• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEKAN ILMIAH BIDANG AKADEMIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEKAN ILMIAH BIDANG AKADEMIK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

COVER

PEDOMAN

PELAKSANAAN KEGIATAN

PEKAN ILMIAH

BIDANG AKADEMIK

AKD-UNISKA PDM

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN

MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI

BANJARMASIN

2017

(2)

PEDOMAN

PELAKSANAAN KEGIATAN

PEKAN ILMIAH

BIDANG AKADEMIK

AKD-UNISKA PDM

Revisi Ke

: -

Tanggal

: -

Dikaji Ulang oleh

: Wakil Rektor I Bidang Akademik

Dikendalikan oleh

: Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)

Disetujui oleh

: Rektor

UNISKA PEDOMAN PELAKSANAAN

KEGIATAN PEKAN ILMIAH SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL AKD-UNISKA/PDM/…/… Disetujui oleh : Rektor, Abd. Malik, S.Pt., M.Si., Ph.D Revisi ke : - ……….. Tanggal :

(3)

Bidang Akademik

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Pekan Ilmiah Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari menjadi cerminan dan sekalugus implementasi kegiatan segenap civitas akadenika sesuai dengan visi, misi, dan tujuan. Wujud dan implementasi Pekan Ilmiah yang baik, efektif, terukur dapat meningkatkan motivasi, kreativitas, kesungguhan, dan keteraturan dalam menjamin pencapaian suasana akademik yang terstandar. Wujud Pekan Ilmiah Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari dilaksanakan melalui penciptaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan salah satunya bentuk kegiatannya adalah “Pekan Ilmiah”. Tiga aspek suasana akademik ini mewarnai pelaksanaan Tri Dharma Uniska MAB yang berasaskan amar ma’ruf nahi munkar. Oleh karena itu, penciptaan suasana akademik di Uniska MAB dilaksanakan melalui dukungan institusi dalam mengembangkan budaya akademik dengan berbagai macam interaksi. Uniska MAB memberikan hak dan kewajiban pada segenap civitas akademik untuk melakukan pendidikan, pembelajaran, Pengabdian kepada masyarakat dan al islam dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu, kebabasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keillmuan yang dianut dan dikembangkan oleh Uniska MAB bersifat ilmiah dan terbebas dari kepentingan politik dan idiologi yang bertentangan dengan kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Banjarmasin, 07 Januari 2017 Wakil Rektor I Bidang Akademik,

(4)

Bidang Akademik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii 1. LATAR BELAKANG ... 1 2. TUJUAN ... 2 3. LANDASAN YURIDIS ... 2 4. PENGERTIAN ... 3 5. MANFAAT ... 3 6. PRINSIP ... 3

7. PELAKSANAAN PEKAN ILMIAH ... 4

A. Pelaksanaan dan Dukungan ... 4

B. Metode ... 4

C. Waktu Kegiatan ... 4

D. Peserta Peserta Pekan Ilmiah ... 4

E. Koordinator ... 5 F. Target Capaian ... 5 G. Target Luaran ... 5 8. SILABUS ... 5 9. PENUTUP ... 6 10. LAMPIRAN ... 7

Lampiran 1: Tata Tertib ... 7

(5)

Bidang Akademik

1. LATAR BELAKANG

Perkembangan perguruan tinggi terus berubah dengan cepat dan tidak terduga, sehingga terciptanya suatu pergerakan sosial cultural akademik yang organis dan dinamis serta bersipat non linear, sebagai dampak dari kemajuan teknologi dan informasi yang semakin bergerak cepat dan melompat dengan robotic, big data, artipical intelegency.

l. Robotic telah menggantikan tenaga manusia yang selamana ini menjadi andalan, sehingga mengakibatkan berkurangiya kebutuhan tenaga kerja dalam melakukan suatu pekerjaan.

2. Big data, untuk mengefektifkan dan mengefesiensikan serta peningkatan produktivitas pekerjaan, dimana setiap pekerjaan membutuhkan data yang real time, sehingga perlu disadari aka pentingnya big data (I have you dan 'i have, I don't have you have).

3. Artipical intelegency, merupakan suatu kecerdasan dibuat dan dimasukkan ke dalam

suatu mesin/ komputer supaya bisa melakukan pekerjaan seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia.

