PERCOBAAN 1 PERCOBAAN 1 RESEP I RESEP I II.. TTUUJJUUAAN N PPRRAAKKTTIIKKUUMM 1.
1. MamMampu mempu membaca rbaca reseesep untp untuk seuk sediadiaan pulan pulververeses 2.
2. MamMampu mepu membumbuat beat bentuntuk sedk sediaaiaan puln pulververeses
IIII.. DDAASSAAR R TTEEOORRII
Serbuk dibagi menjadi 2 yaitu pulvis dan pulveres. Menurut FI III serbuka Serbuk dibagi menjadi 2 yaitu pulvis dan pulveres. Menurut FI III serbuka dalah campuran homogen dari dua atau lebih obat yang diserbukkan. Menurut dalah campuran homogen dari dua atau lebih obat yang diserbukkan. Menurut FI
FI IVIV, , seserbrbuk uk adadalalah ah camcampupuraran n kekeriring ng babahahan n obobat at atatau au aat t kikimimia a yayangng dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral maupun topikal. Secara kimia! dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral maupun topikal. Secara kimia! "isika serbuk mempunyai ukuran antara #,1 $ 1#.### mikrometer. %arakteristik "isika serbuk mempunyai ukuran antara #,1 $ 1#.### mikrometer. %arakteristik serbuk yaitu homogen dan kering dan punya derajat kehalusan tertentu.
serbuk yaitu homogen dan kering dan punya derajat kehalusan tertentu. &ul
&ulververes es mermerupaupakan kan suasuatu tu camcampurpuran an yanyang g terterdirdiri i dari dari satsatu u ataatau u leblebihih bahan
bahan obat obat yang yang dibuat dibuat dalam dalam bentuk bentuk terbagi terbagi $ $ bagi, bagi, yang yang kering, kering, halus halus dandan hom
homogenogen. . SerSerbuk buk sersering ing ditditambambahkaahkan n sacsaccharcharum um laclactistis, , sacsaccharcharum um albalbumum sampai berat serbuk tiap bungkus menjadi '##
sampai berat serbuk tiap bungkus menjadi '## mg. (ntuk serbuk terbagi yangmg. (ntuk serbuk terbagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau atsiri harus dibungkus dengan mengandung bahan yang mudah meleleh atau atsiri harus dibungkus dengan ker
kertas tas perperkamkamen en ataatau u kerkertas tas yanyang g mengmengandandung ung lillilin in kemkemudiudian an dildilapiapisi si laglagii dengan kertas logam.
dengan kertas logam. )u
)ujuajuan n dibdibuat uat daldalam am bentbentuk uk pulpulververes es agaagar r di di ingiinginkankan n dosdosis is tertertenttentu,u, diinginkan beberapa macam obat pada suatu sediaan sesuai dengan kepentingan diinginkan beberapa macam obat pada suatu sediaan sesuai dengan kepentingan pengobatan,
pengobatan, dan cadan campuran obat mpuran obat lebih stabil lebih stabil dibandingkan dibandingkan larutan. &enting larutan. &enting jugajuga diperhatikan tak tercampurnya obat $ obatan baik secara kimia, "isik, maupun diperhatikan tak tercampurnya obat $ obatan baik secara kimia, "isik, maupun "armakologis.
"armakologis.
Serbuk yang terbagi!bagi dapat dibagi!bagi secara visual tetapi sebanyak! Serbuk yang terbagi!bagi dapat dibagi!bagi secara visual tetapi sebanyak! banyaknya
banyaknya hanya hanya 1# serbuk 1# serbuk bersama!sama. *adi bersama!sama. *adi serbuk itu serbuk itu dibagi ddibagi dengan engan jalanjalan men
menimbimbang ang daldalam am bebebeberaprapa a bagbagianian, , sebsebanyanyak!bak!banyanyaknyaknya a dapdapat at dibdibuat uat 1#1# serbuk. &enimbangan satu persatu diperlukan, jika pasien memperoleh lebih serbuk. &enimbangan satu persatu diperlukan, jika pasien memperoleh lebih dari +# dari takaran maksimum untuk sekali atau dalam 2- jam. alam hal ini dari +# dari takaran maksimum untuk sekali atau dalam 2- jam. alam hal ini seluruh takaran serbuk itu ditimbang satu persatu. Serbuk!serbuk dengan bobot seluruh takaran serbuk itu ditimbang satu persatu. Serbuk!serbuk dengan bobot 1 gram, penimbangannya dapat dilakukan pada timbangan.
1 gram, penimbangannya dapat dilakukan pada timbangan.
dr. Suparto dr. Suparto
*l. &. /ntasari 0o.2 anjarmasin *l. &. /ntasari 0o.2 anjarmasin
SI&. 0o. 23I&3432#11 SI&. 0o. 23I&3432#11 53 /setosal
53 /setosal 6
6aallcciii i 77aaccttaass aaa a 22 Sa
Sacccch. h. 7a7actctiis s 8s8s m.".
m.". &ulv. &ulv. 0o. 0o. 44 S.
