TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
TIA305
Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Jurusan Teknik IndustriUniversitas Andalas
2
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Hasil Pembelajaran
•
Mahasiswa mampu menerapkan modelmatematik, heuristikdanteknik statistikuntuk menganalisis dan merancang suatu sistem perencanaan dan pengendalian produksi
3
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
•
Prasyarat•
Penilaian (tentatif) KEHADIRAN >75% UTS : 20% UAS : 30% TUGAS HARIAN: 15% T BESAR/PRAKTIKUM : 20% KUIS : 15% 4Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Referensi
•
Nahmias, S., Production and Operations Analysis,McGraw Hill, 2001
•
Sipper & Bulfin Jr., Production Planning, Control,and Integrations, McGraw Hill, 1997
•
Bedworth D.D., Bailey J.E., Integrated ProductionControl System, John Wiley & Sons, 1987.
•
Fogarthy D.W., Blackstone J.H., Hoffmann T.R.,Production and Inventory Management, South
Western Pub. Co, 1991
•
Tersine, R. J., Principles of Inventory and5
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Manufaktur dan Produksi
•
Istilah manufaktur (manufacture)Pertama kali digunakan tahun 1622
Berasal dari kata latin manufactum yang berarti made by hand
•
Istilah produksi (production)Pertama kali digunakan pada tahun 1483
Berasal dari kata latin producere yang berarti lead forward, yaitu membuat sesuatu yang baru
(tangible/intangible)
Berarti pengertian manufaktur lebih sempit dari pada pengertian produksi
6
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Definisi manufacturing
•
CIRP (International Conference on ProductionEngineering), 1983:
A Series of interrelated activities and operations involving the design, materials selection, planning, manufacturing production, quality assurance, management and marketing of products of the manufacturing industries.
7
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Definisi Manufaktur dan Produksi
•
Kata manufacturing diartikan lebih luas•
Manufacturing adalah proses konversi suatudesain menjadi produk akhir
•
Production adalah aktivitas fisik untuk mengubahsuatu bentuk material menjadi bentuk lain yang lebih bernilai
8
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Siklus Manufaktur
Perancangan Produk Pemasaran Perancangan Process Pengendalian Persediaan Perencanaan Produksi Perancangan Metoda Kerja, Waktu Standar, dan Perbaikan Produktivitas Penyimpanan Proses Pembuatan Penerimaan K o n su m en P em as o k Pengendalian Kualitas Pengendalian Produksi Pengendalian Proses Pengendalian Peralatan Pengiriman9
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Sistem Manufaktur
•
Sistem manufaktur adalah sistem yangmelakukan proses transformasi/konversi
keinginan (needs) konsumen menjadi produk jadi yang berkualitas tinggi
•
Keinginan konsumen diketahui dari studi pasar,yang kemudian keinginan ini diterjemahkan menjadi desain produk, dan kemudian menjadi desain proses
•
Komitmen terhadap kualitas produk harus dimilikioleh setiap level dalam perusahaan pada setiap tahap proses produksi
•
Dalam proses transformasi ini terjadipertambahan nilai
10
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Sistem Produksi
•
Sistem produksi adalah sistem yang melakukanproses transformasi atau konversi bahan mentah menjadi produk jadi dengan kualitas tinggi dan sesuai dengan desain produk yang telah
ditetapkan
•
Dalam proses transformasi ini terjadipertambahan nilai sehingga produk jadi
mempunyai nilai yang lebih tinggi dari pada nilai bahan mentah
11
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Sistem Produksi
• Bahan • Mesin • Tenaga kerja • Dana • Manajemen Transformation process Input Output Barang atau Jasa 12Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Jenis proses transformasi
•
Fisik (manufacturing)•
Lokasi (transport/storage)•
Perdagangan (retail)•
Fisiologis (healthcare)•
Psikologis (entertainment)•
Informasi (communications)13
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Sistem produksi, sistem manufaktur,
sistem perusahaan
SISTEM PERUSAHAAN
Sistem Personalia Sistem Manajemen Sistem Keuangan
SISTEM MANUFAKTUR Desain produk dan proses Penjaminan Kualitas Studi Pasar SISTEM PRODUKSI Perencanaan produksi Pengendalian produksi Aktivitas Produksi 14
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Business Management
Functional Resource Management Quality Management
Information Management Functional Building Block
Process (Production Activity Control)
Manufacturing
Planning Product/or-der flow Purchase
order/ma-terial flow
Product design flow INTEGRATED MANUFACTURING
15
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
CAE CAD CAPP Manajemen Fasilitas Proses (Production Activity Control)
Manufacturing Planning Bahan mentah Inspeksi Penerimaan bahan Pemasok Pembelian
Barang jadi Pengiriman
Distribusi Penjualan Pemasaran Konsumen COE Peramalan Aliran perancangan produk
Aliran material Aliran produk
Aliran order Aliran order pembelian
Functional Building Block
16
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Perencanaan dan pengendalian produksi
(Production Planning & Control, PPC)
•
Perencanaan & Pengendalian Produksi(Production planning & control, PPC)
•
Tujuan perencanaan: pemanfaatan sumbersecara efektif
•
Tujuan pengendalian: penyesuaian rencanadengan kegiatan sehari-hari
•
Issu dalam PPC:apa (dilakukan pada level sistem manufaktur) berapa banyak
kapan siapa
17
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Kegiatan PPC
•
Peramalan kuantitas permintaan•
Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis,jumlah dan waktu
•
Perencanaan persediaan (inventory): jenis,jumlah dan waktu
•
Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin,fasilitas
•
Penjadwalan produksi dan tenaga kerja•
Penjaminan kualitas•
Monitoring aktivitas produksi•
Pengendalian produksi•
Pelaporan dan pendataan18
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Sistem produksi vs. Respons kepada
konsumen
•
Jenis sistem:MTS=make to stock; ATO=assemble to order; MTO=make to order; ETO=engineer to order
•
Jenis respon:FS=flow shop; BP=batch production; JS=job shop
JS BP FS ETO MTO ATO MTS
19
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Sistem Perencanaan & Pengendalian Produksi
• Sistem MRPII (Manufacturing Resources Planning)
• Sistem JIT (Just in Time)
• Sistem OPT (Optimized Production Technology)/TOC (Theory of Constraints)
• Project-based Production System
• Sistem Enterprise Resources Planning (ERP)
• Sistem PPP untuk MTO production systems
JS BP FS ETO MTO ATO MTS 20
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Tahapan PPC
Peramalan
Perencanaan Agregat
Jadwal Produksi Induk
Perencanaan Material Order Pembelian Jadwal Produksi Penjadwalan Ulang
Pengendalian Aktivitas Produksi di Lantai Pabrik Out-sourcing Rough Cut Capacity Planning (RCCP) Capacity Requirement Planning (CRP) Capacity Planning S tr at e g ic p la n n in g T ac ti ca l p la n n in g E x ec u ti o n p la n n in g
21
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Hirarki Perencanaan
• Issues Perencanaan Strategis:
Penentuan produk yang akan dibuat Perancangan Sistem Manufaktur
• Issues Perencanaan Taktis:
Perincian Rencana Strategis Disagregasi rencana agregat Penentuan planned order releases
• Issue Perencanaan Pelaksanaan
Dispatching planned order releases Day-by-day basis
Minimizing mfg lead time and work in process
Strategic planning
Tactical planning
Execution planning
22
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Top management: •Vision •Strategic planning •Control Middle Management: •Analysis •Tactical planning •Control Execution
Middle management
berperan sebagai
decoupler
23
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Hirarki Produk
…
Tipe 1 Tipe 2 Tipe n1
Famili 21 Famili 22
…
Famili 2n Type Product family Item Sub-assembly Component Produk … Subrakit … Komponen … Subrakit … 24Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Hirarki produk
•
Type: kelompok beberapa product families•
Product family: kelompok beberapa items•
Item: produk akhir individual yang dibeli(digunakan) oleh konsumen
•
Biasanya hirarki tersebut dimulai dari productfamily, karena bila sebuah pabrik membuat lebih dari satu jenis type maka operasi perusahaan itu akan menjadi sangat kompleks
•
Pengelompokan sejumlah item ke dalam sebuahproduct family dilakukan dengan teknik Group Technology (GT)
25
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Agregasi dan Disagregasi
•
Proses agregasi (aggregation) adalah prosespengelompokan beberapa jenis item menjadi product family
•
Proses disagregasi (disaggregation) adalahproses derivasi product family menjadi item
26
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Contoh proses agregasi
•
IBM memproduksi komputer laptop, desktop,notebook dan mesin teknologi tinggi lainnya. Proses agregasi adalah pengelompokan jenis-jenis komputer tersebut ke dalam family product (misalnya famili komputer).
•
Unit agregat yang biasa digunakan dalam prosesagregasi:
Jam kerja buruh, mesin atau resource lainnya Waktu standar
Harga jual, ongkos produksi
27
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Contoh proses agregasi
•
Sebuah rumah sakit bisa melakukan agregasijasa yang diberikan menjadi jumlah perawat atau dokter yang dibutuhkan
•
Perusahaan jasa pelatihan bisa melakukanagregasi kursus yang ditangani ke dalam jumlah instruktur yang harus disiapkan
•
PT Telkomsel bisa melakukan agregasi jumlahunit penjualan kartu prabayar (kartu Simpati) dan kartu pascabayar (kartu Hallo) menjadi jumlah rupiah penjualan yang diterima.
28
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Contoh proses disagregasi
•
Nilai penjualan total perusahaan dikelompokan kedalam nilai penjualan masing-masing produk yang di buat atau Jam produksi total
dikelompokan ke dalam jam produksi masing-masing produk
•
Nilai penjualan masing-masing produk tersebutdibagi dengan harga jual masing-masing sehingga diperoleh jumlah unit yang akan diproduksi
29
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Peramalan
•
Peramalan adalah seni dan ilmu untukmemprediksi masa depan.
•
Peramalan adalah tahap awal, dan hasil ramalanmerupakan basis bagi seluruh tahapan pada perencanaan produksi
•
Proses peramalan dilakukan pada level agregat(part family); bila data yang dimiliki adalah data item, maka perlu dilakukan agregasi terlebih dahulu
•
Terminologi: perioda, horison, lead time, fittingerror, forecast error, data dan hasil ramalan
30
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Aggregate planning (AP)
• Tujuan AP adalah membangkitkan (generate) top level production plans
• Basis AP adalah hasil ramalan dan target produksi. Target produksi ditentukan oleh top level business plan yang memperhatikan kapasitas & kapabilitas perusahaan
• Peran AP adalah sebagai interface antara
perusahaan/sistem manufaktur dan pasar produknya.
• Analisis dilakukan dalam kelompok produk (product family) dengan unit agregat
31
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Factory Wholesaler Retailer End consumer Aggregate Planning
Company top level plans
32
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Jadwal Produksi Induk Manajemen demand Factory Market
33
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Master Production Schedule, MPS
•
Jadwal Produksi Induk (Master ProductionSchedule, MPS) atau JPI merupakan output disagregasi pada Rencana Agregat
•
JPI berada pada tingkatan item•
JPI bertujuan untuk melihat dampak demandpada perencanaan material dan kapasitas
•
JPI bertujuan untuk menjamin bahwa produktersedia untuk memenuhi demand tetapi ongkos dan inventory yang tidak perlu dapat dihindarkan
•
Teknik disagregasi: persentase dan metodaBitran and Hax
34
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Prosedur teknik persentase
•
Hitung persentase kuantitas item masing-masingterhadap kuantitas famili pada data masa lalu (semua dalam unit agregat)
•
Gunakan persentase ini untuk menentukankuantitas item masing-masing dari Rencana Agregat. Output adalah MPS dalam satuan agregat
•
Lakukan pembagian MPS (yang masih dalamsatuan agregat) dengan nilai konversi sehingga dihasilkan MPS dalam satuan individu item
35
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Contoh
Data item (unit)
Perioda 1 2 3 4 5 6 Harga per unit
Produk A 200 220 240 230 250 260 Rp. 3000 Produk B 600 650 700 690 720 770 Rp. 2000 Produk C 50 55 60 58 60 60 Rp. 5000 Data Agregat (Rp. 1000)
Perioda 1 2 3 4 5 6 Total Persentase
Produk A 600 660 720 690 750 780 4200 29,6% Produk B 1200 1300 1400 1380 1440 1540 8260 58,3% Produk C 250 275 300 290 300 300 1715 12,1% Family X 2050 2235 2420 2360 2490 2620 14.175 100,0% 36
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Peramalan t At tAt t2 1 2050 2050 1 2 2235 4470 4 3 2420 7260 9 4 2360 9440 16 5 2490 12450 25 6 2620 15720 36 n t b A a n t n t t
∑
∑
= − = = 1 1∑
∑
∑
∑
∑
= = = = = − − = n t n t n t n i n t t t t t n t A tA n b 1 2 1 2 1 1 1 ) (b = 101,6 a = 2007
F
t= 2006,9 + 101,6 t
37
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Peramalan dan Rencana Agregat
•
Berdasarkan model ramalan tersebut, dapatdihitung permintaan agregat pada perioda ke 7, yaitu:
F7 = 2.006.900 + 101.600 x 7 = 2.718.100 F8 = 2.006.900 + 101.600 x 8 = 2.819.700 F9 = 2.006.900 + 101.600 x 9
•
Bila dalam penentuan rencana agregat(aggregate plan) diasumsikan menggunakan strategi chase, maka nilai rencana agregat akan sama dengan nilai ramalan
38
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Disagregasi Rencana Agregat
Dengan demikian nilai rencana agregat pada perioda ke 7 adalah: Rp. 2.718.100
Dengan teknik persentase, disagregasi dilakukan untuk memperoleh MPS, yaitu: Produk A = x Rp. 2.718.100 = Produk B = x Rp. 2.718.100 = Produk C = x Rp. 2.718.100 = 0,296 0,583 0,121 Rp. 804.557,6 Rp. 1.584.652,3 Rp. 328.890,1
MPS ini masih dalam unit agregat, sehingga perlu dilakukan konversi untuk memperoleh unit item. Konversi ini
39
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Master Production Schedule (MPS)
Produk Nilai Penjualan Harga jual A Rp. 804.557,6 Rp. 3000 B Rp. 1.584.652,3 Rp. 2000 C Rp. 328.890,1 Rp. 5000 269 793 66 Jumlah unit (pembulatan)
MPS pada perioda ke 7: Produk A: 269 unit Produk B: 793 unit Produk C: 66 unit
40
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Perencanaan material
• Perencanaan material adalah penentuan jumlah material yang diperlukan untuk memenuhi MPS dan saat
pemenuhan material tersebut
• Pendekatan dalam perencanaan material: independent-demand dan dependent independent-demand.
• Independent demand mengasumsikan bahwa produk-produk (atau komponen) tidak saling bergantungan. Artinya, perencanaan material untuk masing-masing produk dilakukan secara independen
• Biasanya pendekatan independent demand ini dilakukan untuk produk-produk jadi (finished product), yang satu dengan yang lainnya tidak saling bergantungan
41
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Perencanaan material
•
Teknik dalam independent demand ini antara lainEconomic Order Quantity (EOQ)
•
Dependent demand melakukan perencanaanmaterial untuk produk-produk
(komponen-komponen) secara bergantungan. Artinya, jumlah dan saat material dibutuhkan untuk suatu
produk/komponen tergantung kepada jumlah dan saat material yang dibutuhkan untuk
produk/komponen yang lain
•
Ketergantungan antar produk/komponendigambarkan dalam bill of material atau product structure
42
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Bill of material
/product structure
.
Produk X
Subassy 1 Subassy 2 Subassy...
SSA22 SSA21 SSA2... SSA22... SSA22... … … … … Level-0 Level-1 Level-2 Level-3 Level-… …
43
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Perencanaan material
•
Dependensi: Vertical dependency dan horizontaldependency
•
Vertical dependency menunjukkan hubunganparent-children atau exploding
•
Horizontal dependency menunjukkan hubungansaat selesai pemrosesan children untuk suatu parent tertentu atau time phasing
•
Teknik dalam dependent demand adalah materialrequirements planning (MRP)
44
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Shop floor control
• Pembuatan rencana menggunakan beberapa asumsi: mesin selalu tersedia, material datang tepat waktu, waktu proses tertentu, tenaga kerja produktif, tidak ada perubahan jumlah demand dan due date, dan lain-lain
• Dalam implementasi rencana sangat mungkin asumsi tersebut tidak berlaku. Oleh karena itu perlu tindakan penyesuaian yang dikenal dengan istilah pengendalian
• Pengendalian adalah tindakan penyesuaian rencana dan pelaksanaan, agar operational dan performansi sistem manufaktur tetap acceptable, meskipun perlu perubahan-perubahan dalam rencana.
45
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
Shop floor control
•
Tindakan yang dilakukan dalam shop floor controladalah rerouting/alternate routing scheduling-rescheduling
operation splitting
operation overlapping (lot streaming) over time
subcontracting lain-lain
46
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Performansi shop floor
•
Manufacturing lead time•
Jumlah inventory•
Idle time•
Line balancing•
Pemenuhan due date•
Material handling cost•
Utilization•
Efisiensi•
Produktivitas47
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
SISTEM PRODUKSI
Manufacturing process melibatkan: ALIRAN MATERIAL ALIRAN INFORMASI MANUFACTURING PROCESS RAW MATERIAL PRODUCT 48
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Supplier Raw material Finished product Customer PRODUCTION SYSTEM Work-in-process Production floor Customer order manufactuirng order material order purchase order
49
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
THE GOALS OF PRODUCTION SYSTEM
• MANUFACTURE AND DELIVER PRODUCTS
SISTEM PRODUKSI HARUS BERKOMPETISI DALAM
KUALITAS
BIAYA / COST
WAKTU / TIME
50
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
PENGATURAN TATA LETAK
• Physical Arrangements Lay-out
TERGANTUNG DARI VOLUME PRODUKSI DAN JENIS PRODUK
– JOB-SHOP : LOW VOLUME HIGHLY CUSTOMIZED PRODUCTS – FLOW-SHOP : HIGH VOLUME STANDARDIZED-PRODUCTS – PROJECT SHOP : ONE-TIME-ONLY JOB
– CONTINUOUS SHOP :
JENIS LAY-OUT
– FUNTIONAL/PROCESS LAY-OUT – PRODUCT/LAY-OUT
– FIXED POSITION LAY-OUT
MODERN SHOPS : INTEGRATED PRODUCTION SYSTEM
– CELLULAR MANUFATURING SYSTEM (CMS) – FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEM (FMS) – COMPUTER INTEGRATED SYSTEM (CIM)
51
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
PENGATURAN ORGANISASI
PALING TIDAK ADA TIGA BENTUK DASAR :•
FUNCTIONAL ORGANIZATION•
PRODUCT DIVISION ORGANIZATION•
MATRIX ORGANIZATION52
Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas
Supplier Raw material Finished product Customer Production system Work-in-process Production floor
ELEMENT DARI PPC
INVENTORY MANAGEMENT PURCHASING FORECASTING• LONG-RANG CAPACITY PLANNING • PRODUCTION PLANNING
• SHORT-RANGE REQUIREMENTS (material capacity) • SHEDULING
53
TIA305 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pekan #1
PRODUCTION PLANNING DECISIONS
Allocation of jobs to machines, overtime, subcontracts, delivery date, product quality, Work force, processes;
production rate, inventory levels, contracts with suppliers, quality level, quality cost Capacity, product,
supplier needs, quality policy
Decision
Short range forecast, work force level, processes, inventory levels
Intermediate forecast, capacity and production level Aggregat forecast; plant
capacity Inputs
Indicidual products, product family Dollars, hours, product family,
product line Dollars; hours
Unit
One week to six months Six months to three years
Three to ten years TIME SHORT (OPERATIONAL) OPERATIONAL MNGT INTERMEDIATE (TACTICAL) MIDDLE MANAGEMENT LONG (STRATEGIC) TOP MANAGEMENT