• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci: Keterampilan Menulis Narasi, Metode Kerja Kelompok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci: Keterampilan Menulis Narasi, Metode Kerja Kelompok"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

31 UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

(PTK pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMAN 6 Cirebon) Oleh:

Eli Hayati Endang Guru SMA N 6 Cirebon

ABSTRAK

Dari hasil pengamatan awal penulis di Kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon diperoleh beberapa indikator yang menunjukan bahwa keterampilan siswa dalam menulis narasi perlu dimaksimalkan, karena terdapat beberapa siswa tidak dapat menggunakan Bahasa Indonesia dalam menulis deskripsi yang baik dan dalam tulisan cenderung tulisan siswa tidak sistematis. Salah satu metode pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi pada siswa adalah dengan menerapkan metode kerja kelompok dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian dilaksanakan berdasarkan rumusan masalah yaitu: Apakah pelaksanaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi siswa pada pembejaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Kota Cirebon dengan waktu penelitian yang penulis lakukan dimulai sejak bulan September 2014 sampai dengan November 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi kualitatif dalam bentuk Action Research yaitu metode yang digunakan untuk memaparkan, menggambarkan, dan menjelaskan mengenai gejala-gejala penelitian dan diupayakan untuk menarik kesimpulan.

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan (1) Penerapan kerja kelompok pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa. Dimana hal ini dapat ditunjukan dari peningkatan kemampuan dan perolehan nilai pada pembelajaran Bahasa Indonesia dari siklus I hingga siklus III; (2) Kemampuan menulis narasi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 6 Kota Cirebon meningkat dari fokus perbaikan 1 ke fokus perbaikan 2 yang nilai kurang dari 70% untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kompetensi dasar menulis narasi hanya 1 siswa dari 38 siswa dan dalam latihan mendeskripsikan obyek secara langsung hanya 6 orang siswa dan dari fokus perbaikan 2 ke fokus perbaikan 3 yang nilai mampu kurang dari 70%. (3) Bimbingan dan pemberian contoh mendorong siswa lebih aktif dalam belajar. Kata Kunci: Keterampilan Menulis Narasi, Metode Kerja Kelompok

PENDAHULUAN

Menulis bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kadang orang bisa berbicara, tetapi tidak bisa menulis kembali apa yang dibicarakan. Sebaliknya, ada juga orang yang pandai menulis, tetapi tidak bisa membicarakan tulisannya. Namun, ada juga orang yang pandai berbicara dan menulis. Khusus tentang kemampuan menulis ini, hambatan yang dialami adalah penuangan ide berupa penulisan kata pertama untuk mengawali tulisan. Kadang kala dalam menulis selalu muncul pertanyaan: apa yang akan ditulis, bagaimana menuliskannya, dan pantaskah disebut sebuah tulisan meskipun sebenarnya ide itu bisa didapatkan dari mana saja, misalnya dari pengalaman diri sendiri; dari cerita orang lain; peristiwa alam; ataupun dari khayalan kita, menulis tetap dianggap tidak mudah. Kesulitan dalam menuangkan ide ternyata juga sering dialami oleh siswa sekolah dasar. Padahal, berdasarkan aspek keterampilan berbahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi berbahasa yang harus dimiliki oleh setiap siswa selain keterampilan membaca, mendengarkan, dan berbicara. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa adalah

(2)

32 mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan, membuat alur cerita yang runtut, dan menggunakan bahasa yang mudah dibaca (Rusilah, 2006:3).

Berkaitan dengan pengajaran sastra berupa menciptakan karya sastra, masih ada kendala pada saat melaksanakan pengajaran mengarang. Proses belajar mengajar yang selama ini masih banyak dujumpai menggunakan pendekatan tradisional merupakan salah satu faktor penghambat kreativitas menulis. Guru sebagai penentu proses pembelajaran sedangkan siswa secara pasif hanya menerima rumus atau kaidah. Pada umumnya pendekatan tradisional tidak membangkitkan kreativitas siswa sehingga siswa mengalami kesulitan pada saat mengarang. Permasalahan tentang kreativitas menulis ini sebenarnya bisa dilatih dan dijadikan sebuah keterampilan dengan cara membiasakan diri berlatih menulis. Untuk itu, perlu ditemukan metode menulis yang tepat dan praktik menulis berdasarkan metode tersebut.

