• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Titik Tetap Pemetaan C-kontraktif di Ruang Metrik Kompleks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teori Titik Tetap Pemetaan C-kontraktif di Ruang Metrik Kompleks"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SAINTIFIK:

Jurnal Matematika, Sains, dan Pembelajarannya Vol.6, No.2, Juli 2020, pp. 149~157

ISSN 2407-4098 (print) DOI:10.31605/saintifik.v6i2.270

ISSN 2622-8904 (online)

149

Teori Titik Tetap Pemetaan C-kontraktif di Ruang Metrik

Kompleks

Ahmad Ansar*1, Hikmah2

1,2Universitas Sulawesi Barat

e-mail: *1ahmad.ansar@unsulbar.ac.id, 2hikmah@unsulbar.ac.id Abstrak

Konsep titik tetap suatu pemetaan sangat terkait dengan ruang abstrak pemetaan tersebut berada. Ruang metrik kompleks merupakan perumuman dari ruang metrik. Dalam tulisan ini, dijelaskan mengenai eksistensi dan ketunggalan titik tetap pemetaan C-kontraktif di ruang metrik kompleks Selanjutnya, hasil yang diperoleh diperluas pada pemetaan C-kontraktif lemah dan ditunjukkan eksistensi dan ketunggalan titik tetapnya di ruang metrik kompleks.

Kata kunci— titik tetap, C-kontraktif, metrik kompleks

1. PENDAHULUAN

Teori titik tetap merupakan salah satu subjek yang banyak dikaji dalam bidang matematika analisis dikarenakan memiliki banyak aplikasi dalam bidang ekonomi, teknik, biologi dan sistem dinamik. Dalam bidang ekonomi teori titik tetap digunakan dalam menentukan titik ekulibrium dari fungsi permintaan dan penawaran. Selanjutnya, konsep titik tetap digunakan dalam menentukan solusi persamaan diferensial nonlinear .

Konsep titik tetap dibangun oleh dua komponen utama yaitu pemetaan kontraktif dan ruang dimana pemetaan kontraktif berada. Perkembangan teori ini dimulai dari pemetaan kontraksi Banach di ruang metrik yang dirumuskan oleh Stephan Banach. Selanjutnya, teori ini mengalami perkembangan dengan melakukan perluasan atau peumuman terhadap pemetaan kontraktif dan ruangnya. Salah satu perluasan konsep pemetaan kontraktif adalah pemetaan kontraktif lemah (weakly contractive mapping) dan pemetaan C-kontraktif. Selanjutnya, pemetaan C-kontraktif diperumum menjadi pemetaan C-kontraktif lemah. Dalam ruang metrik lengkap dapat ditunjukkan eksistensi dan ketunggalan titik tetap pemetaan kontraktif dan pemetaan C-kontraktif lemah.

Dilain pihak ruang metrik juga mengalami perumuman. Ruang metrik kompleks merupakan bentuk perumuman dari ruang metrik. Di dalam ruang metrik eksistensi titik tetap pemetaan kontraktif dan C-kontraktif lemah dapat ditunjukkan. Sementara eksistensi pemetaan C-C-kontraktif dan C-C-kontraktif lemah di ruang metrik kompleks belum dilakukan penelitian lebih mendalam. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk mengakaji lebih dalam terkait eksistensi titik tetap pemetaan C-kontraktif dan C-kontraktif lemah di ruang metrik kompleks. Dalam penelitian ini dirumuskan teorema titik tetap pemetaan C-kontraktif dan teorema titik tetap pemetaan C-kontraktif lemah di ruang metrik kompleks.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur. Dalam penelitian dikumpulkan berbagai buku dan artikel-artikel dari berbagai jurnal yang membahas konsep ruang metrik kompleks dan pemetaan C-kontraktif. Selanjutnya, dirumuskan teorema titik tetap pemetaan C-kontraktif dan C-kontraktif lemah di ruang metrik kompleks.

(2)

https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik

150 Teori Titik Tetap Pemetaan C-kontraktif di Ruang Metrik Kompkleks (Ansar A, Hikmah) Pada bagian ini akan dijelaskan teori pendukung dalam menenjukkan eksistensi titik tetap pemetaan C-kontraktif lemah di ruang metrik kompleks.

