• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Ir. Sartono, M. Si NIP R E N S T R A D I S D I K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Ir. Sartono, M. Si NIP R E N S T R A D I S D I K"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pendidikan

Kabupaten Tanah Bumbu disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) 2016–2021 dan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP) 2011–2030 Kabupaten Tanah Bumbu, serta Renstra

Kementerian Pendidikan Nasional. Yang telah direvisi.

Rencana Strategis Tahun 2016

– 2021 Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah

Bumbu merupakan penjabaran dari visi, misi, program, dan kegiatan dalam

bentuk rencana yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama kurun

waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada atau mungkin timbul,

nilai–nilai dan faktor–faktor penentu keberhasilan tujuan pembangunan

pendidikan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan

yang diinginkan dan dapat dicapai. Dengan demikian, Renstra ini berfungsi

sebagai pedoman arah dalam upaya mencapai tujuan pembangunan pendidikan

di Kabupaten Tanah Bumbu dan menjadi media komunikasi lintas fungsional

semua elemen di SKPD Dinas Pendidikan dalam melaksanakan dan

menjabarkan tugas dan fungsinya.

Oleh karena itu Renstra ini perlu difahami dan dimanfaatkan oleh seluruh jajaran

Dinas Pendidikan serta oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam

menyusun rencana, pelaksanaan, dan pengendalian program pembangunan

bidang pendidikan secara sinergis dan berkesinambungan.

Batulicin, Januari 2016

Kepala Dinas Pendidikan

Ir. Sartono, M. Si

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik

Indonesia tahun 1945 dinyatakan bahawa salah satu tujuan Negara Republik

Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu setiap warga

Negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai

dengan minat bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, ras,

etnis dan gender. Pemerataan pendidikan yang bermutu akan membekali

masyarakat dengan intelektualitas dan keterampilan hidup agar mampu

menjadi pelaku dalam pembangunan.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur

dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada Satuan Kerja Pemerintahan

Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra), dengan

koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan daerah.

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) berpedoman kepada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), mengacu kepada

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta dengan

memperhatikan RPJM Nasional.

Berdasarkan hal tersebut maka Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu

bersama-sama dengan para pejabat struktural dan staf Dinas Pendidikan

menyusun Rencana Strategis Tahun 2016-2021 yang merupakan dokumen

perencanaan lima tahunan Dinas Penidikan yang memuat visi, misi, tujuan,

sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di bidang

(3)

pendidikan berdasarkan kondisi dan potensi daerah di Kabupaten Tanah

Bumbu.

1.2 Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan

Selatan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 22,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4265);

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

4. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

5. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

7. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Kewenangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan Nasional;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman dan

Penerapan standar Pelayanan Minimal;

(4)

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang , Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4817);

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

17. Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2014 tentang Tugas

Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Unsur-Unsur Organisasi

Dinas Pendidikan;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 16 Tahun 2011

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu Tahun 2006-2025.

19. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor

…Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu Tahun 2016-2021.

(5)

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan adalah:

1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam

melaksanakan tugas untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang

pendidikan sehingga tujuan, program sasaran dan kegiatan yang telah

ditetapkan dalam kurun waktu 2016-2021 dapat tercapai.

2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi

dengan instansi terkait, monitoring, analisis, dan evaluasi kegiatan baik

secara internal maupun eksternal.

3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders)

tentang rencana pembangunan tahunan.

4. Menjadi kerangka dasar bagi Dinas Pendidkan dalam upaya

meningkatkan kualitas perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan

pembangunan pendidikan.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten

Tanah Bumbu adalah :

1. Merencanakan

pelaksananan

dan

pengelolaan

pembangunan

pendidikan pada lingkungan yang semakin kompetitif.

2. Sebagai pedoman pembangunan dan pengembangan pendidikan lima

tahunan

3. Sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Dinas Pendidikan

4. Sebagai acuan dalam mengelola keberhasilan organisasi secara

sitematik, terarah, terkendali dan berkesinambungan.

5. Sebagai landasan pengembangan pemikiran, sikap, dan tindakan

pelaksana dalam melaksanakan program dan kegiatan Dinas Pendidikan.

6. Sebagai landasan peningkatkan pelayanan dan pengelolaan pendidikan

menuju terciptanya pelayanan prima.

7. Sebagai alat/sarana koordinasi dan komunikasi antar pemangku

kepentingan (stakeholders).

(6)

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Penidikan 2016-2021 ini terdiri dari 7

(tujuh) bagian sesuai dengan Permendagri Nomor 54 tahun 2010, yaitu:

BAB I. :

Pendahuluan

Pada bagian ini dijelaskan Latar Belakang, Landasan Hukum,

Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penyusunan.

BAB II. :

Gambaran Pelayanan

Pada bagian ini mendeskripsikan bagaimana gambaran

pelayanan pada Dinas Pendidikan menyangkut Tugas Pokok

dan Fungsi, kapasitas dan jenis pelayanan.

BAB III. :

Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi

Pada bagian ini uraian tugas pokok dan fungsi dipertegas

dalam bentuk pembahasan isu-isu strategis, target capaian,

program proritas serta analisis isu strategis.

BAB IV. :

Visi dan Misi

Pada bagian ini menyajikan visi dan misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan Dinas Pendidikan

BAB V

:

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran dan Pendanaan Indikatif.

Pada bagian ini dijelaskan tentang rencana program, kegiatan,

indikator kinerja termasuk sasaran yang akan dicapai dan

dikaitkan dengan pendanaan indikatif setiap program dan

kegiatan.

BAB VI :

Indikator Kinerja Dinas Pendidikan yang Mengacu pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD

Bagian ini berisi tentang penjabaran indikator kinerja sesuai

dengan tujuan dan sasaran untuk direalisasikan selama lima

tahun ke depan.

(7)

Pada bagian ini dikemukakan hal-hal penting yang menjadi

perhatian berkaitan dengan pelaksanaan, pengendalian dan

evaluasi renstra.

(8)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN TANAH BUMBU

2.1 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan

Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu disusun

berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah

Bumbu, dengan uraian sebagai berikut.

1. Kepala Dinas

a. Tugas:

Dinas

Pendidikan mempunyai

tugas melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas

pembantuan di bidang pendidikan.

b. Fungsi:

1) Perumusan kebijakan operasional di bidang pendidikan sesuai

dengan kebijakan nasional dan provinsi yang ditetapkan oleh

bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

2) Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan bidang

sekolah dasar;

3) Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan bidang

sekolah menengah pertama;

4) Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan

bidang sekolah menengah atas/kejuruan;

5) Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan

bidang pendidikan non formal dan informal;

6) Pengelolaan urusan ketatausahaan;

(9)

2. Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris

Tugas Sekretaris adalah melaksanakan pembinaan administrasi yang

meliputi pembinaan penyusunan program dan rencana kerja Dinas,

keuangan, umum dan kepegawaian, keprotokolan, evaluasi, dokumentasi

dan pelaporan serta memberikan pelayanan teknis administratif kepada

semua unsur organisasi Dinas Pendidikan dengan membawahi sub-sub

bagian berikut :

a) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dengan tugas pokok dan

fungsi

melaksanakan

pengumpulan

dan

pengelolaan

data,

penyusunan

program

dan

rencana

kerja

dinas,

dan

menyelenggarakan kegiatan pengelolaan keuangan dinas.

b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok dan

fungsi melaksanakan kegiatan pengelolaan urusan surat menyurat,

penggandaan, rumah tangga, perlengkapan, pendistribusian,

keprotokolan kehumasan dan ketatalaksanaan serta pengelolaan

kepegawaian

c) Sub Bagian Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan dengan tugas

pokok dan fungsi melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data,

dalam rangka pelaksanaan kegiatan evaluasi, pendokumentasian dan

pelaporan kegiatan unsur-unsur organisasi Dinas Pendidikan.