S. 9 9 dd dd & & I I pcpc &
&rroo : : hhaanni i ;;112 2 ttaahhuunn<<
IIVV.. SSKKRRIINNIINNG G RREESSEEPP a.
a. %e%elelengngkakapapan 5n 5esesepep 1.
1. )i)idadak adk ada ta tananggaggal rl resesepep 2.
2. )i)idadak adk ada ala alamamat at paspasieienn 9.
9. )i)idadak ak ada da paparara" d" dokokteter r b.
b. &enggolongan =bat dan Indikasi&enggolongan =bat dan Indikasi
N
Naamma a oobbaatt PPOO IInnddiikkaassi i OObbaatt /
/cceettoossaall >> //nnaallggeettiik k ddaan n aannttiippiirreettiik k 6
6aallcciii i 77aaccttaass >> SSuummbbeer r iioon n kkaallssiiuumm S
Saacccchh. . 77aaccttiiss >> ??aat t ttaammbbaahhaan n ;;ppeennggiissiiaan n @ @ ppeemmaanniiss<<
c.
c. =b=bat tat tak )ak )eercrcamampurpurkan kan : !: ! d.
d. &e&erhrhititunungagan on osisiss •
• /setosal ;13+< : FI III Aal. B2#/setosal ;13+< : FI III Aal. B2#
1 CD 1 CD 1212 20 20 x x11==0,60,6 1 1 hhaarrii DD 1212 20 20 x x88==4,84,8 %andungan perbungkus : %andungan perbungkus : 22 10 10==0,20,2 1 1 CC DD oo ,,22 0,6 0,6 x x100100==33,3333,33 1 hari D 1 hari D 0,20,2 x x33 4,8 4,8 x x100100==12,512,5 •
dr. Suparto dr. Suparto
*l. &. /ntasari 0o.2 anjarmasin *l. &. /ntasari 0o.2 anjarmasin
SI&. 0o. 23I&3432#11 SI&. 0o. 23I&3432#11 53 /setosal
53 /setosal 6
6aallcciii i 77aaccttaass aaa a 22 Sa
Sacccch. h. 7a7actctiis s 8s8s m.".
m.". &ulv. &ulv. 0o. 0o. 44 S.
S. 9 9 dd dd & & I I pcpc &
&rroo : : hhaanni i ;;112 2 ttaahhuunn<<
IIVV.. SSKKRRIINNIINNG G RREESSEEPP a.
a. %e%elelengngkakapapan 5n 5esesepep 1.
1. )i)idadak adk ada ta tananggaggal rl resesepep 2.
2. )i)idadak adk ada ala alamamat at paspasieienn 9.
9. )i)idadak ak ada da paparara" d" dokokteter r b.
b. &enggolongan =bat dan Indikasi&enggolongan =bat dan Indikasi
N
Naamma a oobbaatt PPOO IInnddiikkaassi i OObbaatt /
/cceettoossaall >> //nnaallggeettiik k ddaan n aannttiippiirreettiik k 6
6aallcciii i 77aaccttaass >> SSuummbbeer r iioon n kkaallssiiuumm S
Saacccchh. . 77aaccttiiss >> ??aat t ttaammbbaahhaan n ;;ppeennggiissiiaan n @ @ ppeemmaanniiss<<
c.
c. =b=bat tat tak )ak )eercrcamampurpurkan kan : !: ! d.
d. &e&erhrhititunungagan on osisiss •
• /setosal ;13+< : FI III Aal. B2#/setosal ;13+< : FI III Aal. B2#
1 CD 1 CD 1212 20 20 x x11==0,60,6 1 1 hhaarrii DD 1212 20 20 x x88==4,84,8 %andungan perbungkus : %andungan perbungkus : 22 10 10==0,20,2 1 1 CC DD oo ,,22 0,6 0,6 x x100100==33,3333,33 1 hari D 1 hari D 0,20,2 x x33 4,8 4,8 x x100100==12,512,5 •
1 1 hhaarrii DD 1212 20 20 x x1515==99 %andungan perbungkus : %andungan perbungkus : 22 10 10==0,20,2 1 1 hhaarrii DD 0,20,2 x x33 9 9 x x100100==6,676,67 V V.. PPEENNIIMMBBAANNGGAANN No No .. N
Naamma a OObbaatt JJmm!!aa" " ##aann$$ ditimban$ ditimban$ K%t%&an$an K%t%&an$an 1 1.. //cceettoossaall 2 2 gg 2 2.. 66aallcciii i llaaccttaassee 2 2 gg 9 9.. 66aarrmmiinn ''# # mmgg --.. SSaacccchh. . 77aaccttiiss BB''# # mmgg ;;##,,' ' C C 11##< < ! ! ;;2 2 E E 2 2 E E ##,,##''<< D' ! -,#' D' ! -,#' D #,B'g 3 B'# mg D #,B'g 3 B'# mg V VII.. CCAARRA A KKEERRJJAA V
VIIII.. EETTIIKKEET dT daann COPY COPY RESEP RESEP
)imbang: )imbang: /cetosal 2g /cetosal 2g 6alcii 7actas 2g 6alcii 7actas 2g 6armin '#mg 6armin '#mg S7 B'#mg S7 B'#mg )ambahkan )ambahkan sebagian S7 dan sebagian S7 dan carmin gerus ad carmin gerus ad homogen homogen erus halus erus halus acetosal didalam acetosal didalam mortir mortir )ambahkan sisa )ambahkan sisa S7 gerus ad S7 gerus ad homogen homogen %eluarkan serbuk %eluarkan serbuk dan letakkan dan letakkan diatas perkamen diatas perkamen )am
)ambahkan bahkan 6alcii6alcii lactas gerus ad lactas gerus ad homogen homogen Setiap bagian Setiap bagian dibagi lagi dibagi lagi menjadi ' bagian menjadi ' bagian diatas perkamen diatas perkamen agi serbuk agi serbuk menjadi 2 menjadi 2 bagian sama bagian sama banyak dengan banyak dengan cara ditimbang cara ditimbang ungkus, masukkan ungkus, masukkan dalam plastik klip dalam plastik klip atau pot
atau pot
eri etiket putih, signa 9 C eri etiket putih, signa 9 C sehari 1 bungkus sesudah sehari 1 bungkus sesudah makan
I'. PEMBA(ASAN
&ada percobaan 1 resep 1 yang dilakukan adalah membuat sediaan pulveres ;serbuk terbagi< dengan ak akti" /cetosal dan 6alcii lactase.
