• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN STATUS HAK WARIS ANAK LUAR KAWIN ANTARA KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) DENGAN HUKUM PERDATA BW TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN STATUS HAK WARIS ANAK LUAR KAWIN ANTARA KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) DENGAN HUKUM PERDATA BW TESIS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN STATUS HAK WARIS ANAK LUAR KAWIN

ANTARA KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) DENGAN

HUKUM PERDATA BW

TESIS

Oleh :

FITRI ZAKIYAH 087011044

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

Judul Tesis : PERBANDINGAN STATUS HAK WARIS ANAK LUAR KAWIN ANTARA KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) DENGAN HUKUM PERDATA BW

Nama : FITRI ZAKIYAH Nomor Pokok : 087011044

Program Studi : Magister Kenotariatan

Menyetujui, Komisi Pembimbing

(DR. Ramlan Yusuf Rangkuty, M.A.) Ketua

(Notaris Syahril Sofyan, S.H., M.Kn.)(DR. T. Keizerina Devi A., S.H., CN.,M.Hum.)

Anggota Anggota

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. DR. Muhammad Yamin, S.H., M.S., C.N.) (Prof. DR. Runtung, S.H., M.Hum.)

(3)

PERBANDINGAN STATUS HAK WARIS ANAK LUAR KAWIN ANTARA KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) DENGAN HUKUM PERDATA BW

Fitri Zakiyah*)

DR. Ramlan Yusuf Rangkuty, M.A.**) Notaris Syahril Sofyan, S.H., M.Kn.**) DR. T. Keizerina Devi A., S.H., CN., M.Hum.**)

ABSTRAK

Akhir-akhir ini di dalam masyarakat banyak sekali terjadi kasus anak yang dilahirkan diluar perkawinan. Pada dasarnya hubungan anak tersebut dengan laki-laki yang membenihkannya dan keluarganya dalam lapangan hukum keluarga dianggap tidak ada, sehingga dalam hal ini tidak ada hukum waris antara keduanya hal ini dianut baik dalam Kompilasi Hukum Islam maupun Kitab Undang-undang Hukum

Perdata (Burgerlijk Wetboek). Hal itu mendorong para pembuat Undang-undang

khususnya Kitab Undang-undang Hukum Perdata (BW) membuat suatu lembaga pengakuan, yang menimbulkan akibat hukum terhadap si anak termasuk dalam hal ini hak waris anak luar kawin yang diakui tersebut. Namun, permasalahan justru timbul apabila si ayah tidak bersedia untuk mengakui anaknya, bagaimana perlindungan hukum terhadap si anak tersebut.

Status hak waris anak luar kawin dalam KHI yaitu bahwa anak tersebut hanya berhak mewaris dari ibunya dan keluarga ibunya demikian juga sebaliknya. Sedangkan, terhadap ayah biologisnya anak tersebut sama sekali tidak ada hubungan hukum sehingga tidak menimbulkan hubungan saling mewarisi. Mengenai besarnya bagiannya adalah sama sebagaimana ketentuan yang berlaku terhadap anak sah. Status hak waris anak luar kawin yang terdapat dalam BW baru timbul setelah adanya pengakuan dari laki-laki atau perempuan yang membenihkannya, sedangkan dengan keluarga ayah dan ibu yang mengakuinya baru timbul setelah adanya pengesahan. Namun, pengakuan yang dilakukan sepanjang perkawinan tidaklah menimbulkan hak waris terhadap anak tersebut. Sedangkan, mengenai besarnya bagiannya adalah telah ditentukan porsinya sesuai dengan siapa ia bersama-sama mewaris, yaitu sebagaimana diatur pada Pasal 863 BW.

Terdapat perbedaan dan persamaan mengenai status hak waris anak luar kawin tersebut. Baik KHI maupun hukum Perdata BW masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal pengaturan mengenai anak luar kawin ini. Namun, pada dasarnya KHI tetap lebih memberikan perlindungan hukum kepada si anak. Bagi para pembuat peraturan dan penegak hukum, baik dalam KHI maupun Hukum Perdata BW hendaknya kembali memperbaharui peraturan agar dihasilkan ketentuan yang lebih tegas mengenai pengakuan anak luar kawin yang juga berdampak kepada kepastian hukum mengenai bagian warisnya.

(4)

Kunci : 1. Perbandingan 2. Status Hak Waris 3. Anak Luar Kawin

(5)

THE COMPARISON RIGHTS HEIRLOOM STATUS OF EXTERNAL CHILD MARRY BETWEEN ISLAMIC LAW COMPILATION (KHI) WITH

CIVIL LAW of BW Fitri Zakiyah*)

DR. Ramlan Yusuf Rangkuty, M.A.**) Notaris Syahril Sofyan, S.H., M.Kn.**) DR. T. Keizerina Devi A., S.H., CN., M.Hum.**)

Recently in society a lot of happened extramarital borne child case. Basically the child relation with men who make them and its family in family law field supposed no relation, so that in this case there is no hereditary law between both of them, this is in Islamic Law Compilation and also in Civil Code (Burgerlijk Wetboek). That thing push all law maker specially Civil Code (BW) make an confession institute, give effect of law to the child which included in this matter of rights heirloom status of external child marry confessed. But, problems exactly arise if the father not ready to to confess its child, how protection of law to the child.

Rights heirloom status of external child marry in KHI is that the child only heir entitled to from its mother and its mother family and so do on the contrary. While, to its father of the child him is not at all there is contractual terms so that do not generate relation in it’s inheriting each other. Concerning level of its shares is same as rule going into effect to valid child. Rights heirloom status of external child marry which there are in BW newly arise after existence of confession of woman or men who make them, while with father family and mother confessing it newly arise after existence of authentication. But, done confession as long as marriage is not generate heir rights to child. While, hitting the level of its shares is have been determined its portion as according to whom he together heir, that is as arranged at Section 863 BW.

There are statutory equation and difference about rights heirloom status of external child marry. Whether KHI and also civil law of BW each owning insuffiency and excess in the case of arrangement concerning external child marry this. But, basically KHI remain to more giving protection of law to the child. To all maker of regulation and enforcer of law, good in KHI and also Civil Law of BW shall again innovate regulation to be yielded by more coherent rule regarding confession of external child marry which also affect to rule of law regarding part of its heirloom. Key :

1. The Comparison 2. Rights Heirloom Status 3. External Child Marry

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih serta Maha Penyayang atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan ini yang merupakan syarat guna mencapai gelar Magister Kenotariatan.

Penulisan tesis ini bertujuan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi pada program studi Magister Kenotariatan Program Pascasarjana di Universitas Sumatera Utara, berkat rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini

dengan judul PERBANDINGAN STATUS HAK WARIS ANAK LUAR KAWIN

ANTARA KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) DENGAN HUKUM PERDATA BW. Pemilihan judul ini didasari oleh rasa ketertarikan penulis terhadap permasalahan perbandingan status hak waris anak luar kawin khususnya anak luar kawin yang diakui oleh kedua orang tuanya yang diatur oleh Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Hukum Perdata BW.

Harapan penulis, semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bukan hanya pada penulis sendiri, tetapi juga bagi masyarakat pada umumnya, dan bagi mahasiswa khususnya yang berada di lingkungan pendidikan hukum. Sebuah pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak, demikian juga dengan penulisan tesis ini. Penulis sangat menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, karena penulis adalah manusia biasa dan tak luput dari kesalahan dan kekurangan.

(7)

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moral maupun materil. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Keluarga penulis tercinta, orang tua penulis yang telah merawat, mengasihi,

mendidik dan membesarkan serta memberikan tauladan kepada penulis tentang arti kejujuran, kerja keras dan keberhasilan, yaitu ayahanda Drs. M. Tauhid Mahmudy, M.A. dan Ibunda Dra. Kartini Ranta, Kakanda Husnalita, S.H.M.Kn. dan abangda Anwar Basri S.H., abangda Jaya Setiawan dan isterinya Loli, Adikqu Fakhrurrozi dan Risa, Adik Bungsuku Nizamil Fadli dan Ashfiya Nabilla Arrasuli, serta kemenakan-kemenakanku yang lucu-lucu dan imut-imut Nabila Az-Zahra dan Amira Zayana Putri.

2. Keluarga Besar Universitas Sumatera Utara terutama Fakultas Hukum :

a. Rektor USU : Prof.Dr.dr.Syahril Pasaribu,DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A(K).

b. Dekan Fakultas Hukum : Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum.

c. Ketua Program Magister Kenotariatan : Prof. DR. Muhammad Yamin, S.H.,

M.S., C.N.

3. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing :

a. DR. Ramlan Yusuf Rangkuty, M.A.

(8)

c. DR. T. Keizerina Devi A., S.H., CN., M.Hum.(yang telah membimbing penulis guna menyelesaikan penulisan tesis ini).

