• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keluar Penjara. Residivis Rampas Tas Wanita. Kriminal. Tenggak Miras Berlebihan Remaja Tewas Mendadak. KPK Libur Lebaran Berantas Korupsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keluar Penjara. Residivis Rampas Tas Wanita. Kriminal. Tenggak Miras Berlebihan Remaja Tewas Mendadak. KPK Libur Lebaran Berantas Korupsi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

7

hal

No,108 l Minggu, 3 Agustus 2014 l Tahun ke-1

Kriminal

3

hal

Keluar Penjara

residivis ramPas

Tas WaniTa

KPK libur lebaran

beranTas KoruPsi

TeTaP jalan

4

hal

TenggaK miras berlebihan

remaja TeWas mendadaK

(2)

Disiarkan oleh:

PT Media Antarkota Jaya sejak 15 April 1970 di Jakarta

Izin Usaha:

SIUPP No. 0088/SK/Menpen/SIUPP A/7 1986, 13 Maret 1986

Pos Kota Online: www.poskotanews.com

Penasihat ahli: H.Sofyan Lubis

Pemimpin Umum: Gunawan Eko Prabowo

Wakil Pemimpin Umum: H. Joko Lestari

Pemimpin Redaksi: H. Toto Irianto

Wakil Pemimpin Redaksi: Hj. Irdawati

Wakil Pemimpin Redaksi Online: Binsar Aritonang

Pemimpin Perusahaan: Hj. Nurmali Nurman, MBA

GM Pabrik Kertas: Risyur St Bongsu

Kepala Bagian Iklan: Ali Usodo

Kepala Bagian Pemasaran: Monang Sitorus

Wakil Kepala Bagian Iklan: Nenny Indriasari

Telepon Pengaduan Redaksi :

021-63851729

Telepon Pengaduan Iklan:

021-6345824

Pemasaran:

021-6347602

Redaktur Pelaksana: H. Syahdu Utoro

Sekretaris Redaksi : H. Endang Mihardi

Redaktur Senior: H.Gunarso Ts, M. Djoko Yuwono.

Redaktur: H.Sugeng Indarto, H.Raffles Lesmana, H.M.Dirham Sabirin, Dhika Kamesywara, H.Aden Kasadeni, Yuli Purwaningsih, Hari Bukhari, Untung

Sumarwan, Sutiyono, Dimas Supriyanto, H. Syamsir Bastian, Ballian R. Siregar

Staf Redaksi:

H. Kamsul Hasan, H. Herman Budhi Wicaksono, Agus Suzana, Warto Nur Alam, Maryoto, H.Chaerul Djamal, Percoyok, Bambang Suharnomo, Abdul Haris Irawan, H. Dwiyantoro, H. Saban Jr, Sury-ono Hadiyanto, Agus Santosa, Triharyanto, Achmad Sungkawa, H. Edisaputra Hasibuan (non aktif), Tri Haryanti, H. Rinaldi Rais, Anton Pulung, Bambang Prihandoko, Budi Setiawan, Rachmi Kurnia Siregar, Joko Sudadi, John Bardi, Sutarta, H. Chotim Wibowo, Faisal, Iwan Sukmawan, Sherly Silaen, H. Agus Johara, M. Kurniawati, Winoto, Sutiyo, Rizal Siregar, Yahya Abdul Hakim, Ilham S.Tanjung, Deni Zai-nudin, Suwandi, Sumiyati, Yopi Melianton Doroh, Ali Nurdin Harahap, Anggara S. Rengganis, Guruh Nara Persada, Maulina E. Nasution, Yulian Saputra, Muchamad Ifand, Embun Khairunnisa, Angga Pahlevi, Junius Simamora.

Kartunis/Karikaturis:

Koeswondo DS, Budi Prihono, A. Rahman, Yudhi Himawan, Adjis Gu-rauf, Aris Setiadi, Agung SW, Cahyono

Fotografer:

Timyadi, Rihadin, Fernando Toga, Yogi Ayodya.

Design Grafis:

Subhan Subiyakto, Hiryanto, Kursin, As’ari, Sukatmo, Firmansyah, Eryanto, Doharman T, Abdul Kohar, Widi Pramudio, Ikbal Muqorobin, Yendhi Yusriadi.