/setosal3asam asetil salisilat adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyaGa analgesik ;penahan rasa sakit atau nyeri<, antipiretik ;demam<, dan anti im"lamasi ;peradangan<. /setosal juga memiliki e"ek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung. &emeriannya berupa hablur tidak berGarna atau serbuk hablur putihH tidak berbau atau hampir tidak berbauH rasa asam. /setosal memiliki kelarutan agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol ;B'<&H larut dalam klorosom & dan dalam eter.
6alcii lactas mempunyai nama generik kalsium laktat mengandung tidak kurang dari B+,# dan tidak lebih dari 1#1,# 6A1-6-= dihitung terhadap
at yang telah dikeringkan. &emerian berupa erbuk putihH bau lemahH tidak enakH rasa lemah. engan kelarutan pada suhu 2'# larut dalam 2# bagian airH
larut dalam air panas, dan ber"ungsi sebagai sumber Ion kalsium.
Saccharum lactis mempunyai nama generik lactose atau lactosum adalah gula yang di peroleh oleh susu. alam bentuk anhidrat atau mengandung satu molekul air hidrat. &emeriannya berupa serbuk hablurH putihH tidak berbauH rasa agak manis. 7arut dalam bagian airH larut dalam 1 bagian air mendidihH sukar larut dalam ethanol ;B'< &H praktis tidak larut dalam %loro"orm & dan dalam eter & dan ber"ungsi sebagai at tambahan.
&ada resep ini at berkhasiat utama adalah /setosal yang "ungsinya sebagai analgetik dan antipiretik, sedangkan 6alcii lactas berperan sebagai remedium ajuvans ;at yang menunjang at berkhasiat utama< dan juga ber"ungsi sebagai ion kalsium. ikarenakan pasien sedang dalam masa!masa pertumbuhan sehingga dalam resep ini ditambahkan asetosal dengan 6alcii lactas yang nantinya mempermudah penyerapan ion kalsium dikarenakan si"at asam dari /cetosal. Saccharum lactis sendiri sebagai corigens saporis ;at yang ber"ungsi untuk memperbaiki rasa pada bagian serbuk< dan juga ber"ungsi sebagai at tambahan pada serbuk. an diberi tambahan carmin yang ber"ungsi untuk mengetahui homogenitas sediaan serbuk.
6ara kerja resep ini adalah /cetosal digerus terlebih dahulu dimortir karena bentuknya yang hablur putih, kemudian tambahkan sebagian S7 dan carmin
gerus ad homogen, lalu tambahkan 6alcii lactas dan sisa S7 gerus ad homogen. %eluarkan serbuk letakkan di atas kertas perkamen, bagi serbuk menjadi dua bagian sama banyak dengan cara ditimbang, setiap bagian dibagi lagi menjadi ' bagian diatas kertas perkamen, bungkus, masukkan dalam pot atau klip, beri
etiket putih dengan signa 9 C sehari 1 bungkus sesudah makan.
&ada resep kali ini terdapat dosis maksimal ;M< yaitu pada /cetosal dan 6alcii 7actas sehingga perlu perhitungan dosis maksimal, dan terdapat aturan minum sesudah makan karena si"at asam dari asetosal yang nantinya ditakutkan akan menyebabkan pasien maagh3 tukak lambung apabila diminum sebelum makan.
'. KESIMPU)AN
erdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahGa : • &asien menderita sakit demam disertai nyeri.
• %arena pasien masih dalam masa pertumbuhan, sehingga diberikan 6alcii lactas yang ber"ungsi menambah ion kalsium dan. ditambahkan dengan acetosal yang si"atnya asam yang dapat mempermudah penyerapan ion kalsium itu sendiri.
• /cetosal dan 6alcii lactas berGarna putih jadi ditambahkan carmin agar mudah untuk mengetahi homogenitas.
