INTERVENSI
Masuknya pihak ke-3 dalam perkara
yang sedang diperiksa di
Pengadilan.
Pengadilan.
Ada 3 jenis Intervensi :
Bentuk Intervensi Inisitatif dari Untuk Kepentingan Cara
Tussenkomst Intervenient Diri sendiri Mengajukan gugatan intervensi kepada hakim
Voeging Intervenient Salah satu,
Penggugat atau Mengajukan gugatan intervensi kepada Penggugat atau Tergugat intervensi kepada hakim
Vrijwaring Tergugat Tergugat Tergugat memohon kepada Hakim agar Pihak ke-3 dimasukan sebagai penjamin
REPLIK - DUPLIK
REPLIK : diajukan oleh Penggugat setelah Tergugat
mengajukan Jawaban, untuk menanggapi jawaban tsb.
DUPLIK : diajukan oleh Tergugat untuk menanggapi DUPLIK : diajukan oleh Tergugat untuk menanggapi
PROVISI
Putusan sementara yang berisi tindakan
sementara menunggu sampai Putusan akhir
mengenai pokok perkara dijatuhkan.
Putusan provisi tidak boleh mengenai pokok
Putusan provisi tidak boleh mengenai pokok
perkara, namun hanya terbatas mengenai
tindakan sementara berupa larangan
Provisi dlm Perkara Perceraian
Pasal 24 PP No. 9/1975 Jo. Pasal 77 dan 78 UU
No. 7/1989
1. Selama berlangsung gugatan perceraian, atas
permohonan Penggugat atau Tergugat atau permohonan Penggugat atau Tergugat atau
berdasarkan bahaya yg mungkin ditimbulkan, Pengadilan dapat mengijinkan suami-istri tidak tinggal dalam 1 rumah
Lanjutan Provisi…
2. Atas permohonan Penggugat, Pengadilan dapat : a. Menentukan nafkah yg ditanggung suami
b. Menentukan hal-hal yg perlu untuk menjamin
pemeliharaan dan pendidikan anak pemeliharaan dan pendidikan anak
c. Menentukan hal-hal yg perlu untuk menjamin
terpeliharanya barang-barang yg menjadi harta bersama suami-istri atau
SITA (BESLAG)
Tindakan hukum oleh Hakim yg bersifat eksepsional
atas permohonan salah satu pihak yg bersengketa, untuk mengamankan barang-barang sengketa atau barang jaminan dipenuhinya tuntutan hak, dari
kemungkinan dipindahtangankan, dibebani suatu kemungkinan dipindahtangankan, dibebani suatu jaminan utang, dirusak atau dimusnahkan oleh pihak yg menguasai barang tsb, untuk menjamin pelaksanaan Putusan Hakim.
JENIS SITA
CONSERVATOIR BESLAG REVINDICATOIR BESLAG MARITAL BESLAG
CONSERVATOIR BESLAG (CB)/ SITA
JAMINAN
Penyitaan terhadap benda tetap atau benda
bergerak milik Tergugat
CIRI : - benda tetap atau benda bergerak
- milik tergugat, atau - milik tergugat, atau
Tujuan CB
Untuk menjamin pembayaran
Menyita harta Tergugat sebelum Putusan
Harta Tergugat tidak dialihkan / dibebani jaminan
Lanjutan..
Pembayaran ganti rugi
tuntutan dapat berupa penggantian biaya, bunga,
keuntungan yang mungkin diperoleh (perkara wanprestasi – 1243 KUH Perdata)
Penggantian kerugian dalam bentuk materiil dan
immaterial (perkara Perbuatan Melanggar Hukum/PMH - Pasal 1365 KUH Perdata)
Lanjutan..