2.1. Ruang Metrik Bernilai Kompleks

Ruang metrik bernilai kompleks atau ruang metrik kompleks dirumuskan oleh Azam et al. Diberikan himpunan semua bilangan kompleks dan

z z

1

,

2

. Didefinisikan urutan parsial pada dengan

1 2

z

z

jika dan hanya jika

Re

( )

z

1

Re

( )

z

2 dan

Im

( )

z

1

Im

( )

z

2

Dalam tulisan ini, notasi +didefinisikan sebagai

z x iy x dan y

+ = = + + +

Menggunakan urutan parsial tersebut didefinisikan ruang metrik kompleks. Berikut diberikan definisi ruang metrik kompleks.

Definisi 2.1

Diberikan himpunan tak kosong X . Pemetaan

d

c

:

X

 →

X

disebut metrik kompleks pada X apabila

untuk setiap x y z, ,  memenuhi i.

0

d

c

( )

x y

,

ii.

d

c

( )

x y

,

=

0

jika dan hanya jika x=y iii. dc

( )

x y, =dc

( )

y x,

iv.

d

c

( )

x y

,

d

c

( )

x z

,

+

d

c

( )

z y

,

Pasangan

(

X

,

d

c

)

disebut ruang metrik kompleks.

Berikut diberikan definisi barisan konvergen dan barisan Cauchy di ruang metrik kompleks serta teorema terkait sesuai yang dijelaskan oleh Azam et.al.

Definisi 2.2

Diberikan ruang metrik kompleks

(

X

,

d

c

)

, barisan

 

x

n

X

dan

x

X

. Barisan

 

x

n dikatakan konvergen ke

x

, apabila untuk setiap

c

dengan

c

0

terdapat

N

sehingga untuk setiap

n

N

berlaku

d x x

(

n

,

)

c

.

Barisan

 

x

n yang konvergen ke

x

ditulis lim n

n→x =xdan

x

disebut titik limit dari

 

x

n . Teorema 2.3

Diberikan ruang metrik kompleks

(

X

,

d

c

)

dan barisan

 

x

n

X

. Barisan

 

x

n konvergen ke

x

jika dan hanya jika dc

(

x xn,

)

→0 untuk

n

→ 

Definisi 2.4.

Diberikan ruang metrik kompleks

(

X

,

d

c

)

dan barisan

 

x

n

X

. Barisan

 

x

n dikatakan barisan Cauchy, apabila untuk setiap

c

dengan

c

0

terdapat

N

sehingga untuk setiap

n

N

berlaku

(

,

)

c n n m

d

x x

+

c

untuk

m

.

Jika setiap barisan Cauchy konvergen di

(

X

,

d

c

)

, maka

(

X

,

d

c

)

disebut ruang metrik kompleks lengkap.

(3)

https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik

151 Teori Titik Tetap Pemetaan C-kontraktif di Ruang Metrik Kompkleks (Ansar A, Hikmah) Diberikan ruang metrik kompleks

(

X

,

d

c

)

dan barisan

 

x

n

X

. Barisan

 

x

n adalah barisan Cauchy jika dan hanya jika dc

(

x xn, m

)

→0 untuk

n

→ 

3.2 Pemetaan Kontraktif dan Titik Tetap

Diberikan

(

X,d

)

ruang metrik. Pemetaan

T X

:

X

disebut pemetaan kontraktif apabila terdapat bilangan

0

 

k

1

sehingga untuk setiap x y, X berlaku

( ) ( )

(

,

)

( )

,

d T x T y

kd x y

(1)

Untuk setiap

x

X

didefiniskan Tn+1

( )

x =T T

(

n

( )

x

)

. Titik

x

X

disebut titik tetap fungsi

:

T X

X

apabila

T x

( )

=

x

.Menggunakan pemetaan kontraktif di ruang metrik lengkap, maka dapat ditunjukkan bahwa T mempunyai titik tetap tunggal. Teorema tersebut dikenal sebagai Teorema Titik Banach seperti yang dijelaskan Banach dalam artikelnya.

Teorema 2.6

Jika

(

X,d

)

merupakan ruang metrik lengkap dan

T X

:

X

merupakan pemetaan kontraktif maka T mempunyai titik tetap tunggal.

Pemetaan kontraktif dapat diperumum dengan menggunakan fungsi naik monoton yang kontinu dan dikenal dengan pemetaan kontraksi lemah. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Rhoades sebagai berikut. Definisi 2.7

Diberikan

(

X,d

)

ruang metrik. Pemetaan

T X

:

X

disebut pemetaan kontraktif lemah apabila terdapat fungsi

: 0,

 →

)

0,

)

kontinu, naik monoton dan memenuhi

( )

t

=

0

jika dan hanya jika

t

=

0

sehingga untuk setiap x y, X berlaku

( ) ( )

(

,

)

( )

,

(

( )

,

)

d T x T y

d x y

d x y

(2)

Teorema 2.8

Jika

(

X,d

)

merupakan ruang metrik lengkap dan

T X

:

X

merupakan pemetaan kontraktif maka T mempunyai titik tetap tunggal.

3.3 Pemataan C-kontraktif

Chatterjea merumuskan konsep C-kontraktif dan menunjukkan eksistensi titik tetapnya di ruang metrik.

Definisi 2.9

Diberikan

(

X,d

)

ruang metrik. Pemetaan

T X

:

X

disebut pemetaan C-kontraktif apabila terdapat

1 0

2

k

  sehingga untuk setiap x y, X berlaku

( ) ( )

(

,

)

(

,

( )

)

(

( )

,

)

d T x T yk d x T y +d T x y (3)

Teorema 2.10

Jika

(

X,d

)

merupakan ruang metrik lengkap dan

T X

:

X

merupakan pemetaan C-kontraktif maka T mempunyai titik tetap tunggal.

Selanjutnya, Choudhury menunjukkan eksistensi dan ketunggalan titik tetap pemetaan C-kontraktif di ruang metrik.

(4)

https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik

152 Teori Titik Tetap Pemetaan C-kontraktif di Ruang Metrik Kompkleks (Ansar A, Hikmah) Definisi 2.11

Diberikan

(

X,d

)

ruang metrik. Pemetaan

T X

:

X

disebut pemetaan C-kontraktif lemah apabila terdapat fungsi

: 0,

 →

)

2

0,

)

kontinu dan memenuhi

( )

x y

,

=

0

jika dan hanya jika x= =0 ysehingga untuk setiap x y, X berlaku

( ) ( )

(

)

1

(

( )

)

(

( )

)

(

(

( )

)

(

( )

)

)

, , , , , , 2 d T x T y  d x T y +d T x y

d x T y d T x y (4) Teorema 2.12

Jika

(

X,d

)

merupakan ruang metrik lengkap dan

T X

:

X

merupakan pemetaan C-kontraktif lemah maka T mempunyai titik tetap tunggal..

3. TEORI TITIK TETAP DI RUANG METRIK KOMPLEKS Pada bagian ini ditunjukkan titik tetap pemetaan C-kontraktif di ruang metrik kompleks. Definisi 3.1

Diberikan

(

X

,

d

c

)

ruang metrik kompleks. Pemetaan

T X

:

 →

X

disebut pemetaan C-kontraktif di ruang metrik kompleks apabila terdapat 1

2

0

 

k

sehingga untuk setiap x y, X berlaku

( ) ( )

(

,

)

(

,

( )

)

(

( ),

)

c c c

d T x T y k d x T y +d T x y (5)

Dengan menggunakan definisi di atas, maka Teorema 2.10 dapat diperluas di ruang metrik kompleks lengkap. Teorema 3.2

Diberikan

(

X

,

d

c

)

ruang metrik kompleks lengkap. Jika

T

:

X

X

merupakan pemetaan C-kontraktif, maka T mempunyai titik tetap yang tunggal.

Bukti:

Ambil sebarang

x

0

X

. Untuk setiap n didefinisikan barisan

( ) ( )

0 1 1 + +

=

=

n n n

x

x

T

x

T

Jika

x

n

=

x

n+1

=

T

( )

x

n , maka

x

nmerupakan titik tetap T. Jika

x

n

x

n+1, maka

(

)

(

( ) ( )

)

( )

(

)

(

( )

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

,

,

,

,

,

,

,

,

,

c n n c n n c n n c n n c n n c n n c n n c n n c n n

d

x x

d T x

T x

k d

x

T x

d

x T x

k d

x

x

d

x x

kd

x

x

k d

x

x

d

x x

+ − − − − + − + − +

=

+

=

+

=

+

Diperoleh

(5)

https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik

153 Teori Titik Tetap Pemetaan C-kontraktif di Ruang Metrik Kompkleks (Ansar A, Hikmah)

(

) (

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

1 1 1 1 2 2 1 0 1 1 , . , , . , 1 , 1 , 1 c n n c n n c n n c n n c n n n c k d x x k d x x k d x x d x x k k d x x k k d x x k + − + − − − − −            

Oleh karena itu,

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

( )

(

)

( )

(

)

( )

(

)

( )

(

)

( ) ( )

( )

(

)

1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 , , , , , ... , , , ... , , 1 ... , c n n m c n n c n n m c n n c n n c n m n m n n n m k k k c c c k k k n m k k k c k k k n k k c k k d x x d x x d x x d x x d x x d x x d x x d x x d x x d x x d x x + + + + + + + + − + + + − − − − − − − − − − − + + + + + + +   = + +     Karena        2 1 , 0 k , maka        − 2 1 , 0 1 k k

. Akibatnya untuk

n

, diperoleh

(

)

( )

1

(

0 1

)

0 lim , lim k n , 0

c n n m k c

n→d x x + n→ − d x x

  = (6)

Jadi barisan

 

x

n adalah barisan Cauchy di X , sehingga

 

x

n adalah barisan konvergen. Misalkan barisan

 

x

n konvergen ke

x

X

. Perhatikan bahwa

( )

(

)

(

)

(

( )

)

(

)

(

( )

)

(

( )

)

(

) (

)

(

( )

)

(

) (

)

1 1 1 1 1 , , , , , , 1 , , 1 , c c n c n c n c n c n c n c n c n d x T x d x x d x T x d x x k d x T x d x T x k d x x kd x T x k d x x + + + + + +   = + + = + + + Untuk

n

, maka

( )

(

)

(

) (

1

)

0 lim c , lim 1 c , n 0 n→ d x T x n→ k d x x+   + = (7)

Oleh karena itu,

lim

(

,

( )

)

=

0

d

c

x

T

x

n atau dc

(

x T x,

( )

)

=0 atau T

( )

x =x. Jadi

x

X

adalah titik tetap pemetaan T.

Andaikan zX adalah titik tetap yang lain yaitu T

( )

z =z. Perhatikan bahwa

( )

(

( ) ( )

)

( )

(

)

(

( )

)

( )

( )

( )

, , , , , , 2 , c c c c c c c d z x d T z T x k d z T x d x T z k d z x d x z k d z x =  +    =  +  =  Karena        2 1 , 0

k , maka dc

( )

z x,  2kdc

( )

z x, hanya berlaku jika

d

c

( )

z x

,

=

0

atau

x

=

z

. Jadi T mempunyai titik tetap tunggal.

(6)

https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik

154 Teori Titik Tetap Pemetaan C-kontraktif di Ruang Metrik Kompkleks (Ansar A, Hikmah) Teorema di atas dapat diperluas menggunakan pemetaan C-kontraktif lemah. Berikut diberikan definisi pemetaan C-kontraktif lemah di ruang metrik kompleks.

Definisi 3.3

Diberikan

(

X d

,

c

)

ruang metrik kompleks. Pemetaan

T X

:

X

disebut pemetaan C-kontraktif lemah apabila untuk setiap x y z, , X berlaku

( ) ( )

(

)

1

(

( )

)

(

( )

)

(

(

( )

)

(

( )

)

)

, , , , , , 2 c c c c c d T x T yd x T y +d T x y −

d x T y d T x y (8)

dengan

:

+

+

+ merupakan fungsi kontinu sehingga

(

z z

1

,

2

)

=

0

jika dan hanya jika

1 0 2

z = =z .

Menggunakan definisi di atas, maka Teorema 2.12 dapat diperluas di ruang metrik kompleks lengkap seperti yang dijelaskan dalam teorema berikut.

Teorema 3.4

Diberikan

(

X

,

d

c

)

ruang metrik kompleks lengkap. Jika

T

:

X

X

merupakan pemetaan C-kontraktif lemah, maka T mempunyai titik tetap yang tunggal.

Bukti:

Diambil sebarang

x

0

X

. Untuk setiap

n

didefinisikan

T x

( )

n

=

x

n+1. Jika

x

n

=

x

n+1

=

T x

( )

n , maka

x

n adalah titik tetap dari pemetaan T . Misalkan

x

n

x

n+1. Perhatikan bahwa

(

)

(

( ) ( )

)

( )

(

)

(

( )

)

(

(

( )

)

(

( )

)

)

(

)

(

(

)

)

(

)

(

)

(

(

)

)

(

)

(

)

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

,

,

1

,

,

,

,

,

2

1

,

,

, 0

2

1

,

,

,

, 0

2

1

,

,

2

c n n c n n c n n c n n c n n c n n c n n c n n c n n c n n c n n c n n c n n

d

x x

d T x

T x

d

x

T x

d

x T x

d

x

T x

d

x T x

d

x

x

d

x

x

d

x

x

d

x x

d

x

x

d

x

x

d

x x

+ − − − − − − + − + − + − + − +

=

+

=

+

+

Jadi untuk setiap

n

berlaku

(

,

1

)

(

1

,

)

c n n c n n

d

x x

+

d

x

x

(9)

Berdasarkan urutan parsial di yang telah didefinisikan sebelumnya, maka barisan

d

c

(

x x

n

,

n+1

)

dengan

(

)

(

1

)

Re

d

c

x x

n

,

n+ merupakan barisan bilangan real positif yang turun monoton dan

Im

(

d

c

(

x x

n

,

n+1

)

)

merupakan barisan bilangan real positif yang turun monoton. Akibatnya, barisan

Re

(

dc

(

x xn, n+1

)

)

dan barisan

Im

(

dc

(

x xn, n+1

)

)

merupakan barisan yang konvergen. Misalkan barisan

d

c

(

x x

n

,

n+1

)

konvergen ke z= + x iy dengan

Re

(

d

c

(

x x

n

,

n+1

)

)

konvergen ke

x

dan

Im

(

d

c

(

x x

n

,

n+1

)

)

konveregen ke y .

(7)

https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik

155 Teori Titik Tetap Pemetaan C-kontraktif di Ruang Metrik Kompkleks (Ansar A, Hikmah)

(

)

(

( ) ( )

)

( )

(

)

(

( )

)

(

(

( )

)

(

( )

)

)

(

)

(

)

(

)

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

,

,

1

,

,

,

,

,

2

1

,

2

1

,

,

2

c n n c n n c n n c n n c n n c n n c n n c n n c n n

d

x x

d T x

T x

d

x

T x

d

x T x

d

x

T x

d

x T x

d

x

x

d

x

x

d

x x

+ − − − − − − + − +

=

+

+

Untuk

n

→ 

, maka

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

1 1 2 1 1 1 1

lim

,

lim

,

1

lim

,

,

2

1

2

c n n c n n n n c n n c n n n

z

d

x x

d

x

x

d

x

x

d

x x

z

z

z

+ − + → → − + →

=

+

=

+

=

Jadi 1

(

)

1 1 2

lim

c n

,

n n→

d

x

x

+

=

z

atau n

lim

→

d

c

(

x

n−1

,

x

n+1

)

=

2

z

Karena

(

, 1

)

1

(

1,

)

(

, 1

)

(

(

1, 1

)

, 0

)

2 c n n c n n c n n c n n d x x+ d x x +d x x+ −

d x x + dan

d

c

(

x x

n

,

n+1

)

konvergen ke z= + x iy , maka untuk

n

→ 

diperoleh

z

z

(

2 , 0

z

)

atau

(

2 , 0

z

)

0

. Karena

:

+

+

+

kontinu dan memenuhi

( )

x y

,

=

0

jika dan hanya jika x= =0 y , maka

z

=

0

. Jadi barisan

d

c

(

x x

n

,

n+1

)

konvergen ke 0.

Selanjutnya, ditunjukkan bahwa barisan

 

x

n

X

adalah barisan Cauchy.

Andaikan

 

x

n

X

bukan barisan Cauchy, berarti terdapat

c

0

dengan

c

0

0

sehingga terdapat subbarisan

 

k n x dan

 

 

k m n

xx dengan

n

k

m

k

k

sehingga untuk setiap

k

berlaku

(

k, k

)

0

c n m

d x x c (10)

Untuk bilangan asli

n

k terkecil yang memenuhi

n

k

m

k dan memenuhi (10), maka berlaku

(

k 1, k

)

0 c n m d x x c (11) Perhatikan bahwa

(

)

( ) ( )

(

)

( )

(

)

(

( )

)

(

(

( )

)

(

( )

)

)

(

) (

)

(

(

) (

)

)

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 , , 1 , , , , , 2 1 , , , , , 2 k k k k k k k k k k k k k k k k k k k k c n m c n m c n m c m n c n m c m n c n m c m n c n m c m n c d x x d T x T x d x T x d x T x d x T x d x T x d x x d x x d x x d x x

− − − − − − − − − − − − − − =  +     = + − Selanjutnya,

(8)

https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik

156 Teori Titik Tetap Pemetaan C-kontraktif di Ruang Metrik Kompkleks (Ansar A, Hikmah)

(

)

(

) (

)

(

)

0 1 1 0 1

,

,

,

,

k k k k k k k k c m n c m n c n n c n n

c

d

x

x

d

x

x

d

x

x

c

d

x

x

− − −

+

+

Untuk

k

→ 

,

(

)

(

)

0 0 1 0 0 lim , lim , 0 k k k k c m n c n n k k c d x x c d x x c c − → + → = + = Jadi lim

(

,

)

0 k k c m n k→d x x =c Perhatikan bahwa

(

)

(

) (

)

(

) (

) (

)

1 1 1 1 1 1 1

,

,

,

,

,

,

k k k k k k k k k k k k c m n c m m c m n c m m c m n c n n

d

x

x

d

x

x

d

x

x

d

x

x

d

x

x

d

x

x

− − − − − − −

+

+

+

dan

(

k 1, k

)

(

k 1, k

) (

k, k

)

c m n c m m c m n d x x d x x +d x x Diperoleh

(

)

(

)

0 1 1

0

,

0

,

k k k k c m n c m n

c

d

x

x

d

x

x

− −

+

+

=

dan

(

k 1, k

)

0 0 c m n d x x +c Jadi lim

(

1,

)

0 k k c m n k→d xx =c Untuk

n

k

m

k, maka

(

)

(

) (

)

(

(

) (

)

)

0 1 1 1 1

,

1

,

,

,

,

,

2

k k k k k k k k k k c m n c m n c n m c m n c n m

c

d

x

x

d

x

x

d

x

x

d

x

x

d

x

x

=

+

Untuk

k

→ 

, maka diperoleh

(

) (

)

0 0 0 0 0 1 , 2 c c +c

c c (12)

Akibatnya,

(

c c

0

,

0

)

=

0

atau

c

0

=

0

. Jadi barisan

 

x

n

X

adalah barisan Cauchy. Karena X adalah ruang metrik kompleks lengkap, maka terdapat

x

X

sehingga barisan

 

x

n konvergen ke

x

.

Selanjutnya, ditunjukkan bahwa pemetaan T mempunyai titik tetap tunggal. Perhatikan bahwa

( )

(

)

(

)

(

( )

)

(

)

(

( ) ( )

)

(

)

(

( )

)

(

( )

)

(

(

( )

)

(

( )

)

)

1 1 1 1

,

,

,

,

,

1

,

,

,

,

,

,

2

c c n c n c n c n c n c n c n c n c n

d

x T x

d

x x

d

x

T x

d

x x

d T x

T x

d

x x

d

x T x

d

x T x

d

x T x

d

x T x

+ + + +

+

=

+

+

+

(9)

https://jurnal.unsulbar.ac.id/index.php/saintifik

157 Teori Titik Tetap Pemetaan C-kontraktif di Ruang Metrik Kompkleks (Ansar A, Hikmah)

( )

(

)

(

( )

)

(

(

( )

)

)

( )

(

)

(

(

( )

)

)

( )

(

)

1

,

0

,

0

,

, 0

2

1

,

,

, 0

2

1

,

2

c c c c c c

d

x T x

d

x T x

d

x T x

d

x T x

d

x T x

d

x T x

+

+

=

Hal ini berarti

d

c

(

x T x

,

( )

)

=

0

. Akibatnya,

T x

( )

=

x

. Jadi T mempunyai titik tetap. Andaikan x* dan

x

* adalah titik tetap dari pemetaan T dengan

x

*

x

*. Perhatikan bahwa

(

)

(

( )

( )

)

( )

(

)

(

( )

)

(

(

( )

)

(

( )

)

)

(

)

(

(

) (

)

)

* * * * * * * * * * * * * * * * * *

,

,

1

,

,

,

,

,

2

,

,

,

,

c c c c c c c c c

d

x x

d T x

T x

d

x T x

d

x T x

d

x T x

d

x T x

d

x x

d

x x

d

x x

=

+

=

Akibatnya,

(

dc

(

x x*, *

) (

,dc x x*, *

)

)

0. Kontradiksi dengan

:

+

+

+. Oleh karena itu,

x

*

=

x

*. Jadi T mempunyai titik tetap yang tunggal.

4. KESIMPULAN

Ruang metrik kompleks merupakan perumuman dari ruang metrik dengan menggunakan metrik bernilai kompleks. Dalam artikel ini, ditunjukkan bahwa pemetaan C-kontraktif dan pemetaan C-kontraktif lemah memiliki titik tetap yang tunggal di ruang metrik kompleks.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, J., Azam, A., & Saejung, S., 2014. Common fixed point results for contractive mappings in complex valued metric spaces. Fixed Point Theory Appl., 67,:https://fixedpointtheoryandapplications.springer open.com/track/pdf/10.1186/1687-1812-2014-67.

Azam, A., Fisher, B., and Khan, M., 2011, Common fixed point theorems in complex valued metric spaces, Numer. Funct. Anal. Optim., vol. 32, no. 3, pp. 243–253.

Banach, S., 1922, Sur les operations dans les ensembles abstraits et leur application aux equations integrals, Fund. Math., vol. 3, pp. 133 -181.

Chatterjea, S. K., 1972, Fixed Point Theorems, C. R. Acad. Bulg. Sci., vol. 25, pp. 727–730, 1972.

Choudhury, S., 2009, Unique Fixed Point Theorem for Weakly C-contractive Mappings, Kathmandu Univ. J. Sci. Eng. Technol., vol. 5, no. I, pp. 6–13.

Rhoades, B. E., 2001, Some Theorems on Weakly Contractive Maps, Nonlinear Analysis: Theory, Methods and Applications, vol. 47, no. 4, pp.2683 - 2693.

Referensi

Dokumen terkait

Tidak dikerjakan lebih lanjut selain dicanai panas, lain dari pada dicanai keempat sisinya atau dilewatkan pada kotak tertutup dengan lebar melebihi 150 mm dan ketebalan tidak

III. Data kontribusi penerimaan SDA Minyak Bumi dan SDA Gas Bumi yang digunakan dalam perhitungan pengalokasian tersebut adalah Laporan Pengiriman Minyak Bumi Bagian

Digitize menggunakan strategi promosi via internet yaitu media sosial, dengan penekanan pada pembuatan konten yang menarik dan up-to-date serta dibagikan pada waktu yang

Seseorang tidak dibolehkan menjadi donor darah pada keadaan pernah menderita hepatitis B atau hepatitis C dan berhubungan kontrak erat dengan penderita hepatitis dalam enam

Supriyono Agus, 2011, Pengaruh Pemberian Madu terhadap Gambaran Histopatologi Lambung Studi pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Indometasin, Sains

Hasil penelitian menunjukkan penggunaan bahan anestesi berupa minyak pala lebih efektif daripada minyak cengkeh, minyak mentol, dan minyak sereh untuk prakondisi (respon

Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah berdasarkan data yang telah diperoleh dari lapangan, peneliti telah berhasil membuktikan hipotesis penelitian yang

Seandainya dalam mengutip perlu menghilangkan beberapa bagian kalimat, maka pada bagian yang dihilangkan diganti tanda titik 3 buah, misalnya: “…an online program is