• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

1.1 Data Perusahaan

Yamaha Corporation adalah nama perusahaan saat ini sejak tanggal 01 Oktober 1987 yang merupakan perubahan dari nama sebelumnya yaitu Nippon Gakkiseizo Corporation (Showa 62).

Perubahan nama ini bertepatan dengan tahun ke 100 sejak Yamaha mulai beroperasi.

Yamaha Torakusu (lahir 20 April 1851 - Kaei4) dilahirkan sebagai anak laki-laki ketiga dari Yamaha Konosuke yang merupakan Samurai pemerintahan Tokugawa di wilayah Kishu (saat ini wilayah prefektur Wakayama) dan menjabat di bagian Astronomi. Dia yang tumbuh besar sambil melihat pekerjaan ayahnya, mengotak-atik mesin, perkakas dsb. Sehingga mempunyai ketertarikan terhadap mesin, perkakas dsb. Ia pun memiliki tangan yang terampil. Maka dari itu, ia pergi ke Nagasaki untuk mempelajari pembuatan jam. Pada waktu berada di Nagasaki, ia menguasai juga peralatan medika. Sejak tahun 1884 (Meiji 17), ia mengunjungi rumah sakit di Hamamatsu untuk memperbaiki peralatan medika.

Dari keberhasilannya memperbaiki kerusakan alat musik organ yang ada di SD Jinjo Hamamatsu (sekarang SD…), maka dia bertekad untuk membuat alat musik organ. Pada tahun 1888 (Meiji 21) mendirikan pabrik Yamaha Fukin & Co. Ltd. Pada tanggal 12 Oktober 1897 berdirilah Nippon Gakkiseizo Corporation dengan modal dasar 100.000,- yen. Ia menjabat sebagai presiden direktur pertama. Merek YAMAHA berasal dari nama pendiri perusahaan ini.

(2)

1.1.1 Filosofi Perusahaan

Filosofi perusahaan dibuat agar dapat mendorong pekerjaan yang ada di YMMA

a. Filosofi

Mengutamakan Mutu

Adalah sudah hal yang tentu kita tidak membuat barang NG atas dasar kesadaran bahwa kita membuat produk yang menyokong pondasi kebudayaan musik, selain itu kita tidak mengirim barang yang diputuskan tidak memuaskan konsumen meskipun barang itu berada dalam standar

b. Slogan Prusahaan

“ MENJADI PERUSAHAAN ALAT MUSIK ELEKTRONIK DAN PRO-AUDIO YANG MEMPUNYAI DAYA SAING NOMER SATU DI DUNIA “

c. Kebijakan Prusahaan

1. Membuat barang yang dapat dipakai dengan aman & nyaman oleh pelanggan.

2. Tidak mengirim barang NG walau satu pcs. 3. Tidak adanya pencemaran lingkungan

d. Target Perusahaan

1. Konpensasi “ NG “  0

2. Visual “ NG “  0

3. Proses “ NG “  dikurangi

setengah

4. Pengaduan lingkungan dan RoHS  0

5. Pengaduan “ Peraturan perundangan & legalitas “  0

(3)

1. Pelatihan karyawan

a. Pelaksanaan pelatihan sesuai rencana

b. Melakukan pelatiahan OJT melalui pekerjaan sehari-hari 2. Menjaga lingkungan yang bersih dan sehat

3. Melaksanakan dan mengevaluasi terkait peraturan perundangan dan legalitas.

4.1.2 Lokasi Perusahaan

PT. Yamaha Musik Manufacturing Asia dengan alamat Kawasan Industri MM 2100 Blok EE-3 Cikarang Barat,Bekasi, Jawa Barat. Dilokasi tersebut terdapat kantordan proses produksi pembuatan alat music.

