LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN
ASUHAN KEPERAWKEPERAWAATTAN MEDIKAN MEDIKAL BEDAH AL BEDAH PAPADA PASIEN KOLDA PASIEN KOLELITIASISELITIASIS di RSPAD GATOT SOEBROTO
di RSPAD GATOT SOEBROTO
Disusun Oleh : Disusun Oleh : FITRIAH SA'DIAH FITRIAH SA'DIAH 11!"#$1"!%& 11!"#$1"!%&
PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMUILMU KESEHATAN FAKULTAS ILMUILMU KESEHATAN
UNI(ERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL )(ETERAN* +AKARTA UNI(ERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL )(ETERAN* +AKARTA
$!1,$!1% $!1,$!1%
A"
A" K-nK-nse. D/se. D/s/0 Ks/0 K-le-lelilii/si/sisis 1
1"" DDee22iinniissii
Kolelitiatis (kalkulus/kalkuli, batu empedu) biasanya terbentuk dalam kantung Kolelitiatis (kalkulus/kalkuli, batu empedu) biasanya terbentuk dalam kantung empedu dari unsur-unsur padat yang membentuk cairan
empedu dari unsur-unsur padat yang membentuk cairan empedu, batu empeduempedu, batu empedu memilki ukuran, bentuk dan komposisi yang sangat bervariasi. Batu empedu tidak memilki ukuran, bentuk dan komposisi yang sangat bervariasi. Batu empedu tidak lazim dijumpai pada anak-anak dan dewasa muda tetapi insidensnya semakin sering lazim dijumpai pada anak-anak dan dewasa muda tetapi insidensnya semakin sering pada individu berusia diatas ! ta"un. #esud
pada individu berusia diatas ! ta"un. #esuda" itu, insidens kolelitiasis semakina" itu, insidens kolelitiasis semakin
meningkat "ingga suatu tingkat yang diperkirakan ba"wa pada usia $% ta"un satu dari meningkat "ingga suatu tingkat yang diperkirakan ba"wa pada usia $% ta"un satu dari & orang akan memiliki batu
& orang akan memiliki batu empedu (Brunner, '!!&).empedu (Brunner, '!!&).
Kolelitiasis adala" batu empedu yang terletak pada saluran empedu yang Kolelitiasis adala" batu empedu yang terletak pada saluran empedu yang disebabkan ole" aktor metabolik antara lain terdapat garam-garam empedu, pigmen disebabkan ole" aktor metabolik antara lain terdapat garam-garam empedu, pigmen empedu dan kolestrol, serta timbulnya peradangan pada kandung empedu ( Barbara . empedu dan kolestrol, serta timbulnya peradangan pada kandung empedu ( Barbara . *ong, + )
*ong, + ) $"
$" AnAn//-3-3i i E3E3.e.edudu
Kandung empedu adala" kantong berbentuk bua" pear yang ter
Kandung empedu adala" kantong berbentuk bua" pear yang ter letak padaletak pada permukaan visceral "epar.
permukaan visceral "epar. Kantung empedu dibagi menjadi unduKantung empedu dibagi menjadi undus, corpus dans, corpus dan collum. undus berbentuk bulat dan biasanya menonjol dibawa"
collum. undus berbentuk bulat dan biasanya menonjol dibawa" pinggir ineriorpinggir inerior "epar, dimana undus ber"ubungan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung "epar, dimana undus ber"ubungan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung rawan costa 0 kanan. orpus bersentu"an dengan permukaan visceral "ati dan rawan costa 0 kanan. orpus bersentu"an dengan permukaan visceral "ati dan ara"nya ke atas, belakang dan kiri. ollum dilanjutkan sebagai duktus cysticus yang ara"nya ke atas, belakang dan kiri. ollum dilanjutkan sebagai duktus cysticus yang berjalan dalam omentum minus untuk bersatu deng
berjalan dalam omentum minus untuk bersatu dengan sisi kanan ductus "epaticusan sisi kanan ductus "epaticus comunis membentuk duktus koledokus. 1eritoneum mengelilingi kandung empedu comunis membentuk duktus koledokus. 1eritoneum mengelilingi kandung empedu dengan sempurna meng"ubungkan corpus dan collum dengan permukaan visceral dengan sempurna meng"ubungkan corpus dan collum dengan permukaan visceral "ati.
"ati. 4"
4" FiFisisi-l-l-5-5i Ei E3.3.ededuu
Kandung empedu berperan sebagai resevoir empedu dengan kapasitas sekitar Kandung empedu berperan sebagai resevoir empedu dengan kapasitas sekitar %! ml. Kandung empedu mempunyai kemampuan memekatkan empedu. 2ntuk
%! ml. Kandung empedu mempunyai kemampuan memekatkan empedu. 2ntuk membantu proses ini, mukosanya mempunyai lipatan 3 lipatan permanen yang satu membantu proses ini, mukosanya mempunyai lipatan 3 lipatan permanen yang satu sama lain saling ber"ubungan. #e"ingga permukaanya tampak seperti sarang tawon. sama lain saling ber"ubungan. #e"ingga permukaanya tampak seperti sarang tawon. #el - sel t"orak yang membatasinya juga mempunyai banyak mikrovilli.