• /cetosal dan 6alcii lactas mempunyai dosis maksimal, sehingga perlu dihitung dosis maksimal.
DA*TAR PUSTAKA
/nie", Moh. 1BB. Ilmu Meracik Obat . adjah Mada (niversity. Jogyakarta. /nonim, 1BB. Farmakope Indonesia Edisi III . epkes 5I, *akarta.
/nonim, 2##. Ilmu Resep Jilid I . epkes 5I, *akarta.
Sari, 5atih &ratiGi., 0overda /yuchecaria. 2#1. Petunjuk Praktikum Farmasetika Dasar . /kademi Farmasi ISFI. anjarmasin
PERCOBAAN 1 RESEP II
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu membaca resep untuk sediaan pulveres 2. Mampu membuat bentuk sediaan pulveres
II. DASAR TEORI
Serbuk dibagi menjadi 2 yaitu pulvis dan pulveres. Menurut FI III serbuka dalah campuran homogen dari dua atau lebih obat yang diserbukkan. Menurut FI IV, serbuk adalah campuran kering bahan obat atau at kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral maupun topikal. Secara kimia! "isika serbuk mempunyai ukuran antara #,1 $ 1#.### mikrometer. %arakteristik serbuk yaitu homogen dan kering dan punya derajat kehalusan tertentu.
&ulveres merupakan suatu campuran yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang dibuat dalam bentuk terbagi $ bagi, yang kering, halus dan homogen. Serbuk sering ditambahkan saccharum lactis, saccharum album sampai berat serbuk tiap bungkus menjadi '## mg. (ntuk serbuk terbagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau atsiri harus dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengandung lilin kemudian dilapisi lagi dengan kertas logam.
)ujuan dibuat dalam bentuk pulveres agar di inginkan dosis tertentu, diinginkan beberapa macam obat pada suatu sediaan sesuai dengan kepentingan pengobatan, dan campuran obat lebih stabil dibandingkan larutan. &enting juga diperhatikan tak tercampurnya obat $ obatan baik secara kimia, "isik, maupun "armakologis.
Serbuk yang terbagi!bagi dapat dibagi!bagi secara visual tetapi sebanyak! banyaknya hanya 1# serbuk bersama!sama. *adi serbuk itu dibagi dengan jalan menimbang dalam beberapa bagian, sebanyak!banyaknya dapat dibuat 1# serbuk. &enimbangan satu persatu diperlukan, jika pasien memperoleh lebih dari +# dari takaran maksimum untuk sekali atau dalam 2- jam. alam hal ini seluruh takaran serbuk itu ditimbang satu persatu. Serbuk!serbuk dengan bobot 1 gram, penimbangannya dapat dilakukan pada timbangan.
III. RESEP
dr. Sutanto
*l. &. Samudera 0o.1## anjarmasin SI&. 0o. 2'#3I&34I32#11
anjarmasin, ... 53 Stibii &entasul"ida #,1## &henacetin #,2## S7 8s m.". pulv. dtd 0o. 4 S t dd & I
&ro : Ita ;11 tahun<
IV. SKRINING RESEP a. %elengkapan 5esep
1. )idak ada tanggal resep 2. )idak ada alamat pasien 9. )idak ada para" dokter
b. &enggolongan =bat dan Indikasi
Nama obat PO Indikasi Obat
Stibii
&entasul"ida
/ntimikroba, /ntituberkulosis
&henacetin /nalgetik, /ntipiretik
Sacch. 7actis > ?at tambahan ;pengisian @ pemanis<
c. =bat tak )ercampurkan
! Stibii &entasul"ida E &henacetin D )erjadi =ksidasi
Solusi : erus Stibii &entasul"ida diantara 2 lapis bahan tambahan ;S7< d. &erhitungan osis • &henacetin ;#,'31,'< : 1C D 11 20 x0,5=0,275 1 hari D 11 20 x1,5=0,825 1 C D 0,200 0,275 x100=72,73 1 hari D 0,200 0,825 x3 x100=72,73
V. PENIMBANGAN No
.
Nama Obat Jm!a" #an$ ditimban$ K%t%&an$an 1. Stibii &entasul"ida 1 g #,1## C 1# D 1 g 2. &henacetin 2 g #,2## C 1# D 2 g 9. Sacch. 7actis 2 g ;#,' C 1#< ! ;1 E 2< D ' ! 9 D 2 g VI. CARA KERJA
)imbang: Stibii
&entasul"ida 1g &henacetin 2g S7 2g
Masukkan sebagian S7 kedalam mortir,
tambahkan Stibii &entasul"ida, tambahkan sisa S7 hingga menutupi Stibii &entasul"ida, gerus ad homogen %eluarkan serbuk dan letakkan diatas perkamen agi serbuk menjadi 2 bagian sama banyak dengan cara ditimbang )ambahkan &henacetin, gerus ad homogen
eri etiket putih, signa 9 C sehari 1 bungkus sesudah
makan ungkus,
masukkan dalam plastik klip atau pot
Setiap bagian dibagi lagi
menjadi ' bagian diatas perkamen
VII.
