• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA MAILEPPET KECAMATAN SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI. Oleh: ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA MAILEPPET KECAMATAN SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI. Oleh: ABSTRAK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA MAILEPPET KECAMATAN SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN

MENTAWAI Oleh:

RidaCintia Rahayu1Slamet Rianto, M. Pd2Nefilinda, SE. M.Si3 1

Mahasiswa PendidikanGeografi STKIP Sumatera Barat

2,3

Staf PengajarPendidikanGeografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

This research is a qualitative study with interview techniques. To answer this problem used primary data and secondary data. Primary data was collected through observation, interviews, discussions with the local community and the photographs taken in the field, while the secondary data obtained from the relevant parties. This study aimed to obtain information, analyze and describe data on: (1) social custom in the village Maileppet, (2) the level of income of the people in the village Maileppet and (3) Education Level Maileppet community in the village. Research results showed: (1) in the Village People's habits including good Maileppet, people in the village Maileppet still often worked together, especially in the wedding ceremony and took a boat out to sea from the hills. Society's view of the development also includes either because people are very concerned about the development programs undertaken in the village Maileppet (2) The level of income of the people in the village Maileppet, generally people Maileppet worked as a farmer, but the public generally has a side job. Income varies between Rp 500,000 - Rp 1.000.000/bulan and income from side jobs between Rp 200,000 - Rp 500.000/bulan. Income from such work can meet the needs of the family (3) The level of public education in the village Maileppet generally low, the average graduate junior high, public education is generally completed at the age of 15 years.

Key words :Socio-EconomicProfile Of Community

PENDAHULUAN

Pembangunan dapat diartikan sebagai proses perencanaan sosial yang

dilakukan oleh pemerintah untuk

membuat perubahan sosial yang

akhirnya dapat mendatangkan

kesejateraan bagi masyarakatnya. Salah

satu program pembangunan yang

mendirikan pemukiman baru yang

dilakukannya di Mentawai, khususnya di

Kecamatan Siberut Selatan adalah

program resettlement, yakni mendirikan pemukiman baru yang ditata secara baik (moderen), yang diharapkan nantinya

dapat memacu pertumbuhan dan

(2)

diketahui pemukiman tradisional penduduk dimukimkannya penduduk secara terkonsentrasi ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yakni Taman Nasional Siberut (TNS).

Keadaankehidupan masyarakat

Siberut Selatan masih tradisional,tingkat pendidikan masih rendah,kemampuan ekonomi yang kurang mendukung, sangat memberati kesanggupanpenduduk menyekolahkan anak-anaknya keluar daerah sangat terbatas.Salah satu upaya mendesak dalam memajukan Siberut

adalah melalui peningkatan

pengetahuan, keterampilan penduduk secara merata, dan meningkatkan taraf perekonomian mereka.

Ekonomi Siberut Selatan yang asimetris, yaitu membeli mahal dan menjual murah, ini masih diperparah

oleh minimnya prasarana publik.

Sebagian dari Siberut Selatan masih ada yang tidak mempunyai aliran listrik. Jika ingin menikmati cahaya listrik dan siaran televisi, warga harus punya diesel. Sinyal telepon seluler juga belum menjangkau semua desa. ”Kalau ingin telepon, perlu naik dahulu di bukit atau naik pompong, turun hingga mendekati Muara Siberut.

Dari segi pakaian masyarakat Maileppet sudah tidak memakai pakaian tradisional lagi. Listrik dan jaringan komunikasi sudah ada walaupun

kadang-kadang sering terputus-putus atau

suaranya kadang-kadang tidak jelas dan kadang-kadang tidak ada sinyal sama sekali. Di Maileppet yang paling banyak

kekurangannya yaitu dari segi

pendidikan, perekonomian, dan

kebiasaan yang menjadi kehidupan masyarakat yang akan meningkatkan kualitas dan pemikiran yang lebih maju.

Berbagai kebijakan di atas sangat

besarpengaruhnya sehingga

menimbulkan kekuatiran akan kehidupan

masyarakat Maileppet akan lebih

ketinggalan lagi dari daerah-daerah lainnya.Sehubungan dengan hal yang

diatas, peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang “Profil Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Maileppet Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai” METODOLOGI PENELITIAN

Sesuai dengan pembatasan

masalah, perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan pada bab-bab terdahulu, maka penelitian ini tergolong jenis penelitian Kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2009), metode penelitian kualitatif sering disebut metode naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiyah (natural seting); disebut metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Data sekunder diperoleh melalui

studi kepustakaan dan pencatatan

dikantor desa meliputi kondisi geografis dan kondisi sosial. Sedangkan data primer meliputi kondisi, tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan. Jenis informasi ini diperoleh langsung dari observasi

atau pengamatan langsung dengan

masyarakat setempat, wawancara,

dokumentasi (pemotretan).

HASILPENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Secara umum keadaan geografi

sebuah daerah merupakan suatu

(3)

ke ruangan suatu daerah, serta gejala aspek dan bagian dalam kehidupan yang

berlangsung pada sebuah daerah

tersebut. Desa Maileppet termasuk

dalam Kecamatan Siberut Selatan

Kabupaten Kepulauan Mentawai Secara astronomis daerah ini terletak pada 0°31’ 54” LS dan 0°34’20” LS, 99°08’23” BT dan 99°11’ 30” BT,

dengan luas 35,47km2. Ketinggian

daerah ini adalah 0 -10 m diatas permukaan laut, suhu sekitar 13-19 derajat, dengan curah hujan yang tinggi yaitu rata-rata 2634 mm/tahun (BPS Sumbar, 2012).

Dalam mendeskripsikan data,

peneliti akan melihat satu persatu variabel yang mendukung data untuk menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah diajukan dalam penelitian ini, yaitu :

Pertama, kebiasaan masyarakat di Desa Maileppet termasuk baik, masyarakat di Desa Maileppet masih sering bergotong royong, terutama

pada upacara pernikahan dan

membawa perahu ke laut dari bukit.

Pandangan masyarakat terhadap

pembangunan juga termasuk baik karena masyarakat sangat peduli terhadap program pembangunan yang dilakukan di Desa Maileppet.

Kedua, tingkat pendapatan

masyarakat di Desa Maileppet,

umumnya masyarakat Maileppet

bekerja sebagai petani, tetapi

masyarakat umumnya mempunyai pekerjaan sampingan. Pendapatan masyarakat bervariasi antara Rp 500.000 – Rp 1.000.000/bulan dan pendapatan dari pekerjaan sampingan

antara Rp 200.000 – Rp

500.000/bulan. Pendapatan dari

pekerjaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan keluarga.

Ketiga, tingkat pendidikan

masyarakat di Desa Maileppet

umumnya masih rendah, rata-rata tamat SMP, masyarakat umumnya menyelesaikan pendidikan pada usia 15 tahun.

KESIMPULAN

Berpedoman pada Bab terdahulu yang merupakan pembahasan, maka pada kesempatan ini dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Kebiasaan masyarakat di Desa

Maileppet termasuk baik,

masyarakat di Desa Maileppet masih sering bergotong royong, terutama pada upacara pernikahan dan membawa perahu ke laut dari

bukit. Pandangan masyarakat

terhadap pembangunan juga

termasuk baik karena masyarakat sangat peduli terhadap program pembangunan yang dilakukan di Desa Maileppet.

2. Tingkat ekonomi masyarakat di

Desa Maileppet, umumnya

masyarakat Maileppet bekerja

sebagai petani, tetapi masyarakat umumnya mempunyai pekerjaan sampingan. Pendapatan masyarakat bervariasi antara Rp500.000 – Rp 1.000.000/bulan dan pendapatan dari pekerjaan sampingan antara Rp

200.000 – Rp 500.000/bulan.

Pendapatan dari pekerjaan tersebut

dapat memenuhi kebutuhan

keluarga.

Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Maileppet umumnya masih

(4)

masyarakat umumnya

menyelesaikan pendidikan pada

usia 15 tahun.

SARAN

Saran-saran yang dapat penulis

kemukakan sehubungan dengan

partisipasi masyarakat terhadap objek wisata tambang

1. Diharapkan kepada masyarakat di

Desa Maileppet untuk tetap

mempertahankan kebiasaan yang baiksepertigotongroyong,

pedulidengan sesame

danterbukaterhadappembanguan. Kebiasaaniniperludipertahankankar

enaberdampak positif terhadap

kehidupan masyarakat.

2. Diharapkan kepada masyarakat di

Desa Maileppet untuk dapat

meningkatkan aktivitas dalam

bekerja sehingga dapat

meningkatkan

pendapatan.Aktivitasdalambekerja yang perluditingkatkanseperti jam kerjaditambah,

mencaripeluanguntukpekerjaansam pingandanmelakukandiversifikasita namanperkebunan.

3. Diharapkan kepada masyarakat

untuk dapat meningkatkan

pendidikankeluarga, terutama

pendidikan anak sehingga

kehidupan di masa yang akan

datang dapat lebihterjamin.

Pendidikanbagianakdankeluargaada

lah modal

untukkehidupanmasaakandatang.

DAFTAR PUSTAKA

Brata. (2008). Pendapatan Daerah dan

Pembangunan. Surabaya.

Arikunto, Suhasimi 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Bogdan, Robert dan Taylor J Steven.

(1992). Pengantar metode

penelitian kualitatif. Surabaya: usaha nasional.

BPS. Propinsi Sumatera Barat. (2009. Indikator Kesejahteraan Raknyak Sumatera Barat 2008. Padang.

Depdikbud. 2003. Undang-Undang RI

No. 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Semarang: Aneka Ilmu

Elvia Misa. 1994. “Studi Tentang Tingkat kemiskinan Keluarga

Petani Desa Tertinggal di

Perwakilan Kecamatan Guguak Kabupaten 50 Kota”. Skripsi. Geo. FPIPS. Padang

Mangunwijaya, Forum. 2008. Kurikulum

yang Mencerdaskan. Jakarta:

Penerbit Buku Kompas

Prayitno. 2008. Pendidikan Dasar Teori dan Praksis. Padang: UNP Press

Prayidno. (1975). Kebiasaan dan

Aktifitas. Surabaya.

Soekanto, (1997) Kebiasaan Masyarakat Dilihat Dari Perilakunya. Raja Angkasa.

Soenardi, Mulyanto. (1990) Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Raja wali Jakarta. Sukirno, (1994), Otonomi Daerah Yang Nyata dan Bertanggung Jawab, Ghalia

(5)

Shadily, (1984), Ensiklopedi Indonesia. Angkasa Raya. Jakarta. Hadji. (1985)

Ensiklopedi Indonesia,

Angkasa Raya. Jakarta.

Sugiyono. (2009). Metodepenelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Soerjono Soekanto, 2002. Sosiologi

Suatu Pengantar. Jakarta:

Rajawali Press

Shadily, Hasan. 1989. Ensikolopedi

Indonesia: PT. Ikhtisar Baru. Sherraden, Michael. 2006. Aset Untuk

Orang Miskin. Jakarta: Raja Grafindo

Sumardi, Mulyanto dan Hand Dieter

Ever. 1985. Kemiskinan dan

Kebutuhan Pokok. Jakarta: CV. Rajawali

Tilaar.2002. Pendidikan Untuk

Masyarakat Indonesia. Jakarta

Tim Penyusun KBI. 1994. Kamus

Bahasa Indonesia. Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

Ustanavljali so jih tudi v drugih evropskih državah, med drugim tudi na ozemlju Avstro-Ogrske monarhije, prve na Dunaju leta 1849 (Batistič Zorec 2003, str. Zaradi

STRUKTUR ORGANISASI BAG OPS POLRES LOMBOK BARAT SEMESTER II TAHUN 2017.. KAPOLRES WAKA POLRES KEPOLISIAN NEGARA

(2) berdasarkan hipotesis yang telah dilakukan pada prestasi belajar siswa yaitu Ho ditolak dan Ha diterima, berarti model problem based learning memberikan pengaruh

Di waktu- waktu tertentu, malah diperlukan izin masuk atau keluar dari pecinan (Passenstelsel) semisal di pecinan Batavia. Faktor sosial berupa keinginan sendiri

Tinjauan ini disimpulkan akan ada beberapa persamaan tentang analisis peran tokoh, hanya saja bedanya penelitian sebelumnya membahas peran tokoh dalam tangga

Pemberian stimulasi berhubungan dengan nilai perkembangan, pada kategori stimulasi tinggi tidak dijumpai anak dengan kategori perkembangan yang lambat sehingga diperlukan

keluarga menurut Sullinger(1988) merupakan salah satu penyebab klien gangguan jiwa menjadi kambuh lagi sehingga diharapkan jika keluarga ikut berperan dalam mencegah

dititrasi dengan larutan HCl 0,02 N sehingga warna larutan asam borat berubah menjadi merah muda. 5) Selanjutnya larutan asam borat pada inner chamber dari contoh dititrasi