Perguruan tinggi harus harus melakukan rekronstruksi pendidikan dan pengajarannya, dimana rekronstruksi pendidikan dan pengajaran dilakukan melalui regulasi pendidikan dan pengajaran, agar para mahasiswa memiliki kompetensi dan keterampilan yang sesuai dengan keperluan di era disruptif. Dimana konstruktivistik memandang bahwa pengetahuan adalah non objektif, bersifat temporer, selalu berubah dan tidak menentu, maka dalam proses belajar para mahasiswa harus membentuk pengetahuan dari pengalaman konkrit, aktivitas kolaboratif, refleksi dan interprestasi, begitu pula tidak kalah pentingnya dalam proses pembelajaran harus melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik, agar mahasiswa termotivasi dalam menggali makna serta menghargai ketidak menentuan dan perbedaan.

Mahasiswa di perguruan tinggi memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan, tergantung pada pengalaman dimana lingkungan bergaulnya mahasiswa, dan presfektif yang dipakai mahasiswa dalam menginterprestasi. Sedangkan untuk keberhasilan mengajar ditentukan oleh kesiapan mahasiswa yang belajar (readness of learning) dan kontrol serta kedisiplinan dalam pembelajaran bagi mahasiswa.

Jeffrey H. Dyer, Hal B. Gregersen, and Clyton M. Christensen (2013) dalam bukunya

The Innovator 's DNA yang mengemukakan 5 (lima) “Discovery Skill of True Innovator”,

yakni; associating; questioning, observing, experimenting, and networking.

1. Associating adalah kompetensi berpikir asosiasi seseorang (mahasiswa) dalam menghubungkan bidang ilmu, masalah dan ide, dimana orang lain memandangnya tidak berhubungan, serta dalam menyelesaikan setiap masalah selalu ditinjau dari berbagai presfektif dan multi disipliner.

2. Questioning adalah kompetensi bertanya yang sangat penting bagi seseorang (mahasiswa) dalam usaha mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta ketrampilan baru.

3. Observing Skill adalah kompetensi mengamati bagi seorang (mahasiswa) innovator carefully, intentionally, and consistenly look out for small behavioral details.

4. Experimenting Skill adalah kompetensi melakukan percobaan bagi seorang

(mahasiswa) innovator dengan selalu mencoba melalui pengalaman baru dan mengemudikan ide-ide baru tersebut. Bagi seorang (mahasiswa) inovator tidak ada kegagalan, semua ketidak berhasilan melakukan eksprimen merupakan sebuah

(6)

Bidang Akademik

kesuksesan yang tertunda. Thomas Alva Edison mengatakan, “I haven't failed, I have

found 10. 000 ways that do not works”.

5. Networking Skill adalah kompetensi melakukan jejaringan bagi seorang (mahasiswa) inovator. Para (mahasiswa) inovator menghabiskan banyak waktu dan energi untuk menemukan dan menguji ide-ide melalui berbagai jaringan individu dan social yang berbeda latar belakang dan prespektif, mencari secara aktif dan dinamis akan ide-ide baru dengan berbincang bersama orang yang memberi pandangan tentang sesuatu yang secara radikal berbeda.

Di era disruptif perguruan tinggi harus berani keluar dari comfort zone yang selama ini merasa aman dan nyaman dengan kelompok dan koleganya, tanpa mau melakukan rekontruksi pendidikan tingginya. Kalau tidak ingin mengalami kolep perguruan tinggi tersebut karena ditinggalkan stakeholde, maka suatu perguruan tinggi untuk tetap bertahan dan bersaing di era disrupsi tentnunya mindset perguruan tinggi berubah dengan melakukan adabtasi terhadap lingkungan pendidikan tinggi agar lulusannya sesuai kebutuhan era disrupsi dengan rekruntruksi pendidikan dan pengajaran melalui regulasi pendidikan dan pengajaran.