Gambar 4.1 : PT .Yamaha Musik Manufacturing Asia

Gambar 4.2 : Peta Penyebaran Lokasi PT.YMMA di Dunia

4.1.3 Ruang Lingkup Bidang Usaha

Amerika Jumlah Basis Jumlah Kary aw an

Produksi 0 0

Penjualan 9 799

Total 9 799

Eropa Jumlah Basis Jumlah Kary aw an

Produksi 1 104

Penjualan 12 895

Total 13 999

Eropa Jumlah Basis Jumlah Kary aw an

Produksi 1 104

Penjualan 12 895

Total 13 999

Eropa Jumlah Basis Jumlah Kary aw an Produksi 1 104 Penjualan 12 895 Total 13 999

Jepang Jumlah Basis Jumlah Kary aw an Produksi 1 5,644 Penjualan 46 5,462 Total 47 11,106

Indonesia Jumlah Basis

Jumlah Kary awan

Produksi 4 6,090

Penjualan 1 74

(4)

PT. Yamaha Musik Manufacturing Asia adalah perusahaan Pro-Audio dengan daya saing nomer satu di dunia yang menjual alat musiknya pada dealer resmi yang telah di tunjuk untuk dapat menjual product tersebut di seluruh dunia.

4.1.3.1 Hasil Produksi

PT. Yamaha Musik Manufacturing Asia, sampai saat ini telah memproduksi produk yang berpedoman pada standar internasional sesuai yang disyaratkan oleh pelanggan

yaitu ISO 9000:2001, ISO 14001:2004 Certification.

Produk – produk yang dihasilakan oleh PT.Yamaha Musik

Manufacturing Asia adalah sebagai berikut :

 Digital Musik Instrument  Pro Audio

 String Instrument  Brass/woodwinds  Drumms

 Guitars & Basses  Mixer  Power Apm  Interfaces  Speakers  Processors  Etc

4.1.4 Susunan Area Produksi

Susunan area produksi di maksudkan adalah penempatan mesin serta peralatan juga material apa saja yang ada yg di tempatkan secara rapi agar tercipta keteraturan 5S nya.

(5)

Gambar 4.3 : Susunan Proses Mesin dan Produksi

4.1.5 PT. Yamaha Musik MFG.

PT. Yamaha Music MFG, merupakan perusahaan yang memproduksi alat music dengan merk dagang yang sudah terkenal di belahan dunia. PT.Yamaha Music MFG memiliki area STM,ELECTRICAL PART 1 dan 2, Wood Working, Molding,dan Final Assy dimana di jabarkan di bawah ini :

Gambar 4.4 : Diagram alir proses produksi

(6)

Agar perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan lancar danbekerja dengan sistem organisasi yang dapat membantu management dalam mengontrol perusahaan, maka perlu dibuat struktur organisasi yang baik untuk menghadapi peluang dan tantangan dimasa yang akan datang.

Gambar 4.5 : Struktur organisasi PT. Yamaha Music Manufacturing Asia

4.1.6.1 Pembagian Tugas dan Wewenang

Adapun susunan hierarki jabatan PT. Yamaha Music Manufacturing Asia dan uraian tugas serta tanggung jawab fungsional sebagai berikut :

1. President Direktur Tugas dan wewenang :

Sebagai kepal PT.Yamaha Musik Manufacturing Asia  Membuat visi, misi, objective peusahaan

(7)

2. General Manajer Tugas dan wewenang :

 Membantu President directur dalam mencapai visi, misi, objective perusahaan.

 Membantu President directur dalam Membuat kebijakan-kebijakan dan pengambil keputusan diperusahaan.

3. Manajer

Tugas dan wewenang :

 Mengatur agar rencana yang sudah ditetapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana.

4. Assistant Manajer Tugas dan wewenang :

 Membantu manajer dalam mengelola perusahaan.

5. Supervisor

Tugas dan wewenang :

 Mengawasi proses , permesinan, dan pekerja di departement masing – masing.

6. Leader

Tugas dan wewenang :

 Mengawasi proses produksi dan mengontrol hasil out put proses produksi sesuai dengan schedule yang telah direncanakan.

7. Operator

Tugas dan wewenang :

 Menjalankan dan mengoperasikan mesin – mesin yang digunakan dalam proses produksi.

(8)

4.2 Bahan Produksi (Plastik Molding)

Plastik merupakan salah satu bahan yang paling umum kita lihat dan gunakan. Bahan plastik secara bertahap mulai menggantikan gelas, kayu, dan logam. Hal ini disebabkan bahan plastik mempunyai beberapa keunggulan yaitu: ringan, kuat, dan mudah dibentuk, anti karat dan tahan terhadap bahan kimia, mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi, dapat dibuat bewarna maupun transparan, dan biaya proses lebih murah. Namun begitu daya guna plastik juga terbatas karena kekuatan yang rendah, tidak tahan panas mudah rusak pada suhu yang rendah. Keanekaragaman plastik memiliki banyak pilihan dalam penggunaannya dan cara pembuatan.