#el - sel t"orak yang membatasinya juga mempunyai banyak mikrovilli.
4mpedu dibentuk ole" sel-sel "ati ditampung di dalam kanalikuli. Kemudian 4mpedu dibentuk ole" sel-sel "ati ditampung di dalam kanalikuli. Kemudian disalurkan ke duktus biliaris terminalis yang terletak di dalam septum
disalurkan ke duktus biliaris terminalis yang terletak di dalam septum
interlobaris. #aluran ini kemudian keluar dari "ati sebagai duktus "epatikus kanan dan interlobaris. #aluran ini kemudian keluar dari "ati sebagai duktus "epatikus kanan dan kiri. Kemudian keduanya membentuk duktus biliaris komunis. 1ada saluran ini
kiri. Kemudian keduanya membentuk duktus biliaris komunis. 1ada saluran ini sebelum mencapai doudenum terdapat ca
sistikus yang berungsi sebagai tempat penyimpanan empedu sebelum disalurkan ke duodenum.
" Ei-l-5i , .en6e7/7
4tiologi batu empedu masi" belum diketa"ui secara pasti, adapun aktor predisposisi terpenting, yaitu5 gangguan metabolisme yang menyebabkan terjadinya peruba"an komposisi empedu, statis empedu, dan ineksi kandung empedu,
1eruba"an komposisi empedu kemungkinan merupakan aktor terpenting dalam pembentukan batu empedu karena "ati penderita batu empedu kolesterol
mengekresi empedu yang sangat jenu" dengan kolesterol. Kolesterol yang berlebi"an ini mengendap dalam kandung empedu (dengan cara yang belum diketa"ui
sepenu"nya) untuk membentuk batu empedu.
#tatis empedu dalam kandung empedu dapat mengakibatkan supersaturasi progresi, peruba"an komposisi kimia, dan pengendapan unsur-insur tersebut.
6angguan kontraksi kandung empedu atau spasme spingteroddi, atau keduanya dapat menyebabkan statis. aktor "ormonal ("ormon kolesistokinin dan sekretin) dapat dikaitkan dengan keterlambatan pengosongan kandung empedu.
neksi bakteri dalam saluran empedu dapat berperan dalam pembentukan batu. 7ukus meningkatkan viskositas empedu dan unsur sel atau bakteri dapat berperan sebagai pusat presipitasi/pengendapan. neksi lebi" timbul akibat dari
terbentuknya batu, dibanding panyebab terbentuknya batu.
%" M/ni2es/si 8linis
6ejala kolelitiasis dapat terjadi akut atau kronis dan terjadinya gangguan pada epigastrium jika makan makanan berlemak, seperti5 rasa penu" diperut, distensi abdomen, dan nyeri samar pada kuadran kanan atas.
a. 8asa nyeri "ebat dan kolik bilier
9ika duktus sistikus tersumbat batu, maka kandung empedu mengalami
distensi kemudian akan terjadi ineksi se"ingga akan teraba massa pada kuadran yang menimbulkan nyeri "ebat sampai menjalar ke punggung dan ba"u kanan se"ingga menyebabkan rasa gelisa" dan tidak menemukan posisi yang nyaman. :yeri akan dirasakan persisten ("ilang timbul) terutama jika "abis makan
makanan berlemak yang disertai rasa mual dan ingin mual munta" pada pagi "ari karena metabolisme di kandung empedu akan meningkat.
1erangsangan mual dapat diakibatkan dari adanya obstruksi saluran empedu se"ingga mengakibatkan alir balik cairan empedu ke "epar (bilirubin, garam empedu dan kolesterol) menyebabkan terjadinya proses peradangan disekitar
"epatobiliar yang mengeluarkan enzim-enzim #6;< dan #61<, menyebabkan peningkatan #6;< dan #61< yang bersiat iritati di saluran cerna se"ingga
merangsang nervus vagal dan menekan rangsangan sistem sara parasimpatis se"ingga terjadi penurunan peristaltik sistem pencernaan di usus dan lambung, menyebabkan makanan terta"an di lambung dan peningkatan rasa mual yang mengaktikan pusat munta" di medula oblongata dan pengaktian sara kranialis ke waja", kerongkongan serta neuron-neuron motorik spinalis ke otot-otot
abdomen dan diaragma se"ingga menyebabkan munta".
=pabila sara simpatis teraktiasi akan menyebabkan akumulasi gas usus di sistem pencernaan yang menyebabkan rasa penu" dengan gas maka terjadila" kembung.
