• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG. Kelembagaan Perusahaan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBAHASAN UMUM KEGIATAN MAGANG

Kelembagaan Perusahaan

PT. Envirospace Consultans Indonesia (ECI) merupakan sebuah konsultan yang bergerak dalam bidang arsitektur lanskap. Dalam melakukan proses manajemen, perusahaan ECI dilaksanakan melalui kerjasama yang dilakukan oleh semua staf perusahaan. Menurut Stoner dan Freeman (1992), manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumberdaya organisasi yang bermacam-macam untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Semua staff yang ada pada perusahaan ECI yang terdiri dari pimpinan perusahaan, divisi perencanaan dan perancangan lanskap, dan divisi adminstrasi telah melakukan pekerjaan sesuai dengan tugasnya. Dalam bukunya, Stoner dan Freeman (1992) mengemukakan bahwa pengorganisasian (organizing), adalah suatu proses pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang dan sumberdaya di kalangan anggota organisasi sehingga mereka dapat mencapai tujuan organisasi secara optimum. Pada perusahaan ECI, pimpinan perusahaan bertugas dalam memberikan arahan, dan melakukan pengawasan terhadap semua pekerjaan yang dilakukan pada dua divisi perusahaan. Divisi perencanaan dan perancangan lanskap mengerjakan pekerjaan-pekerjaan teknis yang berhubungan dengan proses perencanaan dan perancangan lanskap. Mulai dari kegiatan awal seperti pengumpulan data, analisis, sintesis, perancangan lanskap, sampai mempresentasikan produk akhir. Divisi adminstrasi bertugas mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan administrasi seperti menyiapkan dan membuat kontrak proyek, pembuatan rencana anggaran biaya (RAB) dan mengarsipkan dokumen-dokumen perusahaan.

Dengan struktur organisasi yang terdiri dari dua divisi ini, perusahaan ECI mampu menghasilkan produk yang fungsional, estetik, tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan sekitarnya, dan juga sesuai dengan keinginan klien. Hal ini terjadi karena dalam mengerjakan suatu proyek, pimpinan perusahaan

(2)

berperan dalam memberikan arahan, dan melakukan pengawasan terhadap semua pekerjaan yang dilakukan pada dua divisi ini. Pengarahan (directing) yang dilakukan oleh seorang pemimpin, merupakan tahap yang mencakup hal yang mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan untuk bekerja dan menjalankan tugasnya dengan baik khususnya dalam mengerjakan proyek perancangan taman. Perencanaan (planning) dan pengendalian (controlling) yang baik dalam manajemen proyek dalam perusahaan dapat menjadi kunci sukses pengerjaan suatu proyek (Stoner dan Freeman, 1992). Komunikasi dan diskusi yang baik yang terjadi secara dua arah yang dilakukan diantara semua staf perusahaan ECI dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan pada proses, pelaksanaan dan penanganan suatu proyek.

Menurut Hannebaum (2002), seorang arsitek lanskap dan perancang lanskap harus bisa membuat suatu produk lanskap yang baik. Seorang arsitek lanskap adalah arsitek dari suatu lanskap yang memadukan antara kebutuhan alami manusia dengan ekologi. Sedangkan perancang lanskap adalah orang yang memiliki kemampuan dalam membuat konsep, gambar dan seni yang membantunya mempersiapkan acuan dalam menggambar yang akan digunakan oleh kontraktor. Gambarnya membantu seorang perancang lanskap dalam mentransformasikan ide kreatif menjadi suatu presentasi yang bisa dimengerti dengan jelas. Teknik studio yang dilakukan di perusahaan ECI dibagi menjadi dua, yaitu dilakukan dengan sistem manual dan operasi komputer. Penggunaan dua sistem ini dilakukan untuk menghasilkan produk perancangan presentasi kepada klien. Keberhasilan produk yang dihasilkan oleh perusahaan ECI tidak terlepas dari keterampilan dan kemampuan staf perusahaan serta peralatan dan perlengkapan yang dimiliki. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan perusahaan ECI sudah cukup lengkap untuk mendukung samua pekerjaan baik yang dilakukan di studio ataupun yang dilakukan di lapangan.

Sebagai sebuah perusahaan konsultan lanskap, PT. Envirospace Consultans Indonesia (ECI) telah memiliki kriteria yang tergolong baik. Karena perusahaan ECI telah memenuhi beberapa kriteria kelebihan sebuah konsultan yang sesuai dengan yang dikemukakan oleh Gold (1980) dalam bukunya.

(3)

Kelebihan dari perusahaan ECI sebagai sebuah konsultan arsitektur lanskap adalah:

1. Kemampuan professional yang dimiliki oleh perusahaan ECI adalah kemampuan dalam perancangan suatu proyek (secara teknis) yang menghasilkan produk hasil perancangan yang sesuai dengan keinginan klien, fungsional, estetik dan tidak merusak lingkungan. Terbukti dengan banyaknya proyek yang ditangani, dengan klien yang beragam yaitu klien dari satu individu ataupun lembaga (pemerintah dan non pemerintah). Banyaknya hasil proyek perancangan yang telah dikerjakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri merupakan bukti kualitas dan kompetensi dari perusahaan ECI.

2. Penyediaan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan sangat mementingkan keinginan dari klien. Penyediaan jasa dalam bidang arsitektur lanskap yang diberikan oleh perusahaan ECI kepada klien sangat luas mulai dari sektor publik sampai privat. Banyaknya permintaan jasa dari klien yang baru ataupun telah berlangganan merupakan bukti bahwa dalam hal kualitas produk perancangan yang dihasilkan dan pelayanan yang diberikan perusahaan telah tergolong baik.

3. Perusahaan ECI telah memiliki staf tim perencanaan dan perancangan dengan latar belakang pendidikan di bidang arsitektur lanskap, pengalaman dan pengetahuan yang cukup baik untuk mengerjakan suatu proyek dan menyelesaikannya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. 4. Kemampuan dalam menyediakan staf ahli tambahan untuk memenuhi

tuntutan muatan kerja. Perusahaan ECI dalam hal ini telah mampu menyediakan tambahan staf ahli yang berkompeten di bidangnya. Sebagai contoh menyediakan tenaga teknik sipil untuk melakukan perhitungan Detail Enginering Design (DED) pada saat akan melakukan tahap pelaksanaan.

5. Perusahaan ECI telah memiliki banyak pengalaman, peralatan, dan pengetahuan langsung dengan situasi dan penanganan proyek yang beragam. Peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh perusahaan ECI untuk mendukung pengerjaan suatu proyek tergolong cukup baik dan

(4)

berada dalam kondisi yang baik. Untuk mendukung meningkatnya kinerja perusahaan perlu adanya penambahan fasilitas dan peralatan seperti penyediaan koneksi internet dalam kantor dan penambahan alat untuk mencetak gambar dalam skala besar.

6. Perusahaan ECI dalam menghasilkan produk atau hasil kerja telah menunjukan sikap yang objektif dan professional. Perusahaan ECI mempertimbangkan berbagai aspek agar hasil yang diperoleh menjadi hasil yang terbaik dan tidak merugikan baik untuk pihak klien, perusahaan dan pihak lainnya yang terlibat dalam proyek.

7. Sistem kerja perusahaan ECI telah tergolong baik dengan pembagian kerja sesuai dengan divisi dan bidang keahlianya masing-masing stafnya. Hanya terkadang terjadi lembur (overtime) pada saat pekerjaan mendekati waktu deadline dan harus segera diselesaikan. Sehingga staf menghabiskan waktu lebih dari waktu kerja untuk menyelesaikan suatu proyek.

Pelayanan jasa dan produk hasil dari perusahaan ECI yang memuaskan bagi klien menjadikan perusahaan ECI dipercaya oleh klien dalam mengerjakan proyek taman dan lanskap. Hal inilah yang menjadikan perusahaan ECI dapat memperoleh proyek dengan empat cara yaitu:

1. Permintaan langsung dari klien yang baru ataupun yang sudah berlangganan

2. Mengajukan penawaran (tender) pada pihak-pihak tertentu 3. Kerjasama dengan konsultan lanskap yang lain

4. Kerjasama dengan lembaga

Dalam menghasilkan sebuah produk perencanaan dan perancangan lanskap, perusahaan ECI mengutamakan keinginan klien dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan sekitarnya agar tidak terjadi kerusakan lingkungan. Cara komunikasi yang baik yang digunakan oleh staf perusahaan dengan klien menjadi salah satu kunci mendapatkan kepercayaan dari klien. Selain itu juga bentuk dan cara presentasi produk yang baik kepada klien juga menjadi faktor yang dapat meyakinkan klien dan memperoleh kepercayaan dari klien.

(5)

Keikutsertaan Dalam Proyek

Proses Perancangan

Proses perancangan lanskap menurut Hakim (2000) merupakan suatu alur atau cara berfikir untuk bertindak dalam mengumpulkan, memilih, mengolah (analisis), menyusun (sintesis) serta mengambil keputusan dalam menyelesaikan suatu karya rancang lanskap yang menjadi pedoman desain. Proses perancangan mempunyai banyak ragam tergantung dari pemikiran yang bersangkutan yaitu konsultan lanskap.

Proyek yang dikerjakan di PT. Envirospace Consultants Indonesia tidak hanya proyek dalam negeri saja namun juga dari luar Indonesia. Pekerjaan proyek yang dilaksanakan mengikuti prosedur pada umumnya yang sama dengan perusahaan lainnya. Perusahaan ECI memiliki standar proses perancangan yaitu melalui tahap persiapan, inventarisasi data tapak, análisis tapak, rencana konsep (concept plan), konsep desain (concept design), preliminary concept design dan final concept design, schematic design, rencana induk (master plan), design development, construction drawing, dokumen tender kemudian tahap pelaksanaan proyek, pengawasan dan yang terakhir adalah maintenance.

Pada masa magang mahasiswa yang berlangsung selama tiga bulan, hampir semua proyek yang dikerjakan berada pada tahap awal proses perancangan. Proyek dan tahapan perancangan yang dilakukan saat kegiatan magang terdapat pada Tabel 11, berikut ini merupakan pembahasan secara umum berdasarkan tabel tersebut.

Tahap pertama yang dilakukan oleh PT. Envirospace Consultants Indonesia pada semua proyek yang ditangani melalui tahap persiapan. Tahap ini memiliki tujuan untuk mempersiapkan berbagai teknis dan juga urusan administrasi proyek.

Perolehan data pada Tabel 11 menerangkan bahwa PT. Envirospace Consultants Indonesia pada semua proyek yang ditangani melalui tahap persiapan terlebih dahulu. Pada tahap persiapan terjadi pertemuan awal dengan klien. Klien merupakan individu, perusahaan tertentu ataupun badan pemerintahan yang menginginkan pelayanan jasa dari perusahaan ECI. Untuk merancang lanskap

(6)

atau taman yang dimilikinya, klien pada tahap ini menyampaikan keinginannya, harapannya dan tujuannya akan proyek yang akan ditangani.

Tujuan untuk setiap perancangan berbeda. Terdapat beberapa tujuan atau motif yang melatarbelakangi keinginan klien akan perancangan pada setiap proyek yang dikerjakan. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Dahl dan Molnar (2003), terdapat tiga prinsip yang digunakan sebagai kerangka acuan dalam merancang, yaitu salah satunya suatu perancangan harus punya tujuan yang jelas (must have a purpose). Tujuan dari lima perancangan yang dikerjakan perusahaan ECI dapat dikelompokan menjadi:

1. Memperbaiki penataan kualitas lanskap atau taman dalam segi visual (estetika) sehingga dapat memberikan kepuasan estetik dengan keindahannya,

2. Memperbaiki dan meningkatklan kualitas lingkungan, termasuk memperbaiki iklim mikro,

3. Memberikan manfaat dalam segi kesehatan, 4. Meningkatkan keamanan dan privasi, 5. Tempat beraktivitas dan beristirahat,

6. Meningkatkan pendapatan atau penghasilan (motif ekonomi).

Tujuan perancangan untuk memperbaiki penataan kualitas lanskap atau taman dalam segi visual (estetika) dan tujuan meningkatkan pendapatan atau penghasilan (motif ekonomi) terlihat pada dua proyek yang dikerjakan yaitu proyek Nursery Blooms and Greens dan proyek Auto Park Palembang. Kedua proyek ini merupakan proyek yang kliennya merupakan suatu perusahaan, sehingga secara tidak langsung didalamnya terdapat motif ekonomi. Perbaikan penataan lanskap khususnya taman pada kedua proyek ini akan meningkatkan citra perusahaan dan meningkatkan kepuasan pengunjung akan perusahaan. Rancangan yang indah dan menarik dari taman perusahaan sama halnya dengan menampilkan citra perusahaan, sehingga semakin baik penataannya maka akan meningkatkan pula citra perusahaan.

Proyek Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang memiliki tujuan perancangan untuk memperbaiki dan meningkatklan kualitas lingkungan, termasuk memperbaiki iklim mikro juga meningkatkan kualitas visual (estetika)

(7)

taman jalan. Perbaikan kualitas lingkungan yang ingin dicapai adalah meningkatkan kualitas iklim mikro, mengurangi kebisingan, menurunkan suhu udara dan mengurangi polusi. Pemilihan tanaman sebagai elemen lunak pad ataman pada proyek ini sangat penting peranannya.

Tujuan perancangan untuk meningkatkan keamanan dan privasi, tempat beraktivitas dan beristirahat, memberikan manfaat dalam segi kesehatan dan meningkatkan kualitas visual (estetika) terdapat pada proyek Taman Rumah di Jalan Bambu Raya, Taman Yasmin, Bogor. Pada proyek taman rumah ini sangat memperhatikan keperluan dan kenyaman dari pengguna tapak. Terdapat plasa kecil dan gazebo pada taman sebagai fasilitas yang mengakomodasi kebutuhan penggunanya untuk beraktivitas dan beristirahat.

Pada proyek renovasi Taman di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor, Bogor memiliki tujuan perancangan untuk memperbaiki penataan kualitas lanskap atau taman dalam segi visual (estetika) dan meningkatklan kualitas lingkungan sekitarnya. Penataan tanaman pada proyek ini juga berfungsi untuk memperhalus kesan kaku dari bentuk dan struktur fisik bangunan kolonial Istana Bogor.

Dalam merancang suatu taman, harus memperhatikan kebutuhan atau keperluan dari manusia sebagai penggunanya. Karena suatu rancangan yang baik adalah rancangan yang dapat digunakan (fungsional) atau lebih dikenal dengan istilah design for people, yaitu rancangan yang dibuat dapat digunakan oleh manusia, sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Rancangan yang dibuat dapat berfungsi secara maksimal (Dahl dan Molnar, 2003). Pada proyek Auto Park, rancangan yang dibuat merupakan rancangan yang mempertimbangkan kebutuhan manusia. Hal ini terlihat pada adanya fasilitas pendukung taman seperti kantin mobile sebagai tempat untuk pengunjung beristirahat dan makan.

Fungsional dan keindahan harus terdapat dalam suatu rancangan taman. Kedua faktor tersebut menyatu sehingga menghasilkan rancangan yang maksimal dan dapat dinikmati oleh pengguna. Hannebaum (2002) menyatakan bahwa suatu lanskap haruslah indah dan juga dapat memberikan banyak fungsi.

Pada tahap ini merupakan awal dari kesepakan dengan klien, sehingga sangat penting sekali untuk memberikan perhatian yang lebih dalam menyimak

(8)

keinginan klien tentang proyek yang akan dikerjakan. Komunikasi dan cara presentasi sangat penting pada tahap ini, hal ini dilakukan agar tidak terjadi salah paham pada tahap selanjutnya. Komunikasi yang baik dari pihak perusahaan dalam hal ini pimpinan perusahaan dan juga staff menjadi kunci suksesnya tahap persiapan ini. Kemudian selanjutnya pihak perusahaan mempersiapkan usulan kegiatan yang lebih detail yang mencakup pelayanan, bentuk produk, dan biaya. Jika klien setuju maka kedua belah pihak menandatangani kontrak kerja. Pada tahap ini dilakukan penerimaan proyek (project acceptance).

Tahap selanjutnya adalah tahap inventarisasi data tapak yang merupakan tahap utama pada proses perancangan. Tahap inventarisasi tapak bertujuan untuk mengenal dan mengevaluasi karakteristik tapak, masalah tapak dan potensi yang ada pada tapak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan berbagai data mengenai proyek. Tahap ini dilakukan secara langsung ke lokasi proyek melihat kondisi awal tapak. Pada tahap ini staff perusahaan melakukan survey lapang secara visual dengan melakukan perekaman gambar berupa foto pada tapak. Selain mengambil gambar dengan kamera, dilakukan juga pengambilan gambar dengan sketsa langsung secara manual untuk menggambarkan kondisi tapak secara lebih detail.

Pada kelima proyek yang ditangani hampir semua melalui tahap ini, namun hanya proyek Auto Park, Palembang yang tidak melalui tahap ini karena pada tahap persiapan data awal sudah tersedia dari klien.

Pada proyek Nursery Blooms and Green, Singapura, Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang, Taman Rumah di Jalan Bambu Raya, Taman Yasmin, Bogor, dan Renovasi Taman Di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor data untuk keperluan proyek diperoleh melalui data primer dan sekunder. Data yang dikumpulkan oleh perusahaan merupakan data primer yang diambil secara langsung dari tapak. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah melalui site survey ke lokasi proyek secara langsung dan wawancara dengan pihak klien dan pihak lainnya yang berhubungan dengan proyek. Data primer ini merupakan semua data eksisting yang ada pada tapak seperti letak dan luas, aksesibilitas, tata guna lahan, vegetasi, topografi dan hidrologi serta merekamnya dalam gambar berupa foto.

(9)

Data iklim pada dasarnya merupakan data sekunder yang penting, karena berhubungan dengan kenyamanan suatu tapak. Sehingga sebagai masukan data sekunder yang berhubungan dengan tapak dan lingkungannya harus dikumpulkan juga sebagai bahan untuk proses analisis. Peta awal (base plan) terkadang sudah tersedia dari klien, baik berupa soft file atau hard copy print. Jika tidak ada base plan maka perusahaan mengambil data awal berupa peta dasar dari google map dari internet untuk mengetahui lokasi proyek yang dikerjakan. Baik data primer ataupun data sekunder yang berhubungan dengan proyek sangat dibutuhkan untuk keperluan tahap perancangan selanjutnya (tahap analisis), sehingga semakin lengkap perolehan data maka akan semakin baik hasil yang didapat dari proses perancangan. Kelengkapan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan sangat membantu dalam dahap inventarisasi tapak.

Tahap analisis tapak dilakukan setelah tahap inventarisasi diselesaikan. Proses analisis bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap data yang diperoleh pada tahap inventarisasi pada tapak (proyek). Analisis tapak yang dilakukan perusahaan sangat mementingkan pada fungsi dan estetik yang akan dicapai serta mempertimbangkan pula keinginan dari klien dan keberlanjutan tapak agar tidak terjadi kerusakan lingkungan.

Berdasarkan data dari Tabel 11, semua proyek yang dikerjakan yaitu proyek Nursery Blooms and Green, Singapura, Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang, Taman Rumah di Jalan Bambu Raya, Taman Yasmin, Bogor, dan Renovasi Taman Di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor semuanya melalui tahap analisis tapak.

Analisis dilakukan pada semua aspek yang ada pada tapak seperti letak dan luas, iklim, aksesibilitas, tata guna lahan, vegetasi, topografi dan hidrologi. Namun pada pelaksanaannya biasanya pihak perusahaan melakukan analisis pada aspek yang sangat berpengaruh pada perancangan tapak saja. Tahap analisis merupakan tahap yang penting pada suatu proses perancangan. Tahapan ini sangat dipengaruhi oleh waktu dan dana yang tersedia, dengan waktu yang cukup maka hasil analisis yang dilakukan akan lebih spesifik. Pada semua proyek yang dikerjakan, tahapan analisis yang dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama

(10)

(singkat), karena staff perusahaan khususnya pimpinan perusahaan telah berpengalaman dalam banyak proyek lainnya yang sudah ditangani.

Tahap perancangan diawali dengan pembuatan konsep desain (concept design). Tahap konsep desain bertujuan untuk membuat arahan mengenai rancangan yang akan dibuat selanjutnya pada proyek. Konsep desain merupakan tahap yang penting pada proses perancangan, karena merupakan dasar untuk merancang. Reid (1993) mengemukakan bahwa konsep merupakan ide untuk mewujudkan tapak spesifik sehingga dapat memiliki identitas fungsi dan keindahan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merancang antara lain adalah: konsep, prinsif desain, elemen desain dan tahapan-tahapan dalam merancang menjadi satu kesatuan dalam proses perancangan. Suatu konsep dalam merancang suatu karya lanskap dapat mendorong manusia untuk merencanakan, mengintegrasikan, mengkoordinasikan bentuk buatan manusia dan bentukan alam. Berdasarkan Tabel 11 pada semua proyek yang dikerjakan, semuanya melalui tahapan ini. Pada perusahaan untuk pembuatan konsep awal ini dilakukan dengan diskusi dengan divisi perencanaan dan perancangan dengan mempertimbangkan juga keinginan dari klien.

Konsep desain yang digunakan untuk suatu proyek merupakan konsep desain yang dihasilkan dari hasil diskusi dan kesepakatan antara klien dengan perusahaan sebagai desainer. Diskusi yang dilakukan antara klien dan perusahaan dilakukan untuk mendapatkan konsep terbaik untuk menghasilkan produk perancangan yang baik, yaitu fungsional, estetik dan tidak merusak lingkungan. Klien sebagai owner proyek menyampaikan tujuan dan keinginannya akan proyek, kemudian perusahaan ECI sebagai desainer bertugas untuk mewujudkannya dalam bentuk rancangan tapak. Tahap konsep awal ini biasanya mengalami beberapa kali revisi dari dari pihak klien. Sebagai contoh, pada proyek Nursery Blooms and Greens konsep yang diinginkan oleh klien adalah untuk meningkatkan kualitas visual tapak dan meningkatkan keuntungan penjualan perusahaannya. Maka perusahaan ECI sebagai desainer merancang area-area utama pada kebun pembibitan ini dengan menggunakan penataan yang menarik dengan display taman yang memadukan berbagai jenis tanaman dan elemen taman dengan tema yang khusus.

(11)

Tahap berikutnya adalah tahap preliminary concept design dan final concept design. Pada tahap ini bertujuan untuk menghasilkan gambar-gambar ilustrasi yang menggambarkan konsep yang digunakan yang akan dipresentasikan dan diajukan pada klien dan pihak lain untuk mendapatkan revisi. Setelah itu, berdasarkan hasil revisi dari klien dan pihak lainnya yang terkait dengan proyek maka dihasilkan konsep desain akhir.

Konsep awal desain (preliminary concept design) yang dikerjakan perusahaan semuanya didukung dan diperkuat oleh penambahan image yang didapat dari berbagai sumber. Image ini digunakan untuk memberikan gambaran lebih nyata kepada pihak klien mengenai konsep yang diajukan. Bahan image yang digunakan berasal dari buku-buku yang dimiliki perusahaan dan perbendaharaan library yang dimiliki perusahaan dari dokumentasi di berbagai lokasi yang pernah dikunjungi. Semua image yang dibuat mencakup semua elemen lanskap (hard material dan soft material) juga image yang menggambarkan situasi suatu lokasi dan/atau situasi akhir yang diinginakan. Tahapan ini biasanya melalui beberapa kali proses revisi. Setelah itu, berdasarkan hasil revisi dari klien dan pihak lainnya yang terkait dengan proyek maka dihasilkan konsep desain akhir.

Dari lima proyek yang dikerjakan (Tabel 11), semua proyek yang dikerjakan melalui tahapan preliminary concept design ini. Produk yang dihasilkan pada tahap ini kemudian disampaikan (dipresentasikan) kepada klien.

Tahap desain skematik memiliki tujuan untuk menggambarkan penggunaan ruang dan pola hubungannya secara skematik. Pada Tabel 11 terlihat bahwa hanya proyek Taman Rumah Bambu Raya Taman Yasmin, Bogor yang melalui tahap ini.Pada skala kecil seperti perumahan atau vest-pocket park, rencana induk dan rencana skematik dianggap sama. Namun, pada skala yang besar dengan tataguna lahan yang banyak, desain skematik dipelajari lagi lebih dalam dengan detail yang dalam pula.

Rencana induk (Master Plan) merupakan gambar tangan yang memiliki ketepatan bagian-bagian tertentu seperti garis properti, garis bangunan, dan batas dari struktur elemen keras (dinding, lantai, jalan, dek, dll.). Pada Tabel 11 terlihat bahwa proyek Auto Park, Palembang dan Renovasi Taman Di Sekitar Bangunan

(12)

Utama Istana Bogor melalui tahapan ini. Tahap pembuatan master plan bertujuan untuk membuat gambar yang memuat rencana garis besar suatu proyek.

Tahap design development merupakan pengembangan dari konsep desain. Tahap ini bertujuan untuk membuat perancangan gambar-gambar detail penampilan yang menggambarkan kesatuan dari material. Pada tahap pengembangan desain ini dibuat juga beberapa gambar alternatif yang sesuai dengan konsep awal. Sama halnya dengan proses konsep desain, gambar atau produk yang dihasilkan pada tahap ini juga akan mengalami beberapa kali proses revisi dari klien dan pihak lainnya yang berkaitan dengan proyek. Pengembangan desain dilakukan pada elemen lunak dan elemen keras lanskap.

Gambar konstruksi (construction drawing) merupakan dihasilkan gambar-gambar detail yang lengkap dengan spesifikasi material dan dimensi yang digunakan. Gambar yang dihasilkan haruslah lengkap dan biasanya dibuat di CAD, untuk persiapan proses tender jika proyek ini melalui tender. Pada tahap ini gambar- gambar konstruksi dipersiapkan sebagai komunikasi bagaimana membangun semua elemen dalam proyek agar kontraktor lebih mudah dalam proses pelaksanaan. Gambar konstruksi yang dimaksud terdiri dari rencana pelaksanaan (layout plan), rencana bertahap (grading plan), rencana penanaman (planting plan), rencana penataan pohon-pohon, perdu, semak, tanaman hias, dan tanaman rumput termasuk didalamnya komposisi dari berbagai jenis tanaman sesuai dengan ketentuan standar perancangan dan gambar detil konstruksi.

Pada perusahaan, gambar biasanya dibuat untuk persiapan proses tender jika proyek ini melalui tender. Construction drawings dilakukan pada proyek Jalan Renovasi Taman Di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor (Tabel 11). Planting plan yang dibuat meliputi pembuatan rencana detail tanaman yang disertai dengan spesifikasi tanaman, kuantitas tanaman, dan persyaratan lainnya.

Tahap perancangan pada perusahaan ECI jika tidak dilanjutkan sampai tahap pelaksanaan biasanya diakhiri sampai dengan tahap tender document. Seletah semua tahap dalam proses perancangan selesai jika dalam kontrak klien menginginkan sampai tahap pelaksanaan, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan proyek (implementation).

(13)

Berdasarkan Tabel 11, proyek renovasi taman di sekitar bangunan utama Istana Bogor merupakan satu-satunya proyek pada saat kegiatan magang yang dilaksanakan sampai pada tahap pelaksanaan.

Pelaksanaan proyek taman di sekitar bangunan utama Istana Bogor mencakup penanaman softscape pada tapak dan pemasangan lampu taman sesuai dengan hasil perancangan yang ada di gambar hasil tahap gambar kerja (working drawing). Setelah melalui tahap tender untuk memilih kontraktor, maka kontrak ditandatangani, kemudian kontraktor melakukan proses pelaksanaan proyek. Arsitek lanskap dari perusahaan melakukan pengawasan pada tahap pembangunan untuk memberikan saran apabila diperlukan. Bersamaan dengan tahap pelaksanaan dilakukan juga pengawasan terhadap jalannya pembangunan proyek.

Tahap terakhir adalah tahap pemeliharaan (maintenance), bertujuan untuk melakukan perawatan terhadap tapak yang telah dibangun baik hardscape maupun softscapenya. Suatu produk desain harus dipelihara dengan sepenuhnya agar kondisinya tetap terjaga dengan baik. Proyek renovasi taman di sekitar bangunan utama Istana Bogor merupakan proyek pada Tabel 11 yang pelaksanaannya sampai pada tahap pemeliharaan.

Tahap ini dilakukan dengan waktu yang sesuai dengan kontrak yang dibuat antara perusahaan dengan klien sebagai tanggung jawab dari perusahaan jika terjadi masalah atau kerusakan setelah pembangunan. Waktu garansi yang diberikan oleh perusahaan untuk tahapan ini biasanya selama tiga bulan.

Site visit dilakukan pada proyek taman rumah di Jalan Bambu Raya Taman Yasmin, Bogor untuk melihat kondisi tapak secara langsung (Tabel 11). Pada saat survei dilakukan diskusi dengan pemilik rumah.

Dari seluruh proyek yang dilaksanakan, pada proses perancangan tidak ada proyek yang melakukan tahapan proses perancangan secara lengkap. Kelima proyek yang dikerjakan semuanya berada pada tahap awal perancangan, sehingga proses perancangan yang dilakukan hampir sama, hanya terdapat sedikit perberbedaan karena pada setiap proyek tidak akan sama kondisinya. Pada proyek yang ditangani perusahaan ECI, ada tahapan yang dilewati karena berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi tahapan proses perancangan,

(14)

diantaranya batas waktu, dana, sumberdaya pekerja, keinginan klien dan data yang tersedia. Dengan kondisi proyek yang masih berada pada tahap awal perancangan, maka belum ada keterlibatan dengan pihak ahli di bidang lain yang terlibat.

Klasifikasi Taman

Klasifikasi taman pada proyek yang dilaksanakan di PT. Envirospace Consultants Indonesia dibagi berdasarkan peruntukannya dan kepemilikannya (Tabel 12). Klasifikasi taman berdasarkan peruntukannya dibagi menjadi taman kantor, taman jalan dan taman rumah. Taman kantor (Office Park) merupakan taman yang dimiliki oleh sebuah kantor yang perawatannya ditanggung oleh kantor. Penggunaan taman ini bisa digunakan oleh pegawai kantor maupun oleh orang luar kantor (publik). Taman jalan merupakan taman yang berada di sekitar jalan, dapat berupa koridor hijau yang membentang sepanjang jalan, pocket park pada sudut-sudut jalan, taman di traffic island, dan sebagaimya. Berfungsi untuk memperindah jalan dan memperbaiki kualitas iklim disekitar jalan. Taman rumah yaitu susunan tanaman yang berbunga atau tidak, tersusun sendiri atau berkelompok disertai penunjang elemen lain ataupun tidak, yang berada atau ditempatkan dirumah. Keberadaannya bisa di dalam atau diluar rumah, dihalaman depan atau dibelakang rumah yang tertanam maupun tenggantung. Fungtsi taman rumah diantaranya adalah dapat menyerap polutan untuk mengurangi tingkat polusi di sekitar rumah, menjadi vitamin bagi mata dan penglihatan karena banyaknya tanaman hijau, memberikan kesan asri yang semarak bagi rumah.

Data pada Tabel 12 menerangkan bahwa Nursery Blooms and Green, Singapura, Auto Park, Palembang dan taman di sekitar bangunan utama Istana Bogor termasuk pada taman kantor. Taman Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang termasuk klasifikasi taman jalan dan selanjutnya taman rumah di Jalan Bambu Raya Taman Yasmin, Bogor termasuk taman rumah.

Klasifikasi taman berdasarkan kepemilikannya dibagi menjadi taman privat dan taman publik. Taman privat adalah taman yang dibuat khusus sesuai dengan keinginan, umur dan kondisi pemiliknya, biasanya dimiliki oleh individu tertentu atau perusahaan dan dipergunakan pemiliknya dengan tujuan tertentu. Taman publik (the shared garden) adalah taman yang harus digunakan secara

(15)

bersama oleh banyak orang pada sebuah perumahan disekitar tempat tinggal. Biasanya memiliki kesulitan dan masalah dalam membuat perancangannya. Taman publik yang berhasil adalah taman yang mampu menyediakan masyarakat kota ruang-ruang taman yang dapat dinikmati (Crowe, 1981).

Pada Tabel 12 disajikan hasil klasifikasi taman privat dan taman publik. Taman privat berjumlah empat taman, yaitu Nursery Blooms and Green, Singapura, Auto Park, Palembang, taman rumah di Jalan Bambu Raya Taman Yasmin, Bogor dan taman Di Sekitar Bangunan Utama Istana Bogor. Yang termasuk klasifikasi taman publik adalah Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang.

Taman-taman ini dikategorikan berdasarkan kepemilikannya dan pengguna dari tamannya. Rancangan taman pada taman privat lebih mengakomodasi keinginan pemiliknya sedangkan taman publik dirancang untuk lebih mengakomodasi kebutuhan orang dalam jumlah banyak, bukan individu saja. Luasan taman publik dan taman privat tidak bisa dibandingkan satu sama lain karena keduanya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dana yang tersedia dari pemilik (individu, perusahaan atau pemerintah) dan tujuannya.