Plastik merupakan polimer yang mempunyai sifat unik dan luar biasa. Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang di sebut monomer

4.2.1 Keistimewaan Produk Plastik Molding

Produk molding memiliki beberapa keistimewaan dari produk lain. Keuntungan dan kelemahan dapat di lihat sebagai berikut :

Keuntungan dari produk plastik molding : 1. Ringan dan kuat

2. Tahan dengan berbagai macam bahan kimia 3. Mudah dibuat dalam bentuk yang rumit 4. Dapat di hasilkan dengan jumlah yang banyak

Kelemahan atau kerugian plastik molding : 1. Daya tahan panas rendah

2. Permukaan lunak

3. Lemah terhadap kekuatan mekanik 4. Lemah terhadap kekuatan solvent

(9)

4.2.2 Jenis – Jenis NG Molding

Akhir-akhir ini pengembangan material plastic menjadi perhatian, tiap tahun penggunaan material ini terus bertambah. Semakin banyak jenis resin, semakin banyak pula jenis masalah yang timbul pada molding sehingga pekerja dilapangan harus jelas mengetahui jenis NG molding.

Kualitas produk molding sangat ditentukan oleh performance mesin mesin molding, desain mold, kondisi finish good dsb. Pengaruhnya lebih besar dari pada setting kondisi molding dan sifat resin.

Oleh karena itu, dengan meningkatnya pengalaman dan pengetahuan tentang masing-masing resin, mold dan mesin injeksi maka bisa ditentukan batasan yang luas yang sesuai untuk molding. NG molding terdiri dari NG appearance, NG dimensi, NG sifat bahan dsb. Berikut ini akan dijelaskan tentang penyebab NG appearance.

Jenis-jenis NG molding a) Short shot.

Gambar 4.6 : Short shot

Gambaran proses terjadinya short shot adalah jika resin belum sempurna masuk ke mold lalu menjadi dingin dan memadat.

Penyebabnya adalah :

- Aliran resin kurang ( suhu, silinder, nozzle dan mold rendah, kecepatan pengisian dan tekanan rendah ).

- Jumlah pengisian resin kurang ( kapasitas mesin molding kurang, beratnya kurang ).

(10)

- Hambatan aliran resinnya besar ( nozzle, gate, runnernya terlalu, keseimbangan gatenya buruk, jarak alirannya panjang, ada bagian ketebalan pada produk, limbah gasnya tidak baik ).

- Kecocokan material ( sifat aliran bahan resinnya buruk ).

b) Flash ( Buri ).

Gambar 4.7 : Flash

Gambaran proses terjadinya flash / buri adalah jika resin mengalir pada bagian sisi pertemuan mold dan sebagian menempel keproduk.

Penyebabnya adalah :

- Jumlah pengisian resin terlalu banyak. - Sifat aliran resinnya besar.

- Tekanan die closenya kurang.

- NG mold, NG sisi pertemuan, kurang tekanan permukaan.

c) Kihou ( Gelembung Udara ).

(11)

Penyebab terjadinya kihou adalah jika permukaan produk terlanjur dingin dan mengeras, sisi tengah dibagian ketebalannya pendinginannya terlambat, penyusutannya terjadi tanpa ada tarikan dari bagian tengah sehingga resinnya tertarik kearah permukaan, dan resin dibagian tengah tersebut terambil sehingga kosong / berisi udara menjadi kihou ( gelembung udara ).

Penyebabnya adalah :

- Berhubungan dengan pemasukan udara atau gas ( pembuangan gas kurang ).

- Hambatan aliran resin besar (gate terlalu kecil, runner, sprue terlalu sempit ).

- Pendinginan mold tidak merata . - Ada bagian yang tebal pada produk. - Percentase penyusutan resin besar.

d) Silver streak.

Gambar 4.9 : Silver streak

Berbentuk goresan halus berwarna putih perak bekas aliran material. Terjadinya berbagai jenis dan cara, penyebabnya juga bermacam-macam. Pada permukaan molding secara ekstrim bisa terjadi lapisan udara yang tipis dan halus, atau lapisan gas yang secara optik mencolok disebut Silver streak.