Me8/nis3e 3u/l d/n 3un/h
;bstruksi saluran empedu >
=lir balik cairan empedu ke "epar (bilirubin, garam empedu, kolesterol) >
1roses peradangan disekitar "epatobiliar >
1engeluaran enzim-enzim #6;< dan #61< >
1eningkatan #6;< dan #61< >
Bersiat iritati di saluran cerna >
7erangsang nervus vagal (:.0 ?agus) >
7enekan rangsangan sistem sara parasimpatis
1enurunan peristaltik sistem =kumulasi gas usus pencernaan (usus dan lambung) di sistem pencernaan
> >
> >
1eningkatan rasa mual Kembung >
1engaktian pusat munta" (medula oblongata) >
1engaktian sara kranialis ke waja", kerongkongan, serta neuron-neuron motorik spinalis
ke otot-otot abdomen dan diaragma >
7unta"
b. kterik dan B=K berwarna kuning
=kibat adanya obstuksi saluran empedu menyebabkan eksresi cairan empedu ke duodenum (saluran cerna) menurun se"ingga eses tidak diwarnai ole" pigmen empedu dan eses akan berwarna pucat kelabu dan lengket seperti dempul yang disebut lay olored. #elain mengakibatkan peningkatan alkali osat serum, eksresi cairan empedu ke duodenum (saluran cerna) juga mengakibatkan peningkatan bilirubin serum yang diserap ole" dara" dan masuk ke sirkulasi
sistem se"ingga terjadi iltrasi ole" ginjal yang menyebabkan bilirubin dieksresikan ole" ginjal se"ingga urin berwarna kuning ba"kan kecoklatan. c. @eisiensi ?itamin.
;bstruksi aliran empedu juga mengganggu absorpsi vitamin =, @, 4, dan K yang larut lemak.@eisiensi vitamin K dapat mengganggu pembekuan dara" yang normal.
&" P/-2isi-l-5i a. Batu pigmen
Batu pigmen terdiri dari garam kalsium dan sala" satu dari keempat anion ini adala" bilirubinat, karbonat, osat dan asam lemak. 1igmen (bilirubin) pada kondisi normal akan terkonjugasi dalam empedu. Bilirubin terkonjugasi karna adanya enzim glokuronil tranerase bila bilirubin tak terkonjugasi diakibatkan karena kurang atau tidak adanya enzim glokuronil tranerase tersebut yang akan mengakibatkan presipitasi/pengendapan dari bilirubin tersebut. ni disebabkan
karena bilirubin tak terkonjugasi tidak larut dalam air tapi larut dalam
lemak.se"ingga lama kelamaan terjadi pengendapan bilirubin tak terkonjugasi yang bisa menyebabkan batu empedu tapi ini jarang terjadi.
Me8/nis3e 7/u .i53en
1igmen (bilirubin) tak terkonjugasi dalam empedu >
=kibat berkurang atau tidak adanya enzim glokuronil tranerase >
1resipitasi / pengendapan >
Berbentuk batu empedu >
Batu tersebut tidak dapat dilarutkan dan "arus dikeluarkan dengan jalan operasi.
b. Batu kolesterol
Kolesterol merupakan unsur normal pembentukan empedu dan berpengaru" dalam pembentukan empedu. Kolesterol bersiat tidak larut dalam air, kelarutan
kolesterol sangat tergantung dari asam empedu dan lesitin (osolipid). #" Pe3e0i8s//n Penun9/n5
a. 8ontgen abdomen / pemeriksaan sinar 0 / oto polos abdomen
@apat dilakukan pada klien yang dicurigai akan penyakit kandung empedu. =kurasi pemeriksaannya "anya +%-'! A. <etapi bukan merupakan pemeriksaan pili"an.
b. Kolangiogram / kolangiograi trans"epatik perkutan
7elalui penyuntikan ba"an kontras langsung ke dalam cabang bilier. Karena konsentrasi ba"an kontras yang disuntikan relati besar maka semua komponen sistem bilier (duktus "epatikus, @. koledukus, @. sistikus dan kandung empedu) dapat terli"at. 7eskipun angka komplikasi dari kolangiogram renda" namun bisa beresiko peritonitis bilier, resiko sepsis dan syok septik.
c. 481 ( 4ndoscopic 8etrograde "olangio 1ancreatograp"i)
#ebua" kanul yang dimasukan ke dalam duktus koledukus dan duktus
pancreatikus, kemudian ba"an kontras disuntikkan ke dalam duktus tersebut. ungsi 481 ini memuda"kan visualisasi langsung stuktur bilier dan
memuda"kan akses ke dalam duktus koledukus bagian distal untuk mengambil batu empedu, selain itu 481 berungsi untuk membedakan ikterus yang
disebabkan ole" penyakit "ati (ikterus "epatoseluler dengan ikterus yang
disebabkan ole" obstuksi bilier dan juga dapat digunakan untuk menyelidiki gejala gastrointestinal pada pasien-pasien yang kandung empedunya suda"
diangkat.481 ini berisiko terjadinya tanda-tanda perorasi/ ineksi.
d. Kolangiograi <rans"epatik 1erkutan.