Teknik Presentasi Produk

Teknik presentasi produk yang dihasilkan pada tiap proyek yang dikerjakan berbeda satu dengan yang lainnya. Pada proyek Nursery Blooms and Green Singapura, produk perancangan yang dihasilkan berupa: konsep desain tertulis, feature image hard material and soft material, baseline concept

development, conceptual landscape plan, dan gambar artist impression. Gambar

baseline concept development dihasilkan pada kegiatan studio dengan menggunakan operasi komputer dengan program Sketchup 6. Conceptual landscape plan dibuat dengan menggunakan sistem manual (freehand) dengan pewarnaan menggunakan marker. gambar artist impression dihasilkan dengan menggunakan program Sketchup 6 dan Adobe Photoshop CS3. Semua software ini dipakai untuk mempermudah dalam penyajian presentasi kepada klien. Presentasi yang dilakukan perusahaan ECI dalam menampilkan gambar produknya yaitu dengan presentasi dua dimensi dengan menggunakan Microsoft

(16)

Office PowerPoint. Semua produk perancangan yang dihasilkan dimasukan dalam program ini.

Proyek Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang menghasilkan produk perancangan berupa: conceptual landscape plan, feature image soft material, image artist impression pada lima zona A, B, C, D, dan E. Gambar conceptual landscape plan dihasilkan dengan menggunakan program AutoCAD 2006 dan Adobe Photoshop CS3. Feature image soft material dibuat dari kumpulan image yang diperoleh dari library perusahaan ECI, buku-buku yang dimiliki perusahaan dan dari hasil pencarian di internet. Image artist impression pada lima zona dihasilkan dengan program Adobe Photoshop CS3. Sama halnya dengan proyek sebelumnya, dalam menyampaikan seluruh produk perancangan ini perusahaan ECI menyampaikan presentasinya dalam bentuk presentasi dua dimensi dengan menggunakan Microsoft Office PowerPoint. Presentasi dilakukan langsung dihadapan klien untuk meyakinkan konsep yang telah dibuat.

Pada proyek Auto Park, produk perancangan yang dihasilkan berupa: feature image of hardscape, feature image of softscape, landscape master plan dan artist impression pada tiga area utama Auto Park. Gambar feature image of hardscape dan feature image of softscape dibuat dari kumpulan image yang diperoleh dari library perusahaan ECI, buku-buku yang dimiliki perusahaan dan dari hasil pencarian di internet. Gambar landscape master plan dibuat dengan menggunakan sistem manual (freehand) dengan pewarnaan menggunakan marker. Kemudian gambar artist impression pada tiga area utama Auto Park dihasilkan dengan menggunakan program Adobe Photoshop CS3. Seluruh produk perancangan ini disampaikan perusahaan ECI melalui presentasinya dalam bentuk presentasi dua dimensi dengan menggunakan Microsoft Office PowerPoint.

Proyek Taman Rumah di Jalan Bambu Raya Taman Yasmin, Bogor produk perancangan yang dihasilkan berupa images design inspirations, image of soft-landscape element, schematic design dan desain gerbang pagar rumah. Images design inspirations dan image of soft-landscape element dihasilkan dan dibuat dari kumpulan image yang diperoleh dari library perusahaan ECI, buku-buku yang dimiliki perusahaan dan dari hasil pencarian di internet. Gambar schematic design dibuat dengan menggunakan sistem manual (freehand) dengan

(17)

pewarnaan menggunakan marker. Presentasi disampaikan kepada klien secara verbal dengan menggunakan bantuan Microsoft Office PowerPoint.

Pada proyek taman di sekitar bangunan utama Istana Bogor produk perancangan yang dihasilkan berupa: master plan, overall planting detail dan artist impression. Gambar master plan dan artist impression dibuat dengan menggunakan sistem manual (freehand) dengan pewarnaan menggunakan marker. Overall planting detail dibuat dengan menggunakan program AutoCAD 2006 dan Adobe Photoshop CS3. Seluruh produk perancangan ini disampaikan perusahaan ECI melalui presentasinya dalam bentuk presentasi dua dimensi dengan menggunakan Microsoft Office PowerPoint. Presentasi yang dilakukan langsung dihadapan klien dengan penyampaian secara verbal.

Teknik presentasi produk yang disampaikan kepada klien tergantung pada kepentingan desain taman. Sistem manual dan operasi komputer yang dilakukan, keduanya sama pentingnya dalam menghasilkan produk perancangan di studio. Pada saat kegiatan magang berlangsung, teknik presentasi yang digunakan pada kelima proyek dengan menggunakan bantuan Microsoft Office PowerPoint. Presentasi dengan menggunakan panel dan poster tidak dilakukan.

Posisi Mahasiswa Magang

Pada saat kegiatan magang dilaksanakan, mahasiswa berpartisipasi aktif dalam divisi perencanaan dan perancangan lanskap. Pada lima proyek yang dikerjakan mahasiswa berpartisipasi aktif dalam mengembangkan konsep desain yang ada untuk setiap proyek. Pada divisi ini mahasiswa membantu dalam menghasilkan gambar-gambar produk untuk presentasi kepada klien dengan tujuan agar klien dapat memahami konsep yang dibuat.

Perusahaan ECI memiliki dua cara dalam menghasilkan produk perancangan yaitu dengan menggunakan teknik manual dan operasi komputer. Pada saat kegiatan magang dilaksanakan, mahasiswa hanya berkesempatan dalam meningkatkan kemampuan komputer untuk menghasilkan produk perancangan. Mahasiswa lebih banyak membuat gambar artist impression untuk setiap proyek. Gambar ini dibuat untuk mendukung konsep proyek. Saat menghasilkan produk perancangan mahasiswa magang menggunakan Adobe Photoshop dan AutoCAD

(18)

2006 sebagai software yang membantu. Teknik manual (freehand) ditangani oleh staf lain pada divisi perencanaan dan perancangan lanskap.

Berikut ini adalah proses perancangan yang diikuti oleh mahasiswa selama kegiatan magang di PT. Envirospace Consultants Indonesia, yaitu:

1. Perancangan Lanskap di Nursery Blooms and Greens, Singapura

Pada saat kegiatan magang dilakukan, proyek ini masih berada pada tahap awal yaitu preliminary concept design. Kegiatan yang dilakukan adalah membantu dalam pembuatan gambar persfektif dan image artist impression pada tiga spot utama pada tapak dengan menggunakan software sketchup 6 dan adobe photoshop CS3. Gambar yang dibuat dasarnya adalah dari landscape concept plan yang sudah dibuat dan arahan dari pimpinan perusahaan.

2. Perancangan Lanskap di Jalan Tol Bintaro Serpong Damai (BSD), Tangerang Pada saat kegiatan magang dilakukan, proyek ini berada pada tahap preliminary concept design. Pembuatan desain untuk proyek ini kebanyakan dilakukan oleh komputer, yaitu menggunakan software adobe photoshop CS3 untuk pembuatan image berupa artist impression dan pembuatan zonasi kawasan sepanjang jalan tol dengan menggunakan software Auto CAD 2006 untuk digitasinya dan dilanjutkan proses finishing menggunakan adobe photoshop CS3. 3. Perancangan Lanskap di Auto Park, Palembang

Pada proyek ini, proses perancangan yang dilaksanakan adalah tahap

preliminary concept design. Melakukan revisi terhadap beberapa spot di lokasi

proyek dan membuat artist impression untuk mendukung konsep yang akan ditonjolkan. Pembuatan gambar-gambar dibuat dengan menggunakan software adobe photoshop CS3 dan sketchup 6.

4. Perancangan Taman Rumah di Jalan Bambu Raya Taman Yasmin, Bogor Pada saat kegiatan magang dilakukan, proyek ini berada pada tahap preliminary concept design dan schematic design akan menuju design development. Keikutsertaan pada proses perancangan adalah dalam pembuatan images design inspirasion.

(19)

Proyek ini berada pada tahap perancangan (design) dan menuju tahap pelaksanaan (implementation). Keikutsertaan pada proses perancangan adalah dalam pembuatan gambar detail planting plan untuk tahap construction drawing.

Proyek yang ditangani perusahaan ECI pada saat kegiatan magang dilakukan cukup banyak. Sehingga saat pekerjaan harus selesai dalam waktu yang cepat mengikuti keinginan klien, maka terjadi overtime hal ini terjadi karena keterbatasan jumlah staf.

Pada saat kegiatan magang dilaksanakan terjadi pertukaran ilmu pengetahuan antara mahasiswa dengan perusahaan. Tidak hanya mahasiswa yang mendapatkan penambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman mengenai proses perancangan dari perusahaan magang, namun perusahaan juga mendapatkan tambahan ilmu dan informasi dari mahasiswa magang berdasarkan ilmu yang diperoleh mahasiswa saat perkuliahan. Pertukaran ilmu pengetahuan terjadi pada saat pemilihan jenis tanaman yang digunakan untuk perancangan. Tanaman yang dipilih adalah tanaman yang memiliki banyak fungsi dan mudah perawatan dan pemeliharaannya hal ini dilakukan agar fungsi yang dicapai maksimal dengan biaya pemeliharaan yang minimum. Beberapa fungsi dari tanaman yang dipilih adalah tanaman yang dapat menyerap polutan, tidak banyak menggugurkan daun, pertumbuhannya lambat, penyerapan airnya sedikit dan tentunya memiliki keindahan dalam bentuk, warna, dan aroma baik dari daun, bunga, batang ataupun tajuknya.

Dengan melakukan kegiatan magang mahasiswa mendapatkan banyak manfaat seperti peningkatan keterampilan dalam melakukan proses perancangan taman dan perolehan softskill. Softskill yang didapat dari kegiatan magang berupa pengetahuan dalam cara berkomunikasi, menyampaikan presentasi kepada klien dan kemampuan bekerja dalam sebuah tim.

Terdapat masalah yang terjadi pada saat kegiatan magang berlangsung, yaitu terjadinya lembur (overtime) untuk pengerjaan beberapa proyek karena kurangnya sumberdaya yang ada. Selain itu tidak adanya koneksi internet di kantor mengakibatkan sedikit terhambatnya proses pengumpulan data untuk mendukung rancangan proyek.

Referensi

Dokumen terkait

Pada perancangan kali ini terdapat sebuah masalah yaitu apa konsep yang akan diterapkan pada perancangan desain cover ini dan juga bagaimana proses mengerjakan

Perhitungan penyimpangan bobot badan dugaan berdasarkan rumus Schoorl terhadap bobot badan sebenarnya yang dilakukan pada kuda lokal Sumba dengan jumlah sampel sebanyak 33 ekor

Vegetasi adalah suatu kelompok atau kumpulan komunitas tumbuhan yang terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat dan saling berinteraksi (Ardhana,

Penelitian ini sangat menekankan pada tujuan sistem pelayanan rekam medis yaitu menyediakan informasi guna memudahkan pengelolaan dalam pelayanan kepada pasien dan

Rib-rib beton, di samping berfungsi sebagai pengaku pelat dan sebagai sloof, juga berfungsi sebagai dinding penyekat dari sistem perbaikan tanah, sehingga perbaikan tanah

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang perawatan terapi intravena terhadap kejadian phlebitis di bangsal

Jadi kelompok eksperimen adalah kelas yang menggunakan strategi belajar Tuntas (mastery learning) sedangkan kelompok kontrol adalah kelas yang menggunakan

Laporan magang ini berisikan penjelasan dan pembahasan tentang proses kerja magang dan proses perancangan visual sebuah produk yang akan dijual serta media pendukungnya selama