Dari hasil pengamatan awal penulis di Kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon diperoleh beberapa indikator yang menunjukan bahwa keterampilan siswa dalam menulis narasi perlu dimaksimalkan, karena terdapat beberapa siswa tidak dapat menggunakan Bahasa Indonesia dalam menulis deskripsi yang baik dan dalam tulisan cenderung tulisan siswa tidak sistematis.

Salah satu metode pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi pada siswa adalah dengan menerapkan metode kerja kelompok dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan melaksanakan kegiatan belajar kelompok. Belajar kelompok, anak didik dibagi kedalam beberapa kelompok. Jumlah kelompok dalam kelas dan jumlah anak didik dalam kelompok disesuaikan dengan kebutuhan. Dari penggunaan metode belajar kelompok dapat memberikan peranan terhadap peningkatan hasil belajar siswa baik dari segi afektif, kognitif, dan psikomotorik dimana salah satunya adalah peningkatan keterampilan menulis narasi siswa.

Bertitik tolak dari permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan kajian mengenai peningkatan keterampilan menulis narasi melalui latihan mendeskripsikan obyek secara langsung pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah pelaksanaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi siswa pada pembejaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon?”.

METODE PENELITIAN

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan diskusi.

a. Obervasi: dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang metode kerja kelompok yang digunakan dalam pembelajaran kelompok.

b. Wawancara: untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan mengajar guru dalam menerapkan metode kerja kelompok dan peningkatan keterampilan menulis narasi siswa. c. Dokumen: yang terdiri dari foto-foto kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru dan

proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

d. Catatan lapangan yaitu temuan yang diperoleh di lokasi penelitian, terutama di luar rencana yang diprogramkan.

Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian lakukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) yaitu siklus I, II, III yang masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Prosedur pelaksanaan perbaikan tindakan secara

(3)

33 bertahap, sistematis dan berkesinambungan, sehingga seluruh kegiatan menjadi satu kesatuan yang saling mendukung dalam kegiatan pengajaran yang diberikan guru.

Sikus I

Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planing)

a. Penulis melakukan analisis kondisi sekolah untuk mengetahui masalah penelitian. b. Membuat rencana wawancara

c. Membuat lembar pedoman wawancara

d. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK. e. Menyusun alat pengumpulan data.

2. Pelaksanaan (Acting)

a. Mengamati proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia b. Menyajikan materi pelajaran

c. Diberikan materi penelitian d. Wawancara

e. Melakukan pengamatan atau observasi 3. Pengamatan (observation)

a. Situasi kegiatan belajar mengajar b. Keaktifan siswa dalam menulis narasi 4. Refleksi (Reflecting)

Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut : a. Sebagian siswa memiliki keterampilan menulis narasi yang baik.

b. Metode kerja kelompok pada pembelajaran Bahasa Indonesia telah dilaksanakan dengan efektif

Silkus II

Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

1. Perencanaan (Planning)

Penulis membuat rencana penelitian berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. 2. Pelaksanaan (Acting)

Penulis melaksanakan wawancara berdasarkan rencana hasil refleksi pada siklus pertama.

3. Pengamatan (Observation)

Penulis dan guru senior melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran. 4. Refleksi (Reflecting)

Penulis melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun rencana (replanting) untuk siklus ketiga.

Siklus III

Siklus ketiga merupakan putaran keiga dari PTK dengan tahapan yang sama seperti pada silkus pertama dan kedua.

1. Perencanaan (Planning)

Penulis membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua. 2. Pelaksanaan (Acting)

Penulis melaksanakan pengamatan keterampilan menulis narasi siswa berdasarkan rencana hasil refleksi pada siklus kedua.

3. Pengamatan (Observation)

Penulis melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran. 4. Refleksi (Reflecting)

(4)

34 pembelajaran Bahasa Indonesia dan tentang peningkatan keterampilan menulis narasi \ siswa.

Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskripsi untuk melihat kecenderungan siswa dalam menulis narasi dan kecenderungan guru menerapkan metode kerja kelompok pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

1. Keterampilan menulis narasi dengan menganalisis keterampilan siswa dalam menulis narasi. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.