1emeriksaan kolangiograi ini meliputi penyuntikan ba"an kontras langsung ke dalam percabangan bilier. Karena konsentrasi ba"an kontras yang disuntikan itu relati besar, maka semua komponen pada sistem bilier tersebut, yang mencakup duktus "epatikus dalam "ati, keseluru"an pajang duktus koledokus, duktus
sistikus dan kandung empedu, dapat dili"at garis bentuknya dengan jelas.
e. 1emeriksaan 1encitraan 8adionuklida atau kolesentograi.
@alam prosedur ini, peraparat radiokti disuntikan secara intravena. Kemudian diambil ole" "epatosit dan dengan cepat ekskeresikan kedalam sinar bilier. 7emerlukan waktu panjang lebi" lama untuk mengerjakannya membuat pasien terpajan sinar radiasi.
" Pen//l/8s/n//n a. :on Beda", yaitu 5
+) <"erapi Konservati
a) 1endukung diit 5 airan renda" lemak
b) airan nus 5 menjaga kestabilan asupan cairan
c) =nalgetik 5 meringankan rasa nyeri yang timbul akibat gejala penyakit d) =ntibiotik 5 mencega" adanya ineksi pada saluran kemi"
e) stira"at ') armako <"erapi
1emberian asam ursodeoksikolat dan kenodioksikolat digunakan untuk melarutkan batu empedu terutama berukuran kecil dan tersusun dari
kolesterol.
at pelarut batu empedu "anya digunakan untuk batu kolesterol pada pasien yang karena sesuatu "al sebab tak bisa dibeda". Batu-batu ini terbentuk
karena terdapat kelebi"an kolesterol yang tak dapat dilarutkan lagi ole" garam-garam empedu dan lesitin. 2ntuk melarutkan batu empedu tersedia Kenodeoksikolat dan ursodeoksikolat. 7ekanisme kerjanya berdasarkan peng"ambatan sekresi kolesterol, se"igga kejenu"annya dalam empedu
berkurang dan batu dapat melarut lagi. <"erapi perlu dijalankan lama, yaitu 5 & bulan sampai ' ta"un dan baru di"entikan minimal & bulan setela" batu-batu
larut. 8ecidi dapat terjadi pada &!A dari pasien dalam waktu + ta"un , dalam "al ini pengobatan perlu dilanjutkan.
&) 1enatalaksanaan 1endukung dan @iet
#uplemen bubuk tinggi protein dan karbo"idrat dapat diaduk kedala m susu skim. 7akanan berikut ini ditamba"kan jika pasien dapat menerimanya5 bua" yang dimasak, nasi atau ketela, daging tanpa lemak, kentang yang
dilumatkan, sayuran yang tidak membentuk gas, roti, kopi atau te". 7akanan seperti telur, krim, daging babi, gorengan, keju dan bumbu-bumbu yang berlemak, sayuran yang membentuk gasserta alko"ol "arus di"indari.
1enatalaksanaan diet merupakan bentuk terapi utama pada pasien yang "anya mengalami intoleransi ter"adap makanan berlemak dan mengeluarkan gejala gastrointestinal ringan.
) 4Ctracorporeal #"ock Dave *it"otripsy (4#D*)
1rosedur nononvasi ini menggunakan gelombang kejut berulang
(repeated s"ock waes) yang diara"kan kepada batu empedu di dalam kandung empedu atau doktus koledokus dengan maksud untuk mencega" batu tersebut menjadi sejumla" ragmen. 6elombang kejut di"asilkan dalam media cairan ole" percikan listrik, yaitu piezoelelektrik, atau ole" muatan elektromagnetik. 4nergy ini di salurkan ke dalam tubu" lewat redaman air atau kantong yang berisi cairan. 6elombang kejut yang dikonvergensikan tersebut diara"kan
kepada batu empedu yang akan dipeca".#etela" batu dipeca" secara berta"ap, peca"annya akan bergeraj spontan dikandung empedu atau doktus koledokus
dan dikeluarkan melalui endoskop atau dilarutkan dengan pelarut atau asam empedu yang diberikan peroral.
%) *itotripsi ntrakorporeal.
1ada litotripsi intrakorporeal, batu yang ada dalam kandung empedu atau doktus koledokus dapat dipeca" dengan menggunakan grlombang ultrasound, laser berpulsa atau litotripsi "idrolik yang dipasang pada endoskop, dan
diara"kan langsung pada batu. Kemudian ragmen batu atau derbis
dikeluarkan dengan cara irigasi dan aspirasi. 1rosedur tersebut dapat diikuti dengan pengangkatan kandung empedu melalui luka insisi atau laparoskopi. 9ika kandung empedu tidak di angkat, sebua" drain dapat dipasang selama $ "ari.
b. 1embeda"an
7erupakan tindakan pembeda"an yang dilakukan atas indikasi c"olesistitis atau pada c"olelitisis, baik akut /kronis yang tidak sembu" dengan tindakan konservati .
<ujuan perawatan pre operasi pada beda" c"olesistectomy 5
a) 7eningkatkan pema"aman klien dan keluarga tentang prosedur operasi. b) 7eningkatkan kese"atan klien baik isik maupun psikologis
c) 7eningkatkan pema"aman klien dan keluarga tentang "al-"al yang akan dilakukan pada post operasi.
<indakan Keperawatan 1ada "olecystotomy a) 1osisi semi owler
b) 7enjelaskan tujuan penggunaan tube atau drain dan lamanya c) 7enjelaskan dan mengajarkan cara mengurangi nyeri
') Kolesistektomi
@alam prosedur ini kandung empedu diangkat setela" arteri dan duktus sistikus diligasi. Kolesistektomi dilakukan pada sebagian besar kasus
kolesistis akut dan kronis. #ebua" drain (1enrose) ditempatkan dalam kandung empedu dan dibiarkan menjulur keluar lewat luka operasi untuk mengalirkan dara", cairan serosanguinus dan geta" empedu ke dalam kasa absorben.
&) 7inikolesistektomi
7erupakan prosedur beda" untuk mengeluarkan kandung empedu lewat luka insisi selebar cm. kolesistektomi *aparoskopik (atau endoskopik), dilakukan lewat luka insisi yang kecil atau luka tusukan melalui dinding abdomen pada umbilicus. 1ada prosedur kolesistektomi endoskopik, rongga abdomen ditiup dengan gas karbon dioksida (pneumoperitoneum) umtuk membantu
pemasangan endoskop dan menolong dokter beda" meli"at struktur abdomen. #ebua" endoskop serat optic dipasang melalui luka insisi umbilicus yang kecil. Beberapa luka tusukan atau insisi kecil tamba"an dibuat pada dinding abdomen untuk memasukkan instrumen beda" lainnya ke dala m bidang operasi.
) Koledokostomi
@alam koledokostomi, insisi dilakukan pada duktus koledokus untuk mengeluarkan batu. #etela" batu dikeluarkan, biasanya dipasang sebua" kateter ke dalam duktus tersebut untuk drainase geta" empedu sampai edema mereda. Keteter ini di"ubungkan dengan selang drainase gravitas. Kandung empedu biasanya juga mengandung batu, dan umumnya koledokostomi dilakukan bersama-sama kolesistektomi.
;" K-3.li8/si /" =simtomatik
b. ;bstruksi duktus sistikus
c. Kolik bilier
d. Kolesistitis akut
e. 1erikolesistitis
. 1eradangan pankreas (pankreatitis)
g. 1erorasi
". Kolesistitis kronis
i. Eidrop kandung empedu
j. 4mpiema kandung empedu
k. istel kolesistoenterik
l. Batu empedu sekunder (1ada '-A penderita, saluran menciut kembali dan batu empedu muncul lagi)
m. leus batu empedu ( gallstone ileus)
Kolesistokinin yang disekresi ole" duodenum karena adanya makanan meng"asilkan kontraksi kandung empedu, se"ingga batu yang tadi ada dalam kandung empedu terdorong dan dapat menutupi duktus sistikus, batu dapat
menetap ataupun dapat terlepas lagi. =pabila batu menutupi duktus sistikus secara menetap maka mungkin akan dapat terjadi mukokel, bila terjadi ineksi maka mukokel dapat menjadi suatu empiema, biasanya kandung empedu dikelilingi dan ditutupi ole" alat-alat perut (kolon, omentum), dan dapat juga membentuk suatu istel kolesistoduodenal. 1enyumbatan duktus sistikus dapat juga berakibat
terjadinya kolesistitis akut yang dapat sembu" atau dapat mengakibatkan nekrosis sebagian dinding (dapat ditutupi alat sekiatrnya) dan dapat membentuk suatu istel
kolesistoduodenal ataupun dapat terjadi perorasi kandung empedu yang berakibat terjadinya peritonitis generalisata.
Batu kandung empedu dapat maju masuk ke dalam duktus sistikus pada saat kontraksi dari kandung empedu. Batu ini dapat terus maju sampai duktus
koledokus kemudian menetap asimtomatis atau kadang dapat menyebabkan kolik. Batu yang menyumbat di duktus koledokus juga berakibat terjadinya ikterus
obstrukti, kolangitis, kolangiolitis, dan pankretitis.
Batu kandung empedu dapat lolos ke dalam saluran cerna melalui
terbentuknya istel kolesitoduodenal. =pabila batu empedu cukup besar dapat menyumbat pada bagian tersempit saluran cerna (ileum terminal) dan
menimbulkan ileus obstruksi
B" Asuh/n Ke.e0/<//n K-lelii/sis
1roses Keperawatan adala" pendekatan penyelesaian masala" yang sistematik untuk merencanakan dan memberikan asu"an keperawatan yang melibatkan lima ase berikut i5 pengkajian, identiikasi masala", perencanaan, implementasi, evaluasi.
1roses =su"an Keperawatan terdiri dari beberapa ta"ap 5 1" Pen58/9i/n
1engkajian adala" ase pertama proses keperawatan . @ata yang dikumpulkan meliputi 5
/" Ideni/s
+) dentitas klien
7eliputi nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor register, diagnosa
medik, alamat, semua data mengenai identitaas klien tersebut untuk menentukan tindakan selanjutnya.
