REPETA 2002 No Program Pembangunan Nasional PROPENAS
Rencana Tindak Indikator Kinerja Instansi Pelaksana Program RAPBN 2002
1 Peningkatan Kapasitas Aparat
Pemerintah Daerah 1. Menyusun standardisasi kompetensi jabatan aparatur daerah 2. Menganalisis kebutuhan peningkatan sumberdaya manusia
aparatur daerah
3. Memperbaik sistem penghargaan dan penghukuman
1. Terssusunnya standardisasi kompetensi jabatan aparatur daerah
2. Tersusunnya kebutuhan peningkatan sumberdaya manusia aparatur daerah
3. Tebentuknya sistem penghargaan dan penghukuman
Depdagri & Otda, Pemda,
LAN, Depkeu 1. Pengembangan Otonomi Daerah 2. Penataan Kelembagaan dan
Ketatalaksanaan 3. Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Manusia 4. Pengawasan Aparatur Negara 5. Peningkatan Kapasitas dan
Pengembangan Kemampuan Sumber Daya Iptek.
2 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan Daerah
1. Mengkaji tentang berlakunya otonomi daerah bagi daerah Propinsi, Kabupaten, Kota, dan/atau Desa
2. Menata struktur organisasi dan manajemen pemerintahan daerah yang mengikuti kaidah organisasi yang maju dan norma pemerintahan yang baik
3. Mengembangkan hubungan kerja antarorganisasi di lingkungan pemerintah secara horisontal dan vertikal, dan antara pemerintah dan masyarakat.
1. Tersedianya informasi tentang keberhasilan kelembagaan otonomi daerah (terutama kebutuhan pemekaran, penggabungan atau penghapusan daerah otonom)
2. Terbentuknya struktur organisasi dan manajemen pemerintahan daerah yang mengikuti kaidah organisasi yang maju dan norma pemerintahan yang baik
3. Terjalinnya hubungan kerja antarorganisasi di lingkungan pemerintah secara horisontal dan vertikal, dan antara pemerintah dan masyarakat
Depdagri & Otda, Pemda, LAN, Depkeu
1. Pengembangan Otonomi Daerah
2. Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
3 Penguatan Lembaga Non Pemerintah
1. Meningkatkan komunikasi dan konsultasi dengan masyarakat, lembaga masyarakat setempat, dunia usaha, dan pemerintahan daerah
2. Meningkatkan kemampuan analisis kebijakan dan komunikasi politik anggota DPRD.
1. Terciptanya komunikasi dan konsultasi antar berbagai pelaku pembangunan dalam masyarakat
2. Meningkatnya kemampuan DPRD dalam merumuskan kebijakan publik dan komunikasi politik
Depdagri & Otda, Pemda, LAN, Depkeu
1. Pengembangan Otonomi Daerah
2. Pemberdayaan Masyarakat
4 Penataan Pengelolaan Keuangan Daerah
1. Memperluas dan meningkatkan sumber penerimaan daerah 2. Menyederhanakan peraturan dan membenahkan
kelembagaan keuangan
3. Mengembangkan mekanisme pembiayaan dan sistem akuntansi, dan keuangan yang transparan dan bertanggung jawab
1. Tergalinya sumber penerimaan daerah
2. Tersusunnya peraturan dan pembenahan kelembagaan keuangan;
3. Terciptanya mekanisme pembiayaan dan sistem akuntansi, serta sistem informasi keuangan yang transparan dan bertanggung jawab
Depdagri & Otda, Pemda, LAN, Depkeu, BPKP 1. Pengembangan Otonomi Daerah 2. Peningkatan Penerimaan Negara 3. Pengembangan Kelembagaan Keuangan
PROPENAS Rencana Tindak Indikator Kinerja
5 Peningkatan Ekonomi Wilayah 1. Mengembangkan jaringan dan mengelola prasarana dan sarana ekonomi wilayah
2. Menyediakan bantuan alih teknologi, modal, pelayanan perbankan dan pemasaran produksi
3. Mengembangkan kemitraan antarpelaku ekonomi dalam kegiatan produksi dan pemasaran
1. Terciptanya jaringan dan pengelolaan prasarana dan sarana ekonomi antar daerah
2. Terciptanya kelembagaan dan pelaku ekonomi lokal yang kompetitif
3. Terbukanya kesempatan bagi daerah dalam alih teknologi dan manajemen produksi 4. Terselenggarannya pelayanan perbankan yang
menjangkau masyarakat
Depkimpraswil, Depdagri & Otda, Depperindag, Pemda, Deptan, Depnakertrans, BKPM, Menmud UPPKTI
1. Pengembangan Wilayah 2. Pemberdayaan Masyarakat 3. Pengembangan Prasarana dan
Sarana Permukiman
6 Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
1. Menyusun kebijakan pengembangan wilayah dengan pendekatan wilayah strategis dan cepat tumbuh 2. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan antara
pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. 3. Mengembangkan database, jaringan promosi dan
publikasi, dalam mempromosikan potensi-potensi unggulan daerah.