Uniska MAB sebagai suatu lembaga pendidikan yang mengembangkan dan mempublikasi ilmu pengetahuan dan tehnologi yang bermanfaat dan bermakna bagi masyarakat ilmiah. Perlu suatu kegiatan dalam menghidupkan admosfir akademik melalui pekan ilmiah (forum seminar ilmiah hasil tugas akhir dan hasil peneilitian, expo, serta bedah buku) hasil karya civitas akademika. Dengan pekan ilmiah memberikan pembelajaran secara langsung kepada civitas akademika dalam “Mobilitas Potensi Dan Produktivitas Civitas Menuju Uniska MAB Bermutu Dan Kompetitif”.

2. TUJUAN

1. Empowering (Pemberdayaan) bagi dosen dan mahasiswa Uniska MAB untuk penulisan artikel ilmiah.

2. Increasing (Peningkatan) bagi dosen dan mahasiswa Uniska MAB dalam penulisan artikel Ilmiah di publish (jurnal dan atau Prosiding).

3. Rekrontruksi (Perubahan) sistem proses capain Lulusan. 4. Strengtheing (Penguatan) capaian hasil Lulusan.

3. LANDASAN YURIDIS

1. Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 4 ayat 1 tentang penyelenggaraan dan pengembangan ilmu pengetahuan pada perguruan tinggi berlaku kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan.

2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 8 dan Pasal 9 3. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

(7)

Bidang Akademik

6. SK Rektor No 258/UNISKA/A.15/IX/2017 tentang Peraturan Akademik Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

7. Visi Misi Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari.

4. PENGERTIAN

Pengertian Pekan Ilmiah Uniska MAB merupakan kegiatan ilmiah dlam perwujudan kreativitas dan penalaran ilmiah civitas akademika Uniska MAB yang terjadwal secara akademik oleh Uniska MAB dalam meningkatkan budaya kompetisi akademik dan unjuk prestasi di kalangan mahasiswa yang dilaksanakan oleh Uniska MAB.

5. MANFAAT

Manfaat pekan ilmiah bagi civitas akademika Uniska MAB adalah:

1. Mengasah kreativitas, Melalui kegiatan pekan ilmiah civitas akademika Uniska MAB akan melatih untuk berpikir kritis.

2. Mengasah literasi, Melalui kegiatan pekan ilmiah mengotimalisasi kompetensi civitas akademika dalam membangun literasi .

3. Menambah pengalaman belajar, Melalui kegiatan pekan ilmiah menambah pengalaman belajar dalam suatu forum yang bersipat ilmiah dikalangan civitas akademika.

4. Mendapat pengakuan, Melalui kegiatan pekan ilmiah meruapakan suatu wahana unjuk prestasi sehingga mendapatkan penghargaan minimal berupa sertipikat.

5. Meningkatkan kemampuan lulusan, Melalui kegiatan pekan ilmiah dapat meningkatkan kompetensi lulusan baik, aspek sikap (kejujuran, kedisiplinan, tanggungnjawab, kriatipitas, toleransi, sportifitas), pengetahuan maupun keterampilan baik komonikasi maupun menganalisis serta observasi.

6. Meningkatkan publikasi ilmiah, Hasil akhir karya sivitas akademika dipublikasikan baik melalui jurnal, maupun prosiding yang online dan ber ISBN.

6. PRINSIP

1. Menjunjung tinggi kejujuran, Pelaksanaan kegiatan pekan ilmiah menjungjung tinggi kejujuran, baik dari segi manajemen maupun hasil karya sivitas akademika yang di unjukkan dalam kegitan.

2. Bertanggungjawab, Kegiatan pekan ilmiah dilaksanakan oleh civitas akademika dengan penuh rasa tanggung jawab terhadap peningkatan prestasi secara akademik dan non akademik.

3. Kedisiplinan, Kegiatan pekan ilmiah dilaksanakan dengan mengutamakan kedisiplinan waktu, biaya dan tempat serta materi yang di unjukkan dalam suatu kegiatan.

4. Berpikir ilmiah, Kegiatan pekan ilmiah mendorong civitas akademika untuk berpikir dengan mengedepankan berpikir secara ilmiah.

(8)

Bidang Akademik

5. Kraitifitas, Kegiatan pekan ilmiah dilaksanakan untuk membangun dan mengembangkan kreatifitas civitas akademika baik akademik maupun non akademik.

7. PELAKSANAAN PEKAN ILMIAH

A. Pelaksanaan dan Dukungan

Pelaksanaan pekan ilmiah dilaksanakan setiap tahun pada akhir semester gasal dan genap sesuai kalender akademik Uniska MAB.

