ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PPH FINAL PASAL 4 AYAT 2 ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN NASABAH PADA PT. BPR MAPALUS TUMETENDEN CABANG TOMOHON
Veronica Junisa Lolong, David Paul Elia Saerang, Hence Wokas
HUBUNGAN INFORMASI AKUNTANSI DAN FUNGSI MANAJEMEN (mini riset pada unit kerja BRI Kota Manado) Princilvanno Andreas Naukoko
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AGRIKULTUR PADA PETANI KELAPA PADA DESA DI DAERAH LIKUPANG SELATAN : DAMPAK RENCANA PENERAPAN ED PSAK NO.69 TENTANG AGRIKULTUR
Claudia W.M. Korompis
SISTEM PENETAPAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK SARANG BURUNG WALET DI KABUPATEN MINAHASA UTARA Meybi Marliane Pongoh, Ventje Ilat
PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH KOTA MANADO
Nikita Angelita Maria Nangoy, Jullie J. Sondakh, Harijanto Sabijono
ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) GELORA PENDIDIKAN KOTA TOMOHON
Renaldy Fernando Rolos, Jullie J Sondakh, Robert Lambey
ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 64 TAHUN 2013 DI PEMERINTAH KOTA MANADO
Desriani N. Tarigan, Lidia M. Mawikere
ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN BELANJA LANGSUNG PADA BADAN PELAKASANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA MANADO
Cheny Walangitan, Jenny Morasa, Meily Kalalo
ANALISA PENCATATAN PEMOTONGAN IURAN DANA PENSIUN PT. POS INDONESIA CABANG MANADO Cynthia Imelda Mose, Inggriani Elim
ANALISIS PERBANDINGAN POTENSI PENERIMAAN DAN EFEKTIFITAS PAJAK PENERANGAN JALAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN DAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
Driyana Ibrahim, Jullie J Sondakh, AnnekeWangkar
ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA KUALITAS PADA AKSAN BAKERY MANADO Fitriayani Adam, Hendrik Manossoh, Sherly Pinatik
PERANAN JOB ORDER COSTING METHOD DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI (STUDI KASUS PADA CV. TRINITY MANADO)
Jessica Graziella Whitney Runtu, Agus Poputra, Victorina Tirayoh
ANALISIS PENYETORAN, PELAPORAN, DAN PENCATATAN PPH FINAL PASAL 4 AYAT (2) ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN NASABAH PADA BPR PRISMA DANA CABANG AMURANG
Marchella Tiara Muhea, Jantje J. Tinangon, Inggriani Elim
HUBUNGAN SUMBER PENDAPATAN TERHADAP BELANJA MODAL PADA ANGGARAN PEMERINTAH KOTA TOMOHON Mestika F.L Ang, Grace B. Nangoi, Hendrik Manossoh
ANALISIS KINERJA REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH SERTA POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA KABUPATEN MINAHASA UTARA
Nathania Ch. E. Sasuwuk, Jullie J. Sondakh, Jessy D. L. Warongan
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DALAM PENGELOLAAN APBD PADA DINAS PENGELOLA KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASET (DPKPA) KABUPATEN MINAHASA SELATAN
Novita Mandagi, Jante J. Tinangon, Jessy D.L Warongan
EFEKTIFITAS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN (INTERNAL CONTROL) TERHADAP PENGUKURAN KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PROVINSI SULAWESI UTARA
Pancisto Patik, Jantje Tinangon, Victorina Z. Tirayoh
EVALUASI PENERAPAN PENGUNGKAPAN INFORMASI ASET KEUANGAN MENURUT PSAK 60 PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
Zwingly Juliano Stefanus Pangkey, Lintje Kalangi, Robert Lambey
EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA UTARA
Renli Ferrari Daud Sondakh, David Paul Elia Saerang, Lidia M. Mawikere
Vol. 11 No. 2, Juni 2016
ISSN. 1907-9737
JURNAL RISET AKUNTANSI GOING CONCERN
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT i
Vol.11,No.2,Juni 2016
ISSN.1907-9737
GOING CONCERN
JURNAL RISET AKUNTANSI GOING CONCERN
Pelindung
Rektor Universitas Sam Ratulangi
Penanggung Jawab
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSRAT
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSRAT
Pemimpin Redaksi
Prof. DR. David. P.E. Saerang,SE,M.Com(Hons)
Redaksi Pelaksana
Harijanto Sabijono,SE,MSi,Ak
Lidia Mawikere,SE,MSi,Ak
Hendrik Manossoh,SE,MSi,Ak
Imelda Najoan,SE,MSi,Ak
Dewan Redaksi
DR. Grace Nangoy,SE,MSAc,Ak,CPA
Sifrid S. Pangemanan,SE,MSA
DR. Jullie J. Sondakh,SE,MSi,Ak,CPA
DR.Ventje Ilat,SE,MSi
DR. Herman Karamoy,SE,MSi,Ak
DR. Jenny Morasa,SE,MSi,Ak
DR. Agus T. Poputra,SE,MM,MA,Ak
Victorina Tirayoh,SE,MM,Ak
Linda Lambey,SE,MBA,MA,Ak
Margaretha Bolang,SE,MA,Ak
Peter Kapojos,SE,MSi,Ak
Administrasi & Sirkulasi DR. Jantje Tinangon,SE,MM,Ak
DR. Lintje Kalangi,SE,ME,Ak
Winston Pontoh,SE,MM,Ak
Christian Datu,SE,MSA,Ak
Alamat Redaksi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado
Jl. Kampus Bahu – Manado, Sulawesi Utara
Telp. (0431) 847472, Fax. (0431) 853584
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado, dimaksudkan sebagai media pertukaran informasi, penelitian dan karya ilmiah antara pengajar, alumni, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya. Jurnal ini terbit empat kali setahun yaitu bulan Maret, Juni, September, Desember.
Redaksi menerima naskah yang belum pernah diterbitkan oleh media dan tinjauan atas buku-buku akuntansi terbitan dalam dan luar negeri yang baru serta catatan/komentar atas artikel yang dimuat dalam jurnal ini.