4. Menyiapkan dan mengelola sarana dan prasarana ekonomi pada kawasan cepat tumbuh termasuk transmigrasi
1. Jumlah kawasan sentra produksi dan kawasan pengembangan ekonomi terpadu
2. Tersusunnya pengembangan wilayah dengan pendekatan wilayah strategis dan cepat tumbuh 3. Terselenggaranya kerjasama dan kemitraan antara
pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, pertukaran informasi dan studi banding di wilayah nasional dan internasional
4. Terciptanya forum-forum koordinasi dan temu usaha, antara pemerintah-pengusaha, pemerintah pusat-daerah-pengusaha, pemerintah-masyarakat-pengusaha, regional/nasional-subregional 5. Tersedianya data dan informasi yang mendukung
promosi investasi komoditi dan sektor unggulan daerah
6. Jumlah permukiman transmigrasi terbangun 7. Jumlah prasarana dan sarana ekonomi yang
terbangun.
Depdagri & Otda, Depkimpraswil, Deptan, Depperindag, Pemda, Deplu, Depnakertrans, Menmud. UPPKTI 1. Pengembangan Wilayah 2. Pemberdayaan Masyarakat 3. Peningkatan Kerjasama Internasional 4. Transmigrasi
7 Pembangunan Perdesaan 1. Membangunan prasarana dan sarana
2. Menguatkan lembaga dan organisasi ekonomi masyarakat 3. Mengembangkan jaringan produksi dan pemasaran 4. Mengelolakan pemanfaatan sumberdaya alam yang
berkelanjutan
5. Meningkatkan kehidupan sosial-ekonomi kelompok masyarakat dan keluarga miskin di perdesaan secara terpadu
6. Menyempurnakan struktur organisasi pemerintahan desa dan organisasi sosial masyarakat
1. Jumlah desa yang mendapat prasarana dan sarana 2. Berfungsinya lembaga dan organisasi ekonomi
masyarakat
3. Berkembangnya jaringan produksi dan pemasaran 4. Terpeliharanya pemanfaatan sumberdaya alam yang
berkelanjutan
5. Meningkatnya kehidupan sosial-ekonomi kelompok masyarakat dan keluarga miskin di perdesaan secara terpadu
6. Tercapainya efektifitas peran organisasi pemerintahan desa dan organisasi sosial masyarakat
Depdagri & Otda, Menkimpraswil, Depnakertrans, Pemda Kabupaten/ Kota
1. Pengembangan Wilayah 2. Pemberdayaan Masyarakat
PROPENAS Rencana Tindak Indikator Kinerja
8 Pembangunan Perkotaan 1. Meningkatkan upaya penanggulangan kemiskinan di perkotaan
2. Menguatkan institusi lokal di perkotaan 3. Menyempurnakan struktur kelembagaan kota 4. Meningkatkan kapasitas pengelolaan perkotaan 5. Meningkatkan fungsi kawasan fungsi di perkotaan
1. Jumlah kelurahan yang mendapat program penanggulangan kemiskinan
2 Jumlah unit badan keswadayaan masyarakat 3. Jumlah kota yang telah merumuskan struktur kelembagaan yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan kota
4. Jumlah pelatihan peningkatan kapasitas pengelolaan perkotaan dan jumlah rencana program perkotaan.
Depkimpraswil, Dep. Dalam Negeri dan Otda, Pemda
1. Pemberdayaan Masyarakat 2. Pengembangan Perkotaan 3. Pengembangan Perumahan 4. Pengembangan Prasarana dan
Sarana Permukiman 9 1. 2. 3. 4. . 2. 3. 4. 5. Pengembangan Perumahan Mengembangkan sistem penyediaan perumahan yang
bertumpu pada swadaya masyarakat
Mengembangkan mekanisme subsidi perumahan bagi masyarakat miskin dan berpendapatan rendah Mengembangkan rumah susun sewa sederhana di kota besar
Memutakhirkan dan menyusun peraturan perundang-undangan, pedoman, norma, standar dan prosedur keselamatan konstruksi
5. Menguatkan kelembagaan pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan
1 Jumlah unit perumahan dengan swadaya masyarakat Jumlah unit RS/RSS yang disubsidi
Jumlah kawasan dan lingkungan siap bangun Jumlah unit RS/RSS yang disubsidi prasarana dan sarana dasarnya
Jumlah rumah susun sewa sederhana di perkotaan yang terbangun
Depkimpraswil, Perumnas, Pemda, Depkeu
1. Pengembangan Perumahan 2. Pengembangan Prasarana dan
Sarana Permukiman
10 Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman
1. Meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana permukiman, termasuk air bersih dan perbaikan kampung 2. Menata dan merehabilitasi lingkungan permukiman kumuh 3. Melestarikan bangunan bersejarah dan kawasan tradisional
1. Jumlah kapasitas terpasang air bersih, 2. Jumlah sistem pelayanan air limbah terbangun, 3. Jumlah genangan yang tertangani,
4. Jumlah sistem pengelolaan sampah yang tertangani 5. Jumlah panjang jaringan jalan, pembangunan jalan,
rehabilitasi dan pemeliharaan jalan, 6. Jumlah pelayanan air bersih dan sanitasi desa
terbangun
7. Jumlah lokasi dan areal penataan dan rehabilitasi lingkunngan kumuh
8. Luas dan lokasi peremajaan dan revitalisasi dan penataan permukiman tradisional
Depkimpraswil, Depdagri dan Otda
1. Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman 2. Pengembangan Perkotaan
11 Pengembangan Wilayah Tertinggal 1.
2.
3.
.
2.
3. Menyusun pedoman umum dan petunjuk pelaksanaan
pengembangan kawasan tertinggal
Menyusun pangkalan data (data base) kawsan tertinggal dan kepulauan terpencil
Mengkaji dan mengevaluasi hasil identifikasi kawasan tertinggal
1 Tersedianya pedoman umum dan petunjuk pelaksanaan pengembangan kawasan tertinggal Tersedianya pangkalan data (database) kawasan tertinggal
Tersedianya hasil kajian kawasan tertinggal
Depdagri & Otda, Pemda, Depkimpraswil, Dep. Kel. & Perikanan, Menmud. UPPKTI, BPN, Bakosurtanal
1. Pengembangan Wilayah 2. Pemberdayaan Masyarakat
PROPENAS Rencana Tindak Indikator Kinerja
12 Pengembangan Daerah Perbatasan 1.
2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. Meningkatkan kerja sama dan kesepakatan dengan negara tetangga di bidang keamanan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan daerah perbatasan
Menata tapal batas antara Indonesia dan negara-negara tetangga
Mengembangkan ekonomi lokal melalui sistem pendampingan, kerjasama dan kemitraan dengan memperhatikan budaya, adat istiadat, kearifan tradisional dan keberlanjutan
Meningkatkan kerjasama bilateral dengan negara-negara tetangga mengenai pengembangan daerah perbatasan
Terselenggaranya kerja sama dan kesepakatan dengan negara tetangga di bidang keamanan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan daerah perbatasan Terciptanya perjanjian bilateral mengenai tapal batas yang jelas antara Indonesia dan negara-negara tetangga
Terciptanya kegiatan ekonomi lokal melalui sistem pendampingan, kerjasama dan kemitraan dengan memperhatikan budaya, adat istiadat, kearifan tradisional dan keberlanjutan
Terbentuknya kerjasama bilateral antara Indonesia dengan negara-negara Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste mengenai pengembangan daerah perbatasan
Depdagri & Otda, Pemda, Depkimpraswil, Dephan, Deplu, Dephut, Dep. Kel. & Perikanan, Menmud UPPKTI
1. Pengembangan Wilayah 2. Pemberdayaan Masyarakat 3. Peningkatan Kerjasama
Internasional 4. Penataan Ruang
13 Penataan Ruang 1. Menyusun peraturan perundang-undangan pelaksanaan penataan ruang
2. Menyusun kebijakan penataan ruang wilayah pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil
3. Menyusun rencana tata ruang wilayah dan kawasan, khususnya pada wilayah-wilayah metropolitan dan kawasan khusus yang berkembang pesat serta kawasan yang rawan konflik
4. Menyelenggarakan peningkatan kapasitas aparat daerah khususnya dalam pengendalian pemanfaatan ruang dan pelayanan informasi tata ruang kepada masyarakat luas 5. Memantapkan koordinasi dan konsultasi antara pusat dan
daerah, kerjasama antar daerah dan konsultasi dengan lembaga dan organisasi masyarakat dalam kegiatan penataan ruang di tingkat nasional dan daerah
1. Tersedianya kebijakan penataan ruang sebagai revisi RTRWN
2. Jumlah RTR yang mendapat supervisi dalam pembuatan
3. Jumlah pulau besar yang disinkronkan RTRW P 4. Tersusunnya kebijakan dan pedoman penataan ruang
pesisir, laut dan pulau-pulau kecil sebagai naskah akademis dalam penyusunan UU Kelautan 5. Jumlah PP pelaksanaan UU No. 24/1992 yang
disusun.
6. Tersosialisasikannya kebijakan, peraturan, dan pedoman umum pelaksanaan penataan ruang untuk aparat pemerintah, anggota DPRD, dan masyarakat. 7. Jumlah daerah yang kemampuan penataan ruang
aparatnya telah tertingkatkan.
8. Jumlah daerah yang dilengkapi dengan basis data dan sistem informasi untuk mendukung perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan tata ruang.
Depkimpraswil, Dep. Kel. & Perikanan, Depdagri & Otda, Bappenas, Bakosurtanal
1. Penataan Ruang 2. Pembentukan Peraturan
PROPENAS Rencana Tindak Indikator Kinerja
9. Tersusunnya kajian akademis sebagai pedoman bagi daerah dalam pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang terutama bagi daerah yang rawan konflik yaitu: (a) pengelolaan tata guna air; (b) paduserasi tata ruang dan tata guna hutan; (c) kawasan lindung; (d) kawasan pertumbuhan pesat; (e) kawasan tertinggal; dan (f) 2 kawasan perbatasan negara
10. Terselenggaranya forum komunikasi tata ruang antarinstansi di tingkat pusat, tingkat daerah, instansi pusat dan daerah, serta antarpemerintah dan masyarakat.
14 Pengelolaan Pertanahan 1. Mengembangan kapasitas kelembagaan pertanahan di pusat dan daerah
2. Meningkatkan pelayanan pertanahan di daerah yang didukung sistem informasi pertanahan yang handal dan transparan
3. Mengendalikan penggunaan tanah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah termasuk pemantapan sistem perijinan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang atau penggunaan tanah di daerah
4. Menata penguasaan tanah agar sesuai dengan prinsip keadilan.
5. Menginventarisasikan dan menyelesaikan masalah/kasus pertanahan
6. Menegakkan hukum pertanahan secara konsisten
1. Tercapai kinerja pemerintah pusat dan daerah dalam kegiatan pengelolaan pertanahan
2. Terselenggaranya pelayanan pertanahan yang sederhana, terjangkau, aman dan transparan baik di pusat maupun di daerah
3. Tersedianya data dan informasi pertanahan yang akurat dan mutakhir yang dapat diakses oleh masyarakat secara mudah dan murah 4. Tersedianya pedoman, dan tata laksana serta
terselenggaranya pengendalian penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai dengan rencana tata ruang., serta penataan penguasaan dan pemecahan masalah tanah yang berkeadilan
5. Terselenggaranya reformasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang pertanahan, untuk menjamin kepastian hukum hak atas tanah
BPN, Depnakertrans 1. Pengelolaan Pertanahan 2. Pengembangan dan
Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 3. Transmigrasi
4. Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
5. Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 6. Peningkatan Kesadaran
Hukum dan Pengembangan Budaya Hukum 7. Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Negara 8. Pengawasan Aparatur
Negara
15 Penguatan Organisasi Masyarakat 1. Menyediakan bantuan pendampingan dalam manajerial dan penyediaan informasi kepada lembaga ekonomi-sosial masyarakat
2. Mengembangkan forum lintas pelaku dalam komunikasi dan konsultasi baik antara pemerintah dan lembaga masyarakat, maupun antarlembaga masyarakat dalam kegiatan pengambilan keputusan publik
1. Tersedianya bantuan pendampingan dalam manajerial dan penyediaan informasi
2. Berkembangnya forum lintas pelaku dalam komunikasi dan konsultasi baik antara pemerintah dan lembaga masyarakat, maupun antarlembaga masyarakat dalam kegiatan pengambilan keputusan publik
Depdagri & Otda, Pemda Kabupaten/Kota
PROPENAS Rencana Tindak Indikator Kinerja
16 Pemberdayaan Masyarakat Miskin 1. Menyediakan bantuan hibah dalam bentuk pelayanan sosial dasar terutama pendidikan dan kesehatan
2. Memberikan potongan harga atau subsidi dalam berbagai pelayanan sosial dasar
3. Memberikan bantuan biaya hidup dan modal
4. Menyediakan bantuan prasarana dan sarana sosial ekonomi 5. Menyediakan bantuan pendampingan kepada keluarga dan
kelompok masyarakat miskin untuk mengembangkan kemampuan usaha dan kebiasaan hidup produktif 6. Mengembangkan sistem perlindungan sosial yang sudah
ada di masyarakat, usaha swasta, dan pemerintah 7. Meningkatkan kapasitas daerah untuk mengelola bantuan
hibah dan perlindungan sosial.
8. Memberdayakan perempuan melalui penguatan ekonomi lokal
1. Tersedianya bantuan hibah dalam bentuk pelayanan sosial dasar terutama pendidikan dan kesehatan 2. Tersedianya potongan harga atau subsidi dalam
berbagai pelayanan sosial dasar
3. Terpenuhinya bantuan biaya hidup dan modal 4. Tersedianya bantuan prasarana dan sarana produktif 5. Tersedianya bantuan pendampingan kepada keluarga
dan kelompok masyarakat miskin untuk mengembangkan kemampuan usaha dan kebiasaan hidup produktif
6. Tersedianya bantuan untuk mengembangkan sistem perlindungan sosial yang sudah ada di masyarakat, usaha swasta, dan pemerintah
7. Tercapai kapasitas daerah untuk mengelola bantuan hibah dan perlindungan sosial
8. Jumlah perempuan yang dapat mengakses modal
Depdagri & Otda, Pemda, Menneg. Pemb. Perempuan, Depdiknas, Depkes & Kesos, Depkimpraswil, Deptan, Meneg. Koperasi & PKM, Depperindag, Dep. Energi & SDM, Depnakertrans, Bapedal, Menneg. LH, Dep. Kel. & Perikanan
1. Pemberdayaan Masyarakat 2. Pengembangan Potensi
Kesejahteraan Sosial 3. Pendidikan Dasar &
Prasekolah
4. Pendidikan Luar Sekolah 5. Upaya Kesehatan 6. Lingkungan Sehat, Perilaku
Sehat, dan Pengembangan Masyarakat
7. Pengembangan Perumahan 8. Pembangunan Prasarana dan
Sarana Permukiman 9. Pengembangan Agribisnis 10. Pengembangan
Kewirausahaan dan Daya Saing PKMK 11. Pengembangan Sistem
Pendukung Usaha PKMK 12. Pengembangan Industri Kecil
dan Menengah
13. Perbaikan Gizi Masyarakat 14. Peningkatan Peran
Masyarakat dan Perempuan Melembagakan
Pengarusutamaan Gender
17 Peningkatan Keswadayaan Masyarakat
1. Meningkatkan kemampuan pemerintah daerah untuk membantu pengembangan jaringan kerja keswadayaan 2. Mengembangkan kapasitas lembaga-lembaga keswadayaan 3. Mengembangkan kemitraan lintas pelaku dalam kegiatan
keswadayaan
1. Tercapainya kemampuan pemerintah daerah untuk membantu pengembangan jaringan kerja keswadayaan 2. Tercapainya forum komunikasi antartokoh penggerak
kegiatan keswadayaan
3. Tercapainya kemitraan lintas pelaku dalam kegiatan keswadayaan
Depdagri & Otda, Pemda 1. Pemberdayaan Masyarakat 2. Pengembangan Otonomi
PROPENAS Rencana Tindak Indikator Kinerja
18 Penanganan Khusus Daerah Istimewa Aceh,
Irian Jaya, Maluku dan Maluku Utara 1. 2. 3. 4. . 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menerapkan Undang-Undang Otonomi Khusus Daerah Istimewa Aceh dan Irian Jaya.
Memulihkan kehidupan masyarakat melalui rehabilitasi sarana dan prasarana umum di bidang pendidikan, kesehatan, sarana ekonomi, maupun sarana agama. Mempercepat pemberdayaan masyarakat lokal melalui penguatan pendidikan, kesehatan, kekuatan ekonomi rakyat, dan sistem pendampingan sosial.
Menguatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan kemasyarakatan.
5 Merekonsiliasikan dan menormalisasikan kehidupan masyarakat Maluku dan Maluku Utara.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi anak usia sekolah keluarga pengungsi dan daerah yang mengalami kerusuhan.
Penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM melalui peradilan yang jujur, adil, dan bermartabat.
Pemberian suatu kompensasi materiil dan spritual kepada keluarga korban
Diterapkannya format otonomi khusus dalam bentuk Undang-Undang di DI Aceh dan Irian Jaya Meningkatnya pemulihan kehidupan masyarakat melalui pembangunan prasarana dan sarana ekonomi dan sosial.
Terciptanya percepatan pemberdayaan masyarakat lokal sesuai dengan karakteristik lokal. Berfungsinya kembali kelembagaan pemerintah daerah yang berguna bagi fungsi pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang efektif
Terwujudnya rekonsiliasi dan normalisasi kehidupan masyarakat di Maluku dan Maluku Utara.
Terselenggaranya pelayanan dasar maupun pendidikan bagi anak usia sekolah keluarga pengungsi dan daerah yang mengalami kerusuhan.
Terselesaikannya kasus-kasus pelanggaran HAM melalui pelaksanaan peradilan maupun pemberian suatu kompensasi materiil dan spritual kepada keluarga korban.
Depdagri & Otda, Depkimpraswil, Depkes & Kesos, Depdiknas, Deptan, Depkeh & HAM, Menmud UUPKTI, TNI dan Polri, Pemda