REVINDICATOIR BESLAG
Penyitaan terhadap benda bergerak milikPenggugat yang ada pada pihak lain (Tergugat) dengan tujuan agar benda tersebut kembali
CIRI :
Benda Bergerak
Milik Penggugat
Dikuasai oleh Tergugat tanpa alasan hukum
yang sah
yang sah
Penggugat dapat meyebutkan ciri benda
MARITAL BESLAG / SITA MARITAL /SITA HARTA
BERSAMA
Harta bersama (Pasal 35 (1) UU 1 tahun 1974
tentang Perkawinan) :
Harta yang diperoleh suami istri selama masa perkawinan berlangsung
perkawinan berlangsung
Terhadap harta bersama suami istri dapat bertindak atas persetujuan bersama
Harta Pribadi/Bawaan
(Pasal 35 (2) UU Perkawinan) :
Harta yang diperoleh suami atau istri pada saat sebelum menikah
Harta yang diperoleh suami atau istri sebagai hadiah, hibah, wasiat, warisan selama
hadiah, hibah, wasiat, warisan selama
perkawinan berlangsung
Harta pribadi masing-masing suami atau istri
mempunyai hak penuh untuk melakukan perbuatan hokum atasnya.
MANFAAT MARITAL BESLAG
tidak menghalangi Suami/Istri memanfaatkan barang Pemanfaatan barang tidak boleh mengurangi
pemenuhan kesejahteraan keluarga spt: pendidikan anak, nafkah anak atau tdk boleh mengusir salah anak, nafkah anak atau tdk boleh mengusir salah satu pihak dari kediaman semula
Pemanfaatan yg memberikan hasil, berkewajiban
ALASAN PENGAJUAN SITA
Menjamin Pelaksanaan isi Putusan/agar gugatan
tidak illusoir
Tergugat dikhawatirkan akan memindah tangankan,
menghilangkan, membebankan dgn jaminan utang menghilangkan, membebankan dgn jaminan utang barang-barang sengketa/hartanya
Terdapat tanda-tanda yg mendasari kekhawatiran
BENDA YANG DAPAT DISITA
Pasal 197 (1) HIR
Hanya sebatas benda tertentu jika perkara
hanya sebatas pada sengketa kepemilikan benda tertentu
Seluruh harta Tergugat sampai mencukupi seluruh Seluruh harta Tergugat sampai mencukupi seluruh
tagihan jika perkara utang-piutang atau tuntutan ganti rugi
Waktu pengajuan permohonan sita
Diajukan pada saat belum dijatuhkan putusan
pada Pengadilan Tingkat Pertama (pengadilan Negeri)
Diajukan selama Putusan belum dieksekusi (Pasal Diajukan selama Putusan belum dieksekusi (Pasal
TIDAK SEMUA BARANG DAPAT DISITA
Yang tidak dapat disita Pasal 197 (8) HIR Hewan
Perkakas yang sungguh-sungguh digunakan
sebagai alat pencari nafkah sehari-hari sebagai alat pencari nafkah sehari-hari
Penjelasan
alat pencari nafkah ..
Digunakan langsung oleh seseorang dengan kekuatan tenaga
fisik untuk mencari nafkah sehari-hari, seperti cangkul, parang termasuk pakaian yang digunakan sehari-hari
Alat yang digunakan oleh seorang ahli atau profesi seperti
gergaji bagi seorang tukang, pahat bagi pematung. gergaji bagi seorang tukang, pahat bagi pematung.
Jika hewan atau barang tersebut benar-benar digunakan
sebagai alat pencari nafkah dilarang untuk disita. Tetapi jika barang atau berfungsi sebagai sarana jasa atau produksi, dapat disita.
PEMBUKTIAN
Definisi :
Memberikan kepastian kepada HAKIM
tentang kebenaran peristiwa yang
menjadi dasar gugatan/dasar
menjadi dasar gugatan/dasar
bantahan dengan alat-alat bukti yang
ada.
ASAS-ASAS DALAM PEMBUKTIAN
AUDI ET ALTERAM PARTEM
UNNUS TESTIS NULLUS TESTIS
TESTIMONIUM DE AUDITU
ACTORI INCUMBIT PROBATIO (163 HIR)
ACTORI INCUMBIT PROBATIO (163 HIR)
NEGATIVA NON SUNT PROBANDA
APA YANG HARUS DIBUKTIKAN
Yang harus dibuktikan adalah PERISTIWANYA,
bukan hukumnya.