Dukungan institusi dalam kelancaran pelaksanaan pekan ilmiah diberikan berupa finalsial yang teralokasikan dalam APBU Uniska MAB dan tertuang dalam suatu keputusan rektor tantang kalender akademik setiap tahun akademik ganjil dan genap.

Program studi dilkungan Uniska MAB dan Biro Administrasi Akademik dalam mensukseskan pelaksanaan pekan ilmiah berkoordinasi dalam hal artikel dari sivitas akademika Uniska MAB (dosen, mahasiswa) untuk ikut serta dalam lomba dan seminar Nasional.

B. Metode

Pelaksanaan ilmiah dilaksanakan dengan metode sebagai berikut: 1. Seminar,

2. Bedah Buku,

3. Lomba artikel ilmiah, poster 4. MTQ

5. Debat (Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab) 6. Video pendek

7. Mading 3 dimensi 8. Kaligrafi Islami 9. Expo,

Venue yang dipilih untuk menyelenggarakan pekan ilmiah ini adalah di semua

prodi dilingkungan Uniska MAB, karena prodi di lingkungan Uniska MAB sebagai ujung tombak proses akademik, selain itu fasilitas dan kondisi yang tersedia di prodi lingkungan Uniska MAB juga sangat memadai dan kondusif.

C. Waktu Kegiatan

Setiap akhir semester Gasal dan Genap.

D. Peserta Peserta Pekan Ilmiah

Peserta yang akan mengikuti pekan ilmiah ini adalah dosen, mahasiswa dan civitas akademika Uniska MAB, dengan rincian sebagai berikut :

1. Dosen prodi di lingkungan Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin. 2. Mahasiswa prodi di lingkungan Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

yang sedang menyelesaikan tugas akhir.

3. Mahasiswa prodi di lingkungan Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin yang aktif dan alumni.

(9)

Bidang Akademik

4. Para pakar yang selaras dengan prodi di lingkungan Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin.

5. Para praktisi yang selaras dengan prodi di lingkungan Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin.

E. Koordinator

Biro akademik bagian akademik, dan Masing-masing PD 1, dan Prodi dilingkungan Uniska MAB.

F. Target Capaian

1. Regulasi sistem dan budaya pemberdayaan potensi dan produktivitas dosen dan mahasiswa Uniska MAB dalam bidang akdemik.

2. Revitaliasi dalam peningkatan penulisan artikel Ilmiah di publish (jurnal dan atau Prosiding) bagi dosen dan mahasiswa Uniska MAB.

3. Rekognisi minsdset berpikir ilmiah dan hasil penlitian.

G. Target Luaran

1. Kebijakan strategis dalam mobilitas potensi dan produktivitas civitas akademika menuju uniska MAB bermutu dan kompetitif dalam rangka pencapai Visi dan Misi Uniska MAB.

2. Artikel ilmiah terpublish (Jurnal dan atau Prosiding one line)

Karya bidang akdemik terexpo sebagai implemntasi penyebaran luasan ilmu pengetahuan dan tehnologi civitas akademika Uniska MAB.

8. SILABUS

NO DESKRIPTOR INDIKATOR STRAGI dan

METODE EVALUASI FOLOWUP

1

Dengan kegiatan seminar, bedah buku dan expo, kompetensi civitas akademika teruji dengan baik dan

Bagi mahasiswa semester akhir sebagai pemantapan capaian hasil pembelajaran melalui publikasi tugas akhir,

Dosen dalam

pengembangan penyebar luasan ilmu pengetahuan dan teknologi 1. Terciptaya admosfir akademik di linkungan Uniska MAB 2. Teruji kompetensi hasil capaian pembelajaran melalui tugas akhir di forum ilmiah 3. Teruji kompetensi hasil penelitian dosen 4. Terciptanya Budaya belajar dan berpikir ilmiah di lingkungan civitas akademika Uniska MAB bidang 10. Seminar, 11. Bedah Buku, 12. Lomba artikel ilmiah, poster 13. MTQ 14. Debat (Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab) 15. Video pendek 16. Mading 3 dimensi 17. Kaligrafi Islami 18. Expo, Observasi respon peserta Penyempurnaan sistem pembimbingan Tugas akhir Mendorong dosen untuk menyemenciptak an dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan tehnologi

