• Tidak ada hasil yang ditemukan

DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PERUBAHAN FISIK MASA PUBERTAS REMAJA PUTRI UMUR TAHUN DI MANGGUNG CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PERUBAHAN FISIK MASA PUBERTAS REMAJA PUTRI UMUR TAHUN DI MANGGUNG CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PERUBAHAN FISIK MASA PUBERTAS REMAJA PUTRI UMUR 10-12 TAHUN

DI MANGGUNG CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

SABRINA SAKINA 1113011

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur memanjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul “Dukungan

Orang Tua Terhadap Perubahan Fisik Masa Pubertas Remaja Putri Umur 10-12 Tahun di Manggung Caturtunggal Depok Sleman”. Rangkaian penyusunan usulan penelitian ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, usulan penelitian ini dapat diselesaikam atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih dengan tulus kepada:

1. Kuswanto Harjo, dr. M. Kes selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M. Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Ika Fitria Ayuningtyas, S.SiT., M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis. 4. Endah Puji Astuti, S.SiT., M.Kes selaku Dosen Penguji usulan penelitian

yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi, dan memberikan masukan serta saran terhadap usulan penelitian ini.

5. Kepala Dukuh Manggung yang telah membantu dalam terlaksananya usulan penelitian ini.

6. Kedua orang tua, kakak, adik yang selalu memberikan dukungan doa dan semangat kepada penulis selama penyusunan usulan penelitian.

Semoga Allah SWT. senantiasa melimpahkan kebaikan kepada kita semua sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga usulan penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dengan keterbatasan waktu yang ada penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam usulan penelitian ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan masukan yang bisa menjadi koreksi dan perbaikan sangat penulis harapkan.

Yogyakarta, Agustus 2016

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRACT ... ix INTISARI ... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 5 D. Manfaat Penelitian ... 6 E. Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori ... 8

B. Kerangka Teori ... 36

C. Kerangka Konsep ... 37

D. Pertanyaan Penelitian ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 38

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

C. Populasi dan Sampel ... 38

D. Variabel Penelitian ... 41

E. Definisi Operasional ... 41

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 42

G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 43

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 45

I. Etika Penelitian ... 48

J. Pelaksanaan Penelitian ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 52

B. Pembahasan ... 59

C. Keterbatasan Penelitian ... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 65

B. Saran ... 66 DAFTAR PUSTAKA

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keaslian Penelitian ... 6

Tabel 2. Jumlah sampel setiap RT di Dusun Manggung ... 40

Tabel 3. Definisi Operasional ... 41

Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner ... 43

Tabel 5. Karakteristik Responden ... 53

Tabel 6. Karakteristik Ibu Responden ... 54

Tabel 7. Karakteristik Ayah Responden ... 55

Tabel 8. Dukungan Orang Tua terhadap Perubahan Fisik Pubertas ... 55

Tabel 9. Tabel Silang Dukungan dengan Karakteristik ... 56

Tabel 10. Dukungan Informasional ... 58

Tabel 11. Dukungan Penilaian ... 58

Tabel 12. Dukungan Instrumental ... 58

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengantar Penelitian Lampiran 2. Uji Validitas

Lampiran 3. Penelitian

Lampiran 4. Pernyataan Kesediaan Responden Lampiran 5. Kuesioner Penelitian

Lampiran 6. Jadwal Rencana Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Lampiran 7. Lembar Uji Konsultasi KTI

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

PARENTAL SUPPORT TOWARD PHYSICAL CHANGES DURING PUBERTY PERIOD ON YOUNG WOMEN AGED 10-12 YEARS

OLD IN MANGGUNG CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN

Sabrina Sakina1, Ika Fitria Ayuningtyas2, Endah Puji Astuti2

ABSTRACT

Background: At puberty period, a rapid physical growth occurs with a lots of

other changes. Physical changes were starting at around the age of 10 or 11 years old on young women. In the component of Adolescent Reproductive Health SDKI 2012, one from four women was not discussing about their menstruation to others

before experiencing their first menstruation. The interview’s results that

conducted on 10 young women in Manggung Caturtunggal Depok Sleman, only 3 person (30%) who got the parental support toward physical changes.

Aim: To know the parental support toward physical changes on young women

aged 10-12 years old.

Research Method: This research was descriptive research. The sampling

technique in this research was using random sampling (probability sampling) with systematic random sampling method. The samples were as many as 58 young women aged 10-12 years old. The data were obtained using closed questionnaire and analyzed with univariate data analysis.

Results: The parental support toward adolescent physical changes is that;

informational support in good and less majority were as many as 29 respondents (50%), appraisal support in good majority were as many as 33 respondents (56.9%), instrumental support in good majority were as many as 31 respondents (53.4%), and emotional support in good majority were as many as 33 respondents (56.9%).

Conclusion: The parental support toward adolescent physical changes was in less

categorized of 30 respondents (51.7%).

