• Tidak ada hasil yang ditemukan

30 JUNI 2009 dan 2008 JUNE 30,2009 and Catatan/ 30/06/2009 Notes 30/06/2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "30 JUNI 2009 dan 2008 JUNE 30,2009 and Catatan/ 30/06/2009 Notes 30/06/2008"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

AKTIVA ASSETS

AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara kas 39.016.509.595 (868.746.968,00) 2, 3 8.905.698.118 Cash on hand and in banks Piutang usaha dengan Trade receivables - Third parties pihak ketiga 43.978.335.038 (8.715.877.156,00) 2, 4 46.189.823.007

Persediaan 27.795.979.730 (7.598.293.841,00) 2, 5 41.209.252.742 Inventories Biaya dibayar di muka 236.611.580 (146.012.159,00) 6 331.060.246 Prepaid expenses Uang muka pembelian 1.182.091.072 (42.110.465,00) 7 959.992.985 Advances payments Pajak dibayar dimuka 247.728.963 (217.834.952,00) 8 240.073.558 Prepaid tax

Jumlah Aktiva Lancar 112.457.255.978 97.835.900.656 Total Current Assets

AKTIVA TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Aktiva tetap - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sejumlah Property, plant and equipment - Rp 134.659.153.842 tahun 2009 net of accumulated depreciaton of dan Rp 122.220.783.273 pada Rp 134.659.153.842 in 2009 and tahun 2008 191.790.546.524 6.414.029.843,00 2, 9 199.936.972.311 Rp 122.220.783.273 in 2008 and Piutang hubungan istimewa 65.914.997 25 158.131.800 Receivables to related parties Aktiva lain-lain 1.246.789.423 - 2, 10 1.264.596.619 Other assets

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 193.103.250.944 201.359.700.730 Total Non-Current Assets

JUMLAH AKTIVA 305.560.506.922 (10.881.301.905,00) 299.195.601.386 TOTAL ASSETS

(0,40)

1

Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan See the accompanying notes which form an integral part of these financial statement

(2)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES

Hutang bank 29.748.588.620 448.667.784,00 14 19.409.083.675 Bank loans

Hutang usaha dengan pihak ketiga 46.579.900.659 12.137.901.720,00 11 43.686.597.939 Trade payables - Third parties

Hutang pajak 391.427.311 (268.028.327,00) 12 2.948.287.285 Taxes payable

Biaya masih harus dibayar 1.117.351.113 (808.673.608,00) 13 1.122.838.539 Accrued Expenses

Bagian kewajiban jangka panjang

yang jatuh tempo dalam Current maturities of long-term debts

waktu satu tahun

Hutang bank 43.399.262.652 524.606.498,80 2, 15 46.390.584.761 Bank loan

Hutang sewa guna usaha 194.721.864 (208.967.327,00) 15 135.624.000 Obligations under capital lease

Hutang lain-lain 1.883.800 Others

-Jumlah Kewajiban Lancar 121.431.252.219 113.694.899.999 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES

Kewajiban manfaat karyawan 1.288.574.065 218.272.188,00 2, 24 1.357.499.152 Benefit plan

Kewajiban pajak tangguhan - bersih 9.153.971.709 157.107.411,30 2, 22 2.303.233.363 Deferred tax liabilities - net

Kewajiban jangka panjang -

setelah dikurangi bagian yang Long-term debts - net of current

jatuh tempo dalam waktu satu tahun maturities

Hutang bank 32.186.569.646 (1.564.923.593,80) 15 45.470.312.925 Bank loan

Hutang sewa guna usaha 147.256.118 (6.927.084,00) 15 101.718.000 Obligations under capital lease

Hutang lain-lain Others

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 42.776.371.538 49.232.763.440 Total Non-Current Liabilities

EKUITAS SHAREHOLDERS' EQUITY

Modal saham - nilai nominal

Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100

Modal dasar - 4.000.000.000 saham par value

Modal ditempatkan dan disetor Authorized - 4,000,000,000 shares

penuh- 1.300.000.000 saham 130.000.000.000 - 16 130.000.000.000 Issued and fully paid - 1.300.000.000 shares

Tambahan modal disetor

bersih 4.367.923.968 - 2, 17 4.367.923.968 Additional paid-in capital - net

Saldo laba 6.984.959.197 273.642.575,70 1.900.013.979 Retained Earnings

Jumlah Ekuitas 141.352.883.165 136.267.937.947 Total Stockholders' Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 305.560.506.922 10.881.301.904,60 299.195.601.386TAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY

2

Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

(3)

BEBAN POKOK PENJUALAN 115.139.660.511 2, 19 140.048.373.309 COST OF GOODS SOLD LABA KOTOR 21.731.045.608 19.659.024.866 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2, 20 OPERATING EXPENSES

Penjualan 2.498.125.497 2.376.527.726 Selling Umum dan administrasi 2.866.196.483 2.807.618.017 General and administrative Jumlah Beban usaha 5.364.321.980 5.184.145.743 Total Operating Expenses LABA (RUGI) USAHA 16.366.723.628 14.474.879.123 INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)

Penghasilan bunga 534.277.165 106.902.653 Interest income Beban keuangan (2.327.915.545) 21 (3.297.589.491) Financing costs Laba (Rugi) kurs - bersih 8.149.086.269 (2.679.844.002) Loss on foreign exchange - net Lain-lain - bersih (355.095.448) (109.048.887) Others - net Beban Lain-lain - Bersih 6.000.352.441 (5.979.579.727) Other Charges -Net

LABA (RUGI) SEBELUM PROFIT (LOSS) BEFORE

PAJAK PENGHASILAN 22.367.076.069 8.495.299.396 TAX BENEFIT (EXPENSE)

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK TAX BENEFIT (EXPENSE)

Periode berjalan Current

-Tangguhan (6.496.559.674) 22 (2.531.180.402) Deferred

LABA (RUGI) BERSIH 15.870.516.395 5.964.118.994 NET INCOME (LOSS)

LABA (RUGI) BERSIH BASIC EARNINGS (LOSS )

PERSAHAM DASAR 12,21 4,59 PERSHARE

3

Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan See the accompanying notes which form an integral part of these financial statement

(4)

Modal Saham ditempatkan Tambahan

dan Disetor penuh/ Modal disetor bersih/ Saldo Laba/ Jumlah/Total Capital stock issued Additional paid in earnings

and fully Paid Capital - net

Saldo 1 Januari 2008 130.000.000.000 4.367.923.968 (4.064.105.015) 130.303.818.953 Balance January 1, 2008

Laba bersih 30 Juni 2008 - - 5.964.118.994 5.964.118.994 Net Income in 2008

Saldo 30 Juni 2008 130.000.000.000 4.367.923.968 1.900.013.979 136.267.937.947 Balance, June 30, 2008

Saldo 1 Januari 2009 130.000.000.000 4.367.923.968 (8.885.557.198) 125.482.366.770 Balance January 1, 2009

Laba bersih 30 Juni 2009 15.870.516.395 15.870.516.395 Net Income in 2009

Saldo 30 Juni 2009 130.000.000.000 4.367.923.968 6.984.959.197 141.352.883.165 Balance, June 30, 2009

4

Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

(5)

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (88.910.885.445) (153.213.692.595) Cash paid to suppliers and employee

Kas yang dihasilkan dari operasi 37.147.925.977 21.104.577.981 Cash from operating

Penerimaan dari (pembayaran untuk): Receipts from (payments for):

Penerimaan bunga 534.277.165 106.902.653 Interest income

Pembayaran pajak (4.875.323.364) (2.136.253.810) Income taxes paid

Pembayaran beban keuangan (924.754.850) (1.802.036.846) Financing costs

Penerimaan/(pengeluaran) kas dari kegiatan operasi lainnya Other operating activities

Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by

Aktivitas Operasi 31.882.124.928 17.273.189.978 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Perolehan aktiva tetap (3.445.882.412) (10.064.320.038) Increase to fixed assets

Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk

Aktivitas Investasi (3.445.882.412) (10.064.320.038) Net Cash flows Used for Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan dari (pembayaran untuk): Receipt from (payments for):

Hutang bank (15.000.000.000) (5.000.000.000) Bank loan

Hutang sewa guna usaha (98.813.288) (22.604.000) Obligations under capital lease

Aktiva lain-lain Other assets

Time Deposit Time deposit

Arus Kas Bersih yang Diperoleh untuk Net Cash Flows used for Financing Activities

Aktivitas Pendanaan (15.098.813.288) (5.022.604.000)

(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH 13.337.429.228 2.186.265.940 NET (DECREASE) INCREASE IN

KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANKS

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 25.679.080.367 6.719.432.178 CASH ON HAND AND IN BANKS

AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 39.016.509.595 8.905.698.118 CASH ON HAND AND IN BANKS

AT END OF YEAR

5

Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

(6)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Asiaplast Industries Tbk (Perusahaan), semula bernama PT Adi Karya Perkasa yang selanjutnya berubah menjadi PT Akasa Pandukarya, didirikan berdasarkan

akta Notaris Drs. Sugisno, S.H., No. 14

tanggal 5 Agustus 1992. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan

No. C2-9944.HT.01.01.TH.93 tanggal

30 September 1993 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 78, Tambahan No. 6279 tanggal 28 September 1999. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dinyatakan dengan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H., No. 116 tanggal 28 Juni 1999, antara lain sehubungan dengan peningkatan modal dasar, perubahan nilai nominal saham dan perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat

Keputusan No. C-16757.HT.01.04.TH.99

tanggal 23 September 1999 dan

diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia No. 85, Tambahan No. 7043

tanggal 22 Oktober 1999. Perubahan terakhir dinyatakan dengan akta notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., No. 205 tanggal 8 Agustus 2008 agar sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007.

Sesuai dengan Pasal 2 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang industri dan perdagangan lembaran plastik PVC dan kulit imitasi. Perusahaan berkedudukan di Menara Imperium, Lantai 10, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 1, Jakarta dengan lokasi pabrik di Jalan Sentosa Desa Gembor, Kecamatan Jatiuwung, Tangerang, Provinsi Banten.

Kegiatan operasi komersial Perusahaan dimulai pada tahun 1994. Sejak November 1999, Perusahaan memulai kegiatan produksi untuk lembaran kulit imitasi (PVC synthetic leather). Perusahaan memiliki lima

1. GENERAL

a. Establishment of the company

PT Asiaplast Industries Tbk (the Company), formerly PT Adi Karya Perkasa then

changed to PT Akasa Pandukarya, was

established based on Notarial Deed No. 14 dated August 5, 1992 of Drs. Sugisno, S.H. The Deed of Establishment was approved

by the Ministry of Justice of the

Republic of Indonesia in its Decision

Letter No. C2-9944.HT.01.01.TH.93 dated

September 30, 1993, and was published in

the State Gazette No. 78, Supplement

No. 6279 dated September 28, 1999. The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 116 dated June 28, 1999 of Rachmat Santoso, S.H., regarding the increase of the Company’s authorized capital stock, changed in the par value, and changed in the Company status from non-public company to non-public company. The latest amendment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision

Letter No. C-16757.HT.01.04.TH.99 dated

September 23, 1999, and was published in

the State Gazette No. 85, Supplement

No. 7043 dated October 22, 1999. The last amendment, based on the Notarial Deed No. 205 dated August 8, 2008 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., represents the changes in the Company’s Article of Association in accordance to Company’s Law No. 40/2007..

According to Article 2 of the Company’s Articles of Association, its scope of activities comprises of manufacturing and trading of industrial PVC plastic sheets. The Company is domiciled at Menara Imperium Building, 10th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1, Jakarta, while its plant is located in

Jl. Sentosa Desa Gembor, Kecamatan

Jatiuwung, Tangerang, Banten Province.

The Company started its commercial operations in 1994. Since November 1999, the Company started to produce PVC synthetic leather. The Company has five (5) production lines for PVC plastic sheets with total production capacity of 25,000 tons

(7)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. Establishment of the company (continue) dengan jumlah kapasitas produksi

25.000 ton per tahun (tidak diaudit), dua (2) lini produksi untuk lembaran kulit imitasi dengan jumlah kapasitas produksi 12.000 ton per tahun (tidak diaudit), dan pada bulan November 2002 Perusahaan memasang (1) lini produksi untuk lembaran plastik PVC rigid dengan jumlah kapasitas produksi 6.000 ton per tahun (tidak diaudit).

per year (unaudited), two (2) production lines for PVC synthetic leather with total production capacity of 12,000 tons per year (unaudited). In November 2002, the Company put up one (1) production line for PVC rigid sheet with total production capacity 6,000 tons per year (unaudited).

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 31 Maret 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal melalui surat No. S-634/PM/2000 untuk melakukan penawaran sebanyak 60.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham kepada masyarakat, dengan harga penawaran Rp 600 per saham dan mencatatkan pada BEJ seluruh saham Perusahaan sebanyak 260.000.000 saham pada tanggal 1 Mei 2000. Pada tanggal 15 Agustus 2000, berdasarkan Pengumuman dari BEJ No. PENG-117/BEJ.EEM/08-2000 yang berlaku efektif pada tanggal 16 Agustus 2000, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham sehingga seluruh saham Perusahaan yang tercatat pada BEJ menjadi 1.300.000.000 saham.

b. Public Offering of the Company’s Share Based on the Decision Letter No. S-634/PM/5000, dated March 31, 2000, the Company obtained statement from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency regarding the offering of its 60,000,000 shares with par value of Rp 500 per share to the public through the Jakarta Stock Exchange (BEJ) with offering price of Rp 600 per share and registered 260,000,000 shares of the company share in BEJ on May 1, 2000. Based on the Announcement from BEJ No. PENG-117/BEJ.EEM/08-2000 dated August 15, 2000, effective August 16, 2000, all the Company’s shares were split down from nominal value of Rp 500 per share into Rp 100 per share, making total registered representing Company’s shares in the BEJ become 1,300,000,000 shares.

c. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Per tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dinyatakan dengan akta notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., No. 103 tanggal 27 Mei 2009 dan akta No. 205 tanggal 8 Agustus 2008 adalah sebagai berikut:

c. Commissioners, Directors and Employees As of June 30, 2009 and 2008, based on the General Shareholders’ Meeting and registered through Notarial Deed No. 103 dated May 27, 2009 of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H.,S.E., M.H., and the deed

No. 205 dated August 8, 2008 are as

follows:

Komisaris Utama Alexander Agung Pranoto President Commissioner

Komisaris Independen Hendrata Atmoko Independent Commissioner

Komisaris Oey Tiang Kong Commissioner

Direktur Utama Wilson Agung Pranoto President Director

Direktur Susanto Tjioe Director

(8)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) c. Komisaris, Direksi dan Karyawan

(lanjutan)

c. Commissioners, Directors and

Employees (continued)

Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, Perusahaan memiliki masing-masing 303 dan 298 karyawan tetap

As of June 30, 2009 and 2008, the Company has a total of 303 and 298 permanent employees , respectively.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang diedarkan oleh BAPEPAM bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost basis), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.

Laporan arus kas menyajikan penerimaan serta pembayaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method).

a. Basis of Financial Statements

The financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia which is Statement of Financial Accounting Standards, Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) Regulation and Guidelines in the Presentation of Financial Statement circularized by the BAPEPAM for manufacturing companies which offer shares to public.

The financial statements are prepared based on historical cost basis of accounting, except for inventories, which are valued at the lower of cost or net realizable value. The financial statements are prepared using accrual basis, except for the statements of cash flows.

The statements of cash flows present receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. The cash flows from operating activities are presented using the direct method.

b. Kas dan setara kas

Kas dan setara kas meliputi kas, bank dan deposito berjangka yang akan jatuh tempo kurang dari tiga bulan dan tidak dibatasi penggunaannya.

Mata uang pelaporan yang digunakan

b. Cash and cash equivalents

The Company considers, cash on hand, cash in banks, time deposits with maturities of three months or less as cash and cash equivalent

(9)

(lanjutan) POLICIES (Coninued) c. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

c. Allowance for Doubtful Accounts

The Company provides allowance for doubtful accounts based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.

d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa didefinisikan sebagai berikut:

d. Transactions with Related Parties

The Company has transactions with certain parties which have related party relationships. Under the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 7, “Related Party Disclosures”, related parties are defined as follows:

(i) Perusahaan yang melalui satu atau

lebih perantara (intermediaries), mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

(i) Enterprises that, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the reporting enterprise (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);

(ii) Perusahaan asosiasi (associated company);

(ii) Associated companies;

(iii) Perorangan yang memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

(iii) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individual; close members of a family are definite as those members who are able to exercise influence or can be influenced by such individuals, in conjuction with their transaction with the reporting enterprise;

(10)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan)

d. Transactions with Related Parties (continued)

(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan

mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi

anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;dan

(iv) Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the reporting enterprise, including commisioners, directors and managers of the enterprise and close member of the families of such individuals and;

(v) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh orang yang diuraikan dalam (iii) dan (iv) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Seluruh transaksi dengan pihak

yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar hubungan istimewa, diungkapkan dalam “Catatan atas Laporan Keuangan”.

(v) Enterprises in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (iii) or (iv) above or over which such a person is able to exercise significant influence. This definition includes enterprises owned by commissioners, directors, major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.

All transactions with related parties, which conducted under special condition (price and other requirements) which also differ from the normal condition, are specified in the “Notes to Financial Statement”.

e. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih.

e. Inventories

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the weighted-average method. Allowance for inventory obsolescence and decline in value of inventories is provided based on a review of the inventories condition at the end of the year to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values.

(11)

(lanjutan) POLICIES (continued) f. Aktiva Tetap

Pemilikan Langsung

Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

f. Fixed Assets

Direct Ownership

Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation, except for land which are not depreciated. Depreciation is computed using straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 20 Buildings and improvements

Mesin dan peralatan 5-30 Machineries and equipment

Perabotan dan inventaris kantor 5 Furniture, fixtures and office equipment

Alat-alat pengangkutan 5 Transportation equipment

Sejak tanggal 1 Januari 2003, perusahaan memperpanjang masa sisa taksiran masa manfaat atas aktiva tetap tertentu bervariasi dari 5 sampai 30 tahun. Aktiva tetap tersebut dievaluasi kembali berdasarkan penilaian manajemen yang didasarkan atas kondisi fisik aktiva tetap dan praktek industri yang umum. Perubahan estimasi masing-masing aktiva tersebut berlaku retroaktif untuk tahun 2003 dan tahun-tahun berikutnya.

Since January 1, 2003, the company increases the estimated useful lives of the assets by 5 to 30 years. The assets were evaluated based on management assessment considering physical condition of the assets and general industrial practice. Changes in the estimated useful life of the assets were effected retroactively in 2003 and the following years.

Beban pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedang pemugaran dan penambahan dalam jumlah yang cukup berarti, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak dipergunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap dan laba atau rugi yang bersangkutan diperhitungkan ke dalam perhitungan laba rugi tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repair expenses are charged to the income as incurred, significant renewals and betterment are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed off, their carrying value and related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gains or losses are reflected in the income for the year.

(12)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Aktiva Tetap (lanjutan) Pemilikan Langsung (lanjutan)

f. Fixed Assets (continued) Direct Ownership (continued) Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang

“Akuntansi Tanah”, yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 1999, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan tanah antara lain, biaya perizinan, survei lokasi, biaya pengukuran, biaya notaris dan pajak-pajak yang berkaitan, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Beban tangguhan tersebut diamortisasi selama masa berlaku hak atau masa manfaat tanah mana yang lebih pendek dengan menggunakan metode garis lurus.

In accordance with the provisions of PSAK No. 47 on “Accounting for Land”,all ancidential costs and expenses incurred in connection with the acquisition of land on or after January 1, 1999 such as, license fees, areal survey, remeasurement fees notary fees and related taxes, are deffered and presented separately from the main acquisition cost of the land. Such deffered land acquisition cost are amortized over the lower of legal terms or economic life of the related land using the straight line method.

Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terjadi indikasi penurunan nilai atas aktiva pada akhir tahun, sesuai dengan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”. Apabila indikasi tersebut terjadi, Perusahaan harus menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas nilai aktiva dan mengakui penurunan nilai aktiva sebagai rugi pada laporan laba rugi.

The Company conducts a review to determine whenever there is any indication of assets impairment incurred at the end of the year, in accordance with PSAK No. 48 on “Impairment of Assets Value”. If any such indications exist, the Company is required to estimate the recoverable value of the assets and recognized the impairment in assets value as a loss in the statements of income.

Sewa Guna Usaha

Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: (a) Penyewa sewa guna usaha memiliki

hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.

Leases

A Lease transaction is classified as a capital lease by the lessee or as a finance lease by the lessor if it satisfies all of the following criteria :

(a) The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price agreed at the inception of the lease agreement.

(b) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.

(b) The sum of periodic lease payments made by the lessee, plus the residual value will cover the acquisition price of the leased capital goods and the related interest, which become the leasing enterprise’s profit (full payout lease).

(c) Masa sewa guna usaha minimal dua tahun.

(13)

(lanjutan) POLICIES (continued) f. Aktiva Tetap (lanjutan)

Sewa Guna Usaha (lanjutan)

f. Fixed Assets (continued) Leases (continued)

Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).

If any of the above criteria is not fulfilled, the lease transaction should be classified as an operating lease.

Menurut metode capital lease aktiva yang disewa guna usaha disajikan dalam akun aktiva tetap, sedangkan kewajibannya dilaporkan dalam akun hutang sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan cara sebagai berikut :

Asset under capital lease are presented in the balance sheets as part of property, plant and equipment while the liabilities are presented as obligations under capital lease. Depreciation is computed as follows: Jenis Aktiva/ Description Metode/ Description Method Masa Manfaat (Tahun)/ Estimated Useful Lives(Year) Tarif/ Rate

Alat-alat pengangkutan Garis lurus 5 20%

Transportation equipment Straight-line 5 20%

Aktiva sewa guna usaha dan hutang sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi). Aktiva sewa guna usaha disajikan sebagai bagian aktiva tetap dan disusutkan berdasarkan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap.

Assets under capital lease and lease obligation are presented at the present value of the lease payments plus residual value (option price). A lease transactions is treated and recorded as fixed assets and amortized using the straight-line method based on the estimated useful lives of the leased assets that are applied for similar property, plant, and equipment through direct ownership.

g. Aktiva Tidak berwujud g. Intangible Assets

Aktiva tidak berwujud terdiri dari program Oracle, Hak Guna Bangunan dan Jaminan PLN.

Intangible assets represent development cost of integrated accounting sofware, the Land Right and PLN Guarantee.

(14)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Manfaat karyawan h. Employee Benefits

Perusahaan mengestimasi kewajiban manfaat karyawan untuk seluruh karyawan tetapnya sebagaimana diatur dalam keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000 dan UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Beban manfaat karyawan tersebut dihitung berdasarkan Metode Project Unit Credit dengan asumsi aktuarial jangka panjang.

Kewajiban transisional dan keuntungan (kerugian) aktuarial yang terjadi diamortisasi selama rata-rata masa kerja karyawan.

The Company accrues the estimated cost of employee benefits to all permanent employees as is required by the regulation No. Kep-150/Men/2000 dated June, 20 2000 of the Minister of Labour and the Law No. 13 of 2003 on manpower.

The cost of employee benefits is determined using the Projected Unit Credit Method with long-term actuarial assumptions.

Transitional liability and actuarial gain or loss is recognized over the average remaining average working lives of employee.

i. Tambahan Modal Disetor - Bersih

Tambahan modal disetor – bersih merupakan selisih antara jumlah tunai bersih yang diterima dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham (sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Dasar Perusahaan) setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut.

i. Additional Paid-in Capital-Net

Additional paid-in capital - net represents the difference between the proceeds from initial public offering of shares with the shares at par value (as stated in the Company’s Articles of Association), net of the expenses incurred in connection with the initial public offering of shares.

j. Pengakuan Penghasilan dan Beban

Penghasilan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.

j. Revenue and Expense Recognition Revenue from sales is recognized when the goods are delivered to the customers. Expenses are recognized when incurred

(15)

(lanjutan) POLICIES (continued) k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs tengah terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tahun yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali laba atau rugi kurs atas pinjaman dalam mata uang asing yang dikapitalisasi dalam rangka pembangunan aktiva tetap.

k. Foreign Currency Transactions and Balances

Transactions involving foreign currency are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are converted to Rupiah to reflect the last published prevailing rate of exchange by Bank Indonesia for the year. Any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year, except for capitalized borrowing costs of the loan in foreign currency for the construction of property, plant and equipment.

Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, nilai tukar mata uang asing yang digunakan berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual uang kertas asing dan/atau nilai tukar transaksi Bank Indonesia, masing-masing pada tanggal 30 Juni 2009 dan 30 Juni 2008, adalah sebagai

berikut:

On June 30, 2009 and 2008, the rates of exchange used were computed by taking the average of the last published buying and selling rates for bank notes and/or transaction exchange rate by Bank Indonesia, as of June 30, 2009 and June 30, 2008, respectively, are as follows:

2009 2008

1 Dolar AS 10.225,00 9.225,00 1 US Dollar

1 Euro 14.432,09 14.563,12 1 Euro

100 Yen 10.658,82 8.672,22 100 Yen

1 Dolar Singapura 7.054,69 6.779,53 1 Singapore Dollar

1 Dolar Hong Kong 1.319,35 1.182,69 1 Hong Kong Dollar

l. Pajak Penghasilan

Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan” yang mensyaratkan adanya pencatatan akuntansi untuk menghitung pengaruh pajak dari pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban pada nilai tercatatnya, serta pengakuan dan pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk pengaruh pajak di masa mendatang atas kejadian-kejadian yang sudah diakui dalam laporan keuangan, termasuk akumulasi rugi fiskal. Pengaruh pajak dari beda waktu dan akumulasi rugi fiskal, yang dapat berupa aktiva ataupun kewajiban, disajikan dalam jumlah bersih.

l. Income Tax

The Company applied PSAK No. 46 on “Accounting for Income Taxes” which requires an accounting treatment for the tax effects of the recovery of assets and settlement of liabilities at their carrying amounts, and the recognition and measurement of deferred tax assets and tax liabilities for the expected future tax consequences of events recognized in the financial statements, including fiscal loss carryforwards. The tax effects of temporary differences and fiscal loss carryforwards, which individually are either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts.

(16)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Pelaporan Segmen

Efektif 1 Januari 2002, Perusahaan menerapkan revisi PSAK No. 5 tentang “Pelaporan Segmen” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Berdasarkan revisi PSAK ini, Perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen sebagai berikut:

m. Segment Reporting

Effective January 1, 2002, the Company adopted the revised PSAK No. 5 “Segment Reporting” as required by the Indonesian Institute of Accountant. Based on this revised PSAK, the Company classified its segment reporting as follows:

(i) Segmen usaha (primer). Perusahaan membagi segmen usahanya berdasarkan sifat dari hasil produk industri dan perdagangan. Produk tersebut adalah Lembaran Plastik PVC, Lembaran Kulit Imitasi, serta Lembaran Plastik PVC Rigid.

(ii) Segmen geografis (sekunder).

Perusahaan membagi segmen gografisnya berdasarkan lokasi asal pelanggan yaitu dari dalam dan luar negeri.

Perusahaan telah menyajikan informasi segmen untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 agar

sesuai dengan PSAK ini.

(i) Business segment (primary). The

Company classified its business segment based on the nature of its products manufactured and sold. The products are PVC Sheet, PVC Sponge, and PVC Plastic Sheet Rigid.

(ii) Geographical segment (secondary).

The Company classified its geographical segment based on location of customers which are within Indonesia and outside Indonesia.

The Company has presented the segmental information for the year ended June 30, 2009 and 2008 that as according to this PSAK.

n. Laba (Rugi) per Saham Dasar

Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan yaitu sebanyak 1.300.000.000 saham pada tahun 2009 dan 2008.

n. Earnings Per Share

Earnings (loss) per share are calculated by dividing the net income (loss) for the year by the weighted-average number of shares outstanding during the year. The weighted-average numbers of shares outstanding are 1,300,000,000 shares in 2009 and 2008.

(17)

(lanjutan) POLICIES (continued) o. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

yang direvisi

o. Revised statements of financial accounting standards

Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia:

The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) which were recently issued by the Indonesian Institute of Accountants:

a. PSAK 16 (Revisi 2007), “Aktiva Tetap“, mengatur perlakuan akuntansi aktiva tetap agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di aktiva tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. PSAK ini, antara lain, mengatur pengakuan aktiva, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan dan rugi penurunan nilai. Berdasarkan PSAK ini, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi untuk diterapkan terhadap aktiva tetapnya. PSAK 16 (Revisi 2007) menggantikan PSAK 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain“, dan PSAK 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan“, dan berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2008.

b. PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.

a. PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, prescribes the accounting treatment for property, plant and equipment to enable the financial statements users to discerns information about an entity’s investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. This standard provides, among others, for the recognition of the assets, determination of their carrying amounts and related depreciation and impairment losses. Under this standard, an entity shall choose between the cost model or revaluating model as the accounting policy for its property, plant and equipment. This revised standard supersedes PSAK No.16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and PSAK No.17 (1994), “Accounting for Depreciation” and is effective for the preparation and presentation of financial statements beginning on or after January 1, 2008.

b. PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurements” establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.

(18)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan yang direvisi (lanjutan)

o. Revised statements of financial

accounting standards (continued) PSAK 55 (Revisi 2006) ini

menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai“, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009. Penerapan lebih dini dianjurkan.

PSAK No.55 (Revised 2006) supersedes PSAK No.55, “Accounting for Derivatives Instruments and Hedging Activities”, and is applied prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2009. Earlier application is permitted and should be disclosed.

c. PSAK 30 (Revisi 2007), “Sewa“, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor dalam hubungannya dengan sewa. PSAK ini memberikan klasifikasi sewa berdasarkan kepada (a) sejauh mana resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan (b) substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. PSAK 30 (Revisi 2007) menggantikan PSAK 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha“, dan efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2008.

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

c. PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”, prescribes for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases. This standard provides for the classification of leases based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract. This revised standard supersedes PSAK No. 30 (1990), “Accounting for Leases”, and is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2008.

The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised PSAK's on its financial statements.

