981. The decorative touch, how to decorate, glaze, and fire your pots. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Prasidha Adhikriya. 1992/1993. Desain kerajinan keramik. Depdikbud, Ditjen dikdasmen, Dit. Dikmenjur.

Shafer, Thomas. 1976. Pottery decoration. New York: Watson-Guptill Publications. Internet:

http://ceramicdictionary.com/en/c/170/combing www.bayriverpottery.

(17)

17

Biodata Penulis

Nam a

:

Sugihartono. Drs

N IP

:

19590526 199103 1 002

Pangkat/Gol

:

P em bi na Tk I/ IV a

J abat an

:

W i d yai s wa ra Mad ya

Uni t K erj a

:

J l . Kal i ur an g Km . 12,5 Kl i don, S u k oharj o ,

N ga gl i k , S l em an, Y o g ya k art a 5558 1.

Tel p/ f ax : (0274) 8 9 5803,895 804, 895 80 5. Fax ;

(0274 ) 8958 04, 8 958 05.

Referensi

Dokumen terkait

KUALITAS FISIK TELUR ITIK MOJOSARI YANG DIBERIKAN IKAN SAPU-SAPU BASAH ( Hyposarcus pardalis ) DAN DUCKWEED SEGAR.. (

CalTPA (2014) menyebutkan bahwa setiap SSP terdiri dari empat prinsip yang perlu dikembangkan yaitu pengembangan pedagogi yang sesuai, penyesuai isi materi, cara

1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. 2) Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik.

Keberkesanan model pengukuran prestasi LAKIP yang diguna pakai kerajaan dalam pengukuran prestasi pada masa kini khasnya pada bagian pembangunan berkesan sehingga

Untuk posisi saddle point (S) juga cenderung mengalami pergeseran ke arah yang mendekati (ke arah depan dan bawah) reversed Ahmed model jika dibandingkan tanpa kontrol aliran

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu merupakan penjabaran dari visi, misi, program, dan kegiatan dalam bentuk rencana

Desain program yang tepat akan memudahkan perawat dalam input kegiatan yang dilakukan sesuai prinsip perawatan anak, termasuk desain program yang terkait dengan jadual

Sebanyak 56,67% siswa (17 orang) memilih opsi jawaban 3 yang merupakan jawaban benar karena garis normal digambarkan tegak lurus terhadap bidang singgung cermin