• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini, perusahaan yang diteliti adalah perusahaan telekomunikasi yang telah go public dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada industri ini terdapat tiga perusahaan yang terdaftar, yaitu :

1. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 2. PT Indosat Tbk (ISAT)

3. PT Exelcomindo Pratama Tbk (EXCL)

Perusahaan-perusahaan tersebut secara berkesinambungan menerbitkan laporan keuangan, dan laporan tersebut selalu diaudit dan dipublikasikan kepada masyarakat. Obyek penelitian penulis akan meneliti laporan keuangan ketiga perusahaan tersebut yang telah diaudit oleh auditor independen selama tiga tahun, yaitu mulai tahun 2006 sampai dengan 2008.

3.2 Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran umum yang akan dijelaskan mencakup sejarah, aktivitas, dan struktur kepemilikan dari masing-masing perusahaan yang telah dijelaskan dalam obyek penelitian. Gambaran umum dari masing-masing perusahaan tersebut adalah:

(2)

43 3.2.1 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk pada mulanya merupakan bagian dari “Post en Telegraafdienst”, yang didirikan pada tahun 1884 berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 7 tanggal 27 Maret 1884 dan diumumkan dalam Berita Negara Hindia Belanda No. 52 tanggal 3 April 1884.

Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, status perusahaan diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (“Persero”). Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi sumber daya perusahaan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, perusahaan menjalankan kegiatan yang meliputi:

1. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual, menyewakan, dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dengan memperhatikan perundangan-undangan yang berlaku.

2. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual, dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku.

3. Menyediakan jasa transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika.

(3)

44 4. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi

sumber daya yang dimiliki perusahaan, antara lain pemanfaatan aktiva tetap dan aktiva bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan, dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan. Pada tahun 1999, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Undang-Undang No. 36 mengenai Telekomunikasi, yang berlaku efektif pada bulan September 2000. Undang-Undang ini menyatakan bahwa kegiatan telekomunikasi meliputi:

(1) Jaringan telekomunikasi, (2) Jasa telekomunikasi, serta (3) Telekomunikasi khusus.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Swasta, dan Koperasi diizinkan untuk menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi. Sedangkan telekomunikasi khusus dapat diselenggarakan oleh perseorangan, instansi pemerintah, dan badan hukum selain penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi. Undang-Undang Telekomunikasi ini melarang kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat, dan diharapkan dapat membuka jalan menuju liberalisasi pasar. Sehubungan dengan Undang-Undang ini, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 2000 yang mengatur mengenai pembebanan biaya interkoneksi kepada penyelenggara jaringan telekomunikasi asal sehubungan dengan penyelenggaraan jasa telekomunikasi melalui dua penyelenggara jaringan telekomunikasi atau lebih.

(4)

45 Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan TELKOM telah tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi 105,1 juta pelanggan. TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler.

Sampai dengan 31 Desember 2009, sebagian besar dari saham biasa TELKOM dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik. Saham TELKOM diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2009 adalah Rp 9.450 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009 mencapai Rp 190.512 miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.

Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dan konektivitas tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran TELKOMGroup, TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik.

¾ Kantor Pusat :

1. Gedung Graha Citra Caraka Lt. 5. (Jl. Gatot Subroto No. 52 Jakarta 12710) 2. GKP TELKOM. (Jl. Japati No. 1 Bandung 40133)

(5)

46 ¾ Daftar Pemegang Saham :

1. Negara Republik Indonesia : 51,19% 2. The Bank of New York : 7,62% 3. The Bank of New York (ADS) : 0,98% 4. Masyarakat : 40,21%

¾ Manajemen : Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Tanri Abeng

Komisaris : Bobby A.A Nazief ; Mahmuddin Yasin Komisaris Independen : Arif Arryman ; Petrus Sartono

Dewan Direktur

Direktur Utama : Rinaldi Firmansyah Wakil Direktur Utama : Ermady Dahlan

Direktur : Sudiro Asno ; Ermady Dahlan ; Arief Yahya ; I Nyoman Gede Wiryanata ; Prasetio ; Indra Utoyo ; Faisal Syam

3.2.2 PT Indosat Tbk (ISAT)

PT Indosat Tbk didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan akta notaris Mohamad Said Tadjoedin, S.H. No. 55 tanggal 10 November 1967 di Negara Republik Indonesia. Akta pendirian ini diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26 tanggal 29 Maret 1968, Tambahan No. 24. Pada tahun 1980, perusahaan dijual oleh American Cable and Radio Corporation, anak perusahaan dari International

(6)

47 Telephone & Telegraph, kepada Pemerintah Republik Indonesia dan menjadi Badan Usaha Milik Negara (Persero).

Pada tanggal 7 Februari 2003, perusahaan memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam Surat No. 14/V/PMA/2003 atas perubahan status dari Badan Usaha Milik Negara (Persero) menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing. Selanjutnya, pada tanggal 21 Maret 2003, perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas perubahan Anggaran Dasar yang berkaitan dengan perubahan status hukum tersebut.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, perusahaan bertujuan untuk menyelenggarakan jaringan dan/atau jasa telekomunikasi serta usaha informatika dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan dibawah ini:

1. Menjalankan kegiatan penyediaan dan pelayanan jaringan dan/atau jasa telekomunikasi serta usaha informatika

2. Menjalankan kegiatan perencanaan, pembangunan sarana dan pengadaan fasilitas telekomunikasi serta usaha informatika termasuk pengadaan sumber daya yang mendukung

3. Menjalankan kegiatan pengoperasian (yang meliputi juga pemasaran serta penjualan jaringan dan/atau jasa telekomunikasi serta usaha informatika yang diselenggarakan perusahaan), melakukan pemeliharaan, penelitian dan pengembangan sarana dan/atau fasilitas telekomunikasi serta usaha informatika dan penyelenggaraan pendidikan dan latihan (baik di dalam maupun di luar negeri)

(7)

48 4. Menjalankan pelayanan yang berhubungan dengan pengembangan

jaringan dan/atau jasa telekomunikasi serta usaha informatika.

Berdasarkan Undang-undang No. 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 1991, perusahaan telah ditegaskan kembali sebagai Badan Penyelenggara jasa telekomunikasi internasional di bawah otorisasi Pemerintah.

¾ Kantor Pusat :

1. Jl. Medan Merdeka Barat No.21 Jakarta

¾ Daftar Pemegang Saham :

1. Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte. Ltd. : 65% 2. Negara Republik Indonesia : 14,29% 3. Masyarakat : 20,71%

¾ Manajemen : Dewan Komisaris

Komisaris Utama : H.E. Sheikh Abdullah Bin Mohammed Bin Saud Al Thani

Komisaris : Dr. Nasser Mohd. A. Marafih ; Rachmad Gobel ; Sheikh Mohammed Bin Suhaim Hamad Al-Thani ; Jarman ; Rionald Silaban

Komisaris Independen : Setyanto P. Santosa ; Michael Francis Latimer ; Thia Peng Heok George ; Soeprapto S. IP Dewan Direktur

(8)

49 Wakil Direktur Utama : Kaizad Bomi Heerjee

Direktur : Wong Heang Tuck ; Wahyu Wijayadi ; Roy Kannan ; Fadzri Sentosa ; Syakieb A. Sungkar ; Guntur S. Siboro ; Raymond Tan Kim Meng

3.2.3 PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL)

PT Excelcomindo Pratama Tbk (Perseroan) didirikan dengan nama PT Grahametropolitan Lestari dan berkedudukan hukum di Jakarta. Perseroan didirikan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 55 tanggal 6 Oktober 1989, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 79 tanggal 17 Januari 1991, keduanya dibuat di hadapan Rachmat Santoso, SH, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri No. C2-515.HT.01.01.TH.91 pada tanggal 19 Februari 1991, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 670/Not/1991/PN.JKT.SEL dan No. 671/Not/1991/PN.JKT.SEL, tanggal 21 Agustus 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90, Tambahan No. 4070, tanggal 8 November 1991.

Perubahan terakhir atas anggaran dasar Perseroan adalah dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dimuat dalam Akta Nomor 229 tertanggal 29 Juli 2008, yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H, Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat persetujuan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi

(9)

50 Manusia, dengan surat No. AHU. 83359.AH.01.02 Tahun 2008, tertanggal 10 November 2008.

Bulan September 2005 merupakan suatu tonggak penting untuk XL. Dengan mengembangkan seluruh aspek bisnisnya, XL menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Kepemilikan saham XL saat ini mayoritas dipegang oleh Axiata Group Berhad (Axiata) melalui Indocel Holding Sdn Bhd (66,7%) dan Emirates Telecommunications Corporation (Etisalat) melalui Etisalat International Indonesia Ltd. (13,3%).

XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan cakupan jaringan yang luas di seluruh wilayah Indonesia bagi pelanggan ritel dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat. Layanan XL mencakup antara lain layanan suara, data dan layanan nilai tambah lainnya (value added services). Untuk mendukung layanan tersebut, XL beroperasi dengan teknologi GSM 900/DCS 1800 serta teknologi jaringan bergerak seluler sistem IMT-2000/3G. XL juga telah memperoleh Ijin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup, Ijin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet (Internet Services Protocol/ISP), Ijin Penyelenggaraan Jasa Internet Telepon untuk Keperluan Publik (Voice over Internet Protocol/VoIP), dan Ijin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (NAP).

¾ Kantor Pusat :

(10)

51 ¾ Daftar Pemegang Saham :

1. Indocel Holding Sdn Bhd : 66,7% 2. Etisalat International Indonesia Ltd : 13,3% 3. Hasnul Suhaimi : 0,00603% 4. Willem Lucas Timmermans : 0,012788% 5. Joy Wahjudi : 0,005794% 6. Dian Siswarini : 0,005418% 7. Paul Nicanor V. S. III : 0,004895% 8. Masyarakat : 20%

¾ Manajemen : Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Ir. Muhammad Radzi bin Haji Mansor Komisaris : Jamaludin bin Ibrahim ; Yusof Annuar bin

Yaacob ; Abdul Farid bin Alias ; Ahmad Abdulkarim Mohd Julfar ; Gita Irawan Wirjawan

Komisaris Independen : Peter J. Chambers ; Dr. Ir. Giri Suseno Hadihardjono ; Elisa Lumbantoruan Dewan Direktur

Direktur Utama : Hasnul Suhaimi Wakil Direktur Utama : -

Direktur : Joris de Fretes ; P. Nicanor V. Santiago III ; Joy Wahjudi ; Willem Lucas Timmermans ; Dian Siswarini

(11)

52 3.3 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan pendekatan dengan studi kepustakaan, sedangkan metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan dan menyajikan data dari perusahaan untuk dianalisa sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas atas obyek yang diteliti dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.

Penulis mencoba untuk menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian serta membandingkannya dengan teori yang ada, kemudian dianalisa penerapannya.

3.3.1 Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku, majalah, jurnal, internet, dan sumber lainnya yang secara tidak langsung berhubungan dengan penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Kualitatif : data yang berbentuk kata, skema, dan gambar. Jenis data kualitatif ini adalah data sekunder, data yang telah mengalami proses pengolahan oleh sumbernya.

2. Data Kuantitatif : data yang berbentuk angka-angka atau data kuantitatif yang disajikan dalam bentuk angka. Data ini menunjukan nilai terhadap besaran atau variabel yang mewakilinya. Sifat data ini merupakan hasil pengamatan dalam suatu periode tertentu.

(12)

53 b. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mengakses internet pada website www.idx.co.id dengan memilih 3 perusahaan telekomunikasi :

1. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk 2. PT. Indosat Tbk

3. PT. Exelcomindo Pratama Tbk

3.3.2 Variabel dan Skala Pengukuran

Mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kinerja keuangan suatu perusahaan.

Analisa rasio menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan analisa rasio ini dapat menjelaskan tentang baik atau buruknya posisi keuangan suatu perusahaan.

Dalam penyusunan skripsi ini untuk mengukur kinerja perusahaan, variabel yang akan digunakan adalah dengan mengukur dan menganalisa besarnya variabel rasio kinerja keuangan, yaitu :

1. Analisa Likuiditas yang terdiri dari : a. Current Ratio

b. Quick Ratio c. Cash Ratio

(13)

54 2. Analisa Leverage yang terdiri dari :

a. Debt Ratio

b. Debt to Equity Ratio c. Times Interest Earned

3. Analisa Profitabilitas yang terdiri dari : a. Gross Profit Margin

b. Net Profit Margin c. Basic Earning Power d. Return On Assets e. Return On Equity

4. Analisa Aktivitas yang terdiri dari : a. Inventory Turnover

b. Average Collection Period c. Working Capital Turnover d. Fixed Assets Turnover e. Total Assets Turnover

Semua variabel diatas diukur dengan menggunakan skala rasio.

3.3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan diri pada kelompok perusahaan telekomunikasi yang telah go public dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Penulis menggunakan metode pengumpulan data historis melalui

(14)

Penelitian Kepustakaan (Library Research) dengan mengakses website

www.idx.co.id.

3.3.4 Metode Analisa Data

Dalam penyusunan skripsi ini metode analisa keuangan yang digunakan adalah Analisa Rasio. Metode analisa yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode ini dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja keuangan ketiga perusahaan pada kelompok industri telekomunikasi pada tahun 2006, 2007 dan 2008.

Adapun metode analisa yang dilakukan adalah menghitung rasio keuangan dengan rumus sebagai berikut :

a. Analisa Likuiditas, yaitu : 1) Current Ratio

= Current Assets x 100% Current Liabilities

2) Quick Ratio

= Current Assets - Inventory x 100% Current Liabilities

3) Cash Ratio

= Cash + Marketable Sekurities x 100% Current Liabilities

(15)

b. Analisa Leverage, yaitu : 1) Debt Ratio

= Total Debt x 100% Total Assets

2) Debt to Equity Ratio

= Total Debt x 100% Total Equity

3) Times Interest Earned =

EBIT Interest Charge c. Analisa Profitabilitas, yaitu :

1) Gross Profit Margin

= Sales – COGS x 100% Sales

2) Net Profit Margin

= Net Income x 100% Sales

3) Basic Earning Power

= EBIT x 100% Total Assets 4) Return On Assets = Net Income x 100% Total Assets 56

(16)

5) Return On Equity

= Net Income x 100% Net Worth

d. Analisa Aktivitas, yaitu : 1) Inventory Turnover Ratio

= Sales Inventory

2) Average Collection Period

= Receivables Sales Per Day

3) Working Capital Turnover

= Sales

Net Working Capital

4) Fixed Assets Turnover

= Sales Net Fixed Assets

5) Total Assets Turnover

= Sales Total Assets

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, algoritma genetika (AG) akan digunakan untuk mencari rule baru dari sekumpulan data training yang tergolong (tercakup)

Tata cara pengawasan pemenuhan BPHTB atas perolehan hak atas tanah, oleh Kantor Pertanahan dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, melalui pejabat

Hasil uji tingkat kesukaan terhadap rasa telur ayam ras hasil perendaman menggunakan ekstrak daun melinjo menunjukkan bahwa telur ayam ras paling disukai rasanya

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang digunakan untuk mendeskripsikan, menggambarkan atau melukiskan secara

terdiri dari 3 (tiga) Hakim Konstitusi. Dalam perkara pengujian UU terhadap UUD serta perkara perselisihan hasil pemilu, sidang pemeriksaan pendahuluan dilakukan dengan sidang

Gambar 2.3 Reaksi hidrolisis enzimatik triasilgliserol (sumber: Aehle, 2004) Berdasarkan reaksi hidrolisis pada Gambar 2.3, hidrolisis triasilgliserol secara enzimatik dengan

LU UQ QM MA AN N F FA AIIS SA AL L S SH HIID DQ QII NP N PM M.. Pena Penamatan Pan$ matan Pan$an *an Berat.. Anat) Anat)mi mi Ikan Ikan Belana Belanak.... Pen6er Pen6ernaan

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGAMA TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANA PESTA PADUAN SUARA GEREJAWI (PESPARAWI) NASIONAL XI TAHUN 2015 DI KOTA AMBON4. KESATU : Membentuk