(19)

Kas dan setara kas terdiri dari : Cash and cash equivalent are as follows:

2009 2008

Kas 131.734.977 275.754.916 Cash on hand

Bank Cash in banks

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Dólar AS (USD 228.707,03 pada tahun 2009 dan USD

7.309,53 pada tahun 2008) 2.338.529.382 67.430.414

US Dollar (US$ 228.707,03 in 2009 and US$ 7.309,53 in 2008)

Rupiah 1.002.640.994 595.266.794 Rupiah

PT Bank Permata Bank Permata

Dolar AS (USD 729.882,94 pada tahun 2009 dan 46.586,13 pada tahun

2008) 7.463.053.062 429.757.049

US Dollar (US$ 729.882,94 in 2009 and 46.586,13 in 2008)

Rupiah 1.953.272.629 339.913.319 Rupiah

PT Bank Mizuho PT Bank Mizuho

Dolar AS (USD 498,23 pada tahun 2009 dan 0

pada tahun 2008) 5.094.401

Dolar AS (USD 498,23 pada tahun 2009 dan 0

pada tahun 2008)

Rupiah 2.982.000 Rupiah

Deposito berjangka Time deposits

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Dolar AS (USD .794.054 pada tahun 2009 dan USD

780.225 pada tahun 2008) 8.119.202.150 7.197.575.625

US Dollar (US$ in 794.054 2009 and US$ 780.225 in 2008)

PT Bank Permata PT Bank Permata

Rupiah 18.000.000.000 Rupiah

Jumlah 39.016.509.595 8.905.698.118 Total

Pada tahun 2009 terdapat deposito di BCA yang dijaminkan untuk Letter of Credit sebesar USD 794.054 atau Rp 8.119.202.150 dan saldo di PT Bank Permata yang dibatasi penggunaannya sebagai jaminan Letter of Credit sebesar USD 677.006,33 atau Rp. 6.922.390.133

In 2009, time deposit BCA which guaranteed for Letter of Credit amount to US$ 794.054 or Rp 8.119.202.150 and restricted cash in PT Bank Permata as guarantee to Letter of Credit amount to US$ 677.006,33 or Rp 6.922.390.133

Tingkat bunga tahunan deposito pada tahun 2009 adalah antara 3,00% - 4,00% untuk

Interest rate of time deposit in 2008 is between 3.00% - 4.00% for US dollar deposit

(20)

deposito dolar AS dan antara 7,00% - 11,00% untuk deposito rupiah dengan jangka waktu satu bulan dan diperpanjang secara otomatis sebelum dilakukan pembayaran atas Letter of Credit yang terhadapnya dijaminkan deposito tersebut. Deposito digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat catatan 14).

and between 7.00% - 11.00% for rupiah deposit with monthly maturity and automatic rollover agreement until the Letter of Credit which the deposits guaranteed for are paid. Time deposits are used as collateral for bank loans (see Notes 14).

4. PIUTANG USAHA DENGAN PIHAK KETIGA 4. TRADE RECEIVABLES – THIRD PARTIES

Rincian piutang usaha dengan pihak ketiga berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:

The details of trades receivable per customer are as follow:

2009 2008

Meiwa Indonesia 2.368.017.199 2.438.631.555 Meiwa Indonesia

Gloria 1.664.310.132 Gloria

Kencana Mulia 900.993.730 1.697.734.850 Kencana Mulia

Cipta Multipack 1.653.523.199 Cipta Multipack

Dragon 1.511.672.660 1.121.611.970 Dragon

Anugerah 1.036.477.639 Anugerah

Asia Ansan 682.920.870 Asia Ansan

Sinar Maju 2.368.994.805 1.635.142.006 Sinar Maju

Prima Indah Perkasa 1.177.049.110 731.475.412 Prima Indah Perkasa

Plastik Indah 870.890.101 Plastik Indah

SKW 2.112.900.720 SKW

Laris 849.165.880 Laris

Kemenangan 1.606.736.610 1.058.837.386 Kemenangan

Putra Kencana 906.355.059 Putra Kencana

Masa Indah 999.283.171 Masa Indah

Rudi 797.838.847 587.588.891 Rudi

Nasional 895.842.618 Nasional

AMI 812.840.625 AMI

Angkasa Gracia Mukti 688.555.702 Angkasa Gracia Mukti

Rida Promotion 889.475.300 Rida Promotion

Tjiwi Kimia 842.160.000 Tjiwi Kimia

Sinar Terang 854.819.763 Sinar Terang

Cipta Sukses Mandiri 810.085.943 659.998.966 Cipta Sukses Mandiri

Surya Jaya 733.955.594 Surya Jaya

Hartanto Irwen 940.961.044 Hartanto Irwen

Suryatama Multiraya 678.048.000 Suryatama Multiraya

Surya Jaya 840.249.856 Surya Jaya

Tonny 2.050.155.042 3.380.989.298 Tonny Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) 20.886.647.233 23.425.221.259 Others (below Rp 500 million each) Jumlah 43.978.335.038 46.189.823.007 Total

(21)

mata uang Rupiah. in Rupiah. Piutang usaha sejumlah Rp5.000.000.000

digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 15).

Accounts receivable with balance of Rp5,000,000,000 are used as collateral for bank loans (see Notes 15).

Daftar umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

The aging schedule of trade receivables are as follow:

2009 2008

Belum jatuh tempo 37.664.689.440 44.828.177.746 Current

Telah jatuh tempo: Overdue:

1 - 3 bulan 6.313.645.598 1.319.883.908 1 month - 3 months

3 - 6 bulan 41.761.353 3 months - 6 months

Lebih dari 1 tahun Over 1 year

Jumlah 43.978.335.038 46.189.823.007 Total

Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga tidak perlu membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.

Based on the review of the status of the individual receivable account at the end of the year, management believes that all account receivable are collectible and accordingly, no allowance for doubtful accounts was provided for.

5. PERSEDIAAN 5. INVENTORY

Persediaan terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Barang jadi 8.434.274.039 11.956.566.343 Finished goods

Barang dalam proses 4.391.412.971 14.100.280.820 Work-in process

Bahan baku dan

bahan pembantu 12.991.586.184 13.061.755.565

Raw materials and indirect materials Suku cadang dan

persediaan lainnya 1.978.706.536 2.090.650.014

Spare parts and others

Jumlah 27.795.979.730 41.209.252.742 Total

Berdasarkan penelaahan terhadap akun persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan tidak perlu dilakukan penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan.

Persediaan bahan baku dan bahan jadi sejumlah Rp10.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 15).

Based on the review of the status of the inventory accounts at the of the year, the Company’s management believes that there are no allowances for inventory obsolescence and decline in value of inventories is provided for.

Inventories with balance of Rp10,000,000,000. are used as collateral for bank loans (see Notes 15).

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan pencurian,

The inventories are covered by insurance against losses from fire or theft amounting to

(22)

dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 30.000.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas persediaan.