(10)

Bidang Akademik akademik indipliner 5. Terciptanya Budaya karakter menulis untuk publikasi (jurnal dan atau prosiding)

9. PENUTUP

Kegiatan Pekan Ilmiah sivitas akademika Uniska MAB tahun 2018 yang dilaksanakan oleh Biro Akademik bekerjasama dengan Fakultas dan Prodi di Lingkungan Uniska MAB merupakan langkah awal yang perlu ditindaklanjuti dalam forum lain yang lebih startegis serta melibatkan banyak unsur terutama dalam pengembangan admosfir akademik .

Melalui kegiatan ini diharapkan menambah wawasan dan kualitas pemahaman sivitas akademika Unsika MAB dalam memperkuat capaian hasil pembelajaran dan keilmuan civitas akdemika Uniska MAB, dalam apek pembelajaran dan pembuatan artikel ilmiah serta

publikasi ilmu pengetahuan dan tehnolog sehingga tercipta admosfir akademik dalam belajar dan berpikir oleh karena itu, panitia menyarankan kepada seluruh sivitas akademika Uniska MAB untuk ikut serta secara penuh waktu dan bertanggung jawab.

(11)

Bidang Akademik

10. LAMPIRAN

Lampiran 1: Tata Tertib

TATA TERTIB PESERTA KEGIATAN PEKAN ILMIAH A. Tata Tertib Adminsitratif

1. Peserta wajib melakukan registrasi keikutsertaan peserta sesuai ketentuan panitia. 2. Menyerahkan biodata yang telah diisi lengkap dan ditantatangani kepada panitia yang

ditunjuk

3. Menyerahkan artikel (bagi peserta pemakalah) sesuai jadwal yang ditentukan dan atau daftar karya cipta

B. Tata Tertib Pelaksanaan

1. Peserta wajib mengikuti seluruh acara yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum pada jadwal kegiatan

2. Selama penyelenggaraan kegiatan, peserta wajib mengenakan tanda pengenal identitas sebagai peserta yang dibagikan oleh penitia penyelenggara

2. Peserta wajib mengisi daftar hadir pada setiap sesi kegiatan sebelum acara dimulai. 3. Peserta diharapkan hadir 10 (sepuluh) menit sebelum acara/kegiatan dimulai 4. Peseta diwajibkan berpakaian rapih dan sopan selama mengikuti kegiatan.

5. Segala informasi yang dibutuhkan peserta dapat menghubungi panitia yang bertugas 6. Pada saat kegiatan seminar cendekia berlangsung didalam ruangan seluruh peserta dan

nara sumber serta panitia dilarang menghidupkan tanda dering telephon seluler., dan untuk karya cipta peserta lebih dulu menata tempat sesuai dengan tenda yang disediakan paniati

7. Apabila diantara peserta ada yang sakit, agar segera menghubungi sekretariat panitia untuk segera diberikan pertolongan,

8. Peserta berhak menerima akomodasi (tenda) sesuai ketentuan yang ditetapkan panitia 9. Pembagian sertifikat dilakukan pada akhir seluruh kegiatan setelah upacara penutupan

dilakukan.

10. Panitai menyiapkan sertipikat untuk peserta/penyaji seminar cendekia, expo dan bedah buku

11. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini dapat dimusyawarhkan bersama dengan panitia.

12. Peserta pekan ilmiah, nara susmber dan panitia wajib menjungjung tinggi etika akademik.

(12)

Bidang Akademik

Lampiran 2: Templet Artikel Pekan Ilmiah

JUDUL ARTIKEL: DAPAT DITULIS BAHASA INDONESIA/BAHASA INGGRIS, HURUF MENGGUNAKAN TIMES NEW ROMAN (12 PT, 1 SPACE, BOLD). JUDUL MAKSIMAL 25 KATA

Nama Penulis1, Nama Penulis2,...dst (11pt) 1Asal Instansi (Ket.: jika ada) (10 pt) 2Asal Instansi(Ket.: jika ada) (10 ps)

E-mail:...@....com/No. HP yg dpt dihubungi

ABSTRAK (10 pt)

