• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL DAN SKRIPSI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL DAN SKRIPSI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEDOMAN

PENULISAN PROPOSAL DAN SKRIPSI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(3)

Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sinjai

Pengarah

Dr. Umar Congge, S. Sos., M. Si Dr. Asriadi Ar, S.I.P., S. Pd., M. Pd Dr. Dian Yustisia, S.P., M.P Mochamat Nurdin, S. Ip., M.A Dr. H. A. Djamaluddin, S. Sos., M. Si Dr. Hermansyah, S. Sos., M.I.Kom Penyusun

Muhammad Lutfi, S. Ip., M.A Jusniaty, S. Ip., M. Si Syamsuddin, S. Sos., M. Si Sumardi, S. Ip., M.I.P Editor & Layout Sumardi, S. Ip., M.I.P Desain Cover Akmal Maulana

Hak Cipta pada Tim Penyusun

Dilarang Menggandakan Pedoman ini tanpa izin dari tim penyusun Edisi 1 2010 Edisi 2 2012 Edisi 3 2016 Edisi 4 2020 Penerbit UMSI Press

Lantai 3 Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sinjai, Jl. Teuku Umar, No. 8 Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Indonesia

Email. umsipress@gmail.com website. http://press.umsi.ac.id

(4)

SAMBUTAN REKTOR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan taufik dan hidayah-Nya sehingga buku “Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi” untuk mahasiswa Lingkup Fakultas Ilmua Sosial dan Politik Muhammadiyah Sinjai dapat dirampungkan dan kepada tim penyusun diucapkan terima kasih.

Penulisan karya tulis ilmiah secara baik dan memuaskan sesungguhnya tidak hanya bergantung pada materi pengetahuan sebagai faktor kemampuan ilmiah tetapi juga pada faktor metodologi. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mahasiswa melaksanakan penelitian secara pofesional dan kemampuan menyusun laporan penelitian dalam bentuk karya tulis ilmiah seperti proposal dan skripsi.

Buku ini diharapkan menjadi pedoman bersama dalam nenyatukan langkah dan gerak ilmiah, namun apabila terjadi perbedaan persepsi mengenai metode berpikir ilmiah, hal itu merupakan dinamika yang diharapkan dapat memperluas wawasan berpikir mahasiswa,

Akhirnya, semoga kehadiran buku ini dapat menjadi pedoman atau rujukan dalam menciptakan keseragaman format penulisan skripsi seperti lazimnya dalam dunia perguruan tinggi.

Sinjai, Agustus 2016 Raktor

Dr. Umar Congge, S. Sos., M. Si NBM. 876863

(5)

PRAKATA

Bissmillahirrahmanirrahim.

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Segala puji dan syukur, kami haturkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, telah melimpahkan hidayah dan inayah-Nya berupa kemampuan berpikir dan analisis sehingga dapat terwujud Pedoman Penulisan Proposal dan Skprisi Fakulatas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Sinjai ini. Semoga panduan ini, makin memperkuat dan mengembangkan nafas ilmu, amal dan ilmiah persyarikatan menuju peningkatan kualitas pendidikan terutama bagi civitas Universitas Muhammadiyah Sinjai.

Pedoman ini disusun sebagai bagian dalam pencapaian Visi dan Misi Universitas Muhammadiyah Sinjai, sebagaimana ditegaskan dalam Surat Keputusan Rektor Nomor: 072.a/KEP/II.3.AU/A/2020 tentang Penetapan Visi Misi dan Tujuan UMSI serta Surat Keputusan Rektor Nomor: 074/KEP/II.3.AU/A/2020 tentang Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah UMSI. Pedoman ini memuat penjabaran dari Pedoman Akademik, yang secara spesifik berisi tentang ketentuan dan tata cara penulisan kerya tulis proposal dan skripsi mahasiswa. Tentunya, naskah Pedoman Penulisan Skripsi ini telah dikaji secara mendalam, walaupun tidak lepas dari kekurangan. Semoga dengan penerbitan buku pedoman ini, dapat menjadi acuan bagi mahasiswa dalam proses penyusunan skripsi, sehingga mahasiswa akan lebih mudah mengaplikasikan isi pedoman dalam proses penulisan skripsi.

Ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun dan pihak-pihak yang membantu terselesainya pedoman ini. Semoga amalnya diterima Allah sebagai amal jariyah dan pedoman ini dapat bermanfaat.

Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahzanal Jaza. Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Sinjai, November 2020

(6)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Balik Judul ... ii

Sambutan Rektor ... iii

Prakata ... iv Daftar Isi ... v BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Dasar Pikiran... 1 1.2 Ruang Lingkup ... 1 1.3 Kode Etik ... 2

BAB II HAKIKAT PROPOSAL DAN SKRIPSI ... 4

2.1 Proposal ... 4

2.2 Skripsi ... 5

BAB III SITEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI ... 7

3.1 Bagian Awal ... 7

3.2 Bagian Utama... 8

3.3 Bagian Akhir ... 19

BAB IV SISTEMATIKA PENYSUNAN SKRIPSI ... 24

4.1 Bagian Awal ... 24

4.2 Bagian Utama... 26

4.3 Daftar Pustaka ... 32

4.4 Bagian Akhir ... 33

BAB V TEKNIK DAN FORMAT PENULISAN ... 34

5.1 Bahasa... 34

5.2 Pengaturan Kertas dan Halaman ... 34

5.3 Tata Cara Pengutipan ... 38

BAB VI ORIGINALITAS DAN PLAGIARISME ... 43

6.1 Pentingnya Originalitas Tulisan ... 43

6.2 Plagiarisme ... 43

BAB VII PROSEDUR DAN PERSYARATAN ... 47

7.1 Prosedur Pelaksanaan Ujian Kompetensi ... 47

7.2 Prosedur Pengajuan Judul ... 47

7.3 Persyaratan Penyusunan Proposal dan Skripsi ... 48

7.4 Prosedur Bimbingan Proposal dan Skripsi ... 48

7.5 Persyaratan Ujian Proposal ... 49

7.6 Persyaratan Ujian Ujian Skripsi ... 49

7.7 Prosedur Pelaksanaan Ujian Proposal dan Skripsi ... 50

(7)

LAMPIRAN CONTOH FORMAT ... 54

1. Lampiran 1 Halaman Sampul Proposal Skripsi ... 55

2. Lampiran 2 Halaman Sampul dan Halaman Judul Skripsi.... 56

3. Lampiran 3 ... 57

3.1 Halaman Persetujuan untuk Ujian Proposal ... 57

3.2 Halaman Persetujuan setelah Ujian Proposal ... 58

3.3 Halaman Persetujuan untuk Ujian Skripsi ... 59

3.4 Halaman Persetujuan setelah Ujian Skripsi ... 60

4. Lampiran 4 Halaman Pengesahan Skripsi ... 61

5. Lampiran 5 Pernyataan Keaslian ... 62

6. Lampiran 6 ... 63

6.1 Intisari/Abstrak... 63

6.2 Abstract ... 64

7. Lampiran 7 Daftar Isi ... 65

8. Lampiran 8 Format Tabel/Gambar ... 66

9. Lampiran 9 Daftar Lampiran ... 67

10. Lampiran 10 Daftar Arti Lambang dan Singkatan ... 68

11. Lampiran 11 ... 69

11.1 Format Lembar Isi ... 69

11.2 Format Lembar Isi ... 70

12. Lampiran 12 Format Penomoran ... 71

13. Lampiran 13 Daftar Pustaka ... 72

14. Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup... 73

15. Lampiran 15 Format Surat Keterangan Perbaikan Hasil Ujian Proposal ... 74

16. Lampiran 16 Formta Berita Acara Ujian Proposal & Skripsi 75 17. Lampiran 17 Daftar Nilai Ujian Proposal dan Skripsi ... 76

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 DASAR PIKIRAN

Pedoman Proposal dan Skripsi ini memilki landasan yuridis dalam prosedur penyunan dan penerapannya sebagai berikut: 1. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Republik Indeonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Dikti Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

3. Surat Keputusan Rektor Nomor: 072.a/KEP/II.3.AU/A/2020 tentang Penetapan Visi, Misi dan Tujuan Universitas Muhammadiyah Sinjai

4. Surat Keputusan Rektor Nomor: 087/KEP/II.3.AU/A/2020 tentang Standar Mutu Universitas Muhammadiyah Sinjai 5. Surat Keputusan Rektor Nomor: 088/KEP/II.3.AU/A/2020

tentang Kebijakan Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas Muhammadiyah Sinjai

6. Surat Keputusan Rektor Nomor: 085.a/KEP/II.3.AU/A/2020 tentang Manual Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Universitas Muhammadiyah Sinjai

7. Surat Keputusan Rektor Nomor: 087/KEP/II.3.AU/A/2020 tentang Standar Mutu Universitas Muhammadiyah Sinjai 8. Surat Keputusan Rektor Nomor: 086.a/KEP/II.3.AU/A/2020

tentang Prosedur Mutu Universitas Muhammadiyah Sinjai 9. Surat Keputusan Rektor Nomor: 074/KEP/II.3.AU/A/2020

tentang Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Universitas Muhammadiyah Sinjai

1.2 RUANG LINGKUP

Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi ini diperuntukkan bagi Mahasiswa Lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Sinjai ini sebagai upaya dalam rangka:

1. Merefleksikan budaya ilmiah yang senantiasa menjunjung tinggi kebenaran, objektivitas, kejujuran, kritik konstruktif, terbuka,

(9)

kreatif dan inovatif serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi

2. Mengintegrasikan dan menjadi media komunikasi antar civitas akademika dengan masyarakat dalam rangka pengembangan wawasan ilmiah

3. Menjadi salah satu indikator perkembangan dan peningkatan mutu penyelenggaran pendidikan di Universitas Muhammadiyah Sinjai.