3. Bidang Sekolah Dasar

Bidang Sekolah Dasar mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan

penyiapan perumusan kebijakan teknis dan penyelenggaraan kegiatan di

bidang sekolah dasar dengan membawahi seksi-seksi berikut ini.

a) Seksi pemberdayaan sekolah, kesiswaan dan PKLK mempunyai

tugas pokok dan fungsi menyiapkan bahan penyusunan program dan

petunjuk teknis kegiatan dibidang pemasaran, promosi, dan investasi

(10)

usaha pendidikan sekolah dasar dan pendidikan khusus layanan

khusus;

b) Seksi pembelajaran, pengujian dan ketenagaan mempunyai tugas

pokok dan fungsi menyiapkan bahan dan petunjuk teknis kegiatan

bidang pembelajaran, pengujian dan ketenagaan sekolah dasar;

c) Seksi sarana dan prasarana mempunyai tugas pokok dan fungsi

menyiapkan bahan penyusunan program dan petunjuk teknis kegiatan

bidang sarana dan prasarana sekolah dasar.

4. Bidang Sekolah Menengah Pertama

Bidang Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas pokok dan fungsi

menyiapkan rumusan kebijakan teknis dan penyelenggaraan kegiatan di

bidang sekolah menengah pertama dengan membawahi seksi-seksi

berikut ini.

a) Seksi pemberdayaan sekolah, kesiswaan dan PKLK mempunyai

tugas pokok dan fungsi menyiapkan bahan penyusunan program dan

petunjuk teknis kegiatan dibidang pemasaran, promosi, dan investasi

usaha pendidikan sekolah menengah pertama dan pendidikan khusus

dan layanan khusus;

b) Seksi pembelajaran, pengujian dan ketenagaan mempunyai tugas

pokok dan fungsi menyiapkan bahan dan petunjuk teknis kegiatan

bidang pembelajaran, pengujian dan ketenagaan sekolah menengah

pertama;

c) Seksi sarana dan prasarana mempunyai tugas pokok dan fungsi

menyiapkan bahan penyusunan program dan petunjuk teknis kegiatan

bidang sarana dan prasarana sekolah menengah pertama.

(11)

Bidang sekolah menengah atas/kejuruan mempunyai tugas pokok dan

fungsi melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang

sekolah menengah atas/kejuruan dengan membawahi seksi-seksi

berikut ini.

a) Seksi pemberdayaan sekolah, kesiswaan dan PKLK mempunyai

tugas pokok dan fungsi menyiapkan bahan penyusunan program dan

petunjuk teknis kegiatan dibidang pemasaran, promosi, dan investasi

usaha pendidikan sekolah menengah atas/kejuruan dan pendidikan

khusus layanan khusus;

b) Seksi pembelajaran, pengujian dan ketenagaan mempunyai tugas

pokok dan fungsi menyiapkan bahan dan petunjuk teknis kegiatan

bidang pembelajaran, pengujian dan ketenagaan sekolah menengah

atas/kejuruan;

c) Seksi sarana dan prasarana mempunyai tugas pokok dan fungsi

menyiapkan bahan penyusunan program dan petunjuk teknis kegiatan

bidang sarana dan prasarana sekolah menengah atas/kejuruan.

6. Bidang Pendidikan Non Formal

Bidang Pendidikan Non Formal mempunyai tugas pokok dan fungsi

melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengawasan pengelolaan,

dan pengendalian pendidikan non formal dengan membawahi

seksi-seksi berikut ini.

a) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini dengan tugas pokok dan fungsi

menyiapkan bahan pembinaan, pengembangan, pengawasan,

pengelolaan dan pengendalian pendidikan anak usia dini.

b) Seksi Pendidikan Non Formal dengan tugas pokok dan fungsi

menyiapkan bahan pembinaan, pengembangan, pengawasan,

pengelolaan dan pengendalian pendidikan non formal.

c) Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal dengan tugas

pokok dan fungsi menyiapkan bahan teknis pengadaan, pengelolaan,

(12)

pengembangan, pemeliharaan, dan pengawasan sarana bantuan

bidang pendidikan non formal dan informal.

Selain itu, Dinas Pendidikan juga memiliki Unit Pendidikan Kecamatan (UPK)

di masing-masing Kecamatan yang dikepalai oleh Kepala UPK, Kepala TU

UPK dan dibantu oleh beberapa orang staf. UPK berfungsi sebagai

perpanjangan tangan Dinas Pendidikan dalam memaksimalkan pelayanan

mengingat sebaran sekolah yang dilayani cukup luas. Jumlah UPK yang

dikelola ada 10 Unit.

Dalam memberikan pembinaan langsung ke masing-masing jenjang sekolah

dilakukan oleh Pengawas dan oleh Penilik Pendidikan Non Formal di

lembaga pendidikan.

Tabel 2.1

Data Pokok pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu

No

Komponen

Jumlah

1.

Kantor Dinas Kabupaten

1 buah

• Pegawai Negeri Sipil

40 org

• Pegawai Tidak Tetap (PTT)

33 org

2.

Unit Pendidikan Kecamatan (UPK)

10 buah

• Pegawai Negeri Sipil

31 org

• Pegawai Tidak Tetap (PTT)

51 org

3.

Pengawas/Penilik

• Pengawas TK/SD

25 org

• Pengawas Dikmen (SMP/SMA/SMK)

12 org

(13)

Gambar 2.1

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

KEPALA

DINAS

SEKRETARIS

BIDANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BIDANG PENDIDIKAN NON FORMAL BIDANG SEKOLAH DASAR

SEKSI PEMBERDAYAAN SEKOLAH, KESISWAAN, PENDIDIKANKESETARAAN

DAN LAYANAN KHUSUS SD

SEKSI SARANA DAN PRASARANA SD

SEKSI PEMBELAJARAN, PENGUJIAN DAN KETENAGAAN SMA

SEKSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SEKSI PENDIDIKAN NON FORMAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PEMBELAJARAN, PENGUJIAN DAN KETENAGAAN SD BIDANG SEKOLAH MENENGAH ATAS

SEKSI PEMBERDAYAAN SEKOLAH, KESISWAAN, PENDIDIKANKESETARAAN

DAN LAYANAN KHUSUS SMP

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUB BAGIAN EVALUASI, DOKUMENTASI DAN PELAPORAN

SEKSI SARANA DAN PRASARANA SMA

SEKSI SARANA DAN PRASARANA PNF SEKSI PEMBELAJARAN,

PENGUJIAN DAN KETENAGAAN SMP

SEKSI PEMBERDAYAAN SEKOLAH, KESISWAAN, PENDIDIKANKESETARAAN

DAN LAYANAN KHUSUS SMP

SEKSI SARANA DAN PRASARANA SMP

(14)

2.2 Sumber Daya Dinas Pendidikan

Kondisi sarana prasarana termasuk aparatur pengelola sangat menentukan

kualitas pendidikan. Sehingga kualitas sarana prasarana terus diupayakan

ketersediaannya. Saat ini Dinas Pendidikan, mengelola beragam aset yang

sebagian besar tersebar pada sekolah-sekolah di semua jenjang pendidikan.

