• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING SISWA KELAS VIII.1 SMP KARTIKA 1-7 PADANG ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING SISWA KELAS VIII.1 SMP KARTIKA 1-7 PADANG ABSTRACT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING SISWA KELAS VIII.1 SMP KARTIKA 1-7 PADANG

Nofri Wahyu Ningsih*), Rahmi**), Alfi Yunita**),

*) Mahasiswi Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika

STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRACT

The background of the research is the low of students participaty in learning process, students are embarassed to ask, and learning process still focused into the teacher. The purpose of the research is to describe how to tendency of class VIII.1 by using genius learning strategy in Kartika’s Junior High School 1-7 Padang. This research focused on the tendency of class VIII.1 students learning with genius learning strategy in Kartika’s Junior High School 1-7 Padang. The type of the research is qualitative descriptive research. Data sourse on the research is the first semester of class VIII.1 students Kartika’s Junior High School 1-7 Padang academic year 2016/2017. Technique of the sample in this research is data reduction, data display, and conclusion drawing. The result of data analysis is students of class VIII.1 more active in their learning and they have different learning style.

Keyword: Genius Learning

PENDAHULUAN Matematika

melatihkemampuan siswa dalam berpikir secara logis,kritis dan sistematis. Oleh karena itu siswa harus mampu menguasai matematika dengan baik.Lima alasan mengapa matematika wajib dipelajari siswa, yaitu sebagai saran berpikir yang jelas dan logis, sebagai sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, sebagai sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, sebagai

sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Masalah yang ditemukan pada saat observasi dan wawancara kepada guru matematika kelas VII SMP Kartika 1-7, diperoleh informasi siswa yang ikut berpartisipasi dikelas sering orang yang sama. Siswa kurang memiliki keinginan untuk bertanya. Siswa juga pasif dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih dominan dari

(2)

guru ke siswa. Hasil belajar siswa masih jauh di bawah KKM.

Solusi yang digunakan untuk mengatasi masalah siswa kurang terlibat aktif di SMP Kartika 1-7 Padang adalah dengan menerapkan strategi Genius Learning. Gunawan (2004: 2) mengemukakan bahwa ”Strategi genius learning adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil dari proses pembelajaran”.

Strategi genius learning menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif selama pembelajaran karena strategi genius learning memiliki delapan lingkaran sukses, yaitu suasana kondusif, hubungkan, gambaran besar, tetapkan tujuan, pemasukan informasi, aktivasi, demonstrasi serta review dan jangkarkan.

Proses pemasukan informasi guru harus bisa menyampaikan materi pembelajaran dengan mengakomodasikan gaya belajar siswa yaitu gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. Sehingga dengan menjalankan strategi ini,

diharapkan siswa lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimanakah kecenderungan belajar siswa kelas VIII.1 dengan pembelajaran Genius Learning di SMP Kartika 1-7 Padang. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Riyan hidayat (2011), hasil penelitian Riyan ini menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif dengan strategi genius leaning dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII.a SMPN Negeri 1 Kampar Kiri Hilir.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukanan maka jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian deskriptif kualitatif.Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.1 semester ganjil SMP Kartika 1-7 Padang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Alasan kelas VIII.1 yang di ambil sebagai sampel adalah siswa kelas

(3)

VIII.1 memiliki nilai yang cukup baik dibandingkan kelas lainnya. Sehingga diharapkan penelitian bisa terlaksana dengan baik.

Data penelitian ini diperoleh dari sumber data yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah siswa kelas VIII.1 SMP Kartika 1-7 Padang dan sumber data sekunder adalah guru matematika kelas VIII.1 SMP Kartika 1-7 Padang. Instrumenpenelitian yaitu dokumentasi berupa foto dan catatan lapangan.

Analisis data yang dilakukan adalah analisis data deskriptif. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2014:244). aktivitas dalam analisis dataterdiri dari 3 tahap yaitu: data reduction, data display dan conclusion drawing.

Data Reduction. Reduksi data dalam proses memilih,

menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksi, dan mengubah daftar kasar kedalam catatan lapangan.

Data Display (Penyajian Data). Data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang akan terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut”.

Conclusion Drawing/ Verification. Conclusion drawing merupakan kegiatan penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Berdasarkan langkah di atas dapat disimpulkan bahwa, analisis dalam penelitian deskriptif kualitatif memiliki 3 tahapan yaitu, memilih data dan mengubahnya kedalam catatan lapangan. Selanjutnya catatan

(4)

lapangan dikembangkan dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Terakhir penarikan kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan dari tanggal 8 agustus sampai dengan 15 agustus 2016 dikelas VIII.1 pada semester ganjil di SMP Kartika 1-7 Padang Tahun Ajaran 2016/2017. Pada awal penelitian, suasana kelas cenderung kaku. Siswa kurang peduli dengan pembelajaran, dan keinginan untuk bertanya pun kurang. Untuk itu guru harus bisa menarik minat siswa untuk belajar melalui pembelajaran yang mencakup karakteristik gaya belajar siswa, sehingga perlahan siswa mulai mau untuk bertanya dan aktif dalam pembelajaran.

Pertemuan pertama dimulai pada tanggal 8 Agustus 2016. Materi yang diajarkan yaitu faktorisasi dan selisih dua kuadrat. Suasana kelas kurang kondusif, siswa kelihatan kaku dalam pembelajaran. Sesekali siswa ada yang bertanya.

Masalah yang ditemukan yaitu siswa kaku dalam

pembelajaran, takut untuk kedepan. Takut salah saat mengerjakan latihan. Solusi yang diberikan untuk masalah ini adalah memberi siswa motivasi, dan berusaha meyakinkan siswa untuk tidak lagi takut untuk bertanya dan maju mendemonstrasikan jawaban ke depan kelas.

Pertemuan kedua pada tanggal 10 Agustus 2016. Materi yang diajarkan yaitu materi faktorisasi dengan

dan . Tahap aktivasi dilakukan diskusi kelompok. Diskusi berjalan dengan baik, siswa yang kurang mengerti soal sudah berani meminta pengarahan untuk soal yang kurang di pahami. Suasana kelas mulai kondusif, siswa tidak lagi kelihatan kaku dalam belajar. Sudah mau mendemontrasikan jawaban latihan ke depan kelas.

Pertemuan ketiga pada tanggal 15 Agustus 2016. Materi yang diajarkan yaitu materi menyederhanakan pecahan.Suasana kelas kondusif. Siswa aktif menjawab pertanyaan guru. Kelas terasa menyenangkan

(5)

Respon siswa saat pembelajaran berlangsung sudah mulai kelihatan. Siswa sudah menyimak dan mendengarkan saat proses pembelajaran. Namun masih ada yang bejalan-jalan ke bangku temannya. Saat siswa yang suka berjalan ditanya tentang materi. Ada siswa yang bisa menjawab dan ada yang tidak. Namun, tetap ditegur untuk lebih tenang agar siswa yang lain tidak kehilangan konsentrasi saat belajar. Siswa yang suka berjalan dan bisa menjawab pertanyaan ini mencirikan bahwa ia mempunyai gaya belajar kinestetik Secara keseluruhan, siswa lebih cenderung untuk menyimak dan mendengarkan saat proses pembelajaran.

Berdasarkan pembahasan disimpulkan bahwa siswa cenderung memperhatikan dan menyimak saat guru menjelaskan materi dan menerapkan pembelajaran genius learning. Selain itu, siswa semakin aktif dalam pembelajaran. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syilvia (2013). Hasil penelitian yang dilakukan Sylvia (2013: 4) menyimpulkan bahwa perkembangan aktivitas siswa dalam

pembelajaran matematika yang terjadi selama pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa siswa cenderung memperhatikan dan menyimak saat guru menjelaskan materi dan menerapkan pembelajaran genius learning, dan siswa lebih aktif dalam pembelajaran serta bisa mengikuti pembelajaran genius learning dengan baik.

DAFTAR RUJUKAN

Hidayat, Riyan. 2011. Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Genius

Learning Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII.a SMPN Negeri 1 Kampar Kiri Hilir. Riau : Universitas Islam Riau

Gunawan, Adi W. 2004. Genius Learning Strategi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sylvia, Nice. (2013). Pengaruh Strategi Genius Learning Terhadap Hasil Belajar Dalam Pembelajaran

(6)

Matematika Kelas VII SMP Negeri 5 Padang Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika (Vol 2 No. 1). Hlm.4.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi panjang driven pipe dan diameter air chamber terhadap efisiensi pompa hidram. Pompa hidram yang digunakan dalam

Pola Komunikasi di dalam lembaga PMI sangat berguna untuk membangun dan meningkatkan reputasi, menjaga nama baik organisasi dan membangun hubungan komunikasi baik dengan

1) Berusahalah untuk mendampingi anak menyaksikan tayangan hingga selesai. Dengan menyimak tayangan bersama anak, orang tua diharapkan ikut memahami materi yang disampaikan. 2)

Penelitian lainnya dari Kiswalini (2014) menyatakan bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli sepeda motor merek Honda Vario di Kota Denpasar,

Hubungan antara jumlah hotspot , visibility , temperatur dan curah hujan bulanan di Kalimantan Utara (Gambar 12 dan 13) menunjukkan hubungan yang kurang baik, yaitu

ekonomi dengan menggunakan metode Quantum Teaching. Hambatan yang terjadi dalam penerapan Quantum Teaching. Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus I dan II setelah peneliti melakukan

100.000,- perhari, apa pekerjaan suami para pekerja wanita sektor informal disini berbeda mulai dari petani, pedagang, buruh, pengangguran dan sudah meninggal

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 41 responden didapatkan hasil bahwa mayoritas responden mempunyai sikap positif tentang penerapan cuci tangan dengan benar sebanyak 27