Penyebabnya adalah :

- Kandungan air dalam material, kandungan uap. - NG pembentukan plastik dari resin yang meleleh.

(12)

- Terjadinya cold slug pada bagian dalam nozzle.

- NG mold ( design, pembuangan udara, bentuk gate dan runner ). - Penguraian resin karena pemanasan.

- Saat ada bahanpemisah ( Rikezai ) dan kandungan air pada permukaan mold.

- Saat menggunakan bahan pellet yang bergelembung udara, saat menggunakan material powder recycle.

e) Black streaks ( Garis hitam )/ Burn marks ( Hangus ).

Gambar 4.10 : Black streaks

Terjadinya garis hitam pada plastic molding dikarenakan resin uap panas, bahan pelumas atau bahan tambahan lainnya hangus terbakar.

Penyebabnya adalah :

- Garis hitam terjadi karena penguraian yang disebabkan pemanasan. - Hangus terjadi karena tekanan adiabatik.

(13)

Gambar 4.11 : Weald line

Terjadinya adalah setelah aliran resin berpisah lalu bertemu kembali pada suhu rendah maka akan timbul garis halus. Pada suhu rendah garis ini mudah sekali muncul.

Penyebabnya adalah :

- Resin kurang cair.

- Masalah pada pembuangan uadara dan penguapan. - Aliran resin bercabang.

g) Flow mark ( tanda aliran ).

Gambar 4.12 : Flow mark

Disebabkan oleh terjadinya model aliran berbentuk cincin atau aliran berbentuk gelombang saat cairan resin mengalir masuk ke cavity.

Penyebabnya adalah :

- Viskositas resin tinggi.

- Kecepatan pengisiannya rendah. - Nozzlenya terlalu kecil.

- Perubahan bagian produk yang tebal terlalu besar. - Suhu mold rendah.

(14)

Gambar 4.13 : Cracking

Adanya tanda retak halus dipermukaan plastik molding. Tegangan sisa didalam produk melebihi batas elastis resin, hal ini menyebabkan retak dan timbul retak lebih

Penyebabnya adalah :

- Pengisian kebanyakan.

- NG yang disebabkan pada saat pemisahan ( release ), produk dari dies.

i) Melengkung ( Warpage ).

Gambar 4.14 :Melengkung

Adanya kondisi melengkung dari tegangan sisa akibat bentuk produk akibat penyusutan molding, kondisi mesin,atau akibat bahan pemisah.

Penyebabnya adalah :

- Bentuk produk.

- Pengisian terlalu banyak ( saat suhu resin, suhu mold,hold press, dan pengisiannya terlalu besar ).

(15)

- Saat pada tiap bagian produk tidak merata pendinginannya, dengan perbedaan tebal bagiannya maka terjadi perbedaan jumlah penyusutan.

1. Rib melengkung.

Rib Yang lebih tipis dari body dan bagian belakangnya tinggi, lebih cepat dingin sehingga pada sisi rib menonjol. Sebaliknya untuk rib yang lebih tebal dari body dan bagian belakannya lebih rendah sisi ribnya dekok.

2. Jika ada perbedaan suhu antara dies ( tetap dan bergerak ) : Jika produk moldingnya rata, dekok pada bagian pada bagian mold yang suhunya tinggi. Jika bentuknya kotak biasanya yang dekok adalah bagian luarnya, maka suhu mold dibagian yang tetap dinaikan. Walaupun sebaiknya suhu kedua sisi mold sama, tetapi jika ada terjadi masalah melengkung, maka suhu pada sisi mold tersebut dikurangi sedikit.

j) NG Pemisahan ( Part Sticking ).

Gambar 4.15 : NG Pemisahan

Adalah kondisi dimana produk sulit lepas dari moldnya.

Penyebabnya adalah :

- Pengisian terlalu banyak. - NG mold.