Keywords: Support, Young women

1Student of Study Program of Midwifery (D-3) School of Health of Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2Lecturer of Study Program of Midwifery (D-3) School of Health of Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DUKUNGAN ORANG TUA TERHADAP PERUBAHAN FISIK MASA PUBERTAS REMAJA PUTRI UMUR 10-12 TAHUN

DI MANGGUNG CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN

Sabrina Sakina1, Ika Fitria Ayuningtyas2, Endah Puji Astuti2

INTISARI

Latar Belakang: Pada masa pubertas terjadi pertumbuhan fisik yang cepat

disertai dengan banyak perubahan. Perubahan fisik dimulai sekitar usia 10 atau 11 tahun pada remaja putri. Dalam komponen Kesehatan Reproduksi Remaja SDKI 2012, satu dari empat wanita tidak mendiskusikan tentang haid dengan orang lain sebelum mengalami haid yang pertama. Hasil wawancara yang dilakukan dari 10 orang remaja putri di Manggung Caturtunggal Depok Sleman hanya terdapat 3 orang (30%) yang sudah mendapatkan dukungan orang tua terhadap perubahan fisik.

Tujuan: Diketahuinya dukungan orang tua terhadap perubahan fisik remaja putri

umur 10-12 tahun.

Metode Penelitian: Jenis penelitian merupakan deskriptif. Teknik pengambilan

sampel pada penelitian ini menggunakan random sampling (probability sampling) dengan metode systematic random sampling. Besar sampel sebanyak 58 remaja putri umur 10-12 tahun. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner tertutup dan analisa data adalah analisis univariat.

Hasil: Dukungan orang tua terhadap perubahan fisik remaja meliputi dukungan

informasional mayoritas baik dan kurang sebanyak 29 responden (50%), dukungan penilaian mayoritas baik sebanyak 33 responden (56,9%), dukungan instrumental mayoritas baik sebanyak 31 responden (53,4%), dukungan emosional mayoritas baik sebanyak 33 responden (56,9%).

Simpulan: Dukungan orang tua terhadap perubahan fisik pubertas mayoritas

kurang sebanyak 30 responden (51,7%).

Kata Kunci: Dukungan, Remaja Putri

1Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Dosen Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua, praktisi pendidikan, maupun remaja itu sendiri. Remaja yang sehat adalah remaja yang produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap tumbuh kembang remaja menjadi sangat penting untuk menilai keadaan remaja (Tim Poltekkes, 2010).

Pada masa pubertas terjadi pertumbuhan fisik yang cepat disertai dengan banyak perubahan. Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-tanda seks primer seperti menstruasi dan tanda-tanda seks sekunder seperti pertumbuhan rambut kemaluan, pinggul yang mulai membesar, payudara membesar, perubahan pada kulit, lemak, dan keringat menjadi lebih aktif, otot semakin kuat dan membesar, serta perubahan suara menjadi semakin merdu (Romauli, 2012). Oleh karena itu, perlu pengertian, bimbingan, dan dukungan dari lingkungan sekitarnya sehingga remaja dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat baik jasmani, mental, maupun psikososial (Pinem, 2009).

Perubahan fisik dimulai sekitar usia 10 atau 11 tahun pada remaja putri. Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kejiwaan remaja, sementara itu perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya sehingga mereka sering merisaukan bentuk tubuhnya yang

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

kurang proporsional tersebut. Apabila mereka sudah dipersiapkan dan mendapatkan informasi tentang perubahan tersebut maka mereka tidak akan mengalami kecemasan dan reaksi negatif lainnya seperti ingin menyendiri, merasa bosan, inkoordinasi, antagonisme sosial, emosi yang meninggi, hilangnya kepercayan diri, dan terlalu sederhana (Hurlock, 1998). Tetapi bila mereka kurang memperoleh informasi, maka akan merasakan pengalaman yang negatif. Biasanya remaja lebih suka mencari informasi pubertas melalui internet, TV, majalah, koran, dan bertanya kepada teman sebaya (Depkes, 2010).

Selain pertumbuhan fisik, remaja juga mengalami perubahan jiwa. Remaja menjadi individu yang sensitif, mudah menangis, mudah cemas, frustasi, tetapi juga mudah tertawa. Perubahan emosi menjadikan remaja menjadi individu yang agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan. Remaja mulai berfikir abstrak, senang mengkritik, dan ingin mengetahui hal yang baru. Bila tidak didasari dengan pengetahuan yang cukup, mencoba hal baru yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi dapat memberikan dampak buruk bagi masa depan remaja maupun keluarga (Tim Poltekkes, 2010).

Dalam komponen Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, responden wanita ditanya apakah mereka mendiskusikan dengan orang lain tentang haid sebelum mereka mengalami haid yang pertama, hasil menunjukkan bahwa lebih dari setengah wanita membicarakan hal tersebut dengan teman yaitu sebanyak 53,6% dan dengan ibunya sebanyak 38,6%. Satu dari empat wanita tidak mendiskusikan tentang haid dengan orang lain sebelum mengalami haid yang pertama. Sedangkan saat

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

responden diminta untuk menyebutkan tanda-tanda perubahan fisik yang terjadi ketika seorang perempuan tumbuh menjadi remaja, yang paling sering disebutkan adalah mulai haid sebanyak 81,9%, diikuti oleh pembesaran payudara sebanyak 72,4%, dan masih ada yang tidak mengetahui yaitu sebanyak 4,7% (SDKI, 2012).

Etikariena dalam Sarwono (2011) membuktikan dalam penelitiannya bahwa peran orang tua dalam komunikasi dengan remaja terbatas dalam hal-hal tertentu saja seperti pendidikan, pelajaran, kesehatan, atau keuangan. Sementara untuk masalah-masalah pergaulan dan khususnya masalah seksual, remaja cenderung untuk lebih banyak bertanya kepada teman-temannya.

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia tahun 2015 sekitar 25,8% atau 65 juta jiwa dari Jumlah jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 255 juta jiwa adalah remaja dengan rentang usia 10-24 tahun (BPS Indonesia, 2015). Sleman merupakan Kabupaten dengan jumlah penduduk remaja (rentang usia 10-14 tahun) tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun 2015 yaitu sebanyak 371.382 orang yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 37.017 orang dan penduduk perempuan sebanyak 35.697 orang, Kabupaten Bantul menduduki urutan kedua dengan jumlah penduduk remaja perempuan (rentang usia 10-14 tahun) sebanyak 30.729 orang, Kabupaten Gunung Kidul dengan jumlah penduduk remaja perempuan (rentang usia 10-14 tahun) sebanyak 23.366 orang, Kota Yogyakarta dengan jumlah penduduk remaja perempuan (rentang usia 10-14 tahun) sebanyak 16.080 orang, dan Kabupaten Kulon Progo menduduki urutan terakhir dengan jumlah penduduk remaja perempuan (rentang usia 10-14 tahun) sebanyak 13.990 orang (BPS DIY, 2015).

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

Pembagian wilayah Kabupaten Sleman terdiri dari 17 kecamatan, 86 desa, dan 1212 dusun. Kecamatan Depok dengan jumlah penduduk remaja perempuan (rentang usia 10-14 tahun) sebanyak 4.632 orang (BPS Kabupaten Sleman, 2015). Desa Caturtunggal merupakan salah satu desa di Kecamatan Depok dengan jumlah penduduk remaja perempuan (rentang usia 10-14 tahun) sebanyak 1.756 orang (BPS Kecamatan Depok, 2015). Dusun Manggung adalah salah satu dusun di Desa Caturtunggal yang terdiri atas 18 RT dengan jumlah penduduk remaja (rentang usia 10-14 tahun) perempuan sebanyak 137 orang.

Wawancara sudah dilakukan kepada 10 orang remaja putri umur 10-12 tahun di Dusun Manggung pada tanggal 28 April 2016, meliputi pemberitahuan pengetahuan awal yaitu menstruasi dan perubahan yang terjadi pada anak setelah menstruasi, serta dukungan sehingga anak dapat percaya diri dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Hasil yang didapatkan adalah 4 orang anak belum mendapatkan pengetahuan dan dukungan apapun dari ibu, 3 orang anak mendapatkan pengetahuan awal dari orang lain seperti teman dan saudara perempuannya, dan hanya 3 orang anak yang mendapatkan pengetahuan awal dan dukungan dari orang tua terutama dari ibu. Berdasarkan uraian masalah di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Dukungan Orang tua Terhadap Perubahan Fisik Remaja Putri Umur 10-12 Tahun di Manggung, Caturtunggal, Depok Sleman Tahun 2016.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka rumusan

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

perubahan fisik remaja putri umur 10-12 tahun di Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya dukungan orang tua terhadap perubahan fisik remaja putri umur 10-12 tahun di Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya dukungan informasional orang tua terhadap perubahan fisik remaja putri umur 10-12 tahun di Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman.

b. Diketahuinya dukungan penilaian orang tua terhadap perubahan fisik remaja putri umur 10-12 tahun di Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman.

c. Diketahuinya dukungan instrumental orang tua terhadap perubahan fisik remaja putri umur 10-12 tahun di Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman.

d. Diketahuinya dukungan emosional orang tua terhadap perubahan fisik remaja putri umur 10-12 tahun di Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman.

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan menambah kepustakaan yang ada khususnya tentang dukungan orang tua terhadap perubahan fisik remaja putri pada masa pubertas.

2. Bagi Remaja

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada remaja tentang dukungan orang tua terhadap perubahan fisik remaja putri pada masa pubertas.

3. Bagi Orang Tua Remaja

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada orang tua tentang pentingnya dukungan orang tua terhadap perubahan fisik remaja putri pada masa pubertas.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wacana, ide, dan kepustakaan bagi peneliti selanjutnya tentang dukungan orang tua terhadap perubahan fisik remaja putri pada masa pubertas.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1. Keaslian Penelitian

No Nama dan Judul Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan 1 Hidayati Y, dkk

(2012).

Perbedaan Tingkat Kecemasan

Mengalami Pubertas Dini pada Remaja Awal Ditinjau dari Tingkat Dukungan Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian penjelasan (eksplanatory research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dalam kelompok dukungan sosial sedang memiliki skor rata-rata kecemasan yang lebih tinggi daripada

Lokasi, waktu, metode, jumlah populasi, sampel, dan tempat penelitian. Variabel.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

Sosial subjek yang memiliki tingkat dukungan sosial tinggi.