Koresponden:

Nourkinan (Karawang), H. Rahmat Haryono (Banten),

Taryani (Indramayu), Sudarman (Cirebon), M.Hasbi Yahya (Palem-bang), Suatmadji (Semarang), Dono Darsono (Bandung), Nurkomar Hadi (Surabaya), Dadan Sukmana (Purwakarta), Koesmayanti (Lam-pung), Kristo Samosir (Medan), Eman Sulaeman (Sukabumi).

Alamat Redaksi:

Jalan Gajah Mada No.98 - 100 Jakarta Barat - 11140. Telepon: 6341940 (Hunting), 6300168, 6349770, Facsimile: 021-6340252. Telepon Iklan: 021-6346417. Pencetak: PT Metro Pos. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Isi SMS kiriman warga di luar tang-gung jawab penerbit. Pemuatan foto kegiatan warga tidak dipungut biaya.

Polmas

2

Setahun lagi memasuki masa pensiun, tentu bukan waktu yang lama. “Kalau dulu masih dikenal MPP (Masa Persiapan Pensiun) selama dua tahun, yakni anggota polisi bisa tinggal di rumah tanpa harus menjalankan tugas, tetapi tetap terima gaji penuh. Sekarang tidak ada lagi namanya MPP, kalau sudah tepat waktu usia langsung pensiun,” kata Kanit Patroli Polsek Senen, saat ditemui di Perlintasan Rel KA Stasiun Kereta, kemarin.

Perwira yang tak kenal lelah ini juga menuangkan resep pengamanan wilayah. Dia dibantu anggota unit Patroli sebanyak enam unit. Masing-masing tim terdiri atas 6 beat, dengan ketentua satu unit dua anggota polisi yang dipercaya mengawasi wilayah.

Setiap satu mobil Patko, mempunyai wilayah seperti mobil Patko 1061, wilayahnya Salemba. Mobil yang ditumpangi dua anggota setiap pagi sudah diploting selama 2 jam untuk memantau kegiatan warga yang lalulalang di Salemba.

Setelah itu, mobil Patko ini juga ikut mengatur kelancaran lalulintas di sepanjang Kramat Raya dan sebaliknya. Setelah melakukan tugas, anggota melakukan observasi ke perbatasan wilayah untuk mengecek wilayah permukiman yang berbatasan dengan Polsek lain. Biasanya, pemantauan dilakukan di daerah yang dinilai rawan aksi kejahatan.

Siang hari, setelah berpatroli di sudut-sudut wilayah, mobil Patko kembali diploting di tempat semula di kawasan Jalan Senen Raya. Demikian seterusnya untuk memastikan setiap inci wilayah patroli mereka tetap aman dan terkendali.

KERJA 12 JAM

Setelah istirahat sejenak di komando Polsek Senen, mobil Patko kembali meluncur ke berbagai wilayah guna memantau ekor ganjil, sandi untuk aksi pencopet, pengamen atau pemerasan

yang sering terjadi di pasar maupun di jalan raya.

Sore harinya, anggota diploting di berbagai kawasan yang dianggap rawan kejahatan. Tugas utamanya, membantu masyarakat pengguna kendaraan roda dua maupun angkutan lainnya seperti bus atau Bajaj. Diharapkan, masyarakat bisa tenang melaksanakan tugas rutin, seperti merasa nyaman bila pergi ke pasar atau ke tempat kerja.

Jika memasuki waktu salat, anggota bertugas secara bergantian. “Anggota patko bekerja 12 jam setiap hari. Setelah itu mereka boleh istirahat, lalu digantikan petugas lain,” kata AKP Achmad Djunedi.

“Dengan pola yang diterapkan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hendro Pandowo, yakni menempatkan anggota di titik rawan kejahatan, aksi tindak kriminal bisa diminimalisir. Demikian juga saat Lebaran, tindak kriminal terus ditekan sehingga warga yang merayakan Idul Fitri bisa tenang.n ian

Menekan Aksi

Kejahatan di Senen

M

ENJELANG masa pensiun, perwira pertama (Pama), AKP

Achmad Djunedi, SH, tetap semangat melaksanakan tugas

pengamanan Lebaran. Bahkan, ayah empat anak yang semuanya

sudah menyandang gelar sarjana ini, terlihat di barisan terdepan

saat mengawal keamanan di wilayah Senen

lPeliput: Silaen

AKP Achmad Djunedi, Kanit Patroli Polsek Senen, jarang pulang mengamankan wilayah.(silaen)

(3)

Perampasan

3

Keluar

Penjara

residivis

ramPas

Tas WaniTa

lPeliput: Angga

Keluar dari penjara lutang-lantung tak punya uang,

Yusuf gelap mata. Melihat seorang wanita jalan

sendirian menenteng tas, bandit kambuhan itu

merampas tas lalu kabur.

Yusuf beraksi di Jl. H Bona, Limo, Kota Depok, Jumat (1/8) malam sekitar Pk. 21:30. Pria 39 tahun itu beraksi sendirian. Korban, Liany Kurniawan, 33, berteriak minta tolong. Yusuf pun dikejar warga dan dihajar sebelum diserahkan ke polisi.

Menurut Liany, situasi di jalan yang dilaluinya memang agak sepi dan gelap. Tapi ibu rumah tangga ini tak

menduga ada bandit yang mengintainya. “Saya teriak keras maliiing....,” kata korban.

Kebetulan saat itu ada sekumpulan warga yang sedang nongkrong tak jauh dari lokasi kejadian. Warga mengepung Yusuf hingga bandit jalanan itu tidak berkutik.

KAMBUHAN

Kapolsek Limo, Kompol Sujanto mengatakan pelaku beraksi seorang diri tanpa membawa kendaraan. “Makanya ketika lari dia bisa dikejar. Karena massa mengepung pelaku tidak berkutik,” ucapnya.

Polisi menyita tas yang di dalamnya terdapat peralatan kosmetik, dompet berisi uang Rp62 ribu serta HP merek Cross.

Menurut kapolsek, dari catatan kriminal Yusuf, pria ini merupakan residivis yang sudah beberapa kali masuk penjara. “Dia juga baru bebas dari penjara,” kata Kapolsek.

Sementara itu Yusuf mengaku setelah keluar penjara dia susah cari kerja. Padahal untuk kebutuhan sehari-hari perlu uang. “Apalagi saat Lebaran begini, kita juga kepingin seperti orang lain. Karena nggak punya uang ya terpaksa,” kilahnya. nus/ird)

(4)

4

Korupsi

Namun, Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto mengatakan, bagian umum

komisi itu masih tetap bekerja dan berjaga melayani masyarakat. “Kami punya sistem yang bisa menerima pengaduan di bagian Dumas (pengaduan masyarakat),” ujarnya, melalui pesan singkat, Kamis (31/7).

Bambang pun menegaskan, pemberantasan korupsi yang dilakukan pihaknya

KPK libur lebaran

berantas Korupsi Tetap jalan

s

Aktifitas baru mulai Senin

sebelumnya, seperti yang telah diberitakan,

lembaga antirasuah ini

melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) terkait

pelayanan kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Bandara

Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat malam (25/7) hingga Sabtu

(26/7) dini hari.

Sidak bersama Polri, Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) dan Angkasa Pura II itu disebut-sebut berhasil menekan tindak pidana pemerasan terhadap TKI. l us

lPeliput: Yulian

S

epekan terakhir, kantor

Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) tutup lantaran

libur musim Lebaran sama

seperti kantor-kantor instansi

pemerintah lainnya. Aktivitas

normal baru akan mulai Senin

(4/8) mendatang.

tidak pernah berhenti sekalipun gedung KPK tampak kosong dan sepi. Hal itu ia ibaratkan seperti restoran cepat saji yang selalu beroperasi. “Seperti restoran cepat saji yang kerja 7x24 jam per minggu,” sambungnya.

Pantauan Pos Kota, sejak Senin (28/7) hingga Jumat (31/7), KPK tidak menjadwalkan pemeriksaan saksi maupun tersangka terkait kasus korupsi yang ditangani komisi pimpinan Abraham Samad itu. Aktivitas yang

terlihat hanyalah kunjungan keluarga para tahanan pada Senin (28/7).

Namun, beberapa hari

(5)

5

Pembunuhan

gurandil habisi adik ipar

D

ipicu persoalan sepele, lelaki di Lebak, Banten,

membunuh adik iparnya, Sabtu (2/8) pagi. Takut

dikeroyok warga, ia melarikan diri meninggalkan

korbannya terkapar dan bersembunyi di gubuk.

lPeliput: Haryono

Makmun, 49, warga Kp Babakan Seah, Ds/Kec. Cipanas, Kab. Lebak tega menghabisi nyawa Gugun Gunawan, 32, adik iparnya sendiri. Korban tewas setelah ditusuk sebilah pisau di bagian rusuk kirinya. Tersangka yang sehari-hari bekerja sebagai pengali liar (gurandil) diringkus petugas Polsek Cipanas di sebuah gubuk tak jauh dari rumahnya, Sabtu (2/8) petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Kapolsek Cipanas, Kompol Syahril Minda mengatakan kasus kakak

s

Gara-gara parkir motor di depan rumah

bunuh adik ipar ini terjadi Sabtu (2/8) sekitar pukul 06.30 WIB. “Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak berhasil ditolong,” ungkap Kapolsek, Sabtu malam.

MOTIF SEPELE

Motif pembunuhan, diduga pelaku kesal sama adik iparnya itu. Seminggu sebelum ajal Gugun, pelaku sempat berselisih paham dengan korban gara-gara tidak segera memindahkan motornya yang terpakir di teras

rumah. “Korban bilang besok pagi aja karena capek baru pulang kerja,” terang Kompol Syahril.

Sejak itu, Makmun tak mau bertegur sapa dengan Gugun. Melihat sikap kakak iparnya itu, korban berusaha menanyakan kepada istrinya. Namun, istrinya pun tidak mengetahui

perubahan itu. Karena penasaran, ayah dua anak itu berusaha menanyakan langsung kepada Makmun.

Kata Kapolsek, waktu ditanya korban, pelaku sedang makan.

“Nanya naon maneh, teu nyaho tah saya keur dahar (tanya apa kamu, tidak tahu kalau saya sedang makan),” jawab pelaku seperti ditirukan kapolsek.

Mengetahui kakak iparnya marah korban lalu pergi ke luar rumah. Setelah itu, Makmun yang punya dendam kepada adik iparnya langsung mengambil pisau dan menusukan ke tubuh korban yang sedang berolahraga.

“Tanpa membutuhkan waktu lama, pelaku berhasil ditangkap di sebuah gubuk tak jauh dari rumahnya,” terang kapolsek. nsi/ird)

(6)

6

Jaya 65

Pekerja

Tambal ban

Terbakar

lPeliput: Angga

Selain membakar tubuh

Susanto,28, api juga menyambar

dua bengkel mobil yang letaknya

bersebelahan. “Korban sudah

di-larikan ke rumah sakit terdekat

un-tuk mendapat perawatan. Sebagian

tubuhnya mengalami luka bakar

akibar tersambar api,” kata Kapolsek

Cimanggis, Kompol Bambang Irianto,

kemarin.

Seorang saksi di lokasi

mengata-kan, korban Susanto tidak sengaja

menendang api pemanas tambal ban

ke penampungan bensin. Akibatnya,

api seketika membesar menyambar

benda-benda yang ada di

sekir-tarnya, termasuk korban yang saat

itu tengah menambal ban motor.

“Kita sempat panik, api sangat

besar. Selain itu korban juga

menga-lami luka bakar serius. Warga sekitar

langsung membawanya ke rumah

sakit terdekat. Tidak hanya

bangu-nan yang terbakar, dua motor yang

terpakir di bengkel juga ludes,” kata

Kapolsek.

Kobaran api baru dapat

dipadam-kan setelah lima unit mobil

pemad-am Kota Depok diterjunkan ke lokasi

kejadian. Akibat peristiwa kebakaran

itu, arus lalulintas di lokasi kejadian

sempat macet.

n

ian

S

EORANg pekerja

tambal ban

men-derita luka bakar

serius ketika bengkel yang

menjadi tempat usahanya,

ludes dilalap si jago

mer-ah di Jalan Radar Auri,

Cimanggis,Kota Depok,

Selasa (15/7) malam.

(7)

7

Miras

Tenggak miras berlebihan

remaja Tewas mendadak

lPeliput: Silaen

D

IDUgA

meneng-gak minuman keras

(miras) terlalu

ban-yak, seorang remaja tewas

di tempat cucian sepeda

motor, Jalan Bendungan

Jago, Kemayoran, Jakarta

Pusat, Rabu (15/7) subuh.

“Menurut temannya, korban sebelumnya sudah ditegur agar tidak kebanyakan minum-minuman keras,” kata Kapolsek Kemayoran, Kompol Suyut.

Kini jenazah Andika Arip Mulyanto,19, asal Desa Karang Cegat RT 02/1 Kelu rahan Kutusari,Purbalingga Jawa Tengah, kini dikirim petugas kepolisan ke RSCM guna pengusut lebih lanjut seang dua saksi rekannya dimintai keterangan di markas kepolisian.

Keterangan yang diperoleh, sekitar pukul 05:00, korban bersama rekan-rakan minum-minum di TKP. Di banding rekan-rekannya, korban lebih banyak menegak minuman keras.

Setelah ditegur berkali-kali, Andika tetap tak peduli. Kekhawatiran re-kan-rekan terbukti karena tak berselang tubuh pria asal Purbalingga itu, jatuh lalu tewas. Petugas datang ke lokasi kejadian, kemudian

mengam-bil sidik jari pria tersebut.

Setelah memintai keterangan dari saksi, polisi mengirim jenazah korban ke RSCM. “Untuk

mengetahui apakah korban tewas karena minuman atau faktor lain, baru bisa

dike-tahui setelah hasil otopsi keluar,” papar Kapolsek Suyut. n Silaen/ian

(8)

8

Premanisme

ilustrasi

10 Pemuda lakukan Praktik Preman

digelandang Ke Kantor Polisi

lPeliput: Saban

S

eBANYAK 10 pemuda melakukan praktik preman dijaring

dari wilayah Polresta Bekasi Kota. “Operi Cipta Kondisi

2014 yang berlangsung sejak 8 Juli - 21 Juli 2014 dari

se-mua Jajaran Polsek, Polresta Bekasi Kota, telah mengamankan

10 Preman,” ujar AKP Siswo, Kasubag Humas Polresta Bekasi

Kota, kemarin.

AKP Siswo menjelaskan, 10 pre-man yang dijaring sangat mere-sahkan masyarakat. Sesuai rincian, 10 preman yang diamankan itu ditangkap Polsek Medan Satria 4 orang. Sisanya, Polsek Bantar Gebang 2 dan Polsek Pondokgede 2, serta Polsek Jatiasih 2 orang. “Barang bukti yang diamankan 15 botol minuman oplosan jenis ginseng,”terang Siswo, Rabu (16/07) hari.

Preman yang terjaring itu sudah diserahkan ke Dinas Sosial Kota Bekasi untuk dilakukan pembinaan. ”Kami serahkan semua preman ini ke pemerintah daerah untuk dilaku-kan binaan,” katanya.

Siswo menambahkan, penertiban preman dilakukan untuk memberi kenyamanan masyarakat dalam menjalankan puasa. Menurutnya, apabila dalam penertiban ditemu-kan tindak kriminal, mereka aditemu-kan ditangkap. ”Kalau yang bermasalah dengan hukum, hari itu juga kami tangkap,” jelasnya.

Operasi ini, kata Siswo, bukan hanya menjelang Lbaran saja, melainkan sudah menjadi kegiatan rutin kepolisian. Hanya saja, untuk Lebaran kali ini, operasi ini lebih ditingkatkan lagi. ”Kami tingkatkan lagi pengawasan untuk menekan aksi premanisme di jalan-jalan,” paparnya. n ian

(9)

9

Pencurian

KaWanan

Kelompok Cirebon’

diringKus

dikenal

spesialis

pencuri mobil

lPeliput: Angga

R

ESIDIvIS komplotan spesialis

pencuri mobil, ditangkap buser

Polsek Bojong gede di Kp.

Kali-suren, Kec.Tajurhalang, Kab.Bogor,

Se-lasa (15/7) dinihari. Saat disergap, empat

kawanan penjahat itu sedang tertidur

lelap di rumah kontrakan.

edi Salijo alias edi,56, Masdani alias Dani,46, Syahron alias Roni, 27, dan Dedi alias Alex,36, dikenal seba-gai penjahat yang tergabung dalam Kelompok Cirebon. Selain mengamankan keempat tersangka, barang bukti mobil curian Toyota Avanza hitam B 1951 SOG, juga disita.

“Keempat pelaku kami tangkap saat tidur di rumah

kontarakn,” kata Kapolsek Bojong Gede, Kompol Ganet Sukoco, kemarin. “Masing-masing mer-eka punya peran. Masdani alias Dani berperan mematikan alarm dan mencongkel mobil. Se-dangkan edi Salijo bertugas menjual beli hasil curian, sedangkan Syahron dan Dedi mengawa-si keadaan ketika rekannya mencongkel mobil.”

ReSIDIVIS

Menurut pengakuan tersangka, mboil curian dijual sekitar Rp17 juta. “Pelaku memetik mobil curian di daerah Tanah Kusir Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Wilayah area mereka mencakup Jabodetabek,” tambah Kanit Reskrim Polsek Bojong Gede, Iptu eko.

Berdasarkan catatan kriminal, keempat pelaku merupakan residivis sebulan lalu keluar tahanan. “Keempat tersangka pernah ditahan Lapas

Cipi-nang dalam kasus pencurian pemberatan kendaraan bermo-tor,” kata Kapolsek.

Selain menyita mobil, petu-gas juga mengamankan satu bor listrik, serta obeng yang digunakan mencongkel pintu mobil. “Pelaku dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian pemberatan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara,” kata Kapolsek Bojong Gede, Kompol Ganet Sukoco.(angga/ ian)

Teks Foto: Kapolsek Bojong Gede Kompol Ganet Sukoco menangkap empat residivis serta menyita alat bukti kejaha-tan mobil curian.n ian

(10)

10

Nah Ini Dia

Lelaki pembosan memang punya potensi mengkhianati perkawinan, alias selingkuh. Padahal rata-rata kaum lelaki itu pembosan, apa itu artinya banyak lelaki yang cenderung jadi praktisi selingkuh? Kurang jelas juga, karena lembaga survei yang kredibel maupun yang nggedibel (baca: abal-abal) belum ada yang menggelar survei untuk itu. Yang jelas, selingkuh itu awalnya sekedar

membunuh kejenuhan, tapi lama-lama jadi... keteru-san!

Aiptu Wayan Sudirta dari Polres Jembrana, bisa dijadikan contoh kasus. Sekitar 11 tahun lalu, ketika usianya baru 40 tahun, agaknya sedang mengalami puber kedua pula. Dalam usia itu hasratnya akan wanita demikian menyala-nyala. Meski istri di rumah siap memberikan pelayanan 24 jam, dia merasa jenuh juga dengan menu yang itu-itu melulu. Ibarat kata, pagi ketemu sayur lodeh, sore sayur lodeh lagi, nanti malam dihantam sayur lo-deh juga. Mbrrrrrr...

Dalam kejenuhan seperti itu kok Wayan ketemu Kadek Susmiati yang berprofesi tukang kredit, yang pinjam-pinjam-kan uang dengan bunga 10-12. Apakah oknum polisi ini jadi nasabahnya, tidak diketahui jelas. Yang pasti, Wayan sangat terpesona dengan penampilan janda muda usia 37 tahun itu. Masih STNK-lah. Diam-diam Wayan mencoba mendekati, dan akhirnya si janda muda itu tak berkeberatan diajak berkoalisi permanen.

Seperti lazimnya koalisi dalam asmara, pasti ujung-ujungnya dilanjutkan dengan eksekusi. Sialnya, baru mengeksekusi Kadek sebanyak 3 kali (begitu yang diingat-nya), kok tiba-tiba janda STNK itu hamil. Wayan Sudirta jadi ragu, apakah benar anak di kandungan itu merupakan hasil kerjasama nirlaba selama ini. Karena tidak yakin itu saham darinya, oknum polisi ini lewat surat tertulisnya minta si janin digugurkan saja. Kata Wayan, ini mengadopsi motto Kantor Pegadaian: mengatasi masalah tanpa masalah.

Tentu saja Kadek tidak bersedia. Janin itu terus dipertah-ankan, hingga lahir bayi lelaki. Tapi ternyata Wayan tetap tidak mau bertanggungjawab. Jangankan menikahi Kadek Susmiati sebagai istri, membiayai persalinan dan biaya hidup si bocah hingga usia 10 tahun dewasa ini, juga tidak pernah.

Yang bikin pusing Kadek, bocah ini semakin gede semakin mengkritisi ibunya. Masak

dirinya tak punya ayah seba-gaimana teman-teman yang lain? Sebelum si bocah se-makin kritis, kesabaran yang selama ini dipertahankan, akhirnya jebol juga, Maksud-nya, dia mengadu ke Polres tempat Aiptu Wayan Sudirta bertugas. Sebagai penguat pengaduan, bukti surat per-intah pengguguran dan biaya persalinan si bocah selama di rumahsakit.

Sidang etik di Polres Jem-brana akhirnya menghukum Aiptu Wayan Sudirta dengan hukuman 11 hari penjara, ditambah penundaan kepang-katan selama satu tahun. Vonis yang terlalu ringan ini membuat Kadek tidak puas, karena yang dia butuhkan adalah status ayah dari bocah itu alias kawin resmi. Tentu saja ini tidak mungkin, karena polisi tidak membenarkan anggotanya berpoligami. Sedangkan Wayan sendiri tetap meragukan, karena hubungan baru 3 kali kok langsung jadi. Jangan-jangan ada pemain sebelumnya.

Wong Kadek kayak tustel kwaci, sekali senggol jadi.

n JPNN/Gunarso TS

e

NAK juga ya jadi polisi. Seperti Aiptu Wayan Sudirta, 51, dari Bali ini, selingkuh selama 11 tahun, hanya dipenjara selama 11 hari. Pada-hal dari hasil kerjasama nirlaba dengan Ny. Kadek Susmiati, 48, tersebut telah lahir anak usia 10 tahun. Berarti selingkuh setahun hanya dihukum 1 hari, lalu dirapel!

Polisi selingkuh 11 Tahun

hanya dipenjara 11 hari

Referensi

Dokumen terkait

(3) Pembagian dana bagi hasil PKB dan BBN-KB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masing-masing pemerintah kabupaten/kota untuk periode penerimaan bulan Oktober sampai

Leo Agustino (2014:155) menjelaskan bahwa, pelaksanaan suatu kebijakan juga harus didukung oleh sumberdaya-sumberdaya yang mendukung agar pelaksanaannya berjalan dengan

Πάντες φέρουν την ειδική στρατιωτική στολή του εθνικοσο- σιαλιστικού κόμματος, δίκοχο, χιτώνιο, η υποκάμισο, γκιλόττα, μπότες, γυλιό, παγού­ ρι

Dengan demikian, jelas sudah bahwa ketiga sistem pembelajaran ini yaitu elearning, distance learning dan multimedia classroom adalah suatu sistem pembelajaran yang

Pada soal kedudukan bumi berada diantara matahari dan bulan dan berada pada satu garis lurus sehingga peristiwa yang terjadi adalah gerhana bulan. Pada gambar, bulan

Pasien diabetes melitus dengan depresi akan memiliki fungsi fisik yang lebih buruk, kontrol gula darah yang buruk dan tingkat komplikasi yang lebih tinggi

Sementara istri yang berjalan dibelakang akan memikul beban yang sangat berat (ia harus keku tolfafak 12 , rege fodo 13 yang berisi penuh barang bawaan atau hasil

Pedagang (sektor informal) yang sebagian menempati lahan pada elevasi di bawah 90 baik di tempat wisata Wonoharjo Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali maupun di