I'. PEMBA(ASAN
&ada percobaan 1 resep 2 yang dilakukan adalah membuat sediaan pulveres ;serbuk terbagi< dengan ak akti" Stibii pentasul"ida dan &henacetin.
&ada resep ini at berkhasiat utama adalah Stibii pentasul"ida yang "ungsinya sebagai antibiotik, yang merupakan serbuk berGarna kuning dan sangat halus. &henacetin berperan sebagai remedium ajuvans ;at yang menunjang at berkhasiat utama< yang ber"ungsi sebagai analgetik dan antipiretik, yang merupakan serbuk hablur berGarna putih. Sedangkan Saccharum lactis sebagai at tambahan atau untuk pemanis.
&ada pengerjaannya Stibii pentasul"ida digerus diantara dua lapis bahan tambahan, selain untuk menghindari masuknnya Stibii pentasul"ida kedalam pori!pori mortir karena bentuk serbuk yang halus juga untuk menghindari
terjadinya oksidasi jika digerus bersamaan dengan &henacetin.
&ada resep ini terdapat dosis maksimal ;M< pada &henacetin sehingga harus dihitung dosisnya terlebih dahulu. &enggunaan obat ini harus diminum secara rutin sampai habis karena mengandung antibiotik yang apabila tidak dihabiskan maka akan terjadi resistensi terhadap antibiotik itu sendiri.
'. KESIMPU)AN
erdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahGa : • &asien menderita demam dan nyeri.
• &ada pengerjaannya Stibii &entasul"ida digerus diantara dua lapis bahan tambahan untuk mengindari masuknya serbuk kedalam pori!pori mortir dan juga menghindarai terjadinya oksidasi.
DA*TAR PUSTAKA
/nie", Moh. 1BB. Ilmu Meracik Obat . adjah Mada (niversity. Jogyakarta. /nonim, 1BB. Farmakope Indonesia Edisi III . epkes 5I, *akarta.
/nonim, 2##. Ilmu Resep Jilid I . epkes 5I, *akarta.
Sari, 5atih &ratiGi., 0overda /yuchecaria. 2#1. Petunjuk Praktikum Farmasetika Dasar . /kademi Farmasi ISFI. anjarmasin
PERCOBAAN 1 RESEP III
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu membaca resep untuk sediaan pulveres 2. Mampu membuat bentuk sediaan pulveres
II. DASAR TEORI
Serbuk dibagi menjadi 2 yaitu pulvis dan pulveres. Menurut FI III serbuka dalah campuran homogen dari dua atau lebih obat yang diserbukkan. Menurut FI IV, serbuk adalah campuran kering bahan obat atau at kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral maupun topikal. Secara kimia! "isika serbuk mempunyai ukuran antara #,1 $ 1#.### mikrometer. %arakteristik serbuk yaitu homogen dan kering dan punya derajat kehalusan tertentu.
&ulveres merupakan suatu campuran yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang dibuat dalam bentuk terbagi $ bagi, yang kering, halus dan homogen. Serbuk sering ditambahkan saccharum lactis, saccharum album sampai berat serbuk tiap bungkus menjadi '## mg. (ntuk serbuk terbagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau atsiri harus dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengandung lilin kemudian dilapisi lagi dengan kertas logam.
)ujuan dibuat dalam bentuk pulveres agar di inginkan dosis tertentu, diinginkan beberapa macam obat pada suatu sediaan sesuai dengan kepentingan pengobatan, dan campuran obat lebih stabil dibandingkan larutan. &enting juga diperhatikan tak tercampurnya obat $ obatan baik secara kimia, "isik, maupun "armakologis.
Serbuk yang terbagi!bagi dapat dibagi!bagi secara visual tetapi sebanyak! banyaknya hanya 1# serbuk bersama!sama. *adi serbuk itu dibagi dengan jalan menimbang dalam beberapa bagian, sebanyak!banyaknya dapat dibuat 1# serbuk. &enimbangan satu persatu diperlukan, jika pasien memperoleh lebih dari +# dari takaran maksimum untuk sekali atau dalam 2- jam. alam hal ini seluruh takaran serbuk itu ditimbang satu persatu. Serbuk!serbuk dengan bobot 1 gram, penimbangannya dapat dilakukan pada timbangan.
III. RESEP
dr. Suparto
*l. &. /ntasari 0o.2 anjarmasin SI&. 0o. 23I&34I32#11
anjarmasin, ... 53 &henobarbital #,' %alium romida 1,' 0atrium romida 2 S7 8s m.". pulv. 0o. VI S t dd & I
&ro : Janti ;12 tahun<
IV. SKRINING RESEP a. %elengkapan 5esep
1. )idak ada tanggal resep 2. )idak ada alamat pasien 9. )idak ada para" dokter
b. &enggolongan =bat dan Indikasi
c. =bat tak )ercampurkan : ! d. &erhituangan osis Maksimal :
• &henobarbital ;#,93#,< : FI III Al B+# 0o. 1BB
1C D 12 20 x0,3=0,18 1 hari D 12 20 x0,6=0,36 %andungan perbungkus : 0,5 6 =0,08 1 C D 0,08 0,18 x100=44,44 1 hari D 0,08 x3 0,36 x100=66,67
Nama obat PO Indikasi Obat
&henobarbital Spasmodik %alium bromida > Sedativa 0atrium bromida > Sedativa
• %alium bromida ;23< : FI III hal B 1C D 12 20 x2=1,2 1 hari D 12 20 x6=3,6 %andungan perbungkus : 1,5 6 =0,25 1 C D 0,25 1,2 x100=20,83 1 hari D 0,25 x3 3,6 x100=20,83
• 0atrium bromida ;23< : FI III hal B
1C D 12 20 x2=1,2 1 hari D 12 20 x6=3,6 %andungan perbungkus : 2 6=0,33 1 C D 0,33 1,2 C 1## D 2,' 0,33 1 x100=33,33 1 hari D 0,33 x3 3,6 C 1## D 2,' 0,33 x3 3 x100=33,33
• M berganda %r dan 0ar
1 C D 2#,+9 E 2,' D -+,99 1 hari D 2#,+9 E 2,' D -+,99
V. PENIMBANGAN
No Nama obat Jm!a" #an$ ditimban$ K%t%&an$an 1. &henobarbital #,' g 2. %alium romida 1,' g 9. 0atrium bromide 2 g -. S7 2## mg ;#, C < $ ;#,' E 1,' E 2 < D -,2 $ -,# D #,2 g 3 2## mg
VI. CARA KERJA )imbang : &henobarbital #,' g %r 1,' g 0ar 2 g S7 #,2 g Masukkan %alium bromida dan 0atrium bromida kedalam
mortir hangat gerus ad homogen
Aangatkan mortir
)ambahkan S7 gerus ad homogen
)ambahkan &henorbital kedalam campuran %r dan 0ar gerus ad homogen
agi serbuk menjadi 2 bagian diatas timbangan, masing! masing bagian bagi menjadi 9 bungkus secara visual
ungkus, masukkan kedalam plastik klip atau pot
eri etiket putih, signa 9 C sehari 1 bungkus
VII. ETIKET danCOPY RESEP
/&=)K% /%F/5 ISFI
*7. F7/M=J/0 III 0o. anjarmasin /poteker : Sari S.Farm., /pt.
SI% : #-3SI%3I0%KS311 SI/ : 1-#+3SI/32#1'
COP+ RESEP
5esep okter : )anggal :
ibuat )anggal : 0o : (ntuk 53 &henobarbital #,' %alium romida 1,' 0atrium romida 2 S7 8s m.". pulv. 0o. VI S t dd & I anjarmasin,LLLL. &66
VIII. PEMBA(ASAN
&ada percobaan 1 resep 9 yang dilakukan adalah membuat sediaan pulveres ;serbuk terbagi< dengan ak akti" &henobarbital, %alium bromida, dan 0atrium bromide.
&henobarbital memiliki nama lain luminalH asam !' etil ' "enil barbiturate. erbentuk hablur atau serbuk hablurH putihH tidak berbauH rasa agak pahit. erkhasiat sebagai hipnotikum, sedativum. Aipnotikum atau obat tidur adalah at!at yang dalam dosis terapi diperuntukkan meningkatkan keinginan selalu untuk tidur dan mempermudah atau menyebabkan tidur. Sedativum ber"ungsi menurunkan aktivitas, mengurangi ketegangan, dan menenangkan penggunanya. )ermasuk psikotropika golongan III ;(( 5I 0o. ' )ahun 1BB<.
&emerian berupa hablur atau serbuk hablurH putih tidak berbauH rasa agak pahit. engan kelarutan sangat sukar larut dalam airH larut dalam etanol ;B'< &, dalam eter &, dalam larutan alkali hidroksida dan larutan alkali karbonat.
%alium bromida atau kalii bromidum berbentuk hablur tidak berGarna, transparan atau buram atau serbuk butir, tidak berbau, rasa asin, dan agak pahit. Memiliki khasiat dan penggunaan sedativum.
0atrium bromida atau natrii bromidum berbentuk pemerian hablur kecil, transparan atau buram, tidak berGarna, atau serbuk butir putih, tidak berbau, rasa asin dan agak pahit, meleleh basah. Memiliki khasiat dan penggunaan sebagai sedativum.
Saccharum lactis mempunyai nama generik lactose atau lactosum adalah gula yang di peroleh oleh susu. alam bentuk anhidrat atau mengandung satu molekul air hidrat. &emerian berupa serbuk hablurH putihH tidak berbauH rasa agak manis. 7arut dalam bagian airH larut dalam 1 bagian air mendidihH sukar larut dalam ethanol ;B'< &H praktis tidak larut dalam %loro"orm & dan dalam eter &. an ber"ungsi sebagai at tambahan
alam resep ini yang ber"ungsi sebagai 5emedium cardinal ;at obat berkhasiat utama< adalah &henobarbital yang berkhasiat sebagai sedative hipnotik ;obat penenang<, bisa juga di pakai sebagai obat anti kejang atau epilepsi. 6ara kerja obat &henobarbital menekan rasa sakit yang bekerja dibagian susunan syara" pusat, dan dikombinasikan dengan %alium bromida dan 0atrium bromida yang berkhasiat sebagai sedative. Saccharum lactis berperan sebagai at pengisi atau tambahan dan sebagai 6origen saporis
;pemanis<.
&ada pengerjaan %r ;%alium bromida< dan 0ar ;0atrium bromida < tidak bisa langsung digerus kedalam mortir, karena %r dan 0ar bersi"at mudah meleleh atau bersi"at higroskopis3basah. Aigroskopis artinya penyerapan
uap air diudara, sehingga partikel atau at yang semula kering akan menjadi basah yang akhirnya terbentuk senyaGa garam yang basah. =leh karena itu,
untuk menghindari terjadinya hal!hal yang seperti itu, mortir dan stemper harus di hangatkan terlebih dahulu sebelum menggerus agar uap air akan menguap diserap oleh at higroskopis itu. aru at tersebut dapat digerus sampai halus, sampai homogen dan kering. /pabila sudah halus dan kering baru dimasukkan &henobarbital dan S7 gerus ad homogen.
&ada resep ini terdapat osis maksimal ;M< pada &henobarbital, %r, dan 0ar, juga M berganda untuk %r dan 0ar, sehingga perlu perhitungan dosis maksimal.
I'. KESIMPU)AN
erdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahGa : • &asien menderita nyeri dan kejang.
• &asien bisa juga menderita susah tidur atau depresi, sehingga diberikan obat tidur dikombinasikan dengan obat penenang.
• &engerjaan pada resep %r dan 0ar tidak dapat langsung digerus, karena si"atnya higroskopis, oleh karena itu mortir dan stamper dihangatkan
terlebih dahulu.
• &henobarbital, %r, dan 0ar mempunyai osis Maksimal ;M<, dan juga M berganda untuk %r dan 0ar sehingga perlu dihitung osis
DA*TAR PUSTAKA
/nie", Moh. 1BB. Ilmu Meracik Obat . adjah Mada (niversity. Jogyakarta. /nonim, 1BB. Farmakope Indonesia Edisi III . epkes 5I, *akarta.
/nonim, 2##. Ilmu Resep Jilid I . epkes 5I, *akarta.
Sari, 5atih &ratiGi., 0overda /yuchecaria. 2#1. Petunjuk Praktikum Farmasetika Dasar . /kademi Farmasi ISFI. anjarmasin
PERCOBAAN 1 RESEP IV
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu membaca resep untuk sediaan pulveres 2. Mampu membuat bentuk sediaan pulveres
II. DASAR TEORI
Serbuk dibagi menjadi 2 yaitu pulvis dan pulveres. Menurut FI III serbuka dalah campuran homogen dari dua atau lebih obat yang diserbukkan. Menurut FI IV, serbuk adalah campuran kering bahan obat atau at kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral maupun topikal. Secara kimia! "isika serbuk mempunyai ukuran antara #,1 $ 1#.### mikrometer. %arakteristik serbuk yaitu homogen dan kering dan punya derajat kehalusan tertentu.
&ulveres merupakan suatu campuran yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang dibuat dalam bentuk terbagi $ bagi, yang kering, halus dan homogen. Serbuk sering ditambahkan saccharum lactis, saccharum album sampai berat serbuk tiap bungkus menjadi '## mg. (ntuk serbuk terbagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau atsiri harus dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengandung lilin kemudian dilapisi lagi dengan kertas logam.
)ujuan dibuat dalam bentuk pulveres agar di inginkan dosis tertentu, diinginkan beberapa macam obat pada suatu sediaan sesuai dengan kepentingan pengobatan, dan campuran obat lebih stabil dibandingkan larutan. &enting juga diperhatikan tak tercampurnya obat $ obatan baik secara kimia, "isik, maupun "armakologis.
Serbuk yang terbagi!bagi dapat dibagi!bagi secara visual tetapi sebanyak! banyaknya hanya 1# serbuk bersama!sama. *adi serbuk itu dibagi dengan jalan menimbang dalam beberapa bagian, sebanyak!banyaknya dapat dibuat 1# serbuk. &enimbangan satu persatu diperlukan, jika pasien memperoleh lebih dari +# dari takaran maksimum untuk sekali atau dalam 2- jam. alam hal ini seluruh takaran serbuk itu ditimbang satu persatu. Serbuk!serbuk dengan bobot 1 gram, penimbangannya dapat dilakukan pada timbangan.
III. RESEP
dr. Shahabudin *l. &. Samudera SI&. 0o. 293I&34I32#12
anjarmasin, ... 53 Kkstrak belladone #,#1# &apaverin #,#-# S7 ad #,' m.". pulv. dtd 0o. 4 S 9 dd & I
&ro : Siti /isyah ;2' tahun<
IV. SKRINING RESEP a. %elengkapan 5esep
1. )idak ada tanggal resep 2. )idak ada alamat pasien 9. )idak ada para" dokter
b. &enggolongan =bat dan Indikasi
c. =bat tak )ercampurkan : ! d. &erhituangan osis Maksimal :
• Kkstrak elladone ;#,#2# 3#,#+#< : FI III hal B1
1C D 0,020 1 hari D #,#+# 1 C D 0,010 0,020 x100=50 1 hari D 0,010 x3 0,080 x100=37,5
• &apaverin ;#,2 3#,#< : FI III hal B+1 1C D 0,2
1 hari D #,
Nama obat PO Indikasi Obat
Kkstrak elladone &ara simpatolitik &apaverin Spasmolitikum
1 C D 0,040 0,2 x100=20 1 hari D 0,040 x3 0,6 x100=20 V. PENIMBANGAN No .
Nama Obat Jm!a" #an$ ditimban$ K%t%&an$an 1. Kkstrak elladone 1## mg #,#1# C 1# D #,1g 3 1## mg 2. &apaverin -## mg #,#-# C 1# D #,-g 3 -## mg 9. Sacch. 7actis -,' g ;#,' C 1#< ! ;#,1 E #,-< D ' $ #,' D -,' g
VI. CARA KERJA
VII. ETIKET danCOPY RESEP
Masukkan KCtr. elladon kedalam mortir hangat tetesi dengan spiritus "ortior ; '! tetes<
tambahkan sebagian S7 gerus ad homogen )imbang :
Kkstrak belladon diatas kaca arloji #,1 g papaverin #,- g S7 -,' g Aangatkan mortir dan stemper
agi serbuk menjadi 2 bagian diatas timbangan, masing! masing bagian bagi menjadi ' bungkus secara
visual
)ambahkan &apaverin dan sisa S7 gerus ad homogen
eri etiket putih, signa 9 C sehari 1 bungkus
ungkus, masukkan kedalam plastik klip atau pot
/&=)K% /%F/5 ISFI
*7. F7/M=J/0 III 0o. anjarmasin /poteker : Sari S.Farm., /pt.
SI% : #-3SI%3I0%KS311 SI/ : 1-#+3SI/32#1'
COP+ RESEP
5esep okter : )anggal :
ibuat )anggal : 0o :
(ntuk : 53
anjarmasin,LLLL. &66
VIII. PEMBA(ASAN
&ada percobaan 1 resep - yang dilakukan adalah membuat sediaan pulveres ;serbuk terbagi< dengan ak akti" Kkstrak belladone dan &apaverin.
Kkstrak belladon mempunyai nama lain elladonnae eCtractum dan nama lain KCtractum elladonnae. Kkstrak belladon adalah ekstrak kental yang dibuat dari serbuk belladone berkhasiat sebagai parasimpatolitik. engan pemerian berupa masa kental: cokelat tua
&apaverin mempunyai nama resmi &apaverin hydrochloridum dan nama lain &apaverin hidroklorida. &apaverin adalah bahan obat yang berkhasiat sebagai spasmolitikum. &emerian berupa hablur atau serbuk hablurH putihH tidak berbauH rasa pahitH kemudian pedas. 7arut dalam lebih kurang -# bagian air dan
dalam lebih kurang 12# bagian etanol ;B'< &H larut dalam kloro"orm &H praktis tidak larut dalam eter &.
Saccharum 7actis mempunyai nama generik lactose atau lactosum adalah gula yang di peroleh oleh susu. alam bentuk anhidrat atau mengandung satu molekul air hidrat. &emerian berupa serbuk hablurH putihH tidak berbauH rasa agak manis. 7arut dalam bagian airH larut dalam 1 bagian air mendidihH sukar larut dalam ethanol ;B'< &H praktis tidak larut dalam %loro"orm & dan dalam eter &. an ber"ungsi sebagai at tambahan
&ada resep ini yang ber"ungsi sebagai at berkhasiat utama adalah Kkstrak belladon, sedangkan &apaverin sebagai at yang menunjang kerja at yang berkhasiat utama dan S7 ber"ungsi sebagai pemanis dan pengisi. KCtrak belladon dan &apaverin ber"ungsi sebagai anti kejang perut yang mungkin
disebabkan oleh diare, magh, atau nyeri haid.
&ada resep ini terdapat bahan yang berbentuk ekstrak 3 kental. *adi pengerjaannya secara khusus, yaitu dengan cara memasukkan Kkstrak belladon kedalam mortir yang telah dihangatkan, kemudian ditetesi dengan spiritus "ortior. Sebelum spiritus "ortior menguap tambahkan sebagian S7. )ujuan penambahan spiritus "ortior adalah agar ekstrak yang kental tersebut menjadi lebih encer agar lebih mudah homogen dengan bahan lain. Sedangkan tujuan dihangatkannya mortir dan stemper adalah agar ekstrak yang sudah diencerkan tidak cepat mongering dan agar spiritus menguap, bila tidak diuapkan akan terjadi toksik dalam tubuh.
&ada resep ini terdapat osis maksimal ;M< pada Kkstrak belladon dan &apaverin, sehingga perlu perhitungan dosis maksimal.
I'. KESIMPU)AN
erdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahGa : &asien menderita nyeri pada perut 3 kejang perut.
&ada pengerjaan Kkstrak belladon mortir harus dihangatkan dan di tetesi spiritus "ortior.
Kkstrak belladon dan &apaverin mempunyai dosis maksimal, sehingga perlu dihitung dosis maksimal.