• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN. Sosiologi Masyarakat Pesisir. (Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia), hal. 1 2 Ibid, hal Arif Satria

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN. Sosiologi Masyarakat Pesisir. (Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia), hal. 1 2 Ibid, hal Arif Satria"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1 PENDAHULUAN

Bangsa Indonesia merupakan negara kepulauan, yang lautnya mencapai 70 persen dari total wilayah. Kondisi laut yang demikian luas dan sumber daya alam yang begitu besar pada kenyataannya belum mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju. Salah satu sebabnya adalah pelaku usaha perikanan masih didominasi nelayan tradisional, akibat dari pilihan politik pembangunan masa lalu yang terlalu pro-darat dan mengabaikan kelautan. Akibatnya, masyarakat pesisir kurang berkembang dan terus dalam posisi tidak terlalu menguntungkan. Dewasa ini mulai muncul kesadaran pentingnya memfokuskan pada kelautan, misalnya pengolahan ikan teri dari hasil tangkapan ikan dilaut yang menyerap tenaga kerja di nagari Lansano Taratak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Diharapkan dengan adanya pengolahan ikan teri sehingga menghasilkan masyarakat yang sejahtera, khususnya masyarakat pesisir.1

Karakteristik masyarakat pesisir berbeda dengan karakteristik masyarakat agraris karena perbedaan karakteristik sumber daya alam yang dihadapi. Masyarakat agraris yang direpresentasi oleh kaum tani menghadapi sumber daya yang terkontrol, yakni pengelolaan lahan untuk produksi suatu komoditas dengan hasil yang relatif bisa diprediksi, berbeda sekali dengan nelayan. Nelayan menghadapi sumber daya yang hingga saat ini masih bersifat akses terbuka (open acces). Karakteristik sumber daya seperti ini menyebabkan nelayan mesti berpindah-pindah untuk memperoleh hasil maksimal tangkapan laut untuk diolah. Tidak sedikit nelayan yang juga merangkap sebagai petani. Hal ini ditunjang oleh kondisi ekosistim yang memang memungkinkan, seperti tersedianya areal lahan persawahan disekitar pantai.2

Batasan Dan Rumusan Masalah

Kajian dari tulisan ini difokuskan kepada kehidupan perempuan pekerja pada pengolahan ikan teri. Adapun batasan temporal dari tulisan ini sejak tahun

1

Arif Satria. 2015. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. (Jakarta :

Yayasan Pustaka Obor Indonesia), hal. 1 2 Ibid, hal.7-8

2007. Pada tahun 1998 merupakan awal dampak terjadinya krisis moneter yang menyebabkan banyak perempuan memilih bekerja pada pengolahan ikan teri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sebab krisis moneter yang terjadi di Indonesia bulan Juli tahun 1997. Tahun 2007 dijadikan batas waktu penelitian di mana produksi ikan teri naik karena adanya infrastruktur Tempat Pelelangan Ikan (TPI), yang salah satu fungsinya memperlancar kegiatan pemasaran baik dari hasil tangkapan ikan di laut yang akan di jual dan bagi pembeli hasil tangkapan ikan yang akan dijual kembali atau untuk diolah. Adapun batas spasialnya adalah Nagari Lansano Taratak.

Agar tulisan ini lebih terarah maka masalah yang akan diteliti dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1.Bagaimana kehidupan sosial ekonomi perempuan pekerja ikan teri di Nagari Lansano Taratak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan 1998-2007 ? Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada dalam penelitian, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1.Mendeskripsikan kehidupan sosial ekonomi perempuan pekerja ikan teri di Nagari Lansano Taratak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan 1998-2007. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah : a.Untuk menambah wawasan penulis tentang penulisan Sejarah Sosial Ekonomi.

b.Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi orang lain maupun untuk generasi yang akan datang.

c.Untuk menambah perbendaharaan perpustakaan dan bagi lembaga yang berkepentingan khususnya perpustakaan STKIP PGRI Sumatera Barat.

d.Dapat memperkaya penulisan Sejarah lokal terutama bagi Kabupaten Pesisir Selatan.

Beberapa konsep yang dipakai dalam penulisan ini perlu mendapatkan penjelasan supaya penelitian dan penelusuran ini terarah. Beberapa konsep yang akan dijabarkan antara lain konsep Kehidupan Sosial Ekonomi.

Konsep Sosial Ekonomi

Penelitian mengenai perempuan pekerja ikan teri ini akan diarahkan dalam

(3)

2 pengkajian Sejarah Sosial Ekonomi. Menurut Sartono Kartodirjo studi Sejarah sosial ekonomi biasanya meliputi aspek-aspek sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Studi Sejarah Sosial merupakan gejala sejarah yang memanifestasikan dalam kehidupan sosial seperti kehidupan masyarakat, keluarga, pendidikan, dan gaya hidup yang meliputi perumahan, makanan dan pakaian.3 Menurut Kuntowijoyo Sejarah Sosial juga menpunyai hubungan yang erat dengan Sejarah Ekonomi sehingga menjadi semacam Sejarah Sosial Ekonomi. 4

Sejarah Ekonomi secara khusus memusatkan perhatian terhadap ekonomi suatu masyarakat. Masalah besar bagi segi ekonomi menitik beratkan pada keseluruhan pertumbuhan ekonomi sepanjang waktu dan faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan dan kemunduran serta bidang yang menyangkut masalah kemakmuran dari berbagai kelompok pada masa lampau.5 Menurut Mestika Zed dan Emizal Amri sejarah sosial kajiannya meliputi seluruh lingkup kehidupan dan kebudayaan dalam masyarakat. Sedangkan Sejarah Ekonomi mengkaji tentang bagaimana cara menusia memuaskan kehidupan materialnya dimasa lampau, sambil memperhatikan bahwa sarana-sarana yang dapat mereka pergunakan memaksa mereka mengadakan suatu pilihan.6

Konsep gender perlu dipahami dalam rangka membahas masalah kaum perempuan adalah membedakan antara konsep jenis kelamin (Sex) dan konsep gender. Pemahaman dan perbedaan konsep kelamin dan gender sangatlah diperlukan dalam melakukan analisis untuk memahami persoalan-persoalan ketidakadilan sosial yang menimpa kaum perempuan. Terbentuknya perbedaan gender dikarenakan

3

Sartono Kartodirjo. Pendekatan

Ilmu Sosial Dalam Metologi Sejarah.

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1993), hal. 51

4

Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994), hal. 33

5

Taufik abdullah. Ilmu Sejarah dan

Historiografi. (jakarta : PT. Persada, 1985),

hal. 52 6

Mestika Zed dan Emiral Amri,

Sejarah Sosial Ekonomi Jilid I. (Padang :

Universitas Negeri Padang, 1992), hal. 51

oleh banyak hal antaranya dibentuk disosialisasikan, diperkuat, bahkan dikonstruksikan secara sosial, kultural, melalui ajaran agama bahkan oleh negara.7

Menurut Hart sebagaimana yang dikutip oleh To Ihromi, perempuan memiliki peran yang sangat penting sebagai pencari nafkah didalam dan diluar pertanian. Perempuan tidak hanya terlibat dalam kegiatan reproduksi yang tidak langsung menghasilkan pendapatan, tetapi juga dalam kegiatan produksi yang langsung menghasilkan pendapatan. Pada rumah tangga miskin, peranan Perempuan pencari nafkah (produksi) itu lebih nyata dibandingkan pada rumah tangga lapisan menengah dan atas yang lebih kaya.8

Perempuan dari dahulu sudah bekerja, tetapi baru pada masyarakat industri modernlah mereka itu berhak memasuki pasaran, tenaga kerja sendiri, untuk memperoleh pekerjaan dan promosi tanpa bantuan atau perkenan para lelaki. Perempuan dapat lebih bebas masuk dan keluar atau keluar pasaran tenaga kerja, dan lebih diterima secara ikhlas sebagai pekerja. perempuan telah diberikan kedudukan yang tinggi dalam segala jenis pekerjaan.9

Tulisan tentang kehidupan sosial ekonomi perempuan pekerja ikan teri Mengenai masalah pekerja dan buruh perempuan antara lain ditulis oleh Netri Oktavia (2005) dengan judul “Pengelolaan

Ikan Teri (Maneri) Usaha Industri Rumah Tangga di Tarusan (1980-2000)” Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Tarusan melakukan usaha

maneri sudah ada yang mempunyai gudang

lokasi pendirian gudang, dalam melakukan usaha menari tenaga kerjanya ada yang berasal dari keluarga sendiri dan ada pula yang datang dari desa-desa lain.10

7

Dr. Mansour Fakih. Menggeser

Konsepsi Gender Dan Transformasi Sosial.

