• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT ditujukan ke PT. HATA NUSANTARA JL. MT HARYONO KAV. 28 JAKARTA Bapak NAZARNUH Phone :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SURAT ditujukan ke PT. HATA NUSANTARA JL. MT HARYONO KAV. 28 JAKARTA Bapak NAZARNUH Phone :"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

salam Sukses

asalamu alaikum wrwbrta

berikut saya kirimkan syarat pembiayaan proyek PT. HATA NUSANTARA, sbg

bahan pertimbangan u kerjasama Pendanaan dengan sistem bagi hasil

serta contoh surat kontrak

terlampir

SURAT ditujukan ke PT. HATA NUSANTARA

JL. MT HARYONO KAV. 28 JAKARTA

Bapak NAZARNUH

Email : tony.nazar06@gmail.com

wasalam wr wb

Phone :081281660195

Info :

Garis besarnya :

kami ada proyek untuk membuat pabrik karet hingga bahan baku, dimana ada 6000

petani karet diwakilkan oleh koperasi siap menjual karet mereka kepada koperasi atau

nantinya kepada pabrik karet ini. Selama ini karet dari petani dijual ke propensi lain

dan akses jauh. Melihat ini sangat besar potensi untuk pengembangan pabrik karet di

Kabupaten ini dan juga melihat bahan baku untuk produk karet ini juga bisa di dapat

dari petani karet pada kabupaten sebelahnya yang juga memiiki ribuan petani karet.

Untuk itu koperasi perlu mencari pinjaman dana kepada perusahaan pendanaan proyek.

Biasanya untuk pinjaman dana yang saya temukan adalah bentuk pinjaman berbunga

dibawah 8% atau antara 3-8%, dengan awal bayar pinjaman 1-2 tahun kedepan sampai

pinjaman terlunasi dalam jangka waktunya, adapula yang meminta pembayaran di mulai

3 bulan setelah dana cair. dan yang sering menjadi tanda tanya buat saya adalah

mengapa perusahaan pendana tersebut meminta percobaan pembayaran cash sebanyak

2% atau sesuai ansuran bunga diawal sebelum dana dicairkan oeh mereka, dengan

alasan bahwa itu potongan administrasi atau ujicoba kemampuan pengembalian pinjaman

(2)

atau biaya provisi dan aktivasi collateral sebagai dana penyertaan modal dan mengapa

bila itu biaya administrasi tidak dipotong langsung dari jumlah dana pinjaman setelah

cair. Ini berpotensi bentuk penyimpangan

Wajar halnya bila dana awal yang diminta itu bisa berbentuk jaminan bank BG (bank

garansi) atau Perpormance Bond 2% (PB 2%), yang diberi jangka waktu 1-2 bulan,

jadi bila dana cair barulah BG atau PB itu juga cair atau bila tidak ada dana yang

terlihat cair maka kita dapat menarik kembali PB atau BG kita kembali ke rekening

kita. Ini bearti resiko kehilangan dana sendiri bisa dihindari walaupun dana PB atau

BG kita akan tertahan dalam jangka waktu 1-2 bulan artinya dana tersebut menetap di

bank dan tidak dapat kita putar, penting diingat dalam klausalnya bahwa jangan sampai

BG atau PB tertahan terus menerus yang salah satu sebabnya adalah proyek pinjaman

tersebut tergantung/mengembang, tidak batal juga tidak jalan. dalam hal ini bank tetap

senang sekali karena ada dana kita mengendap selama jangka waktu tak tertentu di

bank mereka, kita yang jadi tidak senang tidak dapat berbuat apa-apa karena kita tidak

dapat menarik dana kembali, kita tidak dapat memutar/mengelolah dana tersebut

sepanjang proyek pinjaman tergantung, jadi hati-hatilah dalam klausalnya, harus merujuk

kepada ahlinya.

sedikit menarik untuk PT. Hata Nusantara ini adalah pinjaman mereka bukanlah

berbentuk bunga, tetapi dengan system syariah atau bagi hasil, dimana dalam

pembuatan pabrik karet ini, mereka bersedia meminjamkan dana 100% dan

menanggung/mengerjakan keseluruhan jalannya pembangunan proyek pabrik karet hingga

proyek kelar, dimana mereka akan menempatkan orang-orangnya sebagai komisaris

utama dan direktur keuangan, dimana koperasi hanya menyiapkan lahan/area buat

pabrik dan menjamin hasil karet dari petani-petani karet dalam naungan koperasi yang

nantinya akan mensuplai terus menerus ke pabrik. Bagi hasil akan berubah setelah

Break Even Point (BEP) tercapai, misalnya yang tadi berbanding 70:30 menjadi 30:70.