') dentitas penanggung jawab
dentitas penanggung jawab ini sangat perlu untuk memuda"kan dan jadi penanggung jawab klien selama perawatan, data yang terkumpul meliputi
nama, umur, pendidikan, pekerjaan, "ubungan dengan klien dan alamat. 7" Ri</6/ Keseh//n
7erupakan kelu"an yang paling utama yang dirasakan ole" klien saat
pengkajian. Biasanya kelu"an utama yang klien rasakan adala" nyeri abdomen pada kuadran kanan atas.
') 8iwayat kese"atan sekarang
7erupakan pengembangan diri dari kelu"an utama melalui metode 1F8#<, paliati atau provokati (1) yaitu ocus utama kelu"an klien, Guality atau
kualitas (F) yaitu bagaimana nyeri/gatal dirasakan ole" klien, regional (8) yaitu nyeri/gatal menjalar kemana, #aety (#) yaitu posisi yang bagaimana yang dapat mengurangi nyeri/gatal atau klien merasa nyaman dan <ime (<) yaitu sejak kapan klien merasakan nyeri/gatal tersebut.
&) 8iwayat kese"atan yang lalu
1erlu dikaji apaka" klien perna" menderita penyakit sama atau perna" di riwayat sebelumnya.
) 8iwayat kese"atan keluarga
7engkaji ada atau tidaknya keluarga klien perna" menderita penyakit kolelitiasis
=" Pe3e0i8s//n 2isi8 +) Keadaan 2mum
a) 1enampilan 2mum
7engkaji tentang berat badan dan tinggi badan klien b) Kesadaran
Kesadaran mencakup tentang kualitas dan kuantitas keadaan klien. c) <anda-tanda ?ital
7engkaji mengenai tekanan dara", su"u, nadi dan respirasi (<18#) ') #istem endokrin
7engkaji tentang keadaan abdomen dan kantung empedu. Biasanya pada penyakit ini kantung empedu dapat terli"at dan teraba ole" tangan karena
terjadi pembengkakan pada kandung empedu. d" P-l/ /8i>i/s
+) :utrisi
@ikaji tentang porsi makan, nasu makan ') =ktivitas
@ikaji tentang aktivitas se"ari-"ari, kesulitan melakukan aktivitas dan anjuran bedrest
&) =spek 1sikologis
Kaji tentang emosi, 1engeta"uan ter"adap penyakit, dan suasana "ati ) =spek penunjang
a) Easil pemeriksaan *aboratorium (bilirubin,amylase serum meningkat) b) ;bat-obatan satu terapi sesuai dengan anjuran dokter.
$" Di/5n-s/ Ke.e0/<//n
@iagnosa keperawatan (@oenges, '!!+)
a. :yeri ber"ubungan dengan agen cedera biologis5 obstruksi/spasme duktus, proses inlamasi, iskemia jaringan/nekrosis.
ntervensi 8asional +. ;bservasi dan catat lokasi, beratnya
(skala !-+!) dan karakter nyeri (menetap, "ilang timbul, kolik).
'. @orong menggunakan teknik relaksasi, conto" bimbingan
imajinasi, visualisasi, lati"an napas dalam.
&. <ingkatkan tira" baring, biarkan pasien melakukan posisi yang
nyaman.
Kolaborasi
+. 1erta"ankan status puasa,
masukan/perta"ankan peng"isapan :6 sesuai indikasi.
'. Berikan obat sesuai indikasiH antikolinergik.
+. 7embantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan inormasi tentang kemajuan/perbaikan penyakit, terjadinya komplikasi, dan keeektian intervensi.
'. 7eningkatkan istira"at, memusatkan kembali per"atian, dapat meningkatkan koping.
&. <ira" baring pada posisi owler renda" menurunkan tekanan intraabdomen.
Kolaborasi
+. 7embuang secret gaster yang
merangsang pengeluaran kolesistokinin dan kontraksi kandung empedu.
'. 7eng"ilangkan releC
spasme/kontraksi otot "alus dan membantu dalam manajemen nyeri.
b. Kekurangan volume cairan, risiko tinggi ter"adap ber"ubungan dengan munta", distensi, dan "ipermortilitas gaster.
ntervensi 8asional
+. 1erta"ankan masukan dan "aluaran akurat, per"atikan "aluaran kurang dari masukan, peningkatan berat jenis urine.Kaji membrane
mukosa/kulit, nadi perier, dan pengisian kapiler.
'. =wasi tanda/gejala
peningkatan/berlanjutnya mual/munta", kram abdomen, kelema"an, kejang, kejang ringan,
+. 7emberikan inormasi tentang status cairan/volume sirkulasi dan kebutu"an penggantian.
'. 7unta" berkepanjangn, aspirasi gaster, dan pembatasan pemasukan oral dapat menimbulkan deicit natrium, kalium dan klorida.
kecepatan jantung tak teratur,
parestesia, "ipoakti atau tak adanya bising usus, depresi pernapasan.
