• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS SISWA KELAS IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS SISWA KELAS IV"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING

BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL

TERHADAP KOMPETENSI

PENGETAHUAN IPS

SISWA KELAS IV

Dewa Gede Widiatmika

1

, I Wayan Sujana

2

, Ni Nyoman Ganing

3

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: [email protected]

1

, [email protected]

2

,

[email protected]

3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penguasaan kompetensi IPS siswa yang dibelajarkan menggunakan model discovery learning berbantuan media audio visual dengan yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SD Gugus Letda Made Putra 2016/2017 yang berjumlah 528 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling dengan terlebih dahulu mengundi kelas kemudian hasil undian diberikan pretes untuk menentukan kesetaraan. Setelah setara berdasarkan uji t dilakukan pengundian kembali dan diperoleh Kelas IV SD Negeri 23 Dangin Puri sebagai kelompok eksperimen dan Kelas IV SD Negeri 18 Dangin Puri sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode tes untuk mengumpulkan data kompetensi pengetahuan IPS siswa. Data nilai post-tes kompetensi pengetahuan IPS dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata kompetensi pengetahuan IPS pada kelompok eksperimen yaitu 76,00 dan rata-rata penguasaan kompetensi pengetahuan IPS pada kelompok control yaitu 70,06. Diperoleh t hitung yaitu 3,86 kemudian dan dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% dandk 35+31-2= 64 diperoleh t tabel 2,000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi pengetahuan IPS antara siswa yang dibelajarkan dengan model discovery learning berbantuan media audio visual siswa kelas IV SD Gugus Letda Made Putra 2016/2017.

Kata Kunci :discovery learning , audio visual, kompetensi pengetahuan IPS.

ABSTRAK

This study aims to determine the difference in mastery of IPS competence of students who are taught using a model of discovery learning audio visual aided with the learned using conventional learning. This research type is quasi experiment (quasi experiment) with design of Nonequivalent control group design. The population in this study is all the fourth grade students in SD Gugus Letda Made Putra 2016/2017 which amounted to 528 people. Determination of the sample in this study was done by random sampling technique by first drawing the class then the result of the drawing is given pretes to determine equality. After the equivalent based on the t test conducted the draw back and obtained Class IV SD Negeri 23 Dangin Puri as experimental group and Class IV SD Negeri 18 Dangin Puri as a control group. Data collection in this research is done by test method to collect competency knowledge data of student's IPS. Data of post-test score of IPS knowledge competence were analyzed using t test. The results obtained showed that

(2)

2

the average competence of IPS knowledge in the experimental group is 76.00 and the average mastery of IPS knowledge competence in the control group is 70.06. Obtained t count is 3.86 then and compared with t table at significance level 5% dandk 35 + 31-2 = 64 obtained t table 2,000. Thus, it can be concluded that there is a significant influence of IPS knowledge competence between students who are taught with the model of discovery learning audio visual media assisted by fourth grade students of SD Gugus Letda Made Putra 2016/2017.

Keywords: discovery learning, audio visual, IPS knowledge competence.

PENDAHULUAN

Masalah pendidikan dasar telah menjadi pembicaraan penting dan strategis dalam satu dasawarsa terakhir ini, sebab hal tersebut berkaitan dengan persoalan wajib belajar 9 tahun yang merupakan ke-butuhan dasar dari setiap warga negara dan sekaligus merupakan titik awal untuk mlangkah ke jenjang pendidikan sel-anjutnya.Pendidikan dasar merupakan pendidikan 9 tahun,terdiri atas program pendidikan Sembilan tahun di sekolah dasar dan program pendidikan tiga tahun disekolah lanjutan tingkat pertama kec-erdasan, akhlak, Kurikulum yang terbaru digunakan dalam pendidikan di Indonesia adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah seperangkat rencana dan pe-ng-aturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan se-bagai pedoman penyelenggaraan keg-iatan pembelajaran .UU No.20/2003 ten-tang sistem pendidikan nasional pada pa-sal 1 butir 1 menyatakan bah-wa”Pe-nd-idikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendallian diri, kepriba-dian, mulia, dan keterampilan yang dipe-rlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara”. Pada kurikulum ini siswa tidak lagi menjadi subjek dengan ikut meng-embangkan tema yang ada. Sedangkan guru sekarang menjadi ujung tombak dal-am pelaksanaan penidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalm proses pembelajarann (Suarjana, 2015: 3)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SD Gugus Letda Made Putra menunjukkan bahwa hasil belajar