4. Para Bapak dan Ibu Dosen Program Pasca Sarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara, yang telah mendidik dan membimbing penulis sampai tingkat Magister.

5. Seluruh staff biro pendidikan di Magister Kenotariatan yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama ini.

6. Kepada sahabat-sahabatku di MKn yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala masukan dan bantuannya selama ini.

7. Kepada sahabat-sahabat setiaku Eci, Dara, Teteh, Ika, Taufik, Putri, Noy, Tias, Heri, Surya, Ilmot, Mbot, Sute, Zaki, Nopan, Kubo yang selalu menemaniku disaat susah dan senang.

Hanya Allah yang dapat membalas segala kebaikan dan jasa-jasa yang diberiken mereka semua. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak atas segala kekurangan yang penulis sadari sepenuhnya terdapat dalam tesis ini guna perbaikan dikemudian hari.

Medan, Juli 2010

Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………... i

ABSTRACT………... ii

KATA PENGANTAR………... iii

DAFTAR ISI……….... vii

BAB I PENDAHULUAN………... 1 A. Latar Belakang………... 1 B. Perumusan Masalah……….. 14 C. Tujuan Penelitian……….. 14 D. Manfaat Penelitian………... 15 E. Keaslian Penelitian………... 16

F. Kerangka Teori dan Konsep………... 17

G. Metode Penelitian………... 37

1. Spesifikasi dan tipe penelitian………... 37

2. Prosedur pengumpulan bahan hukum………... 38

3. Pengolahan dan analisis bahan hukum………... 40

BAB II STATUS HAK WARIS ANAK LUAR KAWIN MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI)……….. 41

A. Anak Luar Kawin dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI)………... 41

(10)

2. Pengertian anak luar kawin dalam Islam………... 45

3. Status anak luar kawin dalam Islam………... 52

4. Asal usul anak dalam Kompilasi Hukum Islam………... 54

5. Pengesahan anak dalam hukum positif Indonesia………... 68

B. Status Hak Waris Anak Luar Kawin dalam Kompilasi Hukum Islam…... 71

BAB III STATUS HAK WARIS ANAK LUAR KAWIN MENURUT HUKUM PERDATA BW……….... 85

A. Anak Luar Kawin dalam Hukum Perdata BW………... 85

1. Perkawinan dalam Hukum Perdata BW………... 85

2. Anak luar kawin dalam Hukum Perdata BW………. 88

a. Anak sah………... 88

b. Anak luar kawin………... 92

3. Pengakuan anak luar kawin………... 96

4. Kedudukan anak luar kawin yang diakui dalam hukum keluarga... 105

B. Status Hak waris anak luar kawin yang diakui dalam Hukum Perdata BW…… 120

BAB IV PERBANDINGAN STATUS HAK WARIS ANAK LUAR KAWIN ANTARA KOMPILASI HUKUM ISLAM DENGAN HUKUM PERDATA BW………... 136

(11)

B.Kelebihan dan Kelemahan... 145

C. Perlindungan Hukum terhadap Anak………... 147

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 157

A.Kesimpulan………. 157

B.Saran………... 159

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh leksem verba dalam data primer tersebut kemudian dijaring dengan batasan-batasan yang sudah ditentukan untuk memperoleh leksem verba yang sesuai dengan tujuan

Untuk menjamin efektifitas dan keamanan, pemberian obat harus dilakukan secara rasional, yang berarti perlu dilakukan diagnosis yang akurat, memilih obat

Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis (pilihan ganda) dan lembar kerja siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Guru menjelaskan cara kerja untuk

Lebih lanjut Yahya (2018) menguraikan bahwa pondok pesantren dapat merekonstruksi atau mengembangkan kurikulumnya dengan pendekatan bidang studi dan rekontruksionisme dalam

emang kenalnya dari tempat dugem sih, tapi kadang kita meskipun nggak lagi dugem masih tetep komunikasi kok, kadang juga nongkrong bareng trus lagi kalo lagi butuh

Berdasarkan nilai tersebut terlihat bahwa penambahan tepung ampas rumput laut mampu meningkatkan kadar serat makanan pada produk cookies sebanyak 6x dari nilai serat

Rataan bobot potong atau bobot akhir ternak kambing jantan yang diberi pakan hijauan dan asam lemak terproteksi 0 g/ekor, 200 g/ekor, 250 g/ekor dan 300 g/ekor dapat dilihat