Kolaborasi
+. 1erta"ankan pasien puasa sesuai keperluan.
'. Berikan antimetik.
&. Berikan cairan ?, elektrolit, dan vitamin K.
Kolaborasi
+. 7enurunkan sekresi dan motilitas gaster.
'. 7enurunkan mual dan mencega" munta".
&. 7emperta"ankan volume sirkulasi dan memperbaiki
ketidakseimbangan.
c. :utrisi, peruba"an5 kurang dari kebutu"an tubu", risiko tinggi ter"adap
ber"ubungan dengan memaksa diri atau pembatasan berat badan sesuai aturanH mual/munta",
Di/5n-s/ d/n ine0>ensi 8e.e0/<//n 3enu0u ni=?n-=
N Di/5n-s/ Tu9u/n Ine0>ensi
ntervensi 8asional
1. Kaji distensi abdomen, sering berta"ak, ber"ati-"ati, menolak bergerak.
2. 1erkirakan/"itung pemasukan kalori juga komentar tentang napsu makan sampai minimal. 3. Berikan suasana menyenangkan
pada saat makan, "ilangkan rangsangan berbau.
Kolaborasi
1. Konsul dengan a"li diet/tim
pendukung nutrisi sesuai indikasi. 2. <amba"kan diet sesuai toleransi,
biasanya renda" lemak, tinggi serat, batasi makanan peng"asil gas dan makanan/makanan tinggi lemak.
+. <anda non-verbal ketidaknyamanan ber"ubungan dengan gangguan pencernaan, nyeri gas.
'. 7engidentiikasi
kekurangan/kebutu"an nutrisi. Berokus pada masala" membuat suasana
negative dan mempengaru"i masukan. &. 2ntuk meningkatkan napsu
makan/menurunkan mual.
Kolaborasi
1. Berguna dalam membuat kebutu"an nutrisi individual melalui rute yang paling tepat. 2. 7emenu"i kebutu"an nutrisi
dan meminimalkan rangsangan pada kandungan empedu.
- Ke.e0/<//n + :yeri akut b/d
agen injuri isik
#etela" dilakukan =su"an
keperawatan jam tingkat kenyamanan klien meningkat dengan kriteria "asil5
a. Klien melaporkan nyeri berkurang dg scala '-& b. 4kspresi waja" tenang
c. Klien dapat istira"at dan tidur
M/n/9e3en n6e0i : a. Kaji tingkat nyeri
secara kompre"ensi termasuk lokasi, karakteristik, durasi, rekuensi, kualitas dan aktor presipitasi. b. ;bservasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan. c. 6unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengeta"ui pengalaman nyeri klien sebelumnya. d. Kontrol aktor lingkungan yang mempengaru"i nyeri seperti su"u ruangan, penca"ayaan,
kebisingan. e. Kurangi aktor
presipitasi nyeri. . 1ili" dan lakukan
penanganan nyeri (armakologis/non armakologis) g. =jarkan teknik non
armakologis
(relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri..
untuk mengurangi nyeri. i. 4valuasi tindakan pengurang nyeri/kontrol nyeri. j. Kolaborasi dengan
dokter bila ada komplain tentang pemberian analgetik tidak ber"asil. Ad3inis0/si /n/l5ei8 :. a. ek program pemberian analogetikH jenis, dosis, dan rekuensi.
b. ek riwayat alergi c. <entukan
analgetik pili"an, rute pemberian dan dosis optimal. d. 7onitor <<? e. Berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri muncul. . 4valuasi eektiitas analgetik, tanda dan gejala eek samping.
' Ketidakseimbang an nutrisi kurang dari kebutu"an tubu"
#etela" dilakukan asu"an
keperawatan jam klien menunjukan status nutrisi adekuat dengan KE5
a. BB stabil,
M/n/9e3en Nu0isi a. Kaji adanya alergi
makanan. b. Kaji makanan
b. :ilai laboratorium terkait normal,
c. <ingkat energi adekuat, masukan nutrisi adekuat
yang disukai ole" klien. c. Kolaborasi team gizi untuk penyediaan nutrisi terpili" sesuai dengan kebutu"an klien. d. =njurkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisinya. e. Iakinkan diet yang dikonsumsi mengandung cukup serat untuk mencega" konstipasi. . 7onitor jumla" nutrisi dan kandungan kalori. g. Berikan inormasi tentang kebutu"an nutrisi. M-ni-0 Nu0isi a. 7onitor BB jika memungkink an b. 7onitor respon klien ter"adap situasi yang meng"aruskan klien makan. c. 9adwalkan pengobatan dan
tindakan tidak bersamaan dengan waktu klien makan. d. 7onitor adanya mual munta". e. 7onitor adanya gangguan dalam input makanan misalnya perdara"an, bengkak dsb. . 7onitor intake
nutrisi dan kalori. g. 7onitor kadar
energi, kelema"an dan kelela"an. & 8isiko ineksi b/d
imunitas tubu" menurun, prosedur
invasive.
#etela" dilakukan asu"an
keperawatan J jam tidak terdapat aktor risiko ineksi dan dg KE5 <dk ada tanda-tanda ineksi =* normal ?/# dbn K-n0-l in2e8si 5 a. Bersi"kan lingkungan setela" dipakai pasien lain. b. Batasi pengunjung bila perlu. c. ntruksikan kepada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan sesuda"nya. d. 6unakan sabun
anti miroba untuk mencuci tangan. e. *akukan cuci
tangan sebelum dan sesuda"
tindakan keperawatan. . 6unakan baju dan
sarung tangan sebagai alat pelindung. g. 1erta"ankan lingkungan yang aseptik selama pemasangan alat. ". *akukan dresing
inus dan dan kateter setiap "ari #esuai indikasi
i. <ingkatkan intake nutrisi dan cairan j. Berikan antibiotik
sesuai program.
P0-e8si e0h/d/. in2e8si
a. 7onitor tanda dan gejala ineksi sistemik dan lokal. b. 7onitor "itung granulosit dan DB. c. 7onitor kerentanan ter"adap ineksi d. 1erta"ankan teknik aseptik untuk setiap tindakan.
mebran mukosa ter"adap
kemera"an, panas. . =mbil kultur, dan
laporkan bila "asil positip jika perlu g. @orong istira"at yang cukup. ". @orong peningkatan mobilitas dan lati"an. i. nstruksikan klien untuk minum antibiotik sesuai program. j. =jarkan keluarga/klien tentang tanda dan gejala ineksi. k. *aporkan kecurigaan ineksi. #indrom deisit sel care b.d kelema"an
#etela" dilakukan askep jam =@*s terpenu"i dg KE5
+. Klien bersi", tidak bau '. Kebutu"an se"ari-"ari
terpenu"i
Sel2 @/0e Assisen=e a. Bantu =@* klien
selagi klien belum mampu mandiri b. 1a"ami semua kebutu"an =@* klien c. 1a"ami ba"asa- ba"asa atau pengungkapan non verbal klien akan kebutu"an =@* d. *ibatkan klien
=@*nya
e. *ibatkan orang yang berarti dan layanan
pendukung bila dibutu"kan
. 6unakan sumber-sumber atau
asilitas yang ada untuk mendukung sel care
g. =jari klien untuk melakukan sel care secara berta"ap ". =jarkan penggunaan modalitas terapi dan bantuan mobilisasi secara aman (lakukan supervisi agar keamnanannya terjamin) i. 4valuasi kemampuan klien untuk melakukan sel care di 8# j. Beri reinorcement
atas upaya dan keber"asilan dalam melakukan sel care % Kurang pengeta"uan keluarga
#etela" dilakukan askep jam pengeta"uan keluarga klien
meningkat dg KE5
Men5/9/08/n .0-ses .en6/8i
ber"ubungan dengan kurang paparan dan keterbatasan kogniti keluarga +. Keluarga menjelaskan
tentang penyakit, perlunya p engobatan dan mema"ami perawatan
'. Keluarga kooperative dan mau kerjasama saat dilakukan
tindakan
keluarga tentang proses penyakit b. 9elaskan tentang
patoisiologi
penyakit dan tanda gejala penyakit c. Beri gambaran tentaang tanda gejala penyakit kalau memungkinkan d. dentiikasi penyebab penyakit e. Berikan inormasi pada keluarga tentang keadaan pasien, komplikasi penyakit. . @iskusikan tentang pili"an t"erapy pada keluarga dan rasional t"erapy yang diberikan. g. Berikan dukungan pada keluarga untuk memili" atau mendapatkan pengobatan lain
yang lebi" baik. ". 9elaskan pada keluarga tentang persiapan / tindakan yang akan dilakukan DAFTAR PUSTAKA
Brunner L #udart". '!!'. Keperawatan Medikal Bedah. 9akarta 5 46 6uyton, E., +$. Buku =jar isiologi Kedokteran. 4disi . 1enerbit buku Kedokteran 46. 9akarta
Keperawatan, @iagnosa :=:@=, ntervensi :, Kriteria Easil :; (9 ed.). Jakarta,EGC.
1rice, #, *orraine, 7., '!!. 1atoisiologi, Konsep Klinis 1roses-proses 1enyakit. ?olume +. 4disi . 1enerbit buku Kedokteran 46. 9akarta
7uttaGin, =., '!+!. 1engkajian Keperawatan. 1enerbit #alemba 7edika. 9akarta
:urman, =., '!++. 1enatalaksanaan Batu 4mpedu. "ttp5//www.univmed.org. #jamsu"idajat 8, de 9ong D., '!!%. Buku =jar lmu Beda". 4disi '. 1enerbit
Buku Kedokteran 46. 9akarta
<engadi, K, dkk., +. Buku =jar isiologi Kedokteran. 4disi $. Bagian . 1enerbit buku Kedokteran 46. 9akarta