4. Salah satu syarat, proses dan kewajiban dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) khusunya dan Universitas Muhammadiyah Sinjai Umumnya

5. Landasan utama bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dalam penyusunan Proposal dan Skripsi. 6. Melatih mahasiswa mengungkapkan pemikiran atau hasil

penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah secara sistematis dan metodologis.

7. Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan mahasiswa agar tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi produsen pemikiran ilmiah pada disiplin ilmu masing-masing

8. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah.

9. Pengembangkan dan meningkatkan nafas ilmu, amal dan ilmiah di Universitas Muhamamadiyah Sinjai.

1.3 KODE ETIK

Kode etik adalah seperangkat norma yang berlaku dalam Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Sinjai. Norma-norma yang harus diperhatikan dan ditaati dalam penyusunan Proposal dan Skripsi, di antaranya (1) penggunaan Bahasa Indonesia baku dan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), (2) bentuk dan format, (3) struktur isi, (4) ukuran kertas dan huruf, (5) pengutipan dan rujukan, (6) perijinan atas penggunaan bahan, (7) penyebutan nama atau sumber informasi, (8) penggunaan referensi yang jelas dan berupatasi, dan (9 kaidah penulisan karya ilmiah lain.

Prinsip Mahasiswa dalam menyusun proposal dan Skripsi, harus jujur menyebutkan rujukan bahan atau pikiran yang diambil dari sumber atau orang lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari

(10)

sumber orang lain, tanpa disertai rujukan termasuk dalam kategori penyelahgunaan akademik, sebab mengakui tulisan, temuan, atau hasil pemikiran orang lain sebagai karya intelektual sendiri. Kemudian dalam hal penyebutan nama sumber atau informan harus mempertimbangkan untung ruginya, apabila penyebutan nama sumber atau informan dapat merugikan, sebaiknya diganti dengan kode tertentu.

Mahasiswa yang terbukti melakukan kecurangan atau tidak jujur dalam menulis karya ilmiah dikanakan sanksi administrasi. Sanksi-sanksi yang diberlakukan di lingkup Universitas Muhammadiyah Sinjai sekaitan dengan pelanggaran tersebut di antarnya:

1. Bagi mahasiswa yang telah selesai menyusun proposal maupun skripsi namun terbukti karyanya adalah hasil duplikasi atau plagirisme, maka dilakukan penundaan Seminar Proposal dan Ujian Akhir, serta diwajibkan bagi mahasiswa tersebut menyusun kembali proposal dan skripsi yang baru.

2. Bagi mahasiswa yang telah lulus dan terbukti melakukan duplikasi atau plagirisme, maka dilakukan penundaan penyerahan dan pengambilan transkrip nilai serta ijazah kemudian mahasiswa tersebut diwajibkan menyusun ulang skripsi sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Sinjai.

(11)

BAB II

HAKIKAT PROPOSAL DAN SKRIPSI

2.1 PROPOSAL

Proposal skripsi pada hakikatnya merupakan usulan karya tulis ilmiah yang harus dibuat oleh mahasiswa/ calon peneliti sebelum melakukan kegiatan penelitian. Proposal skripsi juga merupakan blue print (rencana kerja) dari penelitian secara keseluruhan, sehingga apa yang diteliti, dan bagaimana cara meneliti sudah terekam pada pikiran mahasiswa/ calon peneliti.

Mahasiswa diwajibkan membuat proposal skripsi untuk diseminarkan. Seminar dilakukan dalam rangka mendapatkan masukan agar lebih memperdalam dan memperluas wawasan menyangkut persoalan yang akan diteliti. Segala sesuatu yang tertuang dalam proposal masih bersifat tentatif, sehingga masih dapat diubah, disempurnakan atau bahkan diganti sesuai dengan rekomendasi dari hasil seminar. Hal ini, tergantung atas penguasaan mahasiswa yang bersangkutan dapat mempertahankan proposal skripsinya, sehingga apabila mahasiswa yang bersangkutan dapat mempertahankan proposal skripsinya, maka proposal skripsi tersebut dianggap memenuhi standar minimal penulisan rencana penelitian, dan mahasiswa dapat melanjutkan penelitiannya. Sebaliknya, apabila penulisan rencana penelitian tidak dapat dipertahankan dan tidak memenuhi standar minimal, maka calon peneliti diharapkan mengubah, menyempurnakan, atau mengganti usul judul penelitian yang telah dibuat.

Menyusun proposal penelitian secara garis besar mencakup tiga pertanyaan pokok, yaitu apa yang akan diteliti, mengapa diteliti, dan bagaimana cara meneliti. Tentang “apa yang akan diteliti” terkait dengan masalah yang sudah ditetapkan. “mengapa diteliti” berkaitan dengan seberapa penting dan signifikansi masalah tersebut perlu diteliti. Pada umumnya dikaitkan dengan menyangkut kepentingan umum yang perlu diatasi secara tuntas, dapat membantu pengembangan disiplin ilmu yang tengah ditekuni. “bagaimana menelitinya” terkait dengan teori dan metode-metode yang akan digunakan dalam penelitian.

Pada dasarnya penyusunan proposal skripsi dengan menggunakan metode kuantitif dan kualitatif terdapat perbedaan yang mendasar. (Sugiyono, 2012) mengemukakan bahwa perbedaan

(12)

utama antara proposal yang menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah terletak pada, yang kuantitatif proposalnya spesifik dan sudah baku, dan yang kualitatif masih bersifat umum dan sementara. Menurutnya hal tersebut disebabkan dalam penelitian kuantitatif permasalahan yang akan diteliti sudah jelas, realitas dianggap tunggal, tetap, teramati, pola pikir deduktif, maka proposal penelitian kuantitatif digunakan sebagai pedoman baku untuk melaksanakan dan mengendalikan penelitian. Sedangkan dalam metode kualitatif yang berpandangan bahwa realitas dipandang sesuatu holistik (menyeluruh), kompleks, dinamis, penuh makna, dan pola pikir induktif, sehingga permasalahan belum jelas, maka proposal penelitian yang dibuat masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian/situasi penelitian. Untuk itu, dalam penelitian kualitatif dimungkinkan apa yang dimuat dalam proposal penelitian dapat berubah sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan.

2.2 SKRIPSI

Skripsi pada hakikatnya adalah karya ilmiah mahasiswa yang wajib dibuat sebagai syarat dalam menyelesaikan studi dan memperoleh gelar akademik pada Jenjang Strata Satu (S1). Tahapan ini dilakukan setelah melakukan uji diseminasi atau seminar proposal.

Disisi lain melalui penyusunan skripsi maka mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan akademik terutama dalam memecahkan permasalahan yang disusun berdasarkan kerangka teoretis dan metodologi tertentu (sesuai dengan bidang keilmuan atau program studi) dan dipertahankan di depan sidang penguji sebagai persyaratan untuk mencapai gelar sarjana

Pada dasarnya, karya ilmiah baik proposal maupun skripsi yang dibuat oleh mahasiswa harus memperhatikan.

1. Objektif, adalah menilai sesuatu berdasarkan fakta dan data sebenarnya, tidak manipulasi, setiap pernyataaan atau simpulan disampaikan disertai bukti-bukti yang mampu dipertanggungjawabkan. Sehingga siapapun dapat mengecek kebenaran dan keabsahannya.

2. Natral, adalah bebas dari segala macam kepentingan, artinya memprosisikan diri sebagai peneliti atau penulis wajib

(13)

menghindari hal-hal subjektif atau kepentingan-kepentingan tertentu.

3. Sistematis, uraian yang terdapat pada karya ilmiah tersusun secara sitematis, mengikuti pola-pola pengembangan yang yang di tentukan, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas dan sebagainya. Sehingga karya tulis yang telah disusun dapat dipahami oleh pembaca.

4. Logis, artinya mengunakan nalar dan narasi yang relevan dan sistemik, artinya pola nalar dapat bersifat umum-khusus atau sebaliknya.

5. Faktual, artinya stiap pernyataan, uraian atau kesimpulan dalam karya ilmiah disajikan berdasarkan fakta.

6. Berlandarkan Teori, artinya setiap proposisi yang dikemukakan dalam karya tulis ilmiah semaksimal mungkin diserta teori sebagai landasan berpikir dalam pembahasan suatu masalah. 7. Efektif, peneliti/ penulis menggunakan bahasa lugas, padat dan

ringkas

8. Efisien, peneliti/ penulis menggunkan kata, frasa, klausa, kalimat, pargaraf menurut kaidah keabsahan yang baik dan benar sehingga tidak menimbulkan karancuan dan mudah dipahami oleh pembaca.

