BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain PenelitianPenelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan cara menganalisis perbandingan berita ekonomi rakyat sektor pertanian dan non pertanian di SKH Kompas dan Jurnal Bogor. Rakhmat (2004), menyatakan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk mencari, menjelaskan atau menguji hipotesis, atau membuat prediksi. Penelitian deskriptif adalah untuk memaparkan situasi atau peristiwa. Deskriptif dapat diartikan sebagai penggambaran variabel-variabel, satu demi satu, sama dengan analisis deskriptif dalam statistik. Penelitian deskriptif bukan hanya menjabarkan (analitis), tetapi juga memadukan (sintesis), bukan hanya melakukan klasifikasi tetapi juga organisasi.
Alasan lain dipilih dua SKH yaitu Kompas dan Jurnal Bogor, yaitu mengacu pada pedoman metode penelitian analisis isi Holsti (1969), bahwa hipotesis juga dapat diuji dengan membandingkan pesan-pesan yang diproduksi dari dua atau lebih sumber yang berbeda. Tujuannya adalah menghubungkan teori dengan atribut agar jelas perbedaanya pesan-pesan yang mereka hasilkan. Desain penelitian ini dapat digambarkan:
Variabel Isi Berita SKH Kompas SKH Jurnal Bogor Ekonomi Rakyat
Perbandingan diantara SKH tentang berita ekonomi rakyat Gambar 8. Kerangka Desain Penelitian Analisis Isi Berita Ekonomi Rakyat
Analisis isi ini dilakukan dengaan membuat kategori-kategori yang berkaitan dengan ekonomi rakyat sektor pertanian dan non pertanian. Pengkategorian ini bertujuan untuk mengetahui arah berita, sumber berita, lokasi
Berita ekonomi rakyat diproduksi oleh SKH Kompas Berita ekonomi rakyat diproduksi oleh SKH Jurnal Bogor
peliputan berita. Kategori berita pertanian dan non pertanian akan diukur menggunakan frekuensi dan volume berita untuk melihat bagaimanakah perbandingan pada masing-masing kategori berita pertanian dan non pertanian pada masing-masing SKH tersebut.
3.2 Unit Analisis, Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil SKH Kompas dan Jurnal Bogor sebagai bahan yang dianalisis. Alasan penggunaan SKH Kompas dan Jurnal Bogor karena Kompas dapat digunakan untuk mewakili surat kabar nasional dan Jurnal Bogor dapat mewakili surat kabar lokal. Unit analisis yang diambil dari SKH Kompas dan Jurnal Bogor adalah item-item berita yang meliputi kata, kalimat, alinea, judul, lead yang berkaitan dengan berita-berita ekonomi rakyat khususnya, pertanian dan non pertanian yang terdapat pada rubrik bisnis dan keuangan pada masing-masing SKH, bukan pada keseluruhan halaman yang terdapat berita-berita yang berkaitan dengan ekonomi rakyat.
Kantor redaksional Jurnal Bogor yang beralamat di Ruko Bangbarung Grande, Bogor dipilih menjadi lokasi pengambilan data berkaitan dengan berita-berita yang akan dianalisis dan profil dari perusahaan Jurnal Bogor sendiri. Selain itu juga dipilih lokasi Gedung Kompas yang beralamat di Jl. Palmerah Selatan 26-28, Jakarta sebagai lokasi pengambilan data dan profil perusahaan dari SKH Kompas. Penelitian tentang analisis isi ini akan dilaksanakan mulai bulan Mei-Juni 2010.
3.3 Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
Penetapan populasi pada penelitian ini dilakukan secara teknik purposive. Populasi dari SKH Kompas dan Jurnal Bogor yang dipilih adalah tahun terakhir yaitu tahun 2010, dengan pengambilan edisi terbit tiga bulan pada awal tahun 2010 yaitu, bulan Januari, Februari dan Maret 2010. Populasi ini dipilih dengan asumsi bahwa berita-berita yang didapat adalah berita yang masih dapat diikuti dan masih tergolong berita baru.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik rotated random sampling. Menurut Krippendorff (1991) tidak semua terbitan selama satu tahun diteliti,
sebab berdasarkan penelitian Stempel yang membandingkan penelitian menggunakan 6, 12, 18, 24, dan 48 sampel, penambahan jumlah sampel lebih dari 12 tidak membuat penelitian menjadi lebih akurat. Berdasarkan teknik tersebut maka pengambilan sampel secara rotasi dilakukan dengan pemilihan tanggal terbit yang dapat mewakili minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat. Teknik rotated random sampling dapat digambarkan dengan skema berikut ini:
Gambar 9. Skema Teknik Rotated Random Sampling pada SKH Kompas dan Jurnal Bogor
Edisi hari Minggu tidak disertakan karena alasan pola berita edisi Minggu yang berbeda dari hari-hari lainnya, dalam bentuk perbandingan untuk memberi tempat lebih banyak untuk berita seperti soft news. Dengan teknik penarikan sampel yang telah diuraikan diatas, akan didapatkan sampel: 6 hari x 4 minggu edisi penerbitan, didapat 24 edisi penerbitan untuk setiap SKH, jadi untuk dua SKH didapatkan sampel sebanyak 48 edisi penerbitan.
Populasi Penelitian SKH Kompas - 11-16 Januari mewakili minggu ke 3 - 18-23 Januari mewakili minggu ke 4 1-6 Februari mewakili minggu ke 1 8-13 Maret mewakili minggu ke 2 Maret Februari Januari SKH Jurnal Bogor - 11-16 Januari mewakili minggu ke 3 - 18-23 Januari mewakil i minggu ke 4 1-6 Februari mewakili minggu ke 1 8-13 Maret mewakili minggu ke 2 Maret Februari Januari
3.4 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
berupa berita-berita tentang ekonomi rakyat yang berkaitan dengan pertanian dan non pertanian pada SKH Kompas dan Jurnal Bogor. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan pengkategorian berita dan memasukkannya pada tabel kategori berita. Berita-berita dalam SKH Kompas dan Jurnal Bogor dipilah menurut kategori bidang masalah yang dibuat kemudian diukur dengan volume dan frekuensi. Selanjutnya, untuk mengetahui arah berita, sumber berita, lokasi peliputan berita dilakukan perhitungan frekuensi berita untuk melihat bagaimanakah perbandingan berita pertanian dan non pertanian pada masing-masing SKH tersebut. Frekuensi pemunculan berita adalah frekuensi kemunculan berita ekonomi rakyat yang berkaitan dengan pertanian dan non pertanian. Untuk volume diukur dengan mengalikan panjang dan lebar tulisan dalam centimeter kolom (cmk).
3.5 Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur (kategorisasi) dapat dipercaya atau diandalkan bila dipakai lebih dari satu kali untuk mengukur gejala yang sama (Bungin, 2001 dalam Luthfie, 2005). Uji reliabilitas amat penting dalam penelitian analisis isi. Menurut Krippendorff (1991) tujuan pengujian kehandalan (reliabilitas) adalah memantapkan, apakah data yang diperoleh dalam penelitian dapat memberikan suatu dasar yang dapat dipercaya untuk menarik inferensi, membuat rekomendasi, mendukung keputusan atau menerima fakta.
Stempel dan Westley (1981) dalam Luthfie (2005) menyatakan bahwa untuk memperoleh reliability yang diharapkan, maka peneliti perlu meminta orang lain menjadi juri untuk mengkode item-item berita yang kemudian akan dihitung atau melakukan uji reliabilitas terhadap kategorisasi yang telah ditetapkan dengan cara yang sama sebagaimana dilakukan oleh peneliti. Dari hasil uji reliabilitas akan diketahui berapa yang disetujui bersama oleh peneliti dan juri. Holsti (1969) juga menyatakan bahwa reliabilitas analisis isi menggunakan pengujian reliabilitas antar coder. Coder yang akan ditunjuk adalah orang yang
mengerti tentang konsep ekonomi rakyat. Formula ini berdasar atas uji reliabilitas dimana dua orang coder atau lebih mengkode seperangkat item berdasarkan kategori yang ditetapkan. Rumusnya adalah:
C.R. = 2M
N1+N2
Keterangan:
C.R. : Coefficient Reliability
M : Jumlah pernyataan yang disetujui oleh dua pengkode (peneliti dan juri) N1, N2 : Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkode
Meski belum ada standar reliabilitas yang mutlak, namun menurut Wimmer dan Dominick (Bungin, 2001 dalam Luthfie, 2005), ambang penerimaan yang sering digunakan adalah 0,75. Menurut Lasswell (Sutopo, 1989 dalam Luthfie, 2005), nilai keandalan 70-80 persen dapat diterima sebagai keandalan yang mencukupi. Untuk keperluan uji reliabilitas, peneliti mengambil 10persen berita dari keseluruhan jumlah berita (karena terdapat 24 edisi maka didapat 2,4 lalu dibulatkan menjadi 3 edisi dari masing-masing surat kabar yang akan dijadikan sebagai uji reliabilitas). Masing-masing edisi tidak hanya memiliki satu item berita saja. Meskipun dari kedua SKH, sama-sama 24 edisi yang diambil namun pada SKH Kompas terdapat 56 item berita yang berkaitan dengan berita pertanian dan non pertanian, sedangkan pada Jurnal Bogor dari 24 edisi terdapat 43 item berita yang berkaitan dengan pertanian dan non pertanian. Total item berita dari SKH Kompas dan Jurnal Bogor yang digunakan sebagai reliabilitas adalah 16 berita.
Coder yang ditunjuk untuk melakukan reliabilitas adalah dua orang mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat yang saat ini sedang menulis skripsi. Hasil antara coder 1, coder 2, dan peneliti akan dibandingkan kemudian dilihat berapakah kesepakatan yang didapat dan berapa banyak ketidaksepakatan yang muncul antara masing-masing coder dan penelti.
Kesepakatan yang didapat antara coder 1 dengan coder 2 pada kategori berita adalah 12 item, sedangkan ketidaksepakatan yang didapat adalah empat
item, maka nilai realibilitas yang diperoleh sebesar 0,75. Kesepakatan yang diperoleh antara coder 1 dengan peneliti pada kategori berita adalah 12 dan ketidaksepakatan diperoleh empat item, maka nilai reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,75. Kesepakatan yang terakhir untuk pengkategorian berita adalah antara coder 2 dan peneliti sebesar 13 item, dengan hasil ketidaksepakatan sebesar tiga item, maka nilai reliabilitas yang diperoleh 0,81. Keandalan majemuk yang diperoleh dari reliabilitas kategori berita adalah 0,90.
Tabel 1. Reliabilitas untuk Kategori Berita
Antar juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Peneliti dan Coder 1 16 12 4 0,75
Peneliti dan Coder 2 16 13 3 0,81
Coder 1 dan Coder 2 16 12 4 0,75
Keandalan majemuk 0,90
Kesepakatan yang didapat antara coder 1 dengan coder 2 pada kategori arah adalah 12 item, sedangkan ketidaksepakatan yang didapat adalah empat item, maka nilai realibilitas yang diperoleh sebesar 0,75. Kesepakatan yang diperoleh antara coder 1 dengan peneliti pada kategori arah adalah 12 dan ketidaksepakatan diperoleh empat item, maka nilai reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,75. Kesepakatan yang terakhir untuk pengkategorian arah adalah antara coder 2 dan peneliti sebesar 13 item, dengan hasil ketidaksepakatan sebesar tiga item, maka nilai reliabilitas yang diperooleh 0,81. Keandalan majemuk yang diperoleh dari reliabilitas kategori arah adalah 0,90.
Tabel 2. Reliabilitas untuk Kategori Arah
Antar juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Peneliti dan Coder 1 16 12 4 0,75
Peneliti dan Coder 2 16 13 3 0,81
Coder 1 dan Coder 2 16 12 4 0,75
Keandalan majemuk 0,90
Kesepakatan yang didapat antara coder 1 dengan coder 2 pada kategori sumber adalah sembilan item, ketidaksepakatan adalah tujuh item, maka nilai
realibilitas yang diperoleh sebesar 0,56. Kesepakatan yang diperoleh antara coder 1 dengan peneliti pada kategori sumber adalah 15 dan ketidaksepakatan diperoleh satu item, maka nilai reliabilitas yang diperoleh 0,93. Kesepakatan yang terakhir untuk pengkategorian sumber adalah antara coder 2 dan peneliti sebesar sepuluh item, dengan hasil ketidaksepakatan sebesar lima item, maka nilai reliabilitas yang diperoleh 0,68. Keandalan majemuk yang diperoleh dari reliabilitas kategori sumber adalah 0,88.
Tabel 3. Reliabilitas untuk Kategori Sumber
Antar juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Peneliti dan Coder 1 16 15 1 0,93
Peneliti dan Coder 2 16 10 5 0,68
Coder 1 dan Coder 2 16 9 7 0,56
Keandalan majemuk 0,88
Kesepakatan yang didapat antara coder 1 dengan coder 2 pada kategori lokasi adalah 13 item, ketidaksepakatan yang didapat tiga item, maka nilai realibilitas yang diperoleh sebesar 0,81. Kesepakatan yang diperoleh antara coder 1 dengan peneliti adalah 16 dan tidak terdapat ketidaksepakatan antara coder 1 dan peneliti, maka nilai reliabilitas yang diperoleh 1,00. Kesepakatan yang terakhir untuk pengkategorian lokasi adalah antara coder 2 dan peneliti sebesar 14 item, hasil ketidaksepakatan dua item, maka nilai reliabilitas yang diperoleh 0,87. Keandalan majemuk yang diperoleh dari reliabilitas kategori lokasi adalah 0,96. Tabel 4. Reliabilitas untuk Kategori Lokasi Peliputan
Antar juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Peneliti dan Coder 1 16 16 0 1,00
Peneliti dan Coder 2 16 14 2 0,87
Coder 1 dan Coder 2 16 13 3 0,81
Keandalan majemuk 0.96
Berdasarkan pada pernyataan Lasswell (Sutopo, 1989 dalam Luthfie, 2005), nilai keandalan 70-80 persen dapat diterima sebagai keandalan yang mencukupi, hasil keandalan majemuk pada perhitungan realibilitas ini
menunjukkan bahwa keandalan yang didapat mempunyai nilai diambang penerimaan, karena bernilai diatas 80 persen. Keandalan majemuk yang didapat dari realibilitas untuk masing-masing kategori memiliki nilai 0,90; 0,90; 0,88; dan 0,96.
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Tehnik untuk menganalisis berita, arah berita, sumber berita, dan lokasi peliputan berita dilakukan pengkodean pada item-item berita. Perhitungan rataan volume berita dilakukan dengan membagi volume keseluruhan per kategori berita dengan jumlah berita per kategori. Perhitungan persentase frekuensi berita dilakukan dengan menjumlahkan pemunculan berita mengenai bidang masalah ekonomi rakyat khususnya pertanian dan non pertanian. Identifikasi arah, sumber dan lokasi peliputan berita diolah secara statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS for Windows versi 17.0 dan Microsoft Excel 2007.
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data berupa tabel frekuensi dan tabulasi silang (crosstab). Tabulasi silang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk baris dan kolom. Selanjutnya, untuk menganalisis adakah perbandingan yang signifikan mengenai berita, arah berita, sumber berita dan lokasi peliputan berita ekonomi rakyat pada SKH Kompas dan Jurnal Bogor maka digunakan analisis Chi Square.
Secara manual perhitungan untuk mencari Chi Square langkah pertama adalah menghitung frekuensi teoritis, yaitu frekuensi yang diharapkan, yang terjadi bila tidak terdapat perbedaan dalam frekuensi pada dua variabel pokok. Frekuensi teoritis (ft) dihitung dari jumlah kolom dikalikan jumlah baris pada setiap kotak (Singarimbun, 2006). Rumusnya adalah sebagai berikut:
ftax = T Keterangan:
Ftax = frekuensi teoritis pada kotak dengan kolom a pada baris x Ka = jumlah pada kolom a
Bx = jumlah pada baris x T = jumlah sampel total
Perolehan angka Chi Square, fo (frekuensi yang diperoleh dari survai) dikurangi ft, dan hasilnya dikuadratkan kemudian dibagi ft. Hasil setiap kotak kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan Chi Square (χ2
)
, rumus lengkap untuk Chi Square adalah:χ2 = ∑
[
(fo – ft)2]
ft Keterangan:χ2 = Chi Square
fo = frekuensi yang diperoleh dari survei ft = frekuensi teoritis