• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Lengkap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Lengkap"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TANGERANG SELATAN TANGERANG SELATAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAFTAR ISIAN

TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAANPELAKSANAAN ANGGARAN KPPN SEMARANG II TAHUN

ANGGARAN KPPN SEMARANG II TAHUN ANGGARAN 2010 GUNAANGGARAN 2010 GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT

Diajukan oleh: Diajukan oleh: FATQUR HIDAYAT FATQUR HIDAYAT NPM: 07310003459 NPM: 07310003459

Mahasiswa Program Diploma III Keuangan Mahasiswa Program Diploma III Keuangan

Spesialisasi

Spesialisasi KebendahaKebendaharaan Negararaan Negara

Untuk Memenuhi Sebagian dari

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-SyaratSyarat-Syarat Dinyatakan Lulus Program Diploma III Keuangan Dinyatakan Lulus Program Diploma III Keuangan

Tahun 2010 Tahun 2010

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN

(2)

ii ii

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGANPELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG SELATAN

TANGERANG SELATAN

PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PKL PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PKL NAMA

NAMA : : FATQUR FATQUR HIDAYATHIDAYAT NOMOR

NOMOR POKOK POKOK MAHASISWA MAHASISWA : : 0731000345073100034599 BIDANG

BIDANG LAPORAN LAPORAN PKL PKL : : PERENCANAAN PERENCANAAN ANGGARANANGGARAN JUDUL

JUDUL LAPORAN LAPORAN PKL PKL : : TINJAUAN TINJAUAN ATAS ATAS PENYUSUNAN PENYUSUNAN DAFTARDAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KPPN ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KPPN SEMARANG II GUNA MENINGKATKAN SEMARANG II GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya laporan PKL ini adalah hasil Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya laporan PKL ini adalah hasil tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin atau tiru, tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Bila terbukti saya salin atau tiru, tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Bila terbukti saya melakukan kegiatan plagiarisme saya siap dinyatakan tidak lulus dan dicabut gelar melakukan kegiatan plagiarisme saya siap dinyatakan tidak lulus dan dicabut gelar yang telah diberikan.

yang telah diberikan.

Tangerang

Tangerang Selatan, Selatan, Juli 20Juli 201010 Yang memberi pernyataan, Yang memberi pernyataan,

Fatqur Hidayat Fatqur Hidayat

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN

(3)

ii ii

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TANGERANG SELATAN TANGERANG SELATAN

PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PKL PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PKL NAMA

NAMA : : FATQUR FATQUR HIDAYATHIDAYAT NOMOR

NOMOR POKOK POKOK MAHASISWA MAHASISWA : : 0731000345073100034599 BIDANG

BIDANG LAPORAN LAPORAN PKL PKL : : PERENCANAAN PERENCANAAN ANGGARANANGGARAN JUDUL

JUDUL LAPORAN LAPORAN PKL PKL : : TINJAUAN TINJAUAN ATAS ATAS PENYUSUNAN PENYUSUNAN DAFTARDAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KPPN ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KPPN SEMARANG II GUNA MENINGKATKAN SEMARANG II GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya laporan PKL ini adalah hasil Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya laporan PKL ini adalah hasil tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin atau tiru, tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Bila terbukti saya salin atau tiru, tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Bila terbukti saya melakukan kegiatan plagiarisme saya siap dinyatakan tidak lulus dan dicabut gelar melakukan kegiatan plagiarisme saya siap dinyatakan tidak lulus dan dicabut gelar yang telah diberikan.

yang telah diberikan.

Tangerang

Tangerang Selatan, Selatan, Juli 20Juli 201010 Yang memberi pernyataan, Yang memberi pernyataan,

Fatqur Hidayat Fatqur Hidayat

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN

(4)

iii iii

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGANPELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG SELATAN

TANGERANG SELATAN

TANDA PERSETUJUAN TANDA PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

NAMA

NAMA : : FATQUR FATQUR HIDAYATHIDAYAT

NOMOR

NOMOR POKOK POKOK MAHASISWA MAHASISWA : : 0731000345073100034599 DIPLOMA III KEUANGAN

DIPLOMA III KEUANGAN SPESIALISASI

SPESIALISASI : : KEBENDAHARAAN KEBENDAHARAAN NEGARANEGARA BIDANG

BIDANG LAPORAN LAPORAN PKL PKL : : PERENCANAAN PERENCANAAN ANGGARANANGGARAN JUDUL

JUDUL LAPORAN LAPORAN PKL PKL : : TINJAUAN TINJAUAN ATAS ATAS PENYUSUNAN PENYUSUNAN DAFTARDAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KPPN ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KPPN SEMARANG II GUNA MENINGKATKAN SEMARANG II GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT

Mengetahui Mengetahui

Kepala Bidang Akademis Kepala Bidang Akademis

Pendidikan Akuntan, Pendidikan Akuntan,

Dra. Lies Sunarmintyastuti, M.M. Dra. Lies Sunarmintyastuti, M.M.

NIP NIP 195705201981957052019820220012022001 Menyetujui Menyetujui Dosen Pembimbing, Dosen Pembimbing, Haris Premadi, S.T. Haris Premadi, S.T. NIP 060092632 NIP 060092632

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN

(5)

iv iv

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TANGERANG SELATAN TANGERANG SELATAN

PERNYATAAN LULUS DARI TIM PENILAI PERNYATAAN LULUS DARI TIM PENILAI LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

NAMA

NAMA : : FATQUR FATQUR HIDAYATHIDAYAT NOMOR

NOMOR POKOK POKOK MAHASISWA MAHASISWA : : 0731000345073100034599 DIPLOMA III KEUANGAN

DIPLOMA III KEUANGAN SPESIALISASI

SPESIALISASI : : KEBENDAHARAAN KEBENDAHARAAN NEGARANEGARA BIDANG

BIDANG LAPORAN LAPORAN PKL PKL : : PERENCANAAN PERENCANAAN ANGGARANANGGARAN JUDUL

JUDUL LAPORAN LAPORAN PKL PKL : : TINJAUAN TINJAUAN ATAS ATAS PENYUSUNAN PENYUSUNAN DAFTARDAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KPPN ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KPPN SEMARANG II TAHUN ANGGARAN 2010 SEMARANG II TAHUN ANGGARAN 2010 GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT

KEPADA MASYARAKAT

Tangerang Selatan, Agustus 2010 Tangerang Selatan, Agustus 2010

1.

1. ………..……….. Haris

Haris Premadi, Premadi, S.T. S.T. Penilai Penilai I/PembimbingI/Pembimbing NIP 060092632

NIP 060092632

2.

2. ………..……….. M.

M. Sutarsa, Sutarsa, S.Sos. S.Sos. Penilai Penilai IIII NIP

NIP 195106031971951060319750710015071001

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

(6)

v v

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Assalamualaiku Assalamualaikum Wr. m Wr. Wb,Wb,

Segala puja dan puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas segala Segala puja dan puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas segala rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, sesuai dengan tujuan dan jadwal

Praktik Kerja Lapangan ini, sesuai dengan tujuan dan jadwal yang direncanakayang direncanakan.n. Dalam menulis laporan ini, Penulis telah mendapatkan banyak bantuan dari Dalam menulis laporan ini, Penulis telah mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Bantuan-bantuan yang sangat diperlukan oleh Penulis guna berbagai pihak. Bantuan-bantuan yang sangat diperlukan oleh Penulis guna menyelesaikan laporan ini diberikan dalam bentuk bantuan moral maupun materiil. menyelesaikan laporan ini diberikan dalam bentuk bantuan moral maupun materiil. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini Penulis juga akan menyampaikan ucapan Oleh karena itu pada kesempatan kali ini Penulis juga akan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.

1. Bapak dan Ibu tercinta, Penulis sebagai anak yang selama ini telah banyak Bapak dan Ibu tercinta, Penulis sebagai anak yang selama ini telah banyak  merepotkan, sering membuat kesal, sulit diatur, ingin mengucapkan terima kasih merepotkan, sering membuat kesal, sulit diatur, ingin mengucapkan terima kasih untuk semua kasih sayang yang selama ini diberikan. Dengan kerja keras Bapak  untuk semua kasih sayang yang selama ini diberikan. Dengan kerja keras Bapak  dan Ibu, saya tidak akan menjadi apa-apa. Seluruh jasa-jasamu tidak akan pernah dan Ibu, saya tidak akan menjadi apa-apa. Seluruh jasa-jasamu tidak akan pernah Penulis lupakan selama-lamanya.

Penulis lupakan selama-lamanya. 2.

2. Syaiful Islam, Kakakku satu-satunya yang telSyaiful Islam, Kakakku satu-satunya yang telah banyak berkorban dan membantuah banyak berkorban dan membantu saya dengan tulus. Terimakasih telah membantu dalam penyusunan laporan PKL saya dengan tulus. Terimakasih telah membantu dalam penyusunan laporan PKL ini dengan penyediaan fasilitas-fasilitas yang Penulis

ini dengan penyediaan fasilitas-fasilitas yang Penulis butuhkan.butuhkan. 3.