Surat menyurat mengenai naskah yang akan diterbitkan langganan, keagenan, dan lainnya dapat dialamatkan langsung ke alamat redaksi atau melalui email : [email protected]
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT ii
Vol.11,No.2,Juni 2016
ISSN.1907-9737
GOING CONCERN
JURNAL RISET AKUNTANSI GOING CONCERN
DAFTAR ISI
ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PPH FINAL PASAL 4 AYAT 2 ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN NASABAH PADA PT. BPR MAPALUS TUMETENDEN CABANG TOMOHON
Veronica Junisa Lolong, David Paul Elia Saerang, Hence Wokas ... 1-11 HUBUNGAN INFORMASI AKUNTANSI DAN FUNGSI MANAJEMEN (mini riset pada unit kerja BRI Kota Manado)
Princilvanno Andreas Naukoko ... 12-22 ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AGRIKULTUR PADA PETANI KELAPA PADA DESA DI DAERAH LIKUPANG SELATAN : DAMPAK RENCANA PENERAPAN ED PSAK NO.69 TENTANG AGRIKULTUR
Claudia W.M. Korompis ... 23-33 SISTEM PENETAPAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK SARANG BURUNG WALET DI KABUPATEN MINAHASA UTARA
Meybi Marliane Pongoh, Ventje Ilat ... 34-41 PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH KOTA MANADO
Nikita Angelita Maria Nangoy, Jullie J. Sondakh, Harijanto Sabijono ... 42-52 ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) GELORA PENDIDIKAN KOTA TOMOHON
Renaldy Fernando Rolos, Jullie J Sondakh, Robert Lambey ... 53-63 ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 64 TAHUN 2013 DI PEMERINTAH KOTA MANADO
Desriani N. Tarigan, Lidia M. Mawikere ... 64-70 ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN BELANJA LANGSUNG PADA BADAN PELAKASANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA MANADO
Cheny Walangitan, Jenny Morasa, Meily Kalalo ... 71-79 ANALISA PENCATATAN PEMOTONGAN IURAN DANA PENSIUN PT. POS INDONESIA CABANG MANADO
Cynthia Imelda Mose, Inggriani Elim ... 80-89 ANALISIS PERBANDINGAN POTENSI PENERIMAAN DAN EFEKTIFITAS PAJAK PENERANGAN JALAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN DAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT iii ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN BIAYA KUALITAS PADA AKSAN BAKERY MANADO
Fitriayani Adam, Hendrik Manossoh, Sherly Pinatik ... 101-109 PERANAN JOB ORDER COSTING METHOD DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI (STUDI KASUS PADA CV. TRINITY MANADO)
Jessica Graziella Whitney Runtu, Agus Poputra, Victorina Tirayoh ... 110-119 ANALISIS PENYETORAN, PELAPORAN, DAN PENCATATAN PPH FINAL PASAL 4 AYAT (2) ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN NASABAH PADA BPR PRISMA DANA CABANG AMURANG
Marchella Tiara Muhea, Jantje J. Tinangon, Inggriani Elim ... 120-129 HUBUNGAN SUMBER PENDAPATAN TERHADAP BELANJA MODAL PADA ANGGARAN PEMERINTAH KOTA TOMOHON
Mestika F.L Ang, Grace B. Nangoi, Hendrik Manossoh ... 130-138 ANALISIS KINERJA REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH SERTA POTENSI PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA KABUPATEN MINAHASA UTARA Nathania Ch. E. Sasuwuk, Jullie J. Sondakh, Jessy D. L. Warongan ... 139-151 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DALAM PENGELOLAAN APBD PADA DINAS PENGELOLA KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASET (DPKPA) KABUPATEN MINAHASA SELATAN
Novita Mandagi, Jante J. Tinangon, Jessy D.L Warongan ... 152-162 EFEKTIFITAS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERN (INTERNAL CONTROL) TERHADAP PENGUKURAN KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA PROVINSI SULAWESI UTARA
Pancisto Patik, Jantje Tinangon, Victorina Z. Tirayoh ... 163-173
EVALUASI PENERAPAN PENGUNGKAPAN INFORMASI ASET KEUANGAN MENURUT PSAK 60 PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
Zwingly Juliano Stefanus Pangkey, Lintje Kalangi, Robert Lambey ... 174-183
EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA UTARA Renli Ferrari Daud Sondakh, David Paul Elia Saerang, Lidia M. Mawikere... 184-195
1
ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN
PPH FINAL PASAL 4 AYAT 2 ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN NASABAH PADA PT. BPR MAPALUS TUMETENDEN CABANG TOMOHON
Veronica Junisa Lolong David Paul Elia Saerang
Hence Wokas
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado
email: [email protected] ABSTRACT
Income tax is one of the largest government revenues. Income Tax Law Article 4 Paragraph 2 gives a mandate to the government to impose income tax on certain earnings final. This study aims to determine how the interest calculation and interest reports and final income tax deduction on interest of savings and customer deposits at PT. BPR Mapalus Tumetenden Branch Tomohon. Descriptive analysis was employed in this study. Data were obtained by field studies. The results shows that the calculation and reports of Final Income Tax Article 4 Paragraph 2 on deposit and savings PT. BPR Mapalus Tumetenden Branch Tomohon have compiled with the laws of regulations. Leaders of PT. BPR Mapalus Tumetenden Branch Tomohon should improve the service quality to each customer, so that the customers can increase the amount of savings in bank.
2
PENDAHULUAN Latar Belakang
Pembangunan di Indonesia sangatlah penting untuk mensejahterakan masyarakat. Pembangunan tidak akan tercapai apabila tidak ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Membayar pajak merupakan salah satu kewajiban warga Negara didalam turut serta memelihara kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Adriani (2011:3) menjelaskan bahwa pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) merupakan salah satu penerimaan terbesar dari penerimaan Negara. Penerimaan PPh ini diharpkan dapat terus meningkat seiring dengan pertumbuhan dunia usaha nasional. Untuk itu pemerintah mulai melaksanakan suatu terobosan yaitu dengan menerapkan sistem PPh yang bersifat final. Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 memberikan mandat kepada pemerintah untuk mengenakan PPh final atas penghasilan-penghasilan tertentu.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah salah satu pendukung perkembangan informal. Peran BPR dalam pemberian kredit bagi usaha mikro kecil dan menengah ini dapat membantu menciptakan lapangan pekerjaan, pemerataan pendapatan, dan pemerataan kesempatan berusaha di Indonesia. PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon adalah salah satu PT. BPR yang ada di Sulawesi Utara yang termasuk dalam kategori perusahaan sehat dari segi manajemen menurut penilaian Bank Indonesia dan merupakan lembaga keuangan bank yang merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang pelayanan simpanan dalam bentuk tabungan dan deposito.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimanakah perhitungan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan bunga deposito dan tabungan nasabah serta apakah perhitungan dan pelaporan PPh final pasal 4 ayat 2 atas bunga deposito dan tabungan nasabah pada PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon telah sesuai dengan undang-undang perpajakan yang ada.
TINJAUAN PUSTAKA Konsep Akuntansi
Menurut Herduard (2015), akuntansi merupakan suatu proses, artinya dari data mentah menjadi informasi yang siap dipakai, didalamnya terdapat berbagai kegiatan yaitu pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan, serta pengikhtisaran dari data keuangan, data keuangan yang telah diikhtisarkan merupakan informasi keuangan yang disampaikan kepada para pemakai yang kemudian akan ditafsirkan untuk kepentingan pengambilan keputusan ekonomi. Hery (2013:4) menjelaskan bahwa akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan didalam perusahaan, organisasi dan lembaga pemerintah. Definisi Akuntansi menurut American Accounting Association adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi guna memungkinkan diadakannya penilaian dan pengambilan keputusan oleh pemakai informasi tersebut.
3
Akuntansi PerpajakanAkuntansi Pajak adalah akuntansi yang diterapkan dengan tujuan untuk menetapkan besarnya pajak terutang. Menurut Supriyanto (2011:20) akuntansi perpajakan adalah suatu proses pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran suatu transaksi keuangan kaitannya dengan kewajiban perpajakan dan diakhiri dengan pembuatan laporan keuangan fiskal sesuai dengan ketentuan dan peraturan perpajakan yang terkait sebagai dasar pembuatan Surat Pemberitahuan Tahunan. Sukrisno Agoes (2010:7) menyatakan bahwa akuntansi perpajakan merupakan bagian dari akuntansi komersial, akuntansi pajak tidak memiliki standar seperti akuntansi komersial yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Fungsi Akuntansi Perpajakan adalah berfungsi mengolah data kuantitatif yang akan digunakan untuk menyajikan laporan keuangan yang memuat oerhitungan perpajakan, yang kemudian akan digunakan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan. Oleh sebab itu maka akuntansi harus memenuhi tujuan kualitatif. Tujuan kualitatif dalam Akuntansi Perpajakan adalah relevan, dapat dimengertim daya uji, netral, tepat waktu, daya banding, lengkap.
