• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Data Penelitian Survey-deskriptif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Data Penelitian Survey-deskriptif"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Data Penelitian Survey-deskriptif

Skala Likert menghasilkan jenis data dalam skala ordinal, sedangkan analisis data

ordinal dengan frekuensi, proporsi atau LSR ini. Apabila jenis data dalam skala ordinal tidak dapat dilakukan operasi untuk mencari rata-rata, varians dan standart deviasi. Skala Likert ini lazimnya digunakan untuk mengukur sikap-sikap individu/sosial pada obyek sikap. Skala ini selain pilihan jawaban dari Sangat setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS), Sangat tidak setuju (STS), juga dapat diaplikasikan pada variasi sikap yang lain, misalnya untuk pernyataan : Sangat puas...dst, Sangat menarik..., Sangat tepat dsb.

Apabila ada 5 item kuesioner digunakan untuk mengali data pada 10 responden, dengan permasalahan: “Sejauhmana efektivitas website sebagai wahana distribusi informasi bagi

karyawan di PT Maju Mundur.Tbk”, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.1.

Skor Kuesioner

Item variabel X1 Efektifitas Website No Responden 1 2 3 4 5 Jumlah 1 2 4 3 4 2 15 2 3 4 5 4 3 19 3 1 2 4 3 3 13 4 3 3 4 2 5 17 5 3 1 3 4 3 14 6 2 2 4 5 3 16 7 2 4 3 4 2 15 8 3 2 3 5 4 17 9 4 3 4 3 2 16 10 2 4 4 5 2 17 Jumlah 159 J. Tri Atmodjo ~ 2014

(2)

Total Skor jika semua responden menjawab :

Bastas bawah = jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah pertanyaan Batas atas (max) = jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah pertanyaan Maka,

Batas bawah (B) = 10 x 1 x 5 = 50 (jika semua responden menjawab “sangat tidak setuju” untuk pernyataan positif)

Batas atas (A) = 10 x 5 x 5 = 250 (jika semua responden menjawab “sangat setuju” untuk pernyataan positif) Range ( A – B) atau n = 250 – 50 = 200 Rumus : Quartil I (Q1) = 100 4 200 50 4 = + = + n B Quartil II(Q2) = 150 2 200 50 2 = + = + n B Quartil III (Q3) = 200 4 3 . 200 50 4 3 . = + = +n B

Apabila total skor dari data lapangan (responden) berada antara :

B s/d Q1 = Website sangat tidak efektif untuk distribusi informasi

> Q1 s / d <Q2 = Website tidak efektif untuk distribusi informasi

> Q2 s / d <Q3 = Website efektif untuk distribusi informasi

> Q3 = Website sangat efektif untuk distribusi informasi

Gambar 1 Quartil

B = 50 A = 250

Skor total dari responden adalah 159 Jumlah Tabel 4.1 Q3=200 Q2=150 Q1=100 J. Tri Atmodjo ~ 2014

(3)

Berdasarkan data item kuesioner dari responden total skor sebesar 159, dan terletas diantara Q 2 dan Q3, maka kita dapat mengambil kesimpulan statistic bahwa :website efektif

sebagai wahana distribusi informasi bagi karyawan di PT Maju Mundur.Tbk

Untuk mengukur sikap individu akan lebih leluasa apabila data dalam skala ordinal

tersebut dinaikkan skalanya menjadi skala interval dengan “

method of succesive

interval”

, sehingga kita dapat mendeskripsikan desngan rumus yang lainnya misalnya mencari rata-rata, varians, standart deviasi dsb atau derajad sikap individu pada obyek sikap tersebut. Dengan cara :

Tekhnik menaikan skala menjadi interval (Methode of Succesive Interval) dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1. Masukan skor jawaban responden berdasar variabel dalam tabulasi. 2. Perhatikan skor jawaban setiap item pertanyaan dalam tabulasi.

3. Tentukan frekuensi masing-masing skor ( 1, 2, 3, 4, dan 5 ) item kuesioner.

4. Setiap frekuensi masing-masing item tersebut dibagi dengan banyaknya responden akan menghasilkan proporsi.

5. Hitung proporsi kumulatif.

6. Cari nilai tabel distribusi normal ( tabel z ) untuk setiap proporsi kumulatif masing-masing item.

7. Cari nilai Density untuk setiap nilai Z dari tabel Densitas ( Ordinates of the Normal Curve ).

8. NS = ( Density at lower limit – Density at upper limit ) ( Area below upper limit – Area below lower limit )

9. Tentukan nilai tranformasi ( Y ) skala interval dengan menggunakan rumus : Y = NS + k sedangkan k = 1 + [ NSmin ]

Cara menghitung dengan menggunakan software “succ97” yang dimasukkan dalam program excel (addin ke Xlstat), dapat menghitung dengan mudah, murah, cepat dan akurat.