IPS yang didapat siswa kelas IV belum optimal dengan hal tersebut masih dip-andang kurangnya perhatian guru terha-dap pentingnya strategi, metode dan media dalam pembelajaran. Karena med-ia berperan penting dalam pemb-elajaran, dengan menggunakan media siswa bisa cepat memahami materi dengan cara melihat dan mendengarkan informasi. Hal ini ditunjukkan oleh kenyataan para guru masih mengajar dengan menggunakan cara pembelajaran konvensional serta dominan meng-gunakan metode cera-mah, metode tanya jawab dan berikan siswa PR. Hal ini dapat mem-bawa dampak dan akibat terhadap belum optimalnya proses dan penguasaan kom-petensi siswa kelas IV dalam mata pel-ajaran IPS masalah tersebut harus seg-era dihentikan. Ke-adaan demikian jika dibiarkan terus menerus, maka kemungk-inan peng-uasaan kompetensi mata pelajaran IPS tidak akan tercapai sesuai yang di-harapkan.

Terkait uraian tersebut, model pembelajran discovery learningberb-an-tuan media audio visual diharapkan nanti-nya dapat menjadi langkah awal yang akan di terapkan untuk membelajaran siswa dan menjadi solusi pemecahan dalam mengadapi permasalahan komp-etensi pengetahuan IPS siswa untuk me-ncapai standar ketentuan. Karena model

discovery learining berbantuan media

au-dio visual ini mengarahkan siswa untuk dapat menemukan sesuatu melalui pro-ses pembelajaran. Siswa dilatih untuk bia-sa menjadi seorang ilmuan, mereka tidak hanya bisa menggunakan pengetahuan yang di dapatkan tetapi di harapkan pula bisa berperan aktif bahkan sebagai penc-ipta dari pengetahuan itu sendiri ( Kosasih

(3)

3

2015:81 ). Peran guru disini sebagai mot-ivator, fasilitator dan sebagai pembimbing siswa agar pembelajaran menjadi lebi ak-tif dan kreak-tif sehingga dapat meingkatkan penguasaan kompetensi pengetahuan siswa.

Model discovery learning meru-pakan nama lain dari pembelajaran pene-muan. Sesuai dengan namanya, model ini mengarahan siswa untuk dapat me-nemukan sesuatu melalui proses pem-belajran yang di lakoninya (Kosasih, 20-14:83). Dalam pengaplikasianya model

di-scovery learning di dukung dengan

me-dia pembelajaran yaitu meme-dia audio vi-sual. Media audio visual tersebut dis-aji-kan dengan menggunadis-aji-kan bantuan proy-ektor. Dengan demikian siswa dapat me-mahami suatu konsep dengan utuh bukan hanya sebagai pengetahuan tetapi juga dapat diterapkan kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran.

Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki tujuan yang sangat agung dan mulia, ya-itu untuk memahami dan mengemba-ngkan pengetahuan, nilai, sikap, keteram-pilan social, kewarganegaraan, fakta, per-istiwa, konsep dan generlisasi serta mpu merefleksikan dalam kehidupan ma-syarakat, bangsa, dan Negara. Tujuan te-rsebut sudah jelas dan tegas untuk me-mberikan bekal bagi peserta didik yang begitu lenkap dan paripurna. Apa bila g-uru mampu menerapkan dan mene-ladani pada siswanya akan dapat men-jadian siswa sebagai manusia yang “par-ipurna”, dalam arti manusia yang memliki jiwa social yang tinggi, yang memliki kepedu-lian yang tinggi pada manusia lainya. Lebih lanjut, Maryani ( 2007:6 ) menjel-askan bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah untuk : 1) mengembangkan peng-etahuan dasar ilmu-ilmu social; 2) menge-mbangkan kemampuan berpikir, pemec-ahan masalah, dan keterampilan social; 3) membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai – nilai kemanusiaan; dan 4) menngkatan kemampuan berkompetensi dan bekerja sama dalam masyarakat ya-ng majemuk, baik dalam skala nasional maupun skala internasional.

Proses pembelajaran pendidikan I-PS di jenjang persekolahan baik pada

tingkat pendidikan dasar maupn meneng-ah, perlu adanya pembaharuan yang seri-us, karena pada kenyataannya selama ini masih banyak model pembelajaran yang masih bersifat konvensional, tidak terlihat adanya improvisasi dalam pembeajaran, jauh dari model pembelajaran yang mod-ern sesuai dengan tuntutan zaman dan kondisi lingkungan sekitar dimana siswa berada.

Berdasarkan pemaparan tersebut maka akan di laksanan penelitian dengan judul Pengaruh Model Discovery learning Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Kompetensi Pengetahuan IPS Siswa Kelas IV SD Gugus Letda Made Putra T-ahun Pelajaran 2016/2017 .

METODE

Penelitian ini dirancang sesuai prosedur penelitian eksperimen semu de-ngan rancade-ngan non-equivalentcontrol

gr-oup desain. Analisis data penelitian

di-lakukan uji-t polled varians.

Variabel dalam penelitian ini dipilih menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat.Variabel bebas yang digu-nakan adalah model Discovery Learning berbantuan media audio visual, variabel terikat yang digunakan adalah pengu-as-aan kompetensi pengetahuan IPS. Pro-sedur yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu terlebih dahulu dilakukan random

sampling lalu dilakukan uji kesetaraan

de-ngan uji-t dan menentukan kelas sampel dengan random sampling untuk menen-tukan kelompok eksperimen dan kelom-pok kontrol, menyusun perangkat serta i-nstrumen, mengkonsultasikan instrumen dengan guru kelas dan dosen pembim-bing sekaligus sebagai dosen ahli, me-ngadakan uji coba, revisi instrumen yang telah diujikan, melakukan pelatihan atau konsultasi perangkat pembelajaran pada guru, melaksanakan proses pembelajar-an sebpembelajar-anyak 6 kali pertemupembelajar-an, memberik-an post test kepada kedua kelompok se-cara bersamaan, dan menganalisis data hasil penelitian.

Populasi dalam penelitian ini ada-lah seluruh SD Negeri yang di Gugus Let-da Made Putra khususnya kelas IV yang

(4)

4

berjumlah 528 orang. Populasi tersebut di

random untuk mendapatkan 2 kelas dan

diuji kesetaraannya, selanjutnya 2 kelas tersebut dirandom kembali dan didapa-tkan kelas IV SD Negeri 23 Dangin Puri ditetapkan sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 35 orang dan kelas IV SD Negeri 18 Dangin Puri ditetapkan se-bagai kelas kontrol yang berjumlah 31 orang. Selanjutnya dilakukan penyusun instrumen, mengkonsultasikan instrumen, mengadakan uji coba, merevisi instru-men, melakukan pelatihan atau konsultasi perangkat pembelajaran pada guru, melaksanakan proses pembelajaran, me-mberikan post test, dan menganalisis data hasil penelitian. Instrumen yang di-gunakan dalam penelitian ini yaitu tes pilihan ganda biasa.