2 Suryani L, dkk (2013).

Penyesuaian Diri pada Masa Pubertas

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian diri terhadap perubahan fisik dan psikologis pada masa pubertas berada pada kategori kurang baik. Lokasi, waktu, jumlah populasi, sampel, dan tempat penelitian. Metode, variabel. 3 Asiyah N, dkk (2015). Hubungan Pengetahuan Remaja Putri umur 11-14 Tahun Dengan Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Perubahan Seks Sekunder di MTS Safinatul Huda Sowan Kidul Jepara

Jenis penelitian analitik korelatif dan metode pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72 dari 83 responden memiliki tingkat pengetahuan baik dan tingkat kecemasan dalam batas sedang.

Lokasi, waktu, metode, variabel, jumlah populasi, sampel, dan tempat penelitian. Tidak ada.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dusun Manggung termasuk dalam wilayah Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan batas wilayah: sebelah Utara berbatasan dengan Desa Condongcatur dan Sinduadi, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Condongcatur, sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Karangwuni dan Karanggayam, dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sinduadi. Secara Geografis letak Dusun Manggung terhadap pusat-pusat kota dan pemerintahan relatif dekat yaitu: jarak dari daerah Kota Propinsi sejauh 5,5 km, jarak dari daerah Kota Kabupaten Sleman sejauh 10 km, jarak dari Kecamatan Depok sejauh 0,5 km, dan jarak dari Desa Caturtunggal sejauh 0,5 km.

Dusun Manggung terdiri dari 6 RW dan 18 RT dengan jumlah penduduk remaja (rentang usia 10-12 tahun) perempuan sebanyak 137 orang. RW 01 Sarimulyo terdiri atas 5 RT, RW 02 Candirejo terdiri atas 2 RT, RW 03 Manggungsari terdiri atas 3 RT, RW 04 Manggung terdiri atas 2 RT, RW 05 Kumpulrejo terdiri atas 4 RT, dan RW 06 Kumpulsari terdiri atas 2 RT.

Pelayanan kesehatan yang ada di wilayah penelitian ini salah satunya adalah puskesmas yaitu Puskesmas Depok 3 yang berada di Desa Caturtunggal. Program kesehatan yang ada di Dusun Manggung salah satunya adalah Posyandu Balita yang diadakan setiap tanggal 16. Acara PKK dusun diadakan setiap tanggal 4. Untuk program kesehatan yang berkaitan dengan

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

remaja pubertas belum pernah dilakukan, kegiatan Karang Taruna remaja di Dusun Manggung tidak dilakukan secara rutin.

2. Karakteristik Subjek Penelitian

a. Karakteristik Responden

Tabel 5. Karakteristik Responden di Manggung Caturtunggal Depok Sleman

Karakteristik Frekuensi Persentase(%)

Umur Responden 10 tahun 11 tahun 12 tahun 13 21 24 22,4 36,2 41,4

Umur Haid Pertama

8 tahun 9 tahun 10 tahun 11 tahun 12 tahun 6 13 16 19 4 10,3 22,4 27,6 32,8 6,9 Alamat RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5 RT 6 RT 7 RT 8 RT 9 RT 10 RT 11 RT 12 RT 13 RT 14 RT 15 RT 16 RT 17 RT 18 3 3 2 6 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 5,2 5,2 3,4 10,3 6,9 3,4 5,2 5,2 5,2 5,2 3,4 5,2 6,9 5,2 6,9 5,2 6,9 5,2 Jumlah 58 100

Tabel 5 menggambarkan bahwa sebagian besar umur responden adalah 12 tahun yaitu sebanyak 24 responden (41,4%) dan umur responden

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

mengalami haid pertama kali adalah umur 11 tahun yaitu sebanyak 19 responden (32,8%).

b. Karakteristik Ibu Responden

Tabel 6. Karakteristik Ibu Responden di Manggung Caturtunggal Depok Sleman

Karakteristik Frekuensi Persentase(%)

Umur 20-29 tahun 30-39 tahun 40-49 tahun 50-59 tahun 1 34 21 2 1,7 58,6 36,2 3,4 Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi 6 15 29 8 10,3 25,9 50 13,8 Pekerjaan Tidak Bekerja Swasta Wiraswasta Buruh PNS 38 5 5 6 4 65,5 8,6 8,6 10,3 6,9 Jumlah 58 100

Pada tabel 6 dapat dilihat bahwa sebagian besar umur ibu responden adalah kisaran umur 30-39 tahun yaitu sebanyak 34 responden (58,6%), pendidikan ibu responden sebagian besar adalah SMA yaitu sebanyak 29 responden (50%), dan dengan pekerjaan ibu responden sebagian besar tidak bekerja yaitu sebanyak 38 responden (65,5%).