Pokok sengketa, yi : semua yg didalilkan
dalam gugatan, dan yang dibantah dlm
dalam gugatan, dan yang dibantah dlm
jawaban
Hal-hal yang TIDAK perlu dibuktikan
Hal-hal yang diakui oleh Tergugat
Hal-hal yang tidak dibantah oleh Tergugat
Hal-hal yang diketahui Hakim di dlm
persidangan
persidangan
Fakta NOTOIR (Notoir feiten) : pengetahuan
Beban Pembuktian
Pasal 163 HIR, 1865 BW :
“Barang siapa yang mengaku mempunyai hak, atau
menyebut suatu kejadian untuk meneguhkan haknya itu, atau untuk membantah hak orang lain, maka itu, atau untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian itu.”
KEKUATAN PEMBUKTIAN
A. Bukti Mengikat dan Menentukan B. Bukti Sempurna
C. Bukti Bebas
D. Bukti Permulaan D. Bukti Permulaan E. Bukti Bukan Bukti
A. Mengikat dan Menetukan
Meskipun hanya 1 alat bukti, sudah cukup bagi
Hakim untuk memutus perkara berdasarkan bukti itu, tanpa alat bukti lain
Hakim terikat dgn bukti itu, shg tdk dpt memutus Hakim terikat dgn bukti itu, shg tdk dpt memutus
lain dari yg alat bukti tsb
Contoh alat bukti Mengikat dan
Menetukan
Sumpah Decisoir (156 HIR / 183 R.Bg) Pengakuan (174 HIR / 311 R.Bg)
B. Bukti Sempurna
Meskipun hanya ada 1 alat bukti, sudah cukup bagi
Hakim untuk memutus perkara dgn dasar alat bukti tsb
Hakim terikat dgn bukti tsb, kecuali jika dibuktikan Hakim terikat dgn bukti tsb, kecuali jika dibuktikan
sebaliknya
Bukti tsb dapat dilumpuhkan dgn bukti lawan
C. Bukti Bebas
Hakim bebas untuk menilai sesuai dgn
pertimbangannya
Hakim tdk terikat dgn bukti tsb
Hakim bebas untuk menilai alat bukti tsb Hakim bebas untuk menilai alat bukti tsb
Hakim dapat mengenyampingkan alat bukti ini dgn
pertimbangan2 tertentu
Contoh Bukti Bebas
Saksi yg disumpah (172 HIR / 307 R.Bg) Saksi Ahli (154 HIR / 181 R.Bg)
D. Bukti Permulaan
Meskipun alat bukti itu sah, tp belum mencukupi
syarat formil sebagai alat bukti yg cukup
Bukti ini masih perlu ditambah dgn alat bukti lain Haki bebas dan tidak terikat dgn alat bukti ini Bukti ini dapat dilumpuhkan dgn alat bukti lawan
Contoh :
Saksi tp hanya 1 orang (136 HIR/306 R.Bg) perlu
E. Bukti Bukan Bukti
Tidak memenuhi syarat formal sbg bukti Tidak mempunyai kekuatan pembuktian
Contoh :
Saksi yg tidak disumpah (145 (4) HIR / 172 R.Bg) Saksi yg tidak disumpah (145 (4) HIR / 172 R.Bg) Saksi yg belum cukup umur (dibawah 15 tahun)
Kesaksian tidak lansung (testimonium de auditu) (717
Yang harus membuktikan adalah para Pihak
(Penggugat dan Tergugat)
Permasalahan : Permasalahan :
Apa yg harus dibuktikan oleh Penggugat ? Apa yg harus dibutikan oleh Tergugat ?
Alat bukti
Pasal 164 HIR Surat/tulisan Saksi Pengakuan Pengakuan Persangkaan Sumpah1. ALAT BUKTI SURAT
Bukti Surat/Tulis : adalah segala sesuatu yg
memuat tanda baca yg dimaksud untuk
mencurahkan isi hati atau menyampaikan buah
pikiran seseorang dan digunakan sebagai
pikiran seseorang dan digunakan sebagai
pembuktian.
BUKTI SURAT/TULIS
Dibagi menjadi 2 : ambtelijk otentik partij partij Akta dibawah tanganAKTA
AKTA
: Surat sebagai alat bukti yang diberi
tanda tangan, yg memuat peristiwa yg
menjadi dasar suatu hak atau perikatan.
BUKAN AKTA
: tidak ada tanda tangan, cth:
BUKAN AKTA
: tidak ada tanda tangan, cth:
AKTA OTENTIK : akta yang dibuat dlm bentuk yg
ditentukan perat per-UU-an oleh/ dihadapan pejabat umum yg berwenang.
Akta ambtelijk : akta pejabat publik Akta partij : akta notaris
Akta partij : akta notaris
Akta dibawah tangan : akta yg dibuat oleh para
KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA
AKTA OTENTIK : kekuatan pembuktiannya lengkap
dan sempurna.
AKTA DIBAWAH TANGAN : kekuatan AKTA DIBAWAH TANGAN : kekuatan
pembuktiannya tergantung diakui atau tidaknya akta tersebut. Jika diakui kekuatan pembuktiannya sama dengan akta otentik. Jika isi dan ttd nya tidak diakui oleh pihak lawan, maka kedudukanya sbg
2. BUKTI SAKSI
Kesaksian : kepastian yang diberikan kepada
Hakim di persidangan ttg peristiwa yg
disengketakan dgn jalan pemberitahuan scr
lisan dan pribadi oleh orang yang
lisan dan pribadi oleh orang yang
bersangkutan, bukan salah satu pihak yg
berperkara.
SAKSI MENJADI BUKTI JIKA :
Saksi melihat, mendengar atau mengalami sendiri
peristiwa yg dipersaksikan.
Tidak berupa kesimpulan/pendapat dari saksi Dapat menjelaskan sumber kesaksiannya
Tidak Testimonium de auditu Tidak Unnus testis nullus testis Mengucapkan sumpah
SYARAT SAKSI :
Dewasa
Tidak ada hubungan keluarga Tidak ada hubungan kerja
Kekuatan Pembuktian Saksi
3. BUKTI PERSANGKAAN
Persangkaan merupakan bukti sementara, dan
bersifat alat bukti tidak langsung, bukan alat bukti yg berdiri sendiri.
Cth. Membuktikan ketidak hadiran seseorang pd suatu waktu di tempat ttt, dgn membuktikan
Kesimpulan yang ditarik oleh Hakim atau
UU ditarik dari suatu peristiwa yang
terang dan nyata kearah peristiwa lain
yang belum terang keadaannya.
PERSANGKAAN dibedakan menjadi:
1. Persangkaan berdasarkan kenyataanPersangkaan berdasarkan kenyataan
Hakim yg berwenang memutuskan kemungkinanPerbuatan-perbuatan yg oleh UU dinyatakan batal,
karena dari sifat dan keadaannya dapat diduga dilakukan untuk menghindari ketentuan UU.
4. Pengakuan
Pengakuan dapat diberikan di dlm maupun diluar
persidangan
Tertulis maupun lisan
Membenarkan seluruh maupun sebagian Membenarkan seluruh maupun sebagian
Pengakuan Murni
Pengakuan yg sederhana & sesuai dengan tuntutan
lawan
Cth : Penggugat menyatakan tergugat membeli
rumah dr penggugat dgn harga 5 juta, tergugat rumah dr penggugat dgn harga 5 juta, tergugat dlm jawabannya mengakui membeli rumah dr penggugat dgn harga 5 juta
Pengakuan dengan kualifikasi
Pengakuan disertai dengan sangkalan terhadap
sebagian tuntutan
Cth :Penggugat menyatakan tergugat membeli
rumah dr penggugat dgn harga 5 juta, tergugat rumah dr penggugat dgn harga 5 juta, tergugat dlm jawabannya mengakui membeli rumah dr
Pengakuan dengan clausula
Pengakuan yg disertai dgn keterangan tambahan
yg bersifat membebaskan
Cth : Penggugat menyatakan tergugat membeli
rumah dr penggugat dgn harga 5 juta, tergugat rumah dr penggugat dgn harga 5 juta, tergugat dlm jawabannya mengakui membeli rumah dr penggugat, tetapi telah dibayar lunas.