Instrumen yang akan digunakan se-bagai pengumpulan data terlebih dahulu diuji coba. Uji coba yang dilakukan untuk menentukan validitas, daya beda, indeks kesukaran dan reliabilitas dengan melibat-kan responden sebanyak 34 orang siswa. Rumus korelasi titik (point biserial) yang digunakan untuk menguji validitas item tes dengan rtabel pada taraf signifikansi 5% yaitu

0,339 dan dari hasil analisis diketahui dari 40 butir soal terdapat 16 butir soal tidak valid dan 24 butir soal yang valid. Untuk menentukan daya beda dan indeks kesu-karan tes yang dibuat maka terlebih dahulu menentukan kelompok atas dan bawah. Berdasarkan hasil analisis 24 butir soal, diperoleh 2 butir yang berkualifikasi baik sekali, 20 butir yang berkualifikasi baik dan 2 butr soal yang berkualitas cukup. Sed-angkan indeks kesukaran menunjukkan 5

butir berkriteria sukar, 14 butir berkriteria sedang dan 5 butir berkriteria mudah. Hasil analisis uji reliabilitas didapatkan tes mem-iliki tingkat reliabel yang tinggi yaitu 0,88. Seluruh soal digunakan sebagai soal post

test agar representatif dalam mengukur

kemampuan siswa.

Selanjutnya dilakukan pengujian hi-potesis (Ho) dengan rumus uji=t polled

varians, maka prasyarat yang harus

di-penuhi adalah data setiap kelompok harus berdistribusi dengan normal dan homogen. Uji normalitas data dapat diketahui dengan menggunakan rumus chi-kuadrat dan uji homogenitas dengan varians dengan me-nggunakan uji F. Sesuai dengan hipotesis alternatif (Ha) yang telah di-ajukan, maka

dapat dirumuskan hipotesis nol (Ho) yang

berbunyi tidak terdapat perbedaan pengua-saan kompetensi pengetahuan IPS siswa kelas IV SD Gugus Letda Made Putra tah-un ajaran 2016/2017 pada siswa yang dibe-lajarkan menggunakan model Discovery Learning berbantuan media audio visual dan siswa yang dibelajarkan menggu-naka-n pembelajaramenggu-naka-n komenggu-naka-nvemenggu-naka-nsiomenggu-naka-nal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil penelitian yang diperoleh merupakan skor hasil penguasaan kom-pe-tensi pengetahuan IPS siswa dari imple-mentasi model Discovery Learning berb-antuan Media audio visual pada kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensio-nal pada kelompok kontrol. Rekapitulasi pe-rhitungan data hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Skor Penguasaan Kompetensi Pengetahuan

Data Statistik Hasil Penguasaan Kompetensi Pengetahuan Kelomok Eksperimen Kelompok Kontrol

Mean 76,00 70,06

Varians 44,81 54,25

Standar deviasi 6,7 7,36

Modus 70,11 62,83

Median 74,75 72,63

Data hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata skor penguasaan kompetensi pe-ngetahuan siswa pada kelompok

ekspe-rimen yang dibelajarkan dengan meng-gunakan model Discovery Learning be-rbantuan Media audio visual lebih tinggi

(5)

5

yaitu 76,00 dari pada rerata skor pengu-asaan kompetensi pengetahuan siswa k-elompok kontrol yaitu 70,06. Pada kel-ompok eksperimen rerata dikonversi-kan kedalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima dan menunjukkan skor kelom-pok eksperimen berada pada kategori tin-ggi. Apabila divisualisasikan ke dalam b-entuk histogram maka tampak paga Gambar 1.

Gambar 1. Histogram Data Penguasaan Kompetensi Pengetahuan IPS Kelompok

Eksperimen

Sementara itu, rerata pada kelom-pok kontrol dikonversikan kedalam Peni-laian Acuan Patokan (PAP) skala lima dan me-nunjukkan skor kelompok kontrol berada pada kategori sedang. Apabila di-visualisasikan ke dalam bentuk histogra-m histogra-maka tahistogra-mpak paga Gahistogra-mbar 2.