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

c. Karakteristik Ayah Responden

Tabel 7. Karakteristik Ayah Responden di Manggung Caturtunggal Depok Sleman

Karakteristik Frekuensi Persentase(%)

Umur 30-39 tahun 40-49 tahun 50-59 tahun 60-69 tahun 16 30 11 1 27,6 51,7 19 1,7 Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi 1 11 38 8 1,7 19 65,5 13,8 Pekerjaan Swasta Wiraswasta Buruh PNS 17 24 11 6 29,3 41,4 19 10,3 Jumlah 58 100

Tabel 7 menggambarkan bahwa sebagian besar umur ayah responden adalah kisaran umur 40-49 tahun yaitu sebanyak 30 responden (51,7%) dengan pendidikan sebagian besar SMA yaitu sebanyak 38 responden (65,5%) dan sebagian besar pekerjaan ayah responden adalah Wiraswasta yaitu sebanyak 24 responden (41,4%).

3. Analisa Hasil Penelitian

a. Dukungan Orang Tua terhadap Perubahan Fisik Pubertas

Tabel 8. Dukungan Orang Tua terhadap Perubahan Fisik Pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman

Kategori Dukungan Frekuensi Persentase (%) Baik Kurang 28 30 48,3 51,7 Jumlah 58 100

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

Tabel 8 menggambarkan bahwa dukungan orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman menunjukkan dukungan kurang yaitu sebanyak 30 responden (51,7%).

Tabel 9. Tabel Silang Dukungan dengan Karakteristik Responden, Ibu dan Ayah Responden di Manggung Caturtunggal Depok Sleman

Karakteristik Kategori Dukungan Jumlah Baik Kurang f % f % f % Umur Responden 10 tahun 11 tahun 12 tahun 7 10 13 12,1 17,2 19 6 11 13 10,3 19 22,4 13 21 24 22,4 36,2 41,4

Umur Haid Pertama

8 tahun 9 tahun 10 tahun 11 tahun 12 tahun 5 7 10 5 1 8,6 12,1 17,2 8,6 1,7 1 6 6 14 3 1,7 10,3 10,3 24,1 5,2 6 13 16 19 4 19,3 22,4 27,6 32,8 6,9 Alamat RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5 RT 6 RT 7 RT 8 RT 9 RT 10 RT 11 RT 12 RT 13 RT 14 RT 15 RT 16 RT 17 RT 18 1 2 2 0 1 0 1 2 1 2 1 2 3 1 4 1 1 3 1,7 3,4 3,4 0 1,7 0 1,7 3,4 1,7 3,4 1,7 3,4 5,2 1,7 6,9 1,7 1,7 5,2 2 1 0 6 3 2 2 1 2 1 1 1 1 2 0 2 3 0 3,4 1,7 0 10,3 5,2 3,4 3,4 1,7 3,4 1,7 1,7 1,7 1,7 3,4 0 3,4 5,2 0 3 3 2 6 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 5,2 5,2 3,4 10,3 6,9 3,4 5,2 5,2 5,2 5,2 3,4 5,2 6,9 5,2 6,9 5,2 6,9 5,2

Umur Ibu Responden

20-29 tahun 30-39 tahun 40-49 tahun 50-59 tahun 1 18 9 0 1,7 31 15,5 0 0 16 12 2 0 27,6 40 3,4 1 34 21 2 1,7 58,6 36,2 3,4 Jumlah 58 100

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

Pendidikan Ibu Responden

SD SMP SMA Perguruan Tinggi 3 5 14 6 5,2 8,6 24,1 10,3 3 10 15 2 5,2 17,2 25,9 3,4 6 15 29 8 10,3 25,9 50 13,8

Pekerjaan Ibu Responden

Tidak Bekerja Swasta Wiraswasta Buruh PNS 16 5 3 0 4 27,6 8,6 5,2 0 6,9 22 0 2 6 0 37,9 0 3,4 10,3 0 38 5 5 6 4 65,5 8,6 8,6 10,3 6,9

Umur Ayah Responden

30-39 tahun 40-49 tahun 50-59 tahun 60-69 tahun 10 14 4 0 17,2 24,1 6,9 0 6 16 7 1 10,3 27,6 12,1 1,7 16 30 11 1 27,6 51,7 19 1,7

Pendidikan Ayah Responden

SD SMP SMA Perguruan Tinggi 0 3 19 6 0 5,2 32,8 10,3 1 8 19 2 1,7 13,8 32,8 3,4 1 11 38 8 1,7 19 65,5 13,8

Pekerjaan Ayah Responden

Swasta Wiraswasta Buruh PNS 11 9 2 6 19 15,5 3,4 10,3 6 15 9 0 10,3 25,9 15,5 0 17 24 11 6 29,3 41,4 19 10,3 Jumlah 58 100 Tabel 9 menggambarkan bahwa hasil tabulasi dukungan orang tua terhadap perubahan fisik pubertas berdasarkan karakteristik responden di Manggung Caturtunggal Depok Sleman yang menunjukkan dukungan kurang mayoritas umur 12 tahun dengan umur haid pertama kali 11 tahun. Berdasarkan karakteristik ibu responden yang menunjukkan dukungan kurang adalah kisaran umur 30-39 tahun, pendidikan SMA, dan tidak bekerja. Sedangkan berdasarkan karakteristik ayah responden yang menunjukkan dukungan kurang adalah kisaran umur 40-49 tahun, pendidikan SMA, dan bekerja sebagai wiraswasta.

