• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Iin Purnamasari, Aries Tika Damayani FIP IKIP PGRI SEMARANG ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Iin Purnamasari, Aries Tika Damayani FIP IKIP PGRI SEMARANG ABSTRAK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Iin Purnamasari, Aries Tika Damayani

FIP IKIP PGRI SEMARANG ABSTRAK

Pembelajaran merupakan jantung dari proses pendidikan dalam suatu institusi pendidikan. Kualitas pembelajaran bersifat kompleks dan dinamis, dapat dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang yang melintasi garis waktu. Pada tingkat mikro, pencapaian kualitas pembelajaran merupakan tanggung jawab profesional seorang guru, misalnya melalui penciptaan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan fasilitas yang diperoleh siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Pada tingkat makro, melalui sistem pembelajaran yang berkualitas, lembaga pendidikan bertanggungjawab terhadap pembentukan tenaga pengajar yang berkualitas, yaitu yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan intelektual, sikap, dan moral dari setiap individu peserta didik sebagai anggota masyarakat. Pembelajaran seharusnya menjadi aktivitas bermakna yakni pembebasan untuk mengaktualisasi seluruh potensi kemanusiaan, bukan sebaliknya. Seiring dengan pengembangan filsafat konstruktivisme dalam pendidikan selama decade ini, muncul pemikiran kritis dalam rangka merenovasi pembelajaran bagi peserta didik menuju pembelajaran yang berkualitas, humanis, organis, dinamis, dan konstruktif. Salah satu pemikiran kritis tersebut adalah pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan atau PAIKEM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran PAIKEM pada pelaksanaan program Manajemen Berbasis Sekolah atau MBS. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang digunakan untuk mengkaji implementasi pembelajaran PAIKEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan model PAIKEM. Model pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan model-model pembelajaran aktif dengan berbagai pendekatan, seperti dilaksanakannya pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar dalam bentuk pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas. Dapat disimpulkan bahwa implementasi pembelajaran PAIKEM dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

Kata kunci : implementasi, PAIKEM, pembelajaran

Pembelajaran merupakan jantung dari proses pendidikan dalam suatu institusi pendidikan. Kualitas pembelajaran bersifat kompleks dan dinamis, dapat dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang yang melintasi garis waktu. Pada tingkat mikro, pencapaian kualitas pembelajaran merupakan tanggung jawab profesional seorang guru, misalnya melalui penciptaan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan fasilitas yang diperoleh siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Pada tingkat makro, melalui sistem pembelajaran yang berkualitas, lembaga pendidikan bertanggungjawab terhadap pembentukan tenaga pengajar yang berkualitas, yaitu yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan intelektual, sikap, dan moral dari setiap individu peserta didik sebagai anggota masyarakat. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran, baik secara

(2)

eksternal maupun internal mencakup guru, materi, pola interaksi, media dan teknologi, situasi dan sistem belajar. Di era globalisasi ini, diperlukan pengetahuan dan keanekaragaman keterampilan agar siswa mampu memberdayakan dirinya untuk menemukan, menafsirkan, menilai dan menggunakan informasi, serta melahirkan gagasan kreatif untuk menentukan sikap dalam pengambilan keputusan. Pembelajaran seharusnya menjadi aktivitas bermakna yakni pembebasan untuk mengaktualisasi seluruh potensi kemanusiaan, bukan sebaliknya. Seiring dengan pengembangan filsafat konstruktivisme dalam pendidikan selama dekade ini, muncul pemikiran kritis dalam rangka merenovasi pembelajaran bagi peserta didik menuju pembelajaran yang berkualitas, humanis, organis, dinamis, dan konstruktif. Salah satu pemikiran kritis tersebut adalah pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan atau PAIKEM.

Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memliki sasaran untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui PAIKEM. Hal ini bertolak pula dari kebutuhan pendidikan di era global dan tuntutan profesionalisme kependidikan. PP No. 19 tahun 2005 Bab IV Pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa ”Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, keatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.” Hal tersebut merupakan dasar bahwa guru perlu menyelenggarakan pembelajaan yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM).

Suprijono (2009) menyatakan bahwa pembelajaran PAIKEM adalah pembelajaran bermakna yang dikembangkan dengan cara membantu peserta didik membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan dikuasai peserta didik. Praktik PAIKEM membutuhkan kemampuan teoritik dan praktik. Kemampuan teoritik meliputi arti belajar, dukungan teoritis, model pembelajaran, dan pembelajaran kontekstual. Kemampuan praktik adalah mempraktikan metode-metode PAIKEM. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Dengan demikian dalam pembelajaran guru tidak mendominasi aktivitas belajar-menagajar, tetapi siswa atau peserta didik lah yang lebih banyak melakukan aktivitas belajar. Pembelajaran inovatif merupakan sebuah model pembelajaran yang dirancang oleh guru dengan menerapkan beberapa metode dalam setiap kegiatan pembelajaran. Artinya dalam setiap kali tatap muka, guru harus menggunakan beberapa