Gambar 2. Histogram Data Penguasaan Kompetensi Pengetahuan IPS

KelompokKontrol

Selanjutnya, dilakukan uji pras-yarat yaitu normalitas data dan homo-genitas varians. Uji normalitas dilaku-kan untuk menguji suatu distribusi emp-irik mengikuti ciri-ciri distribusi normal atau untuk menyelidiki fo(frekuensi

obs-ervasi) dari gejala yang diselidiki tidak menyimpang secara signifikan dari fh

(frekuensi harapan) dalam distribusi normal. Uji normalitas data dilakukan terhadap data hasil penguasaan kom-petensi pengetahuan siswa kelompok eksperimen dan kelompok kont-rol. Kemudian, uji homogenitas dilakukan t-erhadap varians pasangan antar ke-lompok ekspe-rimen yang dibelajarkan dengan model Discovery Learning be-rbantuan media audio visual dan ke-lompok kontrol yang dibelajarkan de-ngan pembelajaran kon-vensional. Ber-dasarkan hasil uji normalitas kelompok eksperimen, diperoleh Chi Kuadrat hit-ung (x2

hitung = 3,71) kemudian nilai

te-rsebut dibandingkan dengan Chi Kuad-rat tabel (x2

tabel= 11,070). Hal ini

men-unjukkan bahwa x2

hitung <x2tabel berarti

data hasil penguasaan kompetensi pe-ngetahuan IPS kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sehingga dapat di-nyatakan bahwa varian data hasil post

test kelompok eksperimen dan

ke-lompok kontrol adalah homogen.

Hasil analisis data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen se-hingga untuk menguji Ho digunakan uji-t

dengan rumus polled varians. Rangku-man uji hipotesis, dapat dilihat pada Tabel2

Tabel 2. Rangkuman Uji Hipotesis

No Kelompok Sampel N Dk M thitung ttabel Keterangan

1.

Eksperimen

35

74 76,00 3,86 2,000 Ho Ditolak

2.

Kontrol

31

70,06

Pengaruh model Discovery Learning ber-bantuan media audio visual terhadap pe-nguasaan kompetensi pengetahuan siswa diketahui dengan dilakukannya uji hipo-tesis.Kriteria Ho ditolak jika thitung>ttabel dan

Ho diterima thitnung= 3,86 sedangkan pada

taraf signifikansi 5% dan dk = 64 diperoleh nilai ttabel = 2,00 sehingga thitnung = 3,86>

ttabel = 2,00. Ini berarti, terdapat perbedaan

(6)

6

pengetahuan IPS antara siswa yang dibela-jarkan dengan model Discovery Learning berbantuan media audio visual dan siswa yang dibelajarkan dengan dengan pem-belajaran konvensional pada siswa kelas IV SD Gugus Letda Made Putra.

Secara deskriptif, penguasaan kom-petensi pengetahuan IPS siswa pada ke-lompok eksperimen lebih tinggi dibanding-kan penguasaan kompetensi pengetahuan IPS pada kelompok kontrol.Hal ini didasar-kan pada rata-rata skor penguasaan kompetensi pengetahuan IPS siswa dan kategori skor penguasaan kompetensi pe-ngetahuan siswa. Rata-rata skor pengu-asaan kompetensi pengetahuan IPS siswa pada kelompok eksperimen adalahn 76,00 sehingga berada pada kategori tinggi. Sedangkan rata-rata skor penguasaan kompetensi pegetahuan IPS siswa pada kelompok kontrol adalah 70,06 sehingga berada pada kategori sedang.

Berdasarkan hasil uji hipotesis me-nggunakan uji-t dengan meme-nggunakan ru-mus polled varians, diperoleh thitnung= 3,86

sedangkan pada taraf signifikansi 5% dan dk = 64 diperoleh nilai ttabel = 2,00 sehingga

thitnung = 3,86> ttabel = 2,00.. Hasil

perhitungan tersebut me-nunjukkan bahwa thitung>ttabel. Sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima. Hal ini berarti, ter-dapat perbedaan yang signifikan pengu-asaan kompetensi pengetahuan IPS antara siswa yang dibelajarkan dengan model Discovery Learning berbantuan Media audio visual dan siswa yang dibelajarkan de-ngan dengan pembelajaran konvensional. Adanya perbedaan yang signifikan menunjukkan bahwa penerapan model Discovery Learning berbantuan Media audio visual berpengaruh terhadap penguasaan kompetensi pengetahuan IPS siswa.

Berbagai macam temuan yang dida-patkan dalam pelaksanaan pembelajaran dalam kelas eksperimen diantaranya: (1) siswa lebih senang jika diajak berdiskusi dalam proses pembelajaran, (2) siswa lebih aktif dalam memecahkan persoalan yang diberikan oleh guru, karena dalam pemba-hasannya siswa lebih banyak bertukar pen-dapat dengan kelompoknya dan (3) siswa lebih bersemangat dalam permainan

trade-sional. Sedangkan dalam kelas kontrol te-muan yang didapatkan diantaranya: (1) sis-wa masih sa-ngat tergantung dari informasi guru. (2) siswa tidak terlalu berpartsipasi dalam pembelajaran, (3) siswa hanya mem-bahas materi yang terdapat pada buku saja tanpa mengaitkan dengan kehi-dupan sehari-hari. Adanya temuan-temuan tersebut dapat memperjelas bahwa metode pembelajaran konvensional kurang efektif untuk meningkatkan penguasaan kompe-tensi pengetahuan siswa.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Baskara Putra 2013 Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan rata-rata hasil belajar siklus I ke siklus II sebesar 9,2%. Peningkatan ketuntasan klasikal siklus I ke siklus II sebesar 33,4%. Kendala yang dihadapi dalam penerapan model discovery learning yaitu siswa belum terbiasa dengan penerapan model discovery learning sehingga sangat sulit bagi guru untuk mengeksplorasi respon-respon siswa.

Meningkatnya penguasaan kompe-tensi pengetahuan siswa dengan mene-rapkan model discovery learning

berbantuan media audio visual disebabkan oleh perlakuan dalam proses pembelajaran. Pada hakikat model discovery learning merupakan mengarahan siswa untuk dapat menemukan sesuatu melalui proses pembelajran yang di lakoninya.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut terlihat bahwa model Discovery Learning berbantuan media audio visual lajaran lebih unggul dibandingkan pembe-lajaran konvensional.Sehingga dalam pembelajaran IPS dapat diterapkan model

discovery learning berbantuan media audio

visual karena terbukti mampu mening-katkan penguasaan kompetensi pengeta-huan siswa.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SD Gugus Letda Made Putra menunjukkan bahwa hasil belajar IPS yang didapat siswa kelas IV belum optimal dengan hal tersebut masih dipandang kurangnya perhatian guru terhadap pentingnya strategi, metode dan

(7)

7

media dalam pembelajaran. Karena media berperan penting dalam pembelajaran, dengan menggunakan media siswa bisa cepat memahami materi dengan cara melihat dan mendengarkan informasi. Hal ini ditunjukkan oleh kenyataan para guru masih mengajar dengan menggunakan cara pembelajaran konvensional serta dominan menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab dan memberikan siswa PR. Hal ini dapat membawa dampak dan akibat terhadap belum optimalnya proses dan penguasaan kompetensi siswa kelas IV dalam mata pelajaran IPS masalah tersebut harus segera dihentikan. Keadaan demikian jika dibiarkan terus menerus, maka kemungkinan penguasaan kompetensi mata pelajaran IPS tidak akan tercapai sesuai yang diharapkan.

Pembelajaran menggunakan model

discovery learning berbantuan media audio

visual pada muatan materi IPS mem-berikan pengalaman belajar yang aktif dan kreatif dengan memberikan kesempatan kepada siswa secara mandiri memecahkan masalah yang disajikan, dibantu dengan permainan yang dapat meningkatkan an-tusias siswa dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terda-pat pengaruh model Discovery Learning berbantuan media audio visual terhadap kompetensi pengetahuan IPS kelas IV SD Negeri Gugus Letda Made PutraTahun Pelajaran 2016/2017. Hasil analisis data diperoleh thitung = 3,86 dandengan taraf

signifikan 5%dk = 64diperoleh ttabel = 2,00

maka 3,86 > 2,00, maka Ho yang diajukan ditolak dan menerima Ha. Model discovery

learning berbantuan media audio visual

memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode pembe-lajaran konvensional.

DAFTAR RUJUKAN

Agung, A.A. Gede. 2014 Metodologi

Penelitian Pendidikan. Malang:

Aditya Publishing

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar

Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT

Bumi Aksara

Anam. 2015. Pembelajaran berbasis

Inkuiri. Pustaka Pelajar

Azhar Arsyad.2016. Media Pembelajaran. PT RajaGrafindo Persada

Candiasa, I Made, 2010. Statistik Multivariat Disertai Aplikasi SPSS,

Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha

Daryanto. 2015 Pembelajaran saintifik

kurikulm 2013 . Gava media

Dantes, Nyoman 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi

Kosasih. 2015. Strategi Belajar dan

Pembelajara. Bandung : Yrama

Media

Koyan, I Wayan. 2007. Statistika Terapan

(Teknik Analisis Data Kuantitatif).

Kunandar.2014. Penilaian autentik.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rayandra Asyhar.2012. kreatif

mengembangkan media

pembelajaran. Referensi Jakarta

Sudijono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada

Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian

Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Setyosari, Punaji. 2015. Metode

(8)

8

Pengembangan. Jakarta:

Pranadamedia Group

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sukardi, MS.,Ph.D. 2008. Evaluasi

Pendidikan Prinsip dan

pengemangannya. Jakarta: PT

Bumi Aksara

Susanto. 2014. Pengembangan pembelajaran IPS di Sekolah dasar. Jl. Tambra Raya No. 23

Rawamangun Jakarta : Pernadamedia Group

Sukiman. 2012. Pengembangan media

pembelajaran. Jl. Kenanga,

Maguwoharjo, Depok,Sleman Yogyakarta: PT Pustaa Insan Madani,

Syafruddin,2016 Adriantoni. Kurikulum

dan pembelajaran. Jakarta: PT

Gambar

Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Skor Penguasaan Kompetensi  Pengetahuan
Gambar 2. Histogram Data Penguasaan  Kompetensi Pengetahuan IPS

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahaan yang dihadapi dalam pengembangan kopi antara lain adalah karena tanaman ini 96% diusahan oleh rakyat maka teknik budidayanya belum sesuai dengan

o Bertanggung jawab untuk membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan keseluruhan tugas dan fungsi yang berkaitan dengan Open Government Indonesia maupun keanggotaan

volume urin akhir pada tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus dengan mengatur reabsorpsi dan permeabilitas tubulus. Hormon

kerja, apabila tata kerjanya tidak diatur dengan rinci dan dilaksanakan secara konsisten, karena adanya duplikasi komando terhadap sekretaris desa. Oleh karena itu

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025, semua sektor pembangunan di Indonesia harus menerapkan prinsip-prinsip pembangunan

1) Bagi UNIMED, hasil umpan balik pengguna bermanfaat sebagai bahan masukan utama untuk menyelenggarakan dialog baik secara internal maupun eksternal, khususnya untuk

kehamilannya baik-baik saja sehingga ia memeriksakan kehamilannya secara teratur agar selama kehamilannya tidak ada masalah yang terjadi sehingga berakhir dengan baik

Analisis risiko longsor dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi ini tentunya akan sangat berguna dalam tahapan pra bencana, karena dapat memberikan informasi mengenai