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

b. Dukungan Informasional Orang Tua terhadap Perubahan Fisik Pubertas Tabel 10. Dukungan Informasional Orang Tua terhadap Perubahan Fisik

Pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman Kategori Dukungan Frekuensi Persentase(%) Baik Kurang 29 29 50 50 Jumlah 58 100

Tabel 10 menggambarkan bahwa dukungan informasional orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman menunjukkan dukungan baik dan kurang yaitu sebanyak 29 responden (50%).

c. Dukungan Penilaian Orang Tua terhadap Perubahan Fisik Pubertas Tabel 11. Dukungan Penilaian Orang Tua terhadap Perubahan Fisik

Pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman Kategori Dukungan Frekuensi Persentase(%) Baik Kurang 33 25 56,9 43,1 Jumlah 58 100

Tabel 11 menggambarkan bahwa dukungan penilaian orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman menunjukkan dukungan baik yaitu sebanyak 33 responden (56,9%).

d. Dukungan Instrumental Orang Tua terhadap Perubahan Fisik Pubertas Tabel 12. Dukungan Instrumental Orang Tua terhadap Perubahan Fisik

Pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman Kategori Dukungan Frekuensi Persentase(%) Baik Kurang 31 27 53,4 46,6 Jumlah 58 100

Tabel 12 menggambarkan bahwa dukungan instrumental orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

Sleman menunjukkan dukungan baik yaitu sebanyak 31 responden (53,4%).

e. Dukungan Emosional Orang Tua terhadap Perubahan Fisik Pubertas Tabel 13. Dukungan Emosional Orang Tua terhadap Perubahan Fisik

Pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman Kategori Dukungan Frekuensi Persentase(%) Baik Kurang 33 25 56,9 43,1 Jumlah 58 100

Tabel 13 menggambarkan bahwa dukungan emosional orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman menunjukkan dukungan baik yaitu sebanyak 33 responden (56,9%).

B. Pembahasan

1. Dukungan Orang Tua terhadap Perubahan Fisik Pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman menunjukkan dukungan kurang yaitu sebanyak 30 responden (51,7%). Jika dilihat berdasarkan karakteristik responden, yang menunjukkan dukungan kurang mayoritas umur 12 tahun sebanyak 13 responden (22,4%) dengan umur haid pertama kali 11 tahun sebanyak 14 responden (24,1%). Berdasarkan karakteristik ibu responden, yang menunjukkan dukungan kurang adalah kisaran umur 30-39 tahun sebanyak 18 responden (31%), pendidikan SMA sebanyak 15 responden (25,9%), dan tidak bekerja sebanyak 22 responden (37,9%). Sedangkan berdasarkan karakteristik ayah responden, yang menunjukkan dukungan kurang adalah kisaran umur 40-49 tahun

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

60

sebanyak 16 responden (27,6%), pendidikan SMA sebanyak 19 responden (32,8%), dan bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 15 responden (25,9%).

Menurut Caplan dalam Friedman (2010) bagi seorang anak, dukungan atau support dari orang lain atau orang tedekat sangat penting karena dapat menurunkan rasa kecemasan yang dialaminya dalam menghadapi perubahan fisik masa pubertas. Perubahan fisik dimulai sekitar usia 10 atau 11 tahun pada remaja putri. Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kejiwaan remaja, sementara itu perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya sehingga mereka sering merisaukan bentuk tubuhnya yang kurang proporsional tersebut (Hurlock, 1988). Umur 12 tahun adalah akhir dari masa remaja awal bagi remaja putri dimana pada masa ini tampak lebih dekat dengan teman sebaya, merasa ingin bebas, dan lebih banyak memerhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfikir yang khayal (Kusmiran, 2012).

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori Notoatmodjo (2010) yang menjelaskan bahwa umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang, dengan rentang usia cukup maka tingkat pemahaman dan tingkat untuk mengerti suatu informasi yang baru akan lebih mudah. Pendidikan akan membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu, untuk mencari pengalaman, dan untuk mengorganisasikan pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan. Purnawan (2008) menjelaskan bahwa orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima suatu ide baru dibanding orang tua yang berpendidikan rendah,

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

sehingga promosi dan informasi mengenai perubahan fisik pubertas dengan mudah dapat diterima dan dilaksanakan. Wawan dan Dewi (2011) menjelaskan bahwa pekerjaan adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.

2. Dukungan Informasional Orang Tua terhadap Perubahan Fisik Pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan informasional orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman menunjukkan dukungan baik dan kurang yaitu sebanyak 29 responden (50%). Namun dari hasil tabulasi juga didapatkan data yang menunjukkan ada beberapa dukungan dari orang tua sebagian kurang yaitu orang tua tidak memberitahu anak bahwa setelah menstruasi payudara mulai membesar dan tidak memberitahu anak bahwa akan tumbuh rambut di ketiak dan di kemaluan.

Apabila orang tua memberikan dukungan informasional maka anak akan terpapar informasi mengenai perubahan fisik masa pubertas. Adanya dukungan informasional dari orang tua diharapkan anak tidak mengalami kecemasan dalam menghadapi perubahan yang terjadi pada masa pubertas (House dalam Setiadi, 2008). Orang tua juga dapat membantu meyakinkan dan bekerjasama dengan anak tentang cara menghadapi perubahan fisik pubertas yang benar jika orang tua memahami informasi tentang perubahan pada masa pubertas yang tepat.