atau yang lebih baik kita minta adalah dalam hal proyek ini bisa tidak berubah tetap

80:20 atauu 90:10 dikarenakan khusus buat koperasi dalam proyek ini tidak ada biaya

dimuka yang ditarik. Bila ini terjadi bisa saja kita sebagai fasilisator dan mereka adalah

(3)

pendiri dan pemegang perusahan/pabrik yang bekerjasama dengan kita sebagai penyedia

lahan/area pabrik dan pengumpul/penyuplai bahan mentah dari petani ke pabrik. Untuk

itu perlunya syarat-syarat dimana proposal proyek dan hitungan BEP dibuat oleh bank,

dengan jaminan bank tersebut nantinya akan menjadi bank pemegang alur dana

tersebut.

Hal yang tidak menarik adalah saat melihat contoh draft contract dari mereka,

khususnya dalam klausal “hak dan kewajiban” dimana ada terlihat penggantian secara

cash untuk penyertaan modal mereka sebanyak 1% setelah MOU terjadi dan sebelum

dana pinjaman mereka dicairkan. Dan seperti saya sampaikan diatas ini berpotensi

untuk penyimpangan.

Ada baiknya bila dirundingkan kembali apakah bila memang diharuskan adanya

pengantian biaya aktivasi collateral sebagai dana penyertaan modal sebesar 1% (satu

pesen) dari nilai pinjaman, dana pengganti dari kita tidak dibayar cash transfer setelah

MOU tetapi dapat berbentuk BG dengan memastikan pada klausal bahwa BG dari kita

akan bisa dicairkan setelah dana pinjaman tersebut cair dan dapat ditarik kembali bila

dana pinjaman tersebut tidak cair dan yang bearti juga adanya klausal terjadinya

pembatalan MOU dan pembatalan BG atau tidak adanya sama sekali penggantian biaya

aktivitasi collateral atau langsung dipotong saat dana cair.

Bila hal ini tidak dapat dirundingkan sebaiknya kita mundur karena bisa membuat rugi

waktu dan biaya saja. Atau bila Bapak mau meneruskan lebih baik drundingkan pula

kepada yang lebih ahli atau kepada orang bank.

M. Yusuf (Balikpapan). Phone: 081253160670

(4)

Pembiayaan Proyek

PT. Hata Nusantara

Contact Person:

Pembiayaan Proyek

PT. Hata Nusantara

Contact Person:

Pembiayaan Proyek

PT. Hata Nusantara

Contact Person:

(5)

Standar Dokumen Persyaratan

Pengajuan

pendanaan Proyek

1. Surat Permohonan ditujukan ke

PT. hata Nusantara

2. Company Profile Perusahaan

3. Perizinan Lengkap

4. Summary Proyek

5. RAB

(6)

On Company LetterHead

Surat Pernyataan

Kerjasama Pembiayaan Proyek

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Jabatan : PT/CV

Alamat Perusahaan : No. NPWP Perusahaan :

Dengan ini saya menyatakan sanggup dan bersedia:

1. Melengkapi perizinan Proyek

2. dibebankan untuk biaya survey atas validitas proyek

3. Mempersiapkan performence bond sebesar 2 % dari total kebutuhan pembiayaan yang dibutuhkan di counter dengan Bank Instrument.

Demikian Surat Penyataan ini saya buat dan ditujukan kepada Manajemen PT. Hata Nusantara dengan sebenarnya tanpa paksaan dari pihak lain. untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

, tgl/bln/thn

yang membuat Pernyataan, a/n PT./CV.

(7)

Skema Mekanisme Pendanaan Proyek dengan Jaminan

Instrument Bank

Tahap I  Surat Permohonan  Company Profile  Perizinan Lengkap  RAB  Surat Pernyataan Tahap II  Survey fisik Lapangan Tahap III Penandatanganan MoU Tahap IV

Walkin on the (Bank) Spot :

 Penyetoran 2 % dari total kebutuhan dana

 Penyerahan counter instrumen Bank Format:

BG ( Bank Guarantee )

Tahap V

Pencairan Dana

(Sesuai Pasal Kontrak) Maksimal : 30 hari kalender Masehi

Normatif : 12 hari kerja bank

(8)

1 dari 8

Perjanjian Kerjasama Pembiayaan dengan Pola Profit Sharing antara

Dengan

Untuk Proyek Pembangunan Wahana Air NO : 001/HN -NR/VI/2012

Perjanjian Kerjasama Pembiayaan ( Untuk selanjutnya “Perjanjian”) dibuat hari ini Rabu, 27 Juni 2012 ( untuk selanjutnya disebut “tanggal efektif”) oleh dan antara :

1. dengan No. KTP: selaku Direktur

Utama PT. Hata Nusantara bertindak atas nama Perusahaan karenanya sah dan berwenang menandatangani perjanjian ini untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama

2. dengan No. KTP : selaku

untuk kepentingan oleh karena sah dan berwenang untuk menandatangani Perjanjian selanjutnya disebut Pihak Kedua

Untuk selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua apabila disebut secara bersama – sama disebut sebagai Para Pihak

Sebelumnya Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal – hal sebagai Berikut : Bahwa dalam melaksanakan memenuhi kewajiban – kewajibannya dalam perjanjian diatas pihak kedua memerlukan sumber dana untuk membiayai Proyek Pembangunan Wahana air dan fasilitas lainnya untuk selanjutnya disebut sebagai Proyek.

(9)

2 dari 8

Atas dasar proyek tersebut Pihak Pertama telah menyetujui untuk membantu menyediakan pembiayaan investasi berupa fasilitas pinjaman yang besarnya dan syarat – syarat dan ketentuan seperti tercantum dalam perjanjian ini.

(10)

3 dari 8

Pasal 1 Syarat dan ketentuan

1. Pihak Pertama telah bersedia dan menyetujui dengan syarat – syarat serta ketentuan yang tercatat dalam perjanjian ini, untuk pembiayaan berupa fasilitas Pinjaman awal sejumlah Rp. 50.000.000,00 ( Lima Puluh Milyar Rupiah )

2. Selain memberikan fasilitas pinjaman sebagaimana tercatat dalam pasal 1 ayat 1, pihak pertama tidak memiliki kewajiban lain kepada pihak manapun sehubungan dengan proyek dan atau perjanjian pihak kedua dengan pihak lain.

3. Pihak Kedua melepaskan tanggung jawab serta mengganti segala kerugian dan biaya – biaya yang dikeluarkan oleh pihak pertama sehubungan dengan pemakaian fasilitas pinjaman oleh pihak kedua apabila pihak pertama dituntut atau diminta mengganti kerugian oleh pihak manapun yang memiliki hubungan usaha / kerja dengan pihak kedua sehubungan dengan fasilitas yang diberikan oleh pihak pertama yang digunakan untuk membiayai proyek atau yamg berhubungan dengan proyek.

4. Masa berlaku Kerjasama adalah 15 ( Lima belas ) tahun dengan tenggang waktu angsuran pengembalian modal pinjaman selama 3 (tiga) bulan semenjak pihak kedua mencairkan fasilitas pinjaman dari pihak pertama.

Pasal 2 Hak dan Kewajiban

(11)

4 dari 8

1. Menyediakan fasilitas dana pinjaman awal yang kemudian dikondisikan dalam pola Kerjasama sebesar Rp. 50.000.000.000,00 ( Lima Puluh Milyar Rupiah )

2. Untuk Pencairan dana pinjaman awal memerlukan waktu kurang lebih 12 hari kerja bank

2.b Hak Pihak Pertama

1. Akan menerima dan mendapatkan biaya provisi dan aktivasi collateral sebagai dana penyertaan modal dari pihak kedua sebesar 1% (satu pesen ) dari nilai pinjaman atau sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan akan dibayarkan pada saat penandatanganan perjanjian ini atau selambat – lambatnya 1 (satu) hari setelahnya ke rekening bank permata dengan nomor : 0701490649 atas nama PT. Hata Nusantara

2. Akan mendapatkan profit sharing ( bagi – hasil) sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari keuntungan bersih setelah dikurangi kewajiban – kewajiban kepada pihak pertama (termasuk pajak) sebelum BEP dan senilai 30 % setelah BEP.

3. Menempatkan pihak pertama atau wakil dari pihak pertama pada post komisaris utama dan direktur keuangan dalam jajaran direksi dan komisaris perusahaan pihak kedua

2.c. Kewajiban Pihak Kedua

1. Membayar Biaya dan aktivasi collateral sebagai dana penyertaan modal dari pihak

kedua sebesar 1% (satu pesen ) dari nilai pinjaman atau sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan akan dibayarkan pada saat

(12)

5 dari 8

ke rekening bank permata dengan nomor : 0701490649 atas nama PT. Hata Nusantara.

2. Membuka escrow Account ( Join account dan Joint Signature) dengan pihak Pertama atau orang yang ditunjuk oleh Pihak Pertama.

3. Akan membayarkan sewa modal pada pihak pertama atau mengangsur per bulannya setelah Tenggang waktu 3 (tiga) bulan

4. Memberikan laporan setiap bulan dalam bentuk laporan bulanan mengenai perkembangan proyek yang dilaksanakan ke perwakilan PT.Hata Nusantara

2.d. Hak Pihak Kedua

1. Menerima dana investasi awal sebesar Rp. 50.000.000.000,00 ( Lima Puluh Milyar Rupiah ) dan untuk selanjutkan pengerjaan pengembangan proyek pihak kedua dilakukan secara turnkey.

2. Mengelola dana pinjaman dengan baik berdasarkan proyek yang telah disepakati 3. Akan mendapatkan profit sharing ( bagi – hasil) sebesar 30% (tiga puluh persen)

dari keuntungan bersih setelah dikurangi kewajiban – kewajiban kepada pihak pertama (termasuk pajak) sebelum BEP dan senilai 70 % setelah BEP.

4. Menerima jaminan pengembalian penyertaan modal 1% atau senilai Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) berupa Cek tunai bank permata dari PT. Hata Nusantara berlaku surut selama 30 (tiga puluh) hari, dapat dicairkan apabila pihak pertama wanprestasi atau gagal dalam melaksanakan kewajibannya untuk mencairkan dana pinjaman sebagaimana tersebut dalam pasal 1 ayat 1.

(13)

6 dari 8

PASAL 3

ATURAN-ATURAN LAIN

1. Pembayaran biaya-biaya yang telah dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama tidak dapat diminta kembali dengan alasan apapun juga

Terkecuali:

a. Pihak Pertama tidak mampu / gagal dalam memberikan dana pinjaman b. Pihak Pertama membatalkan perjanjian ini dengan alasan keadaan tidak kondusif

PASAL 4

JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Kerjasama ini berlaku 15 ( Lima belas ) tahun terhitung sejak kontrak ini dinyatakan efektif oleh para pihak secara tertulis .

2. Apabila salah satu Pihak bermaksud menghentikan Perjanjian ini, maka salah satu Pihak wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada pihak lainnya, selambat - lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum Perjanjian ini berakhir;

3. Selambat-lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari sejak diterimanya pemberitahuan dimaksud ayat (2) pasal ini, pihak lainnya wajib memberikan jawaban atas pemberitahuan pengakhiran perjanjian secara tertulis;

PASAL 5

(14)

7 dari 8

1. Pihak Pertama berhak untuk mengakhiri Surat Perjanjian ini sebelum masa berlakunya berakhir secara sepihak dengan pemberitahuan tertulis 7 (tujuh) hari kerja sebelumnya apabiia :

a. Pihak Kedua tidak dapat memenuhi persyaratan-persyaratan dan mengikuti aturan mekanisme financing yang telah diatur di dalam Surat Perjanjian ini sampai dengan jangka waktu 3 tahun dan 5 (lima) bulan ditandatanginya surat Perjanjian ini.

b. Pihak Kedua terbukti melakukan tindak kejahatan baik pidana maupun perdata setelah menandatangani Surat Perjanjian ini. Dalam hal ini Pihak Kedua akan memberikan hak kepada Pihak Penama memindah kuasakan pekerjaan Pihak Kedua kepada orang lain.

2. Selain dari pada ketentuan diatas, Perjanjian ini dapat diakhiri atau dibatalkan oleh salah satu pihak, apabila ternyata dikemudian hari terdapat ketentuan perundangan dan atau kebijakan pemerintah yang tidak memungkinkan dilanjutkannya perjanjian ini;

3. Para Pihak sepakat untuk mangesampingkan berlakunya katentuan Pasai 1266 dan Pasal 1267 KUH Perdata terhadap perjanjian ini, sehingga pemutusan dengan alasan tersebut di atas sacara sah cukup dilakukan melalui pemberitahuan tertulis dari Para Pihak;

4. Dalam hal Perianjian ini berakhir atau tidak diperpanjang lagi atau diakhiri karena permintaan salah satu ataupun karena alasan Iain, maka segala hak dan kewajiban Para Pihak yang masih ada setelah berakhirnya Perjanjian harus tetap dilaksanakan sampai selesai oleh Para Pihak.

(15)

8 dari 8

PASAL 6

PELEPASAN TANGGUNG JAWAB

Pihak Kedua dengan ini melepaskan Pihak Pertama dari segala tanggung jawab dari semua tuntutan, kerugian, gugatan, penyebab tindakan, atau pertanggung jawaban atas setiap macam (termasuk biaya-biaya pengacara hukum dan biaya-biaya kesaksian ahli) yang timbul Iangsung atau tidak Iangsung dari Proyek ini (baik sebelum, pada saat atau setelah Proyek), atau yang berkaitan dengan Kontrak ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada, setiap kecelakaan pribadi, kerusakan atau kerugian atas setiap atau, peralatan, kerusakan atau polusi Iingkungan (termasuk biaya-biaya pembersihan) dari Pihak manapun yang memiliki hubungan semua dengan Pihak Kedua sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Pihak Pertama yang digunakan untuk membiayai Proyek maupun sehubungan dengan proyek.

PASAL 7 FORCE MAJEURE

1. Hal-hal yang termasuk sebagai Force Majeure dalam Perjanjian ini adaiah segala peristiwa atau kewajiban di luar kekuasaan manusia, termasuk tetapi tidak terbatas pada kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang moneter, bencana alam, kebakaran, aksi mogok kerja, peperangan, epidemic dan huru-hara berdasarkan ketetapan pemerintah;

2. Segala permasalahan yang timbul sebagai akibat dari Force Majeure akan diselesaikan secara Musyawarah terlebih dahulu oleh Para Pihak;

(16)

9 dari 8

3. Dalam hal terjadi Force Majeure, maka yang mengalami Force Majeure harus memberitahukan secara tertulis mengénai Force Majeure tersebut kepada lainnya dengan melampirkan bukti dari instansi berwenang selambat-Iambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak terjadinya peristiwa tefsebut;

4. Keterlambatan atau kelalaian dalam memberitahukan peristiwa Force Majeure tersebut berakibat tidak dimungkinkannya mengajukan peristiwa tersebut sebagai Force Majeure;

5. Bilamana dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak adanya pemberitahuan mengenai Force Majeure yang menerima pemberitahuan tidak memberikan jawaban atau tanggapan, maka dianggap tersebut menyetujui peristiwa dimaksud sebagai Force Majeure.

PASAL 8

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perselisihan yang timbul dari dan berkaitan dengan Kerjasama ini dan pelaksanaannya termasuk keabsahan, ruang Iingkup kerjasama, definisi ataupun interpretasinya, akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat antar Para Pihak;

2. Apabila upaya penyelesaian sebagaimana ayat (1) tidak dapat mencapai hasil yang optimal; Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan sebagaimana dimaksud meiaiui Badan Arbitrase Nasionai indonesia (BAND dengan memilih domisili hukum pada Kantor Kepaniteraan Pengadiian Negeri Balikpapan - kaitim.

3. Salah satu Pihak dapat memulai arbitrase tersebut dengan menyampaikan pemberitahuan tertuiis kepada Pihak lain dan menunjuk satu arbiter. Daiam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudahnya, Pihak lain akan menunjuk arbiter kedua dan

(17)

10 dari 8

para arbiter yang ditunjuk oieh Para Pihak, dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah itu, akan memiiih arbiter ketiga, yang akan memimpin proses arbitrase.

4. Arbitrase harus didengar dan diputuskan oleh tiga orang arbiter dari warga Negara manapun. Para arbiter harus fasih berbahasa lnggris.

5. Tempat arbitrase adalah di Jakarta, Indonesia, dan arbitrase dilaksanakan dalam bahasa Indonesia atau Inggris.

6. Para Pihak setuju bahwa keputusan peradilan arbitrase bersifat mutlak dan mengikat para Pihak dan akan menjadi upaya hukum tunggal dan ekskiusif diantara mereka berkenaan dengan setiap dan semua tuntutan dan tuntutan balik yang diajukan kepada arbitrase.

7. Penetapan keputusan arbitrase dapat diadakan di suatu pengadiian yang mempunyai juridiksi atau permohonan dapat diajukan di pengadiian tersebut atas putusan dan perintah pemberiakuan yang manapun yang terjadi.

8. Para Arbiter harus menyatakan dasar dan alasan keputusan mereka secara rinci yang memadai untuk memberlakukan putusan arbitrase. Keputusan arbitrase harus dibayar dalam US$ Bebas dari pajak atau potongan lainnya apapun atau dari saat penyimpangan, dan termasuk bunga terhitung sejak tanggal terjadi pelanggaran terhadap Kontrak ini. Para arbiter juga harus menetapkan suku bunga yang sesuai sejak tanggal terjadinya pelanggaran atau pelanggaran lain sampai tanggal dimana putusan telah dibayar penuh.

9. Masing-masing pihak akan menanggung biaya dan ongkos yang dikeluarkan oleh arbiter yang ditunjuk oleh pihaknya, biaya perjalanan dan pengeluaran dan pengeluaran lain oleh pakar dan para saksi yang dipanggil oleh plhaknya sebagai. reaksi pada proses hukum, biaya kuasa hukum dan bantuan agen perusahaan yang

(18)

11 dari 8

ditanggung berkenaan dengan persiapan untuk dan keikutsertaan dalam arbitras. Ongkos, biaya, pajak atau biaya lain yang berkenaan dengan pemberlakuan putusan arbitrase, sejauh yang diizinkan oleh Undang-Undang, akan dikenakan terhadap Pihak yang menentang pemberlakuan tersebut. Biaya Iain yang berhubungan dengan arbitrase akan dibagi rata oleh Para Pihak.

PASAL 9 LAIN-LAIN

1. Selama masa berlakunya masa Perjanjian, Perjanjian' ini tidak dapat diubah oleh salah satu pihak tanpa persetujuan tertulis dari pihak Iainnya;

2. Apabila terdapat hal-hal yang diperlukan sebagai pelaksana Perjanjian ini tetapi belum diatur dalam pasal-pasal perjanjian ini maka kedua belah pihak sepakat untuk menuangkannya ke dalam amendment atau addendum terhadap dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini;

3. Lampiran-Iampiran yang tercantum dalam Perjanjian ini dan segala perubahan dalam Iampiran yang telah disetujui Para Pihak dalam pelaksanaan kerjasama ini merupakan satu kesatuan dan memiliki niiai hukum yang sama serta bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.

(19)

12 dari 8

Pasal 10 PENUTUP

Perjanjian ini mengikat kedua belah pihak dan dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang memiliki kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani diatas materai cukup.

Dibuat :di jakarta Tanggal: 27 Juni 2012

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Saksi – saksi

1. ( )

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini, Senin tanggal Sepuluh bulan Agustus tahun Dua Ribu Sembilan, dimulai jam Sepuluh WITA di Portal Pengadaan Pemerintah Kota Banjarbaru, telah dilaksanakan

Di dalam proses pembelajaran, desain lem- bar kerja siswa dirancang dengan urutan kegiatan yang memperlihatkan video yang berisi tentang diskusi materi campuran. Di awal

Penelitian ini dibatasi pada ruangan Laboratorium yang menggunakan lampu untuk mematikan dan menghidupkan lampu menggunakan perangkat smartphone yang diinstal

Penelitian mengenai sikap siswa SMP terhadap mata pelajaran IPA yang ditinjau berdasarkan dua indikator sikap ini menunjukkan bahwa indikator kesenangan dalam

Jenis data yang digunakan dalam penelitian pengaruh tingkat pendidikan dan motivasi kerja pegawai Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan adalah data kuantitatif

Bahasa verbal yang digunakan sebagai data dalam penelitian ini tidak hanya dibatasi pada bahasa verbal yang diucapkan para tokoh di dalam kartun, baik monolog

Contohnya, jika melihat seseorang yang tiba-tiba jatuh, maka petugas kesehatan dapat berasumsi bahwa korban mengalami fibrilasi ventrikel, setelah petugas

Hasil penelitian tidak menunjukkan adanya perbedaan ekspresi E-cadherin (p>0,05), menunjukkan perbedaan yang bermakna ekspresi MMP-9 pada adenokarsinoma prostat