• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. serta bersifat sementara untuk menikmati objek atau daya tarik wisata.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. serta bersifat sementara untuk menikmati objek atau daya tarik wisata."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Undang–Undang No. 9 Tahun 1990 mengenai Kepariwisataan Bab 1 Pasal 1 menjelaskan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek atau daya tarik wisata. Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap di penjelasan Prof. Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (1994:116). Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000: 46-47) juga menjelaskan pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

Memasuki Era Globalisasi saat ini, bidang pariwisata merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai peranan penting dalam menunjang perekonomian nasional. Kemajuan yang sangat pesat dalam kegiatan pariwisata terlihat dari meningkatnya kunjungan wisatawan maupun

(2)

perkembangan objek wisata di beberapa Negara. Diberitahukan bahwa pada tahun 1950 jumlah wisatawan di seluruh dunia mencapai 25 juta orang dengan devisa 2.1 milyar dollar per tahun, sedangkan pada tahun 1992 jumlah itu meningkat 467 juta orang dengan devisa sebesar 275 milyar dollar per tahun (Berdasarkan sidang di Denpasar; WTO, 1993). Chris Cooper, John Fletcher, David Gilbert dan Stephen Wanhill Dalam Bukunya Tourism Principles and Practice mengatakan “Tourism, as a major element of the service economy, has, for some time, been applauded for its sustained and rapid growth. However, not even its most ardent supporters would have forecast just how well it has been able to stand up to the pressures of global economic recession, even recession that have severely damaged many of the world’s major industries”(2004:125). Dijelaskan bahwa Industri pariwisata telah mengalami pertumbuhan yang cepat dan merupakan salah satu industri yang mendukung ekonomi global.

Karena itu pemerintah berusaha untuk membuat perencaan pembangunan yang semakin baik dalam hal sarana dan prasarana lainnya untuk mendukung sektor pariwisata karena sektor ini adalah satu satu sektor yang berkembang pesat sehingga mampu menunjang kehidupan suatu Negara. Gamal Suwantoro dalam bukunya Dasar-Dasar Pariwisata menyebutkan Industri Pariwisata sering dianggap sebagai jawaban untuk menghadapi berbagai masalah ekonomi Indonesia. Karena industri pariwisata dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang baru yang jelas akan dapat menjadi sarana untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan dan mendorong pembangunan ekonomi regional (2004:37). Jadi sektor ini juga mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak sehingga secara otomatis

(3)

mendukung sumber daya manusia secara global. Terakhir sektor pariwisata mampu mendorong para Investor untuk berinvestasi di bisnis pariwisata, sehingga dapat mengembangkan investasi di dalam negeri. Hal ini diperkuat dengan penjelasan dari Gamal Suwantoro di dalam Dasar-Dasar Parwisata bahwa, Dengan adanya keikut-sertaan pihak swasta dalam pembangunan prasarana wisata, maka modal publik dapat lebih dipusatkan pada proyek yang dapat menciptakan sinergi bersama-sama dengan yang telah dirintis oleh sektor swasta. Hal ini juga berarti bahwa si masa mendatang dapat diharapkan akanada kerja sama yang lebih erat antara pemerintah dan sektor swasta (2004:36).

Pemerintah juga menaruh perhatian khusus untuk memberikan kebijakan-kebijakan yang dapat mendukung sektor pariwisata seperti menggali, menginventarisir dan mengembangkan objek-objek wisata yang dimiliki sebagai daya tarik bagi wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

Pengembangan pariwisata adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan suatu daerah atau kawasan. Hal ini juga meliputi adanya sumber daya alam ataupun sumber daya buatan yang menjadi aset penting bagi daerah sebagai potensi yang dapat dikembangkan. Aset tersebut bisa berbentuk dalam berbagai macam seperti potensi keindalahan alam, sejarah kebudayaan, peninggalan budaya, dan komoditas unggul yang sangat khas yang dimiliki oleh daerah tersebut. Daerah tersebut dapat saja memiliki kekhasan yang sangat unik seperti wisata alam, wisata budaya, wisata pendidikan, wisata agro, dan wisata pedesaan. Sesuai dengan Garis – Garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999, bahwa pengembangan

(4)

pariwisata, melalui pendekatan sistem yang utuh dan terpadu bersifat interdisipliner dan partisipatoris dengan menggunakan kriteria eknomi, teknis, argonomis, sosial budaya, hemat energi, melestarikan alam dan tidak merusak lingkungan (TAP MPR No. IV/MPR/1999).

Dengan adanya keharmonisan antara sektor-sektor yang mendukung pembangunan, diharapkan bahwa sektor pariwisata juga mampu menjaga dan melestarikan mutu lingkungan hidup yang bangsa ini miliki. Selain itu juga diharapkan faktor usaha yang bergerak di bidang pariwisata baik kecil, menengah, besar dapat berjalan selaras dengan harapan pemerintah untuk bersatu padu menjadi satu unit usaha bersama yang meningkatkan taraf hidup bangsa.

Kabupaten Bangka adalah salah satu Kabupaten di Indonesia yang merupakan daerah wisata yang mendapat banyak perhatian saat ini setelah Pulau Bali, Manado, dan Pulau Belitung. Dalam pengembangan potensi wisata di Kabupaten Bangka, Pemerintah daerah yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang mewakili Pemerintah Daerah dalam hal kebudayaan dan pariwisata mencanangkan SAPTA PESONA yaitu Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan, Kenangan untuk pariwisata di Kabupaten Bangka. Pemerintah Daerah berupaya agar SAPTA PESONA ini dapat direnungkan dan dilakukan oleh semua pihak yang terlibat demi pembangunan wisata di Kabupaten Bangka.

(5)

TABEL I.1

INFORMASI MENGENAI KABUPATEN BANGKA

Sumber :http://www.bangka.go.id/, modifikasi tampilan oleh penulis, 2012

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka juga memiliki Visi : Kabupaten Bangka menjadi pusat pariwisata bahari dengan fasilitas terlengkap di wilayah Sumatra bagian selatan.

Misinya ialah : 1) Mengembangkan kawasan dan objek wisata unggulan. 2) Mengembangkan pemasaran yang professional. 3) Menggali, membina, melestarikan, mengembangkan kebudayaan. 4) Mengembangkan sumber daya manusia di bidang pariwisata. Dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia; membangun infrastruktur yang handal; mewujudkan kepemimpinan yang amanah; dan mengelola sumber daya alam secara optimal.Dengan potensi wisata bahari yang luar biasa maka Pemerintah

NO KETERANGAN DATA

1 Luas 2.950,68 Km2

2 Batas Wilayah

Utara : Laut Natuna ; Timur : Laut China Selatan ; Selatan : Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah ; Barat : Kabupaten Bangka Barat dan Selat Bangka.

3 Jumlah Penduduk 260.395 jiwa 4 Kecamatan 8 Kecamatan

(6)

Daerah menjadikan Wisata Bahari sebagai wisata utama dalam kegiatan wisata di Kabupaten Bangka. Tahun 2011 Pemerintah membuat suatu kegiatan yaitu “SAIL 2011-Wakatobi-Belitong, Clean the Ocean for Future Life”, Hal ini dilakukan pemerintah untuk meningkatkan antusiasme masyararakat setempat terhadap kegiatan pariwisata yang berdampak kepada lingkungan dengan menjaga laut yang bersih dari sampah untuk kehidupan di masa depan. Mengedepankan wisata bahari sebagai salah satu primadona di Kabupaten Bangka membuat pemerintah daerah membuat banyak perencanaan dalam memajukan wisata bahari setempat.

Penjelasan di Undang-Undang No 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Wisata Bahari atau tirta adalah Usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial di perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk. Potensi wisata bahari yang luar biasa dimiliki oleh Kabupaten Bangka, beberapa pantai yang indah berada dalam wilayah Kabupaten Bangka.

(7)

TABEL I.2

NAMA-NAMA PANTAI DI KABUPATEN BANGKA

NO NAMA PANTAI

LOKASI LUAS

AREAL KECAMATAN KELURAHAN

1 Pantai Matras Sungailiat Sinar Baru 75 HA 2 Pantai Teluk Uber Sungailiat Jelitik 25 HA 3 Pantai Rebo Sungailiat Kenanga 199 HA

4

Pantai Tanjung

Belayar Sungailiat Parit Padang 110 HA 5 Pantai Komodong Belinyu Bukit Ketok 20,25 HA 6 Pantai Penyusuk Belinyu Bukit Ketok 56 HA

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka, modifikasi tampilan oleh penulis, 2012

Setelah melakukan perbincangan dengan salah satu staff dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata meminta agar penulis dapat mengkaji permasalahan yang terdapat di Pantai Matras, menganalisa dan mencari solusi atas permasalahan yang ada sehingga Pemerintah Daerah dapat mengembangkan Pantai Matras dari segi produk wisata. Karena itulah penulis tertarik untuk menulis penelitian berjudul “TINJAUAN PRODUK WISATA POTENSIAL DI PANTAI MATRAS KABUPATEN BANGKA”.

(8)

I.2. Rumusan Permasalahan

Melihat dari latar belakang yang dijabarkan diatas, maka penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan :

A. Apa saja tindakan–tindakan yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah demi mengembangkan potensi wisata Pantai Matras, Sungailiat?

B. Faktor–faktor apa saja yang dapat mendorong dalam pengembangan potensi wisata Pantai Matras, Sungailiat ?

C. Faktor–faktor apa saja yang dapat menghambat dalam pengembangan potensi wisata Pantai Matras, Sungailiat ?

D. Rekomendasi apa saja yang dapat digunakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sungailiat, Bangka dalam pengembangan potensi objek wisata ?

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian adalah sebagai berikut :

A. Tujuan Formal

Tujuan Formal dalam pembuatan Tugas Akhir ini ialah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi program Diploma IV, Jurusan Manajemen Perhotelan. Program Studi Manajemen dan Komunikasi di Universitas Bina Nusantara.

B. Tujuan Operasional

1. Untuk mengetahui tindakan–tindakan yang dilakukan pemerintah daerah demi mengembangkan potensi wisata Pantai Matras, Sungailiat.

2. Untuk mengetahui faktor–faktor yang mendorong dalam potensi wisata Pantai Matras, Sungailiat.

(9)

3. Untuk mengetahui faktor–faktor yang menghambat dalam pengembangan potensi wisata Pantai Matras, Sungailiat.

4. Memberikan rekomendasi yang dapat dipertimbangkan dan digunakan oleh Dinas Pariwisata Sungailiat, Bangka dalam hal pengembangan potensi objek wisata Pantai Matras.

I.4. Landasan Teori

Sesuai dengan rumusan masalah yang dibahas maka penulis mengambil landasan teori yang membahas tentang : Konsep Produk Wisata, Konsep Atraksi Wisata, Konsep Fasilitas umum, Konsep Aksesibilitas, Objek Wisata, Konsep Pantai sebagai atraksi wisata, Pengembangan Objek Wisata, alternatif kunjungan wisata.

I.5. Metode Penelitian

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini di Pantai Matras yang terletak di desa Matras, Kelurahan Sinar Jaya, Kecamatan Sungailiat terletak di sebelah Timur Laut Pulau Bangka, Provinsi Bangka-Belitung.

2. Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini adalah selama 4 bulan, dimulai dari minggu pertama di bulan Maret 2012 lalu berakhir di minggu ke-empat bulan Juni 2012. Pengumpulan data secara

(10)

intensif dilakukan pada tanggal 17 Maret 2012 dan berakhir pada tanggal 20 Maret 2012.

B. Metode Pengumpulan data

Metode Penelitian adalah cara yang dilakukan guna mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Data yang dikumpulkan haruslah objektif, valid dan reliable, sehingga setelah data dikumpulkan maka data tersebut dapat dibuktikan serta dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan yang baru sehingga dapat digunakan untuk memahami dan memecahkan suatu permasalahan.

Penulis melakukan metode penelitian deksriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam bukunya Moleong (2002) yang dimaksud penelitian kualitatif ialah prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan.Penelitian kualitatif ini tidak bertujuan untuk mengkaji atau membuktikan suatu teori tetapi teori yang sudah ada dikembangkan dengan menggunakan data yang dikumpulkan.

Selain itu juga menggunakan Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi lapangan, studi dokumentasi, studi pustaka.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian hanya dilakukan terbatas yaitu hanya pada pengembangan potensi objek wisata Pantai Matras untuk menciptakan alternatif kunjungan wisata di Pulau Bangka.

(11)

D. Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini terdiri dari tiga bagian yaitu : 1. Bagian Pendahuluan Tugas Akhir

Bagian pendahuluan skripsi yang berisi tentang halaman judul, abstraks/sari, persetujuan, pengesahan, persembahan, motto, kata pengantar, daftar isi, daftar table, dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi terdiri dari :

BAB I Pendahuluan memuat Latar Belakang Penelitian, Rumusan Permasalahan, Tujuan Penelitian, Landasan Teori, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori yang memuat kajian teori sebagai bagian hal yang mencantumkan konsep–konsep, teori–teori, landasan-landasan ilmiah yang akan dipergunakan sebagai dasar di dalam penelitian yang dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas ialah konsep produk wisata, konsep atraksi wisata, konsep fasilitas wisata, konsep aksesibilitas wisata, konsep perencanaan dan pengembangan pantai sebagai alternatif wisata.

BAB III Metodologi Penelitian membahas tentang metode penelitian yang dilakukan demi meninjau lebih dalam tentang permasalahan yang dibahas yaitu terdiri dari dasar metode penelitian, fokus penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpulan data, metode analisis,

(12)

prosedur penelitian, jadwal penelitian, lokasi dan waktu penelitian, sistematika penulisan.

BAB IV Objek Kajian Penelitian memberikan penjelasan secara mendetail mengenai objek penelitian yaitu Pantai Matras yang berhubungan dengan pengembangan sebagai objek wisata dan beberapa altenatif pilihan wisata di Pulau Bangka.Diteliti sesuai dengan perumusan yang dijabarkan.

BAB V Analisa membahas mengenai data-data yang ada di BAB IV dengan memberikan tinjauan terhadap permasalahan yang sesuai dengan Rumusan permasalahan. Analisa terdiri dari Hasil Penelitian, Upaya Pemda dalam mengembangkan objek wisata Pantai Matras, Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pengembangan serta pemasaran Pantai Matras.

BAB VI Kesimpulan dan Rekomendasi merupakan penutup yang akan memberikan solusi atau alternatif dalam pemecahan permasalahan.

E. Bagian Akhir Tugas Akhir

Bagian Akhir berisi tentang daftar pustaka dan lempira yang akan digunakan sebagai acuan untuk menyusun tugas akhir.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 10 Setpoint kontrol temperatur exhaust Selama operasi normal dengan bahan bakar gas atau distillate, pemilihan ini akan menghasilkan kontrol bias CPD dengan

Total jumlah pegawai di BPSMB adalah 25 orang yang terdiri dari 14 orang ASN (Aparatur Sipil Negara) dan 13 orang tenaga kontrak dengan formasi yaitu dikepalai oleh

Selain bahasa Indonesia, ada juga bahasa- bahasa yang dipergunakan oleh suku-suku bangsa yang membentuk bangsa ini menjadi besar, seperti bahasa Jawa, bahsa Sunda,

Permasalahan yang dihadapi antara lain: pada proses pengolahan, penyimpanan, distribusi, transportasi dan penggunaan susu karena stabilitas akan kualitas susu dapat

(m.1343H) yang merupakan guru Sheikh Yasin al-Fadani sendiri), Maka saya mengumpulkan sebanyak empat puluh Hadith dari empat puluh kitab dengan sanad-sanadku dalam

Atas dasar uraian di atas, laba kemudian dide"inisikan se$ara umum, "ormal dan Atas dasar uraian di atas, laba kemudian dide"inisikan se$ara umum,

Penelitian ini menggambarkan kajian sebuah model pariwisata daya tarik ekonomi kreatif yaitu unsur wisatawan untuk menikmati rute perjalanan daya tarik wisata dan dihubungkan

Istilah kekuatan atau tegangan pada bahan seperti kayu adalah kemampuan bahan untuk mendukung beban luar atau beban yang berusaha merubah bentuk dan ukuran bahan tersebut..