1. Tingkat TK/RA/BA

Tabel 2.2

Data Pokok PAUD/TK/RA/BA

No

Komponen

Jumlah

1.

Sekolah :

1. PAUD Terpadu

67

2. TK

132

3. KB

50

4. TPA

2

2.

Siswa

13.148

3.

Guru

1374

4.

Sarana

Ruang Kelas

647

Ruang Guru

25

Ruang Kepala Sekolah

15

Ruang Serbaguna

5

(15)

Tabel 2.3

Data Pokok SD/MI

No

Komponen

Jumlah

1.

Sekolah

208

2.

Siswa

35237

3.

Guru

2609

4.

Sarana

Ruang Kelas

1631

Ruang Guru

126

Ruang Perpustakaan

99

Ruang Kesehatan

60

Ruang Kepala Sekolah

102

Gudang

95

Serba guna

35

Sarana Olahraga

89

Laboratorium

10

3. Tingkat SLTP/MTs

Tabel 2.4

Data Pokok SLTP/MTs.

No

Komponen

Jumlah

1.

Sekolah

81

2.

Siswa

13.894

3.

Guru

775

4.

Sarana

Ruang Kelas

421

Ruang Guru

56

Ruang Perpustakaan

42

(16)

Ruang Kesehatan

21

Ruang Kepala Sekolah

63

Sarana Ibadah

54

Serba guna

10

Sarana Olahraga

45

Ruang Laboratorium

49

4. Tingkat SMA/MA/SMK

Tabel 2.5

Data Aset dan Data Pokok SMA/MA/SMK

No

Komponen

Jumlah

1.

Sekolah

38

2.

Siswa

9898

3.

Guru

691

4.

Sarana

Ruang Kelas

334

Ruang Guru

11

Ruang Perpustakaan

14

Ruang Kesehatan

25

Ruang Kepala Sekolah

33

Sarana Ibadah

15

Serba guna

3

Sarana Olahraga

26

WC

243

Pagar

Parkir

13

Kantin

17

Laboratorium Komputer

25

Laboratorium Bahasa

3

(17)

Laboratorium Fisika

2

Laboratorium Kimia

8

Laboratorium Biologi

3

Whorkshop/bengkel

4

Lab Kejuruan/Praktik siswa

19

Data Pokok Pendidikan Non Formal (KF, Paket A, Paket B dan Paket C)

Tabel 2.6

Data Aset Pada Jalur Pendidikan Non Formal

No

Variabel

2015/2016

KF

Paket A

Paket B

Paket C

JLH

1.

Warga Belajar

1425

1160

180

329

3094

2.

Kelompok Belajar

105

7

9

15

136

3.

PKBM

9

5

7

10

31

4.

Tutor

105

16

54

95

270

5.

Pengelola

105

5

9

10

129

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan

2.3.1 Kinerja Pelayanan Berdasarkan Tupoksi

Kinerja pelayanan diukur berdasarkan capaian indikator sasaran yang telah

dituangkan dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan tahun 2016 - 2021,

dimana sasaran telah dijabarkan dalam beberapa program dan kegiatan,

dengan maksud agar setiap kegiatan yang hendak dilakukan dapat lebih

disesuaikan dengan lingkungan. Kegiatan-kegiatan inilah yang kemudian

akan menjadi isi dari Rencana Kinerja Tahunan (RKT) pada tahun

berikutnya.

(18)

Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan kegiatan merupakan

prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah

target kinerja yang ditetapkan. Target kinerja ini merupakan komitmen dari

pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang

diinginkan dari setiap sasaran dan kegiatan yang dilakukan. Selanjutnya

pada akhir tahun 2021, target kinerja (performance plan) akan dibandingkan

dengan realisasinya (performance result), sehingga diketahui celah kinerja

(performance gap). Celah kinerja ini kemudian dianalisis untuk diketahui

penyebab ketidakberhasilan dan selanjutnya terhadap kekurangan yang

terjadi akan ditetapkan strategi untuk peningkatan kinerja di masa datang

(performance improvement). Pengukuran pencapaian sasaran, indikator

yang dipakai adalah indikator absolut. Jadi, nilai capaian sasaran bukan lagi

hasil operasi aritmatika pembobotan bertingkat mulai dari kegiatan,

meningkat ke program, akhirnya hingga ke sasaran. Capaian absolut

sasaran ini sendiri secara logika-apriori dideduksikan dari hubungan

sebab-akibat antara sasaran dengan kegiatan pendukungnya. Oleh karena itu,

pengukuran tetap dimulai dari pengukuran kinerja kegiatan. Pengukuran

keberhasilan suatu kegiatanmenggunakan indikator kinerja yaitu berupa

indikator kinerja input, output dan outcome. Dalam kaitan deduktif, maka

capaian indikator sasaran umumnya dikaitkan dengan capaian outcome

kegiatan yang dianggap sebagai penggerak kinerja terdekat.

Capaian indikator kinerja Dinas Pendidikan dengan mengacu pada Renstra

2011–2015, diuraikan sebagai berikut :

(19)

Tabel 2.7

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan

Kabupaten Tanah Bumbu

Tahun 2011 s.d 2015

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 2011 2012 2013 2014 2015 T R % T R % T R % T R % T R % Meningkatnya Angka Melek Huruf

96,90 Angka Melek Huruf 95,33% 95,70% 100% 95,95% 95,82% 99,86% 96,41% 95,87% 99,43% 96,53% 96,00% 99,55% 96,90% 96,02% 99,09%

Meningkatnya Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,3 thn Angka Rata-rata Lama Sekolah 7,70% 7,30% 95% 7,56% 7,40% 94,87% 7,63% 7,54% 98,82% 8.00 th 7.93 th 99,12% 8.30 th 7.98 th 87,47% Meningkatnya APK PAUD Mencapai 54% APK PAUD 41,90% 51,20% 122% 44,65% 52,44% 117,45% 47,32% 53,99% 114,09% 50,16% 55,20% 110,00% 54,00% 59,81% 110,80% Meningkatnya APK SMP/MTsI

Mencapai 100% APK SMP/MTsI 96,94% 86,59% 89,32% 97,71% 89,32% 91,41% 98,47% 89,80% 91,20% 99,24% 92,80% 93,51% 100,00% 93,01% 93,01% Meningkatnya APK SMA/SMK/MA Mencapai 75% APK SMA/SMK/MA 61,84% 60,76% 98,25% 62,64% 66,95% 106,88% 64,01% 63,80% 99,67% 70,02% 68,44% 97,74% 75% 72,23% 96,31% Meningkatnya APM SD/MI Mencapai 100% APM SD/MI 89,25% 98,25% 110% 98,85% 98,98% 100,13% 99,20% 99,27% 100,07% 99,30% 99,33% 100,03% 100,00% 99,35% 99,35% Meningkatnya APM SMP/MTS Mencapai 80.10% APM SMP/MTs 61,09% 61,09% 100,00% 63,14% 63,14% 100,00% 64,50% 63,14% 97,89% 70,65% 72,84% 103,00% 80,10% 73,64% 91,94%

(20)

Meningkatnya APM SMA/SMK/MA Mencapai 60,87% APM SMA/SMK/MA 45,28% 42,28% 93,37% 46,05% 46,05% 100,00% 50,65% 46,85% 92,49% 54,40% 56,40% 103,67% 60,87% 60,51% 99,41% Meningkatnya Kelulusan SD/MI Mencapai 100% Presentasi Kelulusan SD/MI 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 99,98% 99,98% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Meningkatnya Kelulusan SMP/MTs Mencapai 100% Presentasi Kelulusan SMP/MTs 100,00% 99,62% 99,62% 100,00% 99,85% 99,85% 100,00% 99,86% 99,86% 100,00% 99,92% 99,92% 100,00% 99,12% 99,12% Meningkatnya kelulusan SMA/SMK/MA Mencapai 100% Prosentasi kelulusan SMA/SMK/MA 100,00% 99,45% 99,45% 100,00% 99,64% 99,64% 100,00% 99,34% 99,34% 100,00% 98,54% 98,54% 100,00% 100,00% 100,00% Meningkatnya Rasio/ Perbandingan Siswa SMA/SMK 50:50 Prosentasi Rasio/ Perbandingan SMA/SMK/MA 43:57% 51:49% 49 45:55% 49:51% 108,89% 46 : 54 46 : 54 100,00% 48:52:00 46:53:00 110,00% 50:50% 42:58% 116:84% Meningkatnya Kualifikasi Pendidikan Guru TK/RA/BA/KB Mencapai 10% Prosentasi Guru TK/RA/BA/KB Berkualifikasi S1 3,74% 3,22% 86,10% 4,24% 3,72% 87,73% 5,62% 5,46% 97,15% 7,92% 26,55% 335,00% 10,00% 41,57% 415,70% Meningkatnya Kualifikasi Pendidikan Guru SD/MI Mencapai 50% Prosentasi Guru SD/MI Berkualifikasi S1 33,16% 33,72% 101,69% 38,16% 34,32% 89,94% 45,18% 44,65% 98,83% 45,20% 61,24% 135,00% 50,00% 79,29% 158,58% Meningkatnya Kualifikasi Pendidikan Guru SMP/MTs Mencapai 94% Prosentasi Guru SMP/MTs Berkualifikasi S1 84,26% 82,72% 98,17% 88,20% 86,70% 98,30% 92,65% 91,54% 98,80% 92,90% 92,19% 99,34% 94,00% 93,47% 99,44% Meningkatnya Kualifikasi Pendidikan Guru SMA/SMK/MA Mencapai 98% Prosentasi Guru SMA/SMK/MA Berkualifikasi S1 93,71% 87,23% 93,09% 95,28% 89,68% 94,12% 96,78% 94,85% 98,05% 96,95% 97,47% 100,53% 98,00% 98,29% 100,30%

(21)

Meningkatnya Guru

Bersertifikasi Prosentasi Guru Bersertifikasi 34,13% 23,21% 68,00% 41,85% 29,91% 71,47% 49,56% 40,01% 80,73% 49,80% 43,02% 86,38% 50,00% 50% 45% Meningkatnya Prosentase SD/MI Memiliki Perpustakaan Mencapai 45% Prosentase SD/MI Memiliki Perpustakaan 23,88% 25,37% 106,24% 23,88% 29,85% 125,00% 24,01% 29,90% 124,32% 35,00% 49,03% 117,00% 45,00% 49,52% 102,56% Meningkatnya Prosentase SMP/MTs Memiliki Perpustakaan Mencapai 75% Prosentase SMP/MTs Memiliki Perpustakaan 56,14% 24,81% 44,19% 56,14% 25,64% 45,67% 57,80% 56,96% 95,59% 65,00% 58,02% 89,26% 75,00% 59,03% 78,71% Meningkatnya Prosentase SMA/SMK/MA Memiliki Perpustakaan Mencapai 80% Prosentase SMA/SMK/MA Memiliki Perpustakaan 35,29% 34,82% 98,67% 35,29% 39,39% 111,62% 50,79% 48,64% 92,00% 60,00% 51,35% 85,58% 80,00% 54,05% 67,56% Meningkatnya Prosentase TK/KB/RA Terakreditasi Minimal B Prosentase TK/KB/RA Terakreditasi Minimal B 2,68% 2,62% 97,76% 4,03% 2,81% 69,71% 4,87% 4,73% 96,71% 7,12% 22,91% 321,00% 20,25% 23,20% 114,60% Meningkatnya Prosentase SD/MI Terakreditasi Minimal B Prosentase SD/MI Terakreditasi Minimal B 20,37% 21,78% 106,9% 22,22% 20,91% 92,21% 7,80% 7,32% 91,28% 10,15% 10,09% 490,00% 45,00% 48,19% 107,10% Meningkatnya Prosentase SMP/MTS Terakreditasi Minimal B Prosentase SMP/MTs Terakreditasi Minimal B 3,98% 4,80% 120,6% 6,47% 5,28% 81,61% 25,12% 21,51% 83,68% 35,50% 45,67% 128,00% 50,00% 21,63% 43,26% Meningkatnya Prosentase SMA/SMK/MA Terakreditasi Minimal B Prosentase SMA/SMK/MA Terakreditasi Minimal B 14,71% 15,21% 103,4% 17,65% 5,28% 81,61% 19,32% 18,91% 94,36% 57% 64,86% 137,00% 71,43% 70,27% 98,38%

(22)

Meningkatnya Prosentase Siswa SMK diterima DUDI Prosentase Siswa Lulusan SMK diterima DUDI 20,00% 13,00% 65,00% 40,00% 10,00% 25,00% 40,00% 13,00% 32,50% 40,00% 13,81% 27,62% 50,00% 27,92% 55,84% Meningkatnya Prosentase SD/MI Melaksanakan MBS Mencapai 10% Prosentase SD/MI Melaksanakan MBS 1,99% 1,72% 86,43% 3,98% 2,02% 50,75% 4,75% 15,68% 330,11% 5,98% 34,13% 186,00% 10% 36,05% 360,50% Meningkatnya Prosentase SMP/MTs Melaksanakan MBS Mencapai 35% Prosentase SMP/MTs Melaksanakan MBS 10,53% 9,83% 93,35% 12,28% 10,26% 83,55% 14,21% 12,85% 90% 18,28% 41,97% 167% 35,00% 46,98% 134,20% Meningkatnya Prosentase SMA/SMK/MA Melaksanakan MBS Mencapai 35% Prosentase SMA/SMK/MA Melaksanakan MBS 25,00% 28,72 114,88 30,00% 30,98% 103,27% 35,00% 23,52% 67% 40% 72,97% 59,38% 50% 75,67% 84,08%

(23)

2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pendidikan

Untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek

pendanaan pelayanan SKPD pada level program, selanjutnya, kinerja Dinas

Pendidikan akan dianalisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD melalui

pelaksanaan Renstra SKPD periode perencanaan sebelumnya yang dituangkan

dalam tabel 2.10

(24)

Tabel 2.8

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pendidikan

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan

Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Belanja Langsung 99.506.040.500 68.388.634.100 85.626.737.000 123.666.398.750 103.803.972.600 70.673.830.831 108.863.159.864 82,54 Belanja Tidak Langsung 115.997.164.500 157.525.351.757 175.576.412.205 208.845.760.138 235.422.600.513 169.594.555.680 195.394.736.497 96,59 Total 215.503.205.000 225.913.985.857 261.203.149.205 332.512.158.888 339.226.573.113 240.268.386.511 304.257.896.361 91,50

(25)

2.4 Tantangan dan Peluang Pelayanan Dinas Pendidikan

Isu-isu strategis yang berpengaruh terhadap perencanaan strategis Dinas

Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu timbul baik dari sudut kelebihan maupun

kekurangan yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal..

1. Isu-isu strategis internal antara lain:

a. Sarana Prasarana yang belum memadai.

b. Sistem kerja yang belum optimal.

c. Administrasi yang belum tertib.

d. Pengetahuan dan pemahaman tehadap perudang-undangan relatif rendah.

e. Semangat dan etos kerja belum maksimal.

Selain terdapat isu iternal dalam organisasi Dinas Pendidikan terdapat pula

isu-isu eksternal yang turut menjadi kajian perencanaan Dinas Pendidikan.

2. Isu-isu strategis eksternal antara lain:

a. Masyarakat dan dunia usaha belum berperan secara optimal dalam

pembangunan pendidikan.

b. Masih sangat terbatasnya biaya operasional pendidikan di sekolah.

c. Belum meratanya pendidikan disemua jenjang.

d. Dampak modernisasi dan globalisasi semakin nyata.

e. Perkembangan dan perubahan kurikulum belum mampu diikuti dengan cepat

f. Akses informasi dan komunikasi di bidang pendidikan masih sangat terbatas

3. Analisa SWOT

Perencanaan stategik instansi Pemerintah memerlukan intergrasi antara

keahlian Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Lain agar mampu menjawab

tuntutan perkembangan lingkungan strategis, nasional dan global. Analisis

terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal merupakan

langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (Strengths),

(26)

ada. Analisis SWOT yang dipergunakan oleh Dinas Pendidikan di dasarkan

kepada potensi, peluang dan kendala yang ada yakni:

a. Kekuatan (Strengths)

1) Adanya tenaga pendidik yang sedang melanjutkan pendidikan ke tingkat

S1 dan S2.

2) Adanya

kesadaran

Pendidik

dan Tenaga

Kependidikan

untuk

meningkatkan Kualifikasi.

3) Adanya pengembangan pendidikan berbasis keunggulan lokal.

4) Adanya paradigma baru pendidikan yang memberdayakan sekolah dan

masyarakat dalam mengelola dan meningkatkan mutu pendidikan.

5) Tingginya kepedulian Pemerintahan Kabupaten dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah.

b. Kelemahan (Weakness)

1) Masih rendahnya fungsi Manajerial Kepala Sekolah.

2) Masih rendahnya kesedian Guru PNS untuk bertugas di daerah T3.

3) Belum tertibnya administrasi kependidikan.

4) Belum meratanya Sarana dan fasilitas pendidikan.

5) Kurangnya sarana informasi dan akses pendidikan.

c. Peluang (Opportunities)

1) Adanya tatanan kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi asas

gotong royong dan kebersamaan santun dan saling menghargai.

Kehidupan beragama yang rukun dan damai

2) Meningkatnya sumbangsih dan partisipasi masyarakat terhadap

pendidikan.

3) Adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan.

4) Adanya Peran serta Tokoh Agama dan Organisasi keagamaan terhadap

pendidikan.

(27)

1) Adanya kawasan rawan bencana terutama dengan terjadinya perubahan

global cuaca.

2) Nilai budaya semakin terkikis oleh modernisasi dan globalisasi.

3) Adanya kecenderungan penyalahgunaan narkoba, dan obat-obatan

terlarang serta kemudahan memperoleh informasi yang berbau pornografi

dan kekerasan dikalangan generasi muda.

4) Melemahnya sikap/nilai patriotism di kalangan siswa dan generasi muda.

5) Meningkatnya persaingan kerja dengan masuknya tenaga kerja asing yang

lebih professional dan menguasai ketrampilan dan teknologi .

4. Kondisi yang Diinginkan

Setelah menganalisas kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman yang

ada, maka sangat perlu menentukan factor kunci keberhasilan agar pelaksanaan

Pembangunan pendidikan dan kebudayaan mencapai hasil maksimal. Faktor

kunci keberhasilan tersebut merupakan implementasi Visi dan Misi Dinas

Pendidikan sekaligus dalam rangka ikut mensukseskan Visi dan Misi Kabupaten

Tanah Bumbu. Faktor penentu yang merupakan langkah strategis yang harus

dilakukan adalah:

a. Bidang Pendidikan

1). Meningkatkan pendidikan dan kegiatan keagamaan, kebudayaan dalam

rangka pembentukan watak dan moral peserta didik serta segenap insan

pendidikan.

2). Meningkatkan penerapan Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah

(MPBS) dengan kebebasan seluas-luasnya pada satuan pendidikan

secara otonom mengembang segala potensi dan sumber daya yang

dimiliki.

(28)

4). Meningkatkan kualitas setiap jalur dan jenjang pendidikan dengan

menitik beratkan pada pengembangan kurikulum, proses pembelajaran

sarana pendidikan, ketenagaan dan pendanaan.

5). Melaksanakan pelayanan administrasi pendidikan dengan berbasis pada

pelayanan prima dengan mengedepankan ketepatan dan kecepatan

akses data dan informasi.

6). Menyediakan layanan pendidikan dan kesempatan memperoleh

pendidikan yang seluas-luasnya pada semua jenjang.

7). Perluasan akses pendidikan dengan mengupayakan pembangunan dan

rehabilitasi sekolah dengan mengacu pada standar minimum sarana

prasarana.

8). Penataan dan Pemerataan penempatan tenaga guru dengan tetap

memperhatikan kelayakan dan kesejahteraan.

9). Berusaha meningkatkan profesionalisme, kompetensi, daya saing

pendidik dan tenaga kependidikan serta mengupayakan Kesejahteraan

dengan criteria kinerja dan tempat bertugas..

10). Menyiapkan dana oprasional sekolah pada semua jenjang pendidikan.

11). Berusaha meningkatkan kualitas lulusan pada semua jenjang pendidikan

dan mengupayakan peningkatan daya serap lulusan ditingkat peguruan

tinggi dan lapangan kerja.

12). Meningkatkan peran serta dan keikut-sertaan siswa dalam kegiatan

peningkatan mutu di tingkat provinsi dan atau nasional.

13). Pembentukan lembaga pendidikan non formal.

14). Memaksimalkan peran dunia usaha/industri dan masyarakat pada

umumnya.

(29)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi SKPD

Capaian

pembangunan

pendidikan

telah

menunjukkan

hasil

yang

menggembirakan hal ini terlihat dari beberapa indikator. Indikator ini dijelaskan secara

rinci pada bab berikutnya. Namun dibalik keberhasilan itu dunia pendidikan masih

dihadapkan pada beberapa permasalahan menyangkut kondisi sosial ekonomi,

budaya. Beberapa permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Jumlah penduduk yang terus meningkat mengingat Tanah Bumbu sebagai

daerah yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah menjadi daya tarik bagi

imigran. Hal ini berakibat pada meningkatnya tuntutan akan layanan pendidikan.

2. Masih tingginya kesenjangan antar gender, antar penduduk kaya dan miskin,

antar perkotaan dan perdesaan, antar wilayah maju dan tertinggal.

3. Rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan

pendidikan.

4. Adanya ketidakseimbangan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam yang

berpotensi menurunkan kualitas lingkungan.

5. Masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran.

6. Masih adanya kesenjangan pendapatan.

7. Tarjadinya kesenjangan antara perkembangan teknologi dengan penguasaan

iptek di lembaga pendidikan.

3.2. Telaah Visi dan Misi Renstra Kementerian

Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter

dengan berlandaskan gotongroyong.

Misi :

1. Mewujudkan Pelaku pendidikan dan Kebudayaan yang kuat

2. Mewujudkan akses yang luas. Merata dan berkeadilan

3. Mewujudkan pemnelajaran yang bermutu

(30)

birokrasi dan pelibatan publik.

3.3. Telaah Visi dan Misi Renstra Provinsi Kalimantan Selatan

Visi dan Misi Gubernut Kalimantan Selatan

Visi “ Kalsel Mapan (Mandiri dan terdepan) lebih sejahtera, berkeadilan,Mandiri dan

berdaya saing

Misi :

1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang agamis, Sehat, Cerdas dan

Terampil

2. Mengembangkan daya saing ekonomi daerah yang berbasis sumberdaya lokal

dengan memperhatikan kelestarian lingkungan

3. Mengembangkan

infrastruktur

wilayah

yang

mendukung

percepatan

pengembangan ekonomi dan sosial budaya

4. Memantapkan kondisi sosial budaya daerah yang berbasiskan kearifan lokal, dan

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang professional dan berorientasi pada

pelayanan public

3.4. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2021, maka visi dan

misi dalam RPJMD adalah :

Visi : Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu sebagai poros maritim utama serta

pusat perdagangan, Industri, dan Pariwisata di Kalimantan berbasis pada

keunggulan lokal dan potensi strategis daerah menuju Tanah Bumbu yang maju,

sejahtera dan berintelektual tinggi

Misi :

1. Menyelenggarakan penataan dan pengelolaan pelabuhan sebagai terminal point

guna mendorong pemanfaatan keunggulan maritime serta menyelenggarakan

pengelolaan wilayah pesisir yang mampu mendorong optimalisasi perekonomian

masyarakat dan pariwisata

2. Meningkatkan kegiatanindustri dan perdagangan berbasis ekonomi kerakyatan

melalui perluasan kesempatan dan perlindungan bg pelaku industry guna

menopang daya saing masyarakat lokal ditengah arus regional dan nasional

(31)

3. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi

yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta memperhatikan kearifan lokal

untuk menghadirkan kesejahteraan

4. Menyelenggarakan program penguatan kualitas sumber daya manusia yang

memiliki daya saing ditengah arus persaingan masyarakat ekonomi asean

(MEA) dengan basis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar

lokal

5. Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan dan birokrasi yang baik, efektif dan

bersih.

Berdasarkan pada visi dan misi Bupati dan Waki Bupati dalam RPJMD Kabupaten

Tanah Bumbu 2016-2021, maka Dinas Pendidikan akan mendukung pelaksanaan misi

ke empat sebagai bentuk tanggungjawab mendukung pencapaian visi dan pelaksanaan

misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tanah Bumbu.

3.5. Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Perencanaan Tata Ruang Wilayah adalah suatu proses yang melibatkan banyak

pihak dengan tujuan agar penggunaan ruang itu memberikan kemakmuran yang

sebesar-besarnya kepada masyarakat dan terjaminnya kehidupan yang

berkesinambungan. Penataan ruang menyangkut seluruh aspek kehidupan

masyarakat dan terjaminnya kehidupan yang berkesinambungan. Tujuan penataan

ruang adalah menciptakan hubungan yang serasi antara berbagai kegiatan di

berbagai subwilayah agar tercipta hubugan yang harmonis dan serasi, dengan

demikian hal itu mempercepat proses tercapainya kemakmuran dan kelestarian

lingkungan hidup. Keserasian struktur ruang menggambarkan pola pemanfaatan

ruang dan kaitan antara berbagai ruang berdasarkan pemanfaatannya serta hirarki

dari pusat pemukiman dan pusat pelayanan. Eksploitasi sumber daya secara

berlebihan akibat tata ruang yang tidak berkeadilan akan menyebabkan kerusakan

lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap rusaknya lingkungan hidup sebagai

sumber kehidupan, akibatnya generasi muda akan kehilangan kesempatan untuk

menikmati kehidupan yang lebih baik dan memperoleh layanan pendidikan yang

bermutu sehingga akan melahirkan generasi yang tidak memiliki pengetahuan dan

kemampuan.

(32)

3.6. Penentuan isu-isu strategis

1. Gambaran Pelayanan SKPD

Pembangunan pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa

dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan

berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam

mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dinas Pendidikan sebagai lembaga

yang diamanatkan untuk mengelola dan memberikan pelayanan dibidang

pendidikan, kepemudaan dan Olahraga dituntut menentukan kebijakan-kebijakan

yang mengarah pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah

berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pendidikan. Untuk

menyelenggarakan tugas tersebut Disdikpora mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan operasional di bidang pendidikan

b. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan sarana, prasarana dan

bantuan pendidikan

c. Pembinaan teknis, pengaturan dan pengawasan kegiatan sekolah dasar,

sekolah mengah pertama dan sekolah menengah atas

d. Pembinaan Teknis pengaturan dan pengawasan pendidikan non formal

e. Pengelolaan ketatausahaan

2. Sasaran Jangka Menengah Renstra Kabupaten

Sebagai salah satu misi pemerintah Tanah Bumbu di bidang pendidikan yakni

Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing dengan

peningkatan akses layanan pendidikan yang terjangkau, maka sasaran yang

hendak dicapai dalam jangka menengah adalah Tersedianya layanan PAUD dan

berkesetaraan, serta terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan

dasar dan menengah yang bermutu relavan, berdaya saing ditunjang tersedianya

(33)

tersedianya sistem tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggaranya

layanan pendidikan yang maksimal

3. Implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD

Perencanaan pemanfaatan ruang wilayah adalah agar pemanfaatannya dapat

memberikan kemakmuran yang sebesar-besarnya kepada masyarakat baik

jangka pendek maupun jangka panjang. Ada beberapa hal yang menjadi alat

pembenar terhadap campurtangan pemerintah dalam mengatir penggunaan

lahan Tata Ruang antara lain:

a. Perlunya ketersediaan lahan untuk kepentingan umum.

b. Adanya faktor eksternal dalam kaitan dengan manusia yakni dampak dari

kegiatan tersebut terhadap lingkungan sekitar.

c. Informasi yang tidak sempurna menyangkut kondisi saat ini tentang apa yang

direncanakan saat ini untuk dilaksanakan pada saat yang akan datang.

d. Daya beli masyarakat tidak merata sehingga ada pihak yang menguasai lahan

secara berlebihan dan ada pihak yang kesulitan memiliki lahan sehingga

terjadi ketimpangan.

Penataan Ruang dan Wilayah diarahkan pada tercapainya sasaran sasaran:

a. Mempertahankan kelestarian lingkungan hidup.

b. Menyediakan lahan untuk kepentingan umum.

c. Menciptakan dan menjaga kelestarian, keindahan, dan kenyamanan

lingkungan.

d. Agar efisien dalam penyediaan sarana dan melindungi masyarakat kecil.

e. Menghindari penggunaan lahan yang tidak memberikan sumbangan yang

optimal.

Berkaitan dengan pendidikan bahwa rencana tata ruang dan wilayah (RTRW)

akan dapat menjamin tersedianya lahan dan wilayah yang cukup dan

representatif untuk pengembangan pendidikan, yakni adanya kepastian hukum

terhadap sarana-sarana pendidikan

– dalam hal ini legalitas status lahan agar

tidak terjadi gugatan-gugatan dari masyarakat terhadap kepemilikan lahan oleh

lembaga pendidikan. Memastikan bahwa lahan yang dijadikan tempat

pembangunan lembaga-lembaga pendidikan tidak bermasalah, juga implikasi

(34)

adanya kegiatan-kegiatan pertambangan dan pembukaan lahan untuk

perkebunan, perlu diatur jarak radius yang boleh diekplorasi dari locus lembaga

pendidikan sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar. Hal ini

memerlukan kajian komprehensif.

4. Implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD

Fenomena kerusakan dan pencemaran lingkungan yang terus terjadi tahun-tahun

belakangan ini bukan saja telah menjadi bencana daerah, nasional tetapi sudah

menjadi becana internasional karena kerusakan komponen sumber daya alam

hususnya hutan yang sangat mempengaruhi perubahan iklim karena pemanasan

global. Maka pengelolaan dan pemanfaatan Sumber daya alam harus

memperhatikan prinsip-prinsip

keadilan

demokratis

dan berkelanjutan.

Pemanfaatan Sumber daya alam bukan hanya berorientasi pada pencapaian

pertumbuhan ekonomi semata, karena hal ini akan berakibat terhadap kerusakan

dan degradasi kuantitas dan kualitas lingkungan. Kerusakan lingkungan tentu

akan berdampak langsung dalam dunia pendidikan karena ada hubungan timbal

balik antara manusia dengan lingkungannya inilah yang disebut ekologi dimana

konsep sentral dari ekologi adalah ekosistem yang bekerja secara teratur sebagai

satu kesatuan yang saling mempengaruhi dan saling ketergantungan.

Lingkungan yang baik akan menunjang tercapainya program-program

pendidikan, dan akan melahirkan siswa yang cerdas, yang dapat memelihara

kelestarian alam.

(35)

BAB IV

VISI DAN MISI

4.1 Visi dan Misi Dinas Pendidikan

4.1.1 Visi

Terwujudnya Sumber Daya Manusia cerdas, berkarakter, dan berdaya saing.

4.1.2. Misi

KODE

MISI

M1

Peningkatan Perluasan Akses Pendidikan pada Jenjang PAUD,

Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Masyarakat

M2

Peningkatan Kualitas Pendidikan pada Jenjang PAUD, Pendidikan

Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Masyarakat

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan

4.2.1 Tujuan

T1

Meningkatkan Akses Layanan Pendidikan pada Jenjang PAUD,

Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan

Masyarakat

T2

Meningkatkan Mutu Pendidikan pada Jenjang PAUD, Pendidikan

Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Masyarakat

4.2.2 Sasaran

Untuk mencapai tujuan di atas perlu ditetapkan beberapa sasaran strategis

untuk mengukur sejauhmana tujuan yang ditetapkan dapat dicapai. Sasaran

strategis dari masing-masing tujuan yang telah ditetapkan di atas dapat

dirumuskan sasaran strategis sebagai berikut:

KODE Sasaran

Strategis

Indikator kinerja

ST1

Meningkatnya

Akses Layanan

- APK PAUD

- APK SD/MI

(36)

- APK SMA/SMK/MA

- APK Non Formal

- APS SD/MI

- APS SMP/MTs

- APS SMA/SMK/MA

- APM SD/MI

- APM SMP/MTs

- APM SMA/SMK/MA

- Persentase desa minimal memiliki 1 lembaga PAUD

ST2

Meningkatnya

Kualitas Layanan

Pendidikan

- Rata-rata lama sekolah

- Harapan lama sekolah

- Persentase Guru PAUD berkualifikasi S1 PAUD

- Persentase Guru SD/MI berkualifikasi S1

- Persentase Guru SMP/MTs berkualifikasi S1

- Persentase Guru SMA/SMK berkualifikasi S1

- Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru PAUD memenuhi

passing grade

- Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru SD/MI memenuhi

passing grade

- Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru SMP/MTs

memenuhi passing grade

- Persentase Nilai Uji Kompetensi Guru SMA/SMK

memenuhi passing grade

- Persentase SD/MI yang memenuhi SPM

- Persentase SMP/MTs yang memenuhi SPM

- Persentase PAUD minimal terakreditasi B

- Persentase SD minimal terakreditasi B

- Persentase SMP minimal terakreditasi B

- Persentase SMA/SMK minimal terakreditasi B

- Persentase PKBM minimal terakreditasi B

- Persentase LKP minimal terakreditasi B

- Nilai rata-rata UASBN SD

- Nilai rata-rata ujian nasional SMP

- Nilai rata-rata ujian nasional SMA

- Nilai rata-rata ujian nasional SMK

- Nilai Indeks Integritas UN SMP

- Nilai Indeks Integritas UN SMA

- Nilai Indeks Integritas UN SMK

- Angka Putus SD

- Angka Putus SMP

- Angka Putus SMA/SMK

- Persentase Sekolah Yang Menerapkan MBS SD

- Persentase Sekolah Yang Menerapkan MBS SMP

- Persentase Sekolah Yang Menerapkan MBS SMA/SMK

(37)

4.3 Strategi dan Kebijakan

1. Melanjutkan upaya pemenuhan hak penduduk untuk memperoleh akses

pendidikan dijenjang PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Masyarakat

dengan strategi sebagai berikut :

a) Penyediaan bantuan untuk penduduk kurang mampu melalui program

Kartu sehat dan Pintar (Kaspin).

b) Penyediaan bantuan operasional Pendidikan (BOP) dalam menjamin

kelangsungan proses kegiatan belajar dan operasional sekolah.

c) Penyediaan dan pembangunan ruang kelas tambahan untuk

meningkatkan daya tampung sekolah.

d) Peningkatan ketersediaan PAUD, SD, SMP dikecamatan-kecamatan

terutama ke desa-desa melalui pembangunan USB, RKB, Rehabilitasi

Ruang kelas, terutama bagi daerah-daerah padat penduduk dan daerah

yang masih terbatas ruang sekolah (Daerah 3T).

e) Membangun kerjasama dengan pihak swasta dalam keterlibatan

membantu menyediakan sarana pembelajaran.

f)

Peningkatan pemahaman masyarakat pentingnya pendidikan untuk

mendorong partisipasi sekolah penduduk usia sekolah.

2. Meningkatkan mutu pendidikan PAUD melalui strategi :

a. Penguatan fungsi pengawas/penilik lembaga dalam memberikan

pembinaan baik administrasi maupun SDM.

b. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik untuk

meningkatkan kompetensinya.

c. Penerapan kurikulum berbasis karakter disemua lembaga.

3. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan melalui :

a. Peningkatan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) disemua lembaga

dan jenjang pendidikan.

b. Peningkatan jumlah lembaga terakreditasi pada jenajng PAUD dan

Pendidikan Dasar baik sekolah negeri maupun sekolah swasta.

c. Peningkatan kompetensi siswa sesuai minat bakat dibidang sains,

olehraga dan seniPeningatan mutu, validitas dan kredibelitas penilaian

(38)

d. Peningkatan

kualitas

pembelajaran

berkesinambungan

melalui

pemanpaatan hasil Ujian Nasional.

e. Penguatan pelaksanaan kurikulum.

f. Meningkatkan profesionalitas, kualitas, kompetensi guru melalui Uji

Kompetensi Guru (UKG), diklat, peningkatn kualifikasi akademik, sertifikasi

dan pengembangan professional berkesinambungan (PPB).

g. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana terutama perpustakaan,

berbagai jenis laboratorium, buku-buku pelajaran dan sarana pendukung

lainnya.

h. Penguatan proses akreditasi satuan pendidikan.

