Penulis : FATWA LAJNAH DA’IMAH
Soal:
Saya bekerja pada bagian komputer, semenjak saya memulai pekerjaan di bagian ini, saya
bertugas untuk mengcopy berbagai program untuk memudahkan pekerjaan dengannya. Dan
hal itu dapat dilakukan tanpa saya membeli dari kepingan asli program ini, dan perlu
diketahui bahwa pada berbagai program tersebut terdapat ungkapan peringatan (larangan)
mengcopy, yang maksudnya bahwa hak penyalinan terpelihara, serupa dengan ungkapan
“hak percetakan terpelihara” yang terdapat pada sebagian kitab. Dan pemilik program
tersebut boleh jadi seorang muslim atau kafir.
Pertanyaan saya:
apakah boleh menyalin (mengcopy) dengan cara ini?
Jawaban:
Tidak diperbolehkan menyalin berbagai program yang pemiliknya melarang untuk
menyalinnya kecuali dengan izin mereka, berdasarkan
1)
sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam : “Kaum muslimin berpegang di atas
syarat-syarat mereka”, dan
2) sabdanya shallallahu alaihi wasallam: “Tidak halal harta seorang muslim kecuali dengan
kerelaan dirinya”, dan
3) sabdanya shallallahu alaihi wasallam :”Barangsiapa yang lebih dahulu dalam perkara
mubah, maka dia lebih berhak dengannya”. Sama saja apakah pemilik berbagai program
tersebut muslim atau pun kafir yang bukan harbi (yang boleh diperangi), sebab hak
orang kafir yang bukan harbi terpelihara seperti hak seorang muslim.
FATWA IBNU UTSAIMIN RAHIMAHULLAH
Soal:
Apa hukum mengcopy program-program komputer yang bermanfaat dari cd-nya yang asli, yang diterbitkan oleh
salah satu perusahaan, untuk dimanfaatkan secara pribadi, atau membagikannya kepada teman-teman, atau
untuk dijual. Apakah sama hukumnya jika perusahaan ini dimiliki orang-orang kafir atau muslimin, ataukah tidak
(sama hukumnya)?
Jawaban:
1)
Jika kita bertanya, apakah perusahaan tersebut yang menerbitkan berbagai program ini, apakah secara jujur
dia yang menjaga haknya atau tidak? Jika tidak benar bahwa dia yang membuatnya sendiri dan
memeliharanya, maka boleh bagi setiap orang menyalin darinya, sama saja apakah untuk dirinya, atau untuk
dibagikan kepada teman-temannya, atau dia jual. Sebab tidak terjaga (haknya).
2)
Adapun jika ia mengatakan: hak penyalinan terpelihara, maka di sini wajib bagi kita sekalian kaum muslimin,
atau diseluruh dunia untuk menegakkan apa yang wajib. Dan merupakan hal yang telah diketahui bahwa
peraturan telah menetapkan bahwa jika dia sendiri yang membuat pemeliharaannya, maka tidak seorang pun
diperbolehkan untuk melanggarnya. Sebab jika dibuka pintu ini, maka akan rugilah perusahaan yang
menerbitkannya tersebut, dengan kerugian yang besar, boleh jadi komputer ini tidak dihasilkan oleh
perusahaan tersebut kecuali dengan biaya yang sangat besar. maka jika disalin lalu disebarkan, maka jadilah
yang dijual seharga lima ratus (riyal) menjadi berapa? Lima (riyal), dan ini kemudharatan, sedangkan Nabi
Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “tidak ada kemudharatan yang tanpa disengaja maupun yang disengaja”.
Dan hadits ini umum.
Oleh karena itu kami mengatakan: berbagai produk tersebut, jika perusahaan tersebut tidak membuat
pemeliharaan terhadapnya sedikitpun maka , maka apa perkaranya? Diperluas atau dipersempit? Diperluas,
silahkan anda menyalin darinya, baik untuk dirimu, atau untuk temanmu, atau engkau bagikan.adapun jika telah
terpelihara,maka tidak boleh.
Tinggal yang menjadi masalah bagiku,apabila seseorang hendak menyalinnya untuk dirinya sendiri saja, tanpa
mendatangkan kemudharatan terhadap perusahaan tersebut, apakah boleh atau tidak boleh? Yang Nampak
bahwa hal ini tidak mengapa, selama engkau tidak menginginkan darinya keuntungan, namun engkau sendiri saja
yang mengambil manfaat , maka saya berharap hal ini tidak mengapa, walaupun menurut saya bahwa ini berat
bagiku, namun saya berharap tidak mengapa. insya Allah.