Abstrak berbahasa Indonesia ditulis dengan huruf tegak sepanjang 100-200 kata. Teks abstrak ditulis

ukuran font 10 pt dan jenis huruf Times New Roman serta jarak antar baris satu spasi. Jika artikel berbahasa Indonesia, maka abstrak harus ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang baik dan benar. Jika artikel berbahasa Inggris, maka abstrak cukup ditulis dalam bahasa Inggris saja. Bagian Abstrak harus memuat inti rasional permasalahan yang akan dikemukakan, metode, hasil-hasil temuan yang diperoleh/pembahasan dan simpulan secara ringkas dan padat. Abstrak untuk masing-masing bahasa hanya boleh dituliskan dalam satu paragraf saja dengan format satu kolom. Di bagian bawah abstrak, dicantumkan kata kunci. Jumlah maksimal kata kunci yang boleh dicantumkan adalah 5 buah. Jumlah kata pada sebuah kata kunci maksimal hanya 3 kata. Masing-masing penulisan kata kunci dipisahkan dengan menggunakan tanda titik koma (;).

Kata Kunci: kata; kunci; maksimal; 5 kata

ABSTRACT (10 pt)

Indonesian abstracts are written with upright letters along 100-200 words. Abstract text is written with 10 pt font size and Times New Roman font type and distance between single line spaces. If the article is in Indonesian language, then the abstract should be written in Indonesian language and good English and correct. If the article is in English, then the abstract is written in English only. The Abstract Section shall contain the rational core of the issues to be presented, methods, findings obtained / discussion and conclusions in a concise and concise manner. Abstracts for each language should only be written in one paragraph only with one column format. At the bottom of the abstract, keywords are listed. Maximum number of keywords that can be listed is 5 pieces. The maximum number of words in a keyword is just 3 words. Each keyword writing is separated by using a semicolon (;).

(13)

Bidang Akademik

PENDAHULUAN

Pendahuluan harus berisi (secara berurutan) latar belakang umum, kajian literatur terdahulu (state of the art) sebagai dasar pernyataan kebaruan ilmiah dari artikel, pernyataan kebaruan ilmiah, dan permasalahan penelitian atau hipotesis. Di bagian akhir pendahuluan harus dituliskan tujuan kajian artikel tersebut. Di dalam format artikel ilmiah tidak diperkenankan adanya tinjauan pustaka sebagaimana di laporan penelitian, tetapi diwujudkan dalam bentuk kajian literatur terdahulu (state of the art) untuk menunjukkan kebaruan ilmiah artikel tersebut.

Pendahuluan artikel umumnya memuat rasional atau alasan logis terkait pemilihan tema, judul, atau variabel yang diangkat menjadi isu penelitian. Dalam pendahuluan, isu-isu menarik yang menjadi dasar pemikiran bagi penelitian dibahas secara mendalam didukung dengan kajian teoretis, temuan empiris (hasil penelitian terdahulu), maupun fakta lapangan. Penting untuk menunjukkan kesenjangan hasil penelitian (research gap), maupun kesenjangan teoritis (theory gap) yang menjadi dasar untuk mengemukakan isu untuk diteliti.

METODE

Metode yang digunakan dalam pemecahan permasalahan termasuk metode analisis. Metode-metode yang digunakan dalam penyelesaian penelitian dituliskan di bagian ini. Metode hanya digunakan untuk artikel hasil penelitian. Bagian ini dapat dihilangkan untuk artikel konseptual.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan berisi hasil-hasil temuan penelitian dan pembahasannya. Tuliskan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dan harus ditunjang oleh data-data yang memadai. Hasil-hasil penelitian dan temuan harus bisa menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian di bagian pendahuluan. Umumnya data-data hasil penelitian dapat dipaparkan menggunakan tabel. Contoh penggunaannya ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Contoh Penyajian Tabel Komponen Komponen Komponen

Data Data Data Data Data Data Data Data Data Total Data Total Data Total Data

Keterangan: Data; Data; Data

Khusus untuk artikel konseptual, cukup berisi pembahasan saja. Pemaparan tentang hasil tidak perlu dilakukan. Dengan demikian, untuk artikel konseptual, judul hanya bertuliskan ‘Pembahasan’. Penulis dapat menyertakan gambar, grafik, atau diagram dalam pembahasan (juga bisa di bagian pendahuluan atau metode sesuai dengan kebutuhan penulis). Gambar 1 akan memberikan contoh penggunaan gambar dalam Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman.

Gambar 1. Contoh Penyajian Diagram

Jika gambar berukuran kecil (memiliki perspektif vertikal lebih panjang dari pada horizontal atau seimbang), penulis perlu memuat gambar dengan format centered atau jika memungkinkan, dimasukkan dalam dua kolom. Contoh penyajiannya ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Contoh Penyajian Gambar Berukuran Kecil

PENUTUP

Penutup berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan menggambarkan jawaban dari hipotesis dan/atau tujuan penelitian atau temuan yang diperoleh. Kesimpulan bukan berisi perulangan dari hasil dan pembahasan, tetapi lebih kepada ringkasan hasil temuan seperti yang diharapkan di tujuan atau hipotesis. Saran menyajikan hal-hal yang akan dilakukan terkait dengan gagasan selanjutnya dari penelitian tersebut.

REFERENSI

Semua rujukan-rujukan yang diacu di dalam teks artikel harus didaftarkan di bagian Referensi. Referensi harus berisi pustaka-pustaka acuan yang berasal dari sumber primer (jurnal ilmiah dan berjumlah minimum 80% dari keseluruhan daftar pustaka) dan sangat direkomendassikan mengandung aspek kebaruan (novelty). Referensi yang dianggap memiliki kebaruan yang baik adalah referensi yang diterbitkan selama 10 tahun terakhir. Setiap artikel paling tidak berisi 10 (sepuluh) daftar pustaka acuan.

(14)

Bidang Akademik

Penulisan Daftar Pustaka sebaiknya menggunakan aplikasi manajemen referensi seperti

Mendeley atau References Ms. Word. Spasi untuk

daftar referensi adalah 1 spasi. Format penulisan yang digunakan di JBKR (Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman) adalah sesuai dengan format APA 6th Edition (American Psychological

Association). Berikut adalah contoh penggunaan

beberapa referensi.

Buku 1 Penulis

Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Buku 2 Penulis

Tubagus, A, & Wijonarko. (2009).

Langkah-Langkah Memasak. Jakarta: PT Gramedia.

Buku 3 Penulis

Leen, B., Bell, M., & McQuillan, P. (2014).

Evidence-Based Practice: a Practice Manual. USA: Health Service Executive.

Buku Lebih Dari Satu Edisi

Prayitno, & Amti, E. (2012). Dasar-Dasar

Bimbingan dan Konseling (Edisi ke-10).

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Penulis Dengan Beberapa Buku

Soeseno, S. (1980). Teknik Penulisan Ilmiah-Populer. Jakarta: PT Gramedia.

Soeseno, S. (1993). Teknik Penulisan Ilmiah-Populer: Kiat Menulis Nonfiksi untuk Majalah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Penulis Tidak Diketahui / Lembaga

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. (2003). Panduan Teknis Penyusunan Skripsi

Sarjana Ekonomi. Jakarta: UI Press.

Buku Terjemahan

Gladding, S. T. (2012). Konseling: Profesi yang

Menyeluruh (6th ed.). (P. Winarno, & L.

Yuwono, Trans.) Jakarta: PT. Indeks.

Buku Kumpulan Artikel/Memiliki Editor

Ginicola, M. M., Filmore, J. M., Smith, C., &

Abdullah, J. (2017). Physical and Mental Health Challenges Found in the LGBTQI+ Population. In M. M. Ginicola, C. Smith, & J. M. Filmore (Eds.), Affirmative Counseling

with LGBTQI+ People (pp. 75 - 85).

Alexandria, VA: American Counseling Association.

Artikel Jurnal / Ensiklopedi

Ruini, C., Masoni, L., Otolini, F., & Ferrari, S. (2014). Positive Narrative Group Psychotherapy: The Use of Traditional Fairy Tales to Enhance Psychological Well-Being and Growth. Psychology of Well-Being, 4 (13), 1-9.

Artikel Jurnal dengan Lebih dari 7 Penulis

Gilbert, D. G., Mcclernon, J. F., Rabinovich, N. F., Sugai, C., Plath, L. C.,Asgaard, G., … Botros, N. (2004). Effects of quitting smoking on EEG activation and attention last for more than 31 days and are more severe with stress, dependence, DRD2 Al allele, and depressive traits. Nicotine and

Tobacco Research, 6, 249—267

Artikel Jurnal dengan DOI

Herbst-Damm, K. L., & Kuhk, J. A. (2005). Volunteer support marital status, and the survival times of terminally ill patients.

Health Psychology, 24, 225-229. doi:

10.1037/0278-6133.24.2.225

Artikel dalam Prosiding Online

Herculano-Houzel, S., Collins, C. E., Wong, R, Kaas, J. H., & Lent R. (2008). The basic

nonuniformity of the cerebral cortex. Proceedings of the National Academy of Sciences, 105, 12593—12598. doi:1 0. 1

073/pnas.Q80541 7105

Artikel dalam Prosiding Cetak

Katz, I., Gabayan, K., & Aghajan, H. (2007). A multi-touch surface using multiple cameras. In J. Blanc-Talon, W. Philips, D. Popescu, & P. Scheunders (Eds.), Lecture Notes in Computer Science: Vol. 4678. Advanced

Concepts for intelligent Vision Systems (pp.

97—108). Berlin, Germany: Springer-Verlag.

Majalah

Susanta, R. (Juni 2010). “Ambush Marketing”. Marketing, 140 (2), 15-17.

Majalah Online

Susanta, R. (Juni 2010). “Ambush Marketing”. Marketing, 140 (2), 15-17. Diakses dari: http//majalahmarketing.com//

Surat Kabar

Irawan, A. (24 September 2010). “Impor Beras dan Manajemen Logistik Baru”. Koran Tempo, A11.

(15)

Bidang Akademik

Skripsi/Tesis/Disertasi Tidak Terpublikasi

Nurgiri, M. (2010). Antropologi Indonesia (Skripsi Tidak Terpublikasi). Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta.

Skripsi/Tesis/Disertasi dari Sumber Online

Haryadi, R. (2017). Pengembangan Model Evidence-Based Community Counseling untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis pada Subyek Eks-Pecandu NAPZA di Kota Semarang (Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Semarang).

Diakses dari:

http//pps.unnes.ac.id//tesis/rudiharyadi/

Video

American Psychological Association. (Produser). (2000). Responding therapeutically to patient expressions of sexual attraction

[DVD]. Tersedia di

http://www.apa.org/videos/

Serial Televisi

Egan, D. (Penulis), & Alexander, J. (Pengarah). (2005). Failure to communicate [Episode Seri Televisi]. In D. Shore (Produser

Pelaksana), House. New York, NY: Fox Broadcasting.

Musik Rekaman

Lang, K.D. (2008). Shadow and the frame. On

Watershed [CD]. New York, NY: Nonesuch

Records.

Perangkat Lunak

Comprehensive Meta-Analysis (Version 2)

Referensi

Dokumen terkait

Saya mempertimbangkan komposisi yang tertera pada sosis dan nugget untuk menunjukkan kehalalan produk pada saat membeli.. Saya mempertimbangkan nama produk untuk

Oleskan minyak grease pada bagian dalam komponen pengendali stress, kemudian ratakan dengan cara yang sama seperti pada pemasangan celana kabel.. Masukkan komponen

Terjadi peningkatan setelah diberikan simulasi pre hospital care, hal ini ditunjukkan dengan masyarakat lebih yakin bisa melakukan pertolongan pada korban kecelakaan lalu

Pada saat rasio NPM dengan BKM lebih besar dari satu, menunjukkan kondisi optimum belum tercapai, sehingga produsen yang rasional akan menambah penggunaan faktor

Rekam Medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan

Hasil penelitian tersebut, terbukti bahwa teknik copy the master dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis cerpen pada tingkat Sekolah Menegah Atas

Pada Instalasi Rawat Jalan Pasien datang secara berkesinambungan, dan memperoleh layanan dari perawat hanya sementara waktu, dengan demikian ada beberapa softskills

Pimpinan Redaksi menyerahkan Proposal Penerbitan Jurnal dan Formulir Pengajuan Penerbitan Jurnal yang telah ditandatangani Dekan Fakultas atau Ketua Program Studi atau