3. Keluarga besar Om Harin yang member semangat dan dukungan yang sangatKeluarga besar Om Harin yang member semangat dan dukungan yang sangat membantu Penulis untuk memperoleh semangat bekerja.

membantu Penulis untuk memperoleh semangat bekerja.

(7)

vi

telah memberikan banyak masukan dan saran serta koreksi-koreksi bagi kesempurnaan Laporan PKL ini.

5. Bapak Kusmanadji, selaku Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.

6. Ibu Dra. Lies Sunarmintyastuti, M.M., selaku kepala bidang akademis pendidikan akuntan.

7. Seluruh dosen Sekolah Tinggi Akuntansi Negara yang selama ini telah mengajarkan banyak hal kepada Penulis dengan tulus dan sepenuh hati.

8. Bapak Sardjito, selaku Kepala KPPN Semarang II beserta para Kepala Seksi. 9. Mas Alam, Mbak Siam, Mbak Harni, Pak Yazid, dan segenap pegawai KPPN

Semarang II yang telah memberikan bantuan kepada Penulis.

10. Teman-teman di Bokis Nation (Pondok Bokis) yang telah berbagi suka dan duka selama setu, dua, dan tiga tahun dengan Penulis, Mbah Iyong, Tatak, , Tomy, Dika, Sidiq, Ndoli, Mas Sukono, Tupu, Kak Jo, Johan, Iwan, Mimi, Mas Cendana, Gerith, Gugun, Bombot, Agus. Bersama kalian Penulis telah menemukan keluarga baru yang sangat membantu Penulis selama dalam perantauan untuk belajar.

11. Teman-teman PKL di KPPN Semarang II, Mimi, Deka, dan Syeh Uqie yang telah memberikan banyak bantuan serta kerjasama selama melaksanaan PKL. Masa-masa PKL ini tidak akan pernah Penulis lupakan dan akan selalu menjadi kenangan yang terindah.

12. Seluruh rekan-rekan Kebendaharaan Negara untuk kebersamaan yang terjalin sangat erat dan memberi kesan yang sangat menyenangkan.

(8)

vii

13. Semua pihak yang turut membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.

Dalam menyusun Laporan PKL ini, penulis telah mencurahkan segala kemampuan dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi tentu saja Penulis sadar akan adanya kekurangan-kekurangan yang dilakukan dalam penyusunan tersebut. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan sangat membantu Penulis guna menjadikan Laporan PKL ini menjadi lebih baik. Akhirnya Penulis berharap Laporan PKL yang disusun ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tangerang Selatan, Juli 2010 Penulis

Fatqur Hidayat

(9)

viii

HALAMAN JUDUL………... i

PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PKL……...……… ii

PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN……….. iii

PERNYATAAN LULUS DARI DOSEN PENILAI...………... iv

KATA PENGANTAR………. v

DAFTAR ISI………... viii

DAFTAR TABEL.... ... x

DAFTAR LAMPIRAN………...… xi

BAB I : PENDAHULUAN………...……… 1

A. Latar Belakang Masalah………...………… 1

B. Tujuan Penulisan…...……… 3

C. Pembatasan Masalah………...……… 3

D. Metode Penelitian………... 4

E. Sistematika Penulisan………..………...… 4

BAB II : DATA DAN FAKTA.…... ...… 6

A. Profil KPPN Semarang II... 6

B. Data-Data Keuangan KPPN Semarang II... ... 9

BAB III : LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN………… ... 13

A. Landasan Teori... 13

1. Dasar Hukum... ... 13

(10)

ix

2. Pengertian Umum... ... 14

3. Pengertian Penyusunan DIPA... ... 15

4. Pedoman Umum Penyusunan DIPA... ... 16

5. Penyusunan DIPA... ... 17

A. Pembahasan Masalah... ... 19

BAB IV : SIMPULAN DAN SARAN… ... 27

A. Simpulan………...…… 27

B. Saran………….………...……… 28

DAFTAR PUSTAKA………...……… 30

LAMPIRAN-LAMPIRAN………...… 31

(11)

x

Tabel II.1 : Struktur Organisasi………... Tabel II.2 : SDM KPPN Semarang II…….………. Tabel II.3 : Jumlah Pelaksana per Seksi……….………. Tabel II.4 : DIPA KPPN Semarang II Tahun Anggaran 2010……… Tabel II.5 : Data Peralatan Perkantotan KPPN Semarang II……….. Tabel III.1 : Revisi 4 POK, Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor………. Tabel III.2 : Revisi 2 POK, Belanja Modal Peralatan dan Mesin....………. Tabel III.3 : Revisi 2 POK, Pemeliharaan Printer...…….

8 8 9 10 11 21 24 26

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pengesahan Revisi DIPA I KPPN Semarang II TA. 2010 beserta rincian POK

Lampiran 2 : Pengesahan POK DIPA KPPN Semarang II

Lampiran 3 : Pengesahan Revisi 2 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010 Lampiran 4 : Pengesahan Revisi 3 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010 Lampiran 5 : Pengesahan Revisi 4 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010 Lampiran 6 : Pengesahan Revisi DIPA Ke-3

(13)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah Republik Indonesia memiliki tugas untuk mencapai tujuan nasional sesuai yang tetera dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dengan berlandaskan prinsip Pancasila. Tujuan-tujuan nasional tersebut antara lain mewujudkan kehidupan berbangsa yang adil dan sejahtera, pemerataan pembangunan, keamanan, dan ketertiban serta menjamin kedudukan hukum bagi setiap warga negara. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan negara tersebut segala kemampuan harus dilakukan dengan saling terkoordinasi dan perlu juga partisipasi dari masyarakat.

Pemerintah adalah ujung tombak dari pemerintahan di Indonesia. Dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang lebih baik, berbagai kebijakan dan peraturan dikeluarkan. Pada tahun 2004 Kementerian Keuangan (saat itu masih dengan nama Departemen Keuangan), melakukan reformasi birokrasi untuk meningkatkan kinerja Kementerian Keuangan. Refomasi birokrasi tersebut mencakup penataan organisasi, perbaikan proses bisnis, dan peningkatan manajemen SDM. Direktorat Jenderal Perbendaharan, yang merupakan instansi vertical di bawah naungan Kementerian Keuangan juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan dan mendukung reformasi

2

(14)

2

birokrasi tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah dengan membentuk Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Percontohan. Diharapkan dengan adanya KPPN Percontohan, pelayanan perbendaharaan kepada masyarakat dapat dilakukan dengan lebih cepat, tepat, akurat serta transparan dan akuntabel. Dalam kaitannya dengan KPPN Percontohan tersebut, KPPN Semarang II merupakan satu bagian dari sekian banyak KPPN Percontohan yang ada di Indonesia.

KPPN Semarang II sebagai KPPN Percontohan merupakan salah satu satuan kerja yang aktif dalam menggerakkan roda reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan. Hal ini tercermin dengan terus dilakukannya upaya peningkatan pelayanan perbendaharaan kepada masyarakat. Bidang yang ada dalam lingkup pelayanan KPPN adalah menyediakan pelayanan pencairan dana, penatausahaan penerimaan negara, serta penyusunan laporan pertanggungjawaban atas APBN.

Untuk dapat memenuhi kriteria pelayanan yang cepat, akurat, tanpa biaya dan prosesnya dilakukan secara transparan, KPPN sebagai satker juga membutuhkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) guna menunjang kegiatan pelayanan sehari-hari. Oleh karena itu KPPN juga perlu menyusun DIPA satker agar segala kebutuhan yang diperlukan dapat dipenuhi, sehingga pelayanan dapat dilakukan sesuai kriteria pelayanan yang tertera di atas.

Dengan dasar itulah, penulis mencoba untuk menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan judul “TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN KPPN SEMARANG II GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT”.

3

(15)

B. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penyusunan Laporan PKL ini adalah:

1. Untuk memenuhi sebagian dari syarat dinyatakan lulus dari Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Kebendaharaan Negara pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.

2. Untuk menambah pengetahuan tentang dunia kerja serta mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.

3. Mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai penyusunan DIPA pada KPPN Semarang II.

4. Untuk mengetahui permasalahan yang timbul dalam penyusunan DIPA serta keterkaitannya dengan kinerja pelayanan di KPPN Semarang II.

5. Memberikan masukan dalam bentuk kritik dan saran guna mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan DIPA yang kaitannya dengan peningkatan pelayanan KPPN Semarang II kepada stakeholder .

C. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan Laporan (Praktik Kerja Lapangan) PKL ini penulis memberikan batasan-batasan permasalahan, yaitu membahas tentang penyusunan DIPA KPPN Semarang II untuk tahun anggaran 2010. Selain itu penulis juga akan membahas permasalahan yang ada serta mengaitkannya dengan kinerja pelayanan yang tertuang dalam Standar Operasional Prosedur. Ruang lingkup yang akan dibahas berkaitan dengan penyusunan DIPA tersebut meliputi alokasi DIPA KPPN Semarang II tahun anggaran 2010, revisi-revisi yang dilakukan terhadap DIPA tersebut,

masalah-4

(16)

4

masalah dalam penyusunan DIPA tersebut beserta solusi-solusi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

D. Metode Penelitian

Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, penulis menggunakan dua metode untuk memperoleh dan menganalisis data, yaitu :

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari sumber kepustakaan yang sesuai dengan pokok bahasan baik berupa buku literatur, artikel, maupun peraturan perundangan yang berlaku. Dengan metode ini diharapkan informasi yang disajikan dalam laporan ini dapat teruji kebenarannya sesuai dengan tata aturan yang berlaku. Selain itu, dengan menggunakan metode ini penulis juga berharap agar dapat memperoleh pemecahan dari masalah-masalah yang timbul.

2. Metode Observasi

Metode Observasi dilakukan dengan mendatangi langsung instansi bersangkutan, dalam hal ini KPPN Semarang II, yang merupakan lokasi tempat penulis melakukan PKL. Kemudian, di tempat PKL tersebut penulis mulai mengumpulkan data-data yang diperlukan serta melakukan pengamatan terhadap obyek-obyek yang berkaitan dengan penyusunan DIPA. Data yang diperoleh berupa catatan, laporan, dokumen, maupun data-data pembantu yang relevan. Dengan menggunakan data-data inilah Laporan Praktik Kerja Lapangan Penulis di KPPN Semarang II disusun.

E. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan

5

(17)

Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, metode penelitian, dan sistematika penulisan dalam laporan.

Bab II Data dan Fakta

Pada bab ini penulis akan menguraikan landasan teori yang mendukung dalam penulisan laporan PKL antara lain pengertian RKA-KL dan DIPA, proses dan prosedur penyusunan DIPA, dasar-dasar hukum penyusunan DIPA, peraturan dan ketentuan lainnya yang berkaitan dengan penyusunan DIPA, serta kondisi, data dan fakta yang terjadi di lapangan.

Bab III Landasan Teori dan Pembahasan

Pada bab ini penulis akan mencantumkan dan membahas berbagai masalah yang timbul dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II serta menganalisa permasalahan tersebut. Pembahasan dan analisa tersebut dilakukan berdasarkan data, fakta dan kondisi yang diperoleh oleh Penulis selama menjalani PKL.

Bab IV Penutup

Dalam bab ini penulis akan berusaha menyusun kesimpulan mengenai uraian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, serta tak lupa memberikan masukan yang membangun guna memecahkan permasalahan yang timbul.

(18)

6

BAB II

DATA DAN FAKTA

A. Profil KPPN Semarang II. 1. Keadaan geografis.

KPPN Semarang II beralamat di Jalan Ki Mangunsarkoro nomor 34 Semarang, berbagi gedung dengan KPPN Semarang I. Gedung tempat KPPN Semarang II berada   juga berlokasi dalam satu kompleks dengan Kantor Pelayanan Perpajakan (KPP)

Semarang Timur. Selain itu, Lokasi KPPN Semarang II berada kurang lebih 500 meter kearah Timur dari icon kota Semarang, Simpang Lima.

2. Visi dan misi.

Demi mewujudkan pelayanan prima kepada stakeholder  sesuai tugas pokok dan fungsinya, KPPN Semarang II memiliki visi dan misi serta motto dan janji layanan yang menjadi prinsip pelayanan. Visi yang dimiliki KPPN Semarang II adalah “menjadi pelaksana fungsi Bendahara Umum Negara di daerah yang professional, transparan dan akuntabel untuk mewujudkan pelayanan prima”. Sedangkan misi yang di emban oleh para pegawai KPPN Semarang II yaitu:

1. Menjamin terlaksananya kegiatan pencairan dana APBN di KPPN Semarang

7

(19)

2. Mengelola penerimaan negara secara professional dan akuntabel

3. Mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN secara akurat dan tepat waktu

Kemudian motto yang dimiliki adalah “Menunjukkan bukti bukan sekedar janji”, sedangkan janji layanannya adalah “Memberikan Pelayanan Terbaik, Cepat, Tepat, dan transparan Tanpa Biaya dan Imbalan”.

4. Wilayah kerja.

Sesuai dengan tupoksinya, wilayah kerja KPPN Semarang II meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal dan Kota Salatiga. Dalam wilayah kerja tersebut, KPPN Semarang II memberikan pelayanan kepada 110 satuan kerja.

KPPN Semarang II juga bekerjasama dengan beberapa Bank Persepsi dan Bank  Defisa Persepsi sebagai mitra kerja. Bank-bank tersebut berjumlah 28 bank yang terdiri dari 23 bank sebagai Bank Persepsi dan 5 bank sebagai Bank Defisa Persepsi.

5. Struktur Organisasi

KPPN Semarang II memiliki struktur organisasi yang terdiri dari 3 seksi dan 1 subbagian umum. Tiga seksi yang dibawahi tersebut yakni seksi pencairan dana, seksi bank/giro pos, serta seksi verifikasi dan akuntansi. Masing-masing seksi memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing yang masih terkait dengan seksi-seksi lain dan tentu saja dengan subbagian umum. Dengan koordinasi dan kerjasama yang baik, KPPN Semarang II telah berhasil menjadi juara II KPPN Terbaik se-Indonesia untuk  tahun 2010 ini dari segi pelayanan kepada masyarakat.

8

(20)

8

Sumber: Profil KPPN Semarang II

Secara keseluruhan jumlah pegawai di KPPN Semarang II adalah sebanya 34 orang. Namun dari 34 orang pegawai tersebut, hanya 30 orang yang aktif bekerja di KPPN Semarang II, karena 3 orang lainnya sedaang menjalani tugas belajar.

Pegawai dengan golongan IV di KPPN Semarang II hanya ada 1 orang. Mayoritas pegawai bergolongan III, yaitu sebanyak 26 orang, sedangkan sisanya sebanyak 7 orang pegawai masih bergolongan II. Berikut ini tabel tentang jumlah pegawai berdasar golongan dan pendidikan.

Tabel II.2

Sumber Daya Manusia KPPN Semarang II Menurut Golongan : Menurut Pendidikan :

Golongan IV : 1 Orang S2 : 0 Orang

Golongan III : 26 Orang S1/D4 : 19 Orang

Golongan II : 7 Orang DIII : 8 Orang

Golongan I : 0 Orang DI : 4 Orang

SMU : 3 Orang

SMP : 0 Orang

Jumlah : 34 Orang Jumlah : 34 Orang

Sumber: Pofil KPPN Semarang II

Kepala Kantor Sardjito S. Sos.

Seksi Pencairan Dana Wahyu Harmono S.E.

Seksi Bank / Giro Pos Drs. Machmud

Seksi Verifikasi & Akuntansi Mochtar Mudzakir Sub Bagian Umum

Yazidillah B.Sc.

Tabel II.1 Struktur Organisasi

9

(21)

Untuk pembagian jumlah pegawai pada masing-masing seksi, 12 pegawai belum termasuk kepala seksi berada di seksi Pencairan Dana. Lima orang pegawai berada di seksi Bank/Giro Pos, enam orang di seksi Verifikasi dan Akuntansi, dan selebihnya sebanyak tujuh orang berada di Subbagian Umum. Berikut ini adalah tabel yang berisi tentang rincian jumlah pegawai berdasarkan masing-masing seksi.

Tabel II.3

Jumlah Pelaksana per Seksi

Seksi Jumlah

Sub Bag Umum 7 Orang

Seksi Pencairan Dana 12 Orang

Seksi Bank/Giro Pos 5 Orang

Seksi Verifikasi dan Akuntansi 6 Orang

Sumber : Profil KPPN Semarang II

B. Data-Data Keuangan KPPN Semarang II

Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, KPPN Semarang II memiliki dokumen pelaksanaan anggaran yang kemudian disebut dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) KPPN Semarang II. Dengan berdasarkan DIPA itulah, disusun Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) yang menjadi acuan dalam melaksanakan segala kegiatan selama 1 tahun anggaran. Dalam satu tahun anggaran 2010, KPPN Semarang II memiliki dua program yaitu Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik dan Program Peningkatan Efektifitas Pengeluaran Negara.

Dari dua program tersebut, terdapat empat kegiatan dan 19 subkegiatan yang berbeda. Keempat kegiatan tersebut diantaranya pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan; penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran; dan

10

(22)

10

penatausahaan anggaran, penyelenggaraan perbendaharaan (untuk Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik). Satu kegiatan lainnya adalah pengelolaan dan pengendalian anggaran (untuk program Peningkatan Efektifitas Pengeluaran Negara).