2. Metode kerja kelompok dengan menganalisis tingkat keefektifan pelaksanaan metode kerja kelompok dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.

Desain Penelitian

1. Wawancara dengan guru 2. Wawancara dengan siswa 3. Observasi proses pembelajaran Analisis Kebutuhan

Siklus I

Siklus II

1. Perencanaan membuat instrument penelitian

2. Pelaksanaan proses pembelajaran 3. Evaluasi proses pembelajaran dan

hasil pembelajaran pada siklus I

Refleksi Siklus I

1. Perencanaan: membuat instrument penelitian (perbaikan dan penyempurnaan dari kekurangan yang terdapat pada siklus I)

2. Pelaksanaan proses pembelajaran 3. Evaluasi proses pembelajaran dan

hasil pembelajaran pada siklus II

(5)

35 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pengolahan Data

Tabel dibawah ini merupakan hasil penyajian dari keterampilan menulis narasi siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon melalui metode kerja kelompok yang dilakukan penulisan sebanyak 3 siklus dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Tabel 1 : Pengamatan Kemampuan Siswa Kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Dalam Menulis Narasi

Nama

Aspek yang diamati

Siklus I Siklus II Siklus III

Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang

AAN. H √ √ √ ADITIYA. M √ √ √ AGUNG. MR √ √ √ ANGGUN PW √ √ √ AN’NISA NP √ √ √ ARUFI RH √ √ √ AYANG SI √ √ √ DEVI. M √ √ √ DEVI. E √ √ √ DHIAN. K √ √ √ DIEN. E √ √ √ ELSYA BUDI √ √ √ EMA. R √ √ √ ERMA. P √ √ √ FERA. P √ √ √ GITA. RYP √ √ √ GUSTIYAN. P √ √ √ INDAH. PM √ √ √ KANNISA. MN √ √ √ LUTFI. AS √ √ √ M. IRFAN √ √ √ MIFTAHUL. R √ √ √ MOH ARIEF √ √ √ MUH TAUFIK. M √ √ √ M. AZKA M √ √ √ NOVITA CR √ √ √ AGI AH √ √ √ POPI K √ √ √ PUTRI. S √ √ √ R ABI YOGA √ √ √ RIRIN KP √ √ √ RISA AN √ √ ROFI. A √ √ √ RYOTA. P √ √ √ SITI JAMILAH √ √ √ THASA APRILIA √ √ √ TUTI ALAWIYAH √ √ √ UTAMI √ √ √ Jumlah 13 6 19 13 10 15 13 22 3

Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa rata-rata kemampuan siswa dalam menulis narasi pada siklus pertama masih kurang dimana ditunjukan dari 19 siswa yang kurang mampu menulis deskripsi, pada siklus kedua sebagian siswa sudah menunjukan peningkatan dalam menulis narasi, dan pada siklus ketiga hanya terdapat 3 siswa yang masih kurang mampu menulis narasi.

(6)

36 Tabel 2 : Pengamatan Kemampuan Siswa Kelas XI IPS1 SMA Negeri 6 Dalam Metode Kerja

Kelompok Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Nama

Aspek yang diamati

Siklus I Siklus II Siklus III

Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang

AAN. H √ √ √ ADITIYA. M √ √ √ AGUNG. MR √ √ √ ANGGUN PW √ √ √ AN’NISA NP √ √ √ ARUFI RH √ √ √ AYANG SI √ √ √ DEVI. M √ √ √ DEVI. E √ √ √ DHIAN. K √ √ √ DIEN. E √ √ √ ELSYA BUDI √ √ √ EMA. R √ √ √ ERMA. P √ √ √ FERA. P √ √ √ GITA. RYP √ √ √ GUSTIYAN. P √ √ √ INDAH. PM √ √ √ KANNISA. MN √ √ √ LUTFI. AS √ √ √ M. IRFAN √ √ √ MIFTAHUL. R √ √ √ MOH ARIEF √ √ √ MUH TAUFIK. √ √ √ M. AZKA M √ √ √ NOVITA CR √ √ √ AGI AH √ √ √ POPI K √ √ √ PUTRI. S √ √ √ R ABI YOGA √ √ √ RIRIN KP √ √ √ RISA AN √ √ √ ROFI. A √ √ √ RYOTA. P √ √ √ SITI JAMILAH √ √ √ THASA APRILI √ √ √ TUTI ALAWI √ √ √ UTAMI √ √ √ Jumlah 13 16 9 13 18 7 13 22 3

