• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Stasiun televisi berlangganan merupakan stasiun penyiaran yang mendapatkan anggaran operasional secara swadaya melalui potensi siaran iklan, iuran para pelanggan dan jasa-jasa yang lain seperti pembuatan produksi dan jasa akses internet1. Sejak tahun 1994 dimana Indovision sebagai televisi berlangganan pertama di Indonesia muncul, bisa dibilang perkembangannya cukup stagnan. Sampai pada tahun 2006 ketika Astro TV muncul sebagai kompetitor dengan memberikan promosi yang bisa menarik perhatian masyarakat saat itu. Diantaranya dengan meminjamkan decoder dan memberikan tayangan sepakbola liga Inggris. Hal ini membuat jumlah pelanggan Astro TV melonjak sangat tinggi.

Menurut Asosiasi Penyiaran Kabel dan Satelit Asia (The Cable and Satellite Broadcasting Association of Asia atau CASBAA), dengan hanya sekitar 2 persen dari sekitar 40 juta televisi yang ada di Indonesia, maka penetrasi pasar televisi berlangganan di Indonesia masih termasuk rendah dibandingkan dengan pasar negara Asia lain, misalnya Malaysia yang mencapai 36% dari total pemilik televisi2. Artinya, peluang pasar televisi berlangganan di Indonesia masih sangat besar.

1Andi Fachruddin. Dasar-dasar Penyiaran, Kencana, Jakarta, 2011, hal. 60

(2)

Berdasarkan teknologi dan realita yang ada maka televisi berlangganan di dunia memiliki beberapa jenis. Adapun stasiun penyiaran televisi berlangganan terdiri atas3:

1. Stasiun penyiaran berlangganan melalui satelit 2. Stasiun penyiaran berlangganan melalui kabel 3. Stasiun penyiaran berlangganan melalui terestrial

Saat ini terdapat 9 televisi berlangganan yang beroperasi di Indonesia. Terbagi dalam 4 sistem yaitu sistem kabel, satelit, internet dan terestrial. Televisi berlangganan yang menggunakan sistem kabel adalah PT. Indosat Mega Media (IndosatM2), PT. Link Net (First Media) dan PT. Indonusa Telemedia (TelkomVision). Sementara televisi berlangganan yang menggunakan sistem satelit adalah PT. MNC Sky Vision (Indovision dan Top TV), PT. Indonusa Mega Media (TelkomVision dan Yes TV), PT. Nusantara Vision (Oke TV), PT. Karyamegah Adijaya (AORA), PT. Cipta Skynindo (Skynindo) dan PT. EMTEK (NexMedia). Televisi berlangganan dengan sistem internet atau IPTV adalah PT. Telekomunikasi Indonesia (Groovia TV). Stasiun televisi berlangganan dengan sistem terestrial adalah PT. Mentari Multimedia (M2V Mobile TV)

Televisi berlangganan berkembang di Indonesia disebabkan kejenuhan pasar dan audien terhadap televisi free to air. Sebagai alternatif tontonan, pada tahun 1994 Indovision muncul sebagai televisi berlangganan pertama di Indonesia. Televisi berlangganan ini mengalami perkembangan yang cukup baik di Indonesia dan

3

(3)

memiliki potensi lebih besar lagi. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah pelanggan Indovision yang terus bertambah, jika pada tahun 2003 tercatat 204 ribu pelanggan, pada tahun 2007 sudah melonjak menjadi 596 ribu pelanggan dan hingga kini sudah memiliki pelanggan sebanyak 14 juta4.

Televisi berlangganan Indovision berisi saluran-saluran dengan jenis tayangan yang sangat berbeda satu sama lainnya. Masing-masing saluran tersebut menyajikan tayangan yang sangat khusus atau bisa disebut dengan narrow cast. Sehingga audien bisa benar-benar menonton tayangan yang sesuai dengan apa yang dia butuhkan dan sukai. Dengan kata lain, saluran-saluran tersebut dapat mengakomodir semua segmen audien.

Antara satu televisi berlangganan dengan televisi berlangganan lainnya, tidak ada perbedaan yang berarti dari segi saluran dan isi tayangannya. Saluran yang ditawarkan merupakan saluran televisi khusus dengan beragam genre, seperti HBO dan FOX Movies Premium untuk saluran filmnya. ESPN dan Fox Sports untuk saluran olahraga, Discovery dan National Geography untuk saluran ilmu pengetahuan, dan masih banyak lagi. Yang membuat perbedaan hanya dari segi penyampaian secara teknisnya saja. Ada yang melalui kabel, dan ada yang melalui satelit langsung atau DTH (Direct To Home) dan ini tentu saja akan berpengaruh ke kualitas tayangannya juga.

4Berdasarkan data dari Departemen Sales dan Marketing televisi berlangganan Indovision per Maret

(4)

Untuk bisa mendapatkan pelanggan, setiap televisi berlangganan akan memiliki strategi penjualan yang berbeda-beda. Ada yang menjual dengan membuat paket-paket saluran yang menarik, ada juga yang menjual jumlah saluran yang lebih banyak dari televisi berlangganan yang lain. Dan ada lagi satu cara dimana televisi berlangganan tersebut memiliki suatu saluran sendiri atau SPC (Self Package Channel), dimana saluran tersebutlah yang menjadi diferensiasi antar televisi berlangganan satu dengan televisi berlangganan lainnya. Saluran-saluran ini akan menjadi eksklusif di suatu televisi berlangganan saja, dan tidak bisa didapatkan di televisi berlangganan lainnya. Contohnya Astro dengan SPC-nya seperti Astro Awani, Astro Kirana, Astro Aruna, Astro Oasis, dan Astro Xpresi. Aora dengan Aora 9, Saluran Film Indonesia, dan Saluran Musik Indonesia. Indovision dengan MNC Entertainment, MNC Movie, MNC Music, MNC Lifestyle, MNC Fashion, dan masih banyak lagi.

Indovision sebagai televisi berlangganan pertama dan merupakan bagian dari suatu group media terbesar di Indonesia, serta satu group dengan tiga stasiun televisi free to air besar di Indonesia (RCTI, MNC TV, dan Global TV) yang tentu saja akan memiliki sumber daya materi yang melimpah, memiliki SPC terbanyak dibanding televisi berlangganan lainnya. SPC ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggannya dimana tidak bisa dipungkiri bahwa produk lokal tetap masih menjadi pilihan utama bagi pelanggannya. SPC yang kemudian disebut dengan MNC

(5)

Channels ini mengelola inventori materi dari tiga stasiun televisi free to air menjadi saluran-saluran dengan segmentasi yang fokus dan mengerucut target audiennya.

Berdasarkan kekuatan bisnis dalam group MNC, persaingan merebut audien televisi berlangganan dan kecenderungan audien televisi di Indonesia yang lebih menyukai tayangan lokal (proximity atau nilai kedekatan), maka Indovision menerapkan strategi membuka jaringan beberapa channel-channesl SPC agar dapat memberikan kepuasan pada konsumennya yang beragam. Hingga Mei 2013 ini Indovision memiliki 14 saluran SPC dengan positioning dan segmentasi yang berbeda-beda. Berikut daftar SPC yang tayang di Indovision dan dikelola oleh MNC Channels : MNC News, MNC Business, MNC Entertainment, MNC Comedy, MNC Fashion, MNC Drama, MNC Movie, MNC Music, MNC Food & Travel, MNC Muslim, MNC Sports1, MNC Sports2, MNC Infotainment, dan MNC Lifestyle.

Hingga akhir tahun 2013 ini masih akan terus bertambah hingga mencapai target sebanyak 20 saluran SPC. Saluran-saluran tersebut masing-masing nantinya akan memiliki target audien yang sangat mengerucut. Sehingga diperlukan strategi schedule program yang tepat supaya dapat mengakomodir keinginan audien yang mau dituju. Strategi schedule dan strategi program ini sangat krusial bagi sebuah saluran agar bisa mendapatkan respon audien yang baik dan menjadi sebuah saluran rujukan atau appointment channel bagi audiennya.

Salah satu channel SPC yang menjadi pusat perhatian bagi peneliti adalah channel MNC Sports2. Sesuai pembahasan masalah diatas keberadaan SPC di televisi

(6)

berbayar adalah dampak ketidakpuasan audien dalam menikmati program informasi dan hiburan pada televisi free to air.

Berdasarkan data AGB Nielsen Media Research program-program olahraga atau event yang bergulir secara tahunan di televisi free to air selalu mendapatkan performa rating dan share yang tinggi. Pertandingan antara Indonesia melawan Singapore dalam event piala AFF U-23 mendapatkan rating/share 5,5/22,3 dan menempati posisi teratas dalam performa mingguan RCTI. Pertandingan lainnya, yaitu antara Arsenal melawan Indonesia mendapatkan rating/share 3,4/21,2. Dengan demikian, selera audien untuk menyaksikan olahraga favorit dan tim nasional Indonesia sangat tinggi.