Tabel II.4

DIPA KPPN SEMARANG II TAHUN ANGGARAN 2010

Satuan Kerja : (015.08.451547) Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II Lokasi : (03.51) Kota Semarang

(ribuan rupiah) Kode URAIAN PROGRAM/KEGIATAN/SUBKEGIATAN Perhitungan T.A. 2010

Vol Jumlah

01.01.09 PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK 2,360,129

0001 PENGELOLAAN GAJI, HONORARIUM DAN TUNJANGAN 13,0 bulan 1,392,414 00001 PEMBAYARAN GAJI, LEMBUR, HONORARIUM DAN VAKASI 13,0 bulan 1,392,414 0002 PENYELENGGARAAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN PERKANTORAN 12,0 bulan 687,215

00026 POLIKLINIK/OBAT-OBATAN (TERMASUK HONORARIUM DOKTER DAN PERAWAT) 12,0 bulan 14,220 00034 PENGADAAN TOGA/PAKAIAN KERJA

SOPIR/PESURUH/PERAWAT/DOKTER/SATPAM/TENAGA TEKNIS LAINNYA 1,0 tahun 1,600 00087 PERTEMUAN/JAMUAN/DELEGASI/MISI/TAMU 12,0 bulan 17,280 00094 PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN/KEARSIPAN/DOKUMENTASI 12,0 bulan 9,250 00205 PERAWATAN GEDUNG KANTOR 12,0 bulan 167,211 00256 PERBAIKAN PERALATAN KANTOR 12,0 bulan 61,915 00926 PENGADAAN PERALATAN/PERLENGKAPAN KANTOR 12,0 bulan 7,000 01138 PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 4 /6 /10 12,0 bulan 16,350 02005 PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 12,0 bulan 3,000 02007 LANGGANAN DAYA DAN JASA 12,0 bulan 18,240 04863 OPERASIONAL PERKANTORAN DAN PIMPINAN 1,0 tahun 371,149 PENGADAAN SUPLIES KOMPUTER 1,0 tahun 130,000 0036 PENATAUSAHAAN ANGGARAN, PENYELENGGARAAN PERBENDAHARAAN 12,0 bulan 280,500

00057 PEMBINAAN DAN EVALUASI HASIL-HASIL PEMERIKSAAN (LHP) DAN TINDAK

LANJUT 2,0 keg 2,500

00116 PEMBINAAN ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN KEUANGAN 1,0 tahun 136,000 00728 PENYELENGGARAAN

SOSIALISASI/WORKSHOP/DISEMINASI/SEMINAR/PUBLIKASI 12,0 bulan 136,000 01436 PENYUSUNAN RENJA KL DAN ANGGARAN 0,1 keg 6,000

01.01.21 PROGRAM PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELUARAN NEGARA 169,025

0043 PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN ANGGARAN 12,0 bulan 169,025 00117 PERENCANAAN/IMPLEMENTASI/PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI

PEMERINTAH 12,0 bulan 20,125

00304 PENGELOLAAN PELAKSANAAN ANGGARAN 12,0 bulan 24,000 01008 PENGADAAN PERALATAN PENUNJANG OPERASIONAL 1,0 tahun 124,900

Sumber: KPPN Semarang II

11

(23)

Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, para pegawai KPPN Semarang II menggunakan berbagai macam peralatan perkantoran. Untuk itu, selain data tentang DIPA KPPN Semarang II, kita perlu mengetahui data mengenai keseluruhan dari peralatan kantor yang ada di KPPN Semarang II. Peralatan-peralatan kantor tersebut diantaranya mesin fotokopi, pendingin ruangan (AC), tabung pemadam api, faksimili, computer (PC), laptop, genset, printer, UPS, serta pesawat telepon. Dengan mengetahui data peralatan-peralatan tersebut, kita dapat mengetahui sejauh mana ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang tugas pokok dan fungsi KPPN Semarang II. Berikut ini adalah tabel data peralatan kantor KPPN Semarang II.

Tabel II.5

Data Peralatan Perkantoran KPPN Semarang II

NO. JENIS / TYPE TAHUN

PENGADAAN KONDISI

JUMLAH (UNIT)

1. Mesin Fotokopi - -

-2. AC Window 2005 Rusak Berat 1

3. AC Split 2005 Baik 7

2007 Baik 2

2008 Baik 1

4. AC Standing Floor 2008 Baik 2

5. Tabung Pemadam Api 2007 Baik 4

6. Faksimili 2005 Baik 2

7. Peralatan Komputer (PC) 2005 Baik 22

2007 Baik 9 2008 Baik 3 8. Laptop 2007 Baik 2 2008 Baik 1 9. Genset 2005 Baik 1 10. Printer 2005 Baik 16 2007 Baik 7 11. UPS 2005 Baik 1 2007 Baik 1 2008 Baik 2

12. Pesawat Telepon 2005 Baik 5

Telepon PABX 2005 Baik 1

JUMLAH - - 90

12

(24)

12

Pada pelaksanaan DIPA KPPN Semarang II tahun anggaran 2010, banyak  dilakukan revisi-revisi yang mencerminkan bahwa kurang baiknya perencanaan dan penyusunan anggaran pada tahun 2009. Karena DIPA untuk tahun anggaran 2010 harus mulai disusun pada tahun anggaran sebelumnya, yaitu tahun 2009.

Dari pengamatan yang dilakukan oleh Penulis, dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Kendala-kendala tersebut berasal dari internal KPPN Semarang II sendiri serta dari eksternal. Kendala-kendala tersebut diantaranya:

1. Penyelesaian Konsep DIPA KPPN yang cepat namun masih kurang matang mengakibatkan sering dilakukannya revisi.

2. Jumlah pegawai yang tertera dalam RKA-KL dan Konsep DIPA yang tidak  berdasarkan kenyataan.

3. Kurang memperhatikan skala prioritas dalam melakukan perencanaan dan penganggaran.

4. Terdapat anggaran belanja pemeliharaan peralatan perkantoran yang tidak  sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya.

(25)

13

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori 1. Dasar hukum.

Dalam menyusun Laporan PKL ini, Penulis menggunakan beberapa dasar hukum. Dasar hukum tersebut merupakan landasan atau dasar dari segala tulisan yang ada dalam laporan ini, dasar hukum yang digunakan meliputi:

a. Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. b. Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

c. Peraturan Presiden nomor 51 Tahun 2009 tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2010.

d. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 119/PMK.02/2009 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan dan Pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2010.

e. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 192/PMK.05/2009 tentang Perencanaan Kas.

14

(26)

14

2. Pengertian umum.

Dalam Penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), akan dijumpai beberapa pengertian yang perlu kita ketahui maknanya, diantaranya:

a. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 2004, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh DPR.

b. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 2004 juga dapat kita temui pengertian Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL), yaitu dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Strategis Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan untuk  melaksanakannya.

c. Selain itu, berdasarkan PMK nomor 134/PMK.06/2005 tahun 2005 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dapat diartikan sebagai dokumen pelaksanaan anggara yang dibuat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran negara dan pencairan dana atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah.

d. Konsep DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disampaikan oleh Kementerian Negara/Lembaga atau oleh Satker yang belum mendapat pengesahan

15

(27)

dari Direktur Jenderal Perbendaharaan untuk DIPA Pusat dan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan untuk DIPA Daerah.

e. Bagan Akun Standar (BAS) adalah daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk memudahkan perencanaan, pelaksanaan anggaran, serta pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan pemerintah pusat. f. Surat Rincian Alokasi Anggaran (SRAA) adalah dokumen anggaran yang memuat

alokasi anggaran per Satuan Kerja berdasarkan Kegiatan dan Indikator Keluaran yang secara nyata kegiatannya beralokasi di daerah. SRAA memuat kutipan Peraturan Presiden tentang Rincian APBN sesuai dengan Satuan Kerja di daerah. 3. Pengertian penyusunan DIPA.

Penyusunan DIPA dapat diartikan seperti yang tersirat dalam Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 pasal 14 sebagai suatu usaha Menteri/Pimpinan Lembaga untuk  menyusun dokumen pelaksanaan anggaran dengan menguraikan sasaran yang hendak  dicapai, fungsi, program dan rincian kegiatan, anggaran yang disediakan, rencana penarikan dana, serta pendapatan yang diperkirakan. Dari uraian pengertian tersebut, kita dapat mengetahui secara jelas isi dari DIPA yang akan disusun oleh Kementerian/Lembaga.

Penyusunan DIPA merupakan satu bagian dari rangkaian usaha untuk  memperoleh DIPA yang siap digunakan oleh satuan kerja, sebagai pedoman dalam pelaksanaan anggaran. Selain itu juga perlu diketahui bahwa penyusunan DIPA merupakan langkah awal dari rangkaian kegiatan tersebut setelah terbitnya RKA-KL. Jadi apabila dalam penyusunan DIPA terjadi kesalahan dan tidak terdeteksi, maka

16

(28)

16

pada proses-proses berikutnya juga sudah pasti terdapat kesalahan. Untuk itu dalam menyusun DIPA harus selalu memperhatikan segala aspek yang dibutuhkan untuk  memperoleh hasil yang maksimal.

4. Pedoman umum penyusunan DIPA.

Di dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dinyatakan bahwa suatu tahun anggaran dapat dimulai dengan dilakukannya penyusunan dan pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran. Dokumen pelaksanaan anggaran ini kemudian disebut dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), yang disusun oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (KL) masing-masing. Untuk DIPA dan RKA-KL tahun anggaran 2010, peraturan yang digunakan sebagai acuan untuk menyusun kedua dokumen tersebut adalah Peraturan Menteri Keuangan nomor

119/PMK.02/2009 tentang “Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan

dan Pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2010”.