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

62

3. Dukungan Penilaian Orang Tua terhadap Perubahan Fisik Pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan penilaian orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman menunjukkan dukungan baik yaitu sebanyak 33 responden (56,9%). Namun dari hasil tabulasi juga didapatkan data yang menunjukkan ada beberapa dukungan dari orang tua sebagian kurang yaitu orang tua tidak mengetahui jadwal menstruasi anak tiap bulan dan tidak memberi pujian saat anak sudah bisa mencuci bra sendiri tanpa menggunakan mesin cuci.

Wujud dari dukungan penilaian orang tua adalah orang tua memberikan pujian dan penghargaan atas pencapaian yang dapat berpengaruh bagi anak pada saat pubertas (House dalam Setiadi, 2008). Menurut Caplan dalam Friedman (2010) orangtua bertindak sebagai pembimbing dan bimbingan umpan balik, memecahkan masalah, dan sebagai sumber validator identitas anggota dalam keluarga.

4. Dukungan Instrumental Orang Tua terhadap Perubahan Fisik Pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan instrumental orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman menunjukkan dukungan baik yaitu sebanyak 31 responden (53,4%). Namun dari hasil tabulasi juga didapatkan data yang menunjukkan ada beberapa dukungan dari orang tua sebagian kurang yaitu orang tua tidak

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

63

menyediakan pembalut setiap anak menstruasi, tidak menyediakan waktu untuk berdiskusi tentang perubahan berat badan sang anak.

Bentuk dukungan instrumental orangtua biasanya berupa penyediaan sarana dan prasarana bagi pencapaian prestasi atau penguasaan kompetensi (Lestari, 2012). Menurut Cohen (Tanpa Tahun) dukungan instrumental dapat memiliki implikasi psikologis jika diartikan oleh individu sebagai bukti cinta dan penghargaan.

5. Dukungan Emosional Orang Tua terhadap Perubahan Fisik Pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dukungan emosional orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman menunjukkan dukungan baik yaitu sebanyak 33 responden (56,9%). Namun dari hasil tabulasi juga didapatkan data yang menunjukkan ada beberapa dukungan dari orang tua sebagian kurang yaitu orang tua tidak memberi hiburan ketika anak merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya yang kurang proporsional.

Dukungan emosional dapat berupa ungkapan empati, perhatian, maupun kepedulian dari orang tua kepada anak. Dukungan emosional membuat anak memiliki perasaan nyaman, yakin, dipedulikan, dan dicintai oleh orang tua sehingga anak dapat menghadapi masalah dengan lebih baik (Sarafino, 2006). Menurut Lestari (2012), dukungan emosional mengarah pada aspek emosi dalam relasi orangtua-anak, yang mencakup

(29)

perilaku-STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

64

perilaku yang secara fisik atau verbal menunjukkan afeksi atau dorongan dan komunikasi yang positif/terbuka.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah:

Jenis penelitian merupakan deskriptif yang hanya melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam populasi tertentu sehingga belum dapat diketahui hubungan korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor efek.

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

65

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan di atas maka simpulan yang dapat diambil adalah:

1. Dukungan orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman dalam kategori kurang yaitu sebanyak 30 responden (51,7%).

2. Dukungan informasional orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman dalam kategori baik dan kurang yaitu sebanyak 29 responden (50%).

3. Dukungan penilaian orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman dalam kategori baik yaitu sebanyak 33 responden (56,9%).

4. Dukungan instrumental orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman dalam kategori baik yaitu sebanyak 31 responden (53,4%).

5. Dukungan emosional orang tua terhadap perubahan fisik pubertas di Manggung Caturtunggal Depok Sleman dalam kategori baik yaitu sebanyak 33 responden (56,9%).

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

66

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Menambah referensi seperti buku dan jurnal tentang dukungan orang tua, perubahan fisik pubertas, psikologi orang tua, dan psikologi remaja agar dapat diakses langsung di perpustakaan.

2. Bagi Remaja

Remaja lebih aktif dalam mencari informasi tentang perubahan fisik remaja pada masa pubertas, dan tidak bergantung kepada orang tua dalam mendapatkan informasi tentang perubahan fisik remaja pada masa pubertas. 3. Bagi Orang Tua Remaja

Orang tua memberikan dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional, serta memberikan memotivasi yang lebih kepada anak remaja yang mengalami perubahan fisik pada masa pubertas agar lebih percaya diri dalam menghadapi perubahan fisik yang terjadi.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan meningkatkan jumlah variabel penelitian dan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan orang tua terhadap perubahan fisik remaja pada masa pubertas dengan cara melakukan wawancara langsung kepada orang tua remaja.

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Gugup Saat Coba Bra?? Santai dan Nikmati Saja…

https://mybreastsecret.wordpress.com/2016/05/13/gugup-saat-coba-bra-santai-dan-nikmati-saja/. Diakses pada tanggal 13 Mei 2016.

Asiyah N, dkk. 2015. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri umur 11-14 Tahun Dengan Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Perubahan Seks Sekunder di MTS Safinatul Huda Sowan Kidul Jepara.Jurnal Vol. 6, No. 2, Hal. 68-85.

Bobak, dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi Empat. Jakarta: EGC. Badan Pusat Statistik (BPS). 2015a. Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Angka.

Yogyakarta: BPS.

__________________. 2015b. Indonesia dalam Angka. Jakarta: BPS.

__________________. 2015c. Kabupaten Sleman dalam Angka. Yogyakarta: BPS. __________________. 2015d. Kecamatan Depok dalam Angka. Yogyakarta: BPS. Budiman dan Riyanto. 2014. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap

dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Cohen S., dkk. Tanpa Tahun. Social Support, Stress and the Buffering Hypothesys: A

Theoretical Analysis [serial online]. https://www.psy.cmu.edu. Diakses pada

tanggal 6 Mei 2015.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). 2010. Modul Pelatihan

Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Jakarta: Depkes RI.

Friedman M., Bowden V.R., dan Jones E.G. 2010. Buku Ajar Keperawatan

Keluarga: Riset, Teori, dan Praktik. Jakarta: EGC.

Heffiner L.J. dan Schust D.J. 2006. At a Glance Sistem Reproduksi. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Herawati. 2009. Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat A.A. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data: Contoh

Aplikasi Studi Kasus. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayati, Y. dan Mastuti, E. 2012. Perbedaan Tingkat Kecemasan Mengalami Pubertas Dini pada Remaja Awal Ditinjau dari Tingkat Dukungan Sosial. Subaraya: Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol. 1, No. 03, Hal. 1-7.

(33)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Hurlock E.B. 1998. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Kusmiran E. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.

Lestari S. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik

dalam Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Lestari T.W., Ulfiana E., dan Suparmi. 2014. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi:

Berbasis Kompetensi. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. 2011. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2009. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dan Praktik Keperawatan

Profesional. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Medika.

Papalia D.E., Olds S.W., & Feldman R.D. 2009. Human Develpoment: Perkembangan Manusia. Edisi Sepuluh. Jakarta: Salemba Humanika.

Pinem S. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media. Purnawan. 2008. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta: EGC.

Riwidikdo, H. 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R

dan SSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Romauli S. dan Vindari A.V. 2012. Kesehatan Reproduksi buat Mahasiswa

Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sarafino E.P. 2006. Health Psychology: Biopychosocyal Interactions. USA: John Wiley & Sons.

Sarwono SW. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Soetjiningsih. 2010. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.

Sopiyudin. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(34)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). 2012. Kesehatan Reproduksi

Remaja. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Suryani L, dkk. 2013. Penyesuaian Diri pada Masa Pubertas. Jurnal Ilmiah Konseling Vol. 2, No. 1, Hal 136-140.

Tarwoto, dkk. 2010. Psikologi Wanita (Jilid 1) Mengenal Gadis Remaja dan Dewasa. Bandung: Bandar Maju.

Tim Poltekkes. 2010. Kesehatan Reproduksi Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.

Wahyudi. 2002. Kesehatan Reproduksi Remaja. Youth Center PKBI: PKBI.

Wawan & Dewi. 2011. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku. Yogyakarta: Nuha Medika. Widyastuti Y, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.

Gambar

Tabel 5 menggambarkan bahwa sebagian besar umur responden adalah 12  tahun  yaitu  sebanyak  24  responden  (41,4%)  dan  umur  responden
Tabel 6. Karakteristik Ibu Responden di Manggung Caturtunggal Depok  Sleman
Tabel  7  menggambarkan  bahwa  sebagian  besar  umur  ayah  responden  adalah  kisaran  umur  40-49  tahun  yaitu  sebanyak  30  responden  (51,7%)  dengan  pendidikan  sebagian  besar  SMA  yaitu  sebanyak  38  responden  (65,5%) dan sebagian besar peker
Tabel  8  menggambarkan  bahwa  dukungan  orang  tua  terhadap  perubahan  fisik  pubertas  di  Manggung  Caturtunggal  Depok  Sleman  menunjukkan  dukungan kurang yaitu sebanyak 30 responden (51,7%)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat melaksanakan penelitian dan

Berdasarkan Hasil korelasi Pearson dan regresi logistik faktor-faktor yang menunjukkan adanya hubungan positif terhadap akses pembiayaan dari lembaga keuangan dan

Waktu siklus ( cycle time ) mulai dari bahan mentah sampai dengan produk selesai, efisiensi tenaga kerja, jumlah pemborosan, perbaikan dan sisa produksi. Waktu setup, waktu

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU.. PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan tersebut membuktikan bahwa seorang auditor harus memiliki sikap independen yang akan mempengaruhi kinerja auditor

Selain sanksi administrasi dan kemungkinan dilakukan audit, yang menjadi alasan mengapa wajib pajak enggan untuk melakukan penghindaran pajak atau pengelakan pajak adalah

Manajemen proyek dapat diartikan juga sebagai suatu proses kegiatan untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas sumber daya

lemak, protein dan karbohidrat sehingga aktifitas penyerapan zat-zat makanan meningkat, dengan adanya penyerapan zat-zat makanan yang lebih banyak berpengaruh