PERENCANAAN PENGADAAN OLI
MEDRIPAL 570 PADA KAPAL DIVISI
TECHNICAL COMMERCIAL FLEET PT
PERTAMINA PERKAPALAN
Willy Suhandy
Binus University,
Jl. Kh. Syahdan No.9, Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, 11480, (021) 5345830,
willysuhandy@gmail.com
Kelvin Thanaka
Binus University,
Jl. Kh. Syahdan No.9, Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, 11480, (021) 5345830,
k.thanaka@gmail.com
Pilamupih Dwi Rahayu
Binus University,
Jl. Kh. Syahdan No.9, Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, 11480, (021) 5345830,
pilamupihdwira@gmail.com
Ho Hwi Chie
Binus University,
Jl. Kh. Syahdan No.9, Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, 11480, (021) 5345830,
hhchie@binus.edu
ABSTRACT
PT Pertamina Perkapalan is the subsidiary of PT Pertamina which responsible on
fuel oil distribution using marine. PT Pertamina Perkapalan has a division called
Technical Commercial Fleet (TCF) for organizing company’s ship in order to
operate the ship. For now, TCF has four ships for distributing oil fuel to some
regions in Indonesia. For the operation, the ship’s main engine needs to be replaced
with the new Medripal 570 lubricant frequently. However, in fact the Medripal 570
lubricant is not always available in each port where the ship will be anchored.
Random movements of the ships make TCF division does not have a good planning
for lubricant inventory. Therefore, it needs a good planning to get over the problem
by using ARENA simulation and (Q, r) methods. ARENA simulation is used for
making a simulation based on probability theory from the historical data of the ships
movements. The simulation results show the movement of the ships and also the
lubricant usage for a year. After that, to find out the number of lubricant needed is
by using (Q, r) methods based on the lubricant usage for a year. The result will be
the optimize number of Medripal 570 lubricant to be ordered and the reorder point.
Thus, the final result of this thesis is the scheduling of when and where the ship will
have to stock their Medripal 570 lubricant.
Keyword: Inventory control, Probability, Simulation, ARENA, (Q, r) Model
ABSTRAK
PT Pertamina Perkapalan adalah anak perusahaan dari PT Pertamina yang
membantu dalam pendistribusian bahan bakar minyak atau bbm menggunakan moda
transportasi laut. Di dalam PT Pertamina Perkapalan terdapat divisi Technical
Commercial Fleet (TCF). Tugas divisi TCF adalah mengelola kapal milik PT
Pertamina agar dapat beroperasi dengan baik. Saat ini divisi TCF memiliki empat
kapal yang beroperasi dalam mendistribusikan bbm ke beberapa wilayah di
Indonesia. Dalam pengoperasiannya, mesin kapal selalu mengganti oli Medripal 570
secara bekala. Namun, pada kenyataannya oli Medripal 570 tidak selalu tersedia
pada pelabuhan-pelabuhan tempat kapal berlabuh. Pergerakan kapal yang tidak
tetap, membuat divisi TCF belum memiliki perencanaan yang matang dalam
persediaan oli. Sehingga untuk mengatasi masalah ini, dilakukan perencanaan
menggunakan simulasi ARENA dan metode (Q, r). Simulasi ARENA digunakan untuk
melakukan simulasi berdasarkan teori probabilitas dari data riwayat pergerakan
kapal. Hasil dari simulasi adalah berupa data pergerakan kapal beserta dengan
penggunaan olinya selama setahun. Kemudian, untuk mengetahui berapa jumlah oli
Medripal 570 yang akan diambil digunakan metode (Q, r) dari data pengunaan oli
selama setahun. Hasil dari metode (Q, r) yang berupa jumlah oli Medripal 570 yang
harus diambil dan juga titik reorder point. Sehingga hasil akhir pada laporan ini
adalah penjadwalan kapan dan dimana kapal akan mengambil oli Medripal 570.
Kata kunci: Persediaan barang, Probabilistik, Simulasi, ARENA, (Q, r) Model
PENDAHULUAN
Seperti yang diketahui bahan bakar minyak atau yang dikenal sebagi BBM merupakan kebutuhan yang sangat penting dan harus terpenuhi di Indonesia. Apabila kebutuhan BBM tidak dapat terpenuhi maka dapat mengganggu sistem distribusi di Indonesia. Perusahaan Negara yang bergerak dididang perminyakan yaitu PT Pertamina dimana PT Pertamina memiliki satu buah anak perusahaan yang bergerak pada pendistribusian bahan bakar minyak menggunakan transportasi laut yang dinamakan dengan PT Pertamina Perkapalan. Pada PT Pertamina Perkapalan terdapat satu buah divisi Technical Commercial Fleet yang bertugas dalam melakukan sistem maintenance kapal. Salah satu hal yang penting dalam melakukan pengoperasian kapal adalah penggunaan oli dari setiap kapal dan salah satu oli yang cukup penting yaitu oli Medripal 570 karena penggunaannya sama halnya seperti
bahan bakar. Namun PT Pertamina Perkapalan masih belum dapat membuat pengadaan oli kapal dengan baik seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Sumber: PT Pertamina Lubricants
Gambar 1 Realisasi Pelumas untuk PT Pertamina Perkapalan Tahun 2014
Pengendalian persediaan oli menjadi salah satu masalah yang nyata untuk PT Pertamina Perkapalan. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan yang matang dalam melakukan penyimpanan stok oli pelumas di masing-masing warehouse di beberapa pelabuhan agar dapat mencakup kebutuhan oli pelumas pada kapal PT Pertamina Perkapalan.
Berikut adalah perumusan masalah yang terjadi di PT Pertamina Perkapalan:
1. Bagaimana prediksi pergerakan kapal pada divisi Technical Commercial Fleet di PT Pertamina Perkapalan berbasis probabilitas historical pergerakan kapal?
2. Bagaimana prediksi penjadwalan pengambilan oli kapal pada divisi Technical Commercial
Fleet di PT Pertamina Perkapalan berbasis konsep inventory control?
3. Bagaimana permintaan kebutuhan oli kapal dapat terpenuhi berbasis probabilitas historical pergerakan kapal dan konsep inventory control pada divisi Technical Commercial Fleet di PT Pertamina Perkapalan?
Selanjutnya setelah merumuskan permasalahn yang terjadi di divisi Technical Commercial
Fleet di PT Pertamina Perkapalan adalah menjabarkan tujuan dari penulisan tugas akhir, yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana prediksi pergerakan kapal pada divisi Technical Commercial Fleet di PT Pertamina Perkapalan berbasis probabilitas historical pergerakan kapal.
2. Untuk mengetahui bagaimana prediksi penjadwalan pengambilan oli kapal berbasis konsep
inventory control pada divisi Technical Commercial Fleet di PT Pertamina Perkapalan.
3. Untuk mengetahui bagaimana kebutuhan oli kapal dapat terpenuhi berbasis probabilitas historical pergerakan kapal dan konsep inventory control pada divisi Technical Commercial Fleet di PT Pertamina Perkapalan
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pertama-pertama merumuskan masalah yang terjadi di PT Pertamina Perkapalan. Permasalahan yang terjadi di PT Pertamina Perkapalan adalah persediaan oli Medripal 570 untuk kapal belum dapat terpenuhi secara optimal. Setelah menentukan permasalahan yang akan di bahas, selanjutnya adalah mencari jurnal studi literatur yang dapat menjadi landasan dalam pembuatan tugas akhir ini. Selanjutnya adalah
mengumpulkan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data riwayat pergerakan kapal selama satu tahun, data waktu perjalanan antar pelabuhan, data penggunaan oli yang mencakup data daya
main engine kapal, data massa jenis oli Medripal 570, konstanta pemakaian oli. Dari data riwayat
perjalanan kapal ini dapat dilihat pergerakan kapal selama satu tahun kemana saja kapal berlayar ataupun berlabuh. Setelah semua data yang dialakukan terkumpul selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Pengolahan data yang dilakukan adalah menghitung probabilitas berapa kali kapal singgah di setiap pelabuhan, yang selanjutnya data probabilitas ini dilakukan simulasi dengan
software ARENA sehingga akan diperoleh pelabuhan mana saja yang disinggahi dan jumlah
penggunaan olinya. Selanjutnya hasil akhir yang diperoleh untuk tugas akhir ini merupakan kapan dan dimana kapal harus mengambil oli Medripal 570.
HASIL DAN BAHASAN
Kapal-kapal yang digunakan untuk mengangkut BBM adalah MT Sambu, MT Sei Pakning, MT Sungai Gerong, dan MT Fastron. Keempat kapal yang digunakan merupakan jenis kapal
handysize oil tanker yang memiliki berat 30000 DWT (deadweight tonnage). Berikut adalah data
spesifikasi main engine dan massa jenis oli Medripal 570 yang menunjang penelitian:
Tabel 1 Data Penunjang Kapal
Daya Main Engine 6480 kw
Pemakaian Oli 0.6 gr/kwh Massa Jenis Oli 920 gr/dm3
Masing-masing kapal memiliki rute perjalanan yang berbeda dalam pemenuhan permintaan BBM setiap daerah. Berikut adalah pergerakan yang telah dilakukan oleh setiap kapal berdasarkan
historical data yang ada:
Sumber: NETPAS Distance Software
Gambar 3 Rute Pergerakan Kapal MT Sambu
Berdasarkan pergerakan yang dilalui, selanjutnya adalah membuat tabel mengenai rute perjalanan dan lamanya waktu perjalanan setiap rute pada masing-masing kapal menggunakan Netpas
Distance Software.
Setelah didapatkan data mengenai rute perjalanan dan lamanya waktu perjalanan, selanjutnya adalah menghitung lamanya waktu loading dan unloading kapal di masing-masing pelabuhan. Kemudian dilakukan perhitungan terhadap mean dan standard deviasi untuk waktu loading dan
Tabel 2 Mean dan Standard Deviasi Waktu Loading Kapal Kapal Mean Stdev
MT Sambu 4,16 2,73
MT Sei Pakning 3,63 1,55 MT Sungai Gerong 2,55 1,22
MT Fastron 2,50 0,67
Tabel 3 Mean dan Standard Deviasi Waktu Unloading Kapal Kapal Mean Stdev
MT Sambu 4,90 3,70
MT Sei Pakning 3,92 2,45 MT Sungai Gerong 4,54 2,60
MT Fastron 5,80 2,66
Setelah didapatkan data mengenai rute pergerakan masing-masing kapal selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan untuk menghitung probabilitas. Probabilitas ini digunakan untuk melihat frekuensi kapal singgah di masing-masing pelabuhan dengan melihat kesamaan rute perjalanan yang dilalui selama satu tahun.
Tabel 4 Probabilitas Pergerakan Kapal Sambu Sumber Singapura
No. Rute Perjalanan Frekuensi Probability Probability (%)
1 Singapura-Tanjung Priok 3 0,1429 14,29 2 Singapura-Surabaya 6 0,2857 28,57 3 Singapura-Cilacap 4 0,1905 19,05 4 Singapura-Tanjung Uban 1 0,0476 4,76
Tanjung Uban-Teluk Kabung Teluk Kabung-Singapura
5 Singapura-Belawan 1 0,0476 4,76
Belawan-Tanjung Gerem Tanjung Gerem-Singapura
6 Singapura-Tanjung Gerem 1 0,0476 4,76
Tabel 4 Probabilitas Pergerakan Kapal Sambu Sumber Singapura (Lanjutan) 7
Tanjung Gerem-Teluk Kabung
1 0,0476 4,76 Teluk Kabung-Singapura Singapura-Semarang 8 Singapura-Belawan 1 0,0476 4,76 9 Singapura-Teluk Kabung 1 0,0476 4,76 10 Singapura-Tanjung Uban 1 0,0476 4,76 11 Tanjung Uban-Belawan 1 0,0476 4,76 Belawan-Singapura Singapura-Baubau Jumlah 21 Contoh Perhitungan:
Rute Singapura-Tanjung Priok selama satu tahun memiliki rute yang sama sebanyak tiga kali selama setahun.
Probabilitas Probabilitas (%)
Setelah mendapatkan nilai probabilitas setiap kapal berdasarkan rute perjalanan selanjutnya adalah melakukan simulasi menggunakan software ARENA Simulation untuk mengetahui pergerakan kapal selama satu tahun ke depan berdasarkan data riwayat perjalanan kapal serta probabilitas. Di bawah ini merupakan hasil penggunaan simulasi ARENA untuk kapal MT Sambu pada tahun 2016.
Tabel 5 Prediksi Penggunaan Oli Kapal MT Sambu Tahun 2016 No. Tanggal Pelabuhan Usage (liter)
1 7 Januari 2016 Singapura-Surabaya 275,39 2 10 Januari 2016 Surabaya-Singapura 275,39 3 17 Januari 2016 Singapura-Belawan 125,90 4 25 Januari 2016 Belawan-Singapura 125,90 5 27 Januari 2016 Singapura-Belawan 125,90 6 6 Februari 2016 Belawan-Singapura 125,90 7 10 Februari 2016 Singapura-Cilacap 378,21 8 18 Februari 2016 Cilacap-Singapura 378,21 9 26 Februari 2016 Singapura-Surabaya 275,39 10 9 Maret 2016 Surabaya-Singapura 275,39 11 23 Maret 2016 Singapura-Baubau 454,16 12 4 April 2016 Baubau-Singapura 454,16 13 14 April 2016 Singapura-Surabaya 275,39 14 20 April 2016 Surabaya-Singapura 275,39
15 1 Mei 2016 Singapura-Tanjung Gerem 257,03 16 8 Mei 2016 Tanjung Gerem-Teluk Kabung 175,26 17 19 Mei 2016 Teluk Kabung-Singapura 394,97
18 24 Mei 2016 Singapura-Baubau 454,16 19 4 Juni 2016 Baubau-Singapura 454,16 20 11 Juni 2016 Singapura-Surabaya 275,39 21 14 Juni 2016 Surabaya-Singapura 275,39 22 22 Juni 2016 Singapura-Baubau 454,16 23 29 Juni 2016 Baubau-Singapura 454,16
24 9 Juli 2016 Singapura-Teluk Kabung 394,97 25 16 Juli 2016 Teluk Kabung-Singapura 394,97 26 21 Juli 2016 Singapura-Tanjung Gerem 257,03 27 1 Agustus 2016 Tanjung Gerem-Teluk Kabung 175,26 28 10 Agustus 2016 Teluk Kabung-Singapura 394,97 29 13 Agustus 2016 Singapura-Tanjung Uban 12,04 30 22 Agustus 2016 Tanjung Uban-Teluk Kabung 404,01 31 6 September 2016 Teluk Kabung-Singapura 394,97 32 12 September 2016 Singapura-Tanjung Uban 12,04 33 13 September 2016 Tanjung Uban-Belawan 134,18 34 17 September 2016 Belawan-Singapura 125,90 35 24 September 2016 Singapura-Cilacap 378,21
36 2 Oktober 2016 Cilacap-Singapura 378,21
37 9 Oktober 2016 Singapura-Surabaya 275,39 38 11 Oktober 2016 Surabaya-Singapura 275,39 39 17 Oktober 2016 Singapura-Tanjung Priok 243,61 40 28 Oktober 2016 Tanjung Priok-Singapura 243,61 41 5 November 2016 Singapura-Surabaya 275,39 42 14 November 2016 Surabaya-Singapura 275,39 43 20 November 2016 Singapura-Baubau 454,16
44 5 Desember 2016 Baubau-Singapura 454,16
45 9 Desember 2016 Singapura-Tanjung Uban 12,04 46 13 Desember 2016 Tanjung Uban-Belawan 134,18 47 19 Desember 2016 Belawan-Singapura 125,90 48 25 Desember 2016 Singapura-Surabaya 275,39
Contoh Perhitungan:
Waktu perjalanan yang ditempuh Singapura-Surabaya = 65,17 jam
Daya Main Engine = 6480 kw
Penggunaan oli = 0,6 gr/kwh
Massa jenis oli = 920 gr/dm3
Usage Oli per Perjalanan = 275,392957 dm3
= 275,39 liter
Tabel 6 Prediksi Permintaan Oli Per Bulan selama Tahun 2016
Kapal Sambu Sei Pakning Sungai Gerong Fastron
Januari 5 4 4 6 Februari 6 9 7 6 Maret 4 3 5 5 April 5 7 4 6 Mei 7 7 9 5 Juni 9 5 6 3 Juli 6 5 6 4 Agustus 5 6 10 3 September 6 7 8 4 Oktober 5 3 4 6 November 5 4 10 4 Desember 5 2 7 6 Annual Demand 68 62 80 58 Mean 5,67 5,17 6,67 4,83 Standard deviasi 1,30 2,08 2,23 1,19
Setelah didapatkan data penggunaan oli Medripal 570 per bulan selama tahun 2016, selanjutnya adalah melakukan uji normalitas data tersebut menggunakan software Minitab 17. Berikut ini merupakan salah satu contoh hasil uji normalitas untuk kapal MT Sambu, yaitu sebagai berikut:
Sumber: Software Minitab 17
Gambar 4 Uji Normalitas Kapal MT Sambu
Uji normalitas yang dilakukan menggunakan nilai mean dan standard deviasi yang telah dihitung sebelumnya yaitu 5,67 dan 1,30. Uji Normalitas ini menggunakan jenis uji Ryan-Joiner
(Similar to Shapiro-Wilk). Dari gambar di atas diperoleh nilai p-Value > 0,100 yang nilainya lebih
besar dari 0,05 dimana data penggunaan oli per bulan untuk MT Sambu dinyatakan berdistribusi normal. Setelah mendapatkan penggunaan oli selama setahun selanjutnya dilakukan perhitungan EOQ dan ROP. Di bawah ini merupakan hasil perhitungan EOQ dan ROP untuk keempat kapal selama tahun 2016.
Tabel 7 Data Perhitugan EOQ dan ROP
Kapal Sambu Sei Pakning Sungai Gerong Fastron
Mean 5,67 5,17 6,67 4,83
Std Deviasi 1,30 2,08 2,23 1,19
Penalty Cost 1.453.887,60 1.453.887,60 1.453.887,60 1.453.887,60
Annual Demand (λ) 68 62 80 58
Demand during Lead Time (µ) 3,73 3,40 4,38 3,18 Annual Variance 20,36 52,00 59,64 17,09 Variance of Lead Time Demand (σ) 1,06 1,69 1,81 0,97
EOQ 13 12 14 12 Taraf Signifikasi 0,8083 0,7992 0,8232 0,7924 Nilai Tabel Z 0,87 0,84 0,93 0,81 Reorder Point 1 (n(R1)) 5 5 6 4 Nilai L(z) 0,1061 0,112 0,0955 0,1181 n(R1) 0,11 0,19 0,17 0,11 Quantity 1 14 13 15 13 Taraf Signifikasi (n(R2)) 0,7998 0,7845 0,8114 0,7831 Tabel Z 0,84 0,72 0,88 0,8 Reorder Point 2 5 5 6 4 Contoh Perhitungan:
Contoh Perhitungan Q/R model kapal MT Sambu:
EOQ = = = = = 13,134 = 13 unit Qo = EOQ = 13 1 – F(R1) = = 1 – = 1 – 0,1917 = 0,8083
Menggunakan tabel Z (terdapat di lampiran) didapatkan nilai sebesar 0,87 dan L(z) sebesar 0,1061. Setelah itu dihitung nilai R dengan rumus:
R = σz + µ
= (1,06)(0,87) + 3,73 = 5 unit
Kemudian menghitung nilai Q1 yang baru dengan menghitung nilai n(R1) dengan rumus: n(R1) = σL(z)
= (1,06)(0,1061)
= 0,11
=
= 13,61
= 14 drum
Berikut ini merupakan hasil penjadwalan pengambilan oli berdasarkan pemakaian oli serta EOQ dan ROP selama tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel 8 Jadwal Pengambilan Oli Tahun 2016 No. MT Sambu MT Sei Pakning
Bulan Lokasi Bulan Lokasi 1 Februari Februari Februari Belawan
2 Juni Surabaya Mei Surabaya
3 Agustus Teluk Kabung Agustus Surabaya 4 Oktober Tanjung Priok November Cilacap
Tabel 8 Jadwal Pengambilan Oli Tahun 2016 (Lanjutan) No. MT Sungai Gerong MT Fastron
Bulan Lokasi Bulan Lokasi 1 Maret Tanjung Priok Maret Cilacap
2 Mei Surabaya Mei Balikpapan
3 Agustus Teluk Kabung September Tuban 4 Oktober Teluk Kabung Desember Balikpapan
5 Desember Cilacap - -
Contoh Perhitungan MT Sambu: Q = 5.643 liter
R = 836 liter
Stok pertama diasumsikan sebagai 30 drum = 6.270 liter Periode 1: Stok0 – R = 6.270 – 836
= 5.434 liter
Apabila dilihat pada tabel penggunaan oli maka inventori kapal akan habis pada bulan Juni 2016 di Surabaya dengan penggunaan sebesar 5.831,64 liter. Kemudian diambil oli sejumlah quantity yang telah dihitung sebanyak 5.643 liter. Sehingga inventori pada bulan tersebut menjadi 6.081,36 liter.
Periode 2: Stok1 – R = 6.081,36 – 836
= 5.245,36