4. Peningkatan pengelolaan pendidikan yang profesional, akuntabel dan efisien

dengan strategi sebagai berikut :

a. Penguatan peran Komite sekolah dalam menyusun, melaksanakan dan

mengawasi kegiatan operasional sekolah.

b. Penguatan kemampuan manajerial Kepala Sekolah dalam mengelola

kegiatan operasional sekolah.

c. Penguatan kerjasama dengan masyarakat.

d. Penguatan penyampaian informasi melalui penyampaian informasi terkait

pelaksanaan manajemen sekolah.

(39)

Tabel 4.1

Tujuan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD berdasarkan IKU

Dinas Pendidikan

Kabupaten Tanah Bumbu

Tahun 2016 s.d 2021

No

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

Kondisi

awal

(2015)

2016

2017

2018

2019

2020

2021

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

1

a.

-

Meningkatkan

Akses

Pendidikan

Meningkatnya Akses

Layanan Pendidikan

1. APK PAUD

59,81

60,52

65,99

68,50

72,93

75,72

78,00

b.

2. APK SD/MI

117,10

117,18

117,22

117,44

117,52

117,58

117,6

0

c.

3. APK SMP/MTs

93,01

94,20

95,52

96,22

97,45

98,25

100,0

0

d.

4. APK SMA/SMK/MA

72,23

72,50

75,21

80,21

85,21

90,40

100.0

0

e.

5. APK Non Formal

82,61

91,72

93,34

94,96

96,58

98,20

99,81

f.

6. APS SD/MI

99,35

99,45

99,55

99,65

99,75

99,80

100,0

0

g.

7. APS SMP/MTS

73,64

77,89

82,24

86,46

88,97

93,61

97,28

h.

8. APS SMA/SMK/MA

61,15

64,75

73,51

76,31

82,35

88,21

90,50

(40)

No

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

Kondisi

awal

(2015)

2016

2017

2018

2019

2020

2021

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

2.

i.

9. APM SD/MI

99,35

99,40

99,45

99,50

99,55

99,60

100,0

0

j.

10. APM SMP/MTs

73,64

75,21

77,59

79,06

81,58

83,04

85,00

k.

11. APM SMA/SMK/MA

60,54

60,05

65,21

69,23

73,00

76,21

80,00

l.

12. Persentase desa minimal

memiliki 1 lembaga PAUD

91,28

93,29

93,96

95,30

96,64

97,99

100,0

0

m.

-

Meningkatkan

Mutu

Pendidikan

Meningkatnya Kualitas

Layanan Pendidikan

1. Rata-rata lama sekolah

7,38

8,78

9,58

10,38

11,18

11,98

12,00

1.

2.

2. Harapan sekolah

11,2

11,38

11,52

11,72

11,91

12,07

12,25

3.

4.

3. Persentase Guru PAUD

berkualifikasi S1 PAUD

41,57

51,31

61,05

70,79

80,52

90,26

100,0

0

4.

5.

4. Persentase Guru SD/MI

berkualifikasi S1

79,29

82,74

86,19

89,65

93,10

96,55

100,0

0

6.

7.

5. Persentase Guru SMP/MTs

berkualifikasi S1

93,47

94,56

95,65

96,74

97,82

98,91

100,0

0

8.

9.

6. Persentase Guru SMA/SMK

berkualifikasi S1

98,29

98,61

98,73

98,89

99,10

99,24

100,0

0

10.

11.

7. Persentase Nilai Uji

Kompetensi

Guru PAUD memenuhi passing

grade

59,10

65,92

72,73

79,55

86,37

93,18

100,0

0

(41)

No

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

Kondisi

awal

(2015)

2016

2017

2018

2019

2020

2021

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

4.

5.

8. Persentase Nilai Uji

Kompetensi Guru SD/MI

memenuhi passing grade

45,26

54,38

63,51

72,63

81,75

90,88

100,0

0

6.

7.

9. Persentase Nilai Uji Kompetensi

Guru SMP/MTs memenuhi

passing grade

60,49

70,41

76,33

82,25

88,16

94,08

100,0

0

8.

9.

10. Persentase Nilai Uji Kompetensi

Guru SMA/SMK memenuhi

passing grade

64,06

71,20

78,00

85,00

90,00

95,00

100,0

0

5.

6.

11. Persentase SD/MI yang

memenuhi SPM

0

80,00

85,00

90,00

95,00

100,00

100,0

0

12.

13.

12. Persentase SMP/MTs yang

memenuhi SPM

0

80,00

85,00

90,00

95,00

100,00

100,0

0

14.

15.

13. Persentase PAUD minimal

terakreditasi B

23,2

29,63

38,29

45,91

50,31

58,62

75,00

16.

17.

14. Persentase SD minimal

terakreditasi B

48,19

54,14

63,64

71,52

79,01

87,01

100,0

0

14.

15.

15. Persentase SMP terakreditasi

minimal B

50,00

58,33

66,67

75,00

83,33

91,67

100,0

0

16.

17.

16. Persentase SMA/SMK

terakreditasi minimal B

58,82

62,31

65,80

69,29

72,78

76,27

79,76

18.

19.

17. PKBM yang terakreditasi

0

1

3

5

7

9

12

16.

17.

18. Lembaga kursus dan Pelatihan

yang terakreditasi

0

0

1

2

3

4

5

12.

13.

19. Nilai rata-rata ujian SD

69,58

70,00

71,50

72,00

73,00

74,50

75,00

18.

19.

20. Nilai rata-rata ujian SMP

56,77

58,41

60,05

61,70

63,34

64,99

65,00

Gambar

Tabel 2.3  Data Pokok SD/MI
Tabel 5.1.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN  N
TABEL 5.1.2. INDIKATOR KINERJA  N
TABEL 5.1.3. PENDANAAN INDIKATIF  N

Referensi

Dokumen terkait

Graedorf (1976) menyatakan bahwa “PAK adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung kepada Roh Kudus, yang membimbing

Penyaluran dana Program Talenta Inovasi Indonesia disalurkan melalui kontrak / perjanjian pelaksanaan pekerjaan antara Direktorat Sumber Daya, Direktorat

Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode

Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, maka peran dari penggunaan papan luncur terhadap latihan renang gaya bebas teknik pemula adalah sebagai alat untuk membantu

Letak periode dan golongan suatu atom dapat diketahui melalui konfigurasi elektron dengan memanfaatkan informasi nomor atom yang merujuk pada jumlah elektron....

Lemma 2.3 Jika P adalah bukti pada LBB ' I n∼1 dari sebuah sequent S yang mengandung sebuah aturan multi-cut* yang muncul sebagai aturan inferensi paling bawah pada P, maka S

Skala usaha industri pengolahan ikan adalah skala mikro, kecil dan menengah dengan total tenaga kerja rata-rata dibawah 20 orang, Dari sisi regulasi 5 kabupaten dan kota

Sasaran dalam kebijakan baru tersebut adalah siapa saja yang hendak masuk ke Jepang selain beberapa golongan yakni mereka yang memiliki izin tinggal khusus