APA BEDA LINUX DENGAN WINDOWS?
1.
a)
CD Linux (misalnya BlankOn) berisi tidak hanya sistem operasi, tapi juga program office (word, spreadsheet,
presentation, database), photo editor, program untuk menggambar, program akuntasi, program manajemen projek, dsb.
b)
Sedangkan CD Windows hanya berisi sistem operasi, sehingga kalau mau office harus cari CD office, mau
mengedit foto harus cari CD photoshop (misalnya), mau menggambar harus cari CD CorelDraw (misalnya), mau
program akuntansi harus cari CD Zahir (misalnya), mau project management harus cari CD MS Project, dsb.
2. Linux (relatif) lebih aman dari virus, bahkan boleh dikatakan bebas dari virus Windows. Virus Linux ada tapi tidak
berkembang.
3. Linux "bebas" dicopy, digunakan, dijual, disewakan, dijadikan sarana amal dengan membagi gratis CD Linux, dsb.
Sedangkan Windows tidak boleh dicopy, tidak boleh digunakan, tidak boleh disewakan, tidak boleh dijadikan sarana
amal dengan membagi CD, dsb. jika tidak dapat izin dari pembuat (MS). Biasanya izin itu dalam bentuk membeli
surat izin alias lisensi yang harga surat izin semua program yang saya sebut di atas hampir sama atau lebih mahal dari
harga komputernya.
Catatan terkait perbedaan nomor 3:
Menurut ahli agama di seluruh dunia, termasuk Indonesia, melanggar aturan perizinan seperti di atas adalah perbuatan
aniaya (mengambil hak orang tanpa izin) sehingga dilarang oleh Tuhan Sang Pencipta kita manusia. Sebaliknya,
membagikan Linux itu perbuatan mulia karena membantu mewujudkan keinginan pembuatnya dan membantu sesama
manusia. Survey membuktikan, berbagi atau membantu sesama membuat hidup kita lebih bahagia. :-)
Jika Anda penasaran Linux untuk server, gunakan
www.netcraft.com
untuk mengetahui sistem operasi (OS) apa yang digunakan oleh
server-server raksasa milik "perusahaan-perusahaan raksasa".
Contoh perusahaan raksasa pengguna Linux:
1) google.com,
2) search.microsoft.com,
3) download.microsoft.com,
4) facebook.com,
5) twitter.com,
6) bing.com,
7) yahoo.com
8) amazon.com
Lalu, mengapa ada PC dan penggunanya "menolak Linux" padahal banyak
server dan penggunanya menerima GNU-Linux, dan banyak pengguna
tablet / handphone menerima Android-Linux?
Mengapa ada PC dan penggunanya "menolak Linux"?
•
PC itu berisi perangkat keras yang belum mendukung Linux, misalnya
printer dan scanner merek dan tipe tertentu.
•
Pengguna PC itu membutuhkan program yang tidak dapat dijalankan
di Linux, misalnya RKAKL yang saat ini dipakai pemerintah
Indonesia dan games yang saat ini masih popular.
•
Pengguna PC itu diperintah oleh atasan atau bosnya untuk membuat
dokumen perkantoran (teks, spreadsheet, presentasi, gambar) atau
tugas lain yang harus dijalankan dengan sistem operasi bukan Linux.
•
Pengguna PC telah mendapatkan program bukan Linux dalam PC yang
dibelinya, sehingga selama memakai PC tidak mengenal Linux. Tak
kenal, maka tak sayang.
•
Pengadaan barang/jasa di berbagai instansi tidak mensyaratkan Open
Source dan bahkan mengarah ke merek tertentu, sehingga Linux tidak
memenuhi ketentuan pengadaan.
Solusi agar Linux diterima oleh PC dan penggunanya:
1. Beli PC atau perangkat keras PC yang telah mendukung Linux, misalnya (bukan promosi, hanya contoh)
printer LaserJet/Deskjet HP, printer dan scanner Canon MP287 (meskipun harus download driver lebih
dulu), dll.
2. Meminta pemerintah memberikan program yang wajib dipakai bisa jalan atau diakses dari Linux,
misalnya tersedia RKAKL versi Linux atau versi web yang dapat diakses dari browser web di Linux.