(3)

metode secara bervariatif. Kreatif diartikan sebagai kemampuan untuk beradaptasi secara kreatif dan kepiawaian mencari pemecahan yang imajinatif, kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru. Yang diciptakan itu sebenarnya tidak perlu hal-hal yang baru sama sekali, tetapi bisa juga merupakan gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Efektif artinya menghasilkan output belajar sesuai dengan yang direncanakan serta tercapainya standar ketuntasan belajar minimal. Sedangkan menyenangkan artinya anak tidak merasa terbebani, belajar merasa menjadi kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka pengarusutamaan MBS yang bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan MBS di sekolah dasar dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan kondusif bagi pembelajaran peserta didik.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan alasan untuk mengkaji peningkatan mutu pendidikan dalam program manajemen berbasis sekolah melalui PAIKEM. Fokus dalam penelitian ini adalah guru dan siswa baik kelas rendah maupun kelas tinggi. Sedangkan permasalahan penelitian ini di fokuskan pada peningkatan mutu pendidikan melalui PAIKEM. Data diperoleh dari instrumen berupa lembar observasi pembelajaran PAIKEM, angket pembelajaran PAIKEM, dan kuesioner atau pedoman wawancara. Analisis data yang digunakan penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif dalam Miles (1992: 16-19) terdiri dari tiga alur kegiatan secara bersamaan, yaitu: reduksi data, yaitu proses pemilihan, penyederhanaan pengabstrakan dan transformasi data kasar dari catatan-catatan tertulis di lapangan hingga laporan akhir lengkap tersusun. Dalam tahap reduksi data lebih diarahkan pada proses seleksi, penyederhanaan data-data yang telah terkumpul melalui catatan-catatan di lapangan yang sudah terlebih dahulu diagendakan. Bahkan sebelum terjun ke lapangan, peneliti memiliki konsep kerangka kerja yang berupa seperangkat pertanyaan yang tersusun dalam lembar observasi dan angket pembelajaran PAIKEM. Selanjutnya adalah penyajian data, yaitu sekumpulan informasi yang tersusun agar dapat memberi kemungkinan dapat menarik kesimpulan. Penyajian data dilakukan setelah melakukan reduksi data yang akan dipergunakan sebagai bahan laporan. Berikutnya yaitu verifikasi atau menarik kesimpulan, yaitu berupa intisari dari penyajian data yang merupakan hasil dari analisis yang dilakukan dalam penelitian. Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya dari kecocokannya yaitu berupa validitas.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan pembelajaran PAIKEM dilakukan sesuai dengan prosedur pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif. Dimulai dari kegiatan persiapan pembelajaran dimana baik guru kelas rendah maupun guru kelass tinggi di sekolah dasar melakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan media pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan materi pembelajaran. Hal lain yang disiapkan adalah menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), alat evaluasi dan lembar observasi penilaian baik individu maupun kelompok. Hal lain yang dianggap menjadi bagian penting juga adalah penampilan guru dalam pembelajaran menyangkut penguasaan materi ajar dan kompetensi guru yang lain mulai dari membuka pelajaran, menyampaikan informasi, mendampingi saat siswa bekerja kelompok, memberikan penguatan hingga pada menarik kesimpulan, melakukan refleksi serta menutup pembelajaran.

Model pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan model-model pembelajaran aktif dengan berbagai pendekatan, seperti dilaksanakannya pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar dalam bentuk pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas. Selain itu pembelajaran kooperatif juga telah dikembangkan yang dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam belajar dengan bekerjasama dalam kelompok, saling menghargai pendapat teman, mencari hal-hal baru, serta memecahkan masalah. Model pembelajaran kooperatif yang banyak digunakan antara lain Jigsaw, Numbered Head Together (NHT),

Make a match, talking stick, STAD, snowball throwing dan CTL.

Media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran yaitu media cetak, yang berupa buku-buku pelajaran SD terbitan dari BSE serta penerbit lain, media massa berupa koran, majalah yang disesuaikan dengan materi pembelajaran, serta sumber-sumber pustaka cetak yang lain seperti atlas dan ensiklopedi. Media elektronik masih terbatas jumlahnya seperti ketersediaan komputer, LCD, dan perangkatnya. Pemanfaatan media elektronik di kelas bias dibilang sangat jarang di samping alas an di atas, juga karena guru merasa tingkat penguasaan terhadap media tersebut juga sangat terbatas, sehingga hal ini juga dirasakan menjadi kendala dalam pembelajaran PAIKEM yang sebenarnya akan lebih menyenangkan jika pemaparan informasi dalam berbagai bentuk bias ditayangkan melalui bantuan media elektronik. Media lain yang digunakan adalah lingkungan sekitar, selain pemanfaatan dalam bentuk pembelajaran di luar kelas lingkungan adalah media yang dianggap paling lengkap dan menyediakan segalanya. Tidak jarang guru membawa daun, bunga, beberapa jenis batuan, bahan makanan dan sebagainya ke dalam kelas dalam rangka memberikan gambaran nyata untuk materi pembelajarannya. Pada mata pelajaran IPS atau

(5)

bahasa, guru juga mengaitkan pengalaman nyata siswa untuk digunakan sebagai bahan-bahan pembelajaran.