Konsep Perpajakan
Menurut Mardiasmo (2011:1) pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Harnanto (2013:1) menyatakan pajak adalah pembayaran atau pembebanan yang tidak secara langsung berhubungan dengan barang/jasa yang berada dalam wilayah atau dalam jangkauan pemerintah. Fungsi Pajak
Fungsi utama pajak adalah mengisi kas Negara sebanyak mungkin. Menurut Mardiasmo (2011:1) Fungsi pajak terbagi dua, yaitu:
1. Fungsi Budgetair yaitu pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran.
2. Fungsi Mengatur (Regulerend) yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi.
Syarat Pemungutan Pajak
Menurut Mardiasmo (2011:2) syarat pemungutan pajak: 1. Pemungutan pajak harus adil (Syarat Keadilan)
2. Pemungutan pajak harus berdasarkan Undang-Undang (Syarat Yuridis) 3. Tidak mengganggu perekonomian (Syarat Ekonomis)
4. Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Finansial) 5. Sistem pemungutan pajak harus sederhana
Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Mardiasmo (2011:7) sistem pemungutan pajak: 1. Official assessment system
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
2. Self assessment system
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang.
4
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
Pajak Penghasilan
Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) mengatur pengenaan Pajak Penghasilan terhadap subjekpajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam Undang-Undang PPh disebut Wajib Pajak. Wajib pajak dikenai pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat pula dikenai pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak, apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak. (Mardiasmo, 2011:135).
Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat 2
Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 adalah pajak atas penghasilan sebagai berikut:
1. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang Negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi; 2. Penghasilan berupa hadiah undian;
3. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura;
4. Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan;
5. Penghasilan tertentu lainnya, yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Pengenaan Pajak Penghasilan atas bunga deposito dan tabungan serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah sebagai berikut:
1. Dikenakan pajak final sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto, terhadap Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap.
2. Dikenakan pajak final sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto atau dengan tariff berdasarkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku, terhadap Wajib Pajak luar negeri.
Pemotongan pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 tidak dilakukan terhadap:
1. Bunga dari deposito dan tabungan serta diskonto sertifikat Bank Indonesia sepanjang jumlah deposito dan tabungan serta sertifikat Bank Indonesia tersebut tidak melebihi Rp. 7.500.000,- dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah.
2. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.
Dasar Hukum PPh Final Pasal 4 ayat 2:
1. PP 131 Tahun 2000 (berlaku sejak 1 Januari 2001) tentang PPh atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI.
2. KMK-51/KMK.04/2001 (berlaku sejak 1 Januari 2001) tentang pemotongan PPh atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI.
3. SE-29/PJ.43/2001 (berlaku sejak 1 Januari 2001) tentang pengawasan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan Final atas Bunga Deposito dan Tabungan serta Diskonto Bank Indonesia (SBI).
5
Objek PPh Final Pasal 4 ayat 2Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) termasuk bunga yang diterima atau diperoleh dari deposito dan tabungan yang ditempatkan dari luar negeri melalui bank yang didirikan atau berkedudukan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.
Jatuh Tempo PPh Final Pasal 4 ayat 2:
PPh Pasal 4 ayat 2 yang dipotong oleh pemotong Pajak Penghasilan harus disetor paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir kecuali ditetapkan oleh Menteri Keuangan. PPh Pasal 4 ayat 2 yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak harus disetor paling lama 15 bulan berikutnya setelah masa pajak.
Pemotong PPh Final Pasal 4 ayat 2: 1. Bank Pembayar Bunga;
2. Koperasi;
3. Penyelenggara kegiatan; 4. Otoritas bursa;
5. Bendaharawan.
Penerima Penghasilan Yang Dipotong PPh Final Pasal 4 ayat 2
1. Penerima bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang Negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi;
2. Penerima hadiah undian;
3. Penjual saham dan sekuritas lainny;
4. Pemilik properti berupa tanah dan/atau bangunan. Penelitian Terdahulu
Mokoagow (2015) dalam penelitian yang berjudul analisis perhitungan PPh Final Pasal 4 ayat 2 atas bunga deposito dan tabungan nasabah pada PT. Bank Sulut Cabang Kotamobagu, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah perhitungan bunga serta pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat 2 atas bunga deposito dan tabungan nasabah pada PT. Bank Sulut Cabang Kotamobagu. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan perhitungan PPh Final pasal 4 ayat 2 atas bunga deposito dan tabungan nasabah PT. Bank Sulut Cabang Kotamobagu telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada. Persamaan dalam penelitian ini juga membahas tentang PPh Final Pasal 4 ayat 2 atas bunga deposito dan tabungan nasabah. Perbedaan dalam penelitian ini adalah objek penelitian yang berbeda. Hakim F (2015) dalam penelitian yang berjudul analisis penerapan PP No. 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan UMKM terhadap tingkat pertumbuhan Wajib Pajak dan penerimaan PPh Pasal 4 ayat 2 pada KPP Pratama Manado, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pertumbuhan wajib pajak selama tujuh belas bulan sebelum dan setelah penerapan PP No. 46 Tahun 2013 dan juga untuk menjelaskan penerimaan terhadap PPh Pasak 4 ayat 2 di wilayah kerja KPP Pratama Manado. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah penerapan PP No. 46 Tahun 2013 mengalami penurunan pertumbuhan wajib pajak sebesar 0,23% sedangkan rata-rata penerimaan PPh Pasal 4 ayat 2 dari PPh UMKM selama 17 bulan sejak pelaksanaan PP No. 46 Tahun 2013 adalah sebesar 3,89% dengan kriteria sangat kurang. Persamaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode yang sama yaitu metode deskriptif. Perbedaan dalam penelitian ini adalah pembahasannya dimana penelitian ini membahas tentang penerimaan PPh Pasal 4 ayat 2.
6
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif dimana peneliti secara langsung mendatangi objek penelitian yaitu PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon untuk memperoleh data-data dan informasi yang. Menurut Basirun (2009:5), penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran cara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat dari hubungan antar fenomena yang diteliti pada suatu perusahaan.
Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian tempat atau lokasi penelitian sangat penting untuk mengetahui letak yang sebenarnya. Lokasi yang diteliti untuk mendapatkan hasil yang dimanfaatkan, dalam hal ini adalah PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon, Jl. Raya Tomohon Kel. Walian Lingkungan 3 No. 56, Tomohon, Sulawesi Utara. Penelitian dilakukan pada bulan Februari - April 2016.
Prosedur Penelitian
1. Permohonan mengadakan penelitian pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Mapalus (BPR) Tumetenden Cabang Tomohon.
2. Melakukan wawancara dengan pihak perusahaan dan meminta data yang diperlukan.
3. Mengevaluasi dan menganalisis data yang telah dikumpulkan. Dan membandingkan sesuai atau tidak dengan perhitungan dan pelaporan Undang-Undang Perpajakan.
Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Menurut Soeratno (2008:64), data kualitatif ialah serangkaian observasi kemungkinannya tidak dapat dinyatakan dalam angka-angka.
Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara (Interview) yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berwewenang untuk mendapatkan data-data sebagai bahan penelitian.
2. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.
3. Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan mendalami serta mengintip teori-teori atau konsep dari sebuah literatur baik buku ataupun lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang akan penulis angkat dan teliti.
Metode Analisis
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode analisis dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada kemudian diklarifikasi, dianalisis, selanjutnya diiterprestasikan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan yang diteliti.
Teknik analisis dalam penelitian ini yaitu:
1. Mengumpulkan data dan informasi tentang Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat 2. 2. Mempelajari dan mengkaji data dan informasi tentang Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2. 3. Menguraikan perhitungan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan (PPh)
7
4. Menganalisis perhitungan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan sesuai dengan ketentuan perpajakan.
5. Menarik kesimpulan atas uraian dan penjelasan yang telah dilakukan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Peraturan Pemerintah Nomor 131 Tahun 2000, tentang Pajak Penghasilan atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia yaitu tarif pajak penghasilannya adalah sebesar 20% yang pengenaan pajaknya bersifat final.
