• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Indikator merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk dapat mengukur pencapaian kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran untuk mendukung pancapaian visi dan misi Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2014. Adapun indikator yang ditetapkan dalam RPJMD ini, sebagai berikut :

9.1. Indikator yang digunakan untuk dapat mengukur pencapaian

Misi 1

: “Menciptakan Sumberdaya Manusia yang berkualitas melalui peningkatan pendidikan dan kesehatan, mengembangkan tatanan kehidupan masyarakat yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berbudaya dan bertoleransi serta meningkatkan kesejahteraan sosial”.

Indikator untuk mengukur pencapaian

Misi 1

tersebut dapat diuraikan per sasaran sebagai berikut :

9.1.1.Sasaran 1

“Meningkatnya akses masyarakat terhadap pendidikan yang

terjangkau”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 1

tersebut, antara lain : a). Tingkat kecukupan sarana gedung sekolah ; b). Rasio Guru dan Siswa ; c). Tersedianya guru berkualifikasi, Tingkat kecukupan alat peraga pendidikan ; d). Persentase daya serap kurikulum nasional ; e). Persentase kelulusan ; f). Rata-rata Nilai UAN ; g). Angka Partisipasi Kasar (APK) ; h). Angka Partisipasi Murni (APM) ; i). Angka Pendaftaran Siswa Baru (APSB) ; j). Angka Putus Sekolah (APS). Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.1.2. Sasaran 2

“Meningkatnya mutu pendidikan dan tenaga kependidikan”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 2

tersebut, antara lain : a). Tenaga kependidikan yang layak ; b). Prosentase tenaga pendidik yang lulus sertifikasi ; c).Prosentase peningkatan kualitas pendidikan

(2)

guru. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.1.3. Sasaran 3

“Meningkatnya tata kelola pendidikan yang akuntabel”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 3

tersebut, antara lain : a). Prosentase APBD untuk Anggaran Pendidikan ; b). Prosentase sekolah yang memenuhi syarat ; c). Tingkat keakuratan sistem informasi bidang pendidikan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.1.4. Sasaran 4

“Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 4

, antara lain : a). Usia Harapan Hidup; b). Angka Kematian Ibu ; c).Angka Kematian Bayi ; d). Persentase Posyandu ; e). Prosentase kecukupan alat kesehatan ; f). Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan ; g). Tingkat Kecukupan Puskesmas/Pustu ; h). Jumlah Puskesmas Rawat Inap ; i). Persentase Puskesmas yang sesuai dengan standar. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.1.5. Sasaran 5

“Meningkatnya Kualitas Kesehatan Ibu, Anak dan Masyarakat

Miskin”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 5

, antara lain : a). Prosentase penduduk miskin yang mendapat pelayanan Jamkesmas ; b). Menurunya Jenis penyakit yang diderita masyarakat ; c). Prosentase pengobatan masal gratis kepada masyarakat. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

(3)

9.1.6. Sasaran 6

“Meningkatnya Keluarga Kecil Berkualitas”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 5

antara lain : a). Meningkatnya peserta KB mandiri ; b). Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam ber-KB ; c). Jumlah Desa/Kelurahan yang telah memiliki Pusat Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.1.7. Sasaran 7

“Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 7

antara lain : a). Tingkat kesadaran masyarakat dalam berorganisasi ; b). Jumlah pendanaan pelatihan berbasis masyarakat ; c). Prosentase penyediaan dana PNPM Mandiri Pesedaan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.1.8. Sasaran 8

“Meningkatnya Kualitas Dan Partisipasi Pemuda Dan

Meningkatnya Kesehatan Dan Kebugaran Jasmani

Masyarakat Serta Prestasi Olah Raga”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 8

,

antara lain : a). Jumlah kelompok pemuda yang berpotensi untuk dibina ; b). Persentase organisasi kepemudaan yang aktif ; c). Jumlah kelompok pemuda

yang produktif ; d). Jumlah pelajar yang menjadi atlit daerah ; e). Jumlah cabang olah raga yang berprestasi ; f). Jumlah cabang olah raga yang menjadi unggulan daerah ; g). Jumlah lembaga instansi yang melakukan kerja sama bidang olah raga ; h). Jumlah pemuda yang ikut serta pertukaran pemuda ; i). dan Jumlah pemuda yang memakai NAPZA. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

(4)

9.1.9. Sasaran 9

“Meningkatnya Pariwisata Dengan Memanfaatkan Potensi

Budaya Daerah”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 9

antara lain : a). Jumlah kunjungan wisata ; b). Jumlah dan jenis event pariwisata yang diikuti untuk promosi ; c). Jumlah potensi pariwisata yang dikembangkan ; d).Jumlah pembangunan obyek wisata ; e). Tersedianya data base pariwisata dan kebudayaan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.1.10. Sasaran 10

“Meningkatnya Perlindungan Dan Kesejahteraan Sosial

Serta Pemberdayaan Masyarakat”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 10

antara lain : a). Tingkat kecukupan petugas pendamping ; b). Keluarga miskin yang mendapat pelatihan ketrampilan ; c). Tingkat kecukupan petugas pendamping ; d). Jumlah karang taruna yang diberdayakan ; e). Persentase karang taruna yang dapat menghidupi organisasinya ; f). Jumlah organisasi yang peduli masalah sosial ; g). Terlaksananya berbagai upaya perlindungan perempuan ; h). Menurunnya tindak kekerasan terhadap perempuan i). Jumlah sosialisasi yang dilaksanankan ; j). Persentase desa berpotensi secara ekonomi dapat dikembangkan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.1.11. Sasaran 11

“Meningkatnya Percepatan pembangunan di Wilayah

Transmigrasi”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 11

antara lain : a). Prosentase rekrutmen transmigran ; b). Terlaksananya SICA ; c).Validasi data calon kawasan pemukiman transmigrasi.Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

(5)

9.2. Indikator yang digunakan untuk dapat mengukur pencapaian

Misi 2

:

“Meningkatkan perekonomian kerakyatan yang berbasis teknologi dan

kemitraan serta meningkatkan dan mengembangkan iklim investasi yang

kondusif, memperluas kesempatan kerja dan berusaha serta pelayanan

perizinan yang prima”.

Indikator untuk mengukur pencapaian

Misi 2

tersebut dapat diuraikan per sasaran sebagai berikut :

9.2.1. Sasaran 12

“Meningkatnya Kualitas Dan Kuantitas Penyuluh Pertanian,

Perikanan, Perkebunan Dan Kehutanan”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

Pencapaian Sasaran 12

antara lain : a). Meningkatnya kinerja penyuluh pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan ; b). Terbangunnya balai penyuluhan ; c). Tersedianya sarana dan prasarana penyuluhan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.2.2. Sasaran 13

“Berkembangnya Perdagangan Daerah”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

Pencapaian Sasaran 13

antara lain : a). Meningkatnya nilai investasi ; b). Jumlah kebijakan pemerintah daerah di bidang investasi ; c). Jumlah investor yang berusaha di Kabupaten Kubu Raya ; d). Total nilai ekspor Kabupaten Kubu Raya (yang keluar dari daerah Kab. Kubu Raya) ; e). PDRB dari Sektor perdagangan dan jasa ; f). Bertambahnya jumlah pasar tradisional ; g). Bertambahnya jumlah sarana dan lahan (kios & ruko) ; h). Tingkat legalitas usaha perdagangan ; i). Bertambahnya PAD dari sektor perdagangan barang dan jasa ; j). Total nilai impor ; k). Jumlah pasar yang dibangun ; l). Jumlah kerjasama yang berhasil dijalin ; m). Jumlah modal usaha yang telah disalurkan pada pedagang kaki lima dan asongan ; n).Jumlah tempat berusaha bagi pedagang kali lima dan asongan yang telah berhasil ditata. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

(6)

9.2.3. Sasaran 14

“Berkembangnya UMKM, Industri kecil dan menengah serta

Koperasi”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 14

antara lain : a). PDRB Sektor perindustrian ; b). Persentase Industri Rumah Tangga ; c). Kecil dan Menengah yang dibina ; d). Peningkatan jumlah koperasi ; e). Persentase peningkatan jumlah anggota koperasi terhadap jumlah penduduk ; f). Meningkatnya jumlah Badan Usaha Koperasi Persentase koperasi/UKM yang telah berbadan hukum ; g). Modal usaha UMKM ; h). Persentase peningkatan kemitraan UKM dengan pengusaha besar ; i). Persentase industri rumah tangga, kecil & menengah yg dibina program kemitraan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.2.4. Sasaran 15

“Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang sesuai dengan

kebutuhan pasar”

Indikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian Sasaran 15 antara lain : a). Rasio tenaga kerja yang mendapat pendidikan dan pelatihan keterampilan ; b). Rasio Pencari kerja yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan ; c). Rasio jumlah tenaga kerja yang siap pakai dan Jumlah jenis pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.2.5. Sasaran 16

“Terwujudnya Percepatan Pembangunan Di Wilayah

Perbatasan Dalam Suatu Sistem Wilayah Pengembangan

Ekonomi Yang Terintegrasi Dan Strategis”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian Sasaran 16 antara lain : a). Tertanganinya dan terbukanya aksebilitas wilayah perbatasan ; b). Tingkat kesesuaian perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh dengan kebijakan pemerintah ; c). Kerjasama yang telah dilakukan dengan pemerintah daerah lain ; d). Kerjasama pembangunan yang telah dilakukan dengan dunia usaha/lembaga ; e). Jumlah modal yang telah disalurkan bagi usaha mikro kecil dan menengah di perdesaan ; f). Jumlah stimulan yang

(7)

telah disalurkan dalam pembangunan desa. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.3. Indikator yang digunakan untuk dapat mengukur pencapaian

Misi 3

:

“Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber

daya alam yang berkelanjutan dengan tetap menjaga dan mempertahankan

kualitas dan kelestarian fungsi lingkungan hidup melalui perencanaan yang

menyeluruh”.

Indikator untuk mengukur pencapaian Misi 3 tersebut dapat diuraikan per sasaran sebagai berikut :

9.3.1. Sasaran 17

Meningkatnya Produktivitas Dan Kualitas Produk

Komoditi Unggulan Bidang Pertanian Tanaman Pangan

Dan Hortikultura, Peternakan, Dan Perikanan,

Keanekaragaman Hayati, Kehutanan Dan Pertambangan

Serta ESDM”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 17

antara lain : a). PDRB dari setiap sektor ; b). Kontribusi PDRB Tanaman pangan terhadap pertanian ; c). Tingkat ketersediaan bahan pangan ; d). Produksi komoditas tiap sektor ; e). Luas lahan produksi ; f). Luas panen ; g). Peningkatan

jumlah dan jenis pangan olahan hasil pertanian/perkebuanan/perikanan ; h). Jumlah penjualan hasil produksi pertanian/perkebunan/perikanan unggulan ;

i). Jumlah pusat-pusat penampungan produksi hasil pertanian/perkebunan/perikanan masyarakat yang akan dipasarkan yang berhasil dibangun ; j). Tingkat penerapan teknologi oleh Masyarakat ; k). Jumlah kelompok tani yang dibina ; l). Jumlah pendapatan petani dan Nelayan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matriks Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.3.2. Sasaran 18

“Meningkatnya Produktivitas Dan Kualitas Komoditi

Produk Unggulan Bidang Kehutanan Dan Perkebunan”.

(8)

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 18

antara lain : a). Jumlah Produksi kayu dan Non kayu olahan ; b). Diversifikasi produk akhir kayu olahan ; c). Luas Areal hutan lindung yg rusak ; d). Luas Areal hutan lindung yg direboisasi ; e). Produksi Perkebunan per jenis ; f). Rasio areal perizinan Pemanfaatan lahan dengan produksi ; g). Kelayakan budidaya dengan kapabilitas lahan ; h). Jumlah peraturan mengenai pengelolaan industri hasil hutan ; i). Hutan/kebun masyarakat adat yang berhasil dikembangkan ; j). Kelompok usaha perhutanan/perkebunan rakyat yang didampingi. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matrik Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.3.3. Sasaran 19

“Meningkatnya Perlindungan Sumberdaya Hutan dan

Perkebunan”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 19

antara lain : a). Tingkat kejadian pelanggaran bidang kehutanan ; b). Produksi kayu olahan ; c). Produksi Non kayu ; d). Luas areal hutan lindung yang rusak ; e).Luas areal hutan lindung yang direboisasi ; f). Tingkat kebakaran lahan/hutan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matrik Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.3.4. Sasaran 20

“Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Pengelolaan Usaha

Pertambnagan”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 20

antara lain : a). Prosentase hasil produksi pertambangan ; b). Tingkat kepatuhan pemegang Kuasa Pertambangan/Izin Pertambangan ; c). Tingkat kualitas SDM pertambnagan ; d). Jumlah pertambangan rakyat yang ditertibkan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matrik Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.3.5. Sasaran 21

“Meningkatnya Pembinaan Dan Pengendalian Usaha

Pertambangan Rakyat, Bahan Bakar Dan Energi”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 21

antara lain : a). PDRB dari sektor pertambangan dan penggalian, Produksi

(9)

pertambangan ; b). Jumlah industri pertamba-ngan yang mempunyai izin ; c). Persentase potensi pertambangan yang telah dieksploitasi ; d). Persentase desa yang telah dialiri listrik. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matrik Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.3.6. Sasaran 22

“Meningkatnya Pengelolaan Lingkungan Hidup”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 22

antara lain : a). Tingkat pemenuhan kebutuhan TPS ; b). Tingkat pemenuhan kebutuhan TPA ; c). Jumlah Sarana pembuangan dan pengangkutan sampah ; d). Rasio sarana dan prasarana pengelolaan sampah ; e). Jumlah ekowisata dan jasa lingkungan yang berhasil dikembangkan ; f). Luas ruangan terbuka hijau, Jumlah kasus kebakaran hutan yang berhasil ditanggulangi ; g). Jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan ; h). Persentase perusahaan yang mempunyai dokumen AMDAL, UPL dan UKL serta IPAL ; i). Jumlah Daerah tangkapan air ; j). Tingkat kesesuaian peruntukan lahan dan bangunan dengan RTRW, RDTR dan RTBL ; k). Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang dengan peruntukannya. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matrik Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.4. Indikator yang digunakan untuk dapat mengukur pencapaian

Misi 4

:

“Meningkatkan kinerja dan profesionalisme aparatur pemerintah melalui

penataan birokrasi (kelembagaan) serta meningkatkan sarana dan

prasarana infrastruktur wilayah yang merata, berkualitas dan

berkelanjutan” .

Indikator untuk mengukur pencapaian Misi 4 tersebut dapat diuraikan per sasaran sebagai berikut :

9.4.1. Sasaran 23

“Meningkatnya Profesionalisme Aparatur”

Indikator yang digunakan untuk mengukur

pencapaian Sasaran 23

antara lain : a). Jumlah jenis pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan ; b). Jumlah personil yang mengikuti pendidikan dan pelatihan ; c). Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklatpim ; d). Persentase pegawai yang

(10)

telah mengikuti diklat teknis fungsional sesuai dengan bidangnya ; e). Persentase jabatan struktural yang telah terisi ; f). Tingkat ketepatan penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya/pendidikannya ; g). Persentase pejabat struktural yang telah memenuhi syarat kompetensi jabatan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matrik Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.4.2. Sasaran 25

“Meningkatnya Pelayanan Prima Aparatur Untuk

Mendorong Terciptanya Pelayanan Kepala Masyarakat”

Indikator yang digunakan untuk mengukur

Pencapaian Sasaran 25

antara lain : a). Tingkat kehadiran Anggota DPRD dalam setiap sidang/rapat ; b). Jumlah Raperda menjadi Perda ; c). Tingkat pemenuhan kebutuhan alat kantor dan rumah tangga ; d). Prosentase SKPD yang telah memiliki Gedung sendiri ; e). Rasio pemenuhan ruang kerja. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matrik Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.4.3. Sasaran 25

“Terselenggaranya Pengelolaan Keuangan Daerah Yang

Efisien Dan Efektif Dengan Dukungan Optimalisasi

Penerimaan Daerah”

Indikator yang digunakan untuk mengukur

Pencapaian Sasaran 25

antara lain : a). Persentase barang kebutuhan pemda yang dapat ditetapkan standart harganya ; b). Tingkat ketepatan waktu penetapan APBD ; c). Persentase PAD terhadap belanja daerah, Persentase PAD terhadap belanja pegawai/personalia ; d). Persentase SKPD yang telah mampu menyusu RKA ; e). Jumlah bantuan keuangan kepada desa ; f). Persentase desa yang mempunyai pendapatan ; g). Persentase desa yang telah mengelola keuangan dengan baik. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matrik Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

(11)

9.4.4. Sasaran 26

“Meningkatnya Kinerja Aparatur, Pengawasan Yang

Berdayaguna Untuk Mendukung Kelancaran

Penyelenggaraan Pemerintahan Dan Pembangunan”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian Sasaran 26 antara lain : a). Ketepatan Penyusunan RPJPD dan RPJMD ; b). Ketepatan waktu penyusunan KUA/PPAS ; c). Persentase kegiatan yang telah menyampaikan laporan hasil akhir kegiatan ; d). Persentase kegiatan pembangunan yang telah selesai sesuai dengan waktu yang direncanakan ; e). Persentase instansi/unit kerja yang LAKIP-nya telah dilakukan evaluasi ; f). Jumlah pegawai ditugaskan untuk pelatihan pengawasan ; g). Jumlah sistim dan prosedur pengawasan yang telah ada ; h). Kerjasama pengawasan dengan lembaga pengawasan Indeks Kepuasan pegawai terhadap penerapan disiplin. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matrik Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.4.5. Sasaran 27

“Tersedianya Sarana Dan Prasarana Transportasi Darat,

Sungai, Penyeberangan, Dan Laut Secara Memadai

Dengan Dukungan Pos, Informasi Dan Komunikasi Serta

Telekomunikasi Yang Mantap”.

Indikator yang digunakan untuk mengukur

Pencapaian Sasaran 27

antara lain : a). Persentase panjang jalan dengan kondisi baik ; b). Persentase jembatan dengan kondisi baik ; c). Rasio panjang jalan rusak yang direhabilitasi, Meningkatnya panjang jalan ; d). Luas dermaga/pelabuhan ; e). Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas lalu lintas ; f). Tingkat pemenuhan kebutuhan alat transportasi darat ; g). Berfungsinya sistem informasi/database jalan dan jembatan ; h). Pemenuhan kebutuhan terminal ; i). Rasio jembatan penyeberangan yang tersedia ; j). Pemenuhan kebutuhan rambu-rambu lalu lintas ; k). Tingkat kecukupan alat untuk jaringan komunikasi. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matrik Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

9.4.6. Sasaran 28

“Tersedianya Pelayanan Kehumasan Untuk Kepentingan

Publik ”.

(12)

Indikator yang digunakan untuk mengukur

Pencapaian Sasaran 28

antara lain : a). Tingkat kecukupan alat untuk jaringan komunikasi ; b). Jumlah tenaga profesional di bidang informasi ; c). Prosentase informasi pembangunan daerah ; d). Tingkat kecukupan data ; e). Jumlah kerjasama dengan media massa ; f). Tingkat pemanfaatan data untuk perencanaan ; g). Prosentase SKPD yang telah mempunyai data base. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat Matrik Indikasi Program dalam Lampiran RPJMD ini.

Referensi

Dokumen terkait

Ferko (2009) je prav tako analiziral zvezo med kakovostjo in razmerjem med dejanskimi povpre þ nimi fiksnimi stroški glede na potencialno najnižje povpre þ ne fiksne stroške.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi Lembaga Dakwah Kampus dalam membentuk kepribadian Islam mahasiswa, serta faktor pendukung dan

Dari Tabel I daD Gambar I dapat terlihat bahwa kandungan rerata logam-logam Sm, Ce daD Co di dalam cuplikan air dari lokasi sampling Bandarharjo cukup tinggi.

Beberapa pentigrafis dalam Komunitas Kampung Pentigraf Indonesia berencana untuk membuat pentigraf dan membukukannya lagi, ada juga yang berencana untuk

Kariadi Semarang dengan melihat kadar D-dimer plasma, hal ini berbeda dengan penelitian- penelitian yang sudah ada dimana pada penelitian yang dilakukan oleh Clayton JK

Untuk aspek lingkungan, CV.Anugrah Pratama diproyeksikan layak karena secara keseluruhan kegiatan operasional CV.Anugrah Pratama tidak terlalu merusak lingkungan, limbah

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat madani adalah masyarakat berbudaya dan al-madaniyyah (tamaddun) yang maju, modern, berakhlak dan memiliki peradaban,