9. Kekinian (newly): tema/topik yang diangkat adalah hal yang baru atau belum/jarang dibahas

Berkaitan dengan berbagai penjelasan di atas, hasil akhir dari penyusunan skripsi tidak hanya menggugurkan kewajiban akademik, namun memiliki luaran berupa artikel ilmiah yang terpublikasi baik pada jurnal di Internal Universitas Muhammadiyah Sinjai maupun jurnal-jurnal ilmiah nasional dan internasional lainnya. Kebijakan ini penting agar usaha keras yang telah dilakukan oleh mahasiswa dalam melakukan penelitian dan disusun secara ilmiah tidak hanya sebagai arsip perpustakaan namun dapat dibaca dan dijadikan referesni oleh khalayak.

(14)

BAB III

SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI

3.1 BAGIAN AWAL

Sistematika proposal pada bagian awal memuat bagian-bagian sebagai berikut:

A. COVER/SAMPUL (Lihat contoh format, Lampiran 1)

Sampul Proposal Skripsi disajikan pada Kertas 70 atau 80 Gram kuarto dengan ukuran A4 (21cm x 29,7cm) berwarna dengan susunan sebagai berikut :

1. Logo Universitas Muhammadiyah Sinjai berwarna diameter 4 x 4 cm.

2. Tulisan Judul hendaknya ringkas, maksimal 15 kata include dengan studi kasus (jika ada) dengan ketentuan, Jenis Huruf Times New Roman (TNR), Ukuran/font 14, Spasi 1 Bold.

PERAN KECAMATAN SEBAGAI INSTITUSI INTERMEDIARY ANTARA DESA DENGAN KABUPATEN

(Studi Kasus Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone) 3. Tulisan PROPOSAL SKRIPSI dengan ketentuan, Jenis

Huruf Times New Roman (TNR), Ukuran/font 14, Spasi 1 Bold.

PROPOSAL SKRIPSI

4. Nama lengkap penulis beserta Nomor Induk Mahasiswa, tidak disingkat dengan ketentuan Jenis Huruf Times New Roman (TNR), Ukuran/font 14, Spasi 1 Bold.

(15)

SUMARDI 1221003

5. Tulisan Program Studi, Fakultas dan Universitas dan Tahun, dengan ketentuan dengan ketentuan Jenis Huruf Times New Roman (TNR), Ukuran/font 14, Spasi 1 Bold.

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI TAHUN 2020

B. HALAMAN PERSETUJUAN (Lihat Format lampiran 3.1

dan 3.2)

C. HALAMAN PENGESAHAN (Lihat Format lampiran 4) D. PERNYATAAN KEASLIAN (Lihat Format lampiran 5) E. HALAMAN PERSEMBAHAN (Jika ada)

F. DAFTAR ISI (Lihat Format lampiran 7) G. DAFTAR TABEL (Lihat format lampiran 8) H. DAFTAR GAMBAR (Lihat format lampiran 8) 3.2 BAGIAN UTAMA

Bagian utama dalam proposal skripsi mencakup hal-hal yang dijabarkan berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Latar belakang berisi landasan konseptual dan kaitannya dengan landasan konstekstual yang melatarbelakangi baik pada penelitian kuantitatif maupun kualitatif, latar belakang masalah dalam penelitian menyajikan gambaran yang dapat menjelaskan mengapa suatu penelitian menarik untuk diteliti. Biasanya diuraikan dalam bentuk deduksi, dimulai dengan hal-hal yang umum dan diakhiri dengan pembatasan masalah. Ada dua model yang dapat digunakan di dalam membuat latar belakang masalah:

1. Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi obyektif dengan kondisi normatif/asumsi-asumsi tertentu

(16)

2. Menggambarkan perkembangan teori yang relevan atau suatu kondisi obyektif tanpa membandingkannya dengan kondisi normatif.

Jika mahasiswa menggunakan model pertama, maka kondisi obyektif dapat digambarkan melalui data sekunder yang ada sedangkan kondisi normatif dapat berbentuk teori, nilai, atau norma yang berlaku umum. Sedangkan jika mahasiswa menggunakan model kedua, maka mahasiswa hanya menggambarkan karakteristik suatu gejala secara lebih rinci.

Pada bagian ini, mahasiswa memberikan gambaran kondisi obyektif dengan menggunakan alat bantu WHAT (apa yang sedang terjadi), WHO (siapa yang mengalaminya), WHEN (kapan terjadi masalahnya), WHERE (di mana permasalahan itu muncul secara spesifik), WHY (mengapa gejala tersebut dapat muncul), dan HOW (bagaimana hubungannya dengan gejala lain). Penggunaan alat bantu ini tidak terpisah dengan model yang digunakan dalam pembuatan latar belakang masalah, namun berupa satu kesatuan yang saling melengkapi.

Latar belakang masalah juga mengandung uraian tentang hal-hal yang melatarbelakangi munculnya masalah pokok yang akan dikaji dalam skripsi. Uraian tersebut berisi tinjauan teoretis dan praktis mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah pokok, baik berdasarkan hasil telaah ataupun pengamatan sendiri. Latar belakang permasalahan juga harus berisikan deskripsi mengenai urgensi tulisan dan alasan-alasan mengapa masalah-masalah pokok tersebut dipilihnya untuk diteliti dan dikaji. Dengan demikian latar belakang setidaknya:

1. Harus dapat menarik bagi pembaca.

2. Memuat landasan filosofi, sosialogis dan yuridis dengan dukungan data dan perbandingan kajian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya

3. Memastikan bahwa masalah yang akan diteliti merupakan fenomena baru yang sehingga berorientasi pada pengembangan ilmu dan praktik

4. Menunjukkan beda penelitian dengan penelitian sebelumnya

Dengan demikian fokus terhadap penekanan masalah yang akan dibahas dan diteliti oleh mahasiswa. Di mana pada bagian ini, calon peneliti (mahasiswa) mempertegas ruang lingkup atau batasan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini

(17)

penting dilakukan, mengingat bahwa ruang lingkup dari permasalahan yang akan diteliti bisa saja sangat luas. Sehingga diperlukan adanya fokus yang jelas agar mahasiswa dapat menentukan dengan jelas apa yang akan diteliti dan dibahas. 1.2 Rumusan Masalah

Bagian ini menjelasakan apa yang menjadi masalah dalam penelitian. Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan gelaja masalah yang muncul. Gejala tersebut kemudian didukung dengan teori dan logika berpikir yang tepat, sehingga rumusan masalah dapat tersampaikan secara akurat. Ada tiga kriteria untuk menilai kualitas dari rumusan masalah yaitu, relevan, dapat dijalankan dalam realitasnya dan menarik. Rumusan masalah dikatakan relevan jika dapat berguna dari sudut pandang praktis, teoritis atau keduanya. Dalam menulis rumusan masalah, mahasiswa sekurang-kurangnya harus menjawab dengan jelas “apa yang menjadi masalah?” dan “mengapa masalah tersebut menarik perhatian?”. Rumusan masalah tidak dinyatakan dengan kalimat tanya, tetapi berupa kalimat pernyataan yang menunjukkan masalah penelitian. 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan penelitian. Tujuan penelitian disesuaikan dengan perumasan masalah yang akan diteliti. Apa yang hendak dicapai dalam penelitian dikemukan dengan jelas dan tegas. Antara rumusan maslaah dengan tujuan penelitian dan kesimpulan yang kelak diperoleh harus sinkron.

Tujuan penelitian adalah salah satu dari tiga alternatif, diantaranya menemukan atau merumuskan teori baru, mengembangkan teori yang sudah ada, atau sekedar menguji kebenaran suatu teori. Penegasan tujuan penelitian harus disertai uraian keterangan seperlunya sehingga akan tampak jelas, teori apa yang akan dirumuskan, dikembangkan atau diuji 1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademik (academic significance) artinya memiliki manfaat atau kegunaan secara illmiah dalam pengembangan disiplin yang digeluti. Misalnya mahasiswa

(18)

bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan proses kajiannya memiliki kaitan erat dengan Program Studi tersebut, begitupun dengan Administrasi Publik.

2. Manfaat Praktis (practical significance) menjelaskan kegunaan hasil penelitian terhadap institusi tertentu yang menjadi objek penelitian serta masyarakat pada umumnya. BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Literatur Review

Bagian ini memuat uraian secara sistematis tentang hasil-hasil penelitian terdahulu (prior research) tentang persoalan yang akan dikaji dalam skripsi. Mahasiswa/calon peneliti mengemukakan dan menujukkan dengan tegas bahwa masalah yang akan dibahas belum pernah diteliti sebelumnya atau penjelasan posisi penelitian ini di antara penelitian-penelitian terdahulu.