Guru mengupayakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Di dalam implementasinya, seorang guru harus merancang dan melaksanakan kegiatan-kegiatan atau strategi-strategi yang memotivasi siswa berperan secara aktif di dalam proses pembelajaranpembelajaran harus mengaktifkan siswa karena hasil penelitian menunjukkan bahwa kita belajar 10% dari yang kita baca, 20% dari yang kita dengar, 30% dari yang kita lihat, 50% dari yang kita lihat dan dengar, 70% dari yang kita ucapkan, dan 90% dari yang kita ucapkan dan kerjakan serta 95% dari apa yang kita ajarkan kepada orang lain (Dryden & Voss, 2000). Artinya belajar paling efektif jika dilakukan secara aktif oleh individu tersebut. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Pebelajar haruslah memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, inisiatif, dan kreativitas serta kemandirian siswa sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologisnya. Pembelajaran yang dilaksanakan haruslah dilakukan dengan tetap memperhatikan suasana belajar yang menyenangkan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan terhadap guru di SDN Sarirejo Kartini Semarang Timur, guru telah mengelola kelas sesuai dengan implementasi pembelajaran aktif, menguasai materi, penyampaiannya dilakukan secara sistematis dan menyenangkan, dan materi sesuai dengan indikator. Guru juga senantiasa memberikan motivasi positif secara verbal dalam rangka memberikan penguatan sambil berekspresi positif serta tidak lupa memberikan tindak lanjut setelah pembelajaran.

Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran berdasarkan pengamatan menunjukkan keaktifan yang tinggi pada siswa tertentu, dan masih terdapat sebagian kecil siswa yang harus diberikan motivasi lanjut agar lebih aktif dalam pembelajaran. Pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa cukup paham terhadap materi yang diperoleh, namun juga masih terdapat sebagian kecil siswa untuk dibelajarkan lebih lanjut. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran diantaranya adalah adanya tingkat kemampuan siswa yang beragam dan memiliki latar belakang berbeda-beda, alat peraga yang masih minim, serta penguasaan kompetensi dalam bidang teknologi, informasi dan pemanfaatan komputer. Di bagian evaluasi pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan program yaitu diadakannya evaluasi setiap mata pelajaran

(6)

dalam pertemuan, ulangan tengah semester serta ulangan akhir semester. Diperoleh data bahwa hasil pembelajaran siswa setelah pelaksanaan pembelajaran sebesar 75% siswa tuntas. Bagi siswa yang belum tuntas diarahkan untuk melakukan remidi dan pengayaan, jika dibutuhkan berdiskusi secara langsung dengan orang tua siswa sangat penting dalam rangka melakukan bimbingan.

KESIMPULAN

Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memliki sasaran untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui PAIKEM. Pelaksanaan pembelajaran PAIKEM dilakukan sesuai dengan prosedur pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif. Pembelajaran PAIKEM adalah salah satu contoh pembelajaran inovatif yang memiliki karakteristik aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Guru mengupayakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Implementasi pembelajaran PAIKEM , diantaranya seorang guru harus merancang dan melaksanakan kegiatan-kegiatan atau strategi-strategi yang memotivasi siswa berperan secara aktif di dalam proses pembelajaran harus mengaktifkan siswa. Dengan metode Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM), siswa dapat mendapatkan ide-ide sendiri dalam pembelajaran berlangsung dengan pendekatan lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2007. Standar Nasional Pendidikan Indonesia untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: dari Sentralisasi

menuju Desentralisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjatmiko. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning : Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar,

Umaedi (1999) Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Directorate Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah, Directorate Pendidikan Menengah Umum. Indonesia, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Usaha Pergaraman bagi. Petambak Garam dapat dilakukan oleh

Sebaliknya jika kondisi tersebut tidak dapat terpenuhi, maka jumlah proceed yang diterima dari pengalihan piutang usaha diakui sebagai utang,dan perbedaan antara proceed

Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas dilakukan oleh petugas Puskesmas, bidan.. desa dan

CuKa MeKar (Cup Cake Edamame Kartun) merupakan Kue Kap berbahan dasar utama Edamame yang dikolaborasikan dengan isian buah stoberi, jeruk, anggur, susu dan dikreasikan

Penerapan pendekatan STS pada pembelajaran fisika untuk meningkatkan kreativitas siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Meskipun upaya untuk menekan laju kematian akibat AIDS dapat dikendalikan namun penemuan baru infeksi HIV dan kasus AIDS masih terus bertambah dan merupakan tantangan

Soal-soal yang dapat melatih kemampuan memahami dan menerapkan konsep yang berkaitan dengan materi ajaran Buddha Dharma dalam bab sebagai umpan balik disajikan pada setiap

PERTAMA : Menunjuk Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai Menteri yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan