Ringkasan Eksekutif Hasil Studi EHRA dan kajian lainnya 1. Ringkasan Eksekutif Hasil Studi EHRA
Studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan/Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah sebuah survey partisipastif di tingkat kabupaten/kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higienitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Dalam pelaksanaan studi EHRA menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan 2 (dua) teknik yakni :
a. Wawancara (interview) b. Pengamatan (Observasi)
Pewawancara dan pelaku pengamatan adalah enumerator yang merupakan kader desa, sementara sanitarian bertugas menjadi supervisor selama pelaksanaan survey. Unit sampling utama (primary sampling) adalh RT (rukun tetangga). Unit sampling ini dipilih secara proporsional dan random berdasarkan total pemangku/RT di semua RW minimal 8 RT dan jumlah per RT sebanyak 5 responden. Dengan demikian jumlah sampel per desa/kelurahan adalah minimal 40 responden, yang menjadi responden adalah ibu atau anak yang sudah menikah dan berumur antara 18 sampai dengan 60 tahun.
Metode penentuan target are survey dilakukan berdasarkan kondisi geografi dan demografi yang dinamakan stratifikasi. Hasil stratifikasi ini juga seklaigus bisa digunakan sebagai indikasi awal lingkungan beresiko. Adapun kriteria utama penetapan strata tersebut adalah :
Kepadatan penduduk
Angka kemiskinan
Daerah/wilayah yang dialiri sungai/kali/saluran drainase/saluran irigas
Daerah terkena banjir
Di Kabupaten Tanah Bumbu responden yang digunakan dalam studi EHRA ini adalah sejumlah 1.080 responden yang telah dilakukan random sampling dan terdistribusi dalam 27 desa/kelurahan terpilih. Berikut adalah hasil analisa data studi EHRA yang disajikan dalam bentuk diagram
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
Dari sisi perilaku hygiene dan sanitasi, masyarakat yang melakukan cuci tangan pake sabun (CTPS) di lima waktu penting hanya 17 % sementara yang tidak melakukan CTPS sebesar 83%. Persentase tertinggi CTPS dilakukan saat sebelum makan yaitu 78,2%, saat setelah buang air besar 64,9% dan saat setelah makan sebesar 64,8%
Kondisi perilaku buang air besar sembarangan (BABS) murni di Kabupaten Tanah Bumbu adalah 39 % sedangkan yang tidak lagi melakukan BABS sebanyak 61%.
Pengolahan sampah setempat, dari gambar berikut terlihat bahwa sebagian besar atau 81% sampah tidak diolah sebelum dibuang, sementara yang melakukan pengolahan hanya 19% responden.
Ya, CTPS 17% Tidak, CTPS 83% 39% 61%
Ya, BABS Tidak BABS
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
Kepemilikan jamban pribadi di Kabupaten Tanah Bumbu menurut studi EHRA adalah sebesar 82,2%, Hasil analisa indeks risiko sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :
1. Kategori area berisiko sangat tinggi pada anggota strata 2 yaitu dengan nilai/skor 265, dimana risiko paling tinggi adalah persampahan sebesar 92%, genangan air sebesar 54%, sementara perilaku hidup bersih dan sehat dan sumber air memiliki nilai yang sama yaitu 45%, air limbah domestik sebesar 28%.
2. Kategori area berisiko tinggi pada anggota strata 3 yaitu dengan nilai/skor 251, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah genangan air sebesar 72 % dan sumber air sebesar 55%.
3. Kategori area berisiko sedang pada anggota strata 4 yaitu dengan nilai/skor 211, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah genangan air sebesar 60% dan air limbah domestik sebesar 58%
4. Kategori are berisiko rendah pada anggota strata 1 yaitu dengan nilai/skor 176, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah persampahan sebesar 44% dan perilaku hidup bersih dan sehat sebesar 42%.
Berikut adalah indeks risiko sanitasi yang disajikan dalam bentuk tabel dan diagram.
STRATA 0 STRATA 1 STRATA 2 STRATA 3 STRATA 4
51 45 55 45 14 57 28 34 58 44 45 92 46 21 24 13 54 72 60 42 42 45 45 26 176 157 265 251 211 1. SUMBER AIR
2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 3. PERSAMPAHAN. 4. GENANGAN AIR.
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT. Variabel
Tabel 3. Kumulatif Indeks Risiko Sanitasi
0 50 100 150 200 250 300
STRATA 0 STRATA 1 STRATA 2 STRATA 3 STRATA 4
Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu 2015
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT. 4. GENANGAN AIR.
3. PERSAMPAHAN. 2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 1. SUMBER AIR
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
2. Ringkasan Eksekutif Kajian Peran Swasta dalam Penyedia Layanan Sanitasi
Kajian peran swasta dalam penyedia layanan swasta (Sanitation Supply Assessment) dilakukan untuk mengetahui dengan jelas peta dan potensi peran swasta dalam penyedia layanan sanitasi di Kabupate/Kota. Penyedia layanan sanitasi mencakup beberapa stakeholders, diantaranya :
a. Pemerintah
b. Dunia usaha terkait sanitasi c. LSM/KSM terkait sanitasi, dan d. Dunia usaha pada umumnya
Dalam kajian ini lebih difokuskan pada penyedia layanan selain pemerintah, sementara itu lingkup peran swasta sebagau penyedia layanan mencakup :
a. Pengoperasian TPA sampah
b. Kontrak pekerjaan penyapuan jalan protokol dan pengangkutan sampah c. Jasa penyedotan lumpur tinja dari tangki septik
d. Pengelolaan Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) e. Pengelolaan atau daur ulang sampah 3R
f. Pengadaan sarana dan prasarana sanitasi, dsb
Hasil dari kajian peran swasta yang dilakukan di Kabupaten Tanah Bumbu bahwa beberapa tahun terakhir telah dilakukan kerjasama atau telah ada peran swasta dalam penyediaan sarana sanitasi persampahan. Hal ini cukup positif berarti ada pembelajaran serta potensi dalam pembangunan sanitasi yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu (lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut)
Hal-hal yang perlu untuk ditindaklanjuti adalah sebagai berikut :
a. Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu harus melakukan advokasi lebih intensif kepada pihak swasta untuk bermitra bukan hanya pada persampahan tetapi air limbah maupun drainase
b. Penggalangan sinergi atau partisipasi bukan hanya dari pihak perusahaan tetapi dapat bersumber dari pihak perbankan, BUMN, usaha-usaha pada umumnya.
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
Tabel Kajian Peran Swasta Dalam Penyedian Layanan Sanitasi di Kabupaten Tanah Bumbu
No KomponenSanitasi Nama Provider/ MitraPotensial Tahun mulaioperasi/ Berkontribusi
Jenis Kegiatan/ Kontribusi Terhadap
Sanitasi Volume Potensi Kerjasama
1 Air Limbah
Domestik Belum ada - - -
-2 Persampahan PT. TUNAS INTI ABADI (PT. TIA) 2012 Penyediaan kendaraan TOSA (Roda 3) persampahan 5 buah
Dana stimulus penyediaan sarana pengangkutan sampah dari sumbernya
Kampanye 3R PT. BORNEO INDO
BARA (PT. BIB) 2012 Penyediaan kendaraanTOSA (Roda 3) 2 buah
Dana stimulus penyediaan sarana pengangkutan sampah dari sumbernya Kampanye 3R PT. LIANG ANGGANG CEMERLANG (PT. LAC)
2012 Penyediaan kendaraanTOSA (Roda 3) 1 buah
Dana stimulus penyediaan sarana pengangkutan sampah dari sumbernya Kampanye 3R PT. BERKAT BORNEO COAL (PT. BBC) 2012 Penyediaan kendaraan
TOSA (Roda 3) 2 buah
Dana stimulus penyediaan sarana pengangkutan sampah dari sumbernya
Kampanye 3R PT. ARUTMIN
INDONESIA 2009 Penyediaan Bak Sampah 40 buah
Stimulus pendanaan fasilitas persampahan
Kampanye 3R 3 Drainase PT. JHONLIN
BARATAMA 2012 - 2015 Pelebaran jalan +drainase Data tidaktersedia Sumber : Pokja AMPL tahun 2015
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
3. Ringkasan Eksekutif Kajian Kelembagaan dan Kebijakan
Kajian kelembagaan dan kebijakan dilakukan untuk mengetahui dengan jelas gambaran atau peta kondisi kelembagaan sanitasi yang ada saat ini di Kabupaten/Kota. Dengan adanya peta kelembagaan ini, maka upaya penyusunan kerangka layanan sanitasi skala kota yang berkelanjutan dapat dikembangkan secara lebih realistis karena didasarkan pada kondisi dan potensi kelembagaan yang benar-benar nyata.
Lingkup kajian kelembagaan dan kebijakan mencakup diataranya pemetaan pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi dan pemetaan kebijakan sanitasi kabupaten/kota.
Berdasarkan peraturan daerah tentang tugas pokok dan fungsi lembaga teknis dan dinas Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor xxxxxxxxxxxxx, terdapat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memiliki keterkaitan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) langsung maupun tidak langsung dalam pembangunan sanitasi di Kabupaten Tanah Bumbu.
Berdasarkan hasil kajian kelembagaan maupun kebijakan yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Secara kelembagaan ada beberapa SKPD yang memiliki potensi untuk dilibatkan dalam pembangunan sanitasi di Kabupaten Tanah Bumbu yaitu Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informasi, BPMPD, BKBP3A, bagian humas,
b. Dibidang air limbah belum ada lembaga khusus yang menanganinya termasuk pemeliharaan drainase lingkungan (lihat tabel berikut)
c. Regulasi atau kebijakan yang mengatur penyelenggaraan pengelolaan air limbah, persampahan maupun drainase belum ada, yang ada hanya peraturan daerah tentang retribusi sampah tetapi belum efektif diterapkan (lihat tabel berikut)
Hal-hal yang perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu adalah :
a. Segera menetapkan kelembagaan yang khusus menangani air limbah domestik dan pemeliharaan drainase
b. Konsolidasi tupoksi pembangunan sanitasi di beberapa SKPD yang memiliki keterkaitan tidak langsung dengan sanitasi
c. Segera menyusun regulasi dalam bentuk maupun peraturan daerah yang terkait dengan penyelenggaraan pengelolaan air limbah domestik, persampahan maupun drainase lingkungan.
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
Tabel Daftar Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan Sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu
Fungsi
Pemangku Kepentingan
Air Limbah Domestik Persampahan Drainase
Pemerintah
Kabupaten Swasta Masyarakat PemerintahKabupaten Swasta Masyarakat PemerintahKabupaten Swasta Masyarakat
Perencanaan - - - Dinas Tata
Bangunan dan Kebersihan
- - Dinas PU -
-Pengadaan
Sarana Dinas PU - - DISTABHAN,BLHD, Dinas
Pasar PT.TIA, JHONLIN, PT. CK, PT. ARUTMIN, PT. BIB, PT. BKW, PT. CP, PARPOL - Dinas PU - -Pengaturan dan Pembinaan - - - DISTABHAN, BLHD, Satpol PP - - Dinas PU - -Monitoring
dan Evaluasi - - - DISTABHAN,BAPPEDA - - BAPPEDADinas PU, -
-Sumber : Pokja AMPL tahun 2015
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
Tabel Daftar Peraturan Sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu
Substansi Peraturan KetersediaanAir Limbah DomestikPelaksanaan KetersediaanPersampahanPelaksanaan KetersediaanDrainasePelaksanaan Target capaian
pelayanan - - -
-Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah kabupaten
- - -
-Kewajiban dan sanksi
bagi masyarakat - - -
-Kewajiban dan sanksi bagi kantor/unit usaha di kawasan komersil/ fasilitas social/ fasilitas umum
- - -
-Pembagian Kerja - - -
-Tata cara perijinan pembuangan air limbah/ sampah
- - -
-Kerjasama pemerintah kabupaten dengan swasta atau pihak lain
- - -
-Retribusi - - Peraturan Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu No. 17 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Sampah Belum efektif dilaksanakan -
-Sumber : Pokja AMPL tahun 2015
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
4. Ringkasan Eksekutif Kajian Komunikasi dan Media
Kajian komunikasi dan pemetaan media merupakan upaya pengumpulan dan analisis data primer dan sekunder untuk mendapatkan gambaran tingkat komunikai di antara stakeholder dan peta media terkait pembangunan sanitasi. Kajian ini diperlukan untuk menyusun strategi kampanye dan komunikasi, disamping itu juga bermanfaat sebagai sarana advokasi program pembangunan sanitasi di Kabupaten Tanah Bumbu untuk stakeholder kunci, yakni pemerintah dan media massa.
Pada akhirnya kajian ini harus mampu mengidentifikasi media yang efektif dan efisien dalam mengjangkau target yang dituju sehingga dapat membantu Kabupaten Tanah Bumbu menyusun perencanaan media yang baik. Dari hasil konsolidasi data sekunder terkait komunikasi dan media dapat digambarkan bahwa selama ini peran komunikasi atau penyampaian pesan-pesan sanitasi menggunakan media kepada masyarakat masih tetap didominasi oleh dinas kesehatan, dinas tata bangunan dan kebersihan sementara bagian hubungan masyarakat maupun dinas perhubungan, komunikasi dan informasi belum berperan untuk menyampaikan pesan-pesan sanitasi melalui media yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.
Berikut adalah tabel yang menggambarkan kegiatan komunikasi terkait promosi hygiene dan sanitasi serta persampahan untuk tiga tahun terakhir, sementara untuk kegiatan promosi yang terkait dengan drainase belum ada SKPD/Badan yang mengkomunikasikannya.
No Komponen Kegiatan Tahun PelaksanaDinas KegiatanTujuan KhalayakSasaran PesanKunci Pembelajaran 1 Air Limbah Domestik Sosialisasi akses perubahan perilaku stop BABS dan CTPS di desa 2013 Dinas
Kesehatan Mengubahperilaku masyarakat ke perilaku higiene
Masyarakat
di 30 desa Lebihsehat BAB di jamban Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat Pertemuan pemangku kebijakan dalam rangka akselerasi stop BABS 2014 Dinas
Kesehatan Mengubahperilaku BABS masyarakat
23 orang
kepala desa Kepaladesa/pema ngku kepentinga n proaktif dalam menggerak an masyaraka t supaya tidak BABS Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat Pemicuan
STBM 2014 DinasKesehatan Mengubahperilaku masyarakat ke perilaku higiene 1150 orang/masya rakat umum dari 23 desa Lebih sehat BAB di jamban Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
tempat Sosialisasi akses perubahan perilaku stop BABS & CTPS di desa 2015 Dinas
Kesehatan Mengubahperilaku masyarakat ke perilaku higiene
350 orang
dari 7 desa Lebihsehat BAB di jamban Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat Pemicuan
STBM 2015 DinasKesehatan Mengubahperilaku masyarakat ke perilaku higiene
1500 orang
dari 50 desa Lebihsehat di jamban Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat Pelatihan
kader STBM 2015 DinasKesehatan Menjadikan kader-kader sebagai motivator perubahan perilaku 100 orang
dari 50 desa Lebihsehat di jamban Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat Pertemuan pemangku kebijakan dalam rangka akselerasi stop BABS 2015 Dinas
Kesehatan Mengubahperilaku masyarakat ke perilaku higiene
35 orang
kepala desa Kepaladesa/pema ngku kepentinga n proaktif dalam menggerak an masyaraka t supaya tidak BABS Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat 2 Persamp
ahan Sosialisasipenyuluhan pengelolaan sampah rumah tangga 2014 Dinas Kesehatan Meningkatkan pemahama n masyarakat terkait pengelolaa n sampah berbasis rumah tangga 200 orang/masya rakat umum dari 4 kecamatan Kebiasaan membuang sampah di tempatnya Masyarakat bisa sadar dengan sendirinya telah mengotori lingkungan dengan BAB di sembarang tempat Sosialisasi penyuluhan pengelolaan sampah 2015 Dinas Kesehatan Meningkatkan pemahama n 1500 orang
dari 50 desa Kebiasaanmembuang sampah di tempatnya 3R, pemilahan sampah
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
rumah
tangga masyarakatterkait
pengelolaa n sampah berbasis rumah tangga 3 PHBS Pemetaan
PHBS 2013 DinasKesehatan Mengetahui jumlah 5 tatanan yang berPHBS Sekolah, rumah tangga, TTU, TTK, TIK di 10 kecamatan 5 tatanan ber PHBS PenerapanPHBS di 5 tatanan lebih di maksimalkan Pemetaan
PHBS 2013 DinasKesehatan Mengetahui jumlah 5 tatanan yang berPHBS Sekolah, rumah tangga, TTU, TTK, TIK di 10 kecamatan 5 tatanan ber PHBS PenerapanPHBS di 5 tatanan lebih di maksimalkan Pemetaan
PHBS 2013 DinasKesehatan Mengetahui jumlah 5 tatanan yang berPHBS Sekolah, rumah tangga, TTU, TTK, TIK di 10 kecamatan 5 tatanan ber PHBS PenerapanPHBS di 5 tatanan lebih di maksimalkan
Kajian media dilakukan dengan pengambilan data primer, responden yang diambil sebanyak 30 orang berasal dari 3 kelompok sasaran yakni 10 orang pria dewasa, 10 orang wanita desa dan 10 orang remaja pria/wanita. Sampel berasal dari desa-desa yang pernah dijadikan sampel studi EHRA, hasil pengumpulan data primer disajikan dalam bentuk diagram - diagram berikut :
Diagram Sumber Informasi atau Berita
Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa masyarakat mendapat atau menjadikan televisi sebagai sumber informasi atau berita yang paling utama, kemudian disusul oleh surat kabar, radio, lainnya
SURAT KABAR 18% RADIO 9% TELEVISI 68% PAPAN PENGUMUMA N DI LINGKUNGAN 0% LAINNYA 5% TIDAK TAHU0%
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
Diagram Surat Kabar yang paling sering dibaca
Diagram Stasiun Radio yang paling sering didengar
Diagram Stasiun yang paling sering dinonton
4% 46% 0% 4% 46% KOMPAS BANJARMASIN POST TRIBUN LAINNYA TIDAK/JARANG BACA SURAT KABAR RADIO BERSUJUD 40% GEMA MERATUS 7% LAINNYA (SEBUTKAN) 7% TIDAK/JARANG DENGAR RADIO 46% TVRI, 0 RCTI, 30 SCTV, 27 METRO TV, 0 TV ONE, 13 NET TV, 7 RTV, 0 LAINNYA , 20 TIDAK TAHU, 0 TIDAK/JARANG NONTON TV, 3
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
Diagram Jenis acara yang paling sering ditonton
Diagram sumber informasi tentang sanitasi selain dari media massa
Diagram Sumber Informasi yang dipercaya tentang sanitasi
SINETRON, 27 MUSIK POP, 23 MUSIK DANGDUT, 13 KUIS, 0 BERITA, 13 INFOTAINMENT, 10
LAINNYA , 10 TIDAK TAHU, 3
TOKOH AGAMA 7% KELURAHANRT/RW 5% PENYULUH KESEHATAN 51% GURU/SEKOLAH ANAK 11% MEDIA MASSA (TV/RADIO/KOR AN) 16% PAPAN PENGUMUMAN /SPANDUK 5% LAINNYA (SEBUTKAN) 5% 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 7 0 4 18 47 2 11 7 0 0 2 2
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
Diagram jenis pertemuan yang pernah diikuti
Diagram penyuluhan atau sosialisasi yang diikuti
Diagram kesenian tradisional yang biasa ditonton
0 5 10 15 20 25 MASAL AH SAMP AH DAN KEBER SIHA … AIR LIMBA H DAN JAMBA N KELUA RGA SALUR AN AIR KOTOR (DRAIN ASE) STOP BUAN G AIR BESAR SEMBA RANG AN CUCI TANGA N PAKAI SABUN AIR BERSIH LAINNYA (SEBUT KAN) TIDAK ADA Series1 24 18 2 8 20 12 4 12 MADIHIN 11% MAMANDA 0% MASSUKKIRI 19% WAYANG 11% TARI DAN NYANYI 30% LAINNYA (SEBUTKAN) 2% TIDAK ADA 27% ARISAN 25% PENGAJIAN 27% RAPAT RT 4% PENYULUHAN KESEHATAN 23% LAINNYA (SEBUTKAN) 5% TIDAK PERNAH IKUT 16%
PDF Create! 6 Trial
www.nuance.com
Diagram kegiatan lingkungan yang pernah dihadiri
5. Ringkasan Eksekutif Kajian Sanitasi Sekolah
PERINGATAN HARI BESAR 18% UPACARA ADAT MAPPANRE TASI 27% ACARA ULANG TAHUN TANAH BUMBU 4% MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN 7% CERAMAH PENGAJIAN 35% LAINNYA (SEBUTKAN) 2% TIDAK ADA 7%