(16)

4.2.3 Alur Proses Material

Gambar 4.16 : Alur Proses Material

4.2.4 Data – Data NG Bulanan RUMUS PERSENTASI NG

=

100 %

RUMUS PERSENTASI NG

=

100 %

Tabel 4.2 : Data NG Bulan Januari

BULAN JENIS NG QTY ACC TOTAL

PRODUKSI % NG ACC % NG JANUARI BURI 2132 2132 26775 7.96 7.96 FLOW MARKS 405 2537 26775 1.51 9.48 SINK MARK 311 2848 26775 1.16 10.64 WELD LINE 132 2980 26775 0.49 11.13 BURN MARKS 85 3065 26775 0.32 11.45 CRACKING 52 3117 26775 0.19 11.64 SILVER 6 3123 26775 0.02 11.66

(17)

Gambar 4.17 : Data Pareto NG Januari Tabel 4.3 : Data NG Bulan Februari

BULAN JENIS NG QTY ACC TOTAL

PRODUKSI % NG ACC % NG FEBRUARI BURI 1020 1020 32564 3.13 3.13 FLOW MARKS 315 1335 32564 0.97 4.10 SINK MARK 210 1545 32564 0.64 4.74 WELD LINE 87 1632 32564 0.27 5.01 BURN MARKS 54 1686 32564 0.17 5.18 CRACKING 29 1715 32564 0.09 5.27 SILVER 6 1721 32564 0.02 5.28

Gambar 4.18 : Data Pareto NG Februari

7.96 1.51 1.16 0.49 0.32 0.19 0.02 7.96 9.48 10.64 11.13 11.45 11.64 11.66 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 % NG ACC% NG 3.13 0.97 0.64 0.27 0.17 0.09 0.02 3.13 4.10 4.74 5.01 5.18 5.27 5.28 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 % NG % ACC NG

(18)

Tabel 4.4 Data NG Bulan Maret

BULAN JENIS NG QTY ACC TOTAL

PRODUKSI % NG ACC % NG MARET BURI 2515 2515 41324 6.09 6.09 FLOW MARKS 754 3269 41324 1.82 7.91 SINK MARK 450 3719 41324 1.09 9.00 WELD LINE 164 3883 41324 0.40 9.40 BURN MARKS 58 3941 41324 0.14 9.54 CRACKING 32 3973 41324 0.08 9.61 SILVER 10 3983 41324 0.02 9.64

Gambar 4.19 : Data Pareto NG Maret Tabel 4.5 : Data NG Bulan April

BULAN JENIS NG QTY ACC TOTAL

PRODUKSI % NG ACC % NG APRIL BURI 956 956 21567 4.43 4.43 FLOW MARKS 678 1634 21567 3.14 7.58 SINK MARK 387 2021 21567 1.79 9.37 WELD LINE 168 2189 21567 0.78 10.15 BURN MARKS 89 2278 21567 0.41 10.56 CRACKING 34 2312 21567 0.16 10.72 SILVER 21 2333 21567 0.10 10.82 6.09 1.82 1.09 0.40 0.14 0.08 0.02 6.09 7.91 9.00 9.40 9.54 9.61 9.64 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 % NG % ACC NG

(19)

Gambar 4.20 : Data Pareto NG April

Tabel 4. 6 : Data NG Bulan MEI

BULAN JENIS NG QTY ACC TOTAL

PRODUKSI % NG ACC % NG MEI BARI 875 875 21567 4.06 4.06 FLOW MARKS 543 1418 21567 2.52 6.57 SINK MARK 278 1696 21567 1.29 7.86 WELD LINE 156 1852 21567 0.72 8.59 BURN MARKS 38 1890 21567 0.18 8.76 CRACKING 45 1935 21567 0.21 8.97 SILVER 20 1955 21567 0.09 9.06

Gambar 4.21 : Diagram Pareto Penurunan NG Buri Bulan Mei

4.43 3.14 1.79 0.78 0.41 0.16 0.10 4.43 7.58 9.37 10.15 10.56 10.72 10.82 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 % NG % ACC NG 4.06 2.52 1.29 0.72 0.18 0.21 0.09 4.06 6.57 7.86 8.59 8.76 8.97 9.06 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 % NG % ACC NG

(20)

Tabel 4.7 : Jenis NG dan Penangananya

JENIS NG MATERIAL

1. SHORT SHORT 5.WARPAGE

2. SHINK MARK 6. SILVER STREAKS

3. WELD LINE 7. CRAZING

4. FLOW MARK 8.BLACK STEAK

9. CRACKING PENGATASAN MASALAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 M E S IN IJ N J E C T IO N NAIKAN TEMPERATUR X X X X X X 2 TURUNKAN TEMPERATUR X X X

3 NAIKAN TEMP NOZLE X X X X

4 TURUNKAN TEMP NOZLE X

5 PANJANGKAN CT X X

6 PENDEKKAN CT X

7 NAIKKAN TEKANAN INJEKSI X X X X

8 TURUNKAN TEKANAN INJEKSI X X X X

9 NAIKKAN TEKANAN HOLDING X X

10 TURUNKAN TEKANAN HOLDING X X X

11 NAIKKAN KECEPATAN INJEKSI X X X

12 TURUNKAN KECEPATAN INJEKSI X X X

13 NAIKKAN WAKTU INJEKSI X X

14 TURUNKAN WAKTU INJEKSI X X X

15 NAIKKAN WAKTU HOLDING X X

16 TURUNKAN WAKTU HOLDING X X X

17 PANJANGKAN WAKTU PENDINGIN X

18 PENDEKKAN WAKTU PENDINGIN X

19 NAIKKAN JUM LAH INJ, STROKE X X

20 KURANGI JUMLAH INJ, STROKE X

21 NAIKKAN CAUSION X

22 TURUNKAN CAUSION X

23 NAIKKAN SCREW BLACK PLEASURE

24 TURUNKAN SCREW BLACK PLEASURE

25 TEKANA CLAMP TIDAK CUKUP X

26 M O U L D

NAIKKAN PANAS MOLD X X X X X X

27 TURUNKAN PANAS MOLD X X

28 NAIK/TURUN PANAS MOLD X

29 PENDINGGIN TIDAK SEIMBANG X X X

30 BENTUK PRODUCT TIDAK SESUAI X X X X X X

31 TAMBAH KETEBALAN PRODUCK X X

32 KURANGI KETEBALAN PRODUCK X

33 BESARKAN UKURAN GATE X X X

34 KURANGI UKURAN GATE X X

35 IMBANGI PENGISIAN / UBAH GATE X X

36 BESARKAN UKURAN RUNNER X X X X X

37 SIAPKAN JALAN MASUK MAT X X X

38 BESARKAN PENDINGIN MOLD X X

39 TIDAK SEIMBANG PENDINGINAN X X

40 POSISIS INJECTION TIDAK PAS X X X

41 TINGKATKAN KEKUATAN MOLD X X

42 TINGKATKAN DESIGN MOLD X X

43

L

AI

N

2

MTERIAL TIDAK TERCAMPUR X X

44 BERSIHKAN MOLD RELEASE X

45 PERHATIKAN PEMANASAN MATERIAL X

46 PERHATIKAN PD INSERT MOLD X

Gambar

Gambar 4.1 : PT .Yamaha Musik Manufacturing Asia
Gambar 4.3 : Susunan Proses Mesin dan Produksi  4.1.5   PT. Yamaha Musik MFG.
Gambar 4.6 : Short shot
Gambar 4.7 : Flash
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bab ini merupakan bagian penutup dari penulisan skripsi dimana penulis akan menjelaskan mengenai simpulan yang dapat ditarik dari hasil proses audit operasional atas

Dari dalam diri remaja penderita kanker juga diperlukan semangat untuk sembuh yang tinggi, yang dapat membantu mereka agar lebih optimis dalam menjalani proses pengobatan yang

proses keputusan pembelian merupakan suatu prilaku konsumen untuk menentukan proses pengembangan keputusan dalam membeli suatu produk yang menjadi keinginan

Akhir-akhir ini penggunaan carry deck crane semakin banyak digunakan, karena mesin jenis ini dapat melayani 4 macam gerakan untuk melakukan gerak

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa ijin Pengendali Dokumen/ Wakil Manajemen Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor 11. Lampiran 7

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat disim- pulkan bahwa siswa dengan tipe climber memenuhi ke empat indikator penalaran proporsional saat menyelesaikan masalah

Dalam kisahnya, Pambayun dijadikan “senjata” oleh Panembahan Senopati (Raja Mataram) untuk memperluas kekuasaannya sampai pada daerah Perdikan Mangir dengan cara mengalahkan Ki

Penelitian mengenai interferensi ini dilakukan oleh penulis untuk mengidentifikasi faktor interferensi yang terjadi di dalam kelas VIIIA pada saat proses