• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sihana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sihana"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Surabaya , 5 - 9 Oktober 2015

Sihana

(2)

 Pendahuluan

 Perdagangan gelap

 Sumber Radioaktif Tak Bertuan  Inisiatif IAEA

◦ ITDB

(3)

 Penggunaan bahan radioaktif nuklir

atau lainnya untuk tujuan jahat telah menjadi masalah global

 Keamanan nuklir merupakan dasar

dari manajemen teknologi nuklir dan dalam aplikasi yang menggunakan

(4)
(5)

PP 54/2012 Kes &Keam IN

Perka 6/2015 Keam SR

Perka 1/2015 Penatalaksanaan kedar Perka 2/1999 Pedoman PFBN

NSS 15

NSS 21

NSS 24

(6)

 Tujuan NSR

◦ proteksi (orang, properti, masyarakat dan

lingkungan) dari konsekuensi bahaya kejadian keamanan nuklir

 Pencapaian tujuan

◦ Regulasi

◦ Tindakan pencegahan

 pencegahan kriminal, keamanan informasi, HRP)

◦ Deteksi

 Instrumen, alarm, keberlanjutan

◦ Respon

 Evaluasi alarm, pelaporan kejadian,

dokumentasi, forensik nuklir, rencana respon nasional

(7)

 Peningkatan keamanan nuklir domestik dan global dapat dilakukan:

◦ Penguatan instrumen hukum yang ada

◦ Membangun instrumen hukum internasional baru

◦ Upaya berkelanjutan untuk membangun dan

memelihara rezim keamanan nuklir yang efektif.

◦ Implementasi tindakan keamanan yang berkaitan dengan perlindungan informasi, proteksi fisik,

akuntansi dan kontrol material

◦ Deteksi dan respon terhadap perdagangan gelap

◦ Penyiapan rencana respon nasional

(8)

 Tindakan kriminal dan tindakan tidak sah yang melibatkan bahan nuklir dan

bahan radioaktif merupakan pelanggaran terkait dengan aksi terorisme

 Contoh:

◦ Perbuatan untuk aktivitas tidak sah oleh orang yang sah

◦ Kepemilikan bahan radioaktif secara tidak sah oleh seseorang

◦ Kegagalan orang yang sah dalam menjaga kontrol yang cukup terhadap bahan

(9)

 Pencegahan (Deterrence)

◦ Negara memiliki tindakan untuk pencegahan kriminalitas

 Keamanan Informasi ◦ Informasi sensitif

 HRP

◦ Budaya keamanan nuklir

(10)

 Deteksi pada titik masuk-keluar perdagangan vital

 Instrumen

◦ Prioritas: rute (probabilitas max atau dekat lokasi produksi, aplikasi, penyimpanan atau

pembuangan)

◦ Lokasi strategis

◦ Instrumen: standar

◦ Sistem deteksi bergerak

◦ Prosedur

 Informasi kewasdaan  Penilaian alarm

 Keberlanjutan peralatan (NSS 15 NS Recommendation on NRM out of RC)

(11)

 Penilaian alarm

 Pemberitauan kejadian keamanan

nuklir

 Pengumpulan dan pengelolaan  Forensik nuklir

 Rencana respon nasional  Kesiapsiagaan

 Keberlanjutan tindakan respon (NSS 15 NS Recommendation on NRM out of RC)

(12)

 Pertukaran informasi kejadian KN ◦ ITDB

 Bantuan dan kerjasama teknis

 Kerjasama terkait pidana kriminal

 Pemulihan dan pengembangan barang

sitaan

 Kerjasama forensik nuklir

(13)

 Pembentukan Arsitektur Deteksi Keamanan Nuklir

Nasional

◦ Strategi deteksi kemanan nuklir nasional

 Cakupan, prioritas

 Ancaman yang ada: kelompok kriminal atau teroris

(penggunaan IND, RED,RDD)

◦ Kerangka peraturan dan hukum

 Peraturan dan ukum yang efektif

 Peran dan tanggungjawab otoritas terkait

◦ Kemampuan nasional

 Sistem keamanan nuklir  Pengaturan kontrol

 Pakar teknis

 Kontrol perbatasan dan kepabean

 Penegakan hukum

 Pengelolaan informasi

◦ Kerjasama regional dan internasional

(14)

 Atribut Deteksi yang efektif

◦ Menggambarkan resiko

 Pembatasan dan reduksi resiko

◦ Pertahanan berlapis

◦ Kesetimbangan dan pendekatan bertingkat

◦ Penyesuaian dan evolusi waktu

◦ Elemen tak terduga

 Strategi

◦ Flexibilitas

◦ Spesifik

◦ Integrasi: nasional, regional dan internasional (NSS 21 NS Systems & Measures for Detection of NRM out of RC)

(15)

 Deteksi dari instrumen ◦ Instrumen deteksi

 Teknologi deteksi aktif dan pasif

◦ Jaringan data

◦ Investasi dan persyaratan operasional

◦ Evaluasi teknologi

◦ Litbang

(16)

 Deteksi dari kewasdaan informasi ◦ Informasi operasional

 pemahaman ancaman

◦ Laporan penanganan medis

◦ Pelaporan Ketaksesuaian dg peraturan

◦ Pelaporan hilangnya kontrol regulasi

(17)

 Penilaian awal alarm/kewasdaan ◦ Penilaian awal dari alarm

 Alarm: palsu, diabaikan, konfirm

◦ Penilaian awal kewasdaan

 Kualitas dan kredibilitas

 Verifikasi

 Identifikasi lokasi NRM

 Pencarian

(18)

 Tindakan kriminal atau tidak sah yang

melibatkan bahan nuklir dan radioaktif telah menjadi peratian:

◦ Otoritas nasional

◦ Organisasi inernasional

 IAEA

 WCO (World Customs Organization)  EUROPOL

 INTERPOL

 Pengembangan dan peningkatan secara kontinyu melalui kerjasama internasional menjadi sangat penting dalam memerangi teroris nuklir

(19)

 NSS 6 Pemberantasan perdagangan gelap NRM

◦ Ancaman

◦ Instrumen hukum internasional

 Treaty on the NPNW, NPT Exporters Committee

(Zangger Committee), Nuclear Suppliers Groups, Regional Non-proliferation and arms control

treaties, IAEA safeguards agreement, CPPNM, CENNA.

◦ Inisiatif internasional

◦ Efek radiasi

◦ Keselamatan radiasi

◦ Perdagangan nuklir dan penggunaan resmi

◦ Transportasi NRM

◦ Pencegahan tindakan kriminal dan tanpa izin

◦ Metode deteksi

◦ Tindakan respon

(20)

 Sumber “Orphan”:

◦ Telah ditinggalkan atau diabaikan oleh pemilik yang sah

◦ Telah menjadi di luar kendali peraturan resmi

 Alasan

◦ Tiada akuntabilitas

◦ Biaya untuk pembuangan secara aman dan selamat

◦ Birokrasi

 Sumber tak bertuan “Orphan”

◦ Bongkaran logam

◦ Operasi olah-ulang

(21)

 Pengembangan basis data perdagangan gelap

“Illicit Trafficking Database” (ITDB) sejak 1995

◦ Tujuan: pengembangan basis data yang handal tentang perdagangan gelap bahan nuklir dan radioaktif

 Penyediaan informasi ttg insiden perdagangan gelap

 Membantu dalam penentuan langkah yang harus

dilakukan

 Membantu negara dalam memformulasikan

kebijakan internal

 Basis data

◦ Menjaga rincian ancaman umum dan tren

◦ Prioritasisasi aktivitas keamanan nuklir berdasarkan tren

(22)

 Insiden yang melibatkan bahan

nuklir/radioaktif tanpa otorisasi

◦ Akusisi, penyediaan, kepemilikan

◦ Penggunaan, pemindahan atau pembuangan

 Termasuk informasi ◦ Insiden tidak berhasil

◦ Kehilangan tak disengaja

 ITDB disusun dari konfirmasi negara

(23)

 Adanya bahan nuklir dan radioaktif

lainnya yang tidak aman

 Tindakan kontrol perbatasan yang

efektif membantu untuk deteksi perdagangan gelap

 Pelaku individu dan kelompok  Ancaman teroris nuklir dapat

ditangani secara efektif dengan

(24)

 Didirikan tahun 1952

 Misi: peningkatan efektivitas dan

efisiensi administrasi pabean

 Anggota: 171

 Administrasi pabean merupakan baris

pertahanan primer dalam memerangi perdagangan gelap

(25)

 Didirikan tahun 1923

 Organisasi kepolisian terbesar

 Memfasilitasi kerjasama kepolisian

lintas batas dan membantu semua

organisasi, otoritas yang memiliki misi pencegahan atau memerangi kriminal internasional

(26)

 Portal Monitor Radiasi

◦ Dibangun tetap di lokasi

 Jalur diarahkan menyempit menuju RPM

 Perlu dukungan detektor tambahan portabel untuk

verifikasi alarm

 Level tanggapan: sesuai tipe radiasi, laju dosis,

kontaminasi permukaan dan tipe radionuklida

 Jarak antar pilar RPM < 6 m

 Efektivitas sangat tergantung pada kemampuan

pengukuran intensitas radiasi

 Indiaktor alarm hrs dlm pandangan jelas dari titik

inspeksi

 RPM harus dikalibrasi dan dicek periodik dg sumber

radioaktif rendah (verifikasi dpt deteksi intensitas radiasi)

 Uji verifikasi sederhana harian  Pencatatan harus dilakukan

(27)

 Monitor Pejalan-kaki ◦ Pilar tunggal atau dobel

◦ Barier dibuat agar pejalan-kaki berada dalam jarak 1 m dari pilar

◦ Jika koridor > 1,5 m maka hrs 2 pilar (jarak < 4 m)

(28)

 RPM kendaraan

◦ Kendala: perisai inheren pd struktur kendaraan

◦ Perlu barier pelindung agar pilar tidak tersrempet

◦ Laju kendaraan sekitar 8 km/h; tidak boleh berhenti

(29)

 Peralatan pendukung ◦ PRD ◦ RID ◦ Multipurpose RID  NM: 233U, 235U, 238U, 237Np, 239Pu  MR: 18F, 67Ga, 99mTc, 111In, 125I, 131I, 133Xe, 201Tl, 51Cr, 103Pd

 IR: 57Co, 75Se, 60Co, 133Ba,

137Cs, 192Ir, 241Am, 152Eu

 NORM: 40K, 226Ra, 232Th,

(30)

 Strategi pemasngan peralatan monitor

◦ Atas dasar DBT nasional

◦ Faktor pertimbangan

 Tipe dan kuantitas bahan yg hrs dideteksi

 Kemampuan penegak hukum

mengoperasikan peralatan

 Jumlah lokasi lintas batas (pelabuhan,

airport)

 Volume lalu-lintas masuk-keluar negara

 Volume lalu-lintas domestik (antara

penyimpanan, penggunaan NRM)

(31)

 Pemilahan dan proses respon  Persyaratan respon  Skala respon  Verifikasi alarm  Pertibangan keselamatan  Nasihat pakar

 Tim pendukung pakar  Bantuan internasional  Respon rutin

 Respon darurat  Forensik

 Pengangkutan dan penyimpanan NRM  Potensi terduga kontaminasi

 Evaluasi hukum  Penahanan

(32)

 Observasi awal oleh FLO ◦ Pengukuran radiasi

◦ Tanda peringatan radiasi pada bungkusan

◦ Tipe bungkusan

◦ Kondisi bungkusan

◦ Label

(33)
(34)

 Kedaruratan (Perka 1/2015)

◦ sumber radioaktif atau bahan nuklir yang tidak diketahui pemiliknya ◦ Kategori kedaruratan  Laporan  Waspada  Kedaruratan LOKAL  Kedaruratan FASILITAS  Kedaruratan TAPAK  Kedaruratan UMUM

(35)

 Kategori kedaruratan: ◦ Laporan ◦ Waspada ◦ Kedaruratan LOKAL ◦ Kedaruratan FASILITAS ◦ Kedaruratan TAPAK ◦ Kedaruratan UMUM

 Termasuk dalam kategori kedaruratan yang mana untuk kejadian “Penemuan sumber

radioaktif yang tak bertuan”?

(36)

 Dokumen tentang SR yang di luar

kendali regulasi

◦ IAEA: NSS 15, 21, 24, 6

◦ BAPETEN: Perka 1/2015

 Inisiatif IAEA: ITDB

(37)

 IAEA

◦ IAEA Nuclear Security eLearning Course

 https://nucleus.iaea.org/NSNS/training/

 WINS

◦ Publikasi: pengalaman baik (best practices)

 www.wins.org  CBRN COE Initiatives ◦ E-Learning  http://cnscourseware.com/english/  UGM ◦ Bahan Pelatihan  http://www.sihana.staff.ugm.ac.id/ce/nsf/nsf.htm

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis vegetasi lantai di sekitar mata-air Mudal di dua musim yang berbeda menunjukkan bahwa pada akhir musim kemarau terdapat 18 jenis dari 5 familia,

Pelayanan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 huruf b berupa bantuan yang diupayakan secara khusus kepada penyandang disabilitas yang sesuai dengan kondisi dan

Ketersediaan alat kesehatan sangat penting untuk dapat melakukan pelayanan kesehatan secara maksimal termasuk di puskesmas, sehingga perlu dilaksanakan manajemen logistik

prestasi kerja karyawan.Dengan adanya pelatihan ini apakah kinerja dari karyawan dapat meningkat dan menghasilkan Prestasi kerja yang di inginkan oleh perusahaan, Penelitian

Inspeksi pertama setelah proses produksi berjalan lancar, diambil dalam waktu 15 menit dan berjumlah 5 sampel, apabila staf Line Quality Control (LQC) tidak melihat adanya

Kandou Manado tahun 2020 dalam meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas-tugas teknis dapat dilihat melalui hasil pengukuran pencapaian target tiap-tiap

Anggrek tipe simpodial merupakan anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga keluar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh, dapat dilihat pada

Apabila penerimaan rumah sakit dari pelayanan tidak memadai, maka pemerintah (pusat maupun daerah) harus mendanai dalam bentuk uang tunai, biaya operasional, pengadaan gedung,