Namun beberapa tahun terakhir stasiun televisi free to air tidak meng-cover dan menayangkannya, sehingga audien penggemar olahraga khususnya yang memiliki nasionalisme tinggi terhadap atlet nasional tidak dapat menyaksikannya di televisi free to air. Hal ini terjadi karena beberapa faktor berikut :

1. Kesulitan mendapatkan sponsor yang mendanai program tersebut. 2. Harga royalti hak siar yang tinggi.

3. Keberadaan atlet-atlet Indonesia pada event internasional yang cenderung semakin kecil peluangnya untuk berprestasi.

4. Trend program unggulan berupa variety show yang sedang populer, sehingga jika membandingkan keuntungannya tentu akan lebih besar daripada program olahraga.

(7)

5. Repetisi program yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan menonton masyarakat modern di kota metropolitan.

6. Performa event olahraga selain olahraga favorit di Indonesia seperti badminton dan sepakbola yang kurang mendapat respon yang baik dari audien.

Beberapa channel dengan genre sports lainnya yang juga tayang di Indovision seperti ESPN, FOX Sports dan EUROSPORTS, MNC Sports2 berdasarkan data yang berasal dari AGB Nielsen Media Research, MNC Sports2 hampir selalu mengungguli channel-channel tersebut dari sisi performa berdasarkan rating dan share mingguan.

Dengan target bisa melampaui channel-channel sports lainnya secara performa rating dan share, MNC Sports2 memerlukan program-program yang mampu bersaing dengan kompetitornya dan juga menarik audien Indonesia. Berikut kategori program yang masuk ke dalam MNC Sports2 :

1. Live Event : sepakbola, badminton, basket, ajang turnamen tahunan, dll. 2. News dan magazine : sepakbola, badminton, tennis, basket, golf, tinju dan

otomotif.

3. Fighting : free fighting events, tinju, dll.

Sumber program dari MNC Sports2 sebagian besar berdasarkan dari akuisisi, inhouse production untuk program news dan magazine, serta penayangan ulang dari event-event yang telah tayang dari MNC Sports1 maupun dari free to air. Sumber-sumber program tersebut distrategi schedule-nya dengan strategi programming yang

(8)

tepat untuk bisa mencapai target audien yang diinginkan dan mencapai performa yang sebaik-baiknya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya, maka penulis dalam penelitian ini merumuskan suatu masalah pokok sebagai berikut :

Bagaimana strategi program saluran MNC Sports2 dalam paradigma programming di televisi berlangganan Indovision ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa strategi schedule program saluran MNC Sports2 dalam paradigma programming di televisi berlangganan Indovision.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian strategi schedule program saluran MNC Sports2 ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembacanya baik secara akademis maupun praktis, yaitu :

(9)

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian terhadap strategi schedule program saluran MNC Sports2 ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan keilmuan untuk dapat menerapakan dan menguji teori-teori dan konsep programming yang ada.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi tim produksi dan akuisisi dalam membuat program-program yang sesuai dengan target audien. Memotivasi mereka untuk bisa memproduksi dan membeli program-program berkualitas.

b. Sebagai referensi tim programming dalam memilih dan membeli program olahraga yang berkualitas dan dapat tepat.

Referensi

Dokumen terkait

Karena pada dasarnya, wawancara merupakan teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar (miskonsepsi) (Sofan Amri & Iif Khoiru Ahmadi, 2010).

dimiliki oleh individu atau kelompok”. Dalam penelitan ini tes yang diberikan telah di validasi oleh dosen IPS yaitu Dr. Dari hasil uji coba soal tes yang

Kelompok II Daerah Prioritas Pengembangan Campuran Inseminasi Buatan (IB) dan Kawin Alam yaitu Provinsi NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung,

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen untuk meningkatkan pembelajaran yang dimiliki peserta didik yaitu materi lay up bola basket dalam pembelajaran

Sehubungan dengan hal tsb, maka yang akan dikemukakan dalam tulisan ini adalah pakaian adat yang biasa dipakai oleh pemangku adat dan kaum wanita di Minangkabau yang disebut

pengguna akan diarahkan pada slide materi pembelajaran berbentuk teks yang berisi kaidah-kaidah bahasa arab atau sejenis grammer. Tampilan slide struktur dalam

Jenis penelitian dengan judul “Penerapan Permainan Karet gelang Untuk Meningkatkan Motorik Kasar Anak Kelompok B TK Islam Mutiara Surabaya”, Ini merupakan

Adapun nilai r tabel taraf signifikan 5% N 49 adalah 0,281 dari r tabel tersebut apabila dikonsultasikan atau dibandingkan dengan nilai korelasi dari masing- masing variabel,