(4)

4.4. Jenis Penskalaan lain

4.4.1. Skala

Semantik Differensial

Selain skala Likert untuk instrumen dalam mengali data dapat mengunakan skala Semantik Differensial. Skala Semantik Differensial ini lebih cocok apabila mengukur pendapat individu tentang suatu hal apabila berkaitan dengan “kata sifat”. Caranya dengan meletakkan kata sifat yang positif dan negatif secara diatrikal dengan tujuh scale point ( item positif dengan skor ; 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1dan item negatif dengan skor ; 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7), sedangkan jenis data yang dihasilkan adalah data interval sehingga lebih leluasa dalam analisa dengan statistik deskriptif maupun inferensial. Penyajian kutub positif atau negatif dapat diacak, asalkan pembobotanya mengikuti scale point diatas.

Contoh :

Menurut pendapat saudara bagaimana kualitas “pelayanan akademik di Fikom ?” Baik .... ... ... ... ... ... ... ... Buruk

Cepat .... ... ... ... ... ... ... ... Lambat

Menyenangkan .... ... ... ... ... ... ... ... Tidak menyenangkan Tidak Ramah .... ... ... ... ... ... ... ... Ramah

Tepat .... ... ... ... ... ... ... ... Tidak tepat dsb

4.4.2. Skala Guttman

Salah satu tipe kuesioner tertutup yang paling sederhana apabila hanya membutuhkan dua respon, yaitu “ya atau tidak” , disebut Skala Guttman yang menghasilkan jenis data dikotomis (interval). Lazimnya apabila jawaban responden “ya dengan bobot skor 1” dan “tidak bobot dengan skor 0 ” dan dapat diikuti dengan open questionare.

Skala ini dikemukakan oleh Louis Guttman 1944 dalam Mueller (1998:52-53) yang menghasilkan skala yang benar-benar berdimensi satu atau secara ekstrim menekankan skala sikap dalam satu dimensi. Skala jenis ini menghasilkan data interval, sehingga lebih leluasa dalam analisa dengan statistik deskriptif maupun inferensial.

Contoh : Apakah saudara memiliki pilihan stasiun TV vaforit ? ...Ya (1) ...Tidak (0)

kalau dibutuhkan informasi lebih lanjut dapat diikuti dengan open questionare, misalnya Jika “ya” tuliskan stasiun TV ...,...,...,...

dan jenis acara yang saudara tonton ...

(5)

mengapa mengemari acara tersebut...

4.4.3. Dikotomis (nominal).

Skala dikotomis yang sering digunakan ialah untuk membedakan “karakteristik tertentu

dari responden”, misalnya agama yang dianut, jenis pekerjaan, asal SMU, etnis/suku bangsa dsb yang menghasilkan data nominal,

contohnya : Laki-laki (1) Perempuan (0)

Contoh lain : Agama yang saudara anut adalah ... ...1...Islam atau ...2...Kristen ...3...Katolik ...4...Hindu ...5...Budha ...A...Islam ...B...Kristen ...C...Katolik ...D...Hindu ...E...Budha J. Tri Atmodjo ~ 2014

(6)

J. Tri Atmodjo ~ 2014

Angka “1 – 5” atau “A – E” fungsinya hanya sebagai “tanda” untuk membedakan jenis agama yang dianut, sehingga untuk tipe pertama saudara tidak dapat menjumlahkan nilai skor ( 1—5 ) tersebut, tetapi yang dijumlahkan adalah jumlah tanda “1”, “2” dst atau akan lebih tampak pada contoh kedua, berapa jumlah “A, B, C, D, atau E” sehingga dapat diperoleh informasi karakteristik (jumlah) responden berdasarkan agama yang dianut dsb. (Baca : Azwar (1998:139-154), Mar’at (1984: 166-168), Rakhmad (2000:99), Sudradjat (2002:86-87), Wimmer (1987, 106-117) dsb.

4.5. Penutup

Apabila yang kita deskripsikan merupakan variabel penelitian, maka yang kita deskripsi adalah variabel-variabel yang kita teliti berdasar pendapat/pernyataan responden (sampel). Statistik deskriptif digunakan apabila peneliti hanya ingin mendiskripsikan data sampel, tidak ada upaya untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi (generalisasi pada populasi). Apabila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku pada populasi maka teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial baik yang parametrik atau non parametrik. Pengunaan statistik inferensial disajikan pada pokok bahasan berikutnya.

Pustaka

Azwar, Saiffudin, 1997, Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

,2000, Sikap Manusia, Teori dan Pengukuranya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Mar’at, 1984, Sikap Manusia Perubahan serta Pengukuranya, Fakultas Psikologi –UNPAD, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Rakhmat, Jalaludin, 2000, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosda Karya, Bandung

Sudradjat,M,Sutawijaya,2002, Metode Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala, ,Tidak diterbitkan, Jatinangor,Bandung

Wimmer D. Roger, 1987, Mass Media Research, Wadsworth Publisher Company, Belmont, Caligfornia

(7)

J. Tri Atmodjo ~ 2014

Tugas Obyek dan Desain Penelitian MPK/Riset PR Program Studi Public Relations UMB

Nama : NPM/Kelas: Tanggal :

1. Indentifikasi Peran PR CIMB Niaga Jakarta Pasca Merger

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

2. Peran PR dalam Mensosialisasikan keselamatan kerja di PT Lemigas

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

3. Peran PR dalam Meningkatkan Kualitas media Internal " Dinda"

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

4. Hubungan Family gathering dengan Kinerja Karyawan PT Wulan Sari

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

5. Pengaruh Pelayanan Prima terhadap Kepuasan Pelanggan Flexy di PT Telkom Kandatel Jakarta Barat

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

(8)

J. Tri Atmodjo ~ 2014 Investor Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ... Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

7. Program Recovery Crisis Departemen Pariwisata Pasca Peledakan Bom Jakarta II Untuk ...

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

8. Indentifikasi On Going Reputations menurut Opini Stakeholders Universitas Mercu Buana Jakarta

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

9. Sosialisasi dan Edukasi Brand Identity Untuk Meningkatkan Brand Awareness

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

10. Pengaruh Program PR terhadap Peningkatan Pengetahuan Investor PT Tri Jaya

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

(9)

J. Tri Atmodjo ~ 2014

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

12. Effektivitas Media Intranet Untuk Meningkatkan Distribusi Informasi Kerja di PT Garuda Indonesia

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

13. Aktivitas Media Monitoring Humas POLRI dalam Menanggani Kasus Demo Tentang BBM 2008

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

14. Strategi Humas dalam Membangun Hubungan Baik dengan Community "Hijau"

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

15. Perbedaan Aktivitas Internal dan Eksternal Corporate Communications PT Pertamina.Tbk

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

(10)

J. Tri Atmodjo ~ 2014 Sebagai Perusahaan Dunia. Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ... Sifat penelitian : ... Metode Penelitian : ...

17. Strategi Internal Corporate Communications PT Pertamina.Tbk untuk Meningkatkan Efektivitas komunikasi internal Melalui Pengembangan Karyawan.

Permasalahan : ... Tujuan penelitian : ...

Sifat penelitian : ...

Gambar

Gambar 1  Quartil

Referensi

Dokumen terkait

Bahan dan formulasi dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih

Pengelompokan turbin angin berdasarkan prinsip aerodinamik pada rotor yang dimaksud yaitu apakah rotor turbin angin mengekstrak energi angin memanfaatkan gaya drag

KELIMA : Persyaratan kompetensi tenaga yang memberi pelayanan klinis dalam rangka Upaya Kesehatan Perorangan di wilayah kerja UPTD Puskesmas  Tentena Kabupaten

Sasaran dari penerapan HAM ini adalah agar setiap manusia dapat menggunakan hak-hak nya sebagai warga negara Indonesia dengan baik, bukan saling menginjak- injak atau merebut

Firewall atau packet filtering yang digunakan untuk melindungi jaringan lokal dari serangan atau gangguan yang berasal dari jaringan internet bekerja pada layer

Mengenai hal ini, apa yang telah dilaku- kan oleh pemerintah Iran bisa dijadikan bahan kajian yang tepat, yaitu karena konsekuensi atas pelarangan perkawinan sesama

semua materi tersusun dari partikel-partikel kecil yang disebut atom, (2) atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dan tidak dapat diubah menjadi atom yang lain, (3) atom-atom

Menurut pernyataan Lofland yang dikutip oleh Moeloeng, “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti