• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah

1

TRIWULAN IV-2003

Metodologi

Survei Harga Properti Residensial (SHPR) merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak triwulan I-1999 terhadap beberapa pengembang proyek perumahan (developer) di 12 kota yaitu Medan, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Manado, dan Makassar. Wilayah Jabotabek mulai disurvei dan sekaligus digabung dalam Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I-2003. Pengumpulan data dilakukan secara langsung (face to face) mencakup data harga jual rumah, jumlah unit rumah yang dibangun dan dijual pada triwulan bersangkutan serta prakiraan harga jual rumah dalam triw ulan berikutnya. Pengolahan data dilakukan dengan metode rata-rata sederhana atas harga rumah pada tiap tipe bangunan rumah (tipe kecil, tipe menengah dan tipe besar) dan selanjutnya Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) dihitung dengan metode indeks berantai sederhana.

Harga properti residensial pada triwulan IV-2003 mengalami kenaikan namun sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya

… pada triwulan I-2004 diprakirakan relatif sama dengan triwulan sebelumnya.

Perkembangan Harga Properti Residensial

Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) pada triwulan IV -2003 yang menggambarkan perkembangan harga rumah baru di 13 kota besar Indonesia termasuk wilayah Jabotabek, mengindikasikan terjadinya kenaikan harga sebesar 1.26%, namun peningkatan tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (2,27%). Dilihat berdasarkan tipe rumahnya, peningkatan tertinggi terjadi pada rumah tipe besar yakni sebesar 1,90%, diikuti oleh rumah tipe kecil dan tipe menengah masing-masing sebesar 1,08% dan 0,80%. Berdasarkan wilayahnya, kota Denpasar merupakan wilayah yang mengalami peningkatan harga rumah tertinggi, yakni sebesar 3,51% terutama terjadi pada rumah tipe kecil dan tipe besar. Sebaliknya, kota Padang merupakan wilayah yang mengalami peningkatan harga terendah, yakni sebesar 0,10%. Sementara itu, wilayah Jabotabek mengalami kenaikan sebesar 0,29%.

90 95 100 105 110 115 120 125 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I * 2002 2003 2004 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 IHPR % Perubahan Harga diindikasikan masih

meningkat, namun terus melambat

SURVEI HARGA

PROPERTI RESIDENSIAL

RESIDENTIAL PROPERTY PRICE SURVEY

Grafik 1

Perkembangan Indeks Harga Properti Residensial Gabungan 13 Kota Besar Di Indonesia

(%) (Indeks)

(2)

Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah

2

Para pengembang (developer) mengekspektasikan harga properti residensial pada triwulan I-2004 akan mengalami kenaikan yang relatif sama dengan triwulan IV -2003, yakni sebesar 1,30%. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga pada rumah tipe menengah dan rumah tipe kecil masing-masing sebesar 1,45% dan 1,35% sedangkan rumah tipe besar mengalami kenaikan sebesar 1,10%. Kota yang diprakirakan mengalami kenaikan harga rumah tertinggi adalah kota Denpasar (3,88%). Sementara itu, untuk wilayah Jabotabek diprakirakan hanya mengalami kenaikan sebesar 0,52%. Adapun beberapa wilayah yang diprakirakan tidak mengalami kenaikan harga adalah kota Bandar Lampung, Padang, Medan dan Manado.

90 95 100 105 110 115 120 125 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I * 2002 2003 2004 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0

IHPR - Tipe Kecil % Perubahan

90 95 100 105 110 115 120 125 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I * 2002 2003 2004 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0

IHPR - Tipe Menengah % Perubahan Kenaikan harga pada

triwulan mendatang diprakirakan akan relatif sama

Grafik 2

Perkembangan IHPR Rumah Tipe Kecil

(Indeks) (%)

Grafik 3

Perkembangan IHPR Rumah Tipe Menengah

(3)

Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah

3

90 95 100 105 110 115 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I * 2002 2003 2004 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5

IHPR - Tipe Besar % Perubahan

Sementara itu dari hasil pengamatan terhadap harga barang-barang pada kelompok konstruksi (meliputi 35 macam jenis barang) selama triwulan IV -2003 memberikan indikasi arah yang sama dengan indikasi kenaikan harga properti residensial. Harga barang pada kelompok konstruksi menunjukkan kenaikan harga sebesar 0,68%. Kondisi tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi pada triwulan sebelumnya yaitu sebesar -0,21%. Beberapa komoditas konstruksi yang mengalami peningkatan harga pada triwulan IV -2003 antara lain kayu galang, kusen jendela, batu, kawat, besi beton, dan paku.

-1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I* 2002 2003 2004

Indeks Harga Barang Konstruksi Indeks Harga Properti Residensial

Secara tahunan, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan IV-2003 mencatat kenaikan sebesar 10,95%, sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (11,03%). Tingginya angka pertumbuhan tahunan tersebut terutama terjadi pada rumah tipe kecil yakni sebesar 12,74%, diikuti oleh rumah tipe menengah sebesar 12,44% dan rumah tipe besar sebesar 7,71%. Pertumbuhan tahunan tertinggi terjadi di kota Manado (22,04%) dan terendah terjadi di Jabotabek (1,48%).

Harga bahan bangunan pada triwulan IV-2003 meningkat (inflasi)

Grafik 5

Perkembangan IHPR dan Indeks Harga Bahan Konstruksi

IHPR secara tahunan mengalami perlambatan

(%)

Grafik 4

Perkembangan IHPR Rumah Tipe Besar

(Indeks) (%)

(4)

Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah

4

Sementara pada triwulan I-2004, pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) secara tahunan diprakirakan lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yakni sebesar 7,50%. Pertumbuhan tahunan tersebut terutama terjadi pada rumah tipe kecil sebesar 9,03%, diikuti rumah tipe

menengah sebesar 7,81% dan rumah tipe besar sebesar 5,66%. Menurut

wilayahnya, peningkatan pertumbuhan tahunan tertinggi terjadi di kota Surabaya (14,52%), diikuti oleh kota Palembang (12,81%). Sementara itu, untuk wilayah Jabotabek hanya mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 1,68%.

Survei Harga Properti Residensial

… dan pada Tw I-2004 diprakirakan tetap melambat.

(5)

Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah

5

NO KOTA

Kecil Menengah Besar Total Kecil Menengah Besar Total

1 BANDUNG 4,21 1,16 0,00 1,79 10,50 5,04 3,64 6,38 2 BANDAR LAMPUNG 0,90 0,69 0,00 0,53 17,77 10,24 11,08 13,05 3 BANJARMASIN 0,18 2,13 0,92 1,08 15,73 13,96 0,92 10,11 4 DENPASAR 5,22 0,20 5,11 3,51 13,69 3,20 7,28 8,03 5 PALEMBANG 0,00 0,00 7,14 2,38 17,49 7,77 20,90 15,41 6 SEMARANG 0,23 1,22 0,60 0,68 9,92 9,28 5,13 8,10 7 YOGYAKARTA 0,80 1,33 0,84 0,99 9,31 14,82 10,52 11,55 8 PADANG 0,30 0,00 0,00 0,10 6,13 21,28 0,00 8,96 9 MEDAN 0,00 2,68 0,86 1,18 19,11 18,43 10,10 15,85 10 MAKASSAR 0,00 0,00 3,39 1,13 8,02 8,86 9,71 8,91 11 MANADO 1,96 0,00 - 0,98 22,25 20,96 - 22,04 12 SURABAYA 0,00 0,82 3,52 1,45 13,04 27,15 12,32 17,47 13 JABOTABEK 0,23 0,21 0,43 0,29 2,37 0,76 1,32 1,48 1,08 0,80 1,90 1,26 12,74 12,44 7,71 10,95 GABUNGAN 13 KOTA

Perubahan Triwulanan Perubahan Tahunan

TIPE BANGUNAN TIPE BANGUNAN

NO KOTA

Kecil Menengah Besar Total Kecil Menengah Besar Total

1 BANDUNG 1,31 2,86 4,26 2,81 9,53 6,68 4,26 6,83 2 BANDAR LAMPUNG 0,00 0,00 0,00 0,00 11,52 8,13 11,08 10,27 3 BANJARMASIN 2,51 4,29 2,02 2,94 10,15 12,54 2,96 8,53 4 DENPASAR 5,36 4,01 2,26 3,88 14,07 6,80 9,13 10,00 5 PALEMBANG 0,58 0,58 0,63 1,30 15,61 15,61 14,19 12,81 6 SEMARANG 1,89 0,53 0,88 1,10 5,44 4,35 2,46 4,09 7 YOGYAKARTA 1,00 0,28 1,49 0,92 5,32 4,70 4,02 4,68 8 PADANG 0,00 0,00 0,00 0,00 2,03 9,13 0,00 3,72 9 MEDAN 0,00 0,00 0,00 0,00 7,79 8,78 4,06 6,88 10 MAKASSAR 1,88 1,99 0,00 1,29 6,78 9,08 4,82 6,93 11 MANADO 0,00 0,00 - 0,00 14,35 0,00 - 7,11 12 SURABAYA 3,01 1,88 0,52 1,81 12,68 22,46 8,39 14,52 13 JABOTABEK 0,00 0,36 1,20 0,52 1,71 0,92 2,42 1,68 1,35 1,45 1,10 1,30 9,03 7,81 5,66 7,50

TIPE BANGUNAN TIPE BANGUNAN

GABUNGAN 13 KOTA

Perubahan Triwulanan Perubahan Tahunan

Tabel 1

Perubahan Indeks Harga Properti Residensial Pada Triwulan IV-2003

Tabel 2

Ekspektasi Perubahan Indeks Harga Properti Residensial Pada Triwulan I-2004 Survei Harga Properti Residensial

Referensi

Dokumen terkait

Auditor dapat menambahkan data temuan, auditee dapat menambahkan data tindakan koreksi, admin dapat melakukan pengelolaan data pengguna, lembaga serta update status

Proses untuk melihat hasil output dari program dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan device emulator, yang disediakan pada Cuda Toolkit SDK 3.0, serta

Sedangkan sumber sekunder adalah data yang diperoleh melalui observasi ke lapangan seperti surat keterangan dari Wali Nagari Lansano taratak bahwa adanya aktivitas

Oleh karena itu, penulis menyarankan hal sebagai berikut; (1) bagi para pencipta lagu gawi agar terus berkaria dan meberikan inovasi-inovasi agar lagu tersebut semakin

Audit kinerja sistem informasi memperolah hasil yaitu nilai rata-rata 3,7 dari nilai 0 sampai 5 pada domain EDM03, APO01, APO011, APO012, BAI06, DSS01, DSS02, DSS03,

Tulisan dengan ide yang bagus, orisinal, dan luas, tetapi jika bahasanya tidak benar akan kacau (bahasa menunjukkan karakter penulis).. Berlatih menulis karya ilmiah mesti

Hasilnya Bahwa saat bekerja karyawan SPBU bagian operator yang bekerja secara shift karyawan akan mengalami perbedaan situasi dan kondisi yang berbeda disetiap shiftnya,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan ekstrak daun sawo (Manikara zapota) menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 2%