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus pertama menunjukan bahwa terdapat sebanyak 9 orang siswa yang tidak aktif dalam kerja kelompok, dan pada siklus kedua terdapat 7 orang yang tidak aktif dalam kerja kelompok. Setelah penulis melakukan pengamatan pada siklus ketiga ternyata mengalami peningkatan keaktifan siswa dalam kerja kelompok yaitu tinggal 3 orang siswa yang tidak aktif dalam kerja kelompok.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari siklus I hingga III terdapat perubahan mengenai keaktifan siswa dalam kerja kelompok hal ini sangat mendukung dalam peningkatan keterampilan menulis narasi siswa.

Tabel 3. Hasil Evaluasi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semeter : XI IPS1 / 1

(7)

37

No. Nama Siklus Nilai rata-rata

I II II 1 AAN. H 70 70 70 70 2 ADITIYA. M 60 60 70 63 3 AGUNG. MR 60 70 70 67 4 ANGGUN PW 60 70 80 70 5 AN’NISA NP 60 70 70 67 6 ARUFI RH 70 70 80 73 7 AYANG SI 60 60 80 67 8 DEVI. M 100 100 100 100 9 DEVI. E 60 70 80 70 10 DHIAN. K 80 80 90 83 11 DIEN. E 60 70 70 67 12 ELSYA BUDI 70 80 80 77 13 EMA. R 80 80 90 83 14 ERMA. P 80 80 90 83 15 FERA. P 80 80 90 83 16 GITA. RYP 60 70 70 67 17 GUSTIYAN. P 60 70 70 67 18 INDAH. PM 60 60 70 63 19 KANNISA. MN 60 60 70 63 20 LUTFI. AS 60 60 70 63 21 M. IRFAN 60 60 70 63 22 MIFTAHUL. R 60 60 70 63 23 MOH ARIEF 60 60 70 63 24 MUH TAUFIK. M 60 60 70 63 25 M. AZKA M 70 70 80 73 26 NOVITA CR 60 60 70 63 27 AGI AH 60 60 70 63 28 POPI K 60 60 70 63 29 PUTRI. S 60 60 70 63 30 R ABI YOGA 60 60 70 63 31 RIRIN KP 70 70 70 70 32 RISA AN 60 60 70 63 33 ROFI. A 90 90 100 93 34 RYOTA. P 90 90 100 93 35 SITI JAMILAH 60 60 70 63 36 THASA APRILIA 60 60 70 63 37 TUTI ALAWIYAH 70 70 80 73 38 UTAMI 60 60 60 60 Rata-rata Kelas 66 68 76 70,3

Setelah diadakan perbaikan pembelajaran dapat diketahui bahwa pada siklus I rata- rata kelas sebesar 66 terdapat 25 orang siswa yang nilai ratanya di bawah 70. Pada siklus II rata kelas sebesar 68 dan terdapat 18 siswa nilai ratanya dibawah 70. Pada siklus III rata-rata kelas diatas 76 dan masih terdapat 1 siswa yang nilai rata-rata-rata-ratanya di bawah 70.

Hasil Pengolahan Data Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas Xi Ips1 Sma Negeri 6 Kota Cirebon Semester 1

(8)

38 Dari grafik dapat dikatakan bahwa pada siklus I menghasilkan rata-rata sebesar 66, siklus II sebesar 68 dan pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 76. Dari ketiga siklus tersebut menghasilkan rata-rata sebesar 70,3 Hal ini menunjukan bahwa dari ketiga siklus yang penulis lakukan mengalami peningkatan keterampilan menulis narasi.

Tabel 4. Hasil Evaluasi Keaktifan Siswa Dalam Dalam Kerja Kelompok

No. Nama Siklus Nilai rata-rata

I II II 1 AAN. H 60 60 80 67 2 ADITIYA. M 50 60 70 60 3 AGUNG. MR 60 60 80 67 4 ANGGUN PW 60 60 80 67 5 AN’NISA NP 60 60 70 63 6 ARUFI RH 70 70 80 73 7 AYANG SI 60 60 70 63 8 DEVI. M 90 90 90 90 9 DEVI. E 60 60 70 63 10 DHIAN. K 80 80 80 80 11 DIEN. E 40 40 60 47 12 ELSYA BUDI 70 70 70 70 13 EMA. R 80 80 90 83 14 ERMA. P 80 80 90 83 15 FERA. P 80 80 80 80 16 GITA. RYP 50 60 70 60 17 GUSTIYAN. P 40 40 70 50 18 INDAH. PM 70 70 70 70 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78

Siklus I Siklus II Siklus III Rata-Rata Siklus

(9)

39 19 KANNISA. MN 60 60 70 63 20 LUTFI. AS 60 60 80 67 21 M. IRFAN 60 60 70 63 22 MIFTAHUL. R 60 60 70 63 23 MOH ARIEF 60 60 60 60 24 MUH TAUFIK. M 40 40 60 47 25 M. AZKA M 80 80 80 80 26 NOVITA CR 70 70 80 73 27 AGI AH 60 60 80 67 28 POPI K 50 50 70 57 29 PUTRI. S 60 60 80 67 30 R ABI YOGA 40 40 70 50 31 RIRIN KP 60 60 60 60 32 RISA AN 60 60 70 63 33 ROFI. A 80 80 80 80 34 RYOTA. P 80 80 80 80 35 SITI JAMILAH 40 40 70 50 36 THASA APRILIA 40 40 60 47 37 TUTI ALAWIYAH 70 70 70 70 38 UTAMI 60 60 60 60 Rata-rata Kelas 62 62 73 65,9

Setelah diadakan perbaikan pembelajaran dapat diketahui bahwa pada siklus I rata-rata keaktifan siswa dalam kerja kelompok pada pembelajaran Bahasa Indonesia sebesar 62 dan terdapat 9 orang siswa yang nilai rata-ratanya dibawah 60. hal ini menunjukan siswa masih kurang aktif dalam kerja kelompok.

Pada siklus II rata-rata keaktifan siswa dalam kerja kelompok sebesar 62 dan terdapat 7 siswa nilai rata-ratanya di bawah 60.Pada siklus III rata-rata keaktifan siswa dalam kerja kelompok di atas 70 dan masih terdapat 6 siswa yang keaktifannya perlu ditingkatkan dalam kerja kelompok dimana nilai rata-ratanya masih dibawah 70.

Hasil Pengolahan Data Kemampuan Siswa Dalam Mendeskripsikan Obyek Secara Langsung Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Xi Ips1 Sma Negeri 6 Kota Cirebon

Dari grafik di atas dapat dikatakan bahwa pada siklus I menghasilkan rata-rata sebesar 62, siklus II sebesar 62 dan pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 73. Dari ketiga siklus tersebut menghasilkan rata-rata sebesar 65,9. Hal ini menunjukan bahwa dari ketiga siklus yang penulis lakukan dapat diketahui bahwa keaktifan siswa dalam kerja kelompok pada

56 58 60 62 64 66 68 70 72 74

SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III RATA-RATA SIKLUS I,II,III

(10)

40 pembelajaran bahasa Indonesia mengalami peningkatan sehingga dapat mendukung dalam peningkatan menulis narasi siswa.

Tabel 5. Nilai rata-rata Keterampilan Menulis Narasi Siswa pada Siklus I No Nilai Jumlah Siswa Jumlah Nilai Prosentase Keterangan

Kurang Sedang Baik

1. 2. 3. 4. 5. 6 7 8 9 10 25 6 4 2 - 150 42 32 18 - 65,78 % 15,78% 10,53% 5,26% Nilai Rata-rata Kelas = 242 = 6,37 38 Jumlah 38 242 65,78% 15,78% 15,79%

Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebanyak-banyak 65,78% kemampuan menulis narasi siswa masih kurang, 15,78% sedang, dan 15,79% baik. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus I rata-rata siswa memiliki kemampuan menulis narasi yang masih kurang.

Tabel 6. Nilai rata-rata Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa pada siklus II No Nilai Jumlah Siswa Jumlah Nilai Prosentase Keterangan Kurang Sedang Baik

1. 2. 3. 4. 5. 6 7 8 9 10 18 12 5 2 1 108 84 40 18 10 47,37 % 31,58% 13,16% 5,26% 2,63% Nilai Rata-rata Kelas = 260 = 6,84 38 Jumlah 38 260 47,37% 31,58% 21,05%

Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebanyak 47,37% kemampuan menulis narasi siswa masih kurang, 31,58% sedang dan 21,05% baik. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus II rata-rata siswa telah mengalami pemingkatan dalam menulis narasi.

Tabel 7. Nilai Rata-rata Keterampilan Menulis Narasi Siswa Pada Siklus III No Nilai Jumlah Siswa Jumlah Nilai Prosentase Keterangan Kurang Sedang Baik

1. 2. 3. 4. 5. 6 7 8 9 10 1 23 7 4 3 6 161 56 36 30 2,63% 60,53% 18,42% 10,53% 7,89% Nilai Rata-rata Kelas = 289 = 7,60 38 Jumlah 38 289 2,63% 60,53% 36,84%

Dari tabel di atas menunjukan bahwa sebanyak 2,63% kemampuan menulis narasi siswa masih kurang, 60,53% sedang, dan 36,84% baik. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus III rata-rata siswa telah mengalami peningkatan dalam menulis narasi.

(11)

41 Grafik Presentase Keterampilan Menulis Narasi Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia

Pembahasan

Dari kegiatan penelitian yang penulis lakukan maka diketahui metode kerja kelompok pada pembelajaran bahasa Indonesia sebagai salah satu strategi belajar mengajar, dimana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu dan berusaha mencapai tujuan pelajaran yang telah ditentukan pula oleh guru. Dari hasil perbaikan pembelajaran ternyata diketahui bahwa siswa meningkat kemampuannya dalam menulis narasi. Anak masih kurang perhatian, masih kurang termotivasi, dan kurangnya pemberian latihan terhadap anak.

Berdasarkan ini temuan tersebut dan hasil diskusi dengan rekan sejawat, penulis melakukan perbaikan sebanyak 3 siklus. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah:

1. Guru telah melalukan upaya peningkatan terhadap siswa dalam menulis narasi

2. Melakukan kegiatan melalui pemberian contoh-contoh agar siswa lebih paham mengenai keterampilan menulis narasi.

3. Memberikan latihan-latihan sesuai dengan waktu yang tersedia.

Dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran selama 3 siklus hasil evaluasi yang diperoleh siswa mengalami peningkatan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil refleksi siklus perbaikan ke 1, 2 dan 3 ternyata menunjukan adanya peningkatan keterampilan menulis narasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dari hasil refleksi mata pelajaran Bahasa Indonesia diketahui pada siklus 1 masih ada siswa yang belum memiliki keterampilan menulis narasi. Pada siklus 2 setelah diberikan latihan-latihan soal dan pemberian tugas di rumah, ternyata siswa yang tadinya masih kurang mampu menulis narasi sudah menunjukan kemajuan bahkan sudah dapat menulis narasi dengan baik. Pada siklus 3 sebagian besar siswa telah memiliki kemampuan menulis narasi. Dalam kegiatan kelompok disiplin dan kerja sama siswa sudah tampak baik..

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00%

Siklus I Siklus II Siklus III

kurang sedang baik

(12)

42 Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menurut pendapat penulis permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran terjadi karena atau disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : Menganggap pekerjaan mengajar sebagai suatu kegiatan rutinitas, sehingga tidak melakukan persiapan yang optimal ketika akan memulai proses belajar mengajar dan kurangnya fasilitas media atau alat bantu belajar.

Seorang guru senantiasa dihadapkan dengan siswa yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda, untuk itulah kita perlu memahami motivasi dalam diri siswa dan berusaha untuk mengelolanya dengan baik untuk membantu mereka berhasil mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar cenderung berkolerasi dengan hasil belajar. Artinya, semakin kuat/tinggi tingkat motivasi belajar yang menarik, menantang siswa berpikir dan berperan aktif akan mempengaruhi siswa secara aktif.