DIPA disusun dengan memuat beberapa hal, diantaranya sasaran, fungsi, program, serta rincian kegiatan anggaran yang disediakan termasuk rencana penarikan dana yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut. Dalam menyusun DIPA perlu memperhatikan beberapa hal penting, yaitu:

a. Kejelasan fungsi dan kewenangan b. Mekanisme saling uji dalam kesetaraan

17

(29)

c. Pemberian keleluasaan kepada Pengguna Anggaran

d. Penerapan transparansi dan akuntabilitas belanja pemerintah

Selain memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, dalam menyusun DIPA juga perlu memperhatikan kelengkapan dokumen, kesesuaian prosedur, kesesuaian dengan BAS, serta kebenaran data yang digunakan dalam menyusun DIPA tersebut. Dengan demikian diharapkan DIPA yang telah selesai disusun merupakan DIPA yang memiliki tingkat kemungkinan revisi yang paling kecil.

5. Penyusunan DIPA.

Penyusunan DIPA dimulai dengan pembuatan RKA-KL dan DIPA Kementerian Negara/Lembaga oleh Menteri/Pimpinan Lembaga untuk instansi yang dipimpinnya. RKA-KL tersebut disusun berdasarkan pagu sementara ang ditetapkan Menteri Keuangan dengan mengacu pada Rencana Kerja Kementerian Negara/Iembaga dengan menggunakan pendekatan Penganggaran Terpadu, Kerangka pengeluaran  jangka Menengah, dan Penganggaran Berbasis Kinerja dan RKA-KL tersebut dibahas bersama antara Kementerian Negara /Lembaga dan komisi terkait di DPR. Hasil pembahasan tersebut menjadi dasar penyusunan Peraturan Presiden tentang Rincian Anggaran Belanja (RAB) Pemerintah Pusat.

Berikutnya RKA-KL tersebut ditelaah dan hasilnya akan menjadi dasar penyusunan Satuan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang dijabarkan lebih lanjut untuk tiap-tiap satuan kerja menjadi Satuan Anggaran Per Satuan Kerja (SAPSK). SAPSK tersebut merupakan lampiran Perpres Rincian Anggaran Belanja (RAB) Pemerintah Pusat yang menjadi dasar bagi penyusunan dan pengesahan DIPA.

18

(30)

18

Tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 119/PMK.02/2009 untuk  memenuhi kelengkapan penyusunan DIPA, ada beberapa bagian dari DIPA tersebut yang harus ada, yaitu:

a. Konsep DIPA

Konsep DIPA yang telah disusun oleh Menteri/Pimpinan Lembaga sekurang-kurangnya memuat:

1. Pagu anggaran yang dialokasikan 2. Sasaran yang hendak dicapai

3. Fungsi, program, dan kegiatan yang akan dilaksanakan 4. Rencana penarikan dana yang akan dilakukan

5. Pendapatan yang diperkirakan dapat dipungut

Kemudian Konsep DIPA tersebut harus disusun berdasarkan klasifikasi-klasifikasi, yaitu:

1. Fungsional yang dirinci sampai dengan subkegiatan 2. Organisasi yang dirinci sampai dengan satuan kerja 3. Ekonomi yang dirinci sampai dengan jenis belanja

Konsep DIPA tersebut disampaikan oleh KPA Satuan Kerja kepada Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan bagi Satuan Kerja vertikal/unit Pelaksana Teknis. Sedangkan bagi Satuan Kerja Pusat, Konsep DIPA disampaikan kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan.

Kemudian Konsep DIPA tersebut ditelaah kesesuaiannya dengan Surat Rincian Alokasi Anggaran (SRAA) oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Pusat/Kepala

19

(31)

Kantor Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Jika Konsep DIPA tersebut telah dianggap sesuai, maka dikeluarkanlah Surat Pengesahan DIPA.

b. Surat Pengesahan DIPA

Surat Pengesahan DIPA merupakan surat yang berisi penetapan oleh Bendahara Umum Negara (BUN) atas Konsep DIPA yang disusun oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan memuat pernyataan bahwa rencana kerja dan anggaran pada DIPA berkenaan tersedia dananya dalam APBN dan dapat menjadi dasar pembayaran/pencairan dana atas beban APBN. Surat Pengesahan DIPA tersebut bersama-sama dengan Konsep DIPA yang telah ditelaah merupakan satu kesatuan DIPA yang sah sebagai dasar penggunaan anggaran.

B. Pembahasan Masalah

1. Penyelesaian Konsep DIPA KPPN Yang Cepat Namun Kurang Matang.

KPPN Semarang II sebagai satuan kerja memiliki tugas dan kewajiban untuk 

menyediakan pelayanan perbendaharaan kepada stakeholder , dalam hal ini satuan

kerja yang berada dalam lingkup wilayahnya. Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan kewajiban tersebut, KPPN Semarang II memerlukan adanya dana atau anggaran sendiri. Kemudian anggaran tersebut dituangkan dalam DIPA KPPN Semarang II.

Untuk memperoleh DIPA-nya sendiri, proses pengajuan permintaan dana tahun anggaran 2010 dimulai sejak tahun 2009. Sejak tahun 2009 pemerintah mulai menyusun RKA-KL dan berdasarkan RKA-KL tersebut disusunlah Konsep DIPA. Dengan konsep DIPA tersebut, maka dapat diterbitkan Surat Pengesahan DIPA

20

(32)

20

sebagai bukti legalitas dokumen anggaran KPPN bersangkutan. Semua itu adalah gambaran singkat dari proses penyusunan DIPA yang membutuhkan waktu lama.

Mengingat proses yang panjang tersebut, seharusnya DIPA yang telah siap digunakan merupakan DIPA yang sudah matang. Artinya tidak perlu dilakukan revisi terhadapnya kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak. Akan tetapi, hal tersebut tidak dapat terlaksana secara maksimal di KPPN Semarang II. Revisi masih terlalu sering dilakukan bahkan hingga bulan Juli 2010.

Ada banyak hal yang menyebabkan kurang matangnya DIPA KPPN yang keluar. Salah satu masalah tersebut adalah kurang telitinya perencanaan anggaran yang dilakukan oleh KPPN Semarang II. Meskipun dari segi waktu penyelesaian Konsep DIPA KPPN Semarang II tergolong sangat cepat (telah selesai sebelum bulan oktober), ternyata kualitas yang dihasilkan kurang maksimal.

Sebagai contoh terdapat revisi pada pagu anggaran untuk biaya pemeliharaan gadung dan bangunan gedung kantor. Hal ini tertuang dalam revisi 4 POK DIPA KPPN Semarang II. Dalam revisi tersebut direncanakan untuk tahun anggaran 2010, belanja pemeliharaan gedung dan bangunan gedung endapat alokasi dana sebesar . Karena setelah dihitung kembali, jumlah anggaran Rp62.600.000,-tersebut tidak cukup hingga bulan Desember tahun 2010. Untuk itu POK belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan, khususnya pemeliharaan gedung kantor direvisi menjadi Rp80.000.000,-.

Uraian tersebut memberi gambaran yang jelas bahwa penyelesaian proses penyusunan DIPA tidak harus cepat, melainkan juga harus tepat. Karena pemerintah

21

(33)

sengaja membuat peraturan agar penyusunan pagu anggaran 2010 dilakukan pada tahun 2009, dengan tujuan supaya DIPA yang keluar adalah DIPA yang benar-benar siap untuk digunakan.

Berikut ini adalah tabel revisi 4 POK (selengkapnya ada dalam lampiran 4) tersebut:

Tabel III.1

Revisi 4 POK, Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor

(ribuan rupiah) KODE KEG/SUB KEG/JENIS

BLJ/RINCIAN BLJ SEMULA MENJADI VOL HG SAT JML BIAYA VOL HG SAT JML BIAYA

01.01.09 PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

0002 PENYELENGGARAAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN PERKANTORAN

687.215 687.215

00205 PERAWATAN GEDUNG KANTOR 167.211 210.102

523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

167.211 210.102

Gedung Kantor 2.465M² 62.600 154.309 2.465M² 80.000 197.200

Instalasi Listrik, Air dll 1 Thn 12.902 12.902 1 Thn 12.902 12.902

2. Jumlah Pegawai Yang Tertera Dalam RKA-KL dan Konsep DIPA Tidak Sesuai Dengan Kenyataan Yang Ada.

Masalah lainnya yang dialami oleh KPPN Semarang II adalah tentang pembayaran gaji para pegawai. Pada tahun anggaran 2010 ini, KPPN Semarang II mengalami kekurangan anggaran untuk belanja gaji, sehingga pagu anggaran untuk  belanja gaji tahun bersangkutan menjadi minus. Penyebabnya adalah adanya penambahan pegawai baru sebanyak 4 orang menjadi 34, yang awalnya jumlah seluruh pegawai KPPN Semarang II ada 30 orang. Padahal untuk menyusun anggaran belanja tahun anggaran 2010, baik belanja barang, modal maupun belanja gaji,

22

(34)

22

penyusunannya dilakukan pada tahun 2009. Sedangkan penambahan jumlah pegawai mulai muncul setelah DIPA satuan kerja KPPN Semarang II telah keluar, dan anggaran belanja pegawainya sesuai dengan jumlah pegawai saat itu yakni 30 orang.

Dengan penambahan jumlah pegawai yang belum diketahui atau direncanakan sebelumnya tersebut, sudah dapat dipastikan anggaran belanja pegawai KPPN Semarang II minus 4 orang pegawai.

Yang aneh dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II tahun anggaran 2010 adalah adanya perbedaan jumlah pegawai di dalam RKA-KL dan Konsep DIPA, dengan yang sebenarnya. Dalam RKA-KL dan Konsep DIPA KPPN Semarang II tertulis bahwa belanja pegawai diberikan untuk 33 orang pegawai. Padahal pada saat itu baru ada 30 orang pegawai di KPPN Semarang II. Dengan demikian terlihat jelas bahwa terdapat perbedaan sebanyak 3 orang pegawai untuk DIPA tahun anggaran 2010.

Akan tetapi jika dilihat dari sisi lainnya, bisa jadi kelebihan 3 orang pegawai itu memang sudah direncanakan untuk tahun anggran 2010 ini. Artinya KPPN Semarang II telah mengetahui bahwa satuan kerja tersebut akan menerima tambahan pegawai sebanyak 3 orang. Dengan dasar tersebut, disusunlah RKA-KL dan Konsep DIPA dengan jumlah pegawai sebanyak 33.

Namun pernyataan ini juga tidak dapat diyakini sepenuhnya kebenaannya. Karena pada saat penulis melakukan wawancara dengan salah seorang pegawai di sana, beliau menjawab bahwa jumlah pegawai yang ada di KPPN Semarang II ada sebanyak 34 orang. Kemudian untuk memperoleh informasi yang lebih akurat, Penulis mencoba

23

(35)

untuk mendapatkan informasi dari narasumber lainnya. Hasilnya, pegawai tersebut mengatakan bahwa sebelumnya tidak ada pemberitahuan akan adanya penambahan pegawai di KPPN Semarang II untuk tahun anggran 2010. Dengan munculnya pernyataan tersebut, permasalahan ini semakin tidak jelas penyebabnya.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat, Penulis menanyakan langsung pada salah satu pejabat yang berkompeten dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II. Beliau mengatakan bahwa dalam dokumen tersebut terdapat salah ketik, dari yang seharusnya 34 menjadi 33. Hal ini tentu saja cukup rawan karena berhubungan langsung dengan keuangan negara. (Kertas Kerja RKA-KL Terlampir)

3. Kurang Memperhatikan Skala Prioritas Belanja Dalam Perencanaan Dan Penganggaran.

Pada dasarnya DIPA yang diterima oleh KPPN Semarang II merupakan gabungan antara permintaan dari pihak KPPN dengan pemberian oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan Pusat. Oleh karena itu sudah menjadi hal yang wajar apabila terjadi perbedaan saat DIPA itu muncul. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan yang dimiliki oleh kantor pusat. Untuk itu semua satuan kerja dalam hal ini KPPN Semarang II harus mengutamakan skala prioritas dalam menentukan alokasi anggarannya. Dengan demikian semua kebutuhan yang menunjang tercapainya pelayanan kepada masyarakat yang optimal dapat tercapai.

Skala prioritas tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pemilihan kegiatan yang memberikan output dan outcome lebih besar sebagai kegiatan yang diutamakan. Belanja barang juga perlu memperhatikan tingkat emergency dari barang yang akan

24

(36)

24

dibeli tersebut. Sebagai contoh kekurangan dalam penggunaan skala prioritas dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II tahun anggaran 2010 adalah dimunculkannya rencana untuk membeli  AC StandingPK dalam penyusunan DIPA tersebut. Padahal sebenarnya pembelian AC tersebut kurang begitu diperlukan. Hal ini tercermin dalam revisi 2 POK DIPA KPPN Semarang II. Pada awalnya pagu sebesar Rp30.000.000,-direncanakan untuk pembelian   AC Standing,kemudian direvisi untuk digunakan membeli peralatan-peralatan yang lain. Secara total anggaran untuk belanja  AC  Standing dihilangkan untuk membeli  AC split, mesin antrian, vacum cleaner , sice, sertaharddisk eksternal.

Tabel III.2

Revisi 2 POK, Belanja Modal Peralatan dan Mesin

(ribuan rupiah)

KODE

KEG/SUB KEG/JENIS BLJ/RINCIAN BLJ

SEMULA MENJADI

VOL SATHG BIAYAJML VOL HG SAT BIAYAJML 01.01.09 PROGRAM PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELUARAN NEGARA

0043 PENGELOLAAN DAN

PENGENDALIAN ANGGARAN

169.025 169.025 532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Meja Kerja Kantor 7 Unit 2.000 14.000 2 Unit 2.627,5 5.255 - Kursi Kerja Kantor 7 Unit 1.500 10.500 7 Unit 1.500 10.500

- AC Standing Floor 5 PK 1 Unit 30.000 30.000 - -

-- AC Split 2 PK - - - 4 Unit 6.800 27.200

- Printer Laser Jet 1 Unit 4.400 4.400 1 Unit 4.400 4.400 - Komputer 5 Unit 13.200 66.000 4 Unit 11.500 46.000

- Mesin Antrian - - - 1 Unit 20.000 20.000

- Vacum Cleaner - - - 1 Unit 2.000 2.000

- Sice - - - 1 Unit 7.250 7.250

- Harddisk Eksternal - - - 3 Unit 765 2.295

25

(37)

Dengan penggambaran data revisi tersebut, dapat kita ketahui bahwa pada saat perencanaan atau penyusunan DIPA, KPPN Semarang II kurang mempertimbangkan aspek prioritas dalam belanja yang akan dilakukan untuk tahun anggaran 2010. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan salah seorang pegawai KPPN Semarang II yang ditanya oleh Penulis perihal lokasi   AC Standingtersebut akan dipasang. Di KPPN Semarang II sebenarnya sudah terdapat 2 AC Standingyang ada di ruang tunggu dan middle office. Sedangkan  AC Standing yang baru tersebut rencananya akan dipasang di ruangan pegawai Subbagian Umum dan Verifikasi dan Akuntansi.

Karena pada akhirnya dianggap kurang penting, akhirnya pagu untuk belanja tersebut dihilangkan dengan melakukan revisi. Meskipun revisi yang dilakukan tujuannya adalah baik, namun akan lebih baik lagi apabila dalam penyusunan DIPA skala prioritas diutamakan, sehingga tidak perlu kembali ada revisi DIPA.

4. Terdapat Anggaran Belanja Pemeliharaan Peralatan Perkantoran Yang Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan Yang Sebenarnya.

Pemeliharaan merupakan salah satu belanja yang setiap bulan secara rutin dikeluarkan untuk menjaga nilai aset. Perencanaan belanja untuk pemeliharaan merupakan salah satu jenis belanja yang hampir sama dari bulan ke bulan, bahkan mungkin bisa jadi tahun ke tahun. Dengan demikian anggaran untuk pemeliharaan tentu dapat diperkirakan secara keseluruhan meskipun tahun anggarannya belum berjalan.

26

(38)

26

Dengan sifat belanja yang anggarannya relative sama tersebut, kelebihan anggaran yang berlebihan tidak seharusnya ada. Terlebih lagi untuk pemeliharaan peralatan perkantoran yang jumlahnya sudah secara jelas dapat diketahui.

Masalah dalam anggaran belanja pemeliharaan di KPPN Semarang II terdapat pada belanja pemeliharaan printer. Printer yang dimiliki pada awal tahun 2010 adalah sebanyak 23 unit. Kemudian dalam DIPA KPPN Semarang II tahun anggaran 2010 direncanakan untuk menambah lagi satu   printer jet dengan pagu belanja modal peralatan dan mesin. Jika ditotal secara keseluruhan, jumlah printer yang dimiliki setelah dilakukan pembelian kembali ada sebanyak 24 printer.

Yang menjadi persoalan adalah anggaran untuk pemeliharaan printer dianggarkan untuk lebih dari 24 unit, yakni 33 printer. Secara jelas dapat terlihat bahwa untuk  belanja tersebut terdapat ketidaksesuaian antara kebutuhan dan anggaran yang dimintakan. Hal ini tertuang jelas dalam revisi ke-2 POK DIPA KPPN Semarang II.

Tabel III.3

Revisi 2 POK DIPA KPPN Semarang II, Pemeliharaan Printer

01.01.09 PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

0002 PENYELENGGARAAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN PERKANTORAN 687.215 687.215 00256 PERBAIKAN PERALATAN KANTOR

523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

- Printer 33 Unit 700 23.100 33 Unit 640 21.120

- UPS 4 Unit 120 480 4 Unit 120 480

- Faksimile 2 Unit 1.100 2.200 2 Unit 1.100 2.200 - Genset 1 Unit 4.550 4.550 1 Unit 4.550 4.550

(39)

28

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan.

Setelah menguraikan data dan fakta, serta membahas masalah-masalah yang muncul dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II, Penulis memberikan kesimpulan bahwa:

1. DIPA KPPN Semarang II yang keluar belum sesuai dengan kebutuhan

sebenarnya karena proses penyusunan yang cepat namun kurang tepat.

Dalam menyusun DIPA, KPPN Semarang II dapat menyelesaikannya dengan cepat, namun hasilnya masi belum optimal. Masih ada rencana yang tidak efektif  untuk direalisasikan pada tahun anggaran 2010.

2. Data penyusunan DIPA KPPN Semarang II masih belum mengacu sepenuhnya pada keadaan sebenarnya.

Dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II, terdapat perbedaan antara angka yang tertera dengan kenyataan yang sebenarnya.

3. KPPN Semarang II kurang menerapkan skala prioritas dalam menyusun DIPA untuk tahun anggran 2010.

29

(40)

belanja-29

Terdapat rencana belanja yang sebenarnya tidak perlu. Sedangkan belanja-belanja lain yang lebih penting justru tidak disediakan pagu belanja-belanjanya.

4. Masih ada rencana belanja KPPN Semarang II yang pagu anggarannya melebihi kebutuhan.

Dalam belanja pemeliharaan ada ketidaksesuaian antara jumlah peralatan yang dirawat di kantor dengan yang tertera dalam dokumen anggaran.

B. Saran.

Setelah pemaparan masalah dan kesimpulan yang dikemukakan pada uraian sebelumnya, penulis akan mencoba memberikan masukan yang bekaitan dengan upaya meminimalisasi timbulnya permasalahan dalam penyusunan anggaran. Diharapkan masukan ini dapat bermanfaat dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II dikemudian hari guna meningkatkan pelayanan pada masyarakat.

1. Perlu lebih teliti dalam menyusun DIPA agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak semestinya terjadi.

Lakukan pengecekan ulang pada Konsep DIPA yang akan diajukan. Dengan demikian akan terlihat apabila terjadi kesalahan baik kesalahan penulisan maupun kesalahan-kesalahan lainnya.

2. Dalam menyusun DIPA, sebaiknya berdasarkan pada keadaan sebenarnya yang terjadi.

Gunakan data-data terbaru untuk mendukung penyusunan DIPA yang sedang dikerjakan. dengan demikian kemungkinan terjadi perbedaan antara data dengan kenyataannya akan dapat dihindari.

30

(41)

3. Penyusunan RKA-KL dan Konsep DIPA sebaiknya lebih mengutamakan skala prioritas belanja sehingga saat tahun berjalan tidak terlalu sering dilakukan revisi.

Pilih kegiatan-kegiatan apa saja yang paling berpengaruh pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi periode tahun anggaran yang direncanakan. Buat urutan prioritas kegiatan dari yang paling penting sampai yang bersifat kurang krusial. Dengan demikian penyusunan anggaran yang berbasis skala prioritas dapat dilakukan dengan lebih mudah.

4. Peningkatan koordinasi dalam hal mutasi pegawai dengan Sekretariat Jenderal, sehingga jumlah mutasi pegawai baik masuk maupun keluar dapat diketahui dengan jelas.

Sebelum menyusun DIPA, lakukan konfirmasi terlebih dahulu dengan Sekretariat Jenderal tentang rencana mutasi pegawai KPPN Semarang II baik  masuk maupun keluar. Dengan demikian perkiraan jumlah pegawai tahun berikutnya akan sesuai pada saat periode berjalan.

(42)

28

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan.

Setelah menguraikan data dan fakta, serta membahas masalah-masalah yang muncul dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II, Penulis memberikan kesimpulan bahwa:

1. DIPA KPPN Semarang II yang keluar belum sesuai dengan kebutuhan sebenarnya karena proses penyusunan yang cepat namun kurang tepat.

Dalam menyusun DIPA, KPPN Semarang II dapat menyelesaikannya dengan cepat, namun hasilnya masi belum optimal. Masih ada rencana yang tidak efektif  untuk direalisasikan pada tahun anggaran 2010.

2. Data penyusunan DIPA KPPN Semarang II masih belum mengacu sepenuhnya pada keadaan sebenarnya.

Dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II, terdapat perbedaan antara angka yang tertera dengan kenyataan yang sebenarnya.

3. KPPN Semarang II kurang menerapkan skala prioritas dalam menyusun DIPA untuk tahun anggran 2010.

29

(43)

Terdapat rencana belanja yang sebenarnya tidak perlu. Sedangkan belanja-belanja lain yang lebih penting justru tidak disediakan pagu belanja-belanjanya.

4. Masih ada rencana belanja KPPN Semarang II yang pagu anggarannya melebihi kebutuhan.

Dalam belanja pemeliharaan ada ketidaksesuaian antara jumlah peralatan yang dirawat di kantor dengan yang tertera dalam dokumen anggaran.

B. Saran.

Setelah pemaparan masalah dan kesimpulan yang dikemukakan pada uraian sebelumnya, penulis akan mencoba memberikan masukan yang bekaitan dengan upaya meminimalisasi timbulnya permasalahan dalam penyusunan anggaran. Diharapkan masukan ini dapat bermanfaat dalam penyusunan DIPA KPPN Semarang II dikemudian hari guna meningkatkan pelayanan pada masyarakat.

1. Perlu lebih teliti dalam menyusun DIPA agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak semestinya terjadi.

Lakukan pengecekan ulang pada Konsep DIPA yang akan diajukan. Dengan demikian akan terlihat apabila terjadi kesalahan baik kesalahan penulisan maupun kesalahan-kesalahan lainnya.

2. Dalam menyusun DIPA, sebaiknya berdasarkan pada keadaan sebenarnya yang terjadi.

Gunakan data-data terbaru untuk mendukung penyusunan DIPA yang sedang dikerjakan. dengan demikian kemungkinan terjadi perbedaan antara data dengan kenyataannya akan dapat dihindari.

30

(44)

30

3. Penyusunan RKA-KL dan Konsep DIPA sebaiknya lebih mengutamakan skala prioritas belanja sehingga saat tahun berjalan tidak terlalu sering dilakukan revisi.

Pilih kegiatan-kegiatan apa saja yang paling berpengaruh pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi periode tahun anggaran yang direncanakan. Buat urutan prioritas kegiatan dari yang paling penting sampai yang bersifat kurang krusial. Dengan demikian penyusunan anggaran yang berbasis skala prioritas dapat dilakukan dengan lebih mudah.

4. Peningkatan koordinasi dalam hal mutasi pegawai dengan Sekretariat Jenderal, sehingga jumlah mutasi pegawai baik masuk maupun keluar dapat diketahui dengan jelas.

Sebelum menyusun DIPA, lakukan konfirmasi terlebih dahulu dengan Sekretariat Jenderal tentang rencana mutasi pegawai KPPN Semarang II baik  masuk maupun keluar. Dengan demikian perkiraan jumlah pegawai tahun berikutnya akan sesuai pada saat periode berjalan.

(45)

41

Undang-Undang, No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. ____________, No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Peraturan Presiden, No. 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.

____________, No. 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran kementerian/Lembaga.

____________, No. 51 tahun 2009 tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun Anggaran 2010.

Peraturan Menteri Keuangan, No. 91/PMK.06/2007 tentang Bagan Akun Standar. ____________, No. 101/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

____________, No. 119/PMK.02/2009 tentang tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan dan Pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2010.

____________, No. 192/PMK.05/2009 tentang Perencanaan Kas.

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II. 2010. Profil KPPN Semarang   II Tahun 2010: Struktur Organisasi & Sumber Daya Manusia. Semarang:

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II.

____________, Profil KPPN Semarang II. http://www.kppnsemarang2.com  /media.php?module=profil (diakses tanggal 24 Juli 2010).

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI JATENG KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA

SEMARANG II

Jalan Ki Mangunsarkoro No. 34 Telepon : (024)8411087, 8413762

(46)

D:\SemesterVI\Laporan P KL Kurkur\REVISI'DIPA'10\POK_SAH.doc 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI JATENG KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA

SEMARANG II

Jalan Ki Mangunsarkoro No. 34 Telepon : (024)8411087, 8413762

Semarang - 50241 Fax : (024)8411087

Nomor

: S-0191/WPB.14/KP.0210/2010

11 Februari 2010

Lampiran

: 8 Lembar

Hal

: Pengesahan POK DIPA KPPN Semarang II

No : 0918/015-08.2/XIII/2010

tanggal 31 Desember 2009

Yth :

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan

Provinsi Jawa Tengah

 Jl. Pemuda No. 2

Semarang

Sehubungan dengan surat Kakanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah

Nomor : S-134/WPB.14/BG.0102/2010 tanggal 19 Januari 2010 hal Pengesahan POK TA.

2010, dengan ini kami kirimkan POK KPPN Semarang II untuk dapat disahkan

Demikian disampaikan, dan atas kerja samanya diu

capkan terima kasih.

Kepala Kantor,

Sardjito

NIP 060043786

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI JATENG KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA

SEMARANG II

Jalan Ki Mangunsarkoro No. 34 Telepon : (024)8411087, 8413762

Semarang - 50241 Fax : (024)8411087

Nomor

: S-0107/WPB.14/KP.0210/2010

22 Januari 2010

Lampiran

: 4 Lembar

(47)

D:\SemesterVI\Laporan P KL Kurkur\REVISI'DIPA'10\REVISI_POK'10.doc 

KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SEMARANG II

Jalan Ki Mangunsarkoro No. 34 Telepon : (024)8411087, 8413762

Semarang - 50241 Fax : (024)8411087

Nomor

: S-0107/WPB.14/KP.0210/2010

22 Januari 2010

Lampiran

: 4 Lembar

Hal

: POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010

Yth :

1. Pejabat Pembuat Komitmen

2. Bendahara Pengeluaran

KPPN Semarang II

di Semarang

Sehubungan dengan surat Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jateng

No. S-138/WPB.14/BD.0303/2010 tanggal 19 Januari 2010 hal Pengesahan Revisi I DIPA

KPPN Semarang II Nomor : 0918/015-08.2/XIII/2010 tanggal 31 Desember 2009, berikut

disampaikan POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010

Rincian POK terlampir

Surat Revisi POK ini menjadi satu kesatuan dengan DIPA berkenaan dan

pelaksanaan selanjutnya agar disesuaikan dengan revisi dimaksud.