Mahasiswa/calon penelitin minimal mampu mendiskusikan secara rasional perbandingan-perbandingan masalah dan temuan dari hasil penelitian terdahulu yang relevan sehingga lahir tinjauan kritis yang kemudian lebih mempetegas dan memeperjelas perbedaan yang akan dikaji/diteliti oleh mahasiswa. Cara untuk mempermudah membandingan antara hasil penelitian yang satu dengan lainnya terlebih dahulu dapat dibuat Tabel Taxonomi Literatur Review pada lembaran lain. Contoh Formatnya sebagai berikut:

(19)

TABEL TAXONOMI LITERATUR REVIEW

Nama Penulis, Tahun, Judul dan

Sumber Jurnal

Fokus Kajian Metodologi Temuan

Ariadi AR. (2020). The Sustainable Tourism Development in Indonesia: Explaining the Role of Public-Private Partnership in Sinjai Regency. Solid Sate Technology Journal Vol 63 Issue 6 2020 Untuk menganalisis dan menjelaskan peran Kemitraan Pemerintah dan Swasta melalui beberapa faktor kritis keberhasilan terhadap pembangunan pariwisata berkelanjutan di pemerintah daerah. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan

kuantitatif dan jenis penelitiannya adalah survei eksploratif. Analisis data menggunakan model persamaan struktural dengan perangkat lunak AMOS

Dari hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa ada enam faktor penentu keberhasilan (CFSs) yang berpengaruh signifikan terhadap KPS. Semua hipotesis yang diajukan untuk memprediksi pengaruh CFSs terhadap penelitian menyimpulkan bahwa KPP dapat diterima, baik pada tingkat signifikansi 0,01 dan 0,05. Faktor-faktor keberhasilan KPS yang paling kritis termasuk lingkungan sinergi Pemerintah dan Swasta, implementasi program , pengelolaan hubungan Pemerintah dan Swasta, perencanaan strategis, tata kelola yang baik, dan tanggung jawab bersama antara sektor publik dan swasta. Selain itu, Kemitraan Pemerintah-Swasta memiliki efek positif dan signifikan terhadap Keberlanjutan Pembangunan Pariwisata (TDS).

Bagian ini diharapkan semua calon peneliti minimal menggunakan 10 referensi dari hasil penelitian terdahulu baik yang sumbernya dari artikel jurnal maupun prosiding nasional dan internasional.

(20)

2.2 Landasan Teori

Landasan teori murupakan acuan/kerangka berpikir untuk memecahkan masalah. Mahasiswa/calon peneliti harus memaparkan secara sistematis kajian yang mendalam tentang teori yang terkait dengan rencana penelitian. Dalam proses pemilihan dan penentuan teori sebelumnya diharapkan berkonsultasi dengan pembimbing masing-masing. Perlu diketahui bahwa teori-teori yang dijelaskan di bagian ini adalah teori-teori yang mapan memenuhi prinsip kemutahiran dan relevansi. Kemutakhiran berkaitan dengan ilmu yang digunakan dan hendaknya mutakhir dan represntatif, milsanya teori relasi, politik, kebijakan dan pelayanan publik, pemerintahan, organisasi, birokrasi, Elektronik Pemerintahan dan teori lainnya, sementara sementara prinsip relevansi adalah menyajikan landasan teori yang berkaitan erat diyakini mampu menjawab dan menjembatani orientasi rencana penelitian 2.3 Kerangka Teori/ Kerangka Pikir

Bagian ini berisi kerangka konseptualisasi yang dibuat oleh mahasiswa/calon peneliti tetatang permasalahan yang dikaji. Hal mendasar penting pada bagian ini adalah Model Teoritis (theoretical model) dibangun berdasarkan proposisi-proposisi yang telah dinyatakan dalam teori yang telah diungkapkan pada bagian Landasan Teori. Bagian ini biasanya disajikan dalam bentuk diagram/skema yang jelas terkait indikator-indikator permasalahan penelitian. Untuk itu, hal-hal yang terdapat dalam konstruksi model teoritis adalah:

1. Penjabaran kembali konsep utama penelitian ke dalam definisi konsep dan dimensi-dimensinya. Jika konsep yang akan dirumuskan menjadi sebuah variabel berjumlah lebih dari satu, maka konsep-konsep itu pada akhirnya harus dapat diperlakukan sebagai satu kesatuan yang utuh. 2. Pengubahan konsep-konsep ke dalam variabel-variabel. 3. Memunculkan variabel-variabel bebas sebagai hasil

diskusi yang dikembangkan dalam tinjauan kepustakaan, jika ada.

4. Penjabaran definisi konsep dan dimensi-dimensi pada variabel bebas, jika ada.

5. Pembahasan kemungkinan munculnya “variabel lain”, seperti variabel kontrol, variabel antara, variabel

(21)

pendahulu. Penemuan variabel-variabel ini juga dikembangkan dari logika dasar model teoritis dan pemikiran-pemikiran dasar yang disusun melalui proses theoritical assessment dalam tinjauan kepustakaan. 6. Pengidentifikasian hubungan antarvariabel yang akan

diuji. Hal ini dilakukan untuk menentukan arah dan bentuk hubungannya.

Contoh format:

Sumber: (Asadifard, Rahman, Aziz, & Hashim, 2015)

Gambar 2.1 Theory of Planned Behavioral

2.4 Definisi Operasional

Operasionalisasi Konsep merupakan jembatan deduksi terpenting yang menghubungkan antara rangkaian penjelasan teoritis dengan instrumennya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengoperasionalisasikan konsep-konsep penelitian adalah:

1. Mengajukan definisi operasional dari konsep-konsep dan dimensi-dimensi penting yang ada dalam penelitian 2. mengajukan indikator dari masing-masing konsep.

Indikator-indikator yang diajukan sebaiknya mendekati tingkat empiris

3. Peneliti harus memperhatikan kesamaan tingkat pengukuran dari konsep dengan indikator-indikatornya

Judul-judul sub bab dalam bab ini yang dirumuskan tidak harus sama seperti yang diuraikan di atas, namun mahasiswa tetap harus memperhatikan konsistensi isi dari penggunaan judul tersebut.

(22)

2.5 HIPOTESIS (jika ada)

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari perumusan masalah yang harus diuji kebenarannya. Apabila jumlah perumusan masalah ada dua, maka hipotesis juga harus dua. Hipotesis harus diuji dengan teknik analisis yang dipergunakan. Hipotesis tidak digunakan pada penelitian kualitatif maupun kajian pustaka, sebab hipotesis digunakan untuk hasil penelitian yang memiliki standar atau tolak ukur sebagai pembanding dengan hasil penelitian dalam hal ini bersifat verifikatif (kuantitatif).

Hipotesis dibuat dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis juga menggunakan alat untuk menguji hippotesis itu sendiri, apakah berupa tes logika, tes informasi, atau dengan tes percobaan. Dalam merumuskan hipotesis, disarankan :

1. Hipotesis menyatakan hubungan diantara dua variabel atau lebih,

2. Hipotesis dinyatakan dalam kalimat deklaratif, dan 3. Mengumpulkan data-data guna untuk menguji kebenaran

hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Mahasiswa/calon peneliti harus mempertegas dan menjelaskan paradigma dan metode penelitian yang akan digunakan. Umumnya ada tiga jenis penelitian yaitu kualitatif, kuantitatif dan kombinasi antara Kulaitatif dan Kuantitatif (Mix Method). Bagian ini juga menjelaskan, desain yang mampu menjawab pertanyaan penelitian, perlu diketahun bahwa umumnya desain penelitian terdiri dari ekpslorasi, deskripsi dan eksplanatori. Sehingga mahasiswa/calon peneliti perlu hati-hati dalam memilih desain yang selaras dengan pendekatan/jenis penelitian yang digunakan.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan. Penetapan lokasi penelitian merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian kualitatif, karena dengan ditetapkannya lokasi penelitian berarti objek dan tujuan sudah ditetapkan sehingga mempermudah penulis dalam melakukan

(23)

penelitian. Lokasi ini bisa di wilayah tertentu atau suatu lembaga tertentu dalam masyarakat.

3.3 Jenis Data

Bagian ini diuraikan jenis data yang digunakan. Perlu diperhatikan bahwa terdapat dua jenis data yang umumnya digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data pertama yang diperoleh, dari upaya pengumpulan data dari lapangan, seperti data-data hasil observasi, interview/wawancara atau mislanya dalam penelitian kunatitatif salah satu bagian data primer adalah uji sample dan pengolahan hasil penyebaran angket/kuesioner., sementara Data Sekunder adalah informasi yang telah ada sebelumnya dan dengan sengaja dikumpulkan oleh peneliti untuk melengkapi dan mendukung data primer, misalanya kajian literatur, dokumen-dokumen yang relevan lainnya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh fakta mengenai variabel yang diteliti, dimulai dengan observasi, kemudian untuk mengungkap fakta aktual tersebut peneliti menggunakan kuesioner, maupun interview/wawancara.