Guru juga harus mampu menyampaikan informasi dengan tepat sehingga informasi tersebut dapat dipahami oleh siswa. Gaya penyajian yang digunakan guru dalam membahas materi pelajaran berpengaruh terhadap perhatian siswa dengan itu materi pelajaran hendaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran meningkat juga berfungsi mengembangkan kemampuan berkomunikasi gagasan dengan bahasa melalui model pembelajaran Bahasa Indonesia yang dapat berupa kalimat.

KESIMPULAN

Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Penerapan kerja kelompok pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa. Dimana hal ini dapat ditunjukan dari peningkatan kemampuan dan perolehan nilai pada pembelajaran Bahasa Indonesia dari siklus I hingga siklus III.

2) Kemampuan menulis narasi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 6 Kota Cirebon meningkat dari fokus perbaikan 1 ke fokus perbaikan 2 yang nilai kurang dari 70% untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kompetensi dasar menulis narasi hanya 1 siswa dari 38 siswa dan dalam latihan mendeskripsikan obyek secara langsung hanya 6 orang siswa dan dari fokus perbaikan 2 ke fokus perbaikan 3 yang nilai mampu kurang dari 70%. 3) Bimbingan dan pemberian contoh mendorong siswa lebih aktif dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.

Darmiyati Zuchdi. 1997. “Pembelajaran Menulis dengan Pendekatan Proses”, Karya Ilmiah disajikan dan dibahas pada Senat Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Yogyakarta tanggal 15 November 1996 (tidak dipublikasikan). Yogyakarta: IKIP. Dedi Supriadi. 1997. Isu dan Agenda Pendidikan Tinggi di Indonesia, Jakarta: PT. Rosda

Jayaputra.

Douglas Brown.. 1994. Komposisi (diterjemahkan Keraf Groys). Flores : Nusa Indah, 1994. Jay M. Reid. 1998. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi

Aksara.

(13)

43 Mc.Crimmon, James M. 1967. Writing With a Purpose. Boston: Houghton Mifflin Company. Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Nunan, David. 1991. Language Teaching Methodology, New York: Prentice Hall

Rusilah. 2003. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sokolik. 2003. Keterampilan Dalam Menulis, Jakarta: Gramedia.

Sukardi, Dewa Ketut. 2001. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Tompkins, Gail E. 2001. Teaching Writing Balancing Process and Product. New York: Macmillan Publishing Company.

Gambar

Tabel dibawah ini merupakan hasil penyajian dari keterampilan menulis narasi siswa kelas XI  IPS1 SMA Negeri 6 Kota Cirebon melalui metode kerja kelompok yang dilakukan penulisan  sebanyak 3 siklus dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
Tabel 3. Hasil Evaluasi  Mata Pelajaran  : Bahasa Indonesia
Tabel 4. Hasil Evaluasi Keaktifan Siswa Dalam Dalam Kerja Kelompok
Tabel 5. Nilai rata-rata Keterampilan Menulis Narasi Siswa pada Siklus I

Referensi

Dokumen terkait

Sikap, Dan Tindakan Donor Darah Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Universitas Tanjungpura

฀erdasarkan pembahasan pada perancangan pembuatan bahan ajar tik menggunakan aplikasi ฀lash guru untuk menyampaikan materi yang diajarkan, sehingga siswa lebih

Teknik penggumpulan data menggunakan Observasi partisipasif, dokumentasi, wawancara dan Instrumen Pengolahan Data, Teknikanalisis data pada penelitian ini menggunakan

Gemilang, Galih, 2012, Kajian Sumur Resapan Dalam Mereduksi Debit Banjir Pada Kawasan Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Anugerah Lestari Kuala Gumit, Langkat , Tugas

Hasil penelitian menunjukkan, (1) validitas soal Ekonomi menghasilkan 96% valid, soal Akuntansi paket A 86,67%, dan soal Akuntansi paket B sebesar 80%; (2)Soal Ekonomi,

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa proses pengisian dan pembuangan energi pada induktor gandeng sesuai dengan sinyal pensakelaran yaitu ketika sakelar tertutup arus

1) Melaksanakan kegiatan bantuan Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa PAUD Taman Kanak-Kanak / Kelompok Bermain sesuai dengan pengajuan yang disetujui

PROFIL REPRESENTASI MENTAL SISWA KETIKA MEMBACA GAMBAR REPRESENTASI KONVENSI DAN ISOMORFISME SPASIAL PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA.. Universitas Pendidikan