3. Membuat kesepakatan bersama para pengguna PC, termasuk pemimpinnya atau atasannya, untuk
menggunakan program yang sesuai dengan standar dokumen perkantoran yang telah menjadi SNI
(Standar Nasional Indonesia) dan ISO/IEC 26300, yakni OpenDocument Format, misalnya OpenOffice
dan LibreOffice.
4. Memesan ke toko/penjual PC atau pemenang lelang pengadaan PC untuk memasang Linux dan semua
program penting seperti Open/LibreOffice, Gimp, Inkscape, dan lain-lain pada komputer yang
dikirimnya.
5. Memberi tahu kepada para penyusun dokumen pengadaan barang/jasa pemerintah, swasta, dan lembaga
pendidikan tentang prinsip dasar bahwa Open Source itu netral. Jika syarat pengadaan menyebutkan
harus Open Source, maka siapa pun dapat menyediakannya, karena tidak ada software yang tidak dapat
dijadikan Open Source jika pembuatnya "mau".
Open Source itu netral. Open Source itu adil (fair). Open Source itu kebersamaan. Dan Linux itu Open
Source.
Surat Edaran MENPAN Pemanfaatan Open Source
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 30 Maret 2009 Yth:
1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu; 2. Panglima TNI;
3. Jaksa Agung;
4. Kepala Kepolisian RI; 5. Gubernur Bank Indonesia;
6. Para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen;
7. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara dan Lembaga Lainnya; 8. Para Gubernur;
9. Para Bupati/ Walikota; 10. Para Direksi BUMN di Tempat
SURAT EDARAN
Nomor: SE/01/M.PAN/3/2009
TENTANG PEMANFATAAN PERANGKAT LUNAK LEGAL DAN OPEN SOURCE SOFTWARE (OSS)
Dengan hormat diberitahukan, bahwa Menteri Komunikasi dan Informatika telah menerbitkan Surat Edaran Nomor : 05/SE/M.KOMINFO/10/2005 tentang Pemakaian dan Pemanfataan Penggunaan Piranti Lunak Legal di Lingkungan Instansi Pemerintah. Dalam rangka mendukung surat edaran tersebut, dimohon perhatian Pimpinan Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah beberapa hal sebagai berikut :
1.
Melakukan pengecekan penggunaan perangkat lunak di lingkungannya dan menghapus semua perangkat lunak tidak legal, dan selanjutnya menggunakan Free Open Source Software (FOSS) yang berlisensi bebas dan legal sebagai pengganti perangkat lunak tidak legal. Hal tersebut perlu dilakukan guna menghindari terganggunya pelayanan publik akibat pelanggaran Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.2. Dalam rangka mempercepat penggunaan perangkat lunak legal di Indonesia, maka diwajibkan kepada Instansi Pemerintah untuk menggunakan perangkat lunak open source, guna menghemat anggaran pemerintah.
3. Untuk mendorong penggunaan Free Open Source Software (FOSS), Pemerintah telah mendeklarasikan gerakan Indonesia Go Open Source atau IGOS-I pada tanggal 30 Juni 2004 yang ditanda tangani 5 (lima) Menteri, yaitu Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Negara Riset dan Teknologi, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Komunikasi dan Informatika. Selanjutnya pada tanggal 27 mei 2008, dilakukan deklarasi IGOS-II yang penggunaannya diperluas meliputi 18 (delapan belas) kementerian dan Lembaga pemerintah Non Departemen (LPND). 4. Untuk memudahkan instansi pemerintah melakukan pemanfataan FOSS, diharapkan pimpiman instansi atau pejabat yang ditunjuk diminta menghubungi
Kementerian Negara Riset dan Teknologi c.q Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan IPTEK dan Departemen Komunikasi dan Informasika c.q Direktorat Jenderal Aplikasi dan Telematika.
5.
Diharapkan paling lambat tanggal 31 Desember 2011 seluruh instansi pemerintah sudah menerapkan penggunaan perangkat lunak legal. Untuk itu diharapkan instansi masing-masing mengatur agenda pentahapan untuk mencapai target selesai tahun 2011. Anggaran yang berkaitan dengan kegiatan dimaksud dibebankan kepada anggaran instansi masing-masing.6.
Pimpinan instansi agar melakukan pengaturan dan pemantauan terhadap pemanfataan perangkak lunak legal di lingkungan masing-masing. Demikian mohon menjadi maklum, dan atas perhatiannya disampaikan terima kasihMenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Taufiq Effendi