Pengakuan tidak boleh dipisah-pisahkan
(onsplitsbare aveu)
Pengakuan harus diterima bulat
Hakim tidak boleh memisah-misahkan pengakuan
itu dan menerima sebagian dari pengakuan
sehingga tidak perlu lagi dibuktikan dan menolak sehingga tidak perlu lagi dibuktikan dan menolak sebagian lainnya yang masih perlu dibuktikan lebih lanjut.
Pengakuan di dalam Persidangan SEMPURNA dan
MENENTUKAN
5. Bukti Sumpah
Sumpah dibagi menjadi 2 :
Sumpah Supletoir
Sumpah Decisoir
Sumpah Supletoir/Pelengkap
Ada bukti permulaan/alat bukti lain Diperintahkan oleh hakim
Tidak dapat dikembalikan oleh lawan Kekuatan pembuktiannya SEMPURNA Kekuatan pembuktiannya SEMPURNA
sumpah Decisoir
Sama sekali tidak ada bukti lain
Dibebankan oleh salah 1 pihak kepada pihak
lawan
Dapat dikembalikan Dapat dikembalikan
6. Pemeriksaan Setempat
Pada prinsipnya pemeriksaan persidangan
dilakukan di gedung Pengadilan
Untuk memeriksa benda tetap tidak mungkin
dilaksanakan di gedung Pengadilan
Untuk mendapatkan kepastian, hakim dapat
melakukan pemeriksaan setempat di tempat benda tetap berada (Pasal 90 RO)
Dapat diajukan oleh para pihak atau oleh Hakim Untuk memeriksa kejelasan dan kepastian objek
sengketa (letak, batas-batas, luas)
Kekuatan pembuktian bebas Kekuatan pembuktian bebas
7. Bukti Saksi Ahli
Hakim menggunakan keterangan ahli agar
memperoleh keterangan yg lebih mendalam ttg sesuatu yg hanya dimiliki oleh seorang ahli tertentu
Dasar hukum 154 HIR/181 RBg/215 RV. Dasar hukum 154 HIR/181 RBg/215 RV.
Hakim atau para pihak dapat mengajukan saksi
Kedudukannya dapat digantikan oleh ahli yang
sama
Saksi ahli memberikan pendapat/kesimpulan Kekuatan Pembuktian bebas
Pasal 1 angka 1 UU ITE
Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan
data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto,
electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau
sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
Pasal 1 angka 4 UU ITE
Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang
dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau
sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau
didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk
tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makan atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
Pasal 5 UU ITE
(1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.
(2) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia.
(3) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dinyatakan sah apabila menggunakan Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.
Undang-Undang ini.
(4) Ketentuan mengenai Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk:
a. surat yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk tertulis; b. surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang harus dibuat
Cerai alasan menuduh zina
Dengan 4 orang saksi
Apabila tdk ada 4 saksi dan Tergugat
menyangkalnya, Penggugat wajib mengucapkan sumpah lian
sumpah lian
Tergugat juga diberi kesempatan untuk mengucap
Cerai Alasan Tergugat dipidana
Dengan bukti surat, berupa salinan putusan asli PN
Cerai karena alasan Tergugat
cacat badan
Pengakuan Tergugat di persidangan Saksi
Hakim memerintahkan kepada Termohon/Tergugat
memeriksakan ke dokter. Apabila memeriksakan ke dokter. Apabila
Tergugat/Termohon menolak memeriksakan diri ke dokter, maka Tergugat/termohon dikalahkan.
Cerai Alasan syiqoq
Dengan saksi yg mengungkapkan bentuk
pertengkaran beserta penyebab pertengkaran itu
Hakim harus mendengarkan saksi dari pihak
keluarga suami/istri yg bersengketa keluarga suami/istri yg bersengketa
Hakim dapat mengangkat seorang/lebih hakam