Kepala Kantor,

Sardjito

NIP 060043786

Tembusan :

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jateng

sebagai Laporan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI JATENG

KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SEMARANG II

Jalan Ki Mangunsarkoro No. 34 Telepon : (024)8411087, 8413762

Semarang - 50241 Fax : (024)8411087

Nomor

: S-0245/WPB.14/KP.0210/2010

16 Februari 2010

Lampiran

: 4 Lembar

(48)

D:\SemesterVI\Laporan P KL Kurkur\REVISI'DIPA'10\REVISI2_POK'10.doc 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI JATENG

KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SEMARANG II

Jalan Ki Mangunsarkoro No. 34 Telepon : (024)8411087, 8413762

Semarang - 50241 Fax : (024)8411087

Nomor

: S-0245/WPB.14/KP.0210/2010

16 Februari 2010

Lampiran

: 4 Lembar

Hal

: Revisi 2 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010

Yth :

1. Pejabat Pembuat Komitmen

2. Bendahara Pengeluaran

KPPN Semarang II

di Semarang

Sehubungan dengan surat Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Nomor

S-774/PB.1/2010 tanggal 11 Februari 2010 hal Persetujuan Revisi Belanja Modal Peralatan

dan Mesin pada DIPA/POK T.A 2010 sarker KPPN Semarang II dan adanya kegiatan

yang belum tersedia alokasi dana dalam DIPA, berikut disampaikan Revisi 2 POK DIPA

KPPN Semarang II TA. 2010

dalam ribuan rupiah

KODE KEG/SUB KEG/JENISBLJ/RINCIAN BLJ

SEMULA MENJADI VOL HG SAT  JML BIAYA VOL HG SAT  JML BIAYA 01.01.09 PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

0002 PENYELENGGARAAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN PERKANTORAN 687.215 687.215 00026 POLIKLINIK/OBAT-OBATAN (TERMASUK HONORARIUM DOKTER DAN PERAWAT)

12 Bln

14.220 12 Bln

14.220

521113 Belanja untuk Menambah Daya Tahan Tubuh

- Obat-obatan 33 OT 140 4.620 33 OT 230 7.820

521119 Belanja Barang Operasional Lainnya

- Honorarium dokter dan Perawat 12 Bln 800 9.600 8 Bln 800 6.400

00256 PERBAIKAN PERALATAN KANTOR

523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

- AC Split dan Standing Floor 12

Unit 350 4.200 16 Unit 350 5.600 - Komputer 37 Unit 700 25.900 37 Unit 640 23.680 - Printer 33 Unit 700 23.100 33 Unit 640 21.120

- UPS 4 Unit 120 480 4 Unit 120 480

- Faksimile 2 Unit 1.100 2.200 2 Unit 1.100 2.200

- Genset 1 Unit 4.550 4.550 1 Unit 4.550 4.550

- Kardex 1 Unit - - 1 Unit 1.820 1.820

- Tabung Pemadam Kebakaran 4 Unit - - 4 Unit 245 980

- Pemeliharaan Inventaris 33 OT 45 1.485 33 OT 45 1.485

01.01.09 PROGRAM PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELUARAN NEGARA

0043 PENGELOLAAN DAN

PENGENDALIAN ANGGARAN

169.025 169.025 532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Meja Kerja Kantor 7 Unit 2.000 14.000 2 Unit 2.627,5 5.255

- Kursi Kerja Kantor 7 Unit 1.500 10.500 7 Unit 1.500 10.500

- AC Standing Floor 5 PK 1 Unit 30.000 30.000 - -

(49)

D:\SemesterVI\Laporan P KL Kurkur\REVISI'DIPA'10\REVISI2_POK'10.doc 

- Mesin Antrian - - - 1 Unit 20.000 20.000

- Vacum Cleaner - - - 1 Unit 2.000 2.000

- Sice - - - 1 Unit 7.250 7.250

- Harddisk Eksternal - - - 3 Unit 765 2.295

Surat Revisi POK ini menjadi satu kesatuan dengan DIPA berkenaan dan

pelaksanaan selanjutnya agar disesuaikan dengan revisi dimaksud.

Kepala Kantor,

Sardjito

NIP 060043786

Tembusan :

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jateng

sebagai Laporan

(50)

D:\SemesterVI\Laporan P KL Kurkur\REVISI'DIPA'10\REVISI3_POK'10.doc 

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI JATENG KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA

SEMARANG II

Jalan Ki Mangunsarkoro No. 34 Telepon : (024)8411087, 8413762 Semarang - 50241 Fax : (024)8411087

Nomor

: S-0409/WPB.14/KP.0210/2010

24 Maret 2010

Lampiran

: 4 Lembar

Hal

: Revisi 3 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010

Yth :

1. Pejabat Pembuat Komitmen

2. Bendahara Pengeluaran

KPPN Semarang II

di Semarang

Sehubungan dengan pelaksanaan :

1.

Pemutakhiran data arsip KPPN Semarang II, diperlukan adanya rak besi yang

memadai, setelah diadakan penelitian ternyata belum tersedia alokasi dana untuk

pemeliharaan rak besi

2.

Pemasangan AC pada Aula Lantai 2 KPPN Semarang II, instalasi yang tersedia

belum memenuhi kebutuhan untuk pemasangan 4 unit AC 2 PK

maka dengan ini disampaikan Revisi 3 POK DIPA KPPN Semarang II TA. 2010

dalam ribuan rupiah KODE KEG/SUB KEG/JENISBLJ/RINCIAN BLJ

SEMULA MENJADI VOL HG SAT  JML BIAYA VOL HG SAT  JML BIAYA 01.01.09 PROGRAM PENERAPAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

0002 PENYELENGGARAAN OPERASIONAL DAN

PEMELIHARAAN PERKANTORAN

687.215 687.215

00256 PERBAIKAN PERALATAN KANTOR 523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan

dan Mesin

61.915 61.915

- AC Split dan Standing Floor 16

Unit 350 5.600 16 Unit 350 5.600 - Komputer 37 Unit 640 23.680 37 Unit 640 23.680 - Printer 33 Unit 640 21.120 33 Unit 460 15.180

- UPS 4 Unit 120 480 4 Unit 120 480

- Faksimile 2 Unit 1.100 2.200 2 Unit 505 1.010

- Genset 1 Unit 4.550 4.550 1 Unit 3.550 3.550

- Kardex 1 Unit 1.820 1.820 1 Unit 1.820 1.820

- Tabung Pemadam Kebakaran 4 Unit 245 980 4 Unit 245 980

- Rak Besi - - - 30

unit 271 8.130 - Pemeliharaan Inventaris 33 OT 45 1.485 33 OT 45 1.485

00205 PERAWATAN GEDUNG KANTOR 167.211 167.211

523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 167.211 167.211 - Gedung Kantor 2.465 M² 65.400 161.211 2.465 M² 62.600 154.309 - Instalasi Listrik, Air dll 4

KEG 1.500 6.000 1

(51)

D:\SemesterVI\Laporan P KL Kurkur\REVISI'DIPA'10\REVISI3_POK'10.doc 

Kepala Kantor,

Sardjito

NIP 060043786

Tembusan :

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jateng

sebagai Laporan

Gambar

Tabel II.2
Tabel II.3
Tabel II.4
Tabel II.5
+4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Seperti pendapat Titaley dan Hidayat yang saya kutip di bab sebelumnya bahwa perjumpaan diri dengan yang lain (baca: kehidupan bersama) merupakan

Sebaran endapan pasir besi di daerah penelitian yang diidentifikasi pada jumlah titik bor yang tersebar di bagian utara, blok tengah dan selatan.. Magnetit merupakan

Walaupun dalam Pasal 22D ayat (1) dan (2) UUD 1945 dikatakan Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan rancangan undang- undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat mengenai

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberdayaan yang dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Cempaka dalam upaya menyediakan sumber daya, menyediakan

Menggunakan persamaan (3.1) safety factor yang didapat sebesar 2,74. Hal ini berarti komponen tidak akan mengalami kegagalan bila diberi beban statis ini. LPG 3kg material SG295:

Alkohol yang banyak digunakan untuk memproduksi hidrogen adalah etanol. Etanol bahkan lebih disukai daripada metanol karena mudah diperoleh, murah, dan bersifat terbarukan karena

a) menetapkan skala gaji pokok dari Sekretaris Jenderal, semua pegawai-pegawai dari Perhimpunan dan anggota-anggota dari I.F.R.B. b) mempelajari tiap-tiap persetujuan sementara

Siswa-siswa yang mengikuti kegiatan “ekstrakurikuler olahraga dengan frekuensi 3 kali per minggu” adalah siswa-siswa kelas VII di SMP Santa Maria yang mendaftar