(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1996), hal. 3 8

T.O. Ihromi. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. (Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia, 1999), hal. 242 9

Goode J. William. Sosiologi Keluarga. (Bandung : PT. Bina Aksara.

1983), hal. 153 10

Netri Oktavia “Pengelolaan Ikan Teri (Maneri) Usaha Industri Rumah Tangga di Tarusan (1980-2000)”. Skripsi, (Padang :

(4)

3 Penelitian selanjutnya Eka Widyaningsih (2011) dengan judul “Industri

Rumah Tangga “Ikan Asin” di Desa Pasar Batal Kabupaten Mukomuko (2000-2010)”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha ikan asin didesa pasar batal kabupaten muko-muko dimulai dengan masyarakat yang berusaha mengolah ikan yang didapatkan dari melaut dijadikan ikan asin, adanya perubahan pola pendapatan dari usaha ikan asin tersebut.11

Relevansi penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada fokus penelitian yang membahas pada Kehidupan Sosial Ekonomi masyarakat Buruh atau Pekerja Perempuan, selanjutnya perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada lokasi penelitian dan batasan temporal. Di samping itu juga dalam penelitian ini kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di bagi dalam satu periode. Pertama periode sesudah krisis moneter tahun 2007 sampai aktifnya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Nagari Lansano Taratak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah, yaitu melalui beberapa tahap, adapun tahap yang dilalui yaitu terdiri dari 4 tahap heuristik (pengumpulan data), kritik sumber (pengujian), interpretasi dan historiografi (penulisan).

Pertama Heuristik, yaitu kegiatan untuk mencari dan mengumpulkan data serta menemukan data sejarah dan sumber-sumber yang dianggap penulis relevan dengan kajian penelitian. Data yang diperoleh dari dua jenis sumber yaitu sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalah wawancara dengan para informan (pekerja) dan pemilik usaha yang menggeluti pengolahan ikan teri dengan menggunakan alat bantu berupa

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat, 2005)

11

Eka Widyaningsih, “Industri Rumah Tangga “Ikan Asin” di Desa Pasar Batal Kabupaten Muko-muko (2000-2010)”.Skripsi, (Padang : Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat, 2011)

pertanyaan yang telah di siapkan, informan yaitu pekerja yang bekerja di pengolahan ikan teri tersebut. Sedangkan sumber sekunder adalah data yang diperoleh melalui observasi ke lapangan seperti surat keterangan dari Wali Nagari Lansano taratak bahwa adanya aktivitas Pekerjaan mengolah ikan yang disebut ikan teri serta jumlah penduduk Nagari lansano Taratak dan penelitian perpustakaan dengan cara memahami buku-buku yang relevan, skripsi serta masalah yang berkaitan dengan masalah perempuan pekerja atau buruh. Sumber tersebut diperoleh dari perpustakaan Universitas Negeri Padang dan perpustakaan STKIP PGRI Sumatera Barat serta berupa arsip-arsip yang menyinggung tentang perempuan pekerja pengolah ikan teri.

Kedua Kritik sumber, dalam dunia penelitian disebut pengolahan data atau analisa data. Ada dua tingkat pengolahan data, pertama kritik ekstern yaitu pengujian otentisitas (keaslian data), dan yang kedua kritik intern untuk menguji kesahihan data (reabilitas) data sejarah yang terkandung didalamnya tanpa mengandung prasangka pribadi. Kedua tingkat pengolahan ini bertujuan untuk menyeleksi bagian data yang tidak otentik dan kemudian menyimpulkan kesaksian yang bisa dipercaya dari bagian yang telah diseleksi dari data otentik. Kritik ekstern tidak melakukan uji labor pada data dokumen, karna data sulit, selain itu dokumen yang didapat hanya foto copy dan kritik intern hanya terbatas pada membandingkan data yang telah diperoleh.12

Ketiga diadakan analisis dan interpretasi data, yang memang perlu untuk dijadikan sumber penting dalam penelitian. Baik data yang diperoleh di lapangan maupun dari studi kepustakaan. Mengkaji dan mengkaitkan antara sebab dan akibat terjadinya peristiwa tersebut, setelah sebelumnya melakukan seleksi terhadap sumber yang di dapat guna menyusun pola penulisan yang logis dan sistimatik.

Keempat adalah Historiografi atau penulisan sejarah yaitu penulisan laporan penelitian dengan cara mendeskripsikan secara logis dan sistematis terhadap data

12

Louis Gottschalk. Mengerti Sejarah. (Jakarta: UI Press. 1986), hal. 35

(5)

4 yang telah diolah kedalam bentuk tulisan ilmiah.13

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PEREMPUAN PEKERJA IKAN TERI DI NAGARI LANSANO TARATAK KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN (1998-2007)

1. Perempuan pekerja Ikan Teri Di Nagari Lansano Taratak Kecamatan Sutera (1998-2007)

a) Perempuan Pekerja Ikan Teri Di Nagari Lansano Taratak Kecamatan Sutera Sebelum Tahun 1998

Masuknya usaha pengolah Ikan Teri ke Lansano Taratak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan diperkenalkan oleh seorang nelayan bernama Dalius, yang pernah merantau ke Gaung Teluk Bayur Padang pada tahun 1981-1984. Selama merantau dia memiliki pengalaman menjadi nelayan, baik dalam mengoperasikan Bagan (perahu menangkap ikan) maupun melakukan usaha pengolahan Ikan Teri, sebab di Gaung Teluk Bayur Padang nelayan sudah ada yang melakukan usaha pengolah Ikan Teri dan menggunakan Bagan untuk menangkap ikan.14

b) Perempuan Pekerja Pengolah Ikan Teri tahun 1998

Perempuan pekerja ikan teri di Nagari Lansano Taratak Pada tahun 1998 berasal dari pasir Lansano Taratak tidak ada yang pekerjanya diluar kampung, disebabkan belum begitu banyaknya tenpat pengolahan ikan teri serta belum banyak membutuhkan pekerja dibidang pengolahan ikan, belum banyaknya yang tahu bahwa nilai jual serta belum tahu cara pengolahannya diketahui jumlah tempat pengolahan ikan sebanyak 9

13

Mestika Zed. 1999. Metodologi

Sejarah. Padang. Jurusan Sejarah FIS UNP.

Hlm: 37-38 14

Wawancara, dengan Bapak Eri, di

Pasir Lansano Taratak tanggal 14 Agustus 2015

pondok dan jumlah pekerja perempuanya sebanyak 36 orang. 15

c) Perempuan Pekerja Pengolah Ikan Teri Tahun 2007

Pada tahun 2007 perempuan pekerja ikan teri mengalami peningkatan pada produksi ikan ditandai dengan adanya Tempat Penampungan Ikan (TPI), para pengusaha terutama pemilik tempat pengolahan ikan teri bisa memesan ikan yang akan di teri karena tidak harus mencari ikan yang akan dibeli ke berbagai tempat di kawasan pasir lansano lagi karena adanya tempat tersebut yang disediakan oleh pemerintah daerah.

Tabel IV.Tenaga Kerja Perempuan Mengolah Ikan Teri tahun 1998-2007

Tahun Jumlah Pekerja Perempuan 1998 36 orang 1999 48 orang 2000 52 orang 2001 60 orang 2002 64 orang 2003 72 orang 2004 80 orang 2005 92 orang 2006 100 orang 2007 116 orang

Sumber :Tenaga Kerja Perempuan Ikan Teri Nagari Lansano Taratak Kecamatan Sutera tahun 1998-2007

2. Kehidupan Sosial Ekonomi Perempuan Pekerja Ikan Teri Di Nagari Lansano Taratak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan (1998-2007)

Setiap kehidupan masyarakat senantiasa mengalami suatu perubahan. Perubahan pada masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang wajar, karena setiap manusia mempunyai kepentingan yang tidak terbatas, perubahan-perubahan akan nampak setelah tatanan kehidupan sosial dalam kehidupan masyarakat yang lama dapat dibandingkan dengan tatanan kehidupan masyarakat yang baru. Perubahan yang terjadi bisa merupakan suatu kemajuan atau kemunduran.

15

Wawancara, dengan Ibu Ikam, di Pasir Lansano Taratak tanggal 13 Agustus 2015

(6)

5 1. Pendapatan

Pendapatan perempuan pekerja ikan teri di Nagari Lansano Taratak Kecamatan Sutera diperoleh melalui upah gaji yang merupakan hak pekerja atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja. Gaji atau upah yang diterima oleh perempuan pekerja ikan teri setiap harinya digunakan untuk keperluan rumah tangga serta biaya pendidikan anak-anaknya.16

Tabel VI. Gaji Perempuan Pekerja Ikan Teri di Nagari Lansano Taratak Kecamatan Sutera Tahun 1998-2007

No. Tahun Pendapatan perminggu Pendapatan perhari 1. 1998-2002 Rp. + 42.000 Rp. + 6.000 2. 2003-2007 Rp. + 70.000 Rp. + 10.000

Sumber :diolah berdasarkan hasil wawancara tanggal 22 Agustus 2015

2. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu bagian pembangunan sosial yang terkait langsung dengan pembangunan masyarakat. Kegiatan di bidang pendidikan yang ada pada hakekatnya bertujuan untuk membangun manusia yang berpengetahuan dan berpendidikab tinggi, mempunyai kemampuan dan keterampilan serta berdaya guna dalam mewujudkan tercapainya pembangunan disegala bidang sesuai dengan keadaan dan kondisi daerah masing-masing.

3. Kehidupan keluarga perempuan pekerja ikan teri

Perempuan pekerja ikan teri di nagari lansanon taratak menjalani kehidupan dan aktifitas sehari-hari dengan penuh kesibukan. Mereka dituntut untuk pandai membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga, agar keduanya berjalan dengan lancar. Berbagai pekerjaan mereka jalani dengan penuh ketekunan demi keluarga dan anak-anak.17

16

Wawancara, dengan Ibu Awai di Pasir Lansano Taratak tanggal 18 Agustus 2015

17

Wawancara, dengan Ibu Junas di Pasir Lansano Taratak Tanggal 16 Agustus 2015

4. Kesehatan

Kesehatan merupakan suatu nikmat yang sangat berharga yang telah diberikan oleh allah SWT kepada setiap manusia yang tidak ternilai. Namun ketika sebuah penyakit yang datang kepada siapapun, maka diwajibkan untuk berobat dan berusaha mencari obat untuk mencapai kesembuhan. Bagi perempuan pekerja ikan teri kesehatan sangat penting diperhatikan dalam bekerja, karena jika kesehatan terganggu maka perempuan pekerja ikan teri tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.

5. Gaya Hidup

Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini, khususnya yang berkaitan dengan citra diriuntuk merefleksikan status sosial. Perubahan dari segi konsumsi atau membelanjakan dengan uang pendapatannya dari hasil pengolahan ikan teri untuk kebutuhan hidup perempuan pekerja ikan teri beserta keluarganya sehari-hari, perempuan pekerja ikan teri mulai tahun 1982 mulai menjadi masyarakat yang produksi pengolahan ikan teri. Hal ini sejalan dengan harga jual ikan teri yang tinggi dengan peningkatan pendapatan dari pengolahan ikan teri sehingga meningkat pendapatan perekonomian keluarga perempuan pekerja ikan teri.18

6. Perumahan

Kualitas rumah tempat tinggal menunjukkan tingkat kesejahteraan suatu rumah tangga, dimana kualitas tersebut ditentukan fisik rumah yang dapat terlihat dari fasilitas yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari perempuan pekerja ikan teri banyak terdapat perumahan semi permanen.19

Kesimpulan

Berdasarkan uraian terdahulu dapat disimpulkan bahwa kehidupan sosial ekonomi perempuan pekerja ikan teri di Nagari Lansano Taratak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan 1998-2007 adalah dilihat dari sisi pendidikan perempuan

18

Wawancara, dengan Ibu Undun di Pasir Lansano Taratak tanggal 20 Agustus 2015

19

Wawancara, dengan Ibu Imar di Pasir Lansano Taratak tanggal 21 Agustus 2015

(7)

6 pekerja ikan teri menganggap pendidikan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan demi masa depan yang baik untuk anak-anaknya. Dilihat dari segi kehidupan keluarga, perempuan pekerja ikan teri tidak pernah meninggalkan kodratnya sebagai ibu rumah tangga seperti memasak, merawat anak serta membersihkan rumah. Artinya sekalipun perempuan pekerja menjadi pekerja ikan teri di Nagari Lansano Taratak Kecamatan Sutera, namun tanggung jawab sebagai istri dan ibu dalam rumah tangga tetap dijalankan dengan baik.

Dilihat dari pendapatan, perempuan pekerja ikan teri dapat memperbaiki perekonomian keluarga dan memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Dilihat dari perumahan perempuan pekerja ikan teri sudah memiliki rumah tempat tinggal sendiri dengan beberpa fasilitas rumah tangga yang layak pakai seperti televisi lengkap dengan parabola, pemasak nasi elektronik, serta fasilitas lainnnya. Meskipun didapatkan secara kredit. Dilihat dari segi kesehatan perempuan pekerja ikan teri lebih mempercayai obat-obatan tradisional seperti dengan merebus dan memakai daun-daunan serta ke dukun ketimbang pergi ke puskesmas dan bidan.

DAFTAR PUSTAKA A. Arsip

Arsip Tenaga Kerja Perempuan Pengolah ikan teri Nagari Lansano taratak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dalam angka 2007

B. Buku

Arif Satria. 2015. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. (Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia) Dr. Mansour Fakih. 1996. Menggeser

Konsepsi Gender Dan Transformasi Sosial. (yogyakarta : pustaka pelajar) Emiral Amri dan Mestika Zed. 1992. Sejarah

Sosial Ekonomi Jilid I. (Padang : Universitas Negeri Padang)

Goode J. Wlliam.1983. Sosiologi Keluarga. (Bandung : PT. Bina Aksara)

Kuntowijoyo.1994. Metodologi Sejarah. (Yogyakarta: Tiara Wacana)

Louis Gottschalk. 1986. Mengerti Sejarah. (jakarta: UI Press.)

Mestika Zed. 1999. Metodologi Sejarah. (Padang : Universitas Negeri Padang) Sartono Kartodirjo. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metologi Sejarah. (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama) Taufik abdullah. 1985. Ilmu Sejarah dan

Historiografi. (Jakarta : PT. Persada) T.O. Ihromi. 1999. Bunga Rampai Sosiologi

Keluarga. (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia)

C. Skripsi

Netri Oktavia. 2005 “Pengelolaan Ikan Teri (Maneri) Usaha Industri Rumah Tangga di Tarusan (1980-2000)”. Padang : Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat.

Eka Widyaningsih. 2011 “Industri Rumah Tangga “Ikan Asin” di Desa Pasar Batal Kabupaten Muko-muko (2000-2010)”. Padang : Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat.

Gambar

Tabel  IV.Tenaga  Kerja  Perempuan  Mengolah Ikan Teri tahun 1998-2007
Tabel  VI.  Gaji  Perempuan  Pekerja  Ikan  Teri  di  Nagari  Lansano  Taratak  Kecamatan Sutera Tahun 1998-2007

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang diteliti, data statistik pemain dapat diolah dalam sistem pendukung keputusan metode FMADM dan penilaian performa dapat dilakukan dengan

Dalam menganalisis topik tersebut penulis hanya membandingkan pendapat Madzhab Syafi‟I yang direpresentasikan oleh Imam Nawawi dan Madzhab Hambali yang

- Tanaman bambu mempunyai ketahanan yang luar biasa, rumpun bambu yang terbakar masih bisa tumbuh lagi, bahkan pada saat Hiroshima dijatuhi bom atom sampai

Selain pendidikan kesehatan, yang diperlukan untuk meningkatkan status kesehatan lansia adalah kesadaran dan pengetahuan pada individu atau lansia tentang kesehatan mulutnya,

mendorong untuk melakukan penelitian pengaruh implementasi standar pelayanan kefarmasian pada proses pengkajian resep terhadap potensi medication error di instalasi farmasi

Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia... Anwar, Shabri

Kesepakatan bersama yang dibuat antara PT Pelindo II Cabang Cirebon dengan perusahaan Bongkar Muat batu Bara atau pelaku usaha lainnya akan penulis dalami dari

Proses pada aplikasi ini ada 2 macam yaitu, proses analisa pola data kelulusan siswa yang telah ada sebelumnya (Learning Phase) berdasarkan atribut – atribut yang di ujikan