3.4.1 Observasi

Data yang diperoleh dari pengamatan langsung dari objek/lokasi penelitian. Hal ini dilakukan dalam rangka memperoleh data-data awal sekaligus mendeskripsikan pola perilaku terhadap fenomena-fenomena yang diteliti. (Moeleng, L.J, 2014 & Cresswel, J.W, 2015).

3.4.2 Penyebaran Kuesioner (Kuantitatif)

Moleng, L.J, (2014) & Cresswel, J. W 2015) mengemukakan bahwa kusioner merupakan metode pengumpulan data yang umum digunakan untuk studi lapangan atau survei. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh responden dengan memberi tanda pada jawaban yang telah disediakan. Jenis angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup dan terstruktur, artinya daftar pertanyaan tertutup berisi pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya telah disediakan dengan menggunakan skor

(24)

Berikut tabel penilaian atau skor alternatif dari setiap jenis pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian.

Tabel Penilaian Skor Pertanyaan Jenis Jawaban Skor

Sangat Baik (SB) 5

Baik (B) 4

Netral (N) 3

Cukup (C) 2

Kurang (K) 1

Sumber: (Moleng, L.J, 2014 & Cresswel, J. W 2015)

3.4.3 Wawancara

Wawancara atau interview adalah salah satu teknik memperloleh data primer melalui suatu pertemuan langsung dan terencana antara peneliti dengan informan/narasumber dengan maksud untuk menggali dan memperoleh informasi-informasi tertentu sesuia dengan kebutuhan penelitian atau objek yang diteliti. Ini relevan dengan apa yang dikemukakan oleh (Moleng, L.J, 2014) menurutnya bahwa wawancara adalah suatu bentuk kegiatan percakapan dengan maksud-maksud tertentu, dilakukan oleh kedua belah pihak secara verbal.

Perlu dipahami bahwa dalam proses interview tidak sebatas one by one antara peneliti dengan informan, namun dapat ditempuh secara one against many antara peneliti dengan forum ilmiah misalnya Focus Group Discussion (FGD), seminar maupun lokakarya.

3.4.4 Dokumentasi

Bagian ini diuraikan bentuk-bentuk dokumen dan referensi yang digunakan dalam penyusunan baik proposal maupun skripsi misalanya peraturan perundang-undangan, artikel prosiding dan jurnal dari hasil penelitain terdahulu, data-data statistik dan sejenisnya dengan tetap memperhatikan kredibilitas sumbernya.

(25)

3.5 Unit Analisis Data

Unit analisis data ialah satuan yang menjadi obyek penelitian, dapat berupa satuan individu, kelompok, benda maupun suatu latar peristiwa sosial tertentu misalnya kegiatan individu atau kegiatan kelompok sebagai subyek penelitian (Moleng, L.J, 2014 & Cresswel, J. W 2015).

3.6 Teknik Pengambilan Sampel/Narasumber

Pada bagian ini mahasiswa harus bisa menentukan siapa yang potensial untuk dijadikan sebagai sumber informasi. Pada saat pembuatan proposal, mahasiswa tidak perlu menentukan jumlah informan karena tidak ada batasan yang baku, namun setelah penyusunan laporan penelitian (skripsi), mahasiswa harus memberikan penjelasan tentang jumlah informan yang akhirnya digunakan.

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi narasumber atau informan. Sampel pada penelitian kualitatif tidak sama dengan sampel yang digunakan pada penelitian kuantitatif, sebab sampel yang digunakan pada penelitian kuantitatif adalah sampel statistik sedangkan penelitian kualitatif menggunakan sampel teoritis, karena pada dasarnya penelitian kualitatif bertujuan untuk menghasilkan teori (Sugiyono, 2012: 298). 3.7 Teknik Analisis Data

Bagian in menjelaskan bagaimana teknik analisis data antara penelitian dengan pendekatan Kuantitatif dan kualitatif. Jika peneliti menggunakan penelitian kuantitatif, maka pada umumnya teknik analisis datanya berbasis statistik, artinya teknik analisis datanya menggunakan statistic sebagai alat analisisnya. Sehingga di dalam bab ini peneliti harus menjelaskan alat statistik yang akan digunakan untuk melakukan analisis data. Pemilihan alat statistik yang akan digunakan harus disesuaikan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Beberapa alat statistika yang dapat digunakan

(26)

antara lain adalah: uji korelasi product moment, uji korelasi spearman, uji regresi, uji beda, analisis faktor, ANOVA, dan lain-lain. Setelah menjelaskan perihal alat statistik yang akan digunakan untuk melakukan analisis data, di dalam sub bab ini peneliti juga harus menjelaskan bahwa hasisl analisis data yang telah diperoleh selanjutnya akan di interpretasi oleh peneliti untuk mendapatkan kedalaman penjelasan guna menjawab permasalahan penelitian yang telah ditetapkan.

Jika peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka teknik analisis datanya bersifat interaktif. Teknik analisis interkatif dijalankan secara sistematis sebagai berikut:

3.7.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada prinsipnya merupakan proses awal dalam melakukan teknik analisis data, pada tehap in peneliti dapat mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Peneliti dapat mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait fakta yang terjadi lapangan dengan tetap menyesuaikan dengan objek dan subjek penelitian. 3.7.2 Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses dimana peneliti memilah, memisahkan, menyederhanakan, dan mengabstraksikan data-data yang diperoleh selama melakukan penelitian. Tujuannya agar mampu memberikan gambaran yang yang jelas dan mempermudah penelti dalam mengumpulkan data berikutnya sesuai dengan kebutuhan. 3.7.3 Penyajian Data

Penyajian data yang dapat diartikan sebagai pengorganisasian data yang telah direduksi. Dalam penyajian data ini peneliti melakukan upaya untuk menyusun pola hubungan dari seluruh data yang ada sehingga data lebih mudah dipahami.

3.7.4 Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan pada data yang telah terorganisir tersebut, peneliti memberikan interpretasi dan kemudian menarik kesimpulan mengenai pola keteraturan ataupun penyimpangan yang ada dalam fenomena yang diteliti.

(27)

Melalui tahapan ini maka peneliti akan dapat menjawab permasalahan penelitian.

3.3 BAGIAN AKHIR DAFTAR PUSTAKA

Penyusunan karya tulis ilmiah baik proposal dan skripsi tidak semudah dengan menulis buku harian, yang bebas narasi. Tetapi harus dilengkapi dengan perbandingan issu atau topik penulisan yang disusun, argumen, kritik serta asumsi yang dikemukakan dalam karya tulis kita, wajib dilengkapi dan diperkuat oleh data, fakta, teori dan temuan-temuan lain yang telah ditulis oleh penulis lainnya. Sehingga di dalam mencari, mengoleksi dan menggunakan referensi hendaknya berasal dari sumber yang jelas, terpercaya, original atau tidak berasal dari sumber yang abal-abal/abstrak.

Untuk para mahasiswa dalam menyusun Proposal dan Skripsi maupun karya tulis ilmiah lainnya disarankan menggunakan literatur/referensi yang bersumber dari:

1. http://garuda.ristekbrin.go.id/journal 2. https://scholar.google.co.id/ 3. http://lipi.go.id/publikasi/ 4. https://archive.org/ 5. https://www.academia.edu/ 6. https://www.researchgate.net/ 7. https://www.scopus.com/ 8. https://www.emeraldpublishing.com/ 9. https://www.scimagojr.com/journalsearch.php 10. https://www.elsevier.com/ 11. https://www.doaj.org/ 12. https://e-resources.perpusnas.go.id/ 13. http://ijern.com/ 14. https://www.sciencedirect.com/ 15. http://freefullpdf.com/ 16. https://academic.microsoft.com/home 17. https://www.proquest.com/ 18. https://www.ebsco.com/ 19. https://www.sciencedirect.com/ 20. https://iopscience.iop.org/page/aboutioppublishing 21. https://www.atlantis-press.com/ 22. https://taylorandfrancis.com/

(28)

Perlu diketahui bahwa sumber-sumber di atas tidak membatasi setiap penulis untuk menambah penggunakan sumber literatur/referensi lainnya sepanjang dapat dipertanggung jawabkan kredibilitas dan keaslian sumbernya dengan tetap memperhatikan kebaharuan dari setiap literatur yang digunakan.

Kemudian dalam proses pengutipan seperti pada penjelasan berikutnya, maka penting diperhatikan bahwa karya tulis ilmiah yang bisa dijadikan sebagai sumber referensi antara lain adalah:

1. Buku dan e-book

2. Monografi: karya asli menyeluruh dari suatu masalah. Monograf ini dapat berupa tesis ataupun disertasi

3. Prosiding dan paper dari hasill simposium atau konferensi atau pertemuan ilmiah lain

4. Laporan atau naskah penerbitan suatu badan atau lembaga resmi 5. Media elektronik misalnya website resmi pemerintah pusat, regional dan daerah, termasuk dari Badan Pusat Statistik dan sebagianya.

6. Resensi: adalah tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan manfaat karangan atau buku tersebut bagi pembaca

7. Media massa, misalnya BBC News, Global News, Kompas, Tempo, CNN, Detik.New, Narasi serta media kredibel nasional dan internasional lainnya

Penyajian daftar pustaka minimal menyesuaikan ketentuan berikut:

1. Referensi/daftar pustaka yang dijadikan sumber rujukan minimal 30, baik berupa artkel prosiding, artikel jurnal, buku/e-book, laporan organisasi, instansi dan sejenisnya maupun media massa yang memiliki reputasi.

2. Jika terdapat referensi yang digunakan baik dari surat kabar maupun media online harus memastikan kredibilatas media tersebut, kemudian tidak boleh lebih dari 5 media yang digunakan

3. Menggunakan mananajemen referensi dengan software Mendeley Dekstop, gaya APA Style. Mendeley dapat di unduh secara gratis melalui (www.mendeley.com), software ini merupakan manajemen referensi yang umum digunakan terutama diperguruan tinggi, selain paketnya gratis, mendeley juga memiliki ruang penyimpanan online yang lebih besar, selain itu memberikan akses terhadap fitur social network yang

(29)

memungkinkan penggunanya berbagi pakai referensi dengan pengguna lain.

4. Petunjuk Penggunaan Mendeley dapat di unduh dan dipelajari melalui laman http://press.umsi.ac.id/2020/10/01/mendeley/ Format penulisan daftar pustaka sebagai berikut:

1. Regulasi

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

2. Buku dengan pengarang tunggal

Qodir, Z. (2019). Metodologi Politik-Pemerintahan: Teori dan Perspektif Keindonesiaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 3. Buku dengan dua atu tiga pengarang

Romli, l, et.al (Eds.). 2008. Pelembagaan Partai Politik Pasca Orde Baru (Studi Kasus Partai Golkar, PKB, PBB, PBR, dan PDS). Jakarta: LIPI Press.

4. E-book

Forsyth, D. (2018). Probability and Statistics For Computer Science. Springer Publishing Company. https://www.springer.com/gp/book/9783319644097 5. Terjemahan

Scott, J.C. 2000. Senjatanya Orang-orang Yang Kalah, trans. A. Rahman Zainuddin, Sayogyo dan Mien Joehaar. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

6. Skripsi/Tesis/Disertasi

Sumardi. 2020. Transformasi Birokrasi Berbasis Information Communication Technology (Penelitian di Kabupaten Sleman dan Kulon Progo). Tesis, dipublikasikan oleh http://repository.umy.ac.id/

7. Website (Resmi dan Kredibel)

Agusta, I. (2017). Memilah Korupsi Desa. Indonesia

Corruption Watch.

https://www.antikorupsi.org/id/article/memilah-korupsi-desa

(30)

8. Laporan Lembaga atau Publikasi

Indonesia Corruption Watch. (2018). Tren Penindakan Kasus Korupsi Tahun 2018

9. Artikel Jurnal dan Prosiding

Salahudin, S. et al. (2020). Analysis of Government Official Twitters during Covid-19 Crisis in Indonesia Analysis of Government Official Twitters during Covid-19 Crisis in Indonesia. Talent Development & Excellence, 12(June), 3899–3915.

Sumardi and Achmad Nurmandi. (2020). ICT Based Transformation of Bureaucracy in the District Sleman and Kulon Progo. International Journal of Advanced Science

and Technology, 29(8), 912–921.

http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/article/view/19 245

Yunanto, S. E. (2020). Ilmu Pemerintahan: Anti Pada Politik, Lupa Pada Hukum, Dan Enggan Pada Administrasi. GOVERNABILITAS (Jurnal Ilmu Pemerintahan Semesta),

1(1), 1–23.

(31)

BAB IV

SISTEMATIKA PENYUSUNAN SKRIPSI

4.1 BAGIAN AWAL

Sistematika Skripsi pada bagian awal memuat bagian-bagian sebagai berikut:

A. COVER/SAMPUL (Lihat contoh format, Lampiran 2) Sampul Skripsi berwarna maroon, bertuliskan cetak dengan susunan dan format sebagai berikut :

1. Logo Universitas Muhammadiyah Sinjai berwarna Hitam Putih diameter 4 x 4 cm.

2. Tulisan Judul hendaknya ringkas, maksimal 15 kata include dengan studi kasus (jika ada) dengan ketentuan, Jenis Huruf Times New Roman (TNR), Ukuran/font 14, Spasi 1 Bold.

PERAN KECAMTAN SEBAGAI ISNTITUSI INTERMEDIARY ANTARA DESA DENGAN KABUPATEN

(Studi Kasus Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone) 3. Tulisan SKRIPSI dengan ketentuan, Jenis Huruf Times

New Roman (TNR), Ukuran/font 14, Spasi 1 Bold. SKRIPSI

4. Keterangan dengan ketentuan, Jenis Huruf Times New Roman (TNR), Ukuran/font 12, Spasi 1 Italic.

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan pada Universitas Muhammadiyah

(32)

5. Nama lengkap penulis beserta Nomor Induk Mahasiswa, tidak disingkat dengan ketentuan Jenis Huruf Times New Roman (TNR), Ukuran/font 14, Spasi 1 Bold.

SIFULAN 1221003

6. Tulisan Program Studi, Fakultas dan Universitas dan Tahun, dengan ketentuan dengan ketentuan Jenis Huruf Times New Roman (TNR), Ukuran/font 14, Spasi 1 Bold.

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI TAHUN 2020

B. HALAMAN JUDUL

Ketentuan sama pada poin A, yangmembedakan adalah logonya berwarna (Lihat format, Lampiran 2)

C. HALAMAN PERSETUJUAN (Lihat Format lampiran 3.3 dan Lampiran 3.4)

D. HALAMAN PENGESAHAN (Lihat Format lampiran 4) E. PERNYATAAN KEASLIAN (Lihat Format lampiran 5) F. HALAMAN PERSEMBAHAN (Jika ada)

G. ABSTRAK (Bahasa Indonesia) (Lihat Format lampiran 6.1) H. ABSTRACT (Bahasa Inggris) (Lihat Format lampiran 6.2)

Abstrak merupakan gambaran menyeluruh terkait isi tulisan yang dibuat secara ringkas yang berfungsi memberikan gambaran kepada pembaca mengenai isi skripsi yang akan dibacanya. Umumnya abstrak terdiri dai 150 hingga 300 kata

(33)

dengan jarak spasi satu DILENGKAPI DENGAN KATA KUNCI (KEYWORD), 3-6 kata kunci. Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Paragraf Pertama memuat tentang Tujuan Penelitian/Purpose(Dengan kata-kata sederhana, membahas hal-hal yang spesifik agar pembaca tahu tujuan penelitian anda) dan Metodologi/Metodhology (Jenis, alat/metode, software, review, survey, teknik, dan analisis lainnya yang digunakan dalam penelitian ini).

Paragraf Kedua memuat tentang Temuan Utama/Main Findings (Tuliskan hasil/temuan dari penelitian) dan Kebaharuan/Originalitas/Novelty (Apa yang baru dalam penelitian anda yang dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagaimana hal itu mampu mengembangkan pengetahuan yang ada atau menciptakan pengetahuan baru dalam suatu studi atau disiplin ilmu.

Paragraf Ketiga memuat tentang Luaran Kajian (Lokasi penelitian anda bisa bermanfaat/digunakan)

J. DAFTAR ISI (Lihat format lampiran 7) K. DAFTAR TABEL (Lihat format lampiran 8) L. DAFTAR GAMBAR (Lihat format lampiran 8)

M. DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN (Jika ada) (Lihat Format lampiran 10)

N. KATA PENGANTAR

Pada dasarnya kata pengantar memberikan gambaran secara umum tentang isi dari masing-masing bab. Ucapan terima kasih kepada tim pembimbing ditempatkan lebih awal, kemudian disusul dengan ucapan terima kasih kepada pihak lain yang membantu penelitian. Pada bagian akhir, penulis dapat meminta kritik dan saran. Jumlah halaman tidak lebih dari 2 (dua) halaman.

4.2 BAGIAN UTAMA

Bagian utama Skripsi tinggal mengonversi isi Proposal Skripsi yang telah diujikan dari BAB I, II, dan III, kemudian, melanjutkan BAB IV, dan V sebagaimana sistamatika dan penjelasan berikut:

(34)

BAB I PENDAHULUN (Konversi dari Proposal) BAB II TINJAUAN TEORI (Konversi dari Proposal)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN (Konversi dari Proposal) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menguraikan dua hal utama, Pertama adalah Hasil/Temuan penelitian diperoleh berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian, dan Kedua adalah Pembahasan Hasil/Temuan Penelitian untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan pada Proposal bagian (B BAB I). Pemaparan temuan penelitian beserta pembahasannya, dapat dilakukan dengan dua pola umum yaitu Pola Nontematik dan Tematik. Nontematik merupakan cara pemaparan temuan dan pembahasan yang dipisahkan, sementara cara tematik adalah cara pemaparan temuan dan pembahasan yang digabungkan. Dalam hal ini, disarankan memakai pola yang tematik, artinya setiap temuan disertai dengan pembahasan secara langsung sebelum melanjutkan ke temuan berikutnya.

Pola Pemaparan Nontematik dan Tematik

Aspek Pola Nontematik Tematik Temuan dan Pembahasan Temuan A Temuan B Temuan C Pembahasan A Pembahasan B Pembahasan C Temuan A Pembahasan A Temuan B Pembahasan B Temuan C Pembahasan C Pola apapun yang digunakan oleh mahasiswa dalam menysun skripsinya, pastikan bahwa dalam mendeskripsikan setiap hasil/temuan dan pembahasan penelitian harus mengingat betul rumusan permasalahan yang telah ditetapkan di awal penelitian lihat proposal bagian (B BAB I). Hal ini untuk memastikan bahwa temuan dan pembahasan yang disampaikan betul-betul menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan.

Lalu bagaimana menyajikan data dan memaparkan temuan dan pembahasannya?. Seperti apa bentuk penyajian data antara penelitian dengan pendekatan Kuantitaif dan Kualitatif?.

(35)

Penyajian data dalam pemaparan temuan dan pembahasan pada Penelitian Kuantitatif, menurut (American Psichological Association, 2010), pada dasarnya memiliki beberapa tujuan, antara lain:

1. Eksplorasi, yaitu penyajian data memang ditujukan untuk memahami apa yang ada di dalam data tersebut

2. Komunikasi, artinya bahwa data tersebut telah dimaknai dan akan disampaikan kepada para pembaca

3. Kalkulasi, artinya data dapat dipergunakan dengan memperkirakan beberapa nilai statistik sehingga dapat menciptkan deskripsi baru

4. Penyimpanan, artinya data tersebut digunakan untuk keperluan pembahasan dan analisis lebih lanjut

5. Dekorasi, artinya penyajian data memang ditujukan untuk menarik perhatian pembaca dan membuatnya menraik secara visual.

Sehingga pemaparan temuan dengan pendekatan kuantitatif jika menyesuaikan dengan apa yang dikemukakan oleh (American Psichological Association, 2010), maka di dahului oleh penyampaian hasil pengolahan data yang dapat berbentuk table atau grafik, di dalamnya berisi angka-angka statistik baik yang bersifat deskriptif maupun inferensial mengenai variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian yang dilakukan. Namun penting untuk di ingat adalah prinsip-prinsip terkait bagaimana data disajikan agar memudahkan pembaca memahami hasil penelitian yang telah dilakukan.

Jika peneliti telah menyajikan temuan dalam bentuk yang sesuai dengan tujuan yang jelas, berupa grafik atau tabel, apa yang perlu dilakukan adalah menyertai tampilan tersebut dengan ringkasan penjelasan sehingga temuan tersebut menjadi lebih bermakna. Penjelasan yang dibuat dilakukan sesuai dengan kondisi data apa adanya, tidak mengurangi dan tidak melebih-lebihkan. Apa yang disampaikan dapat berupa pembacaan terhadap bentuk dan pola visual yang muncul, atau nilai statistik tertentu sesuai dengan pola distribusi yang dapat dilihat. Dalam tahapan ini, seorang peneliti harus mampu menunjukkan pola apa yang mungkin dianggap aneh atau rancu.

Kemudian pada bagian pembahasan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain:

(36)

1. Melihat kembali pertanyaan penelitian beserta hipotesis penelitian yang dirumuskan

2. Mengelobarasi antara temuan dengan Kajian Pustaka/Tinjauan Teori relevan yang telah ditulis sebelumnya

3. Melakukan evaluasi terhadap potensi kelemahan penelitian, misalnya bias, ancaman lain terhadap validitas internal dan kertabatasan lain yang dimiliki dalam penelitian)

Berkaitan dengan penjelasan tersebut maka pada umumnya posisi peneliti dengan berbagai analisis dan argumentasinya harus mempertegas pernyataan bahwa apakah akan menolak atau menerima hipotesis yang telah diuraikan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Di saat yang sama juga mempertegas apakah ada kesamaan atau perbedaan antara temuan penelitian yang dilakukan dengan hasil temuan penelitian lain sebelumnya, artinya segala bentuk keterbatasan penelitian perlu disampaikan sebagai bentuk evaluasi keseluruhan. Inilah pentingnya mahasiswa dan siapa pun dalam menulis karya ilmiah perlu mengoptimalkan rujukan hasil-hasil penelitian terdahulu agar mampu menganalisa persamaan dan berbedaan seperti apa yang muncul dari penelitian-penelitian tersebut.

Sementara di dalam pemaparan temuan dan pembahasan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, maka peneliti menyampaikan hasil analisis data dan mengevaluasi apakah temuan utama yang dihasilkan dari analisis data tersebut menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. Bagian temuan dan pembahasan sebaiknya dimulai dengan ringkasan singkat mengenai temuan penelitian, dengan menyatakan kembali tujuan penelitian.

Penelitian kualitatif biasanya lebih menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan perilaku daripada menggunakan data yang bisa dianalisis secara statistik. Dalam memahami data kualitatif, peneliti harus melakukan analisis induktif, dan dalam analisis ini ada dua kegiatan yang dilakukan. Pertama adalah pengelompokan (unitizing), yaitu kegiatan memberikan kode yang mengidentifikasi unit informasi yang terpisah dari teks. Kedua adalah kategorisasi (categorizing), yaitu menyusun dan mengorganisasikan data berdasarkan persamaan makna. Proses ini memerlukan revisi, modifikasi, dan perubahan yang berlangsung terus menerus sampai unit baru dapat ditempatkan dalam kategori

(37)

yang tepat dan pemasukan unit tambahan menjadi suatu kategori dan tidak memberi informasi baru.

Peneliti kualitatif sangat perlu menggambarkan konteks dimana suatu kejadian terjadi. Penelitian kualitatif perlu memperlihatkan upaya untuk membahas setiap potongan data yang telah berhasil dikumpulkan. Dalam menulis skripsi baik dengan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif, penting untuk memerhatikan bahwa data tidak sama pentingnya. Dengan demikian, data juga sebaiknya dipaparkan berdasarkan tingkat signifikansinya dalam penelitian yang dilakukan. Penulis, seperti disarankan oleh (Crasswell, 2014), perlu bertanya tentang beberapa hal yang disampaikan di bawah ini.

1. Apa yang dianggap paling penting tentang temuan penelitian secara umum dan mengapa?

2. Temuan mana yang tampaknya lebih penting dan kurang penting dan mengapa?

3. Apakah ada temuan yang harus saya perhatikan secara khusus dan mengapa?

4. Apakah ada sesuatu yang aneh atau tidak biasa dalam temuan penelitian yang perlu disebutkan dan mengapa? 5. Apakah metodologi yang dipakai atau faktor lain telah

memengaruhi interpretasi saya tentang temuan penelitian dan apakah ini merupakan sesuatu yang perlu dibahas? Misalnya, bias yang bisa muncul dalam desain penelitian (Crasswell, 2014).

Perlu diperhatikan pula bahwa dalam memaparkan temuan, penulis hendaknya memaparkannya secara proporsional, dan membahasnya secara analitis. Dengan memerhatikan kelima pertanyaan di atas, penulis skripsi, dapat menghindari pemaparan temuan penelitian yang terlalu banyak.

Dalam membahas data, baik data kuantitatif maupun kualitatif, ada beberapa tahap yang harus dilakukan:

1. Menjelaskan bagaimana data bisa menjawab pertanyaan penelitian

2. Membuat pernyataan simpulan

3. Membahas atau mendiskusikan data dengan menghubungkannya dengan teori dan implikasi hasil penelitian (kalau memungkinkan).

Dalam hal pengorganisasiannya, struktur organisasi atau elemen yang biasanya ada dalam pembahasan data dapat berupa.

(38)

1. Latar belakang penelitian (informasi mengenai latar belakang penelitian)

2. Pernyataan hasil penelitian (statement of results)

3. Hasil yang diharapkan dan tidak diharapkan (un) expected outcomes

4. Referensi terhadap penelitian sebelumnya.

5. Penjelasan mengenai hasil penelitan yang tidak diharapkan, yakni penjelasan yang dibuat untuk mengemukakan alasan atas munculnya hasil atau data yang tidak diduga atau tidak diharapkan (kalau memang ini benar) atau data yang berbeda dengan temuan penelitian sebelumnya.

6. Pemberian contoh, yaitu contoh untuk mendukung penjelasan yang diberikan dalam tahap 5 di atas.

7. Deduksi atau pernyataan, yaitu membuat pernyatan yang lebih umum yang muncul dari hasil penelitian, misalnya menarik simpulan, dan menyatakan hipotesis.

8. Dukungan dari penelitian sebelumnya, yaitu mengutip penelitian sebelumnya untuk mendukung pernyataan yang dibuat.

9. Rekomendasi, yaitu membuat rekomendasi untuk penelitian yang akan datang

10. Pembenaran penelitian yang akan datang, yakni memberikan argumentasi mengapa penelitian yang akan datang direkomendasikan

Perlu diperhatikan bahwa kesalahan yang umum ditemukan dalam menulis bab pembahasan adalah bahwa penulis gagal kembali kepada kajian pustaka yang telah ditulis dalam Bab II dalam mengintegrasikan hasil penelitian dengan penelitian empiris lain yang meneliti topik atau fenomena yang sama. Pembahasan atau diskusi yang baik melekatkan masing-masing temuan penelitan dengan konteks teori yang dipaparkan dalam kajian pustaka. Dengan demikian, dalam bagian pembahasan, penulis perlu kembali pada kajian pustaka untuk mahami lebih baik temuan penelitian dan mencari bukti yang mengonfirmasi atau yang bertentangan dengan data atau hasil penelitian yang ada. Dalam bagian pembahasan data, pernyataan seperti di bawah ini, seharusnya sering muncul:

“(Tidak) seperti penelitian yang dilakukan oleh …, yang menggunakan ..., penelitian ini menemukan bahwa ...”.

(39)

Dalam membahas data, penulis skripsi sebaiknya bertanya dalam hal apa atau sejauh mana temuan penelitiannya itu sesuai, atau mendukung, atau menentang temuan penelitian lain. Apabila sesuai, persisnya dalam hal apa, dan apabila tidak, mengapa dan aspek apa yang mungkin diteliti sebih lanjut untuk memperbaiki pengetahuan yang ada sekarang.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini berisi simpulan, implikasi dan rekomendasi yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut

5.1 KESIMPULAN

Ada dua cara penulisan kesimpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan cara uraian padat atau paragraf. Untuk Penulisan kesimpulan pada skripsi lebih baik baik menggunakan uraian padat atau paragraf. Kesimpulan harus menjawab pertanyaan atau rumusan masalah

5.2 IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Bagian ini penting untuk diperhatikan bahwa implikasi dan rekomendasi yang ditulis setelah simpulan ditujukan kepada para pembuat kebijakan, kepada pengguna hasil penelitian yang bersangkuta, kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya dan paling penting adalah bagaiman kemudia hasil penelitian berimplikasi terhadap pemecahan masalah di lapangan atau tindak lanjut dari hasil penelitian.

Kemudian pada aspek saran dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dipusatkan pada dua atau tiga hal yang ditemukan dalam penelitian. Umumnya Penulis menyarankan penelitian yang melangkah satu tahap lebih baik dari penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, dalam beberapa kasus, membuat saran atau rekomendasi juga penting untuk mengemukakan keterbatasan penelitian, khususnya kelembahan yang berkaitan dengan metode penelitian, teknik pengumpulan data dan sampel yang terlibat.

DAFTAR PUSTAKA

Ketentuan penyusunan daftar pustaka tinggal menyesuaikan dengan format yang ada sebelumnya (Lihat di Proposa Skripsil)

(40)

4.3 BAGIAN AKHIR

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Bagian akhir berisi lampiran-lampiran yang memuat semua informasi tambahan dan dianggap penting dalam mendukung kesempurnaan skripsi sebagai sebuah karya ilmiah dan laporan penelitian. Lampiran-Lampiran tersebut dapat berupa :

1. Pedoman wawancara (Kualitatif)/ Kuesioner (Kuantitatif/ Mixed)

2. Surat Izin Penelitian dari Universitas Muhammadiyah Sinjai 3. Surat Izin Penelitian dari PTSP

4. Surat Keterangan telah melakukan Riset dari lokasi 5. Dokumentasi wawancara

6. Lembar Hitungan, dll 7. Daftar Riwayat Hidup

Format dan tata cara penulisan lampiran diatur sebagai berikut: 1. Setiap lampiran diberi nomor urut mulai nomor 1 sampai

selesai

(41)

BAB V

TEKNIK DAN FORMAT PENULISAN

5.1 BAHASA

Bahasa yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar (kecuali intisari/abstract ditulis dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris). Isi disajikan dengan bahasa yang baku (bukan bahasa gaul). Skripsi yang ditulis dengan bahasa Indonesia harus berpedoman secara konsisten kepada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan kaedah ketatabahasaan yang berlaku.

5.2 PENGATURAN KERTAS DAN HALAMAN 1. Ukuran kertas

a. Naskah proposal dan naskah skripsi diketik di atas kertas 70 atau 80 Gram dengan ukuran A4 (21cm x 29,7cm) berwarna putih. Di dalam membuat naskah proposal dan skripsi, kertas A4 digunakan dengan orientasi halaman portrait. Orientasi halaman portrait adalah penggunaan kertas A4 dengan sisi panjang (29,7cm/ 11inchi) sebagai sisi kanan dan sisi kiri halaman, serta sisi pendek (21cm/ 8,5inchi) sebagai sisi atas dan sisi bawah halaman. Penggunaan kertas A4 dengan orientasi halaman landscape bisa dilakukan untuk penulisan bagan, tabel, atau gambar yang jika ditulis menggunakan orientasi halaman portrait maka bagan, tabel atau gambar tersebut tidak bisa tercakup secara keseluruhan.

b. Margin atas dan margin kiri selebar 4 cm, margin kanan dan bawah selebar 3 cm.

c. Setiap lembar hanya digunakan satu halaman (tidak timbal balik).

d. Cover skripsi dijilid menggunakan kertas tebal, seperti bufalo dan sejenisnya, warna sampul adalah warna maron. 2. Pengetikan

a. Naskah diketik dengan mengunakan komputer dicetak dengan tinta hitam. Naskah skripsi diketik dengan huruf yang sama dan konsisten sepanjang naskah, jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman 12 pt.

(42)

b. Baris pertama setiap paragraf dimulai setelah satu Tab dari margin kiri, atau setting tabulasi pada titik 1,5 cm atau 0,6 inch. (Lihat contoh format Lampiran 11.1) c. Pengetikan menggunakan prinsip margin tunggal bukan

margin betingkat, margin rata kiri kanan (justify); setiap ketikan kembali ke awal margin, kecuali untuk judul persetujuan, prakata, datar tabel, bab/judul bab, dan sejenisnya.

d. Lambang, simbol, huruf yunani, notasi huruf tertentu yang tidak dapat ditulis dengan komputer ditulis tangan secara rapi dengan tinta yang sama (hitam).

e. Pengetikan judul pada cover dan halaman judul dapat diperbesar.

3. Spasi

Seluruh naskah diketik dengan spasi ganda (dua spasi), kecuali : a. Kutipan langsung yang terdiri tiga baris atau lebih diketik

satu spasi pada alinea tersendiri.

b. Terjemahan dari teks yang berbahasa asing, terjemahan ayat-ayat Al Qur’an dan hadis-hadis Nabi Saw., diketik satu spasi.

c. Abstrak, prakata, dan keterangan lain yang dilampirkan diketik dengan jarak satu spasi (1 lines).

4. Huruf Miring (Italic Character)

Huruf miring dipergunakan dalam pengetikan : a. Daftar pustaka

b. Kata dari bahasa asing atau dari bahasa daerah. 5. Penggantian Halaman

a. Judul subbab, pasal, atau anak pasal hendaknya tidak dipisahkan dengan baris pertama uraiannya.

b. Baris awal atau baris akhir pada satu halaman hendaknya tidak berdiri sendiri. Pada pengetikan dengan menggunakan komputer penyediaan baris dapat dihindarkan dengan mengaktifkan window orphan control pada menu format/ paragraph/line and page breaks/pagination.

c. Pemotongan tabel karena penggantian halaman tidak dibenarkan. Unsur-unsur tabel adalah nomor urut tabel, nama tabel, sajian data, dan sumber data. Sesuai ketentuan statistik keempat unsur tersebut harus ditulis utuh dalam satu halaman.

Gambar

TABEL TAXONOMI LITERATUR REVIEW  Nama Penulis,
Tabel Penilaian Skor Pertanyaan

Referensi

Dokumen terkait

10) Perbaikan (revisi) Proposal Skripsi maksimal 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan seminar. 11) Proposal Skripsi yang telah diseminarkan namun tidak diperbaiki (revisi)

Alhamdulillahhirobbil’Alamin, Segala Puji syukur dan rahmat dari Allah SWT, dengan segenap rasa kebersyukuran akan ke-Esaan nya yang telah memberi rahmat dan anugerah yang sangat

Sahabat saya tercinta, Erlin Epriliyanti dan Ericha Dwi Pangestuti yang saat ini juga sedang menyelesaikan tugas akhir skripsi terimakasih sudah menjadi sahabat

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas limpahan rahmat dan ridho-Nya, serta salah dan sholawat kepada Nabi

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Kiblat Media Online Tirto.id Dalam Pemberitaan Pasca Debat Pertama Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 (Analisis

“IMPLEMENTASI KINERJA BAGIAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DALAM MEMANFAATKAN E- GOVERNMENT SEBAGAI SARANA PELAYANAN INFORMASI PUBLIK (

Alhamdulillahhirobbil'alamin, dengan ucapan Puji Syukur yang selalu terlimpahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada

Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh proses perkuliahan di