Rp 30,000,000,000. The Company’s

management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

6. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 6. PREPAID EXPENSES

Biaya yang dibayar dimuka per 30 Juni 2009 dan 2008 senilai Rp 236.611.580 dan Rp 331.060.246

Prepaid expenses as of June 30, 2009 and 2008 amount to Rp … and Rp 331.060.246

7. UANG MUKA PEMBELIAN

Akun tersebut merupakan uang muka pembelian per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari:

7. ADVANCED PAYMENT

These accounts represent advanced payments of the company as at June 30, 2009 and 2008, which details are as follows:

2009 2008

Lokal 20.046.764 26.154.285 Local

Import 1.162.044.308 933.838.700 Import

Jumlah 1.182.091.072 959.992.985 Total

8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

Akun tersebut merupakan saldo pajak dibayar dimuka per 30 Juni 2009 dan 2008 yang terdiri dari:

8. PREPAID TAX

These accounts represent prepaid taxes to Government of Indonesia as at June 30, 2009 and 2008, the details are as follows:

2009 2008

Pajak Penghasilan Pasal 22 Income Tax Article 22

Tahun 2009 111.180.499 Year 2009

Tahun 2008 136.548.464 136.548.464 Year 2008

Tahun 2007 78.140.166 Year 2007

Tahun 2006 25.384.928 Year 2006

Fiskal Luar Negeri Fiscal

(23)

9. AKTIVA TETAP 9. FIXED ASSETS

Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: Fixed assets consists of:

2009 Saldo Awal Beginning Balance Penambahan/ Reklasifikasi Additions/ Reclassifications Pengurangan/ Reklasifikasi Deducations/ Reclassifications Saldo Akhir Ending Balance

Nilai Tercatat Carrying Value

Pemilikan Langsung Direct Ownership

Tanah 19.219.548.750 - - 19.219.548.750 Land

Bangunan dan

prasarana 30.178.347.241 - - 30.178.347.241

Buildings and Improvements

Mesin dan peralatan 265.240.104.526 3.306.867.412 268.546.971.938

Machineries and equipment Perabotan dan

inventaris kantor 1.319.239.536 22.565.000 1.341.804.536

Furniture, fixtures and office equipment Perabotan dan

Inventaris pabrik 2.588.633.520 36.750.000 2.625.383.520

Furniture, fixtures and plant equipment Alat-alat

pengangkutan 4.192.944.381 89.500.000 327.400.000 3.955.044.381

Transportation equipment

Jumlah 322.738.817.954 3.455.682.412 327.400.000 325.867.100.366 Total

Sewa Guna Usaha Under Capital Lease

Alat-alat

pengangkutan 265.000.000 317.600.000 582.600.000

Transportation Equipment

Jumlah nilai tercatat 323.003.817.954 3.773.282.412 327.400.000 326.449.700.366 Total carrying value

Akumulasi Penyusutan

Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan dan

prasarana 10.227.227.372 754.458.684 10.981.686.056

Buildings and Improvements

Mesin dan peralatan 111.728.373.408 5.306.648.147 117.035.021.555

Machineries and Equipment Perabotan dan

inventaris kantor 1.040.561.423 56.791.195 1.097.352.618

Furniture, fixtures and plant equipment Perabotan dan

Inventaris pabrik 2.372.391.552 36.171.524 2.408.563.076

Furniture, fixtures and plant equipment Alat-alat

pengangkutan 3.101.540.799 202.263.068 259.990.000 3.043.813.867

Transportation equipment

Jumlah 128.470.094.554 6.356.332.618 259.990.000 134.566.437.172 Total

Sewa Guna Usaha Under Capital Lease

Alat-alat pengangkutan 39.750.003 52.966.667 92.716.670 Transportation Equipment Jumlah Akumulasi Penyusutan 128.509.844.557 6.409.299.285 259.990.000 134.659.153.842 Total Accumulated Depreciation

(24)

2008 Saldo Awal Beginning Balance Penambahan/ Reklasifikasi Additions/ Reclassifications Pengurangan/ Reklasifikasi Deducations/ Reclassifications Saldo Akhir Ending Balance

Nilai Tercatat Carrying Value

Pemilikan Langsung Direct Ownership

Tanah 19.219.548.750 - - 19.219.548.750 Land

Bangunan dan

prasarana 25.994.822.241 - - 25.994.822.241

Buildings and Improvements

Mesin dan peralatan 259.201.318.809 9.443.433.488 - 268.644.752.297

Machineries and equipment Perabotan dan

inventaris kantor 1.236.933.936 47.638.450 - 1.284.572.386

Furniture, fixtures and office equipment Perabotan dan

Inventaris pabrik 2.520.526.520 28.998.100 - 2.549.524.620

Furniture, fixtures and plant equipment Alat-alat

pengangkutan 3.920.285.290 279.250.000 - 4.199.535.290

Transportation equipment

Jumlah 312.093.435.546 9.799.320.038 - 321.892.755.584 Total

Sewa Guna Usaha Under Capital Lease

Alat-alat

pengangkutan 265.000.000 265.000.000

Transportation Equipment

Jumlah nilai tercatat 312.093.435.546 10.064.320.038 - 322.157.755.584 Total carryng value

Akumulasi Penyusutan

Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan dan

prasarana 8.748.315.186 649.870.554 - 9.398.185.740

Buildings and Improvements

Mesin dan peralatan 101.742.401.658 4.864.079.475 - 106.606.481.133

Machineries and Equipment Perabotan dan

inventaris kantor 930.479.745 53.605.386 - 984.085.131

Furniture, fixtures and plant equipment Perabotan dan

Inventaris pabrik 2.272.991.407 49.343.036 - 2.322.334.443

Furniture, fixtures and plant equipment Alat-alat

pengangkutan 2.700.676.335 195.770.490 - 2.896.446.825

Transportation equipment

Jumlah 116.394.864.331 5.812.668.941 - 122.207.533.272 Total

Sewa Guna Usaha Under Capital Lease

Alat-alat pengangkutan 13.250.001 13.250.001 Transportation Equipment Jumlah Akumulasi Penyusutan 116.394.864.331 5.825.918.942 - 122.220.783.273 Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 195.698.571.215 199.936.972.311 Net Book Value

Penyusutan yang dibebankan pada beban pabrikasi dan beban usaha masing-masing adalah sejumlah Rp 6.097.278.354 dan Rp 312.020.930 pada tahun 2009 serta Rp 5.563.293.065 dan Rp 262.625.877 pada tahun

Depreciation charged to factory overhead and operating expenses are amounted to Rp 6.097.278.354 and Rp 312.020.930 respectively, in 2009 and Rp 5.563.293.065 and Rp 262.625.877 respectively, in 2008.

(25)

Perusahaan telah menjaminkan aktiva tetapnya atas hutang bank dengan rincian sebagai berikut:

property, plant and equipment of the Company are used as collateral for bank loans with details as follow:

- seluruh tanah di lokasi pabrik Perusahaan,

masing-masing seluas 20.915 meter

persegi (dengan bukti kepemilikan

Sertifikat Hak Guna Bangunan – SHGB No. 1758) dan seluas 76.915 meter persegi (dengan SHGB No. 1760) yang keduanya atas nama Perusahaan, dengan keseluruhan nilai perolehan sebesar Rp 19.219.548.750

- the whole land under the Company’s name, where the Company’s plant is located, with an area of 20,915 square meters (under certificate of ownership – SHGB No. 1758), and an area of 76,915 square meters (under SHGB No. 1760), with total acquisition cost of Rp 19,219,548,750;

- seluruh bangunan pabrik (Pabrik 1, 2, 3 dan 4), bangunan gudang (untuk bahan baku, bahan pembantu dan barang jadi), bangunan kantor (termasuk mess dan mushola) serta beberapa bangunan lainnya dengan keseluruhan nilai buku sebesar Rp 19.196.661.185 pada tanggal 30 Juni 2009 dan Rp 16.596.636.501 pada tanggal 30 Juni 2008.

- all the building plants (Plants 1, 2, 3 and 4), warehouses (for raw materials, indirect materials and finished goods), office buildings (including guest house and mushola) and several other buildings with total net book value of Rp 19.196.661.185 at June 30, 2009 and Rp 16.596.636.501 at June 30, 2008 respectively;

- mesin-mesin produksi pada Pabrik 1, 2 dan 3 dengan keseluruhan nilai buku sebesar Rp 99.495.036.165 pada tanggal 30 Juni 2009 dan Rp 107.325.115.946 pada tanggal 30 Juni 2008.

- production machineries in Plants 1, 2

and 3 with total net book value of Rp 99.495.036.165 at June 30, 2009 and Rp 107.325.115.946 at June 30, 2008 respectively.

Seluruh hak atas tanah yang dimiliki oleh Perusahaan merupakan Hak Guna Bangunan dengan sisa umur hak atas tanah tersebut sampai dengan 20 tahun (tahun 2027).

The remaining terms of the legal title of the land under certificate of ownership range to 20 year (year 2027).

Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, aktiva tetap Perusahaan dengan kepemilikan langsung, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerusuhan (huru-hara) berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp185.707.000.000 . Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aktiva tetap tersebut.

Menurut manajemen, pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, tidak terdapat penurunan nilai atas aktiva tetap di atas.

As of June 30, 2009 dan 2008, property, plant and equipment under direct ownership, except for land, are covered by insurance against losses by fire and riot risks under blanket policies for Rp185.707.000.000 respectively. The Company’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

As of June 30, 2009 and 2008, based on the Company’s management review and evaluation, there are on impairment on property, plant and equipment referred above

(26)

10. AKTIVA LAIN-LAIN

Akun tersebut merupakan aktiva lain-lain per 30 Juni 2009 dan 2008, yang terdiri dari:

10. OTHERS ASSETS

These accounts represent others assets of the company as at June 30, 2009 and 2008, which details are as follows:

2009 2008

Aktiva Tak Berwujud: Intangible Assets:

Program Oracle

Dalam Pengembangan 722.699.049 722.699.049

Oracle Program In Progress

HGB 323.497.474 341.304.670 HGB

(dikurangi amortisasi) (less amortization)

1.046.196.523 1.064.003.719

Jaminan PLN 200.592.900 200.592.900 PLN Guarantee

Lainnya Others

1.246.789.423 1.264.596.619

11. HUTANG USAHA DENGAN PIHAK KETIGA 11. TRADE PAYABLES – THIRD PARTIES

2009 2008

PT Petronika 2.779.321.360 PT Petronika

PT Bukit Surya Mas 1.118.874.715 1.437.208.875 PT Bukit Surya Mas

PT Hsin Mei Kuang Indonesia 1.174.081.433 1.767.209.911 PT Hsin Mei Kuang Indonesia PT Unipradana Kresna Agung 851.918.881 1.067.618.475 PT Unipradana Kresna Agung

PT Kiat Murni Lestari 1.087.205.746 715.358.952 PT Kiat Murni Lestari

PT Victory Indah Pelangi 1.195.323.052 544.219.281 PT Victory Indah Pelangi

PT Asia Carton Lestari 799.228.650 681.238.471 PT Asia Carton Lestari

PT Platindo 24.076.892.070 PT Platindo

PT Eterindo 3.478.284.876 7.602.087.908 PT Eterindo

PT Advance 978.328.000 PT Advance

PT EAC 1.081.572.893 PT EAC

PT Bagelen Jaya Indah M. 589.453.788 535.535.000 PT Bagelen Jaya Indah M.

PT Asahimas Chemicals 10.363.179.423 PT Asahimas Chemicals

Humade 2.494.900.000 Humade

Mitsui 2.985.163.187 Mitsui

PT Sulfindo Adiusaha 9.063.235.500 PT Sulfindo Adiusaha

PT Coin Industri Kimia 732.594.150 PT Coin Industri Kimia

Lain-lain (masing-masing di

bawah Rp500 juta) 6.539.829.155 4.526.634.846

Others (below Rp500 million each)

Referensi

Dokumen terkait

Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya,

Mayor

Nabi Muhammad SAW juga mempergunakan masjid sebagai tempat untuk menjelaskan wahyu yang diterimanya dari Allah SWT dan memberikan jawaban atas pertanyaan para sahabat

Sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Bangunan dan Lingkungan maka pendekatan dalam penyusunan Rencana Tata Bangunan

Sistem parlemen yang dimulai dua ratusan tahun yang lalu dan yang sudah berkembang ke hampir seluruh penjuru dunia dari tempat lahirnya di Inggris Raya, tetap tidak bisa

Penguasaan kompetensi profesional konselor terbentuk melalui latihan menerapkan kompetensi akademik dalam bidang bimbingan dan konseling yang telah dikuasai itu

Winda menjelaskan bahwa penggunaan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) pada peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa ini

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2013) dalam bukunya bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi