• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Mugianto SD Negeri II Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Mugianto SD Negeri II Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENJASKES MELALUI

MULTI METODE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II GANDUSARI

KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK

SEMESTER II TAHUN 2012/2013

Oleh: Mugianto

SD Negeri II Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

Abstrak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

Kelas V Semester II dengan menggunakan Multi metode. (2) Untuk meningkatkan pemahaman peserta didik pada konsep Permainan sepak bola bidang studi Penjaskes. Lokasi penelitian yang akan digunakan adalah SD Negeri II Gandusari, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek. Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Negeri II Gandusari, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 21 siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Minat siswa dalam belajar penjaskes secara umum cukup tinggi disebabkan setelah pertemuan awal siswa mengetahui pembelajaran dengan Multi metode ternyata cukup menyenangkan. (2) Penggunaan Multi metode dalam pengajaran bidang studi Penjakes dapat menambah pengalaman guru sehingga dalam pengajaran tidak monoton. Dari hasil data di atas prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan multi metode menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa Kelas V Semester II SD Negeri II Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek sebelum siklus 62,01 dengan prosentase ketuntasan sebesar 14,29%. Pada siklus 1 nilai rata-rata 69,60 dengan prosentase ketuntasan sebesar 61,90%. Sedangkan untuk siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 76,96 dengan prosentase ketuntasan sebesar 100%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar pada siswa kelas V SD Negeri II Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 2012/2013, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian telah berhasil.

Kata Kunci: Multi Metode, Penjaskes, Kelas V

Sejak zaman dulu kegiatan olahraga itu su-dah dilakukan oleh orang-orang primitive sejak jaman dahulu. Penghidupan bangsa primitive berhubungan erat dengan alamnya. Gerakan-gerakan jasmani dilakukan demi kelangsungan hidupnya atau karena kegem-biraan saja. Mereka hidup tergantung pada berburu, menangkap ikan dan berperang. Ja-di situasi kehidupannya memerlukan ketang-kasan, daya tahan dan kelentukan jasmani. Ketangkasan dan ketrampilan tersebut diper-lukan untuk dapat mempergunakan alat-alat seperti lembing, lasso, boomerang, batu, dan lain-lain. Untuk semua itu adalah demi ke-langsungan hidup, yang mereka juga tidak menyadari kalau itu semua sudah merupa-kan serangkaian geramerupa-kan olahraga.

Tetapi perkembangan olahraga dewasa ini berbeda dengan masa sekarang, olahraga merupakan hal yang sangat penting yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupan. Keinginan dan kesadaran yang dimiliki ma-syarakat yang olahraga semakin nampak ada kecenderungan bahwa mereka berolahraga dengan berbagai tujuan yang ingin dicapai, kegiatan olahraga sudah ditempatkan seba-gai bagian dari kehidupan sehari-hari, mungkin mereka tahu bahwa orang yang ra-jin dan teratur berolahraga akan memper-oleh kondisi badan yang baik.

Ada empat hal yang mendasari tujuan manusia melakukan kegiatan olahraga yaitu: (1) Tujuan olahraga untuk rekreasi; (2) Tu-juan melakukan olahraga untuk pendidikan;

(2)

(3) Tujuan melakukan olahraga untuk kese-garan jasmani; (4) Tujuan olahraga untuk prestasi sebagai sarana terakhir (Slameto, 1998:12)

Salah satu kegiatan olahraga yang ba-nyak mendapat perhatian khalayak ramai adalah sepak bola. Permainan sepakbola ter-masuk cabang olahraga yang sangat digema-ri oleh semua kalangan, baik dewasa mau-pun anak-anak, laki-laki maumau-pun perempu-an. Sepak bola termasuk cabang olahraga yang diajarkan di sekolah dasar dan selalu dilombakan setiap ada kejuaraan, baik di-tingkat nasional maupun internasional.

Tetapi kenyataannya prestasi belajar Penjaskes siswa kelas V semester II SD Ne-geri II Gandusari Tahun 2012/2013 materi pokok Pasing ball dan shooting ball yang masih rendah. Oleh karena itu perlu perbaik-an proses pembelajarperbaik-an sehingga terjadi pe-rubahan ke arah peningkatan prestasi belajar siswa.

Metode multi metode yang telah di-kembangkan di negara-negara maju, men-jadi pilihan penulis untuk menjawab pro-blem ini karena multi metode mengarahkan pembelajaran dan sesuai dengan karakter pembelajaran penjaskes sehingga diharap-kan prestasi belajar siswa dapat meningkat.

Yang dimaksud dengan prestasi bela-jar adalah hasil yang diperoleh setelah siswa menjalankan usaha belajar. Misalnya dapat menyelesaikan dengan baik suatu unit ba-hasan atau pelajaran ini tidak sama, ada yang bergerak lebih dari cepat dan ada yang bergerak lebih lamban. Seperti dalam buku Dardji Darmodihardjo sebagai berikut: “Ba-han pelajaran dan waktu belajar itu sebe-narnya dijabarkan untuk program belajar murid-murid dengan kemampuan belajar ra-ta-rata. Apabila bahan pelajaran ini sama untuk disajikan kepada anak didik yang le-bih cepat kemampuan belajarnya, maka a-nak tersebut akan menguasai dalam waktu yang lebih pendek. Sebaliknya apabila ba-han pelajaran yang sama itu disajikan ini ke-pada anak yang lebih lamban, dalam artian kurang mampu untuk menguasai dalam

be-lajar, maka waktu yang dibutuhkannya lama (Dardji Darmodihardjo. Prof. 1982: 25).

Dengan demikian anak yang memiliki kemampuan lebih cepat juga dalam usaha belajar akan cepat pula dan mudah untuk memperoleh prestasi belajar akan cepat pula dalam hasil prestasi belajar dengan baik, se-baliknya anak yang memiliki kemampuan lebih lamban akan menemui kesukaran di dalam memperoleh hasil yang baik. Apabila bahan pelajaran yang sama disajikan pada anak didik yang memiliki kemampuan bela-jarnya berbeda satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan tujuan yang hendak dica-pai dalam prestasi belajar dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam yaitu: (a) Prestasi belajar yang berupa adanya perubahan ke-mampuan terhadap penguasaan ilmu penge-tahuan tentang apa yang diajarkan. (b) Pres-tasi belajar yang berupa adanya perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pe-lajaran. (c) Prestasi belajar yang serupa ada-nya perubahan ketrampilan atau kecekatan di dalam melaksanakan atau mengajarkan-nya, tugas yang termasuk juga dalam kete-rampilan menggunakan alat.

Tujuan pemberian penilaian prestasi belajar, (a) Untuk mengetahui kemajuan dan kemampuan yang telah dicapai oleh anak didik dalam mengikuti pelajaran; (b) Untuk mengukur kekurangan-kekurangan atau ke-lemahannya yang terdapat, baik pihak pen-didik sendiri maupun bagi anak pen-didik yang selama dalam melaksanakan kegiatannya dalam belajar mengajar; (c) Untuk menentu-kan langkah-langkah yang bisa diambil da-lam menentukan program belajar mengajar berikutnya; (d) Penilaian juga berfungsi dan bertujuan untuk: (1) Membantu anak didik agar mereka lambat laun dapat menilai diri-nya sendiri guna meningkatkan penghayatan dan pengamalan Pancasila; (2) Bagi guru memperoleh umpan balik sebagai dasarnya untuk memperbaiki proses belajar mengajar.

Metode Demonstrasi

Yang dimaksud dengan metode de-monstrasi adalah cara penyajian bahan

(3)

pela-jaran dengan meragakan atau mempertun-jukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan sis-wa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pe-ngertian dengan baik dan sempurna. Juga Siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.

Metode ini sangat cocok digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih je-las tentang hal-hal yang berhubungan de-ngan proses mengatur sesuatu, proses mem-buat sesuatu, membandingkan komponen-komponen yang membentuk sesuatu, mem-bandingkan sesuatu cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebe-naran sesuatu. Metode demonstrasi mem-punyai kelebihan sebagai berikut. (1) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit, sehingga menghindari verbal-isme (pemahaman secara kata-kata atau ka-limat); (2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari; (3) Proses pengajaran lebih menarik; (4) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataaan dan mencoba melaku-kannya sendiri.

Metode Praktik

Metode Praktik merupakan metode yang sangat efektif sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar. Praktik yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagian proses terjadinya sesuatu.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa bidang studi Penjaskes materi pokok Pasing ball dan shooting ball melalui Multi metode. Hal ini penting karena minat belajar siswa sangat berpengaruh terhadap aktivitas proses belajar dan prestasi belajar. Bagi guru di-harapkan penelitian ini lebih jauh

mendo-rong untuk menjadi guru yang kreatif dan inovatif dalam hal memilih metode dan mo-del pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi kondisi serta dinamika siswa. Man-faat bagi sekolah, diharapkan dapat mem-berikan andil dalam meningkatkan prestasi belajar dan lebih luas lagi dapat mening-katkan kualitas sekolah.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian yang digunakan ada-lah SD Negeri II Gandusari, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek. Subyek dalam penelitian dalam hal ini adalah guru Penjaskes di SD Negeri II Gandusari Ke-camatan Gandusari Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 2012/2013. Obyek yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Negeri II Gandusari, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Treng-galek tahun pelajaran 2012/2013 yang ber-jumlah 21 siswa.

Instrumen yang digunakan untuk me-ngumpulkan data pada penelitian ini terdiri dari: (a) Instrumen Lembar Observasi Guru dalam PBM; (b) Instrumen Lembar Obser-vasi Kerja Siswa dalam PBM; (c) Kuesioner untuk siswa; (d) Soal tes kinerja siswa.

Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut. (1) Refleksi Awal: Peneliti beserta teman-teman guru dalam satu sekolah bersama-sama untuk mengidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya tingkat daya serap siswa yang memberi pengaruh terhadap rendahnya prestasi belajar siswa, minat dan motivasi serta perhatian siswa terhadap pelajaran masih rendah; (2) Peneliti dan kolaborator merumuskan per-masalahan secara operasional dan relevan dengan rumusan masalah penelitian yang te-lah dituangkan sebelumnya; (3) Menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan yang di dalamnya meliputi: Menyusun rancangan strategi penyampaian dan pengelolaan pem-beljaran yang merupakan bahan intervensi/

(4)

pemberian perlakuan dalam proses pembela-jaran berupa rancangan program, bahan, strategi pembelajaran dan evaluasi, menyu-sun metode dan alat perekam data yang be-rupa Tes, catatan lapangan, pedoman analisis, dokumen dan catatan harian.

Siklus Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini ber-bentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing meliputi: planning (perenca-naan), action (pelaksa(perenca-naan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Ma-sing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II.

Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas, pada siklus dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penggunaan Multi metode dalam proses belajar mengajar.

Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan hasil penelitian maka digunakan instrumen sebagai berikut: (1) Lembar perencanaan pembelajaran; (2) Lembar kisi-kisi dan Lembar soal ulangan harian; (3) Lembar analisis penilaian for-matif; (4) Lembar pelaksanaan program perbaikan/ pengayaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I

Refleksi Awal

Kegiatan refleksi merupakan pencer-minan dari hasil kegiatan pra tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian. Peneliti bersama mitra guru mengidentifikasi permasalahan yang muncul di kelas V yaitu merosotnya perolehan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Penjaskes materi pokok Pasing ball dan shooting ball. Dengan merosotnya prestasi belajar ini, pe-neliti bersama mitra guru mengadakan tindakan kelas untuk memperbaiki pembe-lajaran melalui multi metode.

Planning (perencanaan)

Tahap persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ini adalah: Menentukan topik yang akan diterapkan dalam pembelajaran, merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK), merumuskan butir-butir pengarahan, petunjuk dan tinda-kan-tindakan lain untuk kelancaran jalannya penelitian tindakan.

Action (pelaksanaan)

Dalam kegiatan proses pembelajaran ini guru dan siswa melaksanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Menjelaskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK), mengkomunikasikan kegiatan yang akan dilakukan, siswa berkumpul di lapang-an untuk melakuklapang-an kegiatlapang-an pembelajarlapang-an, siswa dibariskan menjadi 2 bersap lalu dihi-tung, siswa melakukan lari pelan-pelan me-ngelilingi lapangan kemudian kembali da-lam barisan 4 bersap, melakukan gerakan streaching, melakukan gerakan senam, anak secara berpasangan melakukan tendangan dengan jarak yang telah ditentukan, anak dikumpulkan, guru memberi penjelasan ten-tang peraturan permainan sepak bola, ber-main sepak bola, anak dibagi dalam 3 ke-lompok masing-masing 11 anak untuk ber-main sepak bola dan guru sebagai wasitnya., penenangan, guru memberi penjelasan/ membetulkan tentang teknik dasar dan cara bermain yang baik sesuai peraturan, penilai-an (Beberapa penilai-anak disuruh melakukpenilai-an ten-dangan dengan jarak ± 8m dengan pung-gung kaki bagian dalam, beberapa anak disuruh melakukan tendangan dengan jarak ± 8m dengan punggung kaki bagian luar).

Observation (pengamatan)

Melihat hasil observasi yang dilaku-kan oleh observer selama kegiatan pembela-jaran yang dilakukan oleh guru di lapangan sekolah SD Negeri II Gandusari

(5)

menunjuk-kan bahwa guru dalam kegiatan pembelajar-an tidak menyampaikpembelajar-an tujupembelajar-an dpembelajar-an kompe-tensi yang hendak dicapai dalam pembelaja-ran. Untuk aktivitas guru pada siklus I ter-masuk dalam kriteria aktivitas yang baik de-ngan perolehan skor sebesar 62,50%. Hal ini diimbangi oleh aktivutas belajar siswa sela-ma di lapangan. Untuk aktivitas siswa tere-kam bahwa siswa putri masih enggan mela-kukan gerakan yang dicontohkan oleh guru. Mereka beranggapan bahwa mateir ini ha-nya untuk siswa putra saja. Untuk aktivitas siswa pada siklus I mendapat skor 60,71%.

Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisa data penilaian siswa, berdasarkan aspek penilaian psikomotorik, afektif dan kognitif. Untuk penilaian kinerja hasilnya adalah sebagai berikut.

Tabel 1 Hasil Prestasi Belajar Siklus 1

No. Nama Siswa Total Nilai

Ketuntasan Tuntas Tuntas Tidak

1 Adma Mihar Sanjunika 68 TT 2 Aryudha Elvani 67 TT 3 Bayu Yulian Afandi 71 T 4 Binati Ejaweni 69 TT 5 Brian Safa Danendra 71 T 6 Defvi Aries Shanti 68 TT 7 Deviani Dini Nurcahyani 71 T 8 Ebit Dhamar habibbah 71 T 9 Eillen Sherazy Gustalovich 71 T 10 Fifit Nurchasanah 71 T 11 Kikit Liliani 66 TT 12 Ilham Romadoni 71 T 13 Irfan Agung Saputra 72 T 14 Muh. Dicki Setiawan 69 TT 15 Muh. Ganiv Wahyu P.R. 71 T 16 Mutia Dani Rohmah 67 TT 17 Oktavia Rosita Dewi 70 T 18 Salma Rezki Paramesti 71 T 19 Taufik Tiyo Umar 71 T 20 Valentin Putri Apriani 72 T 21 Zolla Malindasari V. 69 TT

Jumlah 1462 13 8

Rata – Rata 69.60 61.90 38.10

Berdasarkan tabel penilaian diatas me-nunjukkan peningkatan prestasi siswa dari sebelum siklus dengan nilai rata-rata 62,01 dengan ketuntasan belajar 14,29% mening-kat pada siklus I dengan nilai rata-rata 69,60 dan ketuntasan belajar mencapai 61,90%. Namun hasil penilaian pada siklus I ini masih belum mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan peneliti yaitu sebesar 85% maka dari itu perlu diadakan penelitian lanjutan pada siklus ke II.

Reflection (refleksi)

Dari hasil observasi ditemukan kele-mahan-kelemahan sebagai berikut. (a) Guru kurang dalam memotivasi siswa; (b) Teknik yang disampaikan oleh guru masih kurang baik, sehingga kemampuan siswa untuk me-lakukan kegiatan yang sifatnya mempera-gakan, mencoba dan mengobservasi maupun menjelaskan suatu kegiatan masih sangat rendah; (c) Dalam hal tanya jawab masih se-dikit siswa yang terlibat aktif.

Dalam hasil temuan di atas akan di-pergunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

Siklus II

Planning (perencanaan)

Tahap planning secara garis besar pe-rencanaannya sama dengan siklus I dengan materi yang sama pada siklus I. Berdasar pada temuan siklus I maka ada beberapa tambahan dalam perencanaan sebagai beri-kut. (a) Meningkatkan perbaikan teknik ber-tanya; (b) Meningkatkan pemberian motiva-si kepada motiva-siswa.

Action (pelaksanaan)

Pada tahap pelaksanaan siklus II pe-laksanaan tindakannya secara garis besar sa-ma dengan siklus I dengan adanya perbaikan mengurangi dominasi guru, memperbaiki teknik bertanya dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi.

Observation (pengamatan)

Kegiatan observaisi pada siklus II masih menggunakan format yang sama pada kegiatan observasi pada siklus I. untuk ak-tivitas guru pada siklus II guru telah berhasil

(6)

memotivais siswa putri untuk melakukan gerakan Pasing ball dan shooting ball. Guru dalam pembelajaran sudah terbiasa me-nyampaikan tujuan dan kompetensi yang hendak dicapai, sehingga siswa lebih antu-sias dalam pembelajaran. Untuk aktivitas guru pada siklus II sudah termausk dalam criteria aktivitas yang sangtabaik dengan perolehan skor 716,67%. Sedangkan akti-vitas siswa yang sudah berkembang adalah keberanian siswa, sportivitas, keakuratan tendangan serta kerjasama siswa dalam melakukan permainan. Untuk aktivitas sis-wa pada siklus II mendapatkan skor sebesar 716,67%.Hasil observasi selama proses belajar mengajar pada siklus II adalah sebagai berikut.

Tabel 2 Hasil Prestasi Belajar Siklus 2

No. Nama Siswa Total Nilai

Ketuntasan

Tuntas Tuntas Tidak

1 Adma Mihar Sanjunika 75 T 2 Aryudha Elvani 72 T 3 Bayu Yulian Afandi 79 T 4 Binati Ejaweni 78 T 5 Brian Safa Danendra 73 T 6 Defvi Aries Shanti 79 T 7 Deviani Dini Nurcahyani 81 T 8 Ebit Dhamar habibbah 77 T 9 Eillen Sherazy Gustalovich 74 T 10 Fifit Nurchasanah 78 T 11 kikit liliani 75 T 12 Ilham Romadoni 76 T 13 Irfan Agung Saputra 77 T 14 Muh. Dicki Setiawan 76 T 15 Muh. Ganiv Wahyu P.R. 84 T 16 Mutia Dani Rohmah 78 T 17 Oktavia Rosita Dewi 77 T 18 Salma Rezki Paramesti 75 T 19 taufik tiyo umar 76 T 20 valentin putri Apriani 77 T 21 Zolla Malindasari V. 80 T

Jumlah 1616 21 0

Rata – Rata 76.96 100.00 0.00

Berdasarkan data penilaian siklus ke II di atas menunjukkan peningkatan diban-dingkan dengan siklus I. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 76,96 dengan ketuntasan belajar 100% dengan hasil ini menunjukkan permasalah pada siklus I dapat teratasi pada siklus ke II dengan baik.

Reflection (refleksi)

Dari hasil obsrevasi ditemukan perbai-kan-perbaikan sebagai berikut. (a) Guru su-dah bisa menjadikan suasana kelas menjadi hidup sehingga siswa menjadi semangat dan termotivasi untuk belajar; (b) Teknik berta-nya yang disampaikan oleh guru sudah da-pat diterima siswa dengan baik, sehingga kemampuan siswa untuk memperagakan, mencoba dan mengobservasi maupun men-jelaskan suatu kegiatan sudah sangat baik; (c) Dalam kegiatan demonstrasi semua sis-wa sudah terlibat dengan aktif. Dari hasil data di atas prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan Multi metode menunjukkan prestasi belajar yang mening-kat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aspek psikomotorik, afektif dan kognitif sebelum siklus masing-masing 62,01 dengan prosentase ketuntasan sebesar 14,29%. Pada siklus 1 nilai rata-rata 69,60 dengan prosentase ketuntasan sebesar 61,90%. Sedangkan untuk siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 76,96 dengan prosentase ketuntasan sebesar 100%. Hasil prestasi belajar siswa Kelas V SD Negeri II Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek untuk setiap siklus aspek penilaian psikomotorik, afektif dan kognitif dapat dilihat pada grafik berikut.

(7)

Gambar 1 Perbandingan Aspek Penilaian Tiap Siklus PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpul-kan bahwa: (1) Minat siswa dalam belajar penjaskes secara umum cukup tinggi dise-babkan setelah pertemuan awal siswa me-ngetahui pembelajaran dengan Multi metode ternyata cukup menyenangkan. (2) Penggu-naan Multi metode dalam pengajaran bidang studi Penjakes dapat menambah pengalaman guru sehingga dalam pengajaran tidak mo-noton. Dari hasil data di atas prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan mengguna-kan multi metode menunjukmengguna-kan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa Kelas V Semester II SD Negeri II Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupa-ten Trenggalek sebelum siklus 62,01 dengan prosentase ketuntasan sebesar 14,29%. Pada siklus 1 nilai rata-rata 69,60 dengan prosen-tase ketuntasan sebesar 61,90%. Sedangkan

untuk siklus II diperoleh nilai rata-rata sebe-sar 76,96 dengan prosentase ketuntasan se-besar 100%. Hal ini menandakan keberhasil-an dalam meningkatkkeberhasil-an minat dkeberhasil-an prestasi belajar pada siswa kelas V SD Negeri II Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupa-ten Trenggalek tahun pelajaran 2012/2013, dengan hasil penelitian yang selalu mening-kat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian telah berhasil.

Saran

Perlu adanya beberapa metode atau metode bervariasi dalam penyampaian ma-teri pada setiap PBM, sebab dengan metode yang bervariasi siswa tidak akan jenuh dan bahkan menyenangi materi yang disampai-kan. Penulisan penelitian seperti ini perlu waktu yang cukup untuk mempersiapkan instrumen dan perangkat untuk pengambilan data. Hendaknya terjadi interaksi antara pe-serta didik dengan pendidik agar KBM berjalan efektif.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi 1993. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi 1993. Prosedur Peneli-tian. Jakarta: Renika Cipta.

Dardji Darmodihardjo. 1982. Psikologi Pe-ngajaran. Jakarta: Grasindo.

Nurkancana, Wayan dan Sunartana, PPN. 1992. Evaluasi Prestasi belajar. Sura-baya: Usaha Nasional.

Slameto, Drs. 1998. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Wingkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Ja-karta: Grasindo.

Prestasi Belajar; Seb. Siklus; 62,01 Prestasi Belajar; Siklus I; 69,60 Prestasi Belajar; Siklus II; 76,96 Ketuntasan; Seb. Siklus; 14,29 Ketuntasan; Siklus I; 61,90

Ketuntasan; Siklus II; 100,00

Prestasi Belajar Ketuntasan

Gambar

Tabel 1 Hasil Prestasi Belajar Siklus 1
Tabel 2 Hasil Prestasi Belajar Siklus 2
Gambar 1 Perbandingan Aspek Penilaian Tiap Siklus

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penilaian responsi ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam memvalidasi, yaitu: aspek materi soal, aspek konstruksi, aspek bahasa, dan aspek waktu. Dari

Dokazivanje junopanonske proizvodnje nije problem samo na Štrbincima, nego na cijelom podruèju hrvatskog dijela provincije, s obzirom da osim pretpostavljenih staklarskih peæi iz

Berdasarkan hasil tabel silang tentang pengaruh kelas ibu hamil terhadap kepuasan masa nifas di Kabupaten Sragen diketahui sebanyak 9 (39,1%) dari 23 ibu nifas yang

Anak-anak harus menggunakan imajinasi untuk membayangkan bentuk dan warna para dinosaurus dalam pikiran mereka karena pada masa kini, hanya kerangka di museum dan berbagai jenis

Penyajain ‘bermain sambil belajar’ dapat meningkatkan minat dan semangat mereka dalam pelajaran Bahasa Inggris (Fadillah, 2019). MTS Al Ikhlas Pangkalan Susu merupakan sebuah

Strategi Koperasi Syariah BEN IMAN dan Yayasan Yatim Mandiri dalam memberikan pemberdayaan usaha kepada bunda yatim adalah dengan cara memberikan pelatihan usaha baik

Pemanfaatan sistem pendukung keputusan dalam pemilihan perumahan sangat optimal dalam menentukan pilihan yang tepat, sehingga para pembeli perumahan tidak mengalami

85252 SATUAN PENDIDIKAN KERJASAMA PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN Kelompok ini mencakup satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Kejuruan yang diselenggarakan atau dikelola atas