Tabel.1 Suku Bunga Tabungan BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon
Rp. 500.000 - Rp. 10.000.000 6%
Rp. 10.000.000 - Rp. 100.000.000 6%
Rp. 100.000.000 - Rp. 500.000.000 6%
> Rp. 500.000.000 6%
Sumber: PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon
Tabel. 2 Suku Bunga Deposito PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon
1 Bulan : 10%
3 Bulan : 10%
6 Bulan : 10%
12 Bulan : 10%
Sumber: PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon
Perhitungan Bunga dan Pajak PPh Final Pasal 4 ayat 2 atas Deposito pada PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon
Sampel yang didapatkan dari perusahaan tersebut, perhitungannya dijabarkan sebagai berikut:
1. Ibu A menyimpan dana yang dimilikinya sebesar Rp. 6.500.000,- di BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon dalam bentuk Deposito dengan jangka waktu 3 bulan (dimana suku bunga yang ditawarkan 10%) per tanggal 15 Februari 2016. Bunga yang di dapatkan dapat dihitung :
Bunga Deposito = Jumlah Deposito x Suku Bunga = Rp. 6.500.000 x 10%
= Rp. 650.000,-
PP 131 Tahun 2000, dimana bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang nominalnya tidak melebihi Rp. 7.500.000,- dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah, TIDAK
dikenakan PPh Final Pasal 4 ayat 2.
Bunga yang akan diterima oleh ibu A tiap bulannya:
Bunga Per bulan = Rp. 650.000 : 12 bulan = Rp. 54.166,67,-
2. Pada tanggal 12 Januari 2016 Ibu B menyimpan dananya dalam bentuk Deposito pada BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon sebesar Rp. 50.000.000,- dengan jangka waktu pencairan 6 bulan. Bunga yang di dapatkan dapat dihitung:
Bunga Deposito = Jumlah Deposito x Suku Bunga = Rp. 50.000.000 x 10%
= Rp. 5.000.000,-
PP 131 Tahun 2000 yaitu atas penghasilan berupa bunga yang berasal dari deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima oleh Wajib Pajak dalam negeri dan BUT dikenakan pajak
8
penghasilan yang bersifat final. Besarnya PPh yang dipotong adalah 20% dari jumlah bruto. Dengan perhitungannya:
PPh Pasal 4 (2) = Pendapatan Bunga Bruto x 20% = Rp. 5.000.000 x 20%
= Rp. 1.000.000,- Jadi, pemdapatan Bunga Netto Deposito Ibu B adalah:
Pendapatan Bunga Netto = Pendapatan Bunga Bruto – PPh Pasal 4 ayat 2 = Rp. 5.000.000 – Rp. 1.000.000
= Rp. 4.000.000,-
Untuk pendapatan bunga netto tiap bulannya yang masuk ke rekening Ibu B adalah: Bunga netto perbulan = Bunga netto : Jangka Waktu Pencairan
= Rp. 4.000.000 : 6
= Rp. 666.667,- per bulan
Perhitungan Bunga dan Pemotongan Pajak PPh Final Pasal 4 ayat 2 atas tabungan nasabah pada PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon
Secara umum, ada 3 metode perhitungan bunga tabungan yaitu perhitungan bunga tabungan berdasarkan saldo terendah, saldo rata-rata, dan saldo harian. Beberapa bank menerapkan jumlah hari dalam 1 tahun 365 hari, namun ada pula yang menerapkan jumlah hari bunga 365 hari.
Tabel. 3 Transaksi pada rekening Ibu Ane Bulan Maret 2016
Tanggal Debet Kredit Saldo
06-03-2016 Rp. 400.000,- Rp.400.000,- 12-03-2016 Rp. 1.200.000,- Rp. 1.600.000,- 18-03-2016 Rp. 550.000,- Rp. 1.050.000,- 27-03-2016 Rp. 200.000,- Rp. 1.250.000,-
a. Menggunakan Metode Saldo Terendah:
Saldo terendah yakni Rp. 400.000,- dan suku bunga tabungan yang didapat 6%, maka: Bunga Tabungan = Rp. 400.000 x 6% x 20 : 365
= Rp. 1.315,- b. Menggunakan Metode Saldo Rata-rata:
Saldo rata-rata Ibu Ane dapat dihitung:
SRH = {(Rp. 400.000 x 6hari) + (Rp. 1.600.000 x 6hari) + (Rp. 1.050.000 x 9hari) +
(Rp.1.250.000 x
4hari)} : 20 = Rp. 1.322.500,-
Bunga Tabungan = Rp. 1.322.500 x 6% x 20 : 365 = Rp. 4.348,-
c. Menggunakan Metode Saldo Harian:
Bunga Tabungan = {(Rp. 400.000 x 6% x 1:365) x 6hari} + {(Rp. 1.600.000 x 6% x 1:365) x 6hari} + {(Rp. 1.050.000 x 6% x 1:365) x 9hari} + {(Rp. 1.250.000 x 6% x 1:365) x 4hari} = Rp. 5.137,-
PP No. 131 Tahun 2000, dimana bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang nominalnya tidak melebihi Rp. 7.500.000,- dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah, TIDAK dikenakan PPh Final Pasal 4 ayat 2.
9
Tabel. 4 Transaksi rekening Ibu Diane Bulan April 2016
Tanggal Debet Kredit Saldo
01-04-2016 Rp.50.000.000,-
08-04-2016 Rp. 35.000.000,- Rp.15.000.000.- 10-04-2016 Rp. 53.000.000,- Rp.68.000.000,- 13-04-2016 Rp. 10.000.000,- Rp.58.000.000,- 18-04-2016 Rp. 22.000.000,- Rp.80.000.000,-
a. Menggunakan Metode Saldo Terendah:
Saldo terendah yakni Rp. 15.000.000,- dan suku bunga tabungan yang didapat 6%, maka: Bunga Tabungan = Rp. 15.000.000 x 6% x 20 : 365
= Rp. 49.315,-
Saldo Ibu Diane diatas Rp. 7.500.000, maka Ibu Diane dikenakan pajak PPh Final Pasal 4 ayat 2 dengan tariff pajak 20%, sehingga:
Pajak = Rp. 49.135 x 20% = Rp. 9.863,-
Total Bunga Tabungan bersih yang akan diterima oleh Ibu Diane adalah: Bunga Bersih = Rp. 49.315 – Rp. 9.863
= Rp. 39.452,- b. Menggunakan Metode Saldo Rata-rata:
SRH = {(Rp.50.000.000 x 7hari) + (Rp.15.000.000 x 2hari) + (Rp.68.000.000 x 3hari) +
(Rp.58.000.000 x 5hari) + (Rp.80.000.000 x 3hari)} : 20hari = Rp. 55.700.000,-
Nilai rata-rata tabungan harian Rp. 50.000.000,- bunga tabungan yang dikenakan 6% sehingga perhitungan bunga tabungannya adalah:
Bunga = Rp. 55.700.000 x 6% x 20% : 365 = Rp. 183.123,-
PP No. 131 Tahun 2000, dimana saldo yang dimiliki oleh Ibu Diane melebihi Rp. 7.500.000,- maka Ibu Diane dikenakan PPh Pasal 4 ayat 2 dengan tarif 20%, sehingga perhitungannya: Bunga Kena Pajak = Rp. 183.123 x 20%
= Rp. 36.624,-
Bunga Bersih = Rp. 183.123 – Rp. 36.624
= Rp. 146.498,-
c. Menggunakan Metode Saldo Harian:
Bunga Tabungan = {(Rp.50.000.000 x 6% x 1:365) x 7hari} + {(Rp.15.000.000 x 6% x 1:365) x 3hari} + {(Rp.68.000.000 x 6% x 1:365) x 3hari} + {(Rp.58.000.000 x 6% x 1:365) x 5hari} + {(Rp.80.000.000 x 6% x 1:365) x 3hari} = Rp. 188.562,-
PP No. 131 Tahun 2000 , dimana saldo tabungan yang dimiliki oleh Ibu Diane adalah senilai Rp.80.000.000,- melebihi Rp. 7.500.000,- maka dikenakan PPh Final Pasal 4 ayat 2 dengan tarif pajak 20%. Perhitungan pajaknya adalah:
PPh Pasal 4 ayat 2 = Rp. 188.562 x 20% = Rp. 37.712,2
10
Bunga Bersih = Rp. 188.562 – Rp. 37.712,2 = Rp. 150.849,6
Pemotongan PPh Final tersebut dilakukan oleh pihak PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon dengan melakukan pemotongan secara otomatis oleh sistem komputerisasi pada rekening tabungan nasabah tersebut setiap bulannya.
Penyetoran dan Pelaporan PPh Final Pasal 4 ayat 2 atas Bunga Deposito dan Tabungan Nasabah pada PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon
Sejak awal tahun 2015 penyetoran PPh Final Pasal 4 ayat 2 atas bunga deposito dan tabungan nasabah pada PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon telah menggunakan sistem pembayaran pajak secara elektronik (Billing system) sehingga penyetoran menjadi lebih mudah, lebih cepat dan lebih akurat. Penyetoran PPh Final Pasal 4 ayat 2 dilakukan paling lambat tanggal 10 bulan takwin setelah bulan saat terutangnya pajak. Dalam pelaporannya, SPT Masa ini dilampiri dengan daftar bukti pemotongan dan cetak bukti penerimaan Negara sebagai ganti SSP. Pelaporan tersebut dilakukan PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon setiap sebelum tanggal 20 bulan takwin. Pembahasan
Hasil penelitian yang dilakukan pada PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon mengenai perhitungan dan pelaporan PPh Final Pasal 4 ayat 2 didapatkan hasil melalui perhitungan sampel transaksi rekening beberapa nasabah yaitu metode perhitungan bunga tabungan yang digunakan oleh BPR Mapalus Tumetenden adalah metode perhitungan bunga berdasarkan saldo harian. Bunga tabungan akan dihitung otomatis oleh sistem dan disalurkan langsung kepada rekening tiap nasabah setiap bulannya, sesuai dengan perhitungan yang ada. Tarif pajak yang dikenakan berdasarkan dengan UU No. 36 Tahun 2008 dan PP No. 131 Tahun 2000 ialah 20% dari jumlah bruto. Tarif ini dikenakan ketika jumlah tabungan atau deposito nasabah melebihi Rp. 7.500.000,- dan bukan merupakan nilai yang terpecah-pecah. Pelaporan PPh Final Pasal 4 ayat 2 atas bunga deposito dan tabungan nasabah pada PT. BPR Mapalus Tumetenden cabang Tomohon dilaporkan tiap bulannya melebihi rekening Giro paling lambat tanggal 10 pada bulan berikutnya.
PENUTUP Kesimpulan
1. Perhitungan bunga tabungan pada PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon menggunakan metode perhitungan saldo harian yang dihitung oleh sistem secara otomatis pada rekening nasabah.
2. Perhitungan, penyetoran, dan pelaporan PPh Final Pasal 4 ayat 2 atas bunga deposito dan tabungan nasabah pada PT. BPR Mapalus Tumetenden Cabang Tomohon, dilakukan langsung oleh PT. BPR Mapalus Tumetenden secara online, dan terkait hal perhitungan dan pelaporannya telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang ada yaitu PP No. 131 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan dan UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2.
Saran
1. Lebih baik lagi dari segi layanan guna memuaskan nasabah baik pinjaman ataupun simpanan. 2. Lebih teliti lagi dalam perhitungan, pemotongan, serta pelaporan PPh Final Pasal 4 ayat 2 atas
bunga deposito dan tabungan nasabah.
3. Lebih di perhatikan dan diteliti lagi dalam memberikan nilai sku bunga baik deposito maupun tabungan dan sesuaikan dengan BI Rate yang ada.
4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih diperluas lagi, tidak hanya pada perhitungan dan pelaporan PPh Final Pasal 4 ayat 2 untuk bunga deposito dan tabungan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Adriani. 2011. Penagihan Pajak: Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Bogor: Ghalia Indonesia. Basirun. 2009. Jenis-jenis Penelitian. Gombong, Jawa Tengah.
Hakim, Fadli. 2015. Analisis Penerapan PP No. 4 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan UMKM Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak dan Penerimaan PPh Pasal 4 ayat 2 pada KPP Pratama Manado. FEB Unsrat, Manado. Jurnal Emba.
Harnanto. 2013. Perencanaan Pajak. Cetakan Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Herduard R. Homenta. 2015. Perhitungan, Pemotongan, Pencatatan dan Pelaporan Pajak
Penghasilan Pasal
21 pada CV. Multi Karya Utama. Universitas Sam Ratulangi, Manado. Jurnal Emba.
Hery. 2013. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Lembaga Penerbit FE. Universitas Indonesia, Jakarta. Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta.
Mokoagow, Wita Wardani. 2015. Analisis Perhitungan PPh Final Pasal 4 ayat 2 atas Bunga Deposito dan Tabungan Nasabah pada PT. Bank Sulut Cabang Kotamobagu. FEB Unsrat, Manado. Jurnal EMBA.
Soeratno, Lincoln. 2008. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Revisi. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Sukrisno, Agoes. 2010. Akuntansi Perpajakan. Edisi 2 Revisi, Salemba Empat, Jakarta. Supriyanto, Eddy. 2011. Akuntansi Perpajakan. Edisi Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta.
12
HUBUNGAN INFORMASI AKUNTANSI DAN FUNGSI MANAJEMEN (mini riset pada unit kerja BRI kota Manado)
Princilvanno Andreas Naukoko
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi
Email: [email protected]
ABSTRACT
This research aims to find out the relationship of accounting information with management functions in the work unit BRI at Manado city. Management functions which are analyzed in this research are planning, organizing, actuating, and controling. This research use correlation analysis to measure the relationship between accounting information with management functions. Research shows that there is a strong and significant relationship between accounting information and management function in the work unit BRI at Manado city. Between four management functions are analyzed, the functions of planning and control functions have the strongest links with the accounting information on the Manado city BRI working unit.
Keywords : Accounting information, manajemen functions.
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menjadi salah satu bank yang diminati di Indonesia dan di Manado khususnya. Besarnya asset yang dimiliki oleh BRI telah mencapai 10 besar di Indonesia, tepatnya di peringkat ke-2 dengan total asset sebesar Rp. 864,939 Triliun pada triwulan pertama 2016. BRI di daerah Manado sendiri terus mengalami peningkatan, baik fungsional maupun finansial. Kondisi ini dapat dilihat dari meningkatnya pelayanan kepada masyarakat yang mana terjadi peningkatan jumlah unit kerja yang beroperasi di Manado. Selain itu, produk layanan berupa Kredit Usaha Rakyat yang diminati juga menjadi daya tarik tersendiri bagi BRI dalam mendapatkan nasabah. Menanggapi hal tersebut, guna mempertahankan kualitas pelayanan kepada nasabah, kebutuhan akan informasi yang akurat baik finansial maupun non finansial menjadi suatu hal yang tidak bisa terhindari. Informasi finansial (Akuntansi) yang berkualitas tentunya akan mempengaruhi kemampuan manajemen.
Kemampuan manajemen pada dasarnya merupakan proses pemanfaatan sumber daya-sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dengan mengaplikasikan fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerak (actuating), dan pengendalian (controlling), (Schermerhorn, 2015).
Para manajer harus dapat melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian dengan baik atas semua sumber daya yang ada baik material maupun tenaga kerja sehingga sasaran atau tujuan perusahaan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Informasi Akuntansi yang berupa laporan kegiatan/operasional menjadi sesuatu kebutuhan yang sangat diperlukan untuk dijadikan alat evaluasi atas kegiatannya dan juga sebagai bahan pertimbangan dari manajemen dalam menjalankan fungsi manajemennya. Kemampuan manajemen dalam mengaplikasikan perencanaan, pengorganisasian, penggerak, dan pengendalian sangat bergantung pada informasi akuntansi yang diterima oleh para manajer BRI.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, disusun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut, “Bagaimana hubungan Informasi Akuntansi terhadap fungsi Manajemen pada manajer BRI di Kota Manado?”
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan kualitas informasi akuntansi terhadap fungsi-fungsi manajemen yang meliputi planning, organizing, actuating, dan controlling pada
13
manajemen BRI di Kota Manado. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu hubungan paling kuat dari kualitas informasi Akuntansi dengan fungsi manajemen pada manajemen BRI di Kota Manado.
II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Akuntansi Perilaku
Menurut Schiff dan Lewin dalam Suartana (2010) ada lima aspek penting dalam akuntansi keperilakuan, yaitu: Teori Organisasi dan Keperilakuan Manajerial, Penganggaran dan Perencanaan, Pengambilan Keputusan, Pengendalian, dan Pelaporan Keuangan. Kelima aspek penting tersebut menyatakan mengenai bagaimana suatu individu berperilaku dalam berorganisasi, sampai pada akhirnya bagaimana perilaku individu terhadap informasi yang ada dalam menyusun laporan keuangan.
Informasi Akuntansi dihasilkan untuk kepentingan baik dalam maupun luar perusahaan. Informasi Akuntansi dimanfaatkan untuk membantu manajemen dalam proses perencanaan, pengorganisasian, penggerak, dan pengendalian.
2.2. Teori Administrasi dan Teori Rasionalitas Terbatas
Herbert A. Simon dalam bukunya, Administrative Behavior: A Study of Decision-Making Processes in Administrative Organization, mengemukakan tentang teori administrasi. Menurut Simon, “The central concern of administrative theory is with the boundary between rational and nonrational aspects of human social behavior”. Teori administrasi merupakan teori yang menilai suatu organisasi dari bagaimana proses pengambilan keputusan organisasi tersebut. Poin utama yang diangkat dalam penelitiannya adalah pengambilan keputusan sebagai pusat dari kegiatan administrasi. (Simonsen, 1994)
Salah satu teori yang dikembangkan dari teori administrasi adalah teori rasionalitas terbatas. Berikut kutipan dari teori rasionalitas terbatas. (Simonsen, 1994)
If there were no limits to human rationality administrative theory would be barren. It would consist of the single precept: Always select that alternative, among those available, which will lead to the most complete achievement of your goals. The need for an administrative theory resides in the fact that there are practical limits to human rationality, and that these limits are not static, but depend upon the organizational environment in which the individuals decisions take place. The task of administration is so to design this environment that the individual will approach as close as practicable to rationality (judged in terms of the organization's goals) in his decisions (Simon, 1976, pp. 240f).
Teori rasionalitas terbatas muncul ketika ada kecenderungan akan manusia secara rasional untuk memilih cara alternatif yang lain selain pilihan yang sudah ada dalam menanggapi permasalahan yang timbul dalam organisasi, sedangkan pada kenyataannya ada batasan tertentu dalam rasionalitas manusia. Keterbatasan ini tidaklah bersifat tetap atau statis tetapi bergantung pada lingkungan organisasi yang membentuk pola berpikir manusia dalam organisasi dalam mengambil keputusan.
Regulasi atau peraturan-peraturan yang berlaku di organisasi, tujuan utama organisasi, visi dan misi, serta keadaan merupakan suatu batasan-batasan yang membentuk rasionalitas para manajemen dalam kegiatan berorganisasi, dan dalam mengambil keputusan. Informasi-informasi termasuk informasi Akuntansi dalam suatu perusahaan adalah bahan yang dipakai manajemen untuk membuat keputusan dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemennya.
2.3. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi secara umum dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa komponen-komponen organisasi yang berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan dalam mengumpulkan, memproses kemudian menyajikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan, misalnya untuk pengambilan keputusan. (IAI, 2015). Menurut Horngren et all (2016), “Accounting is the information system that measures business activities, processes that information into reports, and communicates the results to decision makers”.
14
Mengacu pada pernyataan bahwa sistem informasi dan akuntansi, maka sistem informasi Akuntansi dapat disimpulkan sebagai suatu kumpulan komponen organisasi yang berinteraksi sebagai satu kesatuan dalam menghasilkan informasi Akuntansi yang akan digunakan oleh pihak yang membutuhkan. Dalam hal ini manajer harus tahu informasi-informasi apa yang penting bagi perusahaan yang di kelolanya dalam rangka pengembangan perusahaan dan sebagai pemakai internal informasi Akuntansi, para manajer harus dapat memahami pula, informasi akuntansi apa yang dibutuhkannya untuk mengambil keputusan penting tentang operasi perusahaan, manajemen perusahaan dan terlebih lagi keuangan perusahaan.
2.4. Fungsi Manajemen
Secara umum, fungsi manajemen dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar. Empat kelompok besar tersebut terbagi atas Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (penggerak), Controlling (pengendalian). (Amirulah dan Budiyono, 2004)
Planning (Perencanaan) adalah bagaimana perusahaan dalam menetapkan tujuan yang ingin
dicapai dan kemudian menyusun rencana bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Hubungan informasi Akuntansi dengan peran manajer dalam fungsi perencanaan adalah ketika manajer harus mengkaji dan mengevaluasi berbagai rencana alternatif dengan menggunakan informasi Akuntansi yang ada sebelum mengambil keputusan dalam menjalankan fungsi perencanaannya. Hal ini dikarenakan perencanaan adalah langkah awal yang bisa berpengaruh secara total dalam perusahaan kedepannya, dan apa yang direncanakannya saat ini dapat menentukan kinerja laporan keuangan nantinya. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis 1 sebagai berikut.
H1 : Informasi Akuntansi mempunyai hubungan yang kuat dan signifikan dengan fungsi perencanaan manajemen BRI di kota Manado.
Organizing (pengorganisasian) adalah pengaturan sumber-sumber daya yang dimiliki
perusahaan agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan pada tahap perencanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, dan alat termasuk informasi Akuntansi yang ada menjadi satu kesatuan yang kemudian digerakkan untuk melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Adanya perngorganisasian yang baik, akan membantu dalam mengumpulkan informasi-informasi mengenai aktivitas bisnis dan menjadi suatu laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan selanjutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis 2 sebagai berikut.
H2 : Informasi Akuntansi mempunyai hubungan yang kuat dan signifikan dengan fungsi pengorganisasian manajemen BRI di kota Manado.
Actuating (penggerak) adalah implementasi dari proses perencanaan dan proses
pengorganisasian, dalam tahap ini manajemen menjalankan fungsi sebagai penggerak atas seluruh komponen organisasi tersebut untuk bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing agar dapat mewujudkan tujuan. Sebagai fungsi penggerak, manajemen menggunakan informasi Akuntansi sebagai dasar untuk menggerakkan seluruh komponen organisasi, misalnya dalam hal memotivasi para frontliner agar supaya dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan dalam perencanaan sebelumnya. Pada akhirnya dengan menggerakkan komponen-komponen organisasi sesuai dengan pembagian posisi dan tanggung jawabnya masing-masing, pencapaian dari apa yang direncanakan sebelumnya akan lebih mungkin untuk tercapai. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis 3 sebagai berikut.
H3 : Informasi Akuntansi mempunyai hubungan yang kuat dan signifikan dengan fungsi penggerak manajemen BRI di kota Manado.
Controlling (pengendalian) adalah proses pengendalian atas semua kegiatan dari proses
perencanaan, pengorganisasian dan penggerak. Pengendalian diperlukan untuk mengetahui perkembangan dari organisasi apakah semua kegiatan tersebut memberikan hasil yang efektif dan efisien serta bernilai guna dan berhasil guna. Informasi Akuntansi seringkali digunakan oleh manajer untuk mengendalikan atau mengontrol perusahaan. Laporan bulanan yang dihasilkan oleh bagian Akuntansi dapat menjadi informasi Akuntansi yang bermanfaat bagi manajer dalam mengontrol
15
jalannya perusahaan, membantu manajemen menetapkan suatu keputusan atau kebijakan taktis dalam menanggapi keadaan perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis 4 sebagai berikut. H4 : Informasi Akuntansi mempunyai hubungan yang kuat dan signifikan dengan fungsi
pengendalian manajemen BRI di kota Manado. III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang dikumpulkan lewat kuesioner. Sumber data merupakan data primer yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada sampel penelitian yang menjadi responden dalam penelitian ini. Selain itu juga, digunakan data-data sekunder berupa publikasi-publikasi berita perbankan sebagai data penunjang dalam penelitian ini.
3.2. Teknik Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berisi pernyataan-pernyataan dan response atas pernyataan yang diberikan dengan menggunakan skala likert (5 = sangat setuju, 4 = setuju, 3 = kurang setuju, 2 = tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju) kepada para manajer (pimpinan kantor) di unit kerja BRI yang ada di Manado. Selain menyebarkan kuesioner, pengumpulan data juga digunakan dengan mengkaji informasi-informasi perbankan yang sudah dipublikasikan untuk digunakan sebagai data penunjang dalam penelitian ini.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua manajer di unit kerja BRI yang ada di Manado. Berdasarkan informasi pada website BRI (www.bri.co.id), terdapat 36 unit kerja BRI di Manado yang terdiri dari 1 Kantor Cabang, 3 Kantor Cabang Pembantu, 5 Kantor Kas, 5 Teras Kas, 3 Teras Keliling, dan 19 Unit yang tersebar di seluruh kota Manado. Sampel penelitian ini adalah seluruh responden yang memberikan hasil kuesioner, yang mana dari 36 kuesioner yang disebarkan, ada 32 kuesioner yang berhasil dikumpulkan untuk dijadikan sampel.
3.4. Metode Analisis Data 1. Uji Validitas dan Reabilitas
Pengujian validitas dan reabilitas dilakukan untuk menguji kelayakan suatu instrument berupa kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data, maka perlu dilakukan pengujian terhadap instrument tersebut. Pengujian instrument yang digunakan pada penelitian ini khususnya kuesioner yang akan digunakan dalam memperoleh data mengenai kualitas informasi Akuntansi (X), perencanaan (Y1), pengorganisasian (Y2), penggerak (Y3), dan pengendalian (Y4) digunakan uji validitas dan reliabilitas dengan menguji tiap koesioner yang ada dengan nilai korelasi minimal 0,30. Jika butir instrument nilainya dibawah 0,30 maka pertanyaan tersebut tidak valid dan jika nilainya diatas 0,30 maka pertanyaan tersebut valid. Pengujian reliable tidaknya kuesioner digunakan nilai cronbach alpha sebagai dasar pertimbangan. Berikut besarnya nilai alpha yang digunakan untuk menentukan tingkat reabilitas kuesioner.
Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s/d 0,20 > 0,20 s/d 0,40 > 0,40 s/d 0,60 > 0,60 s/d 0,80 > 0,80 s/d 1,00 Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel Reliabel Sangat Reliabel 2. Uji Korelasi
Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara 1 s/d -1. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dari kedua variabel. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Sebaliknya, jika koefesien korelasi
16
negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan tidak searah. Interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel digunakan kriteria sebagai berikut (Sarwono:2006): 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel
>0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah >0,25 – 0,5 : Korelasi lemah >0,5 – 0,75 : Korelasi kuat >0,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat 1 : Korelasi sempurna 3. Uji Hipotesis
Pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan perbandingan tingkat signifikansi dengan kriteria sebagai berikut: Jika angka signifikansi hasil penelitian < 0,05 maka hipotesis diterima. Jika angka signifikansi hasil penelitian > 0,05 maka hipotesis ditolak.
3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan 2 kelompok variable yang terdiri dari :
1. Informasi akuntansi (X) adalah informasi akuntansi yang disajikan yang diasumsikan memiliki kualitas andal yang bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi Akuntansi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan satuan skor.
2. Fungsi Manajemen (Y) adalah empat kelompok fungsi manajemen yang terdiri atas perencanaan (Y1) diartikan sebagai kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara yang terbaik untuk mencapai tujuan dan diukur dengan satuan skor. Pengorganisasian (Y2) dapat diartikan sebagai kegiatan mengkoordinir sumberdaya, tugas, dan otoritas diantara anggota organisasi agar organisasi dapat dicapai dengan efektif dan efisien dan diukur dengan satuan skor. Penggerak (Y3) dapat diartikan sebagai tindakan untuk mempengaruhi dan memotivasi karyawan dan diukur dengan satuan skor. Pengendalian (Y4) bertujuan untuk melihat apakah organisasi sesuai rencana dan diukur dengan satuan skor.
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner dengan menggunakan SPSS sebagai alat bantu analisis maka hasil yang diperoleh dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel X (Informasi Akuntansi) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .804 6 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Q1X 40.91 15.507 .688 .773 Q2X 40.78 15.789 .750 .774 Q3X 40.88 14.952 .831 .755 Q4X 40.94 14.899 .839 .753 Q5X 40.97 15.967 .576 .787 X 22.72 4.725 1.000 .849
17
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas untuk pertanyaan variabel X maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertanyaan 1 korelasi 0,688 Pertanyaan 2 korelasi 0,750 Pertanyaan 3 korelasi 0,831 Pertanyaan 4 korelasi 0,839 Pertanyaan 5 korelasi 0,576
Berdasarkan hasil pengujian variabel X yang mempunyai nilai korelasi di atas 0,30 dan cronbach alpha 0,804 dan tiap butir instrumen X semua dinyatakan valid dan tidak ada koesioner yang terbuang. Ini dapat dilihat dari hasil korelasi pertanyaan 1-5 mempunyai korelasi rata-rata di atas 0,30 maka pertanyaan-pertanyaan variabel X dapat dinyatakan sangat reliable dan valid.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Y1 (Perencanaan) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .796 6 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Q1y1 39.81 21.190 .551 .782 Q2y1 39.75 20.710 .638 .771 Q3y1 39.91 19.572 .750 .750 Q4y1 39.88 18.952 .854 .734 Q5y1 39.78 20.564 .667 .767 Y1 22.13 6.177 1.000 .816
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas untuk pertanyaan variabel Y maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertanyaan 1 korelasi 0,551 Pertanyaan 2 korelasi 0,638 Pertanyaan 3 korelasi 0,750 Pertanyaan 4 korelasi 0,854 Pertanyaan 5 korelasi 0,667
Berdasarkan hasil pengujian variabel Y1 yang mempunyai nilai korelasi di atas 0,30 dan cronbach alpha 0,796 dan tiap butir instrumen Y1 semua dinyatakan valid dan tidak ada koesioner yang terbuang. Ini dapat dilihat dari hasil korelasi pertanyaan 1-5 mempunyai korelasi rata-rata di atas 0,30 maka pertanyaan-pertanyaan variabel Y1 dapat dinyatakan reliable dan valid.
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Y2 (Pengorganisasian) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .716 6
18
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Q1y2 39.09 13.184 .523 .678 Q2y2 39.19 13.512 .369 .702 Q3y2 39.25 12.194 .620 .648 Q4y2 39.34 12.555 .529 .667 Q5y2 39.16 14.717 .513 .742 Y2 21.78 3.983 1.000 .485Sumber : Hasil Olahan Data SPSS
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas untuk pertanyaan variabel Y2 maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertanyaan 1 korelasi 0,523 Pertanyaan 2 korelasi 0,369 Pertanyaan 3 korelasi 0,620 Pertanyaan 4 korelasi 0,529 Pertanyaan 5 korelasi 0,513
Berdasarkan hasil pengujian variabel Y2 yang mempunyai nilai korelasi di atas 0,30 dan cronbach alpha 0,716 dan tiap butir instrumen Y2 semua dinyatakan valid dan tidak ada koesioner yang terbuang. Ini dapat dilihat dari hasil korelasi pertanyaan 1-5 mempunyai korelasi rata-rata di atas 0,30 maka pertanyaan-pertanyaan variabel Y2 dapat dinyatakan reliable dan valid.
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Y3 (Penggerak) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .772 6 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Q1y3 39.94 17.544 .547 .744 Q2y3 39.94 18.254 .572 .750 Q3y3 40.06 16.770 .705 .719 Q4y3 40.09 16.668 .678 .720 Q5y3 39.94 18.448 .471 .760 Y3 22.22 5.338 1.000 .716
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas untuk pertanyaan variabel Y3 maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertanyaan 1 korelasi 0,547 Pertanyaan 2 korelasi 0,572 Pertanyaan 3 korelasi 0,705 Pertanyaan 4 korelasi 0,678 Pertanyaan 5 korelasi 0,471
Berdasarkan hasil pengujian variabel Y3 yang mempunyai nilai korelasi di atas 0,30 dan cronbach alpha 0,772 dan tiap butir instrumen Y3 semua dinyatakan valid dan tidak ada koesioner yang terbuang. Ini dapat dilihat dari hasil korelasi pertanyaan 1-5 mempunyai
19
korelasi rata-rata di atas 0,30 maka pertanyaan-pertanyaan variabel Y3 dapat dinyatakan reliable dan valid.
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Y4 (pengendalian) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .763 6 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Q1y4 40.13 15.790 .449 .750 Q2y4 40.03 14.805 .605 .723 Q3y4 40.34 14.039 .585 .715 Q4y4 40.03 16.289 .449 .756 Q5y4 40.00 14.710 .775 .708 Y4 22.28 4.596 1.000 .678
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas untuk pertanyaan variabel Y4 maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertanyaan 1 korelasi 0,449 Pertanyaan 2 korelasi 0,605 Pertanyaan 3 korelasi 0,585 Pertanyaan 4 korelasi 0,449 Pertanyaan 5 korelasi 0,775
Berdasarkan hasil pengujian variabel Y4 yang mempunyai nilai korelasi di atas 0,30 dan cronbach alpha 0,763 dan tiap butir instrumen Y4 semua dinyatakan valid dan tidak ada koesioner yang terbuang. Ini dapat dilihat dari hasil korelasi pertanyaan 1-5 mempunyai korelasi rata-rata di atas 0,30 maka pertanyaan-pertanyaan variabel Y4 dapat dinyatakan reliable dan valid.
2. Koefisien Korelasi ( r )
Nilai dari koefisien korelasi bisa mengindikasikan adanya kemampuan dari variable X untuk mempengaruhi variable Y, ataupun kemampuan variable Y untuk mempengaruhi variable X. hal ini dikarenakan pengujian korelasi melihat kuat lemahnya hubungan bukan besar kecilnya pengaruh, walaupun variable yang memiliki hubungan bisa berarti memiliki pengaruh, tapi variable yang tidak memiliki hubungan sudah pasti tidak akan memiliki pengaruh. Riset ini menggunakan analisis korelasi untuk mengukur tingkat hubungan antara informasi akuntansi (X) dengan variabel fungsi manajemen (Y). Dalam hal ini mengukur kuat lemahnya hubungan antara informasi akuntansi dan fungsi manajemen. Hubungan antara variabel informasi akuntansi dan fungsi manajemen dapat dilihat pada tabel 4.6. berikut.
20
Tabel 4.6 Correlations X Y1 Y2 Y3 Y4 Pearson Correlation X 1.000 .709 .529 .562 .635 Y1 .709 1.000 .499 .239 .585 Y2 .529 .499 1.000 .461 .438 Y3 .562 .239 .461 1.000 .468 Y4 .635 .585 .438 .468 1.000 Sig. (1-tailed) X . .001 .000 .000 .000 Y1 .001 . .002 .094 .000 Y2 .000 .002 . .004 .006 Y3 .000 .094 .004 . .003 Y4 .000 .000 .006 .003 . N Y 32 32 32 32 32 Y1 32 32 32 32 32 Y2 32 32 32 32 32 Y3 32 32 32 32 32 Y4 32 32 32 32 32Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 4.2 Pembahasan
BRI sebagai salah satu bank terbesar milik pemerintah Indonesia, memiliki visi untuk, “Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah”. Sebagai bank komersial pemerintah yang memiliki visi untuk mengutamakan kepuasan nasabah, tentunya BRI memiliki rumusan misi yang menjadi pegangan BRI dalam merumuskan strateginya. Adapun misi dari BRI dirumuskan dalam 3 misi sebagai berikut.
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta praktek Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik.
3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
Dengan visi dan misi yang dimiliki oleh BRI, tentunya diperlukan adanya strategi yang andal untuk bisa mencapai visi dan misi tersebut. Strategi yang dirumuskan baik dari pimpinan manajemen pusat BRI maupun di unit-unit kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia, terkadang diperlukan adanya penyesuaian dari strategi yang sudah ada, namun tidak menyalahi atau melewati batas regulasi yang berlaku, dan selama strategi tersebut masih bersifat taktis dan sesuai dengan visi dan misi yang di emban oleh BRI. Perilaku manajemen BRI ini, khususnya yang menjadi responden dalam riset ini adalah para manajer unit kerja BRI menunjukkan perilaku yang sesuai dengan teori rasionalitas terbatas. Dimana, teori ini mengatakan bahwa akan muncul kecenderungan dari manusia untuk memilih cara alternatif yang lain secara rasional atas pilihan yang sudah ada dalam menanggapi permasalahan yang timbul dalam organisasi.
Seperti yang dikemukakan oleh Simon dalam teori rasionalitas terbatasnya, rasionalitas manusia dalam menentukan pilihat terbatas atau bergantung pada lingkungan organisasi yang membentuk pola berpikir manusia di dalam organisasi tersebut dalam mengambil keputusan. Sekali lagi, visi dan misi, regulasi / peraturan-peraturan yang berlaku di organisasi, serta keadaan perusahaan terbukti merupakan suatu batasan-batasan yang membentuk rasionalitas para manajemen dalam kegiatan berorganisasi, dan dalam mengambil keputusan.
Pengambilan keputusan manajemen tidak lepas dari peranan Informasi Akuntansi dalam suatu perusahaan. Mengingat Akuntansi sebagai bahasa bisnis, informasi Akuntansi diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keadaan bisnis atau perusahaan tersebut. Manajemen dalam menjalankan fungsi-fungsinya